Anda di halaman 1dari 12

TRIMESTER PERTAMA

Ny. Sinta, 30 tahun G2P1A0 12 minggu kehamilan datang ke unit emergensi obstetri

KU: perdarahan vaginal dengan nyeri perut di pagi hari

RPD

Kelahiran sebelumnya dilakukan secara Caesar dikarenakan dystocia.

Hipotesis:

1. Abortus imminens 2. Kehamilan Ektopik 3. Mola Hidatidosa

PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan Umum: normal, tidak anemia


2. TB: 160 cm, BB: 55 kg
3. TV dbn
4. Jantung dan paru normal
5. Abdomen
- kontur normal, palpasi: nyeri tekan di area suprapubic
- massa abdomen: (-)
- uterus: dapat dipalpasi
6. Inspeksi: perdarahan vaginal ringan, Chadwick sign (+)
7. Px. Speculum: fluxus positif dari ostium uterine externa
8. Vaginal toucher:
1. Portio: lembut, cervical motion tenderness: (-)
2. Ostium uterine: tertutup
3. Ukuran uterus: mengalami perbesaran dan lembut, Hegar sign (+), Piskacek sign (+)
4. Area adnexal: massa (-) nyeri tekan (-)
5. Douglas pouch: tonjolan (-) nyeri tekan (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Px. Lab: Hb 12,1 gr%


2. Px. USG:
6. Perbesaran uterus, gestational sac intak
7. Janin utuh
8. Px. Biometrical: crown rumph length 54 mm sama dengan 12 minggu kehamilan
9. Janin masih hidup
10. Perdarahan subchorionic ringan di ostium uteri interna
11. Adnexa dalam batas normal
12. Letak plasenta di dinding anterior memanjang ke bawah dan ke belakang mencapai
dinding posterior, yang umumnya ditemukan pada usia kehamilan dini.
13. Kehamilan molar (-)

DIAGNOSIS: G2 P1 A0 12 Minggu Kehamilan Tunggal Hidup dengan Abortus


Imminens
TRIMESTER KETIGA

Ny. Sinta, G2 P1 9 bulan kehamilan datang ke unit emergensi

KU: 2 jam SMRS terdapat darah berwarna merah terang keluar dari vagina

RPS

1. Merasakan adanya kontraksi reguler

Hipotesis

1. Plasenta Previa 2. Solusio Plasenta

PEMERIKSAAN FISIK

KU: Tampak baik dan sadar


TV: dbn
Anemia (-)
Paru-paru dan jantung dbn
PX. OBSTETRI
Tinggi Fundus Uteri 35 cm di atas simfisis pubis
Posisi kepala bayi berada di bawah, punggung berada di sisi kanan
Detak Jantung Janin 150-160x/menit
Kontraksi tiap 3-4 menit selama 40 detik, kuat
PX. SPEKULUM
Fluxus positif, cukup berat

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. PX LABORATORIUM: Hb 10.3 gr%


2. USG
14. Uterus mengalami perbesaran dengan janin tunggal pada posisi head presentation, janin
hidup, DJJ normal
15. Px biometrical sama dengan masa kehamilan, perkiraan berat badan janin 2800 gram
16. Tidak terdapat anomali kongenital major
17. Letak plasenta di dinding anterior memanjang ke bawah dan ke belakang mencapai
dinding posterior anterior dinding uterine, menutupi ostium uretra interna

DIAGNOSIS: Plasenta Previa Total

TATA LAKSANA

Dilakukan Caesarean section karena terjadi perdarahan berat


Anak laki-laki lahir sehat, BBL 3000 gr, PBL 51 cm
INTERPRETASI KASUS

TRIMESTER PERTAMA

KU

Ny. Sinta, 30 tahun G2P1A0 12  G2P1A0: Kehamilan kedua, pernah melahirkan


minggu kehamilan datang ke unit sekali, tidak pernah mengalami keguguran.
emergensi obstetri  Perdarahan vaginal selama kehamilan dapat
terjadi kapanpun dari terjadinya konsepsi sampai
KU: perdarahan vaginal dengan
akhir kehamilan. Wanita dapat mengalami
nyeri perut di pagi hari
perdarahan vaginal pada 20 minggu pertama
kehamilan.
 Perdarahan vaginal dapat disebabkan oleh
abortus spontan, abortus iminens, hubungan
seks, infeksi, kehamilan molar, atau kehamilan
ektopik
 Nyeri perut dapat disebabkan oleh adanya
kontraksi uterus yang membesar atau ruptur tuba
fallopi.

RPD

1. Kelahiran sebelumnya  Dystocia adalah gangguan ketika persalinan


dilakukan secara Caesar yang menyebabkan ibu sulit melahirkan dan
dikarenakan dystocia. dilakukan Caesar section. Caesar section dapat
menjadi faktor risiko keluhan yang dialami
pasien

HIPOTESIS

1. Abortus imminens/kehamilan terancam


Abortus iminens adalah keluarnya darah pervaginam pada awal kehamilan tanpa
adanya tanda dilatasi cervix. (WHO) Abortus iminens terjadi pada 20 minggu
pertama kehamilan di mana terdapat gejala nyeri perut.
2. Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik merupakan kondisi ketika jaringan janin tertanam di luar uterus
atau menempel pada bagian rahim yang abnormal atau bekas luka. Gejala
kehamilan ektopik dapat berupa perdarahan vaginal dan nyeri perut.
3. Mola hidatidosa/kehamilan molar
Mola hidatidosa adalah proliferasi abnormal jaringan trofoblas di uterus. Gejala
mola hidatidosa berupa perdarahan vaginal.

PX FISIK

Keadaan Umum: normal, tidak anemia


 Nyeri tekan area suprapubic 
TB: 160 cm, BB: 55 kg mengonfirmasi keluhan nyeri perut pasien

TV dbn  Massa abdomen (-)  tidak adanya


keganasan
Jantung dan paru normal
 Perdarahan vaginal ringan 
Abdomen:
mengonfirmasi KU pasien
1. Kontur normal, palpasi: nyeri
 Chadwick sign: tanda awal kehamilan di
tekan di area suprapubic
mana terjadi perubahan warna pada cervix,
2. Massa abdomen: (-)
vagina, dan vulva menjadi kebiruan atau
3. Uterus: dapat dipalpasi
keunguan akibat peningkatan aliran darah.
Inspeksi: perdarahan vaginal ringan,
Chadwick sign (+)  Fluxus positif: mengonfirmasi adanya
pengeluaran cairan vagina
Px. Speculum: fluxus positif dari ostium
uterine externa  Portio lunak normal terjadi saat kehamilan

Vaginal toucher:  Cervical motion tenderness (-):

1. Portio: lunak, cervical motion mengeliminasi gangguan di regio pelvis

tenderness: (-)  Hegar sign: Indikasi kehamilan yang


2. Ostium uterine: tertutup ditandai dengan pelunakan dan
3. Ukuran uterus: mengalami kompresibilitas isthmus cervix serviks
perbesaran dan lembut, Hegar sign
 Piskacek sign: pembesaran corpus uteri
(+), Piskacek sign (+)
4. Area adnexal: massa (-) nyeri
asimetris karena pembesaran uterus pada
tekan (-)
awal kehamilan biasanya tidak terjadi
5. Douglas pouch: tonjolan (-) nyeri
secara simetris. Piskacek sign dapat
tekan (-)
ditemukan melalui pemeriksaan bimanual
pelvik pada usia kehamilan 8-10 minggu.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Px. Lab: Hb 12,1 gr%


 Hb dalam batas normal, perdarahan tidak
Px. UGS:
menyebabkan anemia
1. Perbesaran uterus, gestational sac
intak  Crown Rump Length: pengukuran Panjang

2. Janin utuh janin manusia dari bagian atas kepala

3. Px. Biometrical: crown rumph (crown) sampai bagian bawah bokong

length 54 mm sama dengan 12 (rump). CRL normal pada usia kehamilan

minggu kehamilan 12 minggu berada pada 50-55 cm

4. Janin masih hidup  Pemeriksaan USG mengonfirmasi adanya


5. Perdarahan subchorionic ringan di kehamilan.
ostium uteri interna
 Perdarahan subchorionic adalah akumulasi
6. Adnexa dalam batas normal
darah di antara dinding uterus dan
7. Letak plasenta di dinding anterior
membran korionik yang membungkus
memanjang ke bawah dan ke
embrio di dalam uterus.
belakang mencapai dinding
posterior, yang umumnya
ditemukan pada usia kehamilan
dini.
8. Kehamilan molar (-)

DIAGNOSIS:
G2 P1 A0 12 Minggu Kehamilan Tunggal Hidup dengan Abortus Imminens

(+) Terdapat ostium cervical yang tertutup tanpa adanya jaringan/kematian janin, tidak
terdapat adanya cervical motion tenderness, janin masih hidup, terdapat kantung gestasional
yang intak, riwayat kelahiran sebelumnya dilakukan secara Caesar karena terdapat dystocia.
Pada pemeriksaan USG: janin masih terdapat di uterus, terdapat perdarahan subchorionic di
ostium uteri interna.

 ELIMINASI KET
 Pada anamnesis dapat ditemukan adanya nyeri panggul, nyeri punggung bawah.
 Pada pemeriksaan fisik seharusnya terdapat nyeri tekan di regio pelvis, nyeri tekan
pada vagina, cervical motion tenderness, nyeri tekan adneksa, terdapat
tonjolan/cairan dalam Pouch of Douglas yang berasal dari kehamilan ektopik yang
pecah dari korpus luteum yang pecah.
 Pada pemeriksaan penunjang USG terdapat detak jantung janin di luar rongga uterus
dan terdapat massa pada adneksa, pemeriksaan lab seharusnya ditemukan penurunan
hemoglobin.
 ELIMINASI MOLA HIDATIDOSA
 Perdarahan pada vagina biasanya karena jaringan molar terpisah desidua/mukosa
rahim.
 Pada pemeriksaan penunjang kasus tidak ditemukan tanda kehamilan molar, di
mana pada pemeriksaaan USG seharusnya ditemukan gambaran snowstorm pattern,
dengan adanya vesicular intrauterine yang berisi kista yang berbentuk seperti
anggur. Pada adneksa dapat ditemukan adanya kista theca lutein akibat beta-HCG
yang meningkat secara abnormal.

TRIMESTER KETIGA
KU

Ny. Sinta, G2 P1 9 bulan kehamilan  G2P1: Kehamilan kedua, pernah melahirkan


datang ke unit emergensi sekali
 Pasien mengalami perdarahan antepartum,
KU: 2 jam SMRS terdapat darah
yaitu perdarahan yang terjadi setelah
berwarna merah terang keluar dari
minggu ke 28 masa kehamilan. Perdarahan
vagina
antepartum dapat disebabkan plasenta
previa atau solusio plasenta.
 Darah berwarna merah terang keluar dari
vagina disebabkan oleh banyaknya
pembuluh darah, mudah pecah saat terjadi
dilatasi uterus, menandakan cervix uteri siap
untuk persalinan.

RPS

 Merasakan adanya kontraksi  Kontraksi Braxton Hicks yang terjadi akibat


reguler peregangan miometrium yang disebabkan
oleh terjadinya pembesaran uterus. Dengan
semakin meningkatnya usia kehamilan,
terjadi pula peningkatan frekuensi, lama,
dan intensitas kontraksi.

HIPOTESIS

1. Plasenta Previa
Plasenta previa adalah penutupan penuh atau parsial plasenta pada ostium uteri
interna. Gejala plasenta previa berupa pendarahan merah cerah dari vagina saat
kehamilan dan merasakan adanya kontraksi.
2. Solusio Plasenta
Solusio plasenta adalah pemisahan sebagian atau seluruh plasenta dari dinding bagian
dalam uterus sebelum melahirkan. Gejala solusio plasenta berupa pendarahan dari
vagina saat kehamilan dan merasakan adanya kontraksi

PEMERIKSAAN FISIK

KU: Tampak baik dan sadar  Kisaran tinggi fundus uteri normal antara
TV: dbn usia kehamilan 37 dan 41 minggu yang
Anemia (-) bervariasi dari 30-35 cm
Paru-paru dan jantung dbn  Idealnya untuk persalinan, bayi berada
PX. OBSTETRI pada posisi kepala di bawah, menghadap
 Tinggi Fundus Uteri 35 cm di atas punggung ibu dengan dagu menempel ke
simfisis pubis dada dan bagian belakang kepala siap
 Posisi kepala bayi berada di bawah, memasuki panggul. Posisi ini disebut head
punggung berada di sisi kanan presentation. Sebagian besar bayi menetap
 Detak Jantung Janin 150-160x/menit dalam posisi ini dalam minggu ke-32
 Kontraksi tiap 3-4 menit selama 40 hingga ke-36 kehamilan.
detik, kuat
PX. SPEKULUM
Fluxus positif, cukup berat

 Frekuensi denyut jantung janin rata-rata


sekitar 140 denyut per menit (dpm) dengan
variasi normal 120 - 160 dpm
 Kontraksi dalam persalinan umumnya
berlangsung antara 45 hingga 60 detik,
dengan tiga hingga lima menit istirahat di
antaranya.
 Fluxus berat: Terjadi pengeluaran cairan
pervaginam yang berat

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Px. Lab: Hb 10.3 gr%  Batas normal hemoglobin kehamilan:


USG: 11.5-13.0 (13.5) g/dl. Perdarahan
 Uterus mengalami perbesaran menyebabkan kadar hemoglobin menurun
dengan janin tunggal pada posisi  Bayi baru lahir normal adalah bayi
head presentation, janin hidup, DJJ yang lahir dengan umur kehamilan 37
normal minggu sampai 42 minggu dan berat
 Px biometrical sama dengan masa lahir 2500 gram sampai 4000 gram
kehamilan, perkiraan berat badan
janin 2800 gram
 Tidak terdapat anomali kongenital
major
 Letak plasenta di dinding anterior
memanjang ke bawah dan ke
belakang mencapai dinding posterior
anterior dinding uterine, menutupi
ostium uretra interna

DIAGNOSIS: PLASENTA PREVIA TOTAL

(+) Pada pemeriksaan spekulum, mungkin ada perdarahan minimal hingga perdarahan
aktif. Pada pemeriksaan USG uterus mengalami perbesaran dengan janin tunggal pada
posisi head presentation, janin hidup, DJJ normal, letak plasenta abnormal menutupi
ostium uteri interna

ELIMINASI SOLUSIO PLASENTA

 Pada pemeriksaan fisik seharusnya ditemukan nyeri tekan uteri, nyeri tekan abdomen,
dan pergerakan fetus yang menurun.
 Pada pemeriksaan USG seharusnya tidak terdapat Fetal Heart Rate dan plasenta
terlepas dari dinding uterus.

REFERENSI
Mouri MI, Hall H, Rupp TJ. Threatened Abortion. [Updated 2021 Sep 9]. In: StatPearls
[Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430747/

Anderson-Bagga FM, Sze A. Placenta Previa. [Updated 2021 Jun 26]. In: StatPearls
[Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539818/

Prawirohardjo,S., 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo.

Anwar, M, Baziad, A, & Prabowo, R.P. 2011. Ilmu Kandungan. Jakarta: Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Lodhi SK, Khanum Z, Watoo TH. Placenta previa: the role of ultrasound in assessment
during third trimester. J Pak Med Assoc. 2004 Feb;54(2):81-3. PMID: 15134208.

Mummert T, Gnugnoli DM. Ectopic Pregnancy. [Updated 2021 Dec 9]. In: StatPearls
[Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539860/

Ghassemzadeh S, Farci F, Kang M. Hydatidiform Mole. [Updated 2021 Jun 17]. In:
StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022
Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459155/

Schmidt P, Skelly CL, Raines DA. Placental Abruption. 2021 Dec 21. In: StatPearls
[Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan–. PMID: 29493960.

Cappell MS, Friedel D. Abdominal pain during pregnancy. Gastroenterol Clin North Am.
2003 Mar;32(1):1-58. doi: 10.1016/s0889-8553(02)00064-x. PMID: 12635413.

Zachariah, S.K. et al. (2019) “Management of acute abdomen in pregnancy: Current


perspectives,” International Journal of Women’s Health, 11, pp. 119–134.
doi:10.2147/IJWH.S151501.

Anda mungkin juga menyukai