0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan1 halaman
Dua terdakwa kasus korupsi yang merugikan negara Rp500 juta dituntut tujuh tahun penjara oleh jaksa. Kedua terdakwa, Sapuan Djauhari dan Kartina Wati, secara sah terbukti melakukan tindak pidana korupsi dalam proyek pembangunan gedung Bandiklat tahun 2008 senilai Rp1 miliar.
Dua terdakwa kasus korupsi yang merugikan negara Rp500 juta dituntut tujuh tahun penjara oleh jaksa. Kedua terdakwa, Sapuan Djauhari dan Kartina Wati, secara sah terbukti melakukan tindak pidana korupsi dalam proyek pembangunan gedung Bandiklat tahun 2008 senilai Rp1 miliar.
Dua terdakwa kasus korupsi yang merugikan negara Rp500 juta dituntut tujuh tahun penjara oleh jaksa. Kedua terdakwa, Sapuan Djauhari dan Kartina Wati, secara sah terbukti melakukan tindak pidana korupsi dalam proyek pembangunan gedung Bandiklat tahun 2008 senilai Rp1 miliar.
terdakwa kasus korupsi yang merugikan negara Rp500 juta dituntut jaksa dari Kejaksaan Negeri an setidaknya 20 saksi. Semua saksi membenarkan perbuatan kedua tersangka yang telah melanggar UU Korupsi. Teniangkap dalam persidangan, Sapuan Gunungsugih, masing-masing tujuh tahun Djauhari dan Kartina Wati dengan sengaja penjara dan denda Rp200 juta. memalsukan dokumen-dokumen kontrak Tuntutan kedua terdakwa, Sapuan dan pembayaran yang berkenaan dengan Djauhari dan Kartina Wati, dibacakan tim pengadaan dan pembangunan gedung jaksa yang diketuai Amri Ansyah, dalam Bandiklat tahun 2008 sidang tuntutan yang digelar Selasa (18-1). Bahkan, rekanan yang dinyatakan Dalam surat tuntutan setebal 197 halaman keduanya melakukan proses pengerjaan itu, kedua terdakwa secara sah dan terbukti gedung hanya fiktif. melakukan tindak pidana korupsi yang Bahkan, susunan kepanitiaan dalam merugikan negara Rp500 juta, dari total proyek itu hanya rekayasa dan tidak anggaran untuk pembangunan gedung diberikan tugas dan wewenang sesuai Bandiklat tahun 2008 senilai Rpl miliar. dengan tugas pokok dan fungsinya. Sebelum dijatuhi tuntutan 7 tahun penjara, Termasuk pencairan uang dari kantor pihak kejaksaan sebelumnya meminta DPPKD Lampung Tengah jugs dilakukan keterang sendih oleh Kartina Wati. (LUT/D-3