Anda di halaman 1dari 9

HASIL MONITORING DAN EVALUASI

PROGRAM PEMBERANTASAN KORUPSI TERINTEGRASI


29 KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI PAPUA
Jayapura, 19 Februari – 1 Maret 2018

Agenda Rapat : MONEV POKJA RENAKSI Bidang TIK


Hari/Tgl : Senin, 19 Februari 2018
Peserta Rapat : Kadis Kominfo Provinsi, Kadis Kominfo Kabupaten/Kota di 29
Kab/kota se-papua
Peserta Dari : 1. Marten C. Caraen (Diskominfo)
Sarmi 2. Stephenson Derek (Diskominfo)
Pimpinan Rapat : Korsup KPK Wilayah Papua
Pejabat Provinsi : Kadis Kominfo Provinsi Papua
Pejabat KPK 1. Korsup KPK Wilayah Papua barat
2. Korsup KPK Wilayah Maluku

KORSUP KPK : Bapak/ibu sekalian, minta maaf kita mulai agak lama,
hampir jam 3, karena memang tadi pagi ada yang harus di
tunggu, sehingga mulainya agak lama dan juga
pembahasannya cukup panjang karna tepatnya dari BPKP
ada materi penting yang harus disampaikan;

Bapak/ibu sekalian, monitoring dan evaluasi setelah tadi


pembukaan ini dimulai dengan Diskominfo, artinya bahwa
kita mengaggap bahwa sektor Teknologi Informasi
Komunikasi (TIK) dalam hal ini dikomandani oleh Dinas
KOMINFO adalah sangat penting, karna ini adalah Dinas
masa depan.

Dimasa depan itu adalah eranya informasi teknologi, itu tak


terbantahkan, mau dibilang dipedalaman atau dimana,
mau tidak mau suka tidak suka Teknologi Informasi
menjadi kebutuhan penting untuk Pemerintahan Daerah,

Dinas kominfo adalah Dinas masa depan, jadi bapak/ibu


sekalian punya peran penting menentukan hitam putihnya
masa depan kabupaten kota masing masing.

Disini kami ingin mendengar Progress Rencana Aksi TIK


terutama dari sisi regulasi, seperti apa regulasinya lalu
kedua bagaiamana hubungan SDM dan sarana dan
prasarananya, sebelumnya kita mendengarkan dulu dari
Kabupaten Jayapura untuk berbagi pengalaman dalam
membangun e-government di kabupaten jayapura, setelah
itu kita juga akan mendengar dari kabupaten paniai, apa
saja yang sudah dilakukan di pania, paniai ini identik
dengan karakteristik dengan pegunungan

Bid. TIK
1
Kabupaten : Kami dari kab. Jayapura, dalam hal pengembangan TIK
Jayapura sudah dilakukan sebelum KORSUP RENAKSI KPK
dibentuk, kami sudah berusaha membangun, jadi kami
dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun
2016.

Bagaimana kami melakukannya, yang pertama adalah


membangunan komitmen dengan Kepala Daerah dan
seluruh OPD, bahkan kami sedikit menantang Bupatinya,
karena dulu Bupatinya sebenarnya belum mau, lalu kami
mengajak beberapa OPD untuk ke beberapa daerah yang
sudah maju untuk melihat apa yang sudah dikerjakan oleh
mereka dan kami juga berkoordinasi dengan beberapa
operator/provider dan pihak-pihak yang terkait yang
berhubungan degnan TIK, lalu bekerjasama dengan
beberapa asosiai pergurun tinggi, setelah itu membuat
rencana tentang pengelolaan TIK dan mempersiapkan
beberapa regulasi regulasi yang berhubungan dengan TIK,
setelah itu kita mulai membangun dan memperbaiki semua
infrastrukur yang ada.

