Anda di halaman 1dari 12

19

1
Prarancangan Pabrik Asam Borat dari
Boraks dan Asam Sulfat dengan Proses
Asidifikasi Kapasitas 13.000 Ton/ Tahun

BAB II

DESKRIPSI PROSES

2.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk

2.1.1. Spesifikasi Bahan Baku

1. Boraks (Na2B4O7.10H2O) (CV Cahaya Semesta, Surabaya)

 Warna : putih

 Bentuk : kristal

 Massa molekul : 381,37 g / mol

 Titik didih : 200oC

 Titik leleh : 75oC

 Kemurnian : 99,5 % berat

 Impuritas : Na2CO3 : 0,3%

Na2SO4 : 0,12%

NaCl : 0,05%

Fe : 0,03%

2. Asam Sulfat (H2SO4) (PT Petrokimia Gresik, 2013)

 Warna : tidak berwarna

 Massa molekul : 98,08 g / mol

 Titik didih : 340oC

 Bentuk : cair

 Kemurnian : 98% berat

 Impuritas (H2O) : 2% berat


2
Prarancangan Pabrik Asam Borat dari
Boraks dan Asam Sulfat dengan Proses
Asidifikasi Kapasitas 13.000 Ton/ Tahun

3. NaOH (PT Aneka Kimia Inti, Surabaya)

 Warna : putih

 Bentuk : flake

 Massa molekul : 40 g / mol

 Titik didih : 1390oC

 Kemurnian : 98% berat

 Impuritas (H2O) : 2% berat

2.1.2. Spesifikasi Produk


1. Asam Borat (H3BO3) (Jinan Shijitongda Chemical Co.,Ltd,2013)

 Bentuk : kristal

 Warna : putih

 Massa molekul : 61,83 g / mol

 Titik leleh : 185oC

 Kemurnian : 99,5%

 Impuritas (H2O) : 0,5%

2. Natrium Sulfat (Na2SO4) (Jinan Shijitongda Chemical Ltd,2013)

 Bentuk : kristal

 Warna : putih

 Massa molekul : 142,05 g / mol

 Titik leleh : 884oC

 Kemurnian : 99%
3
Prarancangan Pabrik Asam Borat dari
Boraks dan Asam Sulfat dengan Proses
Asidifikasi Kapasitas 13.000 Ton/ Tahun

 Impuritas (H2O) : 1%

2.2 Konsep Proses

2.2.1 Dasar Reaksi

Asam borat diproduksi dari asidifikasi boraks dan asam sulfat.

Reaksinya dapat ditulis sebagai berikut:

Na2B4O7.10H2O(aq) + H2SO4(l) 4 H3BO3(aq) + Na2SO4(aq) +5 H2O(l) (II-1)

2.2.2 Kondisi Operasi

Reaksi asidifikasi boraks dengan asam sulfat ini dilakukan dalam

Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) pada suhu 90 0C, fase cair-cair,

tekanan 1 atm dan berlangsung selama 1 jam dengan rasio reaktan 1 mol

boraks dan 0,98 mol asam sulfat. Sebelum direaksikan, boraks dilarutkan

dalam air dengan perbandingan 1 mol boraks setiap 5 mol air.

(US Patent No. 4,156,654)

2.2.3 Tinjauan Termodinamika

Reaksi :

Na2B4O7.10H2O(aq) + H2SO4(l) 4 H3BO3(aq) + Na2SO4(aq) +5 H2O(l)


Jika ditinjau dari segi termodinamika, harga ∆Gf,298 masing- masing

komponen pada suhu 298 K dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Harga ∆Gof,298 Masing-Masing Komponen (Perry, 1999)

Komponen Harga ∆Gf,298 (kJ/mol)


Na2B4O7.10H2O -5.460
H2SO4 -653,47
H3BO3 -986,90
Na2SO4 -1.270,20
H2O -228,60
4
Prarancangan Pabrik Asam Borat dari
Boraks dan Asam Sulfat dengan Proses
Asidifikasi Kapasitas 13.000 Ton/ Tahun

