Di Susun Oleh :
RIFQI MAHASA
Puji dan syukur Penulis Ucapkan Kepada Allah SWT Tuhan semesta alam.
Dialah yang menganugrahkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi seluruh manusia
dan rahmat bagi seluruh alam. Dialah yang telah mengumpulkan Al-Qur’an dalam
dada Nabi Muhammad SAW sampai kesucian-Nya dapat sampai kepada kita hari
ini atas izin Allah SWT.
Salawat bertangkaikan salam semoga tercurah limpahkan kepada Baginda
Nabi Muhammad SAW yang menjadi utusan dan manusia pilihan-Nya sebagai
penyampai, pengamal, hingga penafsir pertama Al-Qur’an. Yang membawa kitab
pusaka, yang menjadi penerang bagi seluruh umat dan merupakan penyempurna
kitab-kitab samawi sebelumnya.
Atas pertolongan dan hidayah-Nyalah makalah yang membahas tentang
objek dan metode pendidikan islam dibimbing oleh Bapak Khairul Anwar, M. Pd
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi orang lain, khususnya bagi penulis
sendiri.
Kritik dan saran dari pembaca akan sangat Diperlukan untuk memperbaiki
penyusunan makalah dan akan diterima dengan senang hati. Serta semoga
makalah ini tercatat sebagai amal shaleh dan menjadi motivator bagi penulis untuk
menyusun makalah yang lebih baik dan bermanfaat. Amin.
Rifqi Mahasa
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................
A. Latar Belakang....................................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................................
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................
A. Objek Pendidikan Islam......................................................................................
B. Metode Pendidikan islam....................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Maka dari itu penulis membuat makalah dengan judul objek dan
metode ilmu pendidikan islam, dengan harapan dapat membantu
memeberikan tambahan wawasan kailmuan kita tentang isi kandungan Al
Qur’an sebagai pedoman hidup dan undang-undang umat islam
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Metode Pendidikan Islam
2. Macam-macam Metode Pendidikan Islam
1
3. Siapakah Objek Pendidikan Islam
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan Macam-macam Metode Pendidikan Islam
2. Menerangkan Objek-Objek Didalam Pendidikan Islam
2
BAB II
PEMBAHASAN
1 Prof. H.M.Arifin, Ilmu Pendidikan Islam tinjauan Teoritis dan Praktis berdasarkan pendekatan
indispliner,(Jakarta:PT.Bumi Aksara,2008). halaman.23-25
3
melakukan pengelolaan serta mendayagunakan ciptaan Allah untuk
kesejahteraan hidup bersama dengan yang lainnya.
Secara umum yang menjadi objek atau sasaran ilmu pendidikan
adalah seluruh yang menjadi sasaran dalam aktivitas pendidikan atau
praktek pendidikan yang meliputi kegiatan mendidik, mengajar, melatih
peserta didik agar berkembang potensinya serta menjadi manusia dewasa
yang bertanggung jawab.
Peserta didik sebagai manusia menjadi obyek ilmu pendidikan yang
bersifat material sedangkan usaha untuk membawa peserta didik dalam
mencapai tujuan pendidikan atau kedewasaan disebut obyek pendidikan
yang bersifat formal. Upaya mendidik, membimbing dan melatih siswa
menuju perbaikan dan tanggungjawab sebagaimana dalam praktek
pendidikan adalah menyangkut persoalan-persoalan pendidikan.
Setiap ilmu pengetahuan pasti mempunyai objek. Objek ilmu
pengetahuan dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu: Objek material
dan Objek formal.2
1. Objek Material
Objek material adalah bahan atau masalah yang menjadi sasaran
pembicaraan, penelitian atau penelaahan dari ilmu pengetahuan.Objek
material mencakup apa saja, baik yang konkret maupun yang abstrak, yang
materil maupun yang non-materil. Bisa pula berupa hal-hal, masalah-
masalah, ide-ide, konsep-konsep dan sebagainya.
Istilah objek material sering juga disebut pokok persoalan (subject
matter).Pokok persoalan ini dibedakan atas dua arti, yaitu:
a. Dimaksudkan sebagai bidang khusus dari penyelidikan faktual.
Misalnya: Penyelidikan tentang atom termasuk bidang fisika,
penyelidikan tentang chlorophyl termasuk penelitian bidang Biologi
dan sebagainya.
2 Abu Ahmdi dan Nur Uhbiyanti, Ilmu Pendidikan, PT. Rineka Cipta:Semarang, 1991, halaman
81
4
b. Dimaksudkan sebagai suatu kumpulan pertanyaan pokok yang saling
berhubungan.
Misalnya: Anatomi dan fisiologi keduanya Sama- sama Mempelajari
Tentang struktur tubuh. Anatomi mempelajari strukturnya sedangkan
fisiologi mempelajari fungsinya. Kedua ilmu tersebut dapat dikatakan
memiliki pokok persoalan yang sama, namun juga dikatakan berbeda.
Perbedaaan ini dapat diketahui apabila dikaitkan dengan corak-corak
pertanyaan yang diajukan dan aspek-aspek yang diselidiki dari tubuh
tersebut. Anatomi mempelajari tubuh dalam aspeknya yang statis,
sedangkan fisiologi dalam aspeknya yang dinamis. Sasaran dari objek
material ini adalah peserta didik, yang memiliki ciri khas yang perlu di
pahami oleh pendidik Adapun ciri khas yang dimaksud Antara lain:
1. Individu yang mempunyai potensi fisik dan psikis yang khas,
sehingga dia dapat dikatakan insan yang unik.
2. Individu yang sedang berkembang, karena itu individu tersebut
membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.
3. Individu yang mempunyai kemampuan mandiri.3
2. Objek Formal
Objek formal adalah bidang yang menjadi keseluruhan ruang
lingkup garapan riset pendidikan. Seperti upaya untuk mendidik,
membimbing, dan melatih siswa menuju perbaikan dan berkaitan dengan
persoalan pendidikan. Objek formal juga berarti sudut tinjauan dari
penelitian atau pembicaraan yang dilakukan oleh seseorang terhadap suatu
ilmu pengetahuan atau bisa dikatakan sudut pandang darimana objek
material itu disorot. Jika sudut pandang itu logis, konsisten dan efisien
maka dihasilkanlah sistem filsafat yang lebih kepada pembahasan secara
mendalam.
5
Objek formal suatu ilmu tidak hanya memberikan keutuhan ilmu,
tetapi pada saat yang sama membedakannya dari bidang-bidang lain. Suatu
objek material dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang sehingga
menghasilkan ilmu yang berbeda-beda. Oleh karena itu, akan tergambar
lingkup suatu pengetahuan mengenai sesuatu hal menurut segi tertentu.
Dengan kata lain, tujuan pengetahuan sudah ditentukan. Misalnya, Objek
materialnya adalah “manusia”, kemudian, manusia ini ditinjau dari sudut
pandang yang berbeda-beda sehingga ada beberapa ilmu yang mempelajari
manusia, diantaranya: psikologi, antropologi, sosiologi dan sebagainya.
6
indera pendengarannya dengan baik sehingga dapat menangkap dan
menyimpulkan suatu materi yang diterima.
3) Metode Diskusi
Metode Diskusi adalah suatu cara penyampaian bahan pembelajaran
dimana pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
membicarakan dan menganalisis secara ilmiah guna mengumpulkan
pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif
pemecahan atas suatu masalah. Metode ini disebut juga dengan istilah
Hiwar (diskusi/ dialog). Prinsip dasar metode ini diambil dari Qs. asy-
Syuura: 38, dimana Allah berfirman: “Dan (bagi) orang-orang yang
7
menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang
urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan
mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada
mereka.”
5) Metode Demonstrasi
Metode Demonstrasi adalah suatu cara mengajar dimana pendidik
memperlihatkan proses sesuatu, atau pelaksanaan sesuatu sementara
peserta didik memperhatikannya. Prinsip dasar metode ini terdapat dalam
hadits, Dari 'Ali bin Abi Thalib Radiyallahu ‘Anhu, dia berkata, “Saya
melihat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam memegang kain sutera
ditangan kanannya, dan memegang emas di tangan kirinya, kemudian
bersabda, “Sesungguhnya dua benda ini adalah haram bagi laki-laki dari
umatku.” (HR. Abu Dawud, dengan sanad hasan)
6) Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar dengan
memerintahkan peserta didik untuk melakukan suatu percobaan, dan setiap
proses dari hasil percobaan itu diamati sementara guru hanya memberikan
arahan saja. Prinsip dasar metode ini dalam hadits, Dari Abu Hurairah
8
Radiyallahu ‘Anhu berkata, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda,
“Jika ada seekor lalat yang terjatuh pada minuman kalian, maka
tenggelamkan kemudian angkatlah, karena pada satu sayapnya terdapat
penyakit dan sayap yang lain terdapat penawarnya.” (HR. Bukhari)
8) Metode Kisah
Metode kisah adalah suatu cara mengajar dimana pendidik
memberikan materi pembelajaran melalui kisah atau cerita, tetapi cerita
yang diambil berdasarkan al-Qur’an dan Hadits. Prinsip dasar dari metode
ini terdapat dalam Qs. al-Kahfi: 18, Allah Ta'ala berfirman, “Kami
kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya
mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan
Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.”
9) Metode Amsal
Metode amsal adalah suatu cara mengajar dimana pendidik
menyampaikan materi pembelajaran dengan membuat perumpamaan/
contoh. Prinsip dasar dari metode ini adalah Qs. al-Baqarah: 17, Allah
Ta'ala berfirman, “Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang
9
menyalakan api, setelah api itu menerangi mereka sekelilingnya, Allah
menghilangkan cahaya (yang menyinari) mereka dan membiarkan mereka
dalam kegelapan, tidak dapat melihat.”
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai
tujuan. Sedang yang dimaksud dengan metode pendidikan adalah cara
yang digunakan dalam upaya mendidik
2. metode dikenal sebagai sarana yang menyampaikan seseorang kepada
tujuan penciptaannya sebagai khalifah di muka bumi dengan
melaksanakan pendekatan di mana manusia ditempatkan sebagai
makhluk yang memiliki potensi rohaniah dan jasmaniah yang
keduanya dapat digunakan saluran penyampaian materi pelajaran.
3. Manusia baik yang muslim maupun non muslim merupakan objek
dakwah dan tarbiyah. Namun disini perlu diluruskan, bahwa proses
dakwah dan tarbiyah tidak harus dengan kekerasan dan perang, tetapi
dengan jalan yang hikmah, mauidzoh hasanah, dan argumen yang
bertanggung jawab.
B. SARAN
Akhirnya dengan bersyukur kepada Allah, tuhan semesta alam yang
telah memberikan sedikit ilmuNya dan juga nikmatNya, kami penyusun
makalah ini telah merampungkan makalah ini. Besar harapan kami apabila
bpk pembimbing khususnya, juga para pembaca pada umumnya untuk
memberikan kritik dan saran yang membangun, supaya kedepannya kami
mampu membuat makalah yang lebih baik dan lebih sempurna, sehingga
bisa membantu menambah khazanah ke-ilmu-an kita
11
DAFTAR PUSTAKA
12