Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PRILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT ( PHBS )

DI SUSUN OLEH :

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

T.A 2021-2022
SATUAN CARA PENYULUHAN (SAP)

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS )

A. Latar Belakang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perilaku yang
dilakukan atas kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan
seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu secara mandiri
menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan serta mampu berperan
aktif untuk mewujudkan kesehatan di masyarakat (Kemenkes RI, 2011).
PHBS salah satu komponen penting dalam pembangunan kesehatan yang
diperlukan adanya kesadaran, kemampuan, dan kemauan hidup sehat dari
setiap penduduk sehingga dapat terwujudnya derajat kesehatan secara
optimal (Aminah & Saini, 2018).
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan
masih banyak masyarakat yang membuang sampah di sembarang tempat,
permasalahan gizi selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya,
banyaknya penduduk yang masih merokok mencapai 80,71%,
pertolongan persalinan masih kurang dilakukan oleh petugas kesehatan
dan sudah cukup banyak sediaan air bersih. Di Indonesia, penduduk yang
telah memenuhi kriteria ber-PHBS tertinggi ada 5 provinsi tertinggi dan
5 provinsi terendah dalam ber-PHBS yaitu Sulawesi Utara (76,6%),
Kalimantan Timur (75,3%), Bali (74,2%), Jambi (72,4%), Jawa Tengah
(71,1%).
Penyuluhan kepada masyarakat dilakukan untuk memberdayakan
anggota rumah tangga agar lebih hidup bersih dan sehat, sehingga
masyarakat menolong dirinya sendiri. Penyuluhan digunakan untuk
memberikan pendidikan kepada masyarakat luas. Penyuluhan dapat
memberikan pesan yang mudah diterima secara merata, lebih realistis,
dapat diulang-ulang atau dihentikan sesuai keinginan dan kebutuhan jika
bersifat video, dapat mempengaruhi sikap penonton, serta sangat bagus
untuk menjelaskan prosesn dan juga praktis serta efektif untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat (Mawan,Indriwati & Suhadi,
2017)
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah dilakukanya penyuluhan diharapkan masyarakat dapat
mengetahui pentingnya PHBS dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan khusus (SMART)
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan masyarakat dapat :
1) Mengetahui defenisi PHBS
2) Mengetahui sasaran dan manfaat PHBS dalam tatanan rumah
tangga
3) Mengetahui indicator PHBS di rumah tangga
4) Peran kader dalam mewujudkan PHBS
C. Rencana Kegiatan
1. Topik
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS )
2. Sasaran
Masyarakat taratak
3. Waktu : sabtu,19 maret 2022
4. Tempat: gedung
Ket :

: penyaji

:moderator

: audience

: fasilitator
D. Materi
Terlampir
E. Media dan Alat
 Leaflet
 ppt
F. Metode
 Cermah
 Tanya jawab
 Demonstrasi
G. Kegiatan

No Tahap Kegiatan dan Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta


Waktu
1 Pembukaan  Memberi salam  Menjawab salam
(fase orientasi ) kepada masyarakat  Memperhatikan dan
Waktu : 5 menit  Memperkenalkan menyimak apa yang
diri dan kontrak dikatakan penyuluh
waktu
 Menjelaskan tujuan,
manfaat materi yang
akan disampaikan
2 Inti 1. Menjelaskan  menyimak dengan
pengertian seksama atas
PHBS pemaparan materi
2. Menjelaskan yang dilakukan
tatanan PHBS oleh penyuluh
rumah tangga
3. Menjelaskan
indicator PHBS
dirumah tangga
4. Menjelaskan
peran kader
dalam
mewujudkan
PHBS
3 Penutup  Mengevaluasi  Menjawab
pengetahuan tentang pertanyaan yang
materi yang sudah diberikan oleh
dijelaskan dengan penyuluh
memberikan  Mendegarkan
pertanyaan dengan seksama
 Menyimpulkan  Menjawab salam
materi yang telah
dijelaskan kepada
audience
 Menutup pertemuan
dan memberi salam

