Anda di halaman 1dari 5

Tugas I Semua Kelompok

Setiap Kelompok membuat tiga pertanyaan dan melakukan pertukaran pertanyaan dengan
kelompok lain. (Kelompok 3 melakukan pertukaran pertanyaan dengan kelompok 4)
Pertanyaan Kelompok 3:
1. Berikan contoh kasus di Indonesia mengenai Integrasi elit massa.
2. Bagaimana cara dan tanggapan bansa Indonesia menghadapi masalah ancaman dari
luar seperti game online dimana niat dari semua kalangan pun sulit untuk dirubah.
3. Apakah di Indoensia pernah mengalami disintegrasi? Jika ada coba jelaskan apa
kasusnya.

Tugas II. Semua Kelompok


Wawancarai tokoh masyarakat di suatu daerah perihal nilai-nilai apa di daerah itu yang
dianggap mampu menyatukan masyarakat. Hasilnya disusun dalam bentuk laporan tertulis.

Berikut adalah hasil wawancara dalam bentuk laporan:


Latar belakang wawancara: Negara Indonesia merupakan negara yang terdiri dari beragam
suku, agama, dan Bahasa. Namun demikian, negara kita termasuk salah satu negara yang
memiliki warga negara yang akur meskipun banyaknya perbedaan tersebut. Hal itu pastinya
terjadi dikarenakan adanya integrasi nasional yang menciptakan keserasian dan ketentraman
di negara kita. Di dalam tugas ini, kita akan mencari apa saja nilai-nilai integrasi nasional tsb.
Tujuan wawancara: Menilai integrasi nasional masyrakat suatu daerah dan apa saja perihal
nilai-nilai yg dianggap menyatukan mereka menurut narasumber terpercaya yang
diwawancarai.
Hasil wawancara:
Menurut hasil wawancara, beberapa nilai yang bisa didapat ialah:
Nilai nilai di Kab. Dairi yang dapat menyatukan masyarakat
1. Agama
2. Gotong royong
3. Organisasi/perkumpulan Marga

Tugas Kelompok 3 dan 4


Integrasi nasional umumnya dianggap tugas penting suatu negara, apalagi negara-bangsa
(nation-state) yang baru merdeka. Mengapa demikian? Apa pentingnya? Diskusikan dengan
kelompok, tulis poin-poin pentingnya dan kemukakan jawaban anda di muka kelas.
Jawab:
Karena Integrasi nasional merupakan usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan
yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional
yang menjadi hal yang sangat penting bagi negara yang baru merdeka. Integrasi untuk semua
negara sangatlah penting. Apalagi untuk suatu negara yang baru merdeka. Integrasi yang
terwujud dalam suatu masyarakat yg baru merdeka merupakan langkah yang penting untuk
mewujudkan suatu negara merdeka. Jika suatu negara memiliki masyarakat yang mampu
mewujudkan integrasi dengan segala perbedaan yang ada di masyarakat maka negara tersebut
akan tertib dan damai. Dan jika suatu negara tidak memiliki suatu integrasi nasional, maka
dapat dipastikan kondisi negara tersebut akan kacau balau dan tidak memiliki keamanan.

TUGAS semua kelompok


Untuk mendalami perihal tantangan integrasi di Indonesia di masa depan, kemukakan contoh
tantangan atau ancaman apa yang berpotensi mengganggu integrasi. Selaanjutnya contoh-
contoh tersebut anda kaitkan dengan dimensi atau aspek integrasi seperti berikut ini.

