Anda di halaman 1dari 47

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA TN. MR
DI KELURAHAN RAPPOKALLING RT 5 RW 5 KELURAHAN TALLO,
KOTA MAKASSAR, PROPINSI SULAWESI SELATAN

Oleh:
Maria Dian Nurfita
NIM R014211010

Pembimbing Lahan Pembimbing Institusi

Akmal Amin, S.Kep.,Ns Silvia Malasari, S.Kep.,Ns.,MN

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
2022
HASIL PENGKAJIAN KELUARGA
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA
Fasilitas Yankes Puskesmas Rappokalling No. Register -
Nama Perawat Tanggal
Maria Dian Nurfita Selasa , 5 April 2022
yang mengkaji Pengkajian
1. DATA KELUARGA
Nama Kepala Bahasa Indonesia dan
Tn MR Bahasa sehari-hari
Keluarga Bugis
Alamat Rumah & Jarak yankes
RTxxxxxx ± 2 km
Telp terdekat
Agama & Suku Agama Islam (Bugis Makassar) Alat Transportasi Motor/jalan kaki
DATA ANGGOTA KELUARGA
Hub dgn Pendidikan Pekerjaan
No Nama Umur JK Suku
KK Terakhir Saat Ini
1. Ny.M Istri 37 Perempuan Bugis SD IRT
2. An. DA Anak 16 Laki-laki Bugis SMP Karyawan
3. An. DI. Anak 15 Laki-laki Bugis SMP Pelajar
4. An. AS Anak 6 Laki-laki Bugis Belum sekolah -
5. An. M.F Anak 3 Laki-laki Bugis Belum sekolah -
6 An. NI Anak 6 bln Perempuan Bugis Belum sekolah -

LANJUTAN
No Nama Penampilan Umum Status Kesehatan Riwayat Analisis Masalah
Saat ini Penyakit/ Kesehatan
Alergi INDIVIDU
1. Ny.M Baik Sehat Tidak ada Sehat
2. An. DA Baik Sehat Tidak ada Sakit
3. An. DI. Baik Sehat Tidak ada Sehat
An. AS Tidak mendengar saat
dipanggil (impaksi
4. Baik typhoid Sakit
serumen) dan sering sakit
perut
An. M.F Berat badan pada garis
5. Baik Tidak ada Sehat
kuning
6 An. NI Baik Sehat Tidak ada Sehat

2. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT (terlampir)


3. DATA PENUNJANG KELUARGA
Rumah dan Sanitasi Lingkungan PHBS Di Rumah Tangga
 Kondisi Rumah :  Jika ada Bunifas, Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan :
Kondisi rumah bagian dalam dan luar rumah (Tidak ada Bunifas)
bersih serta penataan barang di dalam rumah Ya/ Tidak*
rapi, lantai kayu.
 Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif : (Ada bayi)
 Ventilasi : Ya/ Tidak*
Cukup/Kurang Bayi sudah mulai makan MP-ASI
Ventilasi rumah cukup baik dan sesuai dengan
luas rumah.  Jika ada balita, Menimbang balita tiap bln :
Ya/ Tidak*
 Pencahayaan Rumah :
Baik/Tidak  Menggunakan air bersih untuk makan & minum:
Rumah kurang mendapatkan pencahayaan, Ya/ Tidak*
dapur gelap dan lembab Keluarga menggunakan air bersih untuk makan dan minum (air
ledeng/PDAM
 Saluran Buang Limbah :
Baik /Cukup/Kurang*  Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri:
Saluran pembuangan limbah cair rumah Ya/ Tidak*
tangga pada got depan rumah Sumber air keluarga berasal dari PAM

 Sumber Air Bersih :  Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
Sehat/Tidak Sehat* Ya/ Tidak*
Sumber air mandi berasal dari PAM dan sumber Keluarga selalu mencuci tangan terlebih dahulu sebelum
air minum berasal dari air yang dimasak makan

 Jamban Memenuhi Syarat :  Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya :


Ya/Tidak* Ya/ Tidak*
Klien memiliki jamban bentuk leher angsa Sampah klien dikumpul didepan rumah kadang dibakar

 Tempat Sampah:  Menjaga lingkungan rumah tampak bersih :


Ya/Tidak* Ya/ Tidak*
Ada karung yang biasa di simpan di depan rumah
untuk menampung sampah harian  Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
Ya/ Tidak*
 Rasio Luas Bangunan Rumah dengan Jumlah
Anggota Keluarga 20 m2/orang (standart 9m2  Menggunakan jamban sehat :
berdasarkan Badan Standart Nasional, 2004) : Ya/ Tidak*
Ya/Tidak*
Luas rumah klien sekitar 8 x 15 m (120 m2)  Memberantas jentik di rumah sekali seminggu :
dengan anggota keluarga berjumlah 6 orang. Ya/ Tidak*

 Makan buah dan sayur setiap hari : Ya/ Tidak*


Konsumsi sayur dan buah 1-2 kali dalam seminggu,lebih
banyak konsumsi ikan/ayam

 Melakukan aktivitas fisik setiap hari : Ya/ Tidak*


Aktivitas fisik sejauh ini naik turun tangga rumah atau jalan
kaki saat belanja sayur atau ikan selain itu tidak ada
kegiatan olah raga khusus

 Tidak merokok di dalam rumah  : Ya/ Tidak*

4. KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN KESEHATAN ANGGOTA


KELUARGA
1) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit:
 Ada  Tidak : NY M mengatakan anak sangat sulit untuk dibersihkan telinganya sehingga sampai seperti saat
ini, lebih rewel dari saudara yang lainnya selain selain itu karena kondisi keuangan sampai hari ini belum bisa
mengurus jaminan kesehatan anak yang saat ini sakit jadi memilih untuk diobati sendiri bila demam dan bila
parah dibawa berobat namun diusahakan diobati sendiri terlebih dahulu
2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya :
 Ya  Tidak : Ny. M mengatakan baru mengetahui bahwa telinga anaknya penuh dengan serumen/kotoran
padahal sudah lama diketahui dan dirasakan bahwa anak seringkali abai saat dipanggil, anak juga sampai saat ini
seringkali sakit demam tiba-tiba
3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya:
 Ya  Tidak: Ny.M mengatakan tidak mengetahui bahaya menumpukknya serumen pada telinga anak
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya :
 Ya  Tidak
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya bila tidak
diobati/dirawat :
 Ya  Tidak NY M selama ini sudah pernah dicoba dibersihkan namun akan menangis dan menolak sehingga
dibiarkan dan tidak tau diapakan lagi
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
 Keluarga  Tetangga  Kader  Tenaga kesehatan
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
 Tidak perlu ditangani karena akan sembuh sendiri biasanya  Perlu berobat ke fasilitas yankes  Tidak
terpikir
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya secara aktif :
 Ya  Tidak : NY M mengatakan selama ini hanya dicoba bersihkan dnegan cotton bud saja selain itu tidak
dilakukan apapun lagi, hanya bila tiba-tiba demam biasa beli obat diwarung dan bila sudah demam lama dan tidak
sembuh baru dibawa ke puskesmas karena anak belum diurus KIS maupun BPJSnya karena belum ada biaya.
Namun selalu rutin menimbang atau periksa keseahtan di posyandu setiap bulan untuk anak ke 3-5
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya :
 Ya  Tidak Ny. M mengatakan baru mengetahui telinga anaknya penuh dengan kotoran padahal sudah lama
anak abai saat dipanggil dan belum pernah dibawa berobat atau diperiksakan.
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang
dialaminya:
 Ya  Tidak, Jelaskan Ny M mengatakan tidak mengerti dan takut membersihkan selain itu belum tau bagaimana
membersihkan telinga anaknya karena tidak punya alat, biasa adiknya yang tinggal di bawah rumah sesekali bantu
membersihkan namun tidak rutin
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
 Ya  Tidak,
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan anggota
keluarga yang mengalami masalah kesehatan :
 Ya  Tidak, Ny. M merasa sulit untuk mengurus semua anaknya terutama suami juga jauh dari rumah dan kerja
di luar propinsi sehingga kadang tidak bisa mengecek satu satu kebersihan anaknya. Belum lagi anak ke-3
sampai sekarang belum bisa menulis padahal teman seumurannya sudah banyak yang bisa, NY M mengatakan
tidak sempat mengajari karena dia sendiri juga tidak lulus SD dan merasa tidak pintar. NY M mengatakan yang
penting anak-anaknya tidak lapar dan bisa sekolah serta tidak rewel ataupun sakit.
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi masalah
kesehatan anggota keluarganya :
 Ya  Tidak
5. HASIL PEMBINAAN BERDASARKAN TINGKAT KEMANDIRIAN KELUARGA
Kunjungan Pertama (K-1) : Kemandirian II Kunjungan Keempat (K-4) : Perawat :
Perawat : Maria Dian Nurfita
Kunjungan Kedua (K-2) : Perawat : Kunjungan Kelima (K-5) : Perawat :
Kunjungan Ketiga (K-3) : Perawat : Kunjungan Keenam (K-6) : Perawat :
Penjelasan cara menilai Tingkat Kemandirian Keluarga
Ny. M mengatakan biasanya selalu dating saat jadwal posyandu di umumkan dari masjid, ketika ada jadwal
posyandu Ny. M mengikuti kegiatan posyandu tersebut menimbang berat badan dan memeriksakan keseahtan
ketiga anaknya yang masih Balita (anak ke 3,4, dan 5) karena ketiga anak tersebut belum punya BPJS
sehingga saat ada pemeriksaan gratis selalu dating supaya bisa periksa gratis.

6. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT


Nama Individu yang sakit : An AS Diagnosa Medik : Impaksi
Serumen Telinga
Sumber Dana Kesehatan : umum Rujukan Dokter/ Rumah Sakit : -
Keadaan Umum Sirkulasi/ Cairan Perkemihan Pernapasan
Kesadaran : Composmentis  Edema  Bunyi jantung : -  Pola BAK 1-5  Sianosis
GCS : 15  Asites  Akral dingin x/hr,vol ±1000 ml/hr  Sekret / Slym
TD : -  Tanda Perdarahan:  Hematuri  Irama ireguler
P : 26x/menit purpura/ hematom/  Poliuria  Wheezing
S : 36,4 petekie/ hematemesis/  Oliguria 
N : 105x/menit melena/ epistaksis*  Disuria Ronki .............................
 Tanda Anemia : Pucat/  Inkontinensia ...........
 Takikardia Konjungtiva pucat/ Lidah  Retensi  Otot bantu
 Bradikardia pucat/ Bibir pucat/  Nyeri saat BAK napas ..................
 Tubuh teraba hangat Akral pucat*  KemampuanBAK :  Alat bantu
 Menggigil  Tanda Dehidrasi: Mandiri/Bantu nafas ....................
mata cekung/ turgor kulit sebagian/tergantung*  Dispnea
berkurang/ bibir kering *  Alat bantu:  Sesak
 Pusing  Kesemutan Tidak/Ya*………  Stridor
 Berkeringat  Rasa Haus  Gunakan  Krepirasi
 Pengisian kapiler < 2 detik Obat :Tidak/Ya*
 Kemampuan
BAB :Mandiri/
Bantu
sebagian/tergantung*
 Alat bantu:
Tidak/Ya*...

