KELUARGA TN. MR
DI KELURAHAN RAPPOKALLING RT 5 RW 5 KELURAHAN TALLO,
KOTA MAKASSAR, PROPINSI SULAWESI SELATAN
Oleh:
Maria Dian Nurfita
NIM R014211010
LANJUTAN
No Nama Penampilan Umum Status Kesehatan Riwayat Analisis Masalah
Saat ini Penyakit/ Kesehatan
Alergi INDIVIDU
1. Ny.M Baik Sehat Tidak ada Sehat
2. An. DA Baik Sehat Tidak ada Sakit
3. An. DI. Baik Sehat Tidak ada Sehat
An. AS Tidak mendengar saat
dipanggil (impaksi
4. Baik typhoid Sakit
serumen) dan sering sakit
perut
An. M.F Berat badan pada garis
5. Baik Tidak ada Sehat
kuning
6 An. NI Baik Sehat Tidak ada Sehat
Sumber Air Bersih : Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
Sehat/Tidak Sehat* Ya/ Tidak*
Sumber air mandi berasal dari PAM dan sumber Keluarga selalu mencuci tangan terlebih dahulu sebelum
air minum berasal dari air yang dimasak makan
3. Genogram Keluarga
G1
G2
/
G3 6
b
l
n
6 b
l
n
Keterangan:
: Laki-laki : Klien dengan impaksi telinga
4. Tipe Keluarga
Tipe keluarga yaitu Commuter Family (pasangan suami istri dengan anak tinggal terpisah
karena pekerjaan) yang memiliki anak dengan usia remaja
5. Latar Belakang Kebudayaan (Etnik)
Keluarga Tn. MR dan Ny. M mengatakan berasal dari suku Bugis daerah Makassar.
Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Indonesia dan bahasa Bugis.
Budaya setempat di lingkungan tempat tinggal keluarga saat ini cenderung heterogen
karena terdapat budaya bugis Makassar campur. Tidak ada budaya khusus dalam
keluarga terkait dengan keagamaan, rekreasi, atau pendidikan.
Budaya sosial khusus dalam keluarga adalah saling menghormati antar sesama anggota
keluarga dan warga sekitar.
Kebiasaan khusus terkait diit makanan dan kebiasaan hidup sehari-hari tidak ada khusus,
karena ibu memasak untuk satu rumah. Ibu mengatakan anak-anak juga makan apa
yang dimasak namun untuk konsumsi sayur sangat jarang.
Keberadaan peran keluarga jika dikaitkan dengan kebudayaan masih tradisional di mana
suami sebagai pemegang tanggung jawab dan wajib dihormati segala keputusannya
tetapi untuk keseharian Ny M lebih dahulu berkonsultasi dengan suami waluapun
berpisah tempat tinggal. Sedangkan bila ada anggota keluarga yang sakit biasanya
diobati secara tradisional atau beli obat di warung dahulu dan bila tidak bisa diatasi baru
berobat ke puskesmas.
6. Religius
Agama yang dianut Keluarga Tn. MR adalah Islam. Tidak ada perbedaan dalam praktik
religius. Keluarga yang laki-laki khususnya anak laki laki nomer 1 dan 2 menjalankan
ibadah sholat di Masjid saat sholat jumat. Keluarga jarang mengikuti pengajian-pengajian
yang diadakan di sekitar rumah hanya beberapa kali bila diadakan di Masjid.
7. Status sosial ekonomi keluarga
Keluarga Tn. MR khususnya istrinya mengatakan suaminya sebagai pencari nafkah utama
namun untuk penghasilan tetap sekitar 2-3 juta sekitar 1.500.000,- setiap bulan untuk
mencukupi kebutuhan, anak pertama yang berusia 16 tahun putus sekolah untuk
membantu perekonomian keluarga dengan bekerja di 2 tempat. Saat pagi hari bekerja di
INxxx memasang kabel dan sore hari bekerja sampingan pada percetakan dengan gaji
bulanan 500 ribu 1 juta untuk mencukupi kebutuhan rumah
Penghasilan tambahan lain untuk kehidupan sehari-hari didapatkan sesekali dari anak
pertama 300-400/ bulan Ny.M mengatakan mengelola keuangan dengan cara berhemat
19
dalam pengeluaran yang tidak diperlukan dan mengatur makanan secukupnya agar
kebutuhan semua anggota terpenuhi
8. Mobilitas keluarga
Keluarga mengatakan jarang melakukan rekreasi di luar rumah. Namun, kumpul-kumpul
dengan warga di depan rumah biasa untuk sosialisasi atau sekesar mengobrol dengan
tetangga selain itu di dalam rumah dilakukan menonton TV bersama saat waktu luang.
Keluarga merupakan orang asli Sulawesi Selatan, sedangkan untuk kegiatan mobilitas
sehari hari menggunakan Motor/ Kendaraan roda 2 yang biasa digunakan untuk
menjemput anak atau adiknya bekerja selain itu untuk mobilisasi jarak dekat lebih banyak
berjalan kaki.
II. RIWAYAT DAN TAHAPAN PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ini adalah keluarga dengan Remaja
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Anak pertama Ny R yang masih berusia remaja sejak putus sekolah di tahap usia SMP
sekarang menjadi salah satu pencari nafkah dan tidak melanjutkan sekolah , anak sudah
masuk dunia kerja (pada tahap ini anak dengan remaja awal masih dalam tahap
mempersiaokan kemandirian ekonomi namun anak Ny M sudah memasuki dunia kerja)
3. Riwayat keluarga inti
Ibu mengatakan anak tidak mendengar pada telinga sebelah kanan, agak rewel dan
sempat sakit demam dan dirawat inap karena thyphoid. Upaya yang telah dilakukan
untuk pengobatan ke puskesmas saat sakit namun karena belum ada BPJSnya jadi biasa
berobat beli obat di warung seperti saat ini anak demam dikompres dan diberikan obat
parasetamol sirup sedangkan untuk saat ini NyM berencana untuk KB tapi masih
memikirkan biaya untuk melakukannya karena sejak anak ke-3 lahir tidak KB lagi, dengan
jumlah anak yang rapat cukup menyulitkan bila semuanya terutama karena suami jauh
dan mengandalkan adik serta kakak yang tinggal dekat rumah bila kesulitan.
Anggota keluarga yang lain seperti anak dan cucunya tidak ada masalah kesehatan
serupa.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Orang tua Tn MR dan Ny M tidak ada yang memiliki riwayat penyakit Hipertensi ataupun
penyakit kronis lainnya.
III. LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
Ny. M memiliki rumah yang berjenis semipermanen (milik orang tua). Klien
20
memiliki dapur dan teras serta halaman. Peletakan barang-barang dalam rumah
cukup baik, ventilasi dan pencahayaan kurang baik cenderung remang remang
dan dapur gelap dengan pencahayaan lampu. Ny. M memiliki kamar tidur dan
kamar mandi di dalam rumah. Kondisi dalam dan luar rumah bersih serta tertata
rapi. Ny. M mengatakan bersyukur dengan apa yang dimiliki saat ini, dan merasa
nyaman tinggal dirumah itu. Sampah dibuang di lubang tempat sampah yang
sudah di sediakan di belakang rumah
LANTAI 2
LANTAI 1
Dapur KM
Tempat
mencuci
Keterangan
Keluarga Ny. M tinggal di rumah orang tua di lantai atas (lantai 2), jenis rumah
semipermanen, kondisi dalam dan luar rumah tampak bersih, ventilasi cukup, sumber air
21
dari PAM, memiliki 2 kamar tidur, ruang tamu, serta pad lantai bawah terdiri dari dapur
dan kamar mandi serta tempat mencuci
2. Kegiatan Di Komunitas
Keluarga mengatakan cukup nyaman tinggal di lingkungan rumahnya. Fasilitas pelayanan
kesehatan yang ada di sekitar lingkungan yaitu klinik swasta, dokter dan bidan praktik swasta,
dan posyandu yang aktif menyediakan pemeriksaan balita yang dapat. Tetapi Keluarga Jarang
mengikuti kegiatan sosial Masyarakat namun sering duduk dan mengobrol dengan tetangga di
depan rumah tiap pagi sore.,
3. Mobilisasi anggota Keluarga
ditempuh dengan menggunakan jalan kaki maupun naik motor/bentor/mobil. Sedangkan
puskesmas jaraknya dekat ± 2 km. Fasilitas umum yang ada di lingkungan yaitu sekolah, pasar,
masjid. Keluarga mengatakan bahwa jarang terjadi tindak kriminalitas. Transportasi banyak
tersedia berupa kendaraan umum dan ojek sehingga akses transportasi mudah dijangkau.
Fasilitas rekreasi yang ada di lingkungan yaitu jauh dari rumah.
4. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga menempati rumah tersebut sejak kecil hingga menikah, rumah peninggalan orang tua
setelah orang tua berpisah (bercerai). Asal keluarga dari suku Bugis yang merupakan suku asli
di daerah tersebut sehingga untuk mobilitas keluarga tidak dilakukan hanya sesekali ke rumah
kaka atau family lain yang berada diwilayah yang sama.
5. Perkumpulan keluarga dan interaksi komunitas
Keluarga memanfaatkan waktu luang untuk berkumpul bersama melakukan bercerita,
biasanya dilakukan saat malam siang atau sore hari dengan anggota kelurga. Ny M
mengatakan dirinya maupun anggota keluarga yang lain tidak pernah mengikuti kegiatan
apapun di masyarakat kecuali kegiatan Masjid, namun sering bersosialisasi dengan warga
sekitar yang biasa duduk di depan rumah. Tetangga juga sesekali memberikan bahan makanan
seperti sayur/ikan
Terlihat tetangga Ny M mengantarkan Ikan dan sayur untuk dimasak.
6. Sistem pendukung keluarga
Keluarga mengatakan saling membantu dalam mencukupi ekonomi keluarga. Mereka saling
membantu jika ada yang membutuhkan. TN MR sebagai kepala keluarga sangat bertanggung
jawab pada keluarganya. Terkait pendukung kesehatan, keluarga mempunyai asuransi
kesehatan berupa BPJS PBI namun anak ke 3-5 belum memiliki karena tidak ada biaya untuk
mengurus
V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Setiap anggota keluarga saling peduli dan menyayangi satu sama lain. Fungsi afektif
keluarga baik. Kasih sayang yang diberikan kepada semua anggota keluarga adalah sama.
Bentuk dukungan yang diberikan dalam keluarga biasanya berbentuk verbal dengan saling
menyemangati dan mendukung. Hubungan keluarga biasa, Keluarga tidak terlalu saling
terbuka jika mempunyai masalah. Keluarga kurang peka terhadap sikap yang ditunjukkan
yang berkaitan dengan perasaan dan kebutuhan masing-masing anggota keluarga
dikarenakan interaksi yang jarang.. Setiap anggota keluarga mengetahui kebutuhan
24
keluarga secara umum. Jika ada masalah dalam keluarga, keluarga cenderung
menyelesaikannya dengan bertanya kepada Ny N atau Tn MR dan bila tidak ada
penyelesaian maka diadakan musyawarah diantara seluruh anggota keluarga lain
termasuk saudara/keluarga yang tinggal terpisah.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga Tn MR sering bersosialisasi dengan masyarakat di lingkungan sekitar tempat
tinggal, anak-anaknya akarab bermain dan bersosialisasi dengan anak sebaya
3. Fungsi Perawatan
Keluarga mengatakan saat ada anggota keluarga yang sakit biasanya berobat sendiri di
warung atau cara tradisional dulu bila makin parah akan menelpon TN MR untuk
keputusan membawa ke dokter/ lainnya. Misalnya bila anak demam diberikan
parasetamol dan dikompres
Ibu mengatakan kondisi sehat adalah ketika tubuh masih bisa melakukan kegiatan sehari-
hari seperti bekerja dan mengasuh anak. Kondisi sakit adalah ketika badan terasa tidak
enak, demam, dan sudah tidak mampu melakukan aktivitas seperti biasa, cepat capek.
Upaya yang dilakukan dengan rutin mengikuti posyandu di lingkungan tiap bulan terbukti
dengan buku KIA anak ke 4-5 terisi lengkap.
PRIORITAS MASALAH
3) Keluarga mampu merawat anggota Keluarga diharapkan mampu memberikan perawatan terkait masalah
keluarga yang sakit kesehatan yang ada
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pelibatan keluarga :
selama 30 menit, Keluarga diharapkan Keluarga mampu menjelaskan langkah-langkah pencegahan
mampu merawat anggota keluarga yang penyakit dan menggunakan metode yang tepat .
sakit dengan kriteria hasil : Keluarga terlibat dalam pendampingan anak sakit (demam) dan
Melakukan tindakan pencegahan perawatan telinga
Keluarga terlibat dalam melakukan aktifitas perawatan
perawatan demam dengan kompres hangat dan kompres tepid
(Burhan.et.al, 2020)
-- Ajarkan keluarga teknik pembersihan telinga dan jadwal
pembersihan nya (Mustofa Et. Al. 2021)
4) Keluarga mampu memodifikasi Keluarga mampu melakukan modifikasi lingkungan untuk mencegah
lingkungan terjadinya masalah kesehatan (Impaksi Telinga dan demam) yaitu :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pendidikan kesehatan :
selama 30 menit, Keluarga Tn.N Minta keluarga menjelaskan tentang pengetahuan kesehatan saat
24
diharapkan mampu memodifikasi ini tentang demam dan impaksi telinga
lingkungan dengan kriteria hasil sebagai Manfaatkan sistem pendukung (keluarga) untuk meningkatkan
berikut : derajat kesehatan dengan memodifikasi perilaku sehat sehari-
Menetapkan dan mempertahankan hari.
rutinitas keluarga
Mendukung dan berbagi perasaan satu
sama lain
5) Keluarga mampu memanfaatkan Keluarga mampu memanaatkan fasilitas kesehatan untuk mencegah
fasilitas kesehatan terjadinya masalah kesehatan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Panduan Sistem Pelayanan Kesehatan :
selama 30 menit, Keluarga diharapkan Anjurkan klien berkonsultasi dengan tenaga kesehatan
mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan contohnya perawat
dengan cara sering menunjukkan perilaku Informasikan kepada klien tentang biaya, proses, manfaat, efek
pencarian kesehatan yang meliputi: dan risiko yang muncul atas pemilihan metode atau prosedur dan
Mendapat bantuan dari professional kebutuhan perawatan maupun pemeriksaan kondisi sakit seperti
kesehatan demam/impaksi telinga.
Mencari bantuan bila diperlukan
11/4/2022 Kesiapan Peningkatan Setelah dilakukan intervensi, diagnosa teratasi Keluarga diharapkan mampu memberikan perawatan terkait maslah
Proses Keluarga dengan kriteria hasil : kesehatan anggota keluarga yang sakit
Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan - Identifikasi tingkat pengetahuan keluarga tentang proses
selama 3x 24 jam, kemampuan untuk penyakit
berubah dalam hubungan dan fungsi - Anjurkan kepada seluruh anggota keluarga untuk membuat
keluarga membaik dengan kriteria hasil keputusan tentang perawatan
dengan proses keluarga : - Beri motivasi terhadap adanya perubahan terhadap kebiasaan
Keluarga mempu beradaptasi dengan seperti perawatan telinga rutin 2x sebulan maupun jadwal KB
