Anda di halaman 1dari 1

NAMA : SITI NADILA APRILIANTI

NIM : 062220003
PRODI : MANAJEMEN
KELAS : 1A
TUGAS : PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

KASUS KORUPSI PENYELEWENGAN KREDIT

KARANGANYAR, KRJOGJA.com - Mantan Direktur PD BKK Karanganyar, Manis Subakir


dan Sutanto dituntut tujuh tahun dan enam bulan penjara dalam sidang kasus dugaan korupsi di
Pengadilan Tipikor Semarang. Jaksa Penuntut Umum (JPU) memiliki bukti memberatkan
keduanya terlibat penyelewengan kredit Rp 3,89 miliar.

Tuntutan itu dibacakan JPU dalam sidang pada Selasa (19/7/2022). JPU Guyus Kemal
mengatakan terdakwa Manis Subakir terbukti melanggar pasal 2 Juncto pasal 18 UU No 20
Tahun 2001 tentang tindak pidana korupsi. JPU menuntut terdakwa dengan 7 tahun 6 bulan
penjara dan denda Rp50 juta subsider 3 bulan kurungan. Serta membayar uang pengganti
Rp1,124 miliar. Sedangkan terdakwa Sutanto juga terbukti secara sah dan meyakinkan
melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana yang diatur dalam pasal 2 Juncto pasal 18 UU No
20 Tahun 2001 tentang tindak pidana korupsi Jo pasal 55 ayat (1) ke 1 dalam dakwaan primer.
JPU juga menuntut terdakwa tujuh tahun enam bulan penjara. Kemudian terdakwa dituntut
membayar denda Rp 50 juta dan membayar uang pengganti sebesar Rp 790 juta.

"Kedua terdakwa terbukti melakukan tindak pidana korupsi. JPU menuntut pidana selama tujuh
tahun enam bulan penjara," jelasnya, Rabu (20/7/2022).

Sebelumnya, penyidik kejaksaan negeri Karanganyar menahan keduanya pada Kamis (3/2/2022)
lalu. Dalam kasus sebelumnya, dua orang ini telah menjalani vonis terkait korupsi pengadaan
rental mobil kantornya pada 2016 silam.

Dalam kasus kredit macet, terjadi selama periode 2014 hingga 2016. Dimana mantan direktur ini
memberikan pinjaman kredit kepada pejabat hingga anggota keluarganya. Keduanya diduga
memanipulasi dokumen pengajuan pinjaman terhadap 27 nasabah. Dalam proses penyaluran
pinjaman, tidak sesuai prosedur seperti survei hingga menganilisa keuangan nasabah.

Penyaluran pinjaman dilakukan dengan potong kompas, tanpa proses dan begitu saja pinjaman
dicairkan. Nominal pinjaman diatas Rp100 jutaan.

Dari pinjaman yang cair secara tidak prosedural itu, dua direktur ini mendapatkan imbalan
fantastis. (Lim)

Anda mungkin juga menyukai