Pencernaan Muskuloskeletal Neurosensori


 Mual Muntah   Tonus otot Fungsi Penglihatan : Fungsi perabaan
 Kontraktur :
Kembung  Fraktur  Buram
Nafsu Makan : Nyeri otot/tulang*: lutut kiri  Kesemutan pada
Berkurang/Tidak*  Drop Foot Lokasi ……...........… tangan
 Sulit Menelan  Tremor Jenis ……......…......…..  Tak bisa melihat
 Disphagia  Malaise / fatique  Kebas pada
 Bau Nafas  Atropi Telapak kaki
 Kerusakan gigi/gusi/  Kekuatan otot : 5  Alat bantu …........  Disorientasi
lidah/geraham/rahang/pal  Postur tidak normal .................  Parese
atum*  RPS Atas : bebas/ terbatas/  Visus ………........  Halusinasi
 Distensi Abdomen kelemahan/ kelumpuhan  Disartria
 Bising Usus: 14x (kanan / kiri)* Fungsi pendengaran :  Amnesia
 Konstipasi  RPS Bawah :bebas/terbatas/  Paralisis
 Diare .......x/hr kelemahan/kelumpuhan  Kurang pendengaran impaksi pada telinga
 Hemoroid, grade (kanan / kiri)* kanan
 Teraba Masa abdomen  Berdiri : Mandiri/ Bantu  Refleks patologis
 Stomatitis  Warna Putih sebagian/tergantung*  Tuli
 Riwayat obat pencahar  Berjalan : Mandiri/ Bantu  Kejang : sifat …….. lama ..……
 Maag sebagian/tergantung*  Alat bantu frekwensi ....................................
 Konsistensi ..........  Alat Bantu : Tidak/Ya*..............  Tinnitus
Diet Khusus: Tidak/Ya*  Nyeri : Tidak/Ya Fungsi Penciuman
 Kebiasaan makan-  Mampu  Terganggu
minum : Mandiri/ Bantu Fungsi Perasa
sebagian/Tergantung*  Mampu
 Alergi makanan  Terganggu
/minuman : Tidak/Ya*
 Alat bantu : Tidak/Ya*
Kulit
 Jaringan parut  Memar  Laserasi 
Ulserasi  Pus ………
 Bulae/lepuh  Perdarahan bawah 
Krustae
 Luka bakar Kulit ...... Derajat ...... 
Perubahan warna…….
 Decubitus: grade … Lokasi ………..….

Tidur dan Istirahat


 Susah tidur : tidak
 Waktu tidur : Pukul 21.00-07.00 WITA
 Bantuan obat: tidak

Mental Komunikasi dan Budaya Kebersihan Diri


Perawatan Diri
 Cemas  Denial  Interaksi dengan Keluarga : Sehari-hari
 Gigi-Mulut kotor
 Marah Baik/ tehambat* ......................  Mandi : Mandiri/
 Mata kotor
 Takut  Putus asa  Berkomunikasi : Bantu
 Kulit kotor
 Depresi Lancar/ terhambat* ............... sebagian/
 Perineal/genital
 Rendah diri  Kegiatan sosial sehari-hari : kotortergantung*
 Menarik diri Bermain dengan adik dan  Berpakaian :
 Hidung kotor
 Agresif teman sebaya Mandiri/ Bantu
 Kuku kotor
 Perilaku kekerasan sebagian/
 Telinga kotor
 Respon pasca trauma ..... tergantung*
 Rambut-Kepala
 Tidak mau melihat kotor Menyisir Rambut :
bagian tubuh yang rusak Mandiri/Bantu
sebagian/
tergantung*
Hasil Pengkajian KPSP menunjukkan Meragukan 6 dari 10 pertanyaan terkait perkembangan motorik
dilalui 4 mengalami keterlambatan (usia 6 tahun)
Nama Individu yang sakit : An NI Diagnosa Medik : observasi
febris hari ke-1
Sumber Dana Kesehatan : umum Rujukan Dokter/ Rumah Sakit : -
Keadaan Umum Sirkulasi/ Cairan Perkemihan Pernapasan
Kesadaran : Composmentis  Edema  Bunyi jantung : -  Pola BAK 1-5  Sianosis
GCS : 15  Asites  Akral dingin x/hr,vol ±1000 ml/hr  Sekret / Slym
TD : -  Tanda Perdarahan:  Hematuri  Irama ireguler
P : 37x/menit purpura/ hematom/  Poliuria  Wheezing
S : 38,7 petekie/ hematemesis/  Oliguria 
N : 115x/menit melena/ epistaksis*  Disuria Ronki .............................
 Tanda Anemia : Pucat/  Inkontinensia ...........
 Takikardia Konjungtiva pucat/ Lidah  Retensi  Otot bantu
 Bradikardia pucat/ Bibir pucat/  Nyeri saat BAK napas ..................
 Tubuh teraba hangat Akral pucat*  KemampuanBAK :  Alat bantu
 Menggigil  Tanda Dehidrasi: Mandiri/Bantu nafas ....................
mata cekung/ turgor kulit sebagian/tergantung*  Dispnea
berkurang/ bibir kering *  Alat bantu:  Sesak
 Pusing  Kesemutan Tidak/Ya*………  Stridor
 Berkeringat  Rasa Haus  Gunakan  Krepirasi
 Pengisian kapiler < 2 detik Obat :Tidak/Ya*
 Kemampuan
BAB :Mandiri/
Bantu
sebagian/tergantung*
 Alat bantu:
Tidak/Ya*...

Pencernaan Muskuloskeletal Neurosensori


 Mual Muntah   Tonus otot Fungsi Penglihatan :
 Kontraktur  Buram
Kembung  Fraktur Fungsi perabaan :
Nafsu Makan : Nyeri otot/tulang*: lutut kiri  Kesemutan pada
Berkurang/Tidak*  Drop Foot Lokasi ……...........… tangan
 Sulit Menelan  Tremor Jenis ……......…......…..  Tak bisa melihat
 Disphagia  Malaise / fatique  Kebas pada
 Bau Nafas  Atropi Telapak kaki
 Kerusakan gigi/gusi/  Kekuatan otot : 5  Alat bantu …........  Disorientasi
lidah/geraham/rahang/pal  Postur tidak normal .................  Parese
atum*  RPS Atas : bebas/ terbatas/  Visus ………........  Halusinasi
 Distensi Abdomen kelemahan/ kelumpuhan  Disartria
 Bising Usus: 14x (kanan / kiri)* Fungsi pendengaran :  Amnesia
 Konstipasi  RPS Bawah :bebas/terbatas/  Paralisis
 Diare .......x/hr kelemahan/kelumpuhan  Kurang pendengaran impaksi pada telinga
 Hemoroid, grade (kanan / kiri)* kanan
 Teraba Masa abdomen  Berdiri : Mandiri/ Bantu  Refleks patologis
 Stomatitis  Warna Putih sebagian/tergantung*  Tuli
 Riwayat obat pencahar  Berjalan : Mandiri/ Bantu  Kejang : sifat …….. lama ..……
 Maag sebagian/tergantung*  Alat bantu frekwensi ....................................
 Konsistensi ..........  Alat Bantu : Tidak/Ya*..............  Tinnitus
Diet Khusus: Tidak/Ya*  Nyeri : Tidak/Ya Fungsi Penciuman
 Kebiasaan makan-  Mampu  Terganggu
minum : Mandiri/ Bantu Fungsi Perasa
sebagian/Tergantung*  Mampu
 Alergi makanan  Terganggu
/minuman : Tidak/Ya*
 Alat bantu : Tidak/Ya*
Kulit
 Jaringan parut  Memar  Laserasi
 Ulserasi  Pus ………
 Bulae/lepuh  Perdarahan bawah
 Krustae
 Luka bakar Kulit ...... Derajat ...... 
Perubahan warna…….
 Decubitus: grade … Lokasi ………..….
Akral hangat
Tidur dan Istirahat
 Susah tidur : tidak
 Waktu tidur : Pukul 21.00-05.00 WITA
 Bantuan obat: tidak

Mental Komunikasi dan Budaya Kebersihan Diri Perawatan Diri


 Cemas  Denial  Interaksi dengan Keluarga :  Gigi-Mulut kotor (masih bayi usia 6
 Marah Baik/ tehambat* ......................  Mata kotor bulan)
 Takut  Putus asa  Berkomunikasi :  Kulit kotor Sehari-hari
 Depresi Lancar/ terhambat* ...............  Perineal/genital  Mandi : Mandiri/
 Rendah diri  Kegiatan sosial sehari-hari : kotor Bantu
 Menarik diri Bermain dengan kakak dan  Hidung kotor sebagian/
 Agresif orang tua  Kuku kotor tergantung*
 Perilaku kekerasan  Telinga kotor  Berpakaian :
 Respon pasca trauma .....  Rambut-Kepala Mandiri/ Bantu
 Tidak mau melihat kotor sebagian/
bagian tubuh yang rusak tergantung*
 Menyisir Rambut :
Mandiri/Bantu
sebagian/
tergantung*
Hasil pengkajian tumbuh kembang anak dengan KPSP normal 10 sektor terpenuhi sesuai tumbuh
kembang anak
/sesuai
Data Pengkajian keluarga yang sehat
Pemeriksaan Anggota Keluarga
Fisik Tn. MR Ny M AN. D An. DI An. MF
Tidak Tidak ada rambut rontok Tidak ada rambut rontok Tidak ada rambut rontok Tidak ada rambut rontok
Rambut
dilakukan
Tidak Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Mata
dilakukan
Tidak Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada kelainan
Hidung
dilakukan
Tidak Tampak bersih dan tidak Tampak bersih dan tidak Tampak bersih dan tidak ada bersih
Telinga
dilakukan ada kelainan ada kelainan kelainan
Tidak Gigi tampak bersih Gigi tampak bersih Gigi tampak bersih Karies gigi seri
Mulut
dilakukan
Tidak Mampu bergerak bebas, Mampu bergerak bebas, Mampu bergerak bebas, Normal tidak ada kelainan,
Ekstremitas
dilakukan tidak ada edema, lesi, atau tidak ada edema, lesi, tidak ada edema, lesi, atau bergerak bebas
atas
nyeri tekan atau nyeri tekan nyeri tekan
Tidak Mampu bergerak bebas, Mampu bergerak bebas, Mampu bergerak bebas, Normal tidak ada kelainan
Ekstremitas
dilakukan tidak ada edema, lesi, atau tidak ada edema, lesi, tidak ada edema, lesi, atau
bawah
nyeri tekan atau nyeri tekan nyeri tekan
Tekanan Tidak 129/79 117/88 110/70 Tidak dilakukan
darah dilakukan
Tidak dilakukan 18x/m 16x/m 18x/mnt Pengembangan dada simetris,
Pernapasan penggunaan otot bantu napas tidak
ada
Nadi Tidak 74x/m 67x/m 87x/mnt 105x/mnt
dilakukan
Tidak 36.0 36.5 35.9 36,3
Suhu
dilakukan
Tidak Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
Pencernaan
dilakukan
Tidak Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
Perkemihan
dilakukan
Tidak 21.00-05.00 Wita 01.00-08.00 Wita 22.00-08.00 Wita 20.00-07.00
Jam tidur
dilakukan
Kebersihan Tidak Tampak bersih Tampak bersih Tampak bersih bersih
diri dilakukan
17
I. DATA UMUM KELUARGA
1. Identitas Kepala Keluarga
a. Nama KK : Tn. M.R
b. Umur KK : 42 Tahun
c. L/P : Laki-Laki
d. Pekerjaan : Buruh
e. Pendidikan : SLTP