situasi - Memberikan dukungan terhadap adanya perubahan perilaku
Keluarga mampu mengatasi perubahan hygiene kesehatan yang meningkat seperti perawtan kuku,
peran dan fungsinya perawatan telinga, gigi dan mulut serta pemeriksaan kesehatan
rutin tiap bulan di posyandu
Keluarga mendukung pertumbuhan
- Memberikan informasi terhadap pilihan tindakan yang tepat
anggota keluarga seperti mengganti pakaian dengan bahan yang menyerap
25
keirngat, menyalakan kipas angina, membuka jendela dsb
- Bantu klien untuk memilih perawatan kesehatan professional
misalnya kunjungan ke FKTP dnegan atau tanpa jaminan
keseahtan
Dukungan keluarga merencanakan perawatan:
- Konfirmasi kembali kebutuhan dan harapan keluarga
- Identifkasi sumber dukungan keluarga
- Identifikasi kemampuan dukungan keluarga misalnya finansial
atuapun tenaga
- Informasikan cara akses pelayanan fasilitas keseahtan misalnya
syarat pelayanan KTP/KK,KIS dsb
- Anjurkan memanfaatkan fasilitas keseahtan terdekat yang ada
untuk pelaksanaan dan konsultasi KB
- Ajarkan cara perawatan yang bisa dilakukan keluarga misalnya
kompres tepid pada demem, pembersihan telinga dengan ear
pick sebulan 2-3x, menyusui saat demam dsb
26
NOC 4 : Keluarga mampu memodifikasi lingkungan Keluarga mengatakan anak sudah tidak demam, namun
menanyakan kepada keluarga siapa saja yang 2 dari ke-5 anaknya masih demam namun sudah dibawa
membantu merawat anggota keluarga yang sakit berobat ke puskesmas hari rabu kemarin
menanyakan langkah apa yang dilakukan untuk Ibu mengatakan An AS sudah rutin diberikan obat tetes
mengatasi masalah kesehatan yang dialami telinga, selain itu anak sekarang rutin belajar seperti
misalnya menggunakan kipas angin atau mewarnai dan menggambar untuk persiapan masuk TK
memandikan anak dengan air hangat 3 bulan lagi
Keluarga mengatakan untuk anak yang sakit demam
rutin dimasakkan makanan lunak seperti barobo dan
sayur labu supaya segera membaik, keluarga percaya
dengan istirahat bisa membuat anak cepat sembuh dan
dibantu dengan makan makanan yang bergizi
Ibu mengatakan sementara waktu An. D ijin tidak
masuk kerja karena sakit, supaya bisa istirahat dan bisa
kembali bekerja seperti biasa.
Obyektif :
Keluarga memodifikasi menu makanan keluarga yang
sakit (barobo dan ikan kuah kuning)
An D beristirahat di rumah dan tidak bekerja, dikompres
pada leher, memakai kaos dalam dan celana pendek
serta memaki kain sarung sebagai selimut
Kipas angina terpasang dan bekerja untuk membantu
sirkulasi udara dalam rumah
An. AS mampu mengenal 3 warna dasar dan kooperatif
saat diajak terapi bermain
Pemeriksaan TTV keluarga sakit
Inisial Suhu Nadi Tekanan Respirasi Keadaan
nama Darah umum
32
An 36,3 87 - 33 Pilek,
MF batuk
An.D 37,9 92 112/75 20 demam
An .A 36,1 82 - 16 Serumen
S prop
tampak
mengeras
pada
telinga
kanan (kiri
bersih)
Analisis:
NOC 1,2,3,4 dan 5 telah tercapai
Perencanaan:
Action plan :
1. Evaluasi kembali pengetahuan keluarga mengenali masalah
kesehatan yang dialami
2. Evaluasi kemampuan keluarga merawat anggota kelarga
yang sakit
Keluarga mampu menjelaskan langkah-langkah
pencegahan penyakit .
Keluarga terlibat dalam pendampingan anak sakit
(demam) dan perawatan telinga
Keluarga terlibat dalam melakukan aktifitas perawatan
telinga dan perawatan demam pembersihan kembali
telinga hari senin
Rujuk ke pihak puskesmas anggota keluarga sakit bila
gejala belum reda saat obat habis
3. Evaluasi kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
dengan meminta keluarga menunjukkan memodifikasi
perilaku sehat sehari-hari yang telah diterapkan
33
Obyektif :
Keluarga mempraktekkan teknik kompres demam dan
tepid sponging dengan tepat
Liang Telinga anak As bersih
An, NI sudah tidak demam lagi, obat dari puskesmas
habis
Analisis:
NOC 3 tercapai, dimana keluarga telah mampu
melakukan perawatan terhadap individu yang sakit
Perencanaan:
Actio Plan :
NOC 5: Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan
kesehatan
- Jelaskan mengenai masalah kesehatan keluarga dalam hal
ini pertumbuhan perkemabangan anak serta pemilihan
metode KB
- Berikan pilihan metode yang bisa dilakukan keluarga
Selasa, 19 April NOC 1: Keluarga mampu mengenal masalah Subyektif :
2022 kesehatan Keluarga menyebutkan hal yang diketahui terkait
34
09.00-11.00 Waktu: 30 menit tumbuh kembang anak
Proses: Ibu mengatakan anak tumbuh tinggi tapi belum bisa
- Ask tell ask : Mahasiswa mengajukan menulis, rencana akan terus diajari karena mau masuk
pertanyaan untuk menilai pemahaman keluarga sekolah
terkait pertumbuhan dan perkembangan anak Obyektif :
(membenarkan jawaban ataupun menambahkan Keluarga nampak antusias mendengarkan materi
informasi yang masih kurang) penyuluhan
- Mahasiswa melakukan penyuluhan terkait Keluarga aktif bertanya selama diskusi
perkembangan anak (definisi, tanda dan gejala An AS kooperatif saat diminta mempraktekkan
gangguan, tumbuh kembang normalnya, kemampuannya menulis dan mengikuti arahan
stimulasinya pemeriksaan KTSP
Teach me back: Mahasiswa memberikan kesempatan Analisis:
kepada keluarga untuk menjelaskan apa yang sudah NOC 1 tercapai, dimana keluarga mampu mengenal
selama ini dilakukan oleh keluarga dan kekurangan masalah kesehatan
dari pelaksanaannya Perencanaan:
Action Plan :
Mahasiswa melakukan pemeriksaan KTSP NOC 2 tercapai, Keluarga mampu mengambil
keputusan pemilihan metode KB yang tepat (rencana
Proses: ke Puskesmas untuk KB hari jumat 22/4/2021)
- Ask tell ask : Mahasiswa mengajukan
NOC 3 : Keluarga mampu merawat keluarga yang sakit
pertanyaan untuk menilai pemahaman keluarga
Mengevaluasi penerapan metode stimulasi yang
terkait perencanaan KB dan metode yang
dilakukan keluarga
digunakan sebelumnya
- Mahasiswa melakukan penyuluhan terkait
pemilihan KB yang bisa dilakuakn oleh ibu
(metode KB, dampak/efek samping, jadwal
kontrol)
Teach me back: Mahasiswa memberikan kesempatan
kepada keluarga untuk memilih metode mana yang
akan dilakukan dan mahasiswa menjelaskan kembali
bila masih ada keraguan pada keluarga
35
Rabu, 20 April NOC 3 : Keluarga mampu merawat anggota Subyektif :
2022 keluarga yang sakit Keluarga mengatakan anak sudah bisa mewarnai
- Menanyakan kembali apakah jadwal stimulasi walaupun ada beberapa yang keluar garis
perkembangan anak yang diberikan sudah NY M mengatakan anak sudah mengenal 4 warna dasar
dilakukan Obyektif :
NOC 2 : Keluarga mampu mengambil keputusan Keluarga menemani dan mendampingi anak saat belajar
- Mahasiswa melakukan pemeriksaan KTSP ulang mewarnai (An MF dan An AS)
perkembangan anak sesuai, anak mampu An. AS mampu menyebutkan dan menunjukk dengan
mengenal warna, membuat garis lurus , tepat 4 warna dasar
menggambar orang dengan minimal 3 bagian 9 Hasil pemeriksaan KTSP anak 9 dari 10 sektor telah