Beberapa hambatan yang kami hadapi, kita tau bahwa


untuk pengembangan TIK membutuhkan biaya yang cukup
mahal, kemudian dari sisi penyewaan bandwith sangat
mahal, sementara layanan Telkom pada waktu itu dan
sampai sekarang masih belum optimal, dari segi listrik juga
demikian, sering padam dan sebagainya, demikian juga
dengan kualitas SDM masih kurang,

Apa yang kita lakukan? Disini kami berupaya membangun


metro link untuk penyediaan internet, bahkan kami
berusaha untuk sampai ke distrik-distrik bahkan
dibeberapa kampung kami sudah ujicobakan untuk
menjajakan akses internet dan intranet, karena kami
sudah berpikir bahwa pasti dikampung harus juga
menggunakan internet dan mendapatkan akses tersebut,
karena mereka juga yang mengelola aplikasi yang
berhubungan dengan pengelolaan ADK nya.

Untuk SDM, kita tau bahwa PNS yang tersedia itu adalah
yang terakhir kali tahun 2013, kemampuan TIK nya masih
sangat kurang, lalu kami melakukan kontrak kerja dengan
tenaga tenaga muda yang ahli dibidangnya, baik itu
jaringan, analisis maupun dengan programernya.

Kominfo dalam hal pengembangan pencegahan korupsi


terintegrasi ini, kami menata jaringan disemua OPD dan
menambah besar bandwith, agar semua PNS dapat
menggunakan internet tanpat terkecuali bahkan sampai ke
distrik distrik, dan kami juga membuat regulasi regulasi
seperti SOP nya mulai dari LPSE, dulu kami juga yang
mengeluarkan sehingga LPSE ini dapat berjalan diterapkan
Kabupaten Jayapura, tahun 2014 kami launching dan
2015 mulai, itu juga kami yang memaksakan kehendak
kepada Kepala Daerah untuk diterapkan, termasuk SOP-
SOP nya,serta Peraturan dan SK Bupati kami siapkan
semuanya.

Bid. TIK
2
Untuk Rencana Aksi Pencegahan Korupsi Terintegrasi kami
siapkan peraturan bupati tentang Pengelolaan TIK tadi, lalu
nama-nama domain juga kami siapkan.

Jadi teman-teman di Daerah perlu menyiapkan Regulasi


perencanaan dan pengangaran, kalau tadinya hanya ada
pengelolaan keuangan daerah, dikita ada PERDA
pengelolaan keuangan daerah, nanti kita perlu buat lagi
peraturan Bupati atau tentang perencanaan dan
pengangaran, selain kami kembangkan beberapa aplikasi,
kami juga melakukan integrasi satu demi satu mulai dari
perencanaan pengangggaran sampai ke SIRUP dan LPSE,
berikut ini kami coba lagi dari pendapatan ke pengelolaan
keuangan SIMDA nya ini juga perlu kita integrasikan.

Sedangkan untuk jaringan kami sudah membuat struktur


jaringan, sebelum membuat jaringan kami sudah
mempunyai konsep bentuk seperti apa yang akan kita
bangun, jadi kita akan menjadikan Kominfo sebagai sentral
untuk semua layanan TIK di kabupaten sampai ke tingkat
kampung, nanti kita akan perlihatkan jaringan yang sudah
dibangun, ini adalah tapologinya gabungan dari metrolink,
protocol, LAN wareless dan sebagainya sampai ketingkat
Distrik, dari 19 distrik, sudah sekitar 14 distrik yang sudah
terkoneksi dan yang 5 distrik akan gunakan Vsat karna
jarak jauh jadi kami akan menggunakan Vsat dari Telkom
yang mempunyai fasilitas yang cukup baik namanya Vsat
Manggoska hampir sama dengan indhi home.

kemudian untuk tahun 2018 akan ditingkatkan lagi


bandwith nya dari 1.100 Mbps yang melayani PNS, kita
renbakan naikan menjadi 2.000 Mbps, karena banyaknya
aplikasi. Sekarang memang PNS sibuk sekali ber TIK
ria,dananya sama sekitar 1,6 M bisa dapatkan 2.000 Mbps,
kalau dulu dengan dana yang sama hanya bisa dapatkan
10 Mbps dan dengan berjalannya waktu harga bandwith
semakin murah.