2. Identitas Anggota Keluarga


No Nama Jenis Hubungan Usia Pendidikan Pekerjaan
kelamin (tahun)
1. Ny.M Perempuan Istri 37 SD Ibu Rumah Tangga
2. DA Laki-laki Anak 16 SMP karyawan
3 DI Laki-laki Anak 15 SMP Pelajar
4 AS Laki-laki Anak 6 Belum sekolah Belum bekerja
5. M.F Laki-laki Anak 3 Belum sekolah Belum bekerja
6 N.I Perempuan Anak 6 bln Belum sekolah Belum bekerja

3. Genogram Keluarga
G1

G2
/

G3 6
b
l
n
6 b
l
n

Keterangan:
: Laki-laki : Klien dengan impaksi telinga

: Perempuan : Tinggal Serumah

: Meninggal : Hubungan pernikahan

: tinggal terpisah : bercerai


18

4. Tipe Keluarga
Tipe keluarga yaitu Commuter Family (pasangan suami istri dengan anak tinggal terpisah
karena pekerjaan) yang memiliki anak dengan usia remaja
5. Latar Belakang Kebudayaan (Etnik)
Keluarga Tn. MR dan Ny. M mengatakan berasal dari suku Bugis daerah Makassar.
Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Indonesia dan bahasa Bugis.
Budaya setempat di lingkungan tempat tinggal keluarga saat ini cenderung heterogen
karena terdapat budaya bugis Makassar campur. Tidak ada budaya khusus dalam
keluarga terkait dengan keagamaan, rekreasi, atau pendidikan.
Budaya sosial khusus dalam keluarga adalah saling menghormati antar sesama anggota
keluarga dan warga sekitar.
Kebiasaan khusus terkait diit makanan dan kebiasaan hidup sehari-hari tidak ada khusus,
karena ibu memasak untuk satu rumah. Ibu mengatakan anak-anak juga makan apa
yang dimasak namun untuk konsumsi sayur sangat jarang.
Keberadaan peran keluarga jika dikaitkan dengan kebudayaan masih tradisional di mana
suami sebagai pemegang tanggung jawab dan wajib dihormati segala keputusannya
tetapi untuk keseharian Ny M lebih dahulu berkonsultasi dengan suami waluapun
berpisah tempat tinggal. Sedangkan bila ada anggota keluarga yang sakit biasanya
diobati secara tradisional atau beli obat di warung dahulu dan bila tidak bisa diatasi baru
berobat ke puskesmas.
6. Religius
Agama yang dianut Keluarga Tn. MR adalah Islam. Tidak ada perbedaan dalam praktik
religius. Keluarga yang laki-laki khususnya anak laki laki nomer 1 dan 2 menjalankan
ibadah sholat di Masjid saat sholat jumat. Keluarga jarang mengikuti pengajian-pengajian
yang diadakan di sekitar rumah hanya beberapa kali bila diadakan di Masjid.
7. Status sosial ekonomi keluarga
Keluarga Tn. MR khususnya istrinya mengatakan suaminya sebagai pencari nafkah utama
namun untuk penghasilan tetap sekitar 2-3 juta sekitar 1.500.000,- setiap bulan untuk
mencukupi kebutuhan, anak pertama yang berusia 16 tahun putus sekolah untuk
membantu perekonomian keluarga dengan bekerja di 2 tempat. Saat pagi hari bekerja di
INxxx memasang kabel dan sore hari bekerja sampingan pada percetakan dengan gaji
bulanan 500 ribu – 1 juta untuk mencukupi kebutuhan rumah
Penghasilan tambahan lain untuk kehidupan sehari-hari didapatkan sesekali dari anak
pertama 300-400/ bulan Ny.M mengatakan mengelola keuangan dengan cara berhemat
19
dalam pengeluaran yang tidak diperlukan dan mengatur makanan secukupnya agar
kebutuhan semua anggota terpenuhi
8. Mobilitas keluarga
Keluarga mengatakan jarang melakukan rekreasi di luar rumah. Namun, kumpul-kumpul
dengan warga di depan rumah biasa untuk sosialisasi atau sekesar mengobrol dengan
tetangga selain itu di dalam rumah dilakukan menonton TV bersama saat waktu luang.
Keluarga merupakan orang asli Sulawesi Selatan, sedangkan untuk kegiatan mobilitas
sehari hari menggunakan Motor/ Kendaraan roda 2 yang biasa digunakan untuk
menjemput anak atau adiknya bekerja selain itu untuk mobilisasi jarak dekat lebih banyak
berjalan kaki.
II. RIWAYAT DAN TAHAPAN PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ini adalah keluarga dengan Remaja
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Anak pertama Ny R yang masih berusia remaja sejak putus sekolah di tahap usia SMP
sekarang menjadi salah satu pencari nafkah dan tidak melanjutkan sekolah , anak sudah
masuk dunia kerja (pada tahap ini anak dengan remaja awal masih dalam tahap
mempersiaokan kemandirian ekonomi namun anak Ny M sudah memasuki dunia kerja)
3. Riwayat keluarga inti
Ibu mengatakan anak tidak mendengar pada telinga sebelah kanan, agak rewel dan
sempat sakit demam dan dirawat inap karena thyphoid. Upaya yang telah dilakukan
untuk pengobatan ke puskesmas saat sakit namun karena belum ada BPJSnya jadi biasa
berobat beli obat di warung seperti saat ini anak demam dikompres dan diberikan obat
parasetamol sirup sedangkan untuk saat ini NyM berencana untuk KB tapi masih
memikirkan biaya untuk melakukannya karena sejak anak ke-3 lahir tidak KB lagi, dengan
jumlah anak yang rapat cukup menyulitkan bila semuanya terutama karena suami jauh
dan mengandalkan adik serta kakak yang tinggal dekat rumah bila kesulitan.
Anggota keluarga yang lain seperti anak dan cucunya tidak ada masalah kesehatan
serupa.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Orang tua Tn MR dan Ny M tidak ada yang memiliki riwayat penyakit Hipertensi ataupun
penyakit kronis lainnya.

III. LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
Ny. M memiliki rumah yang berjenis semipermanen (milik orang tua). Klien
20
memiliki dapur dan teras serta halaman. Peletakan barang-barang dalam rumah
cukup baik, ventilasi dan pencahayaan kurang baik cenderung remang remang
dan dapur gelap dengan pencahayaan lampu. Ny. M memiliki kamar tidur dan
kamar mandi di dalam rumah. Kondisi dalam dan luar rumah bersih serta tertata
rapi. Ny. M mengatakan bersyukur dengan apa yang dimiliki saat ini, dan merasa
nyaman tinggal dirumah itu. Sampah dibuang di lubang tempat sampah yang
sudah di sediakan di belakang rumah

Denah rumah berada di lantai 2 (rumah papan)

LANTAI 2

Teras R.tamu KAMAR KAMAR

LANTAI 1

Dapur KM

Tempat
mencuci

Keterangan

Keluarga Ny. M tinggal di rumah orang tua di lantai atas (lantai 2), jenis rumah
semipermanen, kondisi dalam dan luar rumah tampak bersih, ventilasi cukup, sumber air
21
dari PAM, memiliki 2 kamar tidur, ruang tamu, serta pad lantai bawah terdiri dari dapur
dan kamar mandi serta tempat mencuci

2. Kegiatan Di Komunitas
Keluarga mengatakan cukup nyaman tinggal di lingkungan rumahnya. Fasilitas pelayanan
kesehatan yang ada di sekitar lingkungan yaitu klinik swasta, dokter dan bidan praktik swasta,
dan posyandu yang aktif menyediakan pemeriksaan balita yang dapat. Tetapi Keluarga Jarang
mengikuti kegiatan sosial Masyarakat namun sering duduk dan mengobrol dengan tetangga di
depan rumah tiap pagi sore.,
3. Mobilisasi anggota Keluarga
ditempuh dengan menggunakan jalan kaki maupun naik motor/bentor/mobil. Sedangkan
puskesmas jaraknya dekat ± 2 km. Fasilitas umum yang ada di lingkungan yaitu sekolah, pasar,
masjid. Keluarga mengatakan bahwa jarang terjadi tindak kriminalitas. Transportasi banyak
tersedia berupa kendaraan umum dan ojek sehingga akses transportasi mudah dijangkau.
Fasilitas rekreasi yang ada di lingkungan yaitu jauh dari rumah.
4. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga menempati rumah tersebut sejak kecil hingga menikah, rumah peninggalan orang tua
setelah orang tua berpisah (bercerai). Asal keluarga dari suku Bugis yang merupakan suku asli
di daerah tersebut sehingga untuk mobilitas keluarga tidak dilakukan hanya sesekali ke rumah
kaka atau family lain yang berada diwilayah yang sama.
5. Perkumpulan keluarga dan interaksi komunitas
Keluarga memanfaatkan waktu luang untuk berkumpul bersama melakukan bercerita,
biasanya dilakukan saat malam siang atau sore hari dengan anggota kelurga. Ny M
mengatakan dirinya maupun anggota keluarga yang lain tidak pernah mengikuti kegiatan
apapun di masyarakat kecuali kegiatan Masjid, namun sering bersosialisasi dengan warga
sekitar yang biasa duduk di depan rumah. Tetangga juga sesekali memberikan bahan makanan
seperti sayur/ikan
Terlihat tetangga Ny M mengantarkan Ikan dan sayur untuk dimasak.
6. Sistem pendukung keluarga
Keluarga mengatakan saling membantu dalam mencukupi ekonomi keluarga. Mereka saling
membantu jika ada yang membutuhkan. TN MR sebagai kepala keluarga sangat bertanggung
jawab pada keluarganya. Terkait pendukung kesehatan, keluarga mempunyai asuransi
kesehatan berupa BPJS PBI namun anak ke 3-5 belum memiliki karena tidak ada biaya untuk
mengurus