dari 10 sektor telah terpenuhi terpenuhi (sesuai)
Analisis:
NOC 1,2 ,3 4 dan 5 tercapai
Perencanaan:
Action Plan :
Anjurkan keluarga untuk rutin kontrol posyandu untuk
mengtahui kondisi tumbuh kembang maupun keseahtan
anggota keluarga
Rabu, 13 April 2022 - menemani keluarga merawat anggota keluarga yang Subyektif :
sakit An. D mengatakan mengantar ibu dan adikanya ke
- Beri motivasi terhadap adanya perubahan kesehatan puskemas berobat
terhadap kebiasaan Ny MR mengatakan saat ke puskesmas An MF dan
- Mendemostrasikan dan memberikan perawatan yang An AS di titipkan ke adiknya yang satu rumah
bisa dilakukan keluarga yaitu kompres tepid pada Obyektif :
demam dan mandi air hangat serta rutin menyusi
An D mengantar ibu dan adik ke puskemas
- Bantu klien untuk memilih perawatan kesehatan
professional misalnya kunjungan ke FKTP dnegan Adik NY M menjaga An. MF dan An S di lantai
atau tanpa jaminan kesehatan konsultasi dengan bawah rumah
puskesmas syarat pelayanan masayarakat yang tidak NY M berobat ke Puskesmas dengan membawa
memiliki BPJS KTP dan KK
- menganjurkan memanfaatkan fasilitas keseahtan Analisis:
terdekat yang ada mengantar keluarga berobat ke
Kesiapan pengingkatan proses keluarga teratasi
puskesmas (bersama Ny MR dan An D)
Perencanaan:
Action Plan :
37
- Anjurkan memanfaatkan fasilitas kesehatan terdekat
yang ada bila gejala makin memberat
- Ajarkan cara perawatan keluarga sakit dirumah
-
DOKUMENTASI KEGIATAN ASUHAN KEPERAWATAN
Melakukan penglkajian perkembangan anak (KTSP) Melakukan pemeriksaan fisik pada keluarga
39
Edukasi mengenal masalah keseahtan Demam Keluarga menerapkan hasil edukasi dengan merawat anggota keluarga dengan
demam (mengukur suhu dan mengompres)
Evaluasi dan supervise hasil edukasi keluarga Peran perawat, melakukan spooling telinga yang mengalami impaksi
Keluarga duduk membersihkaan ikan bersama tetangga Anak belaja rmewarnai berama orang tua
41
Evidance Base Practice edukasi kompres tepid sponging
Pemberian kompres hangan dnegan metode tepid sponging
Judul Jurnal : Effectiveness of Giving Compress Against Reduction of Body Temperature In Children
Penulis : Nurul Zakiah Burhan, Arbianingsih, Syamsiah Rauf, Huriati
Hasil
Demam adalah salah satu pertahanan tubuh melawan infeksi alami bakteri dan virus yang tidak bisa
hidup di tempat yang lebih tinggi suhunya. Demam bisa berbahaya jika terjadi demam tinggi. Kejang
dapat terjadi akibat demam tinggi yang tidak ditangani secara dini sehingga menyebabkan hipoksia
jaringan otak dan akhirnya kerusakan.Salah satu intervensi keperawatan dalam menurunkan suhu
tubuh yang cukup signifikan adalah kompres dengan metode tepid sponging. Pada penelitian Burhan
et.al (2020) mendapati bahwa dengan melakukan kompres hangat pada daerah ketiak dan tepid
sponge dengan pemberian selama 30 menit dan suhu air terkompresi 37C dinilai mampu
menurunkan suhu.
Kompres air hangat dapat menurunkan suhu tubuh melalui proses penguapan. Kompres dengan air
hangat menyebabkan suhu tubuh di luar menjadi hangat sehingga tubuh akan mengartikan bahwa
suhu di luar cukup panas, akhirnya tubuh akan menurunkan pengatur suhu di otak agar tidak
menaikkan suhu pengatur suhu tubuh, dengan hangat di luar akan membuat pembuluh darah di tepi
kulit melebar dan mengalami vasodilatasi sehingga pori-pori kulit akan terbuka dan memudahkan
pembuangan panas sehingga akan terjadi penurunan suhu tubuh. Dengan durasi intervensi 10-30
menit terjadi penurunan dengan kondisi dimana sebelum diberikan intervensi suhu tubuh rata-rata
responden adalah 38,1C dan setelah diberikan intervensi suhu tubuh rata-rata responden adalah
37,2C dengan penurunan suhu 0,9C.
42
43