∆Gf,298 = ∆Gf,298 produk - ∆Gf,298 reaktan (II-2)

= (4 x ∆Gf,298 asam borat + ∆Gf,298 natrium sulfat + 5x ∆Gf,298 air) –

( ∆Gf,298 boraks + ∆Gf,298 asam sulfat)

= (4(-986,90) + (-1.270,20) + (5(-228,60)) – ((-5.460) + (-653,47))

= -247,33 kJ/mol

= -247330 kJ/kmol

−∆𝐺 𝑡298
𝐿𝑛 𝐾𝑜 = (II-3)
𝑅𝑇

−247330 𝑘𝐽/𝑘𝑚𝑜𝑙
=
𝑘𝐽
8,314 × 298,5 𝐾
𝑘𝑚𝑜𝑙 𝑘

= 99,7154

Ko = 2,022.1043 kJ/kmol

𝐾 −∆𝐻𝑟298 1 1
𝐿𝑛 = (II-4)
𝐾𝑂 𝑅 𝑇 𝑇𝑂

Dengan, K = konstanta kesetimbangan reaksi pada suhu tertentu

Ko = konstanta kesetimbangan reaksi pada suhu standar

T = suhu tertentu
To = suhu standar

∆Hr,298 = panas reaksi standar pada 298 K

Sedangkan harga ∆Hf,298 masing-masing komponen pada suhu 298 K

dapat dilihat pada Tabel 2.2.


5
Prarancangan Pabrik Asam Borat dari
Boraks dan Asam Sulfat dengan Proses
Asidifikasi Kapasitas 13.000 Ton/ Tahun

Tabel 2.2 Harga ∆Hf,298 Masing-masing Komponen (van Ness, 2001)

Komponen Harga ∆Hf,298 (kJ/kmol)


Na2B4O7.10H2O -3.291,10
Na2SO4 -555,55
H2O -285,83
H2SO4 -814,00
H3BO3 -674,19

ΔHf298 = ∑ Hf produk - ∑ Hf reaktan (II-5)

ΔH0 r ,298 = (4 (ΔH0r,298 (asam borat)) + (ΔH0r,298 (natrium sulfat)

+ (5 (ΔH0r,298 (air)) – ((ΔH0r,298(boraks) +

(ΔH0r,298 (asam sulfat))

= (4(-674,19) + (-555,55) + 5(-285,83))

- ((-3291,10) + (-814))

= -576,3591 kJ/kmol H3BO3

Nilai ΔHr yang bernilai negatif menunjukan bahwa reaksi asidifikasi boraks

merupakan reaksi eksotermis .

(USP 4,156,654)

Pada suhu 90 oC (363 K) besarnya konstanta kesetimbangan dapat

dihitung sebagai berikut

𝐾 −∆𝐻𝑟298 1 1
𝐿𝑛 =
𝐾𝑂 𝑅 𝑇 𝑇𝑂

𝐾 576,359 𝑘𝐽/𝑘𝑚𝑜𝑙 1 1
𝐿𝑛 =
2,022.10 43 𝑘𝐽 363 𝐾 298 𝐾
8,314
𝑘𝑚𝑜𝑙 𝐾

K = 1,9396 .1043 kJ/kmol

Terlihat bahwa harga K untuk reaksi tersebut sangat besar, sehingga


6
Prarancangan Pabrik Asam Borat dari
Boraks dan Asam Sulfat dengan Proses
Asidifikasi Kapasitas 13.000 Ton/ Tahun

reaksinya berjalan ke kanan (irreversible).


(Smith, J. M. & Van Ness H. C., 1996)

2.2.4 Tinjauan Kinetika Reaksi

Reaksi antara Na2B4O7.10H2O dengan H2SO4 dapat dituliskan dengan

persamaan sebagai berikut :

Na2B4O7.10H2O(aq) + H2SO4(l) 4H3BO3 (aq) + Na2SO4 (aq)+5H2O(l) (II-6)

A + B 4C + D + 5E (II-7)

Dengan A boraks, B asam sulfat, C asam borat, D natrium sulfat, dan E air,

maka secara kinetika persamaan kecepatan reaksi (II-3) dapat dituliskan

sebagai berikut :

-rA = k CA CB (II-8)

Nilai k bisa dihitung dari persamaan :

1 𝑀−𝑋𝐴
𝑘= ln [ ] (II-9)
𝐶𝐴𝑂 (𝑀−1)𝜏 𝑀(1−𝑋𝐴 )

𝐶
𝑀 = 𝐶𝐴𝑂 (II-10)
𝐵𝑂

dengan,

k : konstanta kecepatan reaksi

X : konversi terhadap boraks = 90% (Faith and Keyes, 1975)

 : waktu tinggal

CAo : konsentrasi Na2B4O7.10H2O mula-mula

CBo : konsentrasi H2SO4 mula-mula

M : perbandingan konsentrasi awal Na2B4O7.10H2O dengan H2SO4

Menurut USP 4,156,654 diperoleh data :


7
Prarancangan Pabrik Asam Borat dari
Boraks dan Asam Sulfat dengan Proses
Asidifikasi Kapasitas 13.000 Ton/ Tahun

t = waktu tinggal = 1 jam

Berdasarkan Indra 2018, didapatkan nilai CAo : 0,002138 kmol/L,

CBo : 0,002160 kmol/L, dan M = 1,01, maka :

1 1,01 − 0,90
𝑘= × ln [ ]
0,002138 × (1,01 − 1) × 1 1,01 × (1 − 0,90)

𝐿
𝑘 = 3992,5093
𝑘𝑚𝑜𝑙. 𝑗𝑎𝑚

𝐿
𝑘 = 1,109
𝑘𝑚𝑜𝑙. 𝑠
17
Prarancangan Pabrik Asam Borat dari
Boraks dan Asam Sulfat dengan Proses
Asidifikasi Kapasitas 13.000 Ton/ Tahun

2.3 Diagram Alir Proses dan Langkah Proses

2.3.1 Diagram Alir Kualitatif

Diagram alir kualitatif dapat dilihat pada gambar 2.1

2.3.2 Langkah Proses

Proses pembuatan asam borat secara garis besar dibagi menjadi 7

tahapan proses, yaitu:

1. Persiapan bahan baku

2. Proses asidifikasi

3. Proses netralisasi

4. Proses pengkristalan

5. Proses pemisahan kristal dari larutan induk

6. Proses pengeringan

7. Proses pengolahan produk samping

Tahapan Proses
1. Persiapan Bahan Baku

a. Unit penyiapan boraks

Persiapan bahan baku meliputi pembuatan larutan boraks di

dalam mixer sebelum masuk reaktor dengan menggunakan pelarut air.

Boraks (Na2B4O7.10H2O) dari Silo dialirkan ke Belt Conveyor untuk

dialirkan ke Hopper menggunakan Bucket Elevator. Dari Hopper

boraks diumpankan ke dalam Mixer pada kondisi atmosferis, 30°C.

Air sebagai pelarut dari utilitas masuk ke dalam Mixer pada kondisi

atmosferis, 32°C menggunakan pompa.


17
Prarancangan Pabrik Asam Borat dari
Boraks dan Asam Sulfat dengan Proses
Asidifikasi Kapasitas 13.000 Ton/ Tahun

b. Unit penyiapan asam sulfat

Asam sulfat (H2SO4) dialirkan dari tangki penyimpanan

(32oC, 1 atm) menuju reaktor.

2. Proses Asidifikasi

Reaksi asidifikasi terjadi dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk

yaitu antara larutan boraks dengan asam sulfat (H2SO4) pada suhu 90°C dan

tekanan 1 atm. Larutan boraks yang keluar di Mixer dialirkan ke reaktor

dengan pompa. Sementara asam sulfat dari tangki penyimpanan pada

kondisi 30°C 1 atm dialirkan oleh pompa masuk reaktor. Reaktor yang

digunakan merupakan reaktor RATB berpendingin. Reaksi yang terjadi di

dalam reaktor merupakan reaksi eksotermis, sehingga perlu didinginkan

menggunakan air pendingin. Reaksi asidifikasi menghasilkan produk asam

borat (H3BO3) dan hasil samping Natrium Sulfat (Na2SO4).

