Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ILMU PENDIDIKAN ISLAM

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas “Ilmu Pendidikan Islam”


Dosen Pengampu : Khairul Anwar, M. Pd

Di Susun Oleh :
RIFQI MAHASA

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI)


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS AL-WASHLIYAH
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis Ucapkan Kepada Allah SWT Tuhan semesta alam.
Dialah yang menganugrahkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi seluruh manusia
dan rahmat bagi seluruh alam. Dialah yang telah mengumpulkan Al-Qur’an dalam
dada Nabi Muhammad SAW sampai kesucian-Nya dapat sampai kepada kita hari
ini atas izin Allah SWT.
Salawat bertangkaikan salam semoga tercurah limpahkan kepada Baginda
Nabi Muhammad SAW yang menjadi utusan dan manusia pilihan-Nya sebagai
penyampai, pengamal, hingga penafsir pertama Al-Qur’an. Yang membawa kitab
pusaka, yang menjadi penerang bagi seluruh umat dan merupakan penyempurna
kitab-kitab samawi sebelumnya.
Atas pertolongan dan hidayah-Nyalah makalah yang membahas tentang
objek dan metode pendidikan islam dibimbing oleh Bapak Khairul Anwar, M. Pd
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi orang lain, khususnya bagi penulis
sendiri.
Kritik dan saran dari pembaca akan sangat Diperlukan untuk memperbaiki
penyusunan makalah dan akan diterima dengan senang hati. Serta semoga
makalah ini tercatat sebagai amal shaleh dan menjadi motivator bagi penulis untuk
menyusun makalah yang lebih baik dan bermanfaat. Amin.

Medan, 06 November 2021


Penulis

Rifqi Mahasa

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................
A.   Latar Belakang....................................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................................
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................
A. Objek Pendidikan Islam......................................................................................
B. Metode Pendidikan islam....................................................................................

BAB III PENUTUP..............................................................................................................


A. Kesimpulan........................................................................................................
B. Saran..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


sebuah pendidikan tentunya terdapat subjek, objek dan sarana-sarana
yang lain yang sekiranya dapat membantu terselenggaranya sebuah
pendidikan. metode adalah langkah-langkah strategis yang telah
dipersiapkan untuk suatu pekerjaan. Bila berkaitan dengan pendidikan
maka metode tersebut harus diwujudkan dalam proses pendidikan untuk
mengembangkan sikap mental dan kepribadian agar peserta didik
menerima pelajaran dengan mudah, efektif dan dapat dicerna dengan baik.

Maka Metode dalam Pendidikan Islam adalah cara yang


dipergunakan seorang guru agama Islam dalam membelajarkan peserta
didik saat berlangsungnya proses pembelajaran. Dimana metode ini dalam
penerapannya banyak menyangkut permasalahan individual atau sosial
peserta didik dan pendidik itu sendiri, sehingga dalam menggunakan
sebuah metode, para pendidik harus memperhatikan dasar-dasar umum
metode pendidikan Islam, sebab metode hanyalah sarana menuju tujuan
pendidikan dan di dalam pendidikan islam juga memiliki objek yang harus
dicapai.

Maka dari itu penulis membuat makalah dengan judul objek dan
metode ilmu pendidikan islam, dengan harapan dapat membantu
memeberikan tambahan wawasan kailmuan kita tentang isi kandungan Al
Qur’an sebagai pedoman hidup dan undang-undang umat islam

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Metode Pendidikan Islam
2. Macam-macam Metode Pendidikan Islam

1
3. Siapakah Objek Pendidikan Islam

C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan Macam-macam Metode Pendidikan Islam
2. Menerangkan Objek-Objek Didalam Pendidikan Islam

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Objek Pendidikan Islam


Pendidikan Islam Mengidentifikasi  sasaran pada tiga pengembangan
fungsi manusia yang mana hal itu sejalan dengan misi agama Islam yang
bertujuan memberikan rahmat bagi sekalian makhluk di alam ini :1
1. Menyadarkan manusia sebagai makhluk individu, yaitu makhluk
yang hidup ditengah-tengah makhluk lain, manusia harus bisa
memerankan fungsi dan tanggung jawabnya, manusia akan mampu
berperan sebagai makhluk Allah  yang paling utama diantara
makhluk lainnya dan memfungsikan sbegai khalifah dimuka bumi
ini.
2. Menyadarkan manusia sebagai makhluk sosial.  Sebagai makhluk
sosial manusia harus mengadakan interaksi dengan sesamanya dalam
kehidupan bermasyarakat. Itulah sebabnya Islam mengajarkan
tentang persamaan, persaudaraan, gotong royong dan
bermusyawarahsebagai upaya membentuk masyarakat menjadi
persekutuan hidup yang utuh.
3. Menyadarkan manusia sebagai hamba Allah SWT. Manusia sebagai
makhluk berketuhanan,  sikap dan watak religiusitasnya perlu
dikembangkan sedemikian rupa sehingga mampu menjiwai  dan
mewarnai kehidupannya. Dalam fitrah manusia telah diberi 
kememampuan beragama.