IV. STRUKTUR KELUARGA


1. Struktur peran (formal dan informal)
22
a. Peran formal:
1) Ayah
Tn MR berperan sebagai kepala keluarga, dan pengambil keputusan di keluarga
dengan intervensi dari istrinya. Tn MR tidak melakukan perannya secara maksimal
sebagaimana mestinya karena tinggal terpisah karena pekerjaan.
2) Ibu
Ny M sebagai ibu rumah tangga berperan banyak sebagai pengasuh anak- anak
serta pengurus rumah serta pengambli keputusan bila suaminya tidak ada atau
masih ragu. Peran tersebut diterima dan konsisten sesuai dengan harapan anggota
keluarga.
3) Anak
An D Perannya sebagai anak tertua yang mencari nafkah membantu ekonomi
keluarga waluapun masih berada pada tahapperkembangan remaja awal
b. Peran Informal:
Ny M tinggal menempati rumah orang tua bersama adiknya
c. Analisis model peran
Tn MR sebagai suami dan pengambil keputusan dalam keluarga. Namun karena Tn MR
selalu jauh dari rumah , Tn MR jarang memberikan masukan dan saran pada Ny M
terkait masalah -masalah dalam keluarga tapi tetap berdiskusi melalui telepon bila ada
masalah
d. Variabel yang mempengaruhi struktur peran
- Pengaruh kelas sosial ekonomi: Tn M bekerja sjauh dari rumah sehingga untuk
pengambilan keputusan atau pengasuhan sangat bergantung kepada istri
- Pengaruh kebudayaan: Budaya Bugis yang dianut mempengaruhi peran yaitu ayah
sebagai kepala keluarga dan pengambil keputusan merupakan panutan bagi anggota
keluarga yang lain sedangkan ibu berperan merawat anak dan mengurus kebutuhan
rumah tangga sehari-hari.
- Pengaruh perkembangan atau tahap siklus kehidupan: peran anggota keluarga belum
sesuai dengan tahap perkembangan dimana peran orang tua masih banyak yang
belum tercapai diantaranya bertanggung jawab dalam pendidikan anak, pemantauan
tumbuh kembang anak belum optimal, mengajarkan nilai dan norma dalam keluarga,
memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, dan memenuhi kebutuhan perawatan
kesehatan keluarga.
- Peristiwa situasional: Saat ini An AS mengalami masalah telinga namun karena
keterbatasan biaya dan pendapatan bulanan sehingga tidak bisa mengecek kesehatan
atua periksa ke dokter atau berobat menggunakan asuransi kesehatan BPJS seperti
23
kedua kakaknya sehingga lebih banyak diusahakan sendiri
2. Pola komunikasi
Pola komunikasi dalam keluarga adalah terbuka satu sama lain Ny M seringkali bertanya
kepada adik atau suami bila ada masalah dalam keluarga. Dalam hal komunikasi sampai
sekarang jarang ada masalah, hanya kurang dekat secara emosional. Ketika ada salah satu
anggota keluarga yang sedang berbicara, anggota keluarga lain mendengarkannya dengan
baik. Setiap ada masalah biasanya Ny M bertanya kepada keluarga dekat khususnya adik
atau kakak yang tinggal satu lingkungan dengannya saat ini. Anggota keluarga bertingkah
laku sopan dalam berinteraksi.

3. Struktur kekuatan keluarga


Di dalam keluarga, Ny M yang memegang peranan utama dalam pengambilan keputusan
termasuk mengatur dan memutuskan kegiatan anggota keluarga biarpun masih ada
beberapa campur tangan TN MR. Umumnya setiap ada masalah, yang memegang
peranan penting adalah Ny M. Beliau memutuskan seluruh tindakan apabila ada keluarga
yang sakit atau ada masalah keuangan. Umumnya keluarga puas dengan keputusan yang
diambil karena sebelum memutuskan sesuatu sebelumnya keluarga berdiskusi untuk
pengambilan keputusan.
Ibu mempunyai kedudukan tertinggi dalam keluarga baik dalam memutuskan maupun
dalam perannya di keluarga. Ayah berada di bawah kekuasaan Ibu, karena tidak terlalu
aktif dalam kegiaatan keluarga, di mana biasanya ibu harus mematuhi keputusan ayah
dan menghormati ayah sebagai suami disini ada peralihan Peran Ayah ke Ibu.
4. Nilai atau norma keluarga
Nilai dan norma yang di anut keluarga umumnya dilatarbelakangi oleh Budaya Bugis.
Sampai saat ini keluarga menerima nilai yang dianut dan tidak ada konflik nilai. Nilai dan
norma yang dianut berpengaruh terhadap status kesehatan keluarga.

V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Setiap anggota keluarga saling peduli dan menyayangi satu sama lain. Fungsi afektif
keluarga baik. Kasih sayang yang diberikan kepada semua anggota keluarga adalah sama.
Bentuk dukungan yang diberikan dalam keluarga biasanya berbentuk verbal dengan saling
menyemangati dan mendukung. Hubungan keluarga biasa, Keluarga tidak terlalu saling
terbuka jika mempunyai masalah. Keluarga kurang peka terhadap sikap yang ditunjukkan
yang berkaitan dengan perasaan dan kebutuhan masing-masing anggota keluarga
dikarenakan interaksi yang jarang.. Setiap anggota keluarga mengetahui kebutuhan
24
keluarga secara umum. Jika ada masalah dalam keluarga, keluarga cenderung
menyelesaikannya dengan bertanya kepada Ny N atau Tn MR dan bila tidak ada
penyelesaian maka diadakan musyawarah diantara seluruh anggota keluarga lain
termasuk saudara/keluarga yang tinggal terpisah.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga Tn MR sering bersosialisasi dengan masyarakat di lingkungan sekitar tempat
tinggal, anak-anaknya akarab bermain dan bersosialisasi dengan anak sebaya
3. Fungsi Perawatan
Keluarga mengatakan saat ada anggota keluarga yang sakit biasanya berobat sendiri di
warung atau cara tradisional dulu bila makin parah akan menelpon TN MR untuk
keputusan membawa ke dokter/ lainnya. Misalnya bila anak demam diberikan
parasetamol dan dikompres
Ibu mengatakan kondisi sehat adalah ketika tubuh masih bisa melakukan kegiatan sehari-
hari seperti bekerja dan mengasuh anak. Kondisi sakit adalah ketika badan terasa tidak
enak, demam, dan sudah tidak mampu melakukan aktivitas seperti biasa, cepat capek.
Upaya yang dilakukan dengan rutin mengikuti posyandu di lingkungan tiap bulan terbukti
dengan buku KIA anak ke 4-5 terisi lengkap.

VI. TUGAS KESEHATAN KELUARGA


Tugas kesehatan keluarga dengan masalah Impaksi telinga dan disgrafia pada anak
Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan belum mengetahui masalah impaksi/ telinga tersumbat kotoran yang
dialami salah satu anggota keluarga. Keluarga mengatakan belum paham mengenai cara
mengatasinya
Kemampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat
Keluarga mengatakan mengatasi masalah impaksi ini cukup penting dan terutama kemampuan
anak mendengar berkkurang anak juga tidak bisa menulis dan memengan pensil padahal
sudah 6 tahun sehingga perlu sekali diajarkan sebelum masuk sekolah tetapi belum memiliki
uang.
Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga mengatakan telah berusaha merawat anggota keluarga yang sakit, bila kesulitan
biasa musyawarah dengan adik atau keluarga yang lainnya. Dan bila ada yang sampai dirawat
akan bergantian menjaga anak-anak (khususnya adik atau kakak dari pihak Ny M)
Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Keluarga mengatakan kurang melakukan pencegahan lingkungan fisik di rumah karena rumah
ini bukan miliknya. Sedangkan untuk lingkungan sosial keluarga mampu memberikan
25
dukungan terhadap anggota keluarga yang lain. Keluarga mengatakan ingin agar An AS tidak
sering sakit karena tidak ada yang bisa menjaga karena adik-adiknya masih kecil hanya adik
perempuan Ny M saja yang sudah cukup umur unutuk bisa di mintai tolong..
Kemampuan keluarga memanfaatkan pelayanan kesehatan
Keluarga mengatakan memanfaatkan posyandu di dekat rumah jika ada anggota keluarga
tidak perlu membayar seperti bila berobat ke klinik swasta selain itu bisa ke apotik/warung
untuk beli obat bila sakit.
Tugas kesehatan keluarga dengan masalah Impaksi Telinga dan observasi febris serta
perencanaan keluraga berencana (KB)

VII. STRES DAN KOPING KELUARGA


1. Stresor yang di miliki
a. Stresor jangka pendek:
Ny M mengatakan Anaknya banyak bermain Handphone tanpa melakukan kegiatan
yang lain, sibuk dengan Handphone dan kadang tidak mendengar bila diajak bicara
sehingga kadang anak mengeluh pusing dan sakit teelinganya. Dan hal ini terjadi pada
anak pertamanya yang sering kesiangan bangun dan mengeluh pusing dan berakhir
gonta ganti pekerjaan.
b. Stresor jangka panjang:
Stresor yang dimiliki keluarga saat ini adalah masalah keuangan karena kebutuhan
makin meningkat , anak sakit namun tidak memiliki jaminan kesehatan sehingga butuh
biaya cukup besar bila harus dirawat
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor
Menurut keluarga, mereka sudah berusaha merawat anggota keluarga yang sakit dengan
baik dan keluarga mengatakan berusaha menyikapi kekurangan anak dalam keseharian
biarpun kadang mengeluhkan masalah An. D yang tidak menyadari kondisi ekonomi
keluarga dan perannya sebagai anak
Biarpun Anggota keluarga juga melupakan kebutuhan pendidikan anak dengan rentang
usianya terbukti dengan An. D harus bekerja mencari nafkah dan berhenti sekolah
3. Strategi koping yang digunakan
Koping yang digunakan oleh keluarga adalah  problem focused coping. Dalam hal ini jika
terdapat masalah keluarga, Ny. M selalu menyelesaikan masalah tersebut dengan
membicarakannya langsung dengan Tn MR dan saudara yang lain sehingga setiap masalah
dapat terselesaikan.
Masalah pengasuhan An D dan kewajiban orang tua melatih “melepaskan ” tanggung jawab
terhadap remaja sebelum menuju kedewasaan belum dilaksanakan dengan maksimal.
26
4. Adaptasi Keluarga
Secara keseluruhan keluarga belum semua stressor mampu diatasi akan tetapi adaptasi
dengan keadaan ini diusahakan terbukti dengan Ny M mengijinkan An. D bermain dengan
teman sebayanya sesekali.
5. Adaptasi yang difungsional
Tidak ada penggunaan adaptasi disfungsional dalam keluarga seperti pengabaian
kebutuhan anggota keluarga. biarpun ada beberapa keluhan tetapi mampu diatasi
dengan beradaptasi.
6. Harapan Keluarga
Kehadiran mahasiswa diharapkan mampu memberi masukan saat ada masalah terkait
perawatan anak
Ny M mengatakan untuk An DI masih dipikirkan karena ini masalah ekonomi dan belum
tau mau sekolah dimana sedangkan An. AS masih diusahakan untuk diobati sendiri
dengan kompres dan minum obat karena secara ekonomi tidak leluasa untuk melakukan
apapun namun diusahakan ana ktidak sampai perlu dirawat.
17
ANALISA DATA

No. Data Masalah Keperawatan


1. Data Subyektif : Manajemen kesehatan keluarga
 Ny.M mengatakan tidak mengetahui bahaya tidak efektif
menumpukknya serumen pada telinga anak, selama
ini sudah pernah dicoba dibersihkan namun akan
menangis dan menolak sehingga dibiarkan dan tidak
tau
 Ny. M mengatakan baru mengetahui bahwa telinga
anaknya penuh dengan serumen/kotoran padahal
sudah lama diketahui dan dirasakan bahwa anak
seringkali abai saat dipanggil, anak juga sampai saat
ini seringkali sakit demam tiba-tiba
 NY M mengatakan selama ini hanya di bersihkan
dengan cotton bud saja selain itu tidak dilakukan
apapun lagi, hanya bila tiba-tiba demam biasa beli
obat diwarung dan bila sudah demam lama dan tidak
sembuh baru dibawa ke puskesmas karena anak belum
diurus KIS maupun BPJSnya karena belum ada biaya.
 Ny M mengatakan tidak mengerti dan takut
membersihkan selain itu belum tau bagaimana
membersihkan telinga anaknya karena tidak punya
alat, biasa adiknya yang tinggal di bawah rumah
sesekali bantu membersihkan namun tidak rutin
 Ibu mengatakan anak-anak juga makan apa yang
dimasak namun untuk konsumsi sayur sangat jarang.
 Keluarga mengatakan saat ada anggota keluarga yang
sakit biasanya beli obat sendiri di warung atau cara
tradisional dulu bila makin parah akan menelpon TN
MR untuk keputusan membawa ke dokter/ lainnya.
Misalnya bila anak demam diberikan parasetamol dan
dikompres
Data objektif:
- Telinga An AS kotor, impaksi telinga
- An NI demam
- An MF karies gigi
- Kondisi rumah remang remang dan lembab
- Anak pertama putus sekolah (SMP) dan mencari
nafkah
- BPJS/KIS (PBI) tidak dimiliki 3 anggota keluarga
terkahir (An AS, An MF dan An NI)
2. Data Subyektif : Kesiapan peningkatan proses
- Ny M selalu rutin menimbang atau periksa keseahtan di keluarga
posyandu setiap bulan untuk anak ke 3-5
- Keluarga mengtakan saat ada anggota keluarga yang
18
sakit biasanya diobati secara tradisional atau beli obat di
apotik atau bila makin parah di bawa ke puskesmas
- Keluarga Jarang mengikuti kegiatan sosial Masyarakat
namun sering duduk dan mengobrol dengan tetangga di
depan rumah tiap pagi sore., dan sesekali berbagi bahan
makanan.
- Keluarga memanfaatkan waktu luang untuk berkumpul
bersama melakukan bercerita, dilakukan saat malam
siang atau sore hari dengan anggota kelurga
- Keluarga mengatakan saling membantu dalam
mencukupi ekonomi keluarga karena penghasilan kadang
tidak cukup sehingga anak juga putus sekolah dan
bekerja membantu ekonomi keluarga. Mereka saling
membantu jika ada yang membutuhkan seperti saat anak
sakit adik yang tinggal di bawah rumah membantu
- Setiap ada masalah biasanya Ny M bertanya kepada
keluarga dekat khususnya adik atau kakak yang tinggal
satu lingkungan dengannya saat ini
- Ny M mengatakan ingin agar An AS tidak sering sakit
karena tidak ada yang bisa menjaga karena adik-adiknya
masih kecil hanya adik perempuan Ny M saja yang sudah
cukup umur unutuk bisa di mintai tolong
- Ny. M berencana untuk KB karena sejak anak ke-3 lahir
tidak KB lagi, dengan jumlah anak yang rapat
Data objektif:
- Ny M akrab dengan tetangga, duduk di teras rumah
- Ny M dan adik serta tetangga terlihat membersihkan ikan
bersama-sama di depan rumah sambil mengobrol
- Buku KIA terisi lengkap untuk anak ke 4-5
19
SKORING

No Masalah Kriteria Skor Bobot Penghitungan Pembenaran


keperawatan

1 Sifat masalah : 3 1 3 x 1=1 Masalah saat ini terjadi


a. Aktual (3) 3 anak sedang sakit demam
b. Risiko (2) ( 1 orang) dan 1 orang
c. Potensial (1) lagi batuk pilek dan
mengalami impaksi
telinga karena sudah lama
2 Kemungkinan 1 2 1 x 1 = 1/2 Keluarga mengaku belum
masalah dapat 2 ad abiaya untuk mengurus
diubah KIS anaknya sehingga
a. Mudah (2) memilih berobat
b. Sebagian (1) tradisional/ bila
c. Tidak dapat (0) bertambah parah baru
dibawa ke puskesmas
karena ndak ad abiaya
3 Potensial masalah 2 1 2 x 1 = 2/3 Ibu memiliki obat
Manajemen
untuk dicegah 3 standart di ruamh seperti
kesehatan
a. Tinggi (3) parasetamol dan tau cara
keluarga
b. Cukup (2) pemberiannya, ibu juga
tidak efektif
c. Rendah (1) tau cara mengompras
namun belum mengetahui
bahwa ada lokasi lain
yang bisa dikompras serta
belum tau cara
membersihkan telinga
yang benar
4 Menonjolnya 2 1 2 x1 =1 Keluarga antusias saat
masalah 2 akan diberikan
a. Segera (2) pengetahuan mengatasi
b. Tidak perlu (1) masalah keseahtan
c. Tidak dirasakan anggota keluarga
(0) sehingga bias irit ongkos
berobat dan anak tidak
gampang
Jumlah 2 5/6
20
No Masalah Kriteria Skor Bobot Penghitungan Pembenaran
keperawatan
1 Sifat masalah : 2 1 2 x 1 = 2/3 Bila anggota keluarga sakit
a. Aktual (3) 3 lebih memilih berobat
b. Risiko (2) tradisional dulu, namun bila
c. Potensial (1) tidak ada perubahan 2-3 hari di
bawa berobat ke puskesmas
2 Kemungkinan 1 2 1x1 = 1/2 Keluarga selalu
masalah dapat diubah 2 bermusyawarah terlebih
a. Mudah (2) dahulu bila ada masalah,
b. Sebagian (1) saling membantu bila ada
c. Tidak dapat (0) anggta keluarga yang sakit
atau membutuhkan bantuan
3 Potensial masalah 3 1 2 x 1 = 2/3 Keluarga mengatakan saling
untuk dicegah 3 membantu dalam mencukupi
a. Tinggi (3)
ekonomi keluarga karena
b. Cukup (2)
c. Rendah (1) penghasilan kadang tidak
cukup sehingga anak juga
Kesiapan
putus sekolah dan bekerja
peningkatan
proses membantu ekonomi keluarga.
keluarga Mereka saling membantu jika
ada yang membutuhkan
Setiap ada masalah biasanya
Ny M bertanya kepada
keluarga dekat khususnya
adik atau kakak yang tinggal
satu lingkungan dengannya
saat ini

4 Menonjolnya 2 1 2 x1 =1 bila ada anggota keluarga


masalah 2 yang sakit biasanya diobati
a. Segera (2) secara tradisional atau beli
b. Tidak perlu (1) obat di warung dahulu dan
c. Tidak dirasakan (0) bila tidak bisa diatasi baru
berobat ke puskesmas
Jumlah 2 1/6

PRIORITAS MASALAH

1. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif

2. Kesiapan peningkatan proses keluarga


21
22

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Fasilitas Yankes Puskesmas No. Register --


Rappokalling
Nama Perawat yang Mengkaji Maria Dian Nurfita Nama Penanggung NY M
Jawab/KK
Nama Individu/keluarga/kelompok Ny. E
Penyakit/Masalah kesehatan Demam (Observasi
Alamat: Rappokalling
febris hari ke-2) ,
Impaksi Telinga
Diagnosa
Tgl Tujuan (NOC) Rencana Tindakan (NIC)
Keperawatan
11/4/2022 Manajemen kesehatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Keluarga mampu mengenali masalah kesehatan meliputi :
keluarga tidak selama 30 menit, Keluarga Tn. MR
efektif diharapkan mampu mengenal masalah Edukasi Proses Penyakit :
keperawatan dengan kriteria hasil sebagai  Jelaskan penyebab-penyebab terjadinya Demam dan Impaksi
berikut : telinga
 Jelaskan tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh penyakit
1) Keluarga mampu mengenal masalah Demam dan impaksi telinga
kesehatan  Jelaskan komplikasi dari demam dan impaksi telinga
 Pengetahuan keluarga bertambah  Demonstrasikan cara perawtan demam dan impaksi bila perlu
terkait Demam dan impaksi telinga  Bimbingan untuk bertanggungjawab mengidentifikasi dan
(Penyebab, tanda dan gejala, mengembangkan kemampuan memecahkan masalah kesehatan
komplikasi, pencegahan dan
secara mandiri, Melakukan metode health coaching (tehnik
tatalaksana pengobatan) training) memberikan pendampingan perawatan anak sakit
 Pengetahuan tentang KB dan MTBS)
pembiayaannya
11/4/2022 2) Keluarga mampu mengambil Keluarga mampu mengambil keputusan terhadap masalah kesehatan
keputusan yaitu :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Dukungan Pengambilan Keputusan :
23
selama 30 menit, Keluarga diharapkan  Menanyakan kesiapan keluarga terkait kesediaan untuk
mampu mengambil keputusan dengan melakukan perubahan perilaku kesehatan
kriteria hasil sebagai berikut :  Bantu keluarga dan klien untuk mengidentifikasi keuntungan dan
 Menggunakan informasi kesehatan kerugian dari setiap tindakan keperawatan yang akan dilakukan
yang dipercaya untuk mengembangkan terkait dengan pemilihan KB, masalah kesehatan
strategi dan mengoptimalkan kesehatan Demam/impaksi Telinga dan memberikan pendampingan
 Melakukan monitor sendiri status perawatan anak sakit (minum obat, mengukur suhu tubuh,
kesehatan secara mandiri pemeriksan umum)
Dukungan Keluarga :
1. Berikan informasi kepada keluarga dan klien mengenai rencana
pemilihan metode KB, perawatan anggota keluarga yang demam
dan Impaksi Telinga serta pendampingan perawatan sehari-hari.
2. Libatkan anggota keluarga dan klien dalam membuat keputusan
terkait perawatan demam (Al aterq et. al., 2018)

3) Keluarga mampu merawat anggota Keluarga diharapkan mampu memberikan perawatan terkait masalah
keluarga yang sakit kesehatan yang ada
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pelibatan keluarga :
selama 30 menit, Keluarga diharapkan  Keluarga mampu menjelaskan langkah-langkah pencegahan
mampu merawat anggota keluarga yang penyakit dan menggunakan metode yang tepat .
sakit dengan kriteria hasil :  Keluarga terlibat dalam pendampingan anak sakit (demam) dan
 Melakukan tindakan pencegahan perawatan telinga
 Keluarga terlibat dalam melakukan aktifitas perawatan
perawatan demam dengan kompres hangat dan kompres tepid
(Burhan.et.al, 2020)
-- Ajarkan keluarga teknik pembersihan telinga dan jadwal
pembersihan nya (Mustofa Et. Al. 2021)

4) Keluarga mampu memodifikasi Keluarga mampu melakukan modifikasi lingkungan untuk mencegah
lingkungan terjadinya masalah kesehatan (Impaksi Telinga dan demam) yaitu :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pendidikan kesehatan :
selama 30 menit, Keluarga Tn.N  Minta keluarga menjelaskan tentang pengetahuan kesehatan saat
24
diharapkan mampu memodifikasi ini tentang demam dan impaksi telinga
lingkungan dengan kriteria hasil sebagai  Manfaatkan sistem pendukung (keluarga) untuk meningkatkan
berikut : derajat kesehatan dengan memodifikasi perilaku sehat sehari-
 Menetapkan dan mempertahankan hari.
rutinitas keluarga
 Mendukung dan berbagi perasaan satu
sama lain
5) Keluarga mampu memanfaatkan Keluarga mampu memanaatkan fasilitas kesehatan untuk mencegah
fasilitas kesehatan terjadinya masalah kesehatan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Panduan Sistem Pelayanan Kesehatan :
selama 30 menit, Keluarga diharapkan  Anjurkan klien berkonsultasi dengan tenaga kesehatan
mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan contohnya perawat
dengan cara sering menunjukkan perilaku  Informasikan kepada klien tentang biaya, proses, manfaat, efek
pencarian kesehatan yang meliputi: dan risiko yang muncul atas pemilihan metode atau prosedur dan
 Mendapat bantuan dari professional kebutuhan perawatan maupun pemeriksaan kondisi sakit seperti
kesehatan demam/impaksi telinga.
 Mencari bantuan bila diperlukan

11/4/2022 Kesiapan Peningkatan Setelah dilakukan intervensi, diagnosa teratasi Keluarga diharapkan mampu memberikan perawatan terkait maslah
Proses Keluarga dengan kriteria hasil : kesehatan anggota keluarga yang sakit
Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan - Identifikasi tingkat pengetahuan keluarga tentang proses
selama 3x 24 jam, kemampuan untuk penyakit
berubah dalam hubungan dan fungsi - Anjurkan kepada seluruh anggota keluarga untuk membuat
keluarga membaik dengan kriteria hasil keputusan tentang perawatan
dengan proses keluarga : - Beri motivasi terhadap adanya perubahan terhadap kebiasaan
 Keluarga mempu beradaptasi dengan seperti perawatan telinga rutin 2x sebulan maupun jadwal KB
situasi - Memberikan dukungan terhadap adanya perubahan perilaku
 Keluarga mampu mengatasi perubahan hygiene kesehatan yang meningkat seperti perawtan kuku,
peran dan fungsinya perawatan telinga, gigi dan mulut serta pemeriksaan kesehatan
rutin tiap bulan di posyandu
 Keluarga mendukung pertumbuhan
- Memberikan informasi terhadap pilihan tindakan yang tepat
anggota keluarga seperti mengganti pakaian dengan bahan yang menyerap
25
keirngat, menyalakan kipas angina, membuka jendela dsb
- Bantu klien untuk memilih perawatan kesehatan professional
misalnya kunjungan ke FKTP dnegan atau tanpa jaminan
keseahtan
Dukungan keluarga merencanakan perawatan:
- Konfirmasi kembali kebutuhan dan harapan keluarga
- Identifkasi sumber dukungan keluarga
- Identifikasi kemampuan dukungan keluarga misalnya finansial
atuapun tenaga
- Informasikan cara akses pelayanan fasilitas keseahtan misalnya
syarat pelayanan KTP/KK,KIS dsb
- Anjurkan memanfaatkan fasilitas keseahtan terdekat yang ada
untuk pelaksanaan dan konsultasi KB
- Ajarkan cara perawatan yang bisa dilakukan keluarga misalnya
kompres tepid pada demem, pembersihan telinga dengan ear
pick sebulan 2-3x, menyusui saat demam dsb
26

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

DIAGNOSA: Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif

WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI


Selasa, 5 April 2022 Pengkajian Subyektif :
1. Membina hubungan saling percaya dengan klien  Keluarga mengatakan senang dan bersedia terhadap
Hasil : Keluarga menerima mahasiswa dan melakukan kegiatan dan program yang akan dilaksanakan agar
komunikasi dengan baik menjadi lebih sehat
 Keluarga mengatakan baru mengetahui bahwa telinga
2. Menjelaskan kepada keluarga dan klien bahwa An AS tertutup kotoran
akan ada beberapa kali pertemuan selama kegiatan  Keluarga mengatakan bahwa tidak mengetahui cara
profesi keluarga berlangsung perawatan membersihkan telinga
Hasil: Keluarga menerima dan setuju dengan  Klien tidak membawa ke puskesmas seblumnya Karen
pertemuan yang akan dilakukan atidak taudan selain itutidak memiliki BPJS
Obyektif :
3. Melakukan pengkajian keluarga, termasuk keluarga  Keluarga aktif dan kooperatif saat dilakukan pengkajian
yang sakit dan sehat  Keluarga nampak terbuka pada saat dilakukan
Hasil: Keluarga mengikuti pengkajian dengan baik pengkajian
4. Melakukan kontrak waktu untuk implementasi  Pengkajian An AS dan An NI selesai
selanjutnya
 Telinga kanan An AS tertutup srumen dan mengerap
Hasil: Keluarga menyetujui untuk rencana
(serumen prop)
implementasi selanjutnya
 Hasil pemeriksaan KTSP AN As hasilnya meragukan 6
Proses:
hal benar 4 hal belum berhasil dilakukan
Awalnya mahasiswa meminta kesediaan keluarga
 An AS tidak memiliki BPJS padahal 2 kakaknya ada
untuk dijadikan keluarga binaan selama 3 minggu. Analisis:
Kegiatan pengkajian ini dilakukan secara luring Masalah belum teratasi (Manajemen kesehatan keluarga
dimana mahasiswa mengunjungi rumah keluarga tidak efektif)
Perencanaan:
binaan dengan tetap memerhatikan protocol Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
27
kesehatan yang berlaku. Proses pengkajian ini 1. Jelaskan penyebab-penyebab terjadinya Demam dan
dilakukan selama kurang lebih 30 menit/orang, Impaksi telinga
2. Jelaskan tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh penyakit
dihadiri oleh klien dan pengkajian di lanjutkan
Demam dan impaksi telinga
pada anak ke 5 selama kurang lebih 30 menit 3. Jelaskan komplikasi dari demam dan impaksi telinga
dihadiri oleh klien dan keluarga (adik dan ipar) 4. Demonstrasikan cara perawtan demam dan impaksi bila
perlu
5. Lanjutkan pengkajian pad seluruh anggota keluarga
6. Sarankan perawatan maslaah kesehatan anak sesegera
mungkin

Senin, 11 April Implementasi 1: Subyektif :


2022 NOC 1:  Keluarga menyebutkan hal yang diketahui terkait
11.00 WITA Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan Demam seperti jenis makanan yang harus dihindari
ataupun yang baik untuk dikonsumsi dan pencegahan
Waktu: 30 menit  Keluarga memberikan pernyataan tentang hal-hal yang
Proses: ingin mereka ketahui cara membersihkan telinga rutin
- Ask tell ask : Mahasiswa mengajukan baiknya kapan dan lokasi kompres
pertanyaan untuk menilai pemahaman keluarga  Ibu mengatkan anak demam sejak kemarin dan sudah
terkait perawtan anak sakit demam dikompres serta rajin disusui
(membenarkan jawaban ataupun menambahkan  Ibu mengatakan suhu badan anak 38,7C dan diukur
informasi yang masih kurang) menggunakan thermometer.
- Mahasiswa melakukan penyuluhan terkait  Keluarga menyetujui untuk dilakukan pembersihan
penyakit penatalsanaan Demam (Definisi, tanda telinga anak
dan gejala, komplikasi, perawatannya (kompres
hangat dan minum obat) Obyektif :
- Teach me back: Mahasiswa memberikan  Keluarga nampak antusias mendengarkan materi
kesempatan kepada keluarga untuk menjelaskan penyuluhan
kembali materi yang telah disampaikan
 Setelah diberikan edukasi/penyuluhan keluarga mampu
memahami dan menjelaskan kembali sebagian materi
Implementasi 2
yang telah disampaikan terkait demam dan perawatan
Pukul 12.00 WITA NOC 2
28
Keluarga mampu mengambil keputusan telinga dnegan impaksi
 Keluarga aktif bertanya selama diskusi
Waktu: 30 menit  Keluarga mampu mempraktekkan dengan benar cara
Proses: membersihkan telinga anak menggunakan earpick
- Mahasiswa menanyakan kesiapan keluarga  Keluarga mampu menunjukkan cara melakukan
terlebih dahulu apakah bersedia untuk kompres hangat dengan tepat dan
melakukan perubahan pola makan (pengambilan mengimplementasikannya saat itu juga
keputusan)  An. NI saat ini diatas ayunan bayi dan sedang
- Ask tell ask : Mahasiswa mengajukan dikompres
pertanyaan untuk menilai pemahaman keluarga  An D saat ini sedang tidur dan istirahat di atas tempat
terkait cara pembersihan telinga (membenarkan tidur di depan TV, sementar aijin kerja karena sedang
jawaban ataupun menambahkan informasi yang demam suhu 37.9 C
masih kurang) memberikan edukasi  NY M rutin menyusui anak yang sakit (An NI)
- Teach Me Back : Mahasiswa Memberikan
 An AS kooperatif saat dibersihkan telinganya dengan
kesempatan kepada keluarga dan klien untuk
cara spooling air hangat
menjelaskan kembali materi yang telah diberikan
Analisis:
dan mendemostrasikan cara pembersihan
 NOC 1 tercapai, dimana keluarga mampu mengenal
- Action Plan :
masalah kesehatan
- Evaluasi secara menyeluruh terkait edukasi
 NOC 2 tercapai, Keluarga mampu mengambil
yang sudah diberikan sebelumnya
keputusan
- Evaluasi pelaksanaan pembersihan telinga
Perencanaan:
mandiri 1 minggu lagi ( tgl 18 April 2022)
Action Plan :
- Mahasiswa mendemostrasikan cara pembersihan
 NOC 3 : Keluarga mampu merawat keluarga yang sakit
telinga pasien, menunjukkan hasil perawatan
kepada keluarga menggunakan ear pick  NOC 4 : Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
keluarga setuju, telinga anak penuh dengan  Mengevaluasi penerapan metode kompres, minum obat
esrumen berwarna kehitaman serumen dan perawatan telinga anak
berhasil diambil kemudian menjelaskan kepada
keluarga terkait keuntungan dan kerugiannya
- Mahasiswa berkonsultasi dengan tenaga
keseahtan terkait (Dokter) untuk pengobatan
telingan anak--> obat tetes telinga anak dan
29
jadwal pemberian antibiotik
Selasa, 12April NOC 3 Subyektif :
2022 Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang  Keluarga mampu menyebutkan dan menjelaskan
Pukul 09.00 WITA sakit pertanyaan yang diberikan
 Keluarga menyebutkan langkah-langkah perawtan anak
Waktu: 30 menit demam
Proses:  NY M mengatakan sudah mengmpres dengan air hangat
- Ask Tell Ask : pada ubun-ubun anak sejak kemarin, semalam 2x anak
Mahasiswa mengevaluasi pengetahuan kelurga minum obat saat suhu diatas 38C
mengenai pendidikan kesehatan yang telah  Klien mengatakan anak masih hangat dan kakak
diberikan sebelumnya Demam dan Impaksi pertama yaitu An D juga demam, An AS batuk pilek
Telinga
Mahasiswa mengajukan pertanyaan untuk Obyektif :
menilai pemahaman keluarga tentang tindakan  Keluarga sangat antusias memperhatikan mengatasi
yang akan dilakukan terkait pendampingan demam dengan kompres hangat dan tepid sponging
perawatan keluarga sakit yaitu kompres dan  Keluarga kampu menjelaskan kembali cara yang
minum obat dijarkan (kompres hangat, menggunakan obat tetes
Mahasiswa mempersiapkan alat serta bahan telinga,mandi air hangat)
kemudin menjelaskan dan mempraktekkan cara
 Keluarga mampu melakukan tindakan pencegahan
melakukan pemeriksaan suhu tubuh
dengan perubahan pola makan (memasak barobo dan
Mahasiswa memberikan kesempatan kepada
bubur serta menambah sayur pada menu harian)
keluarga untuk bertanya terkait pemeriksaan
Analisis:
suhu tubuh (standard demam bisa minum obat
 NOC 3 tercapai, dimana sebelumnya keluarga telah
atau kompres ataupun yang harus segera dibawa
mampu melakukan perawatan terhadap individu yang
ke FKTP)
sakit
- Teach me back :
Perencanaan:
Mahasiswa meminta keluarga untuk
Actio Plan :
menjelaskan dan mempraktekkan cara
 NOC 5: Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan
pengukuran suhu anak dan standard nilai nomal
kesehatan
dan demam anak
 Evaluasi hasil belajar kemampuan keluarga
Mahasiswa mengevaluasi kondisi keseahatan
melaksanakan perawatan anggota keluarga yang sakit
anak (An NI)
dengan kompres, istirahat , minum obat sesuai jadwal
30
- Action Plan : dan menyusui secara teratur
Evaluasi secara menyeluruh terkait edukasi
yang sudah diberikan sebelumnya
Evaluasi pelaksanaan tindak lanjut hasil edukasi
bila demam tidak kunjung turun hingga hari ke-
3 segera bawa ke FKTP (tgl 13 April 2022)
untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut
Rabu, 13 April Implementasi 4 Subyektif :
2022 NOC 5 :  Keluarga mengatakan Anak masih demam suhu masih
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas 37,5 sbelum dibawa ke Puskesmas
kesehatan  Keluarga mengatakan sudah mendapatkan obat dari
Puskesmas dalam bentuk puyer
Mahasiswa menayakan kondisi kesehatan keluarga
yang sakit Obyektif :
 Keluarga membawa An NI dan An D ke  Keluarga membawa anggota keluarga yang sakit ke
Puskesmas untuk berobat karena demam Puskesmas
sudah 3 hari dan belum banyak turun, suhu  An D sedang istirahat di ruang tamu, oabt obatan dari
terakhir 37,5 sebelum dibawa ke Puskesmas Puskesmas diminum (berkurang)
 Anggota keluarga berpartisipasi saling  An NI masih demam
membantu dalam merawat anggota keluarga  Keluarga nampak termotovasi dan semangat untuk rutin
yang sakit, adik Ny M membantu merawat 2 melakukan kontrol kesehatan.
anak yang sehat saat NY M dan An D serta
 An AS saat ini Batuk suhu 36,7C dan An MF pilek
An NI berobat ke Puskesmas
suhu 36,4C
Mengajarkan cara minum obat yang benar saat puasa
Analisis:
dan sesuai jadwal
 NOC 5 telah tercapai
Perencanaan:
Action plan :
 NOC 4 : Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
 Menghubungi pihak puskesmas untuk jaminan
kesehatan keluarga yang belum punya

Jumat, 15 April 2022 Implementasi 5 Subyektif :


31

NOC 4 : Keluarga mampu memodifikasi lingkungan  Keluarga mengatakan anak sudah tidak demam, namun
 menanyakan kepada keluarga siapa saja yang 2 dari ke-5 anaknya masih demam namun sudah dibawa
membantu merawat anggota keluarga yang sakit berobat ke puskesmas hari rabu kemarin
 menanyakan langkah apa yang dilakukan untuk  Ibu mengatakan An AS sudah rutin diberikan obat tetes
mengatasi masalah kesehatan yang dialami telinga, selain itu anak sekarang rutin belajar seperti
misalnya menggunakan kipas angin atau mewarnai dan menggambar untuk persiapan masuk TK
memandikan anak dengan air hangat 3 bulan lagi
 Keluarga mengatakan untuk anak yang sakit demam
rutin dimasakkan makanan lunak seperti barobo dan
sayur labu supaya segera membaik, keluarga percaya
dengan istirahat bisa membuat anak cepat sembuh dan
dibantu dengan makan makanan yang bergizi
 Ibu mengatakan sementara waktu An. D ijin tidak
masuk kerja karena sakit, supaya bisa istirahat dan bisa
kembali bekerja seperti biasa.

Obyektif :
 Keluarga memodifikasi menu makanan keluarga yang
sakit (barobo dan ikan kuah kuning)
 An D beristirahat di rumah dan tidak bekerja, dikompres
pada leher, memakai kaos dalam dan celana pendek
serta memaki kain sarung sebagai selimut
 Kipas angina terpasang dan bekerja untuk membantu
sirkulasi udara dalam rumah
 An. AS mampu mengenal 3 warna dasar dan kooperatif
saat diajak terapi bermain
 Pemeriksaan TTV keluarga sakit
Inisial Suhu Nadi Tekanan Respirasi Keadaan
nama Darah umum
32
An 36,3 87 - 33 Pilek,
MF batuk
An.D 37,9 92 112/75 20 demam
An .A 36,1 82 - 16 Serumen
S prop
tampak
mengeras
pada
telinga
kanan (kiri
bersih)

Analisis:
 NOC 1,2,3,4 dan 5 telah tercapai
Perencanaan:
Action plan :
1. Evaluasi kembali pengetahuan keluarga mengenali masalah
kesehatan yang dialami
2. Evaluasi kemampuan keluarga merawat anggota kelarga
yang sakit
 Keluarga mampu menjelaskan langkah-langkah
pencegahan penyakit .
 Keluarga terlibat dalam pendampingan anak sakit
(demam) dan perawatan telinga
 Keluarga terlibat dalam melakukan aktifitas perawatan
telinga dan perawatan demam pembersihan kembali
telinga hari senin
 Rujuk ke pihak puskesmas anggota keluarga sakit bila
gejala belum reda saat obat habis
3. Evaluasi kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
dengan meminta keluarga menunjukkan memodifikasi
perilaku sehat sehari-hari yang telah diterapkan
33

Senin, 18 April NOC 3 : Keluarga mampu merawat anggota Subyektif :


2022 keluarga yang sakit  Keluarga mengatakan anak sudah tidak demam lagi,
- Menanyakan kembali kepada keluarga apakah anak yang sakit telinganya juga sudah rutin diberikan
obat tetes telinga rutin di berikan obat tetes telinga
- Meminta keluarga mendemontrasikan cara  Keluarga menyebutkan langkah-langkah perawatan
pembersihan telinga sesuai dengan alat yang anak demam
telah disiapkan  NY M mengatakan mengmpres dengan air hangat pada
- Mengevaluasi hasil demontrasi/ praktek ubun-ubun, ketiak dan leher anak bila demam datang
membersihkan telinga yang dilakukan keluarga  Ank AS mengatakan telinga sudah tidak sakit dan bisa
mendengar suara dengan jelas