Ini adalah gambaran tentang yang sudah dilakukan di


Kabupaten Jayapura, kami telah inventarisir dari semua
OPD mulai mulai dari perencaan anggaran, kemudian
layanan pemerintahan, komunikasi dengan masyarakat.
Kemudian, peran kominfo dalam hal ini yang tadi sebagian
telah disebutkan mengintegrasikan perencanaan
penganggaran dengan satu aplikasi, dua kubu yang
berbeda ini akhirnya bisa disatukan dengan satu aplikasi,

Sedangkam untuk TPPB, kami merevitalisasi semua absen


digital dan dampaknya sungguh luar biasa, dari awalnya
yang ikut apel itu hanya 200-300 orang setelah mendengar
kabar bahwa ada pemberian TPPB itu 1000 an lebih yang
ikut apel, dan ini kita padukan dari jenis absen dengan satu
aplikasi yang dapat dilihat langsung oleh PNS, saya sudah
hadir jam berapa dan kepala OPD dapat mengecek
langsung staf saya masuk jam berapa langsung dari HP nya
masing masing, dan didalam aplikasinya juga ada
perhitungan TPPB nya, namun untuk melihat perhitungan
TPPB nya hanya operator yang diberikan kewenangan saja,

Bid. TIK
3
Untuk PTSP kita membantu dalam jaringan dan aplikasi,
istilahnya mempertajam sesuai arahan yang diminta oleh
pak Maruli demikian juga dengan media informasinya.

Untuk dana kampung, kami belum terlalu masuk dalam,


tapi kami sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat,
tadi juga waktu pertemuan degan BPKP kami meminta
untuk aplikasinya diinstal langsung ke server sehingga
fungsi kontrolnya terjaga, dengan demikian pak bupati pun
dapat melihat langsung, karna kita akan ada kebijakan
bahwa setiap distrik itu akan menjadi pusat data dari setiap
kampung yang ada di wilayahnya, sehingga pemerintah
kampung dapat mengoperasikan didistrik distrik, karena
disitrik sudah disiapkan fasilitas internet, dan tadi
kebetulan BPKP menyetujui untuk install aplikasinya di
server sehingga mereka bisa, selain bisa kerja di mana saja
dan pimpinan dapat mengontrol, mana yang bisa, mana
yang belum dan sebagainya.

KORSUP KPK Ya mungkin Bapak/ibu sekalian dalam hati di jayapura kan


enak, tidak seperti kami susah dengan persoalan jaringan,
nah masing masing pasti ada tantangan ketika beliau
memulai dengan anggaran hanya 1,6 M, artinya dari sisi
jumlah sebetulnya tidak terlalu besar besar amat,
dibandingkan tadi untuk cyber pungli saja sampai berapa
kali lipat.

Nah baik itu yang untuk gambaran dipesisir, saya ingin


mendengar dari pak Yogi yang cukup serius membangun e-
Gov di Kabupaten Paniai, silahkan singkat aja pak.

Kabupaten Paniai Gambaran singkat dalam bidang Teknologi Informasi


Komunikasi (TIK), yang pertama sudah cukup jelas dan tau
saya tidak perlu jelaskan diforum yang terhormat ini, yang
jelasnya adalah Dinas KOMINFO bergerak menyediakan
infrastruktur jaringan internet atau mengelola server
secara global dalam rangka komunikasi antara OPD yang
satu dengan yang lain. Intinya KOMINFO mempunyai
peranan penting dalam menyiapkan TIK.

Lalu yang kedua adalah landasan hukum, diskominfo


mendasari sesuai dengan landasan hukum…

KORSUP KPK Maaf pak Yogi, jadi bisa langsung saja, pembukaan-
pembukaan di skip saja mengingat waktu kita terbatas,
sebagai pembelajaran, jadi apa yang sudah dilakukan di
Paniai

Kabupaten Paniai Baik Terima kasih, saya akan masuk dilembaran kemajuan
TIK Kab. Paniai, Diskominfo kab. Paniai sudah dibentuk
sesuai dengan PP No 18 Tahun 2016, turunannya dari PP
tersebut Diskominfo bekerja dengan Perda Kab.Paniai
Nomor 3 Tahun 2016, tentang susunan dan pembentukan
perangkan daerah kab. Paniai

Yang ketiga Diskominfo belum memiliki regulasi


Perda/Perbub tentang Road map/cetak biru/blue print
tentang TIK.

Bid. TIK
4
Lalu yang keempat adalah, Pemda Kab. Paniai dalam hal ini
diskominfo standarisasi teknologi aplikasi belum ada

Kelima, diskominfo kab. Paniai melakukan indentifikasi


aplikasi yang dimiliki oleh setiap SKPD sementara ini belum
ada, Pemda kab. Paniai dalam hal ini diskominfo tahun
anggaran 2018 pemda telah menyiapkan anggaran
pembangunan jaringan internet dengan sumber dana dari
DAU sebesar Rp. 3 M, dari 3 M ini nanti bulan Mei tahun
20108, seluruh OPD yang di kab. Paniai sudah bisa
terhubung dengan jaringan internet.

Keenam, apakah sudah Apakah sudah ada kebijakan sub


domain terkait aplikasi yang dimiliki oleh Pemda ?
sementara belum ada

Yang ketujuh, Apakah sudah ada regulasi (Perkada) terkait


penyelenggaraan e-Goverment, itu sudah secara regulasi
100 persen dengan peraturan Kepala Daerah Nomor 21
tauhn 2017 tanggal 30 oktober 2017.

Kedelapan, Bagaimana ketersediaan SDM (Tenaga IT)


dalam mendukung implementasi e-Gov ? (Programer dan
jumlah analis) secara jujur kami PNS yang punya NIP itu
belum ada, tapi sementara ini kami rekrut tenaga honorer,
itu ada dua bidang yang menangani programer ada 5 orang,
analisis entry data ada 10 orang berjumlah 15 orang.

Apakah Pemda memiliki inovasi lainnya terkait layanan


masyarakat (Pengaduan Masyarakat, Layanan Kesehatan,
Layanan Pendidikan) ? sementara belum ada, sekian dan
terima kasih.

KORSUP KPK Ya baik, terima kasih Pak Kadis, jadi bapak/ibu sekalian
kenapa kami minta tolong pak Yogi jelaskan, karena
memang menarik ada semangat dan juga ada usaha lebih
yang kami lihat di Paniai ini untuk Kominfonya. Artinya
didaerah pegunungan juga sulit tapi bisa, dan juga kami
dengar di timika, merauke dan beberapa daerah kemarin
ada gangguan telekomunikasi, dan sekali lagi kita maju
terus, baik untuk menajadi pemahaman bersama.

Disurat kami terakhirpun juga hasil monev yang sudah


dilakukan umumnya sama, meminta kepala daerah untuk
melakukan sentralisasi infrastrukur IT, karna pasti akan
banyak efiseinsi, mungkin ibu Kadis Prov bisa menjelaskan
secara singkat, pentingnya sentralisasi IT dan bagaimana
proses awalnya.

KADIS KOMINFO Kalau kami diprovinsi hampir jatuh bangun juga untuk
PROVINSI masalah ini, tetapi dengan kepercayaan pimpinan akhirnya
tidak ada lagi SKPD yang menyewa Vsat dan sebagainya,
begitupun tahun 2018 semua yang bersifat indhi home
sudah berpusat pembiyaan diskominfo, sehingga indhi
yang ada di SKPD selain bisa dimanfaatkan juga untuk
aplikasi yang sudah dikembangkan oleh Provinsi, baik dari
mulai perencanaan, penganggaran lalu e-TPP begitupun
dengan mesin absensi digital semua kita bisa sekaligus
menggunakan beberapa pilihan pilihan.

Bid. TIK
5
Jadi ke SKPD di luar kantor gubernur, itu kita sudah
beberapa pilihan, selain ini kita juga menggunakan
wareless pak, warelessnya point to point, lalu point ke user
user yang di skpd, sedangkan untuk dilingkungan kantor
gubernur kita gunakan fiber optik dari diskominfo sampai
ke bappeda.