H. Struktur organisasi
 Fasilitator :
 Notulis :
 Penyaji :
 Moderator :
I. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi struktur
 Kontrak waktu dengan masyarakat telah dilakukan sebelum
waktu penyuluhan dimulai,dimana dimulai pada jam 10.00
WIB
 Audience diberikan kertas absensi yang dimana mereka
mengisinya 15 menit sebelum acara dimulai
 Tempat dan peralatan sesuai dengan yang sudah di
rencanakan sebelumnya yaitu di ruangan yang telah
disediakan dengan media penyuluhan yaitu (Laptop &
leaflet) yang sudah ada.

b. Evaluasi proses
 Penyuluhan berjalan dengan lancar tanpa adanya gangguan
dari luar maupun dalam
 Sebelum melakukan penyuluhan penyaji terlebih dahulu
memperkenalkan dirinya kepada audiance yang dimana
mereka begitu antusias juga.
 Penyaji terlebih dahulu menanyakan kepada audience apakah
apakah bapak/ibu tau tentang pentingnya PHBS dalam
kehidupan sehari-hari
 Pada sesi tanya jawab penyaji menanyakan beberapa
pertanyaan kepada audience untuk mengetahui apakah
mereka sudah mengerti atas apa yang dijelaskan tadi dan
dengan bagusnya beberapa audience menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh penyaji tadi.
c. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pentingnya PHBS
diharapkan 60 % sasaran penyuluhan mampu :
1. Menjelaskan Kembali peengertian PHBS
2. Menyebutkan dan menjelaskkan Kembali tatanan
PHBS
3. Menyebutkan dan menjelaskan Kembali 50 %
indicator PHBS ditatanan rumah tangga
4. Menjelaskan Kembali peran kader dalam mewujudkan
phbs

J. Lampiran Materi
TINJAUAN MATERI

A. Defenisi PHBS
Menurut UU Kesehatan RI No. 23 tahun 1992, sehat adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Kesehatan
merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi
sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk
meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
PHBS merupakan kependekan dari Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat. Sedangkan pengertian PHBS adalah semua perilaku kesehatan
yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan
seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang
kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat. (
Kemenkes 2017 )
PHBS adalah sebuah rekayasa sosial yang bertujuan
menjadikan sebanyak mungkin anggota masyarakat sebagai agen
perubahan agar mampu meningkatkan kualitas perilaku sehari – hari
dengan tujuan hidup bersih dan sehat.
B. Tujuan PHBS
Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan
kualitas kesehatan melalui proses penyadartahuan yang menjadi awal
dari kontribusi individu – individu dalam menjalani perilaku
kehidupan sehari – hari yang bersih dan sehat. Manfaat PHBS yang
paling utama adalah terciptanya masyarakat yang sadar kesehatan dan
memiliki bekal pengetahuan dan kesadaran untuk menjalani perilaku
hidup yang menjaga kebersihan dan memenuhi standar kesehatan.(
kemenkes,2017 )
C. Defenisi PHBS di Rumah Tangga
Perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan rumah
tangga merupakan upaya untuk memberdayakan anggota rumah
tangga agar sadar, mau dan mampu melakukan PHBS untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah risiko
terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit
serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.
Sasaran PHBS di Rumah Tangga adalah seluruh anggota
keluarga, yaitu :
 Pasangan Usia Subur
 Ibu Hamil dan Menyusui
 Anak dan Remaja
 Usia lanjut
 Pengasuh Anak

Manfaat PHBS di Rumah Tangga, yaitu :

1) Anggota keluarga meningkat kesehatannya dan tidak


mudah sakit
2) Anak tumbuh sehat dan cerdas
3) Produktivitas anggota keluarga meningkat
4) Pengeluaran biaya dapat dialokasikan untuk pemenuhan
gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk
peningkatan pendapatan
5) Mampu mengupayakan lingkungan sehat
6) Mampu mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan
7) Memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
8) Mampu mengembangkan upaya kesehatan bersumber
masyarakat seperti Posyandu, JPKM, tabungan bersalin,
arisan jamban, kelompok pemakai air, ambulan desa.
9) Peningkatan kinerja dan citra alokasi biaya penanganan
masalah kesehatan dapat di alihkan untuk pengembangan
lingkungan sehat dan penyedian sarana kesehatan merat
bermutu dan dan terjangkau.
10) Menjadi pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam
pengembangan PHBS di rumah tangga

(Dinas Kesehatan Prov. Jawa Barat, 2006)

D. Indicator PHBS rumah tangga


Terdapat beberapa indikator PHBS pada tingkatan rumah
tangga yang dapat dijadikan acuan untuk mengenali keberhasilan dari
praktik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada tingkatan rumah tangga.
Berikut ini 10 indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga :
a) Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan.
Persalinan yang mendapat pertolongan dari pihak
tenaga kesehatan baik itu dokter, bidan ataupun paramedis
memiliki standar dalam penggunaan peralatan yang bersih,
steril dan juga aman. Langkah tersebut dapat mencegah
infeksi dan bahaya lain yang beresiko bagi keselamatan
ibu dan bayi yang dilahirkan.
b) Pemberian ASI eksklusif
Kesadaran mengenai pentingnya ASI bagi anak di usia
0 hingga 6 bulan menjadi bagian penting dari indikator
keberhasilan praktek Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
pada tingkat rumah tangga.
c) Menimbang bayi dan balita secara berkala
Praktek tersebut dapat memudahkan pemantauan
pertumbuhan bayi. Penimbangan dapat dilakukan di
Posyandu sejak bayi berusia 1 bulan hingga 5 tahun.
Posyandu dapat menjadi tempat memantau pertumbuhan
anak dan menyediakan kelengkapan imunisasi.
Penimbangan secara teratur juga dapat memudahkan
deteksi dini kasus gizi buruk.
d) Cuci tangan dengan sabun dan air bersih
Praktek ini merupakan langkah yang berkaitan dengan
kebersihan diri sekaligus langkah pencegahan penularan
berbagai jenis penyakit berkat tangan yang bersih dan
bebas dari kuman.
e) Menggunakan air bersih
Air bersih merupakan kebutuhan dasar untuk
menjalani hidup sehat.
f) Menggunakan jamban sehat
Jamban merupakan infrastruktur sanitasi penting yang
berkaitan dengan unit pembuangan kotoran dan air untuk
keperluan pembersihan.
g) Memberantas jentik nyamuk
Nyamuk merupakan vektor berbagai jenis penyakit
dan memutus siklus hidup makhluk tersebut menjadi
bagian penting dalam pencegahan berbagai penyakit.
h) Konsumsi buah dan sayur
Buah dan sayur dapat memenuhi kebutuhan vitamin
dan mineral serta serat yang dibutuhkan tubuh untuk
tumbuh optimal dan sehat.
i) Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Aktivitas fisik dapat berupa kegiatan olahraga ataupun
aktivitas bekerja yang melibatkan gerakan dan keluarnya
tenaga.
j) Tidak merokok di dalam rumah
Perokok aktif dapat menjadi sumber berbagai penyakit
dan masalah kesehatan bagi perokok pasif. Berhenti
merokok atau setidaknya tidak merokok di dalam rumah
dapat menghindarkan keluarga dari berbagai masalah
kesehatan.
E. Peran kader dalam mewujudkan rumah tangga sehat
a. Melakukan pendataan rumah tangga yang ada di wilayahnya
dengan menggunakan Kartu PHBS atau Pencatatan PHBS di
Rumah Tangga pada buku kader.
b. Melakukan pendekatan kepada kepala desa/lurah dan tokoh
masyarakat untuk memperoleh dukungan dalam pembinaan
PHBS di Rumah Tangga.
c. Sosialisasi PHBS di Rumah Tangga ke seluruh rumah tangga
yang ada di desa/kelurahan melalui kelompok dasawisma.
d. Memberdayakan keluarga untuk melaksanakan PHBS
melalui penyuluhan perorangan, penyuluhan kelompok,
penyuluhan massa dan penggerakan masyarakat.
e. Mengembangkan kegiatan-kegiatan yang mendukung
terwujudnya Rumah Tangga Sehat
f. Memantau kemajuan pencapaian Rumah Tangga sehat di
wilayahnya setiap tahun melalui pencatatan PHBS di Rumah
Tangga

DAFTAR PUSTAKA

PHBS kemenkes dipkes ,https://promkes.kemkes.go.id/phbs

Dinkes Jawa Tengah. 2010. Pedoman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) di Institusi.Semarang.

Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan


Sehat. Jakarta: Kementrian Kesehatan; 2011

Permenkes RI No 2269/MENKES/PER/XI/2011 tentang pembinaan PHBS

Anda mungkin juga menyukai