Anda di halaman 1dari 2

Nama : Anisa Yuniawati

NIM :1706621064
Kelas :S1 Akuntnsi A 2021
Matkul : Siklus Informasi Akuntansi

Kejaksaan menahan mantan pegawai Bank Sultra gelapkan dana Rp1,9 miliar
Gambaran Kasus :
Kendari (ANTARA) - Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara menahan seorang mantan pegawai
Bank Pembangunan Daerah Sultra atau Bank Sultra berinisial AGK setelah ditetapkan sebagai
tersangka kasus dugaan penggelapan dana nasabah sebesar Rp1,9 miliar.

Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasipenkum) Kejati Sultra Dody kepada wartawan di Kendari,
Rabu, mengatakan penetapan tersangka AGK berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Kepala
Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara Nomor :06/P.3/Fd.1/07/2022 tanggal 11 Juli 2022.

"Tersangka AGK melakukan tindak pidana korupsi penyalahgunaan dana nasabah pada Bank
Pembangunan Daerah (BPD) Sultra Cabang Utama Kendari senilai Rp1,9 miliar," katanya.

Dody menyebut tersangka AGK diduga melakukan aksi penggelapan dana nasabah sejak tanggal
20 Agustus 2021 sampai dengan 25 Oktober 2021 sebanyak 21 kali transaksi.

Modus yang digunakan tersangka adalah dengan melakukan pendebetan dana dari 105 rekening
milik nasabah Bank Sultra yang dipindahbukukan ke dalam 20 rekening nominatif yang sudah
tidak digunakan.
"Selanjutnya disalurkan ke lima rekening dengan melakukan pemindahbukuan," ujar Dody.

Tersangka AGK disangkakan melanggar Pasal 2 ayat (1), Pasal 3, Pasal 8 juncto Pasal 18 UU
Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

"Ancaman hukumannya penjara minimal empat tahun dan maksimal 20 tahun," kata Dody

Sumber Berita : https://sultra.antaranews.com/berita/428073/kejaksaan-menahan-mantan-


pegawai-bank-sultra-gelapkan-dana-rp19-miliar#mobile-src

Jenis Ancaman
Berdasarkan kasus tersebut, jenis ancaman revenue cycle ini adalah pencurian keuangan (theft
of cash). Dimana pelaku 105 rekening milik nasabah Bank Sultra yang dipindahbukukan ke dalam
20 rekening nominatif yang sudah tidak digunakan. Selanjutnya disalurkan ke lima rekening
dengan melakukan pemindahbukuan. Dari kasus ini menandakan pelaku melakukan pemindahan
buku tanpa persetujuan nasabah.

Faktor Penyebab
1. Sistem pemindahan dana nasabah yang kurang detail, sehingga memudahkan oknum-
oknum untuk memanfaatkan celah tersebut.
2. Rendahnya tingkat etika dan tanggung jawab pegawai dalam menjaga integritasnya dalam
bekerja, jadi dapat mudah melakukan kejahatan

Alasan Menjadi Ancaman


Berdasarkan kasus tersebut pencurian uang atau korupsi menjadi ancaman karena dapat
merugikan perusahaan dan nasabah yang ditarik dananya oleh pelaku dalam bentuk material dan
non-material. Jika dilihat waktu pelaksanaan pelaku diduga melakukan aksi penggelapan dana
nasabah sejak tanggal 20 Agustus 2021 sampai dengan 25 Oktober 2021 sebanyak 21 kali
transaksi, menandakan bahwa ini adalah aksi yang terencana dan dengan sadar melakukan
pencurian uang berulang kali.

Langkah Pengendalian
1. Meningkatkan dan memperketat sistem revenue cycle dan memperkecil kemungkinan
untuk di manfaatkan oknum tidak bertanggung jawab
2. Merekrut pegawai dengan standar integritas yang lebih baik
3. Memberikan edukasi atau pegetahuan kepada pegawai terkait kode etik dan konsekuensi
ketika dia melakukan kejahatan dalam berkerja.

Anda mungkin juga menyukai