Obyektif :
 Keluarga mempraktekkan teknik kompres demam dan
tepid sponging dengan tepat
 Liang Telinga anak As bersih
 An, NI sudah tidak demam lagi, obat dari puskesmas
habis
Analisis:
 NOC 3 tercapai, dimana keluarga telah mampu
melakukan perawatan terhadap individu yang sakit
Perencanaan:
Actio Plan :
 NOC 5: Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan
kesehatan
- Jelaskan mengenai masalah kesehatan keluarga dalam hal
ini pertumbuhan perkemabangan anak serta pemilihan
metode KB
- Berikan pilihan metode yang bisa dilakukan keluarga
Selasa, 19 April NOC 1: Keluarga mampu mengenal masalah Subyektif :
2022 kesehatan  Keluarga menyebutkan hal yang diketahui terkait
34
09.00-11.00 Waktu: 30 menit tumbuh kembang anak
Proses:  Ibu mengatakan anak tumbuh tinggi tapi belum bisa
- Ask tell ask : Mahasiswa mengajukan menulis, rencana akan terus diajari karena mau masuk
pertanyaan untuk menilai pemahaman keluarga sekolah
terkait pertumbuhan dan perkembangan anak Obyektif :
(membenarkan jawaban ataupun menambahkan  Keluarga nampak antusias mendengarkan materi
informasi yang masih kurang) penyuluhan
- Mahasiswa melakukan penyuluhan terkait  Keluarga aktif bertanya selama diskusi
perkembangan anak (definisi, tanda dan gejala  An AS kooperatif saat diminta mempraktekkan
gangguan, tumbuh kembang normalnya, kemampuannya menulis dan mengikuti arahan
stimulasinya pemeriksaan KTSP
Teach me back: Mahasiswa memberikan kesempatan Analisis:
kepada keluarga untuk menjelaskan apa yang sudah  NOC 1 tercapai, dimana keluarga mampu mengenal
selama ini dilakukan oleh keluarga dan kekurangan masalah kesehatan
dari pelaksanaannya Perencanaan:
Action Plan :
Mahasiswa melakukan pemeriksaan KTSP  NOC 2 tercapai, Keluarga mampu mengambil
keputusan  pemilihan metode KB yang tepat (rencana
Proses: ke Puskesmas untuk KB hari jumat 22/4/2021)
- Ask tell ask : Mahasiswa mengajukan
 NOC 3 : Keluarga mampu merawat keluarga yang sakit
pertanyaan untuk menilai pemahaman keluarga
 Mengevaluasi penerapan metode stimulasi yang
terkait perencanaan KB dan metode yang
dilakukan keluarga
digunakan sebelumnya
- Mahasiswa melakukan penyuluhan terkait
pemilihan KB yang bisa dilakuakn oleh ibu
(metode KB, dampak/efek samping, jadwal
kontrol)
Teach me back: Mahasiswa memberikan kesempatan
kepada keluarga untuk memilih metode mana yang
akan dilakukan dan mahasiswa menjelaskan kembali
bila masih ada keraguan pada keluarga
35
Rabu, 20 April NOC 3 : Keluarga mampu merawat anggota Subyektif :
2022 keluarga yang sakit  Keluarga mengatakan anak sudah bisa mewarnai
- Menanyakan kembali apakah jadwal stimulasi walaupun ada beberapa yang keluar garis
perkembangan anak yang diberikan sudah  NY M mengatakan anak sudah mengenal 4 warna dasar
dilakukan Obyektif :
NOC 2 : Keluarga mampu mengambil keputusan  Keluarga menemani dan mendampingi anak saat belajar
- Mahasiswa melakukan pemeriksaan KTSP ulang mewarnai (An MF dan An AS)
 perkembangan anak sesuai, anak mampu  An. AS mampu menyebutkan dan menunjukk dengan
mengenal warna, membuat garis lurus , tepat 4 warna dasar
menggambar orang dengan minimal 3 bagian 9  Hasil pemeriksaan KTSP anak 9 dari 10 sektor telah
dari 10 sektor telah terpenuhi terpenuhi (sesuai)
Analisis:
 NOC 1,2 ,3 4 dan 5 tercapai
Perencanaan:
Action Plan :
Anjurkan keluarga untuk rutin kontrol posyandu untuk
mengtahui kondisi tumbuh kembang maupun keseahtan
anggota keluarga

Diagnosa Kesiapan pengingkatan proses keluarga


Hari, Tanggal Implementasi Evaluasi
Senin, 11 April 2022 - Menanyakan kembali sumber dukungan bila ada Subyektif :
09.00 anggota keluarga yang sakit  Keluarga mengatakan saling bergantian menjaga
- Menanyakan kembali asuransi kesehatan yang An. NI
dimiliki keluarga
- menginformasikan cara akses pelayanan fasilitas  An. DI mengatakan mengantuk setelah menjaga
kesehatan terdekat dan syarat pelayanannya yaitu adiknya semalaman dengan ibunya karena demam
membawa KTP/KK Obyektif :
- menemani keluarga merawat anggota keluarga yang  An DI pergi membelikan obat untuk adiknya saat
sakit ibunya menyuruh
- Beri motivasi terhadap adanya perubahan kesehatan  Adik NY M menjaga An. MF dan An S di lantai
terhadap kebiasaan bawah rumah
36
- Memberikan informasi terhadap pilihan tindakan  Ny M mengayun An NI dan sesekali mengompres
yang tepat seperti mengganti pakaian dengan bahan AN D yang juga demam hari ini
yang menyerap keirngat, menyalakan kipas angina,  An NI belum memiliki BPJS/KIS dan belum masuk
membuka jendela dsb
KK
Analisis:
Kesiapan pengingkatan proses keluarga teratasi
Perencanaan:
Action Plan :
- Anjurkan memanfaatkan fasilitas keseahtan terdekat
yang ada
- Ajarkan cara perawatan yang bisa dilakukan keluarga
misalnya kompres tepid pada demem, pembersihan
telinga dengan ear pick sebulan 2-3x, menyusui saat
demam dsb
- Bantu klien untuk memilih perawatan kesehatan
professional misalnya kunjungan ke FKTP dnegan atau
tanpa jaminan keseahtan

Rabu, 13 April 2022 - menemani keluarga merawat anggota keluarga yang Subyektif :
sakit  An. D mengatakan mengantar ibu dan adikanya ke
- Beri motivasi terhadap adanya perubahan kesehatan puskemas berobat
terhadap kebiasaan  Ny MR mengatakan saat ke puskesmas An MF dan
- Mendemostrasikan dan memberikan perawatan yang An AS di titipkan ke adiknya yang satu rumah
bisa dilakukan keluarga yaitu kompres tepid pada Obyektif :
demam dan mandi air hangat serta rutin menyusi
 An D mengantar ibu dan adik ke puskemas
- Bantu klien untuk memilih perawatan kesehatan
professional misalnya kunjungan ke FKTP dnegan  Adik NY M menjaga An. MF dan An S di lantai
atau tanpa jaminan kesehatan konsultasi dengan bawah rumah
puskesmas syarat pelayanan masayarakat yang tidak  NY M berobat ke Puskesmas dengan membawa
memiliki BPJS KTP dan KK
- menganjurkan memanfaatkan fasilitas keseahtan Analisis:
terdekat yang ada mengantar keluarga berobat ke
Kesiapan pengingkatan proses keluarga teratasi
puskesmas (bersama Ny MR dan An D)
Perencanaan:
Action Plan :
37
- Anjurkan memanfaatkan fasilitas kesehatan terdekat
yang ada bila gejala makin memberat
- Ajarkan cara perawatan keluarga sakit dirumah
-
DOKUMENTASI KEGIATAN ASUHAN KEPERAWATAN

Melakukan pengkajian pada keluarga NY M Melakukan pengkajian pada keluarga Tn H


38

Melakukan penglkajian perkembangan anak (KTSP) Melakukan pemeriksaan fisik pada keluarga
39
Edukasi mengenal masalah keseahtan Demam Keluarga menerapkan hasil edukasi dengan merawat anggota keluarga dengan
demam (mengukur suhu dan mengompres)

Evaluasi dan supervise hasil edukasi keluarga Peran perawat, melakukan spooling telinga yang mengalami impaksi

Pemeriksaan KPSP pertama dan ke-2 Edukasi tumbuh kembang anak


40

Keluarga duduk membersihkaan ikan bersama tetangga Anak belaja rmewarnai berama orang tua
41
Evidance Base Practice edukasi kompres tepid sponging
Pemberian kompres hangan dnegan metode tepid sponging
Judul Jurnal : Effectiveness of Giving Compress Against Reduction of Body Temperature In Children
Penulis : Nurul Zakiah Burhan, Arbianingsih, Syamsiah Rauf, Huriati
Hasil
Demam adalah salah satu pertahanan tubuh melawan infeksi alami bakteri dan virus yang tidak bisa
hidup di tempat yang lebih tinggi suhunya. Demam bisa berbahaya jika terjadi demam tinggi. Kejang
dapat terjadi akibat demam tinggi yang tidak ditangani secara dini sehingga menyebabkan hipoksia
jaringan otak dan akhirnya kerusakan.Salah satu intervensi keperawatan dalam menurunkan suhu
tubuh yang cukup signifikan adalah kompres dengan metode tepid sponging. Pada penelitian Burhan
et.al (2020) mendapati bahwa dengan melakukan kompres hangat pada daerah ketiak dan tepid
sponge dengan pemberian selama 30 menit dan suhu air terkompresi 37C dinilai mampu
menurunkan suhu.
Kompres air hangat dapat menurunkan suhu tubuh melalui proses penguapan. Kompres dengan air
hangat menyebabkan suhu tubuh di luar menjadi hangat sehingga tubuh akan mengartikan bahwa
suhu di luar cukup panas, akhirnya tubuh akan menurunkan pengatur suhu di otak agar tidak
menaikkan suhu pengatur suhu tubuh, dengan hangat di luar akan membuat pembuluh darah di tepi
kulit melebar dan mengalami vasodilatasi sehingga pori-pori kulit akan terbuka dan memudahkan
pembuangan panas sehingga akan terjadi penurunan suhu tubuh. Dengan durasi intervensi 10-30
menit terjadi penurunan dengan kondisi dimana sebelum diberikan intervensi suhu tubuh rata-rata
responden adalah 38,1C dan setelah diberikan intervensi suhu tubuh rata-rata responden adalah
37,2C dengan penurunan suhu 0,9C.
42
43

Anda mungkin juga menyukai