Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL BOOK REPORT ( CBR )

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam

Dosen Pengampuh :

ELGA NOVIRA RIZKINTA, M.Pd

Disusun Oleh

Nama : Samirah

Nim : 01092126

Kelas : Pgmi Non Reguler

Semester II

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINNGI ILMU TARBIYAH

BATU BARA

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas Kehadiran Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Tugas Critical Book Report ini, untuk memenuhi tugas UTS pada
mata kuliah “ Ilmu Pendidikan Islam ’’ yang akhirnya dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis samgat berharap semoga Critical Book Report ini bisa bermanfaat bagi semua
orang terkhusus untuk penulis sendiri dan para pembaca nya. saya mengucapkan terima kasih
kepada Ibuk selaku dosen pengampuh mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam. Penulis juga sadar
bahwasanya tugas ini masih jauh dari kata sempurna begitu banyak kekurangan yang terdapat
didalamnya, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan tugas ini, agar penulis lebih baik lagi untuk kedepannya.

Mekar Laras , 07 Juni 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Critical book report adalah sebuah laporan yang bertujuan untuk mengetahui isi dari buku
satu dan buku dua, dan mengetahui kekurangan maupun kelebihan yang terdapat didalamnya,
dan dan meringkas menjadi satu kesatuan yang utuh sehinggga mudah dipahami. Materi yang
akan dibahas mengenai Ilmu Pendidikan Islam, dan semoga dengan penulis menulis CBR ini
membuat para pembacanya mampu memahami dan mengambil ilmun yang tertera didalamnya
dan sang pembaca mampu mengaplikasikan materi yang didapatnya tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja pembahasan mengenai ilmu pendidikan islam ?
2. Bagaimana kesimpulan dari setiap buku ?
3. Bagaimana kelebihan dan kekurangan yang terdapat didalam kedua buku tersebut ?

C. Tujuan
Tujuan dari Critical Book Report ini adalah untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan
yang ada diantara buku satu dan buku dua, dengan berfikir kritis dalam menguji kualitas dari
kedua buku dan membandingkan isi yang ada didalam kedua buku.
BAB II

BIODATA BUKU
A. Identitas Buku

Buku Satu

 Judul Buku : Ilmu Pendidikan Islam


 Penulis : Dr. Mohammad Salik M,Ag
 Editor : Arif mansyuri, M,Fil,l, M,Pd
 Tahun Terbit : Cetakan pertama, Surabaya
November 2014
 Kota : Jl.A, Yani No. 117 Surabaya
 Penerbit : UIN Sunan Ampel press
Anggota IKAPI

Buku Dua

 Judul Buku : Ilmu Pendidikan Islam


 Penulis : Dr. Rahmat Hidayat, MA
 Editor : Dr. H. Candra Wijaya, M. Pd
 Tahun Terbit : Cetakan pertama, September 2016
 Kota : Jl. Seser Komplek Citra Mulia
Residence Blok D. 14 Medan
 Penerbit : Lembaga Peduli Pengembangan
Pendidikan Indonesia (LPPPI)
B. Ringkasan Isi Buku

Buku Satu

A. Pengertian ilmu pendidikan islam


Terdapat tiga kata dalam istilah ilmu pendidikan islam yaitu ilmu, pendidikan dan islam.
a. llmu
Secara bahasa, kata ilmu berasal dari bahasa arab dari kata dasar almia
ya’lamun yang berarti mengenai atau mengetahui.
b. Pendidikan
Secara etimologi pendidikan sepadan dengan education berasal dari kata
kerja to educate yang berarti mengajar atau melatih terutama melalui
pengajaran disekolah atau dikampus.
c. Islam
Islam berasal dari bahasa arab Salima yang artinya selamat dari kata itu
terbentuk aslama yang artinya menyerahkan diri atau tunduk dan patuh
Menurut istilah islam adalah agama yang datang dari allah yang diturunkan
melalui nabi Muhammad Saw untuk disampaikan kepada umatnya dan
merupakan agama terakhir.

B. Fungsi dan tujuan ilmu pendidikan islam


Ilmu pendidikan islam memiliki fungsi yang sangat penting. Agar tercapai tujuan-
tujuan pendidikan islam, maka diperlukan sebuah ilmu atau ilmu pengetahuan tentang
bagaimana agar tujuan tersebut bisa tercapai dengan baik.

Adapun beberpa tujuan mengenai ilmu pendidikan islam yaitu:


1. Memberikan penjelasan teroritis tentang tujuan pendidikan yang harus dicapai, landasan
teoris, cara metode dalam pendidikan.
2. Melakukan pembuktian terhadap teori-teori kependidikan islam yang agar bisa
diwujudkan menjadi kenyataan.
3. Memberikan bahan-bahan dan masukan yang berharga dalam mengembangkan
pendidikan islam.
4. Menjadi korektor terhadap kekurangan-kekurangan dari teori-teori kependidikan islam
yang telah berlaku sebelumnya

Sumber pendidikan islam adalah tempat atau titik pangkal dari mana sesuatu itu
berasal. Setia ilmu memiliki sumbernya. Ilmu bukanlah warisan yang turun termurun dan
untuk mendapaatkannya maka manusia perlu mengetahui dari mana sumbernya. Sumber
ilmu dan pengetahuan terbagi menjadi dua basyariyah dan Iiahiyah, basyariyah adalah
sumber yang berasal dari manusia. Sedangkan Iiahiyah adalah sumber yang berasal dari
wahyu Iilahi. Kedua sumber ini dapat dicapai dan dipahami oleh manusia melalui indra
yang dimilikinya dan keduanya saling melengkapi anta satu dengan yang lainnya.

Dasar-dasar pendidikan islam terdiri dari enam macam yaitu;


1. Al Qur’an
2. As Sunnah
3. Perkataan sahabat (madshab shahabi)
4. Kemaslahatan masyarakat (mashalil al-mursalah)
5. Tradisi masyarakat (;urf).
6. Hasil pemikiran (ijtihad)

C. Pengertian pendidikan

Istilah pendidik berasal dari kata dasar didik yang kemudian mendapatkan awalan me
kemudian menjadi mendidik yang berarti memebrikan ilmu atau memimbing seorang
agar menjadi dewasa. Tambahan kata pe didalam bahasa indonesia menambahkan arti
sebagai pelaku dengan demikian kata pendidik berarti orang yang melakukan pendidikan
atau orang yang mendidik.

Secara umum prinsip- prinsip metode pendidikan adalah:

1. Prinsip kemudahan
2. Prinsip kesinambungan
3. Prinsip fleksibilitas dan dinamis

D. Tujuan dan kegunaan media pembelajaran

Ada banyak tujuan pembuatan media pembelajar, diantaranya:

1. Media pembelajaran memperjelas penyajian agar tidak terlalu bersifat verbalitas


2. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang yang
dimiliki pendidik maupun para peserta didik
3. Media pembelajaran memeungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta
didik dengan lingkungannya
4. Media penghasilan kesergaman persepsi, pengamatan dan pengalaman
5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar
6. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
7. Media membangkitkan motivasi dan kegairahan serta merangsang anak untuk
belajar
8. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit
sampai dengan abstrak
9. Mengatasi perbedaan keadaan antara sifat guru dan siswa dan perbedaan
lingkungan pengalaman anta guru dan siswa.
Buku Dua

A. Pengertian Pendidikan Islam


Pendidikan pada dasarnya adalah media dalam mendidik dan mengembangkan
peotensi-potensi kemanusiaann . Pendidikan sejatinya adalah gerbang untuk mengantar umat
manusia menuju peradaban yang lebih tinggi dan humanis dengan berlandaskan pada
keselarasan hubungan manusia, lingkungan, dan sang pencipta. Pendidikan adalah sebuah ranah
yang didalamnya melibatkan dialektika interpersonal dalam mengisi ruang-ruang kehidupan
sebuah ranah yang menjadi pelita bagi perjalanan umat manusia, masa lalu, masa kini, dan masa
akan datang. , kata pendidikan juga dapat bermakna tarbiyah, berasal dari kata kerja rabba. Di
samping kata rabba terdapat pula kata ta’dib, berasal dari kata addaba. Selain itu, ada juga kata
talim. Berasal dari kata kerja allama. Ketiga istilah tersebut akan dibahas secara ringkas satu
persatu sebagai berikut :
1. Tarbiyah
Kata tarbiyah merupakan bentuk mashdar dari rabba yurabbiy tarbiyatan. Menurut
Bukhari Umar bahwa makna kata tarbiyah meliputi 4 unsur : a. menjaga dan memelihara fitrah
anak menjelang baligh. b. mengembangkan seluruh potensi dan kesiapan yang bermacam-
macam. c. mengarahkan seluruh fitrah dan potensi anak menuju kepada kebaikan dan
kesempurnaan yang layak baginya. d. proses ini pendidikan ini dilakukan secara bertahap.
2. Ta’dib
Ta‘dib adalah pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan
kepada manusia tentang tempattempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan
sedemikian rupa, sehingga membimbing ke arah pengenalan dan pengakuan kekuasaan dan
keagungan Tuhan di dalam tatanan wujud dan keberadaannya.
3. Ta`lim
Al-ta'lim merupakan bagian kecil dari al-tarbiyah al- aqliyah yang bertujuan memperoleh
pengetahuan dan keahlian berpikir, yang sifatnya mengacu pada domain kognitif. Hal ini dapat
dipahami dari pemakaian kata ‘allama dalam surat Al- Baqarah, 2:31. Kata ‘allama dikaitkan
dengan kata ‘aradha yang berimplikasikan bahwa proses pengajaran Adam tersebut pada
akhirnya diakhiri dengan tahap evaluasi. Konotasi konteks kalimat itu mengacu pada evaluasi
domain kognitif, yaitu penyebutan nama-nama benda yang diajarkan, belum pada tingkat domain
yang lain. Hal ini memberi isyarat bahwa alta'lim sebagai masdar dari ‘allama hanya bersifat
khusus dibanding dengan al-tarbiyah.
B. Konsep Dasar Pendidikan Islam
Pendidikan pada dasarnya adalah media dalam mendidik dan mengembangkan peotensi-
potensi kemanusiaan yang primordial. Pendidikan sejatinya adalah gerbang untuk
mengantar umat manusia menuju peradaban yang lebih tinggi dan humanis dengan
berlandaskan pada keselarasan hubungan manusia, lingkungan, dan sang pencipta.
Pendidikan adalah sebuah ranah yang didalamnya melibatkan dialektika interpersonal dalam
mengisi ruang-ruang kehidupan; sebuah ranah yang menjadi pelita bagi perjalanan umat
manusia, masa lalu, masa kini, dan masa akan datang.
C. Unsur-unsur Pendidikan Islam
Setiap lembaga pendidikan formal membutuhkan tenaga pendidik/guru yang profesional
dalam mengajar, yang akan menghantarkan proses belajar mengajar secara baik dan
berkesinambungan. Seorang pendidik yang baik adalah pendidik yang dapat menempatkan
kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin
mendesak dan berkembang, seiring dengan perkembangan zaman dewasa ini. Dalam arti khusus
dapat dikatakan bahwa pada diri guru terletak tanggung jawab untuk membawa keberhasilan
belajar siswa dimana ia mengajar. Adapun ciri-ciri guru yang profesional dalam melaksanakan
tugas keguruan adalah:
a. Komitmen dalam kepentingan siswa dan pelaksanaan pembelajaran
b. Menguasai secara mendalam materi dan penggunaan strategi pembelajaran
c. Mampu berfikir sistematik dan selalu belajar dari pengalaman, mau refleksi diri,
dan koreksi
d. Proses belajar mengajar menjadi semakin baik
e. Bertanggung jawab memantau dan mengamati tingkah siswa melalui kegiatan
evaluasi. Aplikasi di kelas mampu membuat program evaluasi analisis, remedial
dan melaksanakan bimbingan
D. Lingkungan pendidikan islam
Abuddin Nata mengatakan, lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
mengitari kehidupan, baik berupa fisik seperti alam jagat raya dengan segala isinya, maupun
nonfisik, seperti suasana kehidupan beragama, nilai-nilai dan adat istiadat yang berlaku di
masyarakat, ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang berkembang, serta teknologi.
E. Lembaga pendidikan islam
Lembaga pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan
proses pendidikan karena lembaga berfungsi sebagai mediator dalam mengatur jalannya
pendidikan. Dan pada zaman sekarang ini tampaknya tidaklah disebut pendidikan jika tidak
ada lembaganya. Lembaga pendidikan dewasa ini juga sangat mutlak keberadaannya bagi
kelancaran proses pendidikan. Apalagi lembaga pendidikan itu dikaitkan dengan konsep
islam. Lembaga pendidikan islam merupakan suatu wadah dimana pendidikan dalam ruang
lingkup keislaman melaksanakan tugasnya demi tercapainya cita-cita umat Islam

F. Kurikulum Pendidikan Islam


Kurikulum memiliki esensi berupa program dalam mencapai tujuan.107 Sebagai sebuah
rencana, kurikulum mempunyai peran sentral dalam menunjang keberhasilan sebuah pendidikan,
terutama pendidikan Islam yang bertujuan membentuk generasi yang beriman, berilmu
pengetahuan dan berakhlakul karimah, maka kurikulum yang direncanakan serta dikembangkan
haruslah benar-benar memenuhi kriteria- kriteria yang memungkin tercapainya tujuan
pendidikan Islam.
G. Orientasi Kurikulum Pendidikan Islam
a. Orientasi Pelestarian Nilai
b. Orientasi Pada peserta Didik
c. Orientasi pada Sosial demand
d. Orientasi pada Tenaga Kerja
e. Orientasi Penciptaan Lapangan Kerja
BAB III

PERBANDINGAN

A. Buku Satu
Kelebihan Buku
1. Dibuku ini banyak terdapat pendapat-pendapat, kutipan,dan refrensi yang banyak, dan
sangat luas pemahamannya.
2. Di setiap Bab-bab judul besar terdapat rangkuman, contoh soal dan jawabannya sehingga
kita lebih mudah memahami bab-bab tersebut.
3. Dan banyak yang bisa kita jadikan pembelajaran dalam mendidik agar lebih baik lagi
kedepannya.
Kekurangan Buku
1. Buku ini memiliki kekurangan disetiap pragrafnya dan penyusunan kata- katanya sedikit
kurang rapi.
2. Dibuku ini tidak ada tulisan ayat-ayat Al-Qur’an didalamnya.

B. Buku Dua
Kelebihan Buku
1. Dibuku ini memiliki cover yang cukup bangus maupun isi dari buku ini cukup lengkap
dan pembahasannya lebih luas.
2. Dan banyak juga ayat- ayat Al-Qur’an di setiap sub judulnya, dan menggunakan Al
Qur’an dan Hadis sebagai landasannya.
3. Didalam pembahasan buku ini begitu banyak pelajaran yang bisa kita ambil didalamnya.
Kekurangan Buku
1. Dibuku ini terdapat beberapa kata asing didalamnya sehingga membuat para pembaca
kurang mengerti.
2. Maupun dari segi penulisannya buku ini kurang rapi,baik dari segi spasi maupun pragraf.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat kita simpulkan bahwasanya Critical Book Report (CBR) ini merupakan sebuah
kegiatan untuk mengkritik dua buku yang berbeda isi dan pembahasan dan mengetahui kelebihan
maupun kekurangan diantara keduanya, baik itu dari segi penulisan, isi materi, dan tampilan
buku. Dan juga memperluas wawasan pengetahuan kita dalam membaca buku-buku dan banyak
pelajaran yang kita dapatkan terutama dalam pelajaran ilmu pendidikan islam.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa isi materi ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu
penulis sangat mengharapkan agar setiap pembaca dapat memberikan kritik dan sarana kepada
penulis agar bisa meperbaiki lebih baik lagi kedepannya.
.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Abdurrahman Salch, Teori-teori pendidikan berdasarkan Al Qur’an.

Terj H.M Arifin, Jakarta: Rineka Cipta 1990.

Achmadi,Ideologi pendidikan islam paradigma Humanisme Teosentris,

Yogjakarta: Pustaka Pelajar, 2005

Aly, Hery Noer Ilmu pendidikan islam, Jakarta; Logos wancana

Ilmu. 1996

Al- Attas, Naquib, Konsep pendidikan islam, Bandung:

Mizan, 1984

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati. Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 1991).

Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Gaya Media Pratama,

2005).

Abuddin Nata, Perspektif Islam tantang Pola Hubungan Guru-

Murid; Studi Pemikiran Tasawuf al-Ghazali (Jakarta: Rajawali Pers, 2001).

Abudin Nata, Manajemen Pendidikan, Mengatasi Kelemahan

Pendidikan Islam di Indonesia (Jakarta: Prenada Media Group, 2008).

Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran,

(Jakarta: Kencana, 2011).

Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam

(Jakarta: Kencana Prenada Media, 2008).

Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta:Kencana,2010).

Achmadi, Ideologi Pendidikan Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,


2005).

Muhammad Athiyah Al-Abrasy dalam al-Tarbiyah al-Islâmiyah

wa Falâsifatuhâ, (Dar al-Fikr : tp. Tt).

Muhammad Athiyah Al-Abrasyi, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam

(Jakarta: Bulan Bintang, 1990)

. Muhammad Muntahibun Nafis, Ilmu Pendidikan Islam

(Yogyakarta: Teras, 2011).

Oemar Hamalik. Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara,

2003).

Omar Mohammad al-Toumy Al-Syaibani terjemah Hasan

Langgulung, Falsafah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan

Bintang, 1979).

Syafaruddin dkk, Ilmu Pendidikan Islam,( Jakarta: Hijri Pustaka

Utama, 2009).

Tarwiyah Tuti Adi, Kebijakan Pendidikan Era Otonomi Daerah

(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005).

Toto Suharto, Filsafat Pendidikan Islam, (Jogjakarta: Ar-Ruz

Media, 2011).

Yunus Syam, Metodologi Pengajaran Agama Islam (Jakarta:

Pustaka Firdaus, 2000).

Zuhairini, Abdul Ghofir, dkk., Methodik Khusus Pendidikan

Agama (Surabaya: Usaha Nasional, 1983).

Zuhairini dkk, Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta : Bumi Aksara :

1992).

Anda mungkin juga menyukai