Jadi untuk kepercayaan ini pak maruli, memang teman


teman dari Diskoninfo harus bisa menyakinkan kepada
pimpinan bahwa dengan terpusatnya atau tersentralnya
jaringan infrastruktur disatu SKPD yaitu di Diskominfo, itu
jauh lebih efiseinsi dari pada kalo dimasing masing skpd,
jadi mungkin teman teman dari kominfo kab/kota harus
bisa membuat kajian,misalnya disatu kabupaten ada
Bappeda, Keuangan dan Kominfo, sewa Vsat masing
masing itu biayanya berapa, tetapi kalau dipusatkan biaya
yang dibutuhkan yang sekian, memang perlu penjelasan
kepada semua pimpinan, kepada teman teman kominfo se
papua,

Bahwa kita sebagai linning sektor untuk mewujudkan e-


Gov integrasi ini tidak putus putusnya harus bisa
menyakinkan kepada pimpinan, ada beberapa aplikasi
yanga sudah dikembangkan oleh provinsi mulai dari e-
planning, e-budgeting, e-tpp, itu bisa diadopsi dari provinsi
punya, jadi ga perlu dibangun lagi, nanti provinsi hanya
tinggal melakukan pendampingan kepada teman teman
selain aplikasi yang dikembangkan oleh BPKP.

Jadi kami di Provinsi SIMDA Keuangan itu tetap pake


BPKP, tetapi kami bisa mengintegrasikan semuanya, baik
yang bangun atau dikembangkan oleh BPKP maupun yang
dikembangkan sendiri oleh Tim programer dari Prov Papua.

Sedangkan untuk e-Lapor, kita bisa menggunakan, tidak


perlu dibangun, karna secara gratis juga kita diberikan oleh
KSP, tetapi ada beberapa persyaratan yang harus di penuhi
oleh daerah untuk bisa mengakses aplikasi KSP.

Dan saya juga menjelaskan disini pak, kebetulan kami dari


KEMENPAN Provinsi Papua itu menjadi provinsi
percontohan dari 10 Daerah di indonesia untuk aplikasi e-
Lapor, jadi provinsi papua termasuk didalamnya untuk
mengikuti TOT dari KEMENPAN untuk e-Lapor, jadi e-
Lapor KSP dan Kemenpan menjadi satu kesatuan, jadi saya
harap kesempatan ini, mungkin teman teman dari
kabupaten segera menyiapkan persyaratan-persyaratan
yang diminta oleh Kemenpan untuk bisa mengakses
aplikasi mereka.

Jadi hampir seluruhnya aplikasi yang dilakukan untuk e-


gov terintegrasi ini hampir seluruhnya itu gratis, baik yang
disiapkan oleh BPKP maupun provinsi begitupun e-lapor
oleh KSP dan Kemenpan dapat diakses secara gratis.

Bid. TIK
6
Untuk perijinan teman-teman dari kota jayapura sudah
siap, jadi aplikasi yang dikembangkan oleh kota jayapura
untuk e-perijinan dapat diperoleh secara cuma-cuma, jadi
teman teman dari kabupaten kota menyiapkan dana untuk
pendampingan bukan untuk aplikasinya, sehingga kami
provinsi berharap, provinsi maju, kabupaten kota harus
maju, mungkin itu yang menjadi komitmen kita bersama,
terima kasih

KORSUP KPK Langsung teman teman dari Kabupaten Sarmi,

KABUPATEN Baik terima kasih untuk waktunya, perlu dilaporkan bahwa


SARMI persiapan pembangunan infrastruktur (jaringan dan
server) dalam rangka e-gov integrasi yang sudah dilakukan
dikabupaten sarmi adalah sebagai berikut:
1. Pemda Sarmi telah melakukan kerja sama dengan
PT. Telkom Indonesia Wilayah Papua untuk
menggelar Fiber Optik sepanjang 15 km;
2. Pada bulan November minggu ke-3 telah selesai
digelar dan telah tersambung/terkoneksi ke semua
SKPD kecuali beberapa SKPD seperti BKDSDM,
BPKAD, PTSP, karna ke tiga kantor tersebut terpisah
dari pusat kantor otomom, diharapkan nanti dalam
waktu dekat ini akan segera bisa terkoneksi, sebab
sampai saat ini masih menunggu MoU lanjutan
tentang Bandiwith dan pengadaan Server dari PT.
Telkom;
3. Untuk regulasi tentang pendelegasian kewenangan
atau sentralisasi belum ada;
4. Tentang apakah PEMDA sudah memiliki regulasi
(PERDA/PERKA) tentang Roadmap atau cetak biru
tentang TIK, belum ada;
5. Untuk SOP dan SP apakah sudah ada
standarisasinya, belum ada;
6. Apakah sudah ada kebijakan sub domain terkait
aplikasi yang dimiliki oleh pemda? Belum ada;
7. Bagaimana ketersediaan SDM (Tenaga IT) dalam
mendukung implementasi e-Gov ? (Programer dan
jumlah analis), sampai saat ini kami belum memiliki
tenaga ahli dibidang IT, namun kami berencana
untuk menggunakan atau melakukan kontrak kerja
dengan pihak konsultan IT selama satu tahun dalam
rangka melakukan pendampingan kepada PNS
Diskominfo, targetnya pendampingan selama 1
tahun dari konsultan IT sampai bisa setelah itu
dilakukan secara mandiri oleh diskominfo
8. Apakah Pemda memiliki inovasi lainnya terkait
layanan masyarakat (Pengaduan Masyarakat,
Layanan Kesehatan, Layanan Pendidikan) ? sampai
saat ini untuk layanan masyarakat berupa
pengaduan masyarakat, layanan kesehatan dan
layanan pendidikan belum dilakukan dikabupaten
sarmi, namun sebagai tambahan pak, kami
mempunyai layanan informasi secara umum yaitu
infopublik.id, layanan tersebut merupakan portal
dari kementrian kominfo yang disediakan untuk
kabupaten sarmi, yang didalamnya berisikan
informasi tentang kegiatan Pemda Sarmi, juga kami
mempunyai radio pemerintah yang dikelola oleh
dinas kominfo, demikian pak terima kasih.

Bid. TIK
7
KORSUP KPK Baik Pak terima kasih, jadi memang setiap daerah
kebutuhannya berbeda beda, jadi prioritasnya pun berbeda
beda.

Jadi untuk tenaga IT dibikin muda aja, dengan cara dibuka


rekrutmen terbuka seperti itu, saya yakin cukup banyak
anak muda muda yang mencari pengalaman atau ingin
mengaplikasikan ilmunya, jadi buka saja open recruitmen
untuk beberapa spesifikasi tadi seperti programer, analis,
teknisi jaringan dan lain lain.

setelah direkrut pertama ketahuan kebutuhannya, lalu


dibuka rekrutmennya, lalu ketiga nanti didapatkan dan itu
cukup perjanjian kerjasama antara saja kepala kadis
kominfo dan sitenaga tadi, dengan catatan memang
persyaratan spesifikasinya itu sudah tertentu, sehingga
disatu sisi kita bisa terbantu untuk SDM IT nya disisi lain
dapat juga terbantu untuk masalah administrasinya.

Seperti tadi ada yang mau bekerja sama dengan konsultan


IT itu bisa dihindari, karna kami yakin ada anak anak dari
kabupaten kita masing masing apakah dia sekolah di jogya,
surabaya atau ditempat lain, yang mungkin punya minat
kuat untuk mengaplikasikan ilmunya itu, nah..jadi itu bisa
dipakai, sambil nanti juga bisa persiapkan apabila ketika
pemerintah membuka penerimaan PNS di sektor TIK.

Walaupun hukumnya memang jarang jago jago IT itu yang


mau menjadi PNS, jarang…, karena memang tipikal mereka
itu umumnya jauh dari birokrasi, artinya lebih kasual,
lebih terbuka atau mungkin lebih slengean, jadi memang
typikal mereka seperti itu, artinya dengan kondisi seperti
itu bisa siasati dengan tetap kita ada kebutuhan untuk
SDM,

Dinas Kominfo adalah Dinas masa depan dan harus berlari


kencang, terkait kebijakan dan regulasi pastikan dimiliki,
lalu kedua hubungan dengan pimpinan khususnya terkait
dengan infrastrukut dan anggaran ketiga SDM nya,

Sekali lagi tentang SDM, cara tadi bisa di pakai sebagai


alternatif dan yang pasti yang ingin direktrutnya itu
diberikan juga konpensasi yang wajar, karena tenaga ahli
ini umumnya kalo kita bayar upah minimum tidak ada
yang mau pak, jadi harus disesuaikan dan tetap
menghargai ilmu dan keahlian, beda kalo kita ingin rekrut
satpol pp, satpol pp kan honorer bisa, beda dengan mereka
yang mempunyai ilmu dan juga bakat.

Terkait konpensasinya, untuk secara spesifiknya nanti


diskusikan dengan ibu kansiana dan mungkin itu
bervariatif, secara kompetensi pasti beda, ada yang masih
muda, muda madya, muda ahli jadi perlu dibagi
kategorinya, ya memang untuk daerah daerah tertentu
dibuat lebih logis, dan juga insentif khusus, yang pasti juga
ada kesepakatan juga dengan yang akan direkrut, silahkan
nanti diskusi dengan diskominfo dengan provinsi, kerom
dan kab. Jayapura.

Bid. TIK
8
DISKOMINFO Diprovinsi papua sejak tahun 2017 sampai kami lanjutkan
PROVINSI PAPUA 2018 ini, kami sudah tidak menunjuk konsultan untuk
mengembangkan atau membangun aplikasi e-gov, khusus
untuk ini kami memakai perorangan.

Jadi untuk Tenaga Ahli Sistim Analis Rp. 15 juta perbulan/


orang, Tenaga Programer Senior Rp. 12 juta perbulan
/orang sedangkan Programer Junior Rp. 7.5 juta
perbulan/orang.

Perlu kami sampaikan bapak/ibu jadi tenaga analis dan


programer itu kerjanya siang malam, pada saat teman
teman dari Bappeda, Keuangan dari mana saja yang masuk
dalam pokja renaksi provinsi itu mereka standby terus, jadi
kita posisinya Diskominfo dengan Tim Programer dan Tim
Analis itu siap untuk kapan saja akan dilakuakn evaluasi
oleh Bappeda dan Keuangan, karena pengalamannya dari
pagi sampai malam tim kami standbya, jadi kita sudah
tidak pakai konsultan lagi,

Saya kasih contoh pak, bahwa Tim Programer dan Analis


itu standby untuk aplikasi e-Planning, e-Musrenbang
sampai dengan aplikasi e-Budgeting dimana ada
perubahan-perubahan oleh Bappeda dan Keuangan itu
mereka standby, jadi tidak ada lagi pembiyaan lain lain
kepada Tim Analis atau Programer tapi mereka sudah
include dalam pembiayaan tersebut, kapan saja di pangil
mereka sudah siap, begitu juga dengan e-TPP sudah masuk
didalamnya, jadi semua yang menyangkut RENAKSI itu
sudah tanggung jawab diskominfo dalam hal ini tim yang
suda dibiayai.

KORSUP KPK Terima kasih Bu Kadis, jadi bapak/ibu sekalian sudah ada
referensi seperti ini , jadi memang pasti nilainya berbeda,
inikan di provinsi, kalau makin ke dalam itu pasti
tantangannya berbeda juga jadi nanti disesuaikan dengan
kebutuhan kemampuan daerah.

Catatan:
Selanjutnya secara bergantian kabupaten kabupaten lainya memberikan
laporanya tentang kemajuan bidang TIK di daerah masing masing, dan MONEV
Bidang TIK selesai pada pukul 17.30 Wit.

Bid. TIK
9

Anda mungkin juga menyukai