Dengan kesadaran demikian, manusia sebagai khalifah di muka bumi


dan yang terbaik di antara makhluk lainnya  akan mendorong untuk

1 Prof. H.M.Arifin, Ilmu Pendidikan Islam tinjauan Teoritis dan Praktis berdasarkan pendekatan
indispliner,(Jakarta:PT.Bumi Aksara,2008). halaman.23-25

3
melakukan pengelolaan serta mendayagunakan ciptaan Allah untuk
kesejahteraan hidup bersama dengan yang lainnya.
Secara umum yang menjadi objek atau sasaran ilmu pendidikan
adalah seluruh yang menjadi sasaran dalam aktivitas pendidikan atau
praktek pendidikan yang meliputi kegiatan mendidik, mengajar, melatih
peserta didik agar berkembang potensinya serta menjadi manusia dewasa
yang bertanggung jawab.
Peserta didik sebagai manusia menjadi obyek ilmu pendidikan yang
bersifat material sedangkan usaha untuk membawa peserta didik dalam
mencapai tujuan pendidikan atau kedewasaan disebut obyek pendidikan
yang bersifat formal. Upaya mendidik, membimbing dan melatih siswa
menuju perbaikan dan tanggungjawab sebagaimana dalam praktek
pendidikan adalah menyangkut persoalan-persoalan pendidikan.
Setiap ilmu pengetahuan pasti mempunyai objek. Objek ilmu
pengetahuan dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu: Objek material
dan Objek formal.2

1.  Objek Material
Objek material adalah bahan atau masalah yang menjadi sasaran
pembicaraan, penelitian atau penelaahan dari ilmu pengetahuan.Objek
material mencakup apa saja, baik yang konkret maupun yang abstrak, yang
materil maupun yang non-materil. Bisa pula berupa hal-hal, masalah-
masalah, ide-ide, konsep-konsep dan sebagainya.
Istilah objek material sering juga disebut pokok persoalan (subject
matter).Pokok persoalan ini dibedakan atas dua arti, yaitu:
a. Dimaksudkan sebagai bidang khusus dari penyelidikan faktual.
Misalnya: Penyelidikan tentang atom termasuk bidang fisika,
penyelidikan tentang chlorophyl termasuk penelitian bidang Biologi
dan sebagainya.

2 Abu Ahmdi dan Nur Uhbiyanti, Ilmu Pendidikan, PT. Rineka Cipta:Semarang, 1991, halaman
81

4
b. Dimaksudkan sebagai suatu kumpulan pertanyaan pokok yang saling
berhubungan.
Misalnya: Anatomi dan fisiologi keduanya Sama- sama Mempelajari
Tentang struktur tubuh. Anatomi mempelajari strukturnya sedangkan
fisiologi mempelajari fungsinya. Kedua ilmu tersebut dapat dikatakan
memiliki pokok persoalan yang sama, namun juga dikatakan berbeda.
Perbedaaan ini dapat diketahui apabila dikaitkan dengan corak-corak
pertanyaan yang diajukan dan aspek-aspek yang diselidiki dari tubuh
tersebut. Anatomi mempelajari tubuh dalam aspeknya yang statis,
sedangkan fisiologi dalam aspeknya yang dinamis. Sasaran dari objek
material ini adalah peserta didik, yang memiliki ciri khas yang perlu di
pahami oleh pendidik Adapun ciri khas yang dimaksud Antara lain:
1. Individu yang mempunyai potensi fisik dan psikis yang khas,
sehingga dia dapat dikatakan insan yang unik.
2. Individu yang sedang berkembang, karena itu individu tersebut
membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.
3. Individu yang mempunyai kemampuan mandiri.3

2. Objek Formal
Objek formal adalah bidang yang menjadi keseluruhan ruang
lingkup garapan riset pendidikan. Seperti upaya untuk mendidik,
membimbing, dan melatih siswa menuju perbaikan dan berkaitan dengan
persoalan pendidikan. Objek formal juga berarti sudut tinjauan dari
penelitian atau pembicaraan yang dilakukan oleh seseorang terhadap suatu
ilmu pengetahuan atau bisa dikatakan sudut pandang darimana objek
material itu disorot. Jika sudut pandang itu logis, konsisten dan efisien
maka dihasilkanlah sistem filsafat yang lebih kepada pembahasan secara
mendalam.

3 Umar Tirtarahardja dan S.L. La Sulo, Pengantar Pendidikan, Asdi Mahasatya: Jakarta, 2005,


hlm. 52.

5
Objek formal suatu ilmu tidak hanya memberikan keutuhan ilmu,
tetapi pada saat yang sama membedakannya dari bidang-bidang lain. Suatu
objek material dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang sehingga
menghasilkan ilmu yang berbeda-beda. Oleh karena itu, akan tergambar
lingkup suatu pengetahuan mengenai sesuatu hal menurut segi tertentu.
Dengan kata lain, tujuan pengetahuan sudah ditentukan. Misalnya, Objek
materialnya adalah “manusia”, kemudian, manusia ini ditinjau dari sudut
pandang yang berbeda-beda sehingga ada beberapa ilmu yang mempelajari
manusia, diantaranya: psikologi, antropologi, sosiologi dan sebagainya.

B. Metode Pendidikan Islam


Bagi seorang guru yang ingin mengenal metode pembelajaran secara
lebih jelas, memang tidak hanya sebatas memahami pengertiannya saja.
Melainkan juga perlu memahami apa saja macam-macam metode dalam
pembelajaran tersebut. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa macam metode
tersebut yang wajib dipahami oleh para guru.
1) Metode Ceramah
Metode ceramah adalah suatu cara penyampaian informasi melalui
penuturan lisan untuk menjelaskan suatu bahan pembelajaran oleh
pendidik kepada peserta didik.
Prinsip dasar metode ini diambil dalam Qs. Ibrahim: 4, dimana
Allah berfirman: “Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan
dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan
terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia
kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan
Dia-lah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.”

Kelebihan metode ini adalah tidak membutuhkan banyak waktu dan


tenaga dengan jumlah peserta didik yang bersamaan, proses pembelajaran
bisa dilaksanakan dengan cepat dengan waktu yang sedikit tetapi
menguraikan materi yang banyak, melatih peserta didik menggunakan

6
indera pendengarannya dengan baik sehingga dapat menangkap dan
menyimpulkan suatu materi yang diterima.

Sementara kelemahan metode ini adalah peserta didik kurang


menangkap apa yang disampaikan pendidik, tidak adanya kesempatan
kepada peserta didik untuk memecahkan suatu masalah karena tugasnya
hanya mendengarkan penyampaian pendidik, peserta didik menjadi lebih
pasif dibandingkan pendidik yang aktif.

2) Metode Tanya Jawab


Metode Tanya Jawab adalah suatu cara mengajar dimana pendidik
mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta didik tentang bahan
pelajaran yang telah diajarkan atau bacaan yang telah mereka baca,
sementara peserta didik memberikan jawaban berdasarkan fakta. Prinsip
dasar dari metode ini diambil dari Qs. al-Baqarah: 186, Allah Ta'ala
berfirman, “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang
Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan
permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka
hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka
beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”. Kemudian
dalam Qs. al-Isra: 85 dimana Allah Ta'ala berfirman, “Dan mereka
bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: “Ruh itu termasuk urusan
Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.”

3) Metode Diskusi
Metode Diskusi adalah suatu cara penyampaian bahan pembelajaran
dimana pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
membicarakan dan menganalisis secara ilmiah guna mengumpulkan
pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif
pemecahan atas suatu masalah. Metode ini disebut juga dengan istilah
Hiwar (diskusi/ dialog). Prinsip dasar metode ini diambil dari Qs. asy-
Syuura: 38, dimana Allah berfirman: “Dan (bagi) orang-orang yang

7
menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang
urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan
mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada
mereka.”

4) Metode Pemberian Tugas


Metode Pemberian tugas adalah suatu cara mengajar dimana
pendidik memberikan tugas tertentu kepada peserta didik kemudian
hasilnya diperiksa dan peserta didik mempertanggungjawabkannya.
Prinsip ini dalam Qs. al-Muddatsir: 1-7, dimana Allah berfirman, “Wahai
orang yang berselimut, bangunlah lalu berilah peringatan, dan Tuhanmu
agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa
tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud)
memperoleh balasan yang lebih banyak, dan untuk memenuhi perintah
Tuhanmu bersabarlah”.

5) Metode Demonstrasi
Metode Demonstrasi adalah suatu cara mengajar dimana pendidik
memperlihatkan proses sesuatu, atau pelaksanaan sesuatu sementara
peserta didik memperhatikannya. Prinsip dasar metode ini terdapat dalam
hadits, Dari 'Ali bin Abi Thalib Radiyallahu ‘Anhu, dia berkata, “Saya
melihat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam memegang kain sutera
ditangan kanannya, dan memegang emas di tangan kirinya, kemudian
bersabda, “Sesungguhnya dua benda ini adalah haram bagi laki-laki dari
umatku.” (HR. Abu Dawud, dengan sanad hasan)

6) Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar dengan
memerintahkan peserta didik untuk melakukan suatu percobaan, dan setiap
proses dari hasil percobaan itu diamati sementara guru hanya memberikan
arahan saja. Prinsip dasar metode ini dalam hadits, Dari Abu Hurairah

8
Radiyallahu ‘Anhu berkata, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda,
“Jika ada seekor lalat yang terjatuh pada minuman kalian, maka
tenggelamkan kemudian angkatlah, karena pada satu sayapnya terdapat
penyakit dan sayap yang lain terdapat penawarnya.” (HR. Bukhari)

7) Metode Kerja Kelompok


Metode kerja kelompok adalah suatu cara mengajar dimana
pendidik membagi peserta didik dalam kelompok belajar tertentu dan
setiap kelompok diberi tugas tertentu dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran. Prinsip dasar metode ini diambil dari Qs. At-Taubah: 122,
dimana Allah Ta'ala berfirman, “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu
pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap
golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam
pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan
kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya
mereka itu dapat menjaga dirinya”.

8) Metode Kisah
Metode kisah adalah suatu cara mengajar dimana pendidik
memberikan materi pembelajaran melalui kisah atau cerita, tetapi cerita
yang diambil berdasarkan al-Qur’an dan Hadits. Prinsip dasar dari metode
ini terdapat dalam Qs. al-Kahfi: 18, Allah Ta'ala berfirman, “Kami
kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya
mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan
Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.”

9) Metode Amsal
Metode amsal adalah suatu cara mengajar dimana pendidik
menyampaikan materi pembelajaran dengan membuat perumpamaan/
contoh. Prinsip dasar dari metode ini adalah Qs. al-Baqarah: 17, Allah
Ta'ala berfirman, “Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang

9
menyalakan api, setelah api itu menerangi mereka sekelilingnya, Allah
menghilangkan cahaya (yang menyinari) mereka dan membiarkan mereka
dalam kegelapan, tidak dapat melihat.”

10) Metode Targhib dan Tarhib


Metode targrib dan tarhib adalah suatu cara mengajar dimana
pendidik memberikan materi pembelajaran dengan menggunakan ganjaran
terhadap kebaikan (reward) dan hukuman terhadap keburukan
(punishment) agar peserta didik terbiasa melakukan kebaikan dan
menjauhi keburukan. Prinsip dasar metode ini dalam Qs. Az-Zalzalah: 7-8,
Allah Ta'ala berfirman, “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan
seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan
barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya
dia akan melihat (balasan)nya pula.”

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pembahasan makalah ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai
tujuan. Sedang yang dimaksud dengan metode pendidikan adalah cara
yang digunakan dalam upaya mendidik
2. metode dikenal sebagai sarana yang menyampaikan seseorang kepada
tujuan penciptaannya sebagai khalifah di muka bumi dengan
melaksanakan pendekatan di mana manusia ditempatkan sebagai
makhluk yang memiliki potensi rohaniah dan jasmaniah yang
keduanya dapat digunakan saluran penyampaian materi pelajaran.
3. Manusia baik yang muslim maupun non muslim merupakan objek
dakwah dan tarbiyah. Namun disini perlu diluruskan, bahwa proses
dakwah dan tarbiyah tidak harus dengan kekerasan dan perang, tetapi
dengan jalan yang hikmah, mauidzoh hasanah, dan argumen yang
bertanggung jawab.

B. SARAN
Akhirnya dengan bersyukur kepada Allah, tuhan semesta alam yang
telah memberikan sedikit ilmuNya dan juga nikmatNya, kami penyusun
makalah ini telah merampungkan makalah ini. Besar harapan kami apabila
bpk pembimbing khususnya, juga para pembaca pada umumnya untuk
memberikan kritik dan saran yang membangun, supaya kedepannya kami
mampu membuat makalah yang lebih baik dan lebih sempurna, sehingga
bisa membantu menambah khazanah ke-ilmu-an kita

11
DAFTAR PUSTAKA

Prof. H.M.Arifin, Ilmu Pendidikan Islam tinjauan Teoritis dan Praktis


berdasarkan pendekatan indispliner,(Jakarta:PT.Bumi Aksara,2008
Abu Ahmdi dan Nur Uhbiyanti, Ilmu Pendidikan, PT. Rineka Cipta:Semarang,
1991
Umar Tirtarahardja dan S.L. La Sulo, Pengantar Pendidikan, Asdi Mahasatya:
Jakarta, 2005

12

Anda mungkin juga menyukai