Adapun reaksi yang terjadi di dalam reaktor sebagai berikut :

Na2B4O7.10H2O(aq) + H2SO4(l) 4 H3BO3(aq) + Na2SO4(aq) +5 H2O(l)(II-13)

3. Proses Netralisasi

Proses netralisasi dilakukan dengan menambahkan NaOH. Larutan

yang keluar dari reaktor dialirkan oleh pompa menuju Netraliser sementara

NaOH dari Silo dialirkan ke Screw Conveyor untuk dialirkan ke Hopper

menggunakan Bucket Elevator. Dari Hopper, boraks diumpankan ke dalam

Netraliser. Pada proses netralisasi ini dilakukan juga penambahan air untuk

membuat larutan menjadi tepat jenuh. Air yang dialirkan dari unit utilitas

menggunakan pompa.
17
Prarancangan Pabrik Asam Borat dari
Boraks dan Asam Sulfat dengan Proses
Asidifikasi Kapasitas 13.000 Ton/ Tahun

Adapun reaksi yang terjadi di dalam Netraliser sebagai berikut :

H2SO4 + 2 NaOH Na2SO4 + 2 H2O (II-14)

4. Proses Pengkristalan

Larutan yang keluar dari Netraliser dialirkan oleh pompa menuju

Crystallizer I untuk mengkristalkan asam boratnya, kemudian dialirkan ke

Centrifuge dengan bantuan pompa.

5. Proses Pemisahan Kristal dan Larutan Induk

Kristal yang terbentuk di Crystallizer I dipisahkan dari larutan

induknya. Pemisahan dilakukan di Centrifuge I yang bekerja pada suhu

40°C tekanan 1 atm. Larutan induk yang telah terpisahkan dari kristal

diumpan masuk ke dalam Crystallizer II. Sementara itu, kristal asam borat

dimasukkan ke Rotary Dryer I.

6. Proses Pengeringan

Kristal asam borat masuk ke Rotary Dryer I dengan bantuan Srew

Conveyor untuk dikeringkan dari kandungan airnya. Sebagai media

pengering digunakan udara panas yang kering dan mengalir secara

cocurrent pada suhu 90°C tekanan 1 atm. Udara panas kering tersebut

dihasilkan dari Heat Exchanger. Kristal asam borat yang berasal dari Rotary

Dryer I diumpankan ke dalam silo produk.

7. Proses Pengolahan Produk Samping

a. Proses Pengkristalan

Larutan induk keluar dari Centrifuge I dialirkan oleh pompa

menuju Crystallizer II untuk mengkristalkan natrium sulfatnya.


17
Prarancangan Pabrik Asam Borat dari
Boraks dan Asam Sulfat dengan Proses
Asidifikasi Kapasitas 13.000 Ton/ Tahun

Keluaran Crystallizer II dialirkan ke Centrifuge II dengan bantuan

pompa.

b. Proses Pemisahan Kristal dan Larutan Induk

Kristal yang terbentuk di Crystallizer II dipisahkan dari larutan

induknya. Pemisahan dilakukan di Centrifuge II yang bekerja pada suhu

40°C tekanan 1 atm. Sementara itu, kristal natrium sulfat dimasukkan

ke Rotary Dryer II.

c. Proses Pengeringan

Kristal natrium sulfat masuk ke Rotary Dryer II dengan bantuan

Srew Conveyor untuk dikeringkan dari sisa kandungan airnya. Sebagai

media pengering digunakan udara panas yang kering dan mengalir

secara cocurrent pada suhu 90°C tekanan 1 atm. Udara panas kering

tersebut dihasilkan dari Heat Exchanger. Kristal natrium sulfat yang

berasal dari Rotary Dryer II kemudian diumpankan ke dalam silo

produk.
17
Prarancangan Pabrik Asam Borat dari
Boraks dan Asam Sulfat dengan Proses
Asidifikasi Kapasitas 13.000 Ton/ Tahun

Anda mungkin juga menyukai