(2019510025)
FAKULTAS HUKUM
“Dari hasil pemeriksaan, modus kedua tersangka membobol rekening dengan memalsukan
tanda tangan ketiga nasabah,” ujar Sunarto, Selasa, 30 Maret 2021.
Polisi telah mengamankan barang bukti 135 slip transaksi penarikan uang dan buku tabungan.
Akibat pembobolan rekening tersebut, kerugian yang dialami para nasabah mencapai Rp 1,3
miliar.
Sehari sebelum ditangkap, pada Selasa, 30 Maret 2021 lalu, penyidik telah menetapkan status
tersangka terhadap mantan teller dimaksud. Selain itu, mantan Pimpinan Divisi Pelayanan
Nasabah selaku atasan yang bersangkutan (mantan teller) juga ditetapkan sebagai tersangka
karena kelalaiannya dalam prosedur penarikan dana nasabah yang dilakukan oleh mantan teller
tersebut.
Saat ini dua mantan teller telah ditahan di Mapolda Riau untuk menjalani proses hukum lebih
lanjut. Kedua tersangka akan dijerat dengan UU Perbankan, dengan ancaman maksimal 15
tahun penjara, atau denda senilai Rp 5 miliar.
Menanggapi hal tersebut, PT Bank Riau Kepri berkomitmen melaksanakan tata kelola
perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG) dan tidak akan berkompromi
dengan pelanggaran hukum sekecil apapun.
"Kami Bank Riau Kepri telah berinisiatif sebelumnya dalam membuat laporan dugaan tindak
pidana perbankan yang diduga dilakukan oleh mantan teller Bank Riau Kepri Cabang Pasir
Pengaraian ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Riau," ujar Pimpinan
Bagian Komunikasi Korporasi Bank Riau Kepri Dwi Harsadi Putra.
Dari laporan tersebut, penyidik Ditreskrimsus polda Riau telah melakukan pemeriksaan dan
meminta keterangan terhadap beberapa orang saksi dari internal Bank Riau Kepri dan nasabah,
serta meminta beberapa dokumen yang diperlukan untuk kepentingan perkara.
Bank Riau Kepri telah mengambil tindakan tegas terhadap oknum tersebut dengan tidak
memperpanjang kontrak dan memberhentikan oknum teller bersangkutan, sedangkan oknum
Pinsi Pelnas telah mengambil langkah resign dari Bank Riau Kepri.
Terhadap perbuatan kedua mantan pegawai tersebut, perseroan menyatakan para pelaku harus
mempertanggungjawabkan perbuatannya. Pelaku juga harus menjalani proses hukum sesuai
dengan perundang-undangan yang berlaku.
Untuk kelancaran proses penyidikan ini, Bank Riau Kepri menyerahkan sepenuhnya kepada
pihak kepolisian untuk mengusut kasus tersebut sampai tuntas. "Perseroan berkomitmen untuk
tidak berkompromi pelanggaran hukum yang dilakukan pegawai, sekecil apapun," ujar Dwi.
Bank Riau Kepri mengimbau kepada para nasabah agar tidak perlu khawatir dengan keamanan
dana yang diamanahkan kepada perseroan. Perseroan berkomitmen untuk tetap menjalankan
tata kelola perusahaan yang baik dan senantiasa berupaya mengantisipasi hal serupa agar tidak
terjadi lagi di masa yang akan datang.
ANALISA KASUS:
A. Kasus Perbankan dalam hal ini kasus pembobolan tabungan nasabah yang dilakukan oleh eks
pegawai bank kepri adalah bukan kasus internal, melainkan kasus yang terkait dengan nasabah,
karena dalam kasus ini nasabah yang menjadi korban karena perbuatan mantan pegawai bank
kepri tersebut sehingga tabungan nasabah ini terbobol 1,3 Miliar.
B. Pelanggaran yang dilakukan mantan pegawai bank kepri pada kasus ini dua mantan
teller telah ditahan di Mapolda Riau untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Kedua
tersangka akan dijerat dengan UU Perbankan, dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara,
atau denda senilai Rp 5 miliar. modus kedua tersangka membobol rekening dengan
memalsukan tanda tangan ketiga nasabah
Polisi telah mengamankan barang bukti 135 slip transaksi penarikan uang dan buku tabungan.
Akibat pembobolan rekening tersebut, kerugian yang dialami para nasabah mencapai Rp 1,3
miliar.
C. Pihak yang melakukan kasus ini adalah mantan pegawai bank kepri tersebut dan mantan pegawai
bank kepri tersebut harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka, penyidik telah
menetapkan status tersangka terhadap mantan teller dimaksud.
Selain itu, mantan Pimpinan Divisi Pelayanan Nasabah selaku atasan yang bersangkutan
(mantan teller) juga ditetapkan sebagai tersangka karena kelalaiannya dalam prosedur
penarikan dana nasabah yang dilakukan oleh mantan teller tersebut.
Bank Riau Kepri telah mengambil tindakan tegas terhadap oknum tersebut dengan tidak
memperpanjang kontrak dan memberhentikan oknum teller bersangkutan, sedangkan oknum
Pinsi Pelnas telah mengambil langkah resign dari Bank Riau Kepri.
Terhadap perbuatan kedua mantan pegawai tersebut, perseroan menyatakan para pelaku harus
mempertanggungjawabkan perbuatannya. Pelaku juga harus menjalani proses hukum sesuai
dengan perundang-undangan yang berlaku.
D. Dalam hal ini dan dalam kasus ini lembaga yang menyelesaikan kasus ini adalah pihak
kepolisian karena semua sudah diproses dan ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian, tersangka
sudah diserahkan ke polda riau, untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.
SUMBER:
https://bisnis.tempo.co/read/1448112/eks-pegawai-bank-riau-kepri-membobol-tabungan-
nasabah-rp-13-miliar/full&view=ok