Anda di halaman 1dari 2

Konsentrasi

Pendengaran kita, kehadiran kita itu sangat membantu dalam proses pembelajaran.
Maka hadir seutuhnya, mindfulness itu akan menjadi penting. Saya akan sejenak mengajak teman-
teman untuk Latihan. Dengarkan, memperhatikan, menyadari apa yang ada di dalam dari kita.
Kita pandu dengan musik.
Marilah kita sejenak hening, tenangkan hati dan pikiran.
Kita rilekskan badan, tegakkan bada, rilekskan bahu, kita Tarik nafas perlahan-lahan
Hembuskan perlahan-lahan, Tarik lagi dalam-dalam hembuskan perlahan-lahan.
Kita sadari, kita rasakan aliran nafas yang mengalir melalui hidung kita
Sekarang kita beralih ke pendengaran kita, dengarkan suara disekitar kita
Suara music, suara nafas kita, suara detak jantung kita, suara yang jauh, suara yang dekat
Suara yang keras, suara yang lembut,
Kita sadari pikiran kita, pikiran yang terlintas, sadari dan terima semua yang diberikan oleh tuhan
teradap kita.
Kita sadari perasaan – perasaan yang muncul, sadari dan terima
Kita rasakan, kita sadari bagian-bagian tubuh kita mulai dari ujung rambut, kepala, dahi, telinga,
seluruh wajah, leher, bahu, tangan, dada.
Kita sadari punggung, pinggul, kaki sampai ujung kaki kita.
Kita syukuri Tuhan memberikan anugrah semua ini, kita sampaikan rasa syukur kita dengan
tersenyum pada bagian-bagian tubuh kita.
Senyumlah, tersenyum untuk pikiran kita, tersenyum untuk perasaan kita. Kita sadari ada energi yang
mengalir dalam diri kita, energi cinta, energi kasih, energi positih dallam tubuh kita.
Tersenyumlah, kita Kembali ke kesadaran, usap perlahan-lahan wajah kita, buka mata pelan-pelan,
dan tersenyumlah teman-teman dihadapan kita semua
Terimakasih teman-teman atas kehadirannya, untuk perhatian, untuk kasih yang teman-teman berikan.
Kesadaran ini menjadi bagian penting untuk proses kita dalam pembelajaran.
Film ini menceritakan dua anak SMP yang keadaan sosialnya berbeda. Yang satu hidup dalam
keadaan keluarga yang serba kecukupan, yaitu Akmal. Sedangkan, Rizki merupakan anak yatim piatu
yang hidup serba sendiri.

Dalam film diceritakan pada hari pertama Akmal dan Rizki sekolah, mereka terlambat datang ke
sekolah sehingga mereka tidak bisa masuk kedalam sekolah.
Hari itu, Rizki senang karena ia bisa bertemu seorang teman. Namun, dalam hati Akmal dirinya tidak
ingin berteman dengan Rizki sebab ia melihat penampilan Rizki yang tampak dekil dan dianggap
cerewet serta so dekat.

Tetapi, pada suatu hari ketika sepulang dari sekolah, Akmal tiba-tiba ingat kepada Rizki begitu saja.
Ia berpikiran megapa Rizki selalu tampak bahagia hidupnya juga dirinya sosok yang begitu periang
padahal belum tentu dengan keadaannya yang kekurangan Rizki bisa memenuhi kebutuhan hidupnya
dengan mudah seperti dirinya.

Akmal lalu memutuskan untuk membuntuti Rizki. Ia mengintip ke dalam rumah Rizki dan ia
mendapati Rizki yang sedang membersihkan rumah seorang diri. 
Beberapa waktu kemudian, Rizki pergi keluar rumah. Akmal membuntutinya lagi. Akmal melihat,
Rizki mendatangi seorang pedagang koran, lalu Rizki membawa koran-koran itu ke pertigaan tepatnya
di lampu merah. Rizki berjualan koran disana. Setelah korannya habis, Rizki memberikan uang hasil
jualannya ke pedagang koran tadi dan pedagang koran tersebut memberinya upah. 

Hasil dari upah tersebut, Rizki belikan makan. Yang mengejutkannya lagi, Akmal melihat ketika
berjalan pulang, Rizki mendapati seorang pengemis lalu diberikanlah satu makanan yang dibelinya
tadi.

Dari situlah Akmal merasa tertampar. Ia terlalu meremehkan Rizki. Ia malu pada dirinya sendiri.
Semenjak itulah, Akmal sadar bahwa dirinya bisa bahagia apabila dia bisa hidup mandiri dan peduli
pada kehidupan orang lain. Ia pun akhirnya bertekad untuk berubah menjadi lebih baik dari dirinya
yang dulu.

Jika ditonton hingga akhir film pendek berdurasi 9 menit ini memberikan kita beberapa pelajaran
hidup. Dari cerita dalam film ini, kita bisa mendapatkan pelajaran bahwa kita tidak boleh meremehkan
orang lain, bagaimana pun keadaan orang lain kita tetap harus bisa menghargai. Kita juga diajarkan
untuk lebih peduli lagi kepada orang lain disekitar kita. Kita juga perlu hidup mandiri dan mau bekerja
keras atau berusaha untuk kemajuan diri kita sendiri. Dalam hidup, kita hanya perlu memperbanyak
bersyukur bukan mengeluh.

Anda mungkin juga menyukai