No. Aspek/Dimensi Integrasi Contoh Tantangan/Ancaman


1. Integrasi nasional dimensi vertikal. Ancaman kesenjangan antara pemerintah/
kaum elite dengan rakyat, seperti
kesenjangan ekonomi atau pendidikan.
Cth: sarana pendidikan di kota besar,
misalnya Jakarta lebih baik dan lebih
terfokus dibandingkan di desa terpencil,
misalnya Papua.
2. Integrasi nasional dimensi horizontal. Ancaman perpecahan yang bersumber
dari adanya perbedaan suku, agama, ras,
dan geografi masyarakat. Cth: konflik
agama yang baru-baru ini terjadi yakni
pembakaran/pemboman gereja dimana"
yang dilakukan oleh teroris dengan sebab
dilakukan tindakan tersebut mungkin
karena adanya rasa iri terhadap perbedaan
suku, ras, maupun agama masing-masing.
3. Integrasi nasional di bidang ekonomi. Ancaman terkait masalah perekonomian
seperti adanya inflasi, pengangguran,
kebijakan ekonomi yang tidak adil,
ketergantungan pada produk asing,
hingga kinerja ekonomi yang buruk. Cth:
bantuan sosial berupa subsidi dari
pemerintah kepada rakyat yang tidak
tersalurkan dengan merata hanya untuk
wilayah2 tertentu, misalnya wilayah
Jabodetabek dikarenakan alokasi antara
kementerian sosial dan kementerian desa
yang kurang.
4. Integrasi nasional di bidang sosial budaya. Ancaman dari dalam negeri berupa
kemiskinan, rendahnya kualitas SDM,
hingga keterbelakangan. Sedangkan
ancaman dari luar negeri seperti gaya
hidup yang konsumtif, hedonisme, dan
individualisme.
5. Integrasi nasional di bidang politik. Ancaman integrasi politik bersumber dari
luar negeri berupa adanya tekanan politik
terhadap Indonesia, sedangkan ancaman
dari dalam negeri berupa penyalahgunaan
penggunaan kekuatan pemerintahan.

Dari berbagai contoh tantangan integrasi, pilihlah satu yang menurut anda paling potensial
untuk saat ini di Indonesia, kemudian kemukakan alasannya.
Jawab:
Menurut saya yang, tantangan integrasi nasional yang paling berpotensial pada masa ini
adalah integrasi nasional di dalam bidang ekonomi. Dikarenakan contoh nyata nya yang bis
akita lihat pada kondisi saat ini, dan hal tersebut adalah pengangguran yang dikarenakan
sedikitnya jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia dan hal tersebut berpotensi menyebabkan
kemiskinan dan menurunnya kualitas SDM negara. Bisa dilihat ancaman pada bidang
ekonomi memiliki dampak yang mempengaruhi integrasi nasional pada bidang social budaya.
Jika dibiarkan, integrasi nasional tersebut akan tidak berjalan dan kondisi negara akan kacau
balau. Hal inilah yang menjadikan bidang ekonomi merupakan sektor penting yang harus
diselesaikan dulu masalahnya agar integrasi nasional dalam bidang ekonomi tersebut tidak
akan berdampak dan mempengaruhi negara tsb.

TUGAS Semua Kelompok


G. Praktik Kewarganegaraan 3
Secara berkelompok sajikanlah sebuah kasus disintegrasi yang terjadi di Indonesia dewasa
ini. Selanjutnya analisislah berita tersebut berdasarkan aspek-aspek berikut ini:
 Judul Berita dan Sumbernya
 Isi Pokok Berita. Kaitannya dengan jenis integrasi
 Faktor penyebab disintegrasi
 Alternatif penyelesainnya
Judul Berita:
Gerakan Aceh Merdeka (GAM)

Sumber:
(https://id.m.wikipedia.org/wiki/Gerakan_Aceh_Merdeka)
(https://www.kompas.com/stori/read/2021/08/02/130000979/gerakan-aceh-merdeka-latar-
belakang-perkembangan-dan-penyelesaian?page=all)

Isi Pokok Berita:


Gerakan Aceh Merdeka, atau GAM (bahasa Aceh: Geurakan Acèh Meurdèka) adalah bekas
sebuah gerakan separatisme bersenjata yang memiliki tujuan supaya Aceh lepas dari Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Konflik antara pemerintah RI dan GAM yang diakibatkan
perbedaan keinginan ini telah berlangsung sejak tahun 1976-2008 dan menyebabkan jatuhnya
hampir sekitar 15.000 jiwa. Gerakan ini juga dikenal dengan nama Aceh Sumatra National
Liberation Front (ASNLF). GAM dipimpin oleh Hasan di Tiro selama hampir tiga dekade
bermukim di Swedia dan berkewarganegaraan Swedia. Pada tanggal 2 Juni 2010, ia
memperoleh status kewarganegaraan Indonesia, tepat sehari sebelum ia meninggal dunia di
Banda Aceh.

Kaitan dengan jenis integrasi:


Masalah separatisme Aceh adalah persoalan yang paling aktual sepanjang masa transisi di
Indonesia. Begitu banyak korban nyawa yang terenggut selama terjadinya konflik Aceh, dan
menyisakan begitu banyak duka dan derita di kedua belah pihak yang bertikai selama konflik
berkepanjangan itu. Hal ini mungkin akan menjadi cerita getir yang sulit dilupakan.

Persoalan integrasi poiitik GAM ke dalam Republik Indonesia merupakan persoalan yang
mendasar yang terjadi dari waktu ke waktu, khususnya sejak
kemunculan GAM pada 1976 yang dianggap sebagai penghambat bagi proses integrasi
poiitik Aceh ke dalam Republik Indonesia. Dalam melihat konflik Aceh ini terdapattiga
pendekatan. Pertama, yang terjadi diAceh adalah persoalan konflik poiitik; kedua, fenomena
Aceh adalah fenomena konflik antara pusat dan daerah; ketiga, konflik Aceh adalah masalah
separatisme (pemberontakan) yang di dalamnya juga mencakup masalah integrasi dan
disintegrasi poiitik.

Faktor Penyebab Terjadinya:


Konflik yang terjadi di Aceh disebabkan oleh beberapa hal, yaitu perbedaan pendapat tentang
hukum Islam, ketidakpuasan atas distribusi sumber daya alam Aceh, dan peningkatan jumlah
orang Jawa di Aceh.
Dalam konflik tersebut, GAM melalui tiga tahapan, yaitu tahun 1977, 1989, dan 1998.
Sebelumnya, pada 4 Desember 1976, pemimpin GAM, Hasan di Tiro bersama beberapa
pengikutnya melayangkan perlawanan terhadap pemerintah RI. Perlawanan tersebut mereka
lakukan di perbukitan Halimon di kawasan Kabupaten Pidie. Sejak saat itu, konflik antara
pemerintah RI dengan GAM terus berlangsung.

Alternatif penyelesaian:
Pada 26 Desember 2004, bencana gempa bumi dan tsunami besar menimpa Aceh.
Kejadian ini memaksa para pihak yang bertikai untuk kembali ke meja perundingan atas
inisiasi dan mediasi oleh pihak internasional.
Selanjutnya, tanggal 27 Februari 2005, pihak GAM dan pemerintah RI memulai tahap
perundingan di Vantaa, Finlandia.
Pada 17 Juli 2005, setelah berunding selama 25 hari, tim perunding Indonesia berhasil
mencapai kesepakatan damai dengan GAM di Vantta, Finlandia.
Penandatanganan kesepakatan damai dilangsungkan pada 15 Agustus 2005.
Proses perdamaian selanjutnya dipantau oleh tim yang bernama Aceh Monitoring Mission
(AMM) yang beranggotakan lima negara ASEAN.
Semua senjata GAM yang berjumlah 840 diserahkan kepada AMM pada 19 Desember 2005.
Kemudian, pada 27 Desember, GAM melalui juru bicara militernya, Sofyan Dawood,
menyatakan bahwa sayap militer Tentara Neugara Aceh (TNA) telah dibubarkan secara
formal.

Anda mungkin juga menyukai