Anda di halaman 1dari 32

PROFIL PROGRAM

KESEHATAN USIA LANJUT


PUSKESMAS UKUI

PENANGGUNG JAWAB PROGRAM

SUPIYATIK,AMK
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan
hidayahNya kami dapat menyelesaikan Profil Program Keluarga Berencana Puskesmas Ukui
tahun 2021 ini.
Profil Keluarga Berencana Puskesmas Ukui merupakan rangkaian laporan Kegiatan
Program tahun 2021, berupa Capaian Program tahun 2021 dan Rencana Kegiatan tahun 2022.
Profil ini mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016
Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas.
Masih banyak kekurangan dalam penyusunan Profil Program Keluarga Berencana baik
dalam prosesnya mulai daripersiapan, pengumpulan data, pengolahan data sampai dengan proses
analisa maupun dalam penyajian data dan analisisnya. Semua ini tidak lepas dari kekurangan
kami sebagai pelaksana kegiatan dalam penyusunan dokumen ini. Untuk itu sangat diharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Kami berharap Profil Program Keluarga
Berencana dapat bermanfaat bagi semua pihak. Kepada semua pihak yang telah menyumbangkan
pikiran dan tenaga dalam penyusunan Profil Program Keluarga Berencana Puskesmas Ukui kami
ucapkan terima kasih.

Ukui, April 2022

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pusat kesehatan Masyarakat atau yang sering disingkat dengan Puskesmas adalah
Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang bertanggung jawab menyelenggarakan Upaya Kesehatan
Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan tingkat pertama.
Berdasarkan Permenkes 43 tahun 2019 tentang Puskesmas, Puskesmas meiliki peranan
penting dalam sistem kesehatan nasional. Upaya penyelengaraan kesehatan diharapkan
mengacu pada sistem pelayanan kesehatan yang berkesinambungan. Pembangunan kesehatan
yang diselenggarakan Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang:
1. Memiliki prilaku sehat yang memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat
2. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
3. Hidup dalam lingkungan sehat
4. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas, Puskesmas melaksanakan upaya-upaya kesehatan
berupa promotive (Peningkatan), preventif (Pencegahan), curative (Pengobatan) dan
rehabilitative (Pemulihan) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan dalam upaya mencapai terwujudnya perubahan status kesehatan
masyarakat menuju peningkatan derajat kesehatan yang optimal dengan cara
mengintegrasikan program untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses
pelayanan keehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga atau yang dikenal
dengan cara pendekatan keluarga.
Dalam UU No 52 Tahun 2009 dinyatakan bahwa pembangunan keluarga adalah suatu
usaha mewujudkan keluarga yang berkualitas dalam lingkungan hidup yang sehat
(Kemenkes RI, 2017).
B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan Program Pelayanan Kesehatan khususnya
Program KB yang dlaksanakan di Puskesmas Ukui selama tahun 2021 berikut
permasalahan yang dihadapi dan upaya untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
2. TUJUAN KHUSUS
a. Mengetahui identifikasi masalah di wilayah kerja desa khususnya yang menyangkut
program KB
b. Mengetahui analisa situasi program KB di wilayah kerja desa
c. Mengetahui prioritas masalah/ penyebab masalah program KB di wilayah kerja desa
d. Mengetahui upaya pemecahan masalah program KB di wilayah kerja desa
e. Mengetahui rencana tindak lanjut program KB di wilayah kerja desa
f. Menyusun rencana kerja program KB di wilayah kerja desa untuk tahun berikutnya

C. PENGERTIAN, ISTILAH, DEFENISI OPERASIONAL DAN TARGET KELUARGA


BERENCANA
1. PENGERTIAN
Keluarga Berencana adalah upaya untuk mengatur kelahiran anak, iarak anak, jarak dan
usia ideal melahirkan, mengatur krhamilan, melalui promosi, perlindungan dan bantuan
sesuai dengan hal reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas (UU nomor
52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga).
2. ISTILAH-ISTILAH
a. Contraceptive Prevalence Rate (CPR) : Persentase cakupan peserta KB aktif
dibandingkan dengan jumlah PUS di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
b. Efek Samping Kontrasepsi: efek yang tidak diinginkan yang dapat terjadi akibat
penggunaan alat kontrasepsi
c. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau
masyarakat.
d. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) adalah fasilitas kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan komprehensif non spesialistik berupa pelayanan
kesehatan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif. FKTP dalam JKN :Puskesmas
atau yang setara, praktik dokter, Ruang pratama atau yang setara dan rumah sakit
kelas D pratama atau setara.
e. Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) adalah Fasilitas
Kesehatan pelayanan komprehensif spesialistik atau sub spesialistik. FKRTL dalam
JKN: Ruang utama atau yang setara, rumah sakit umum dan rumah sakit khusus.
f. Informed consent: Persetujuan tidak dan atau tertulis tentang tindakan medis yang
diberikan kepada klien atau keluarganya atas dasar informasi dan penjelasan
mengenai tindakan medis yang akan dilakukan terhadap klien tersebut.
g. KB Pasca Persalinan: penggunaan suatu metode kontrasepsi sesudah melahirkan
sampai 6 minggu/42 hari melahirkan.
h. Kegagalan KB: Kasus terjadinya kehamilan pada akseptor KB aktif, yang pada saat
tersebut menggunakan metode kontrasepsi. viii Pedoman Manajemen Pelayanan
Keluarga Berencana
i. Komplikasi Kontrasepsi: Gangguan kesehatan ringan sampai berat bagi klien yang
terjadi akibat penggunaan metode kontrasepsi.
j. Pasangan Usia Subur (PUS): pasangan yang istrinya berumur antara 15-49 tahun.
k. Peserta KB Aktif (Current User):Akseptor yang pada saat ini sedang memakai alat
dan obat kontrasepsi (alokon) untuk menjarangkan kehamilan atau yang mengakhiri
kesuburan, dan masih terlindungi oleh kontrasepsi.
l. Peserta KB Baru: peserta yang baru pertama kali menggunakan metode kontrasepsi
termasuk mereka yang pasca keguguran dan sesudah melahirkan,
m. Perkiraan Permintaan Masyarakat (PPM): jumlah perkiraan alokon yang
dibutuhkan masyarakat yang harus dicapai dalam periode waktu tertentu
n. Unsafe abortion: prosedur penghentian kehamilan oleh tenaga kurang terampil
(tenaga medis/non medis), alat tidak memadai, lingkungan tidak memenuhi syarat
kesehatan (WHO, 1998).
o. Total Fertility Rate/TFR (Angka Kelahiran Total): Rata-rata banyaknya anak yang
dilahirkan hidup oleh seorang wanita selama masa reproduksinya.
p. .Unmet Need:Pasangan usia subur yang tidak ingin punya anak lagi atau yang ingin
menjarangkan kelahiran, tetapi tidak menggunakan kontrasepsi.
q. Vasektomi : Metode sterilisasi Pria
r. Tubektomi : Metode sterilisasi wanita

3. DFENISI OPERASIONAL
No Nama Indikator Definisi Operasional Cara Perhitungan
1 PUS Pasangan suami istri yang Jumlah absolut pasangan suami
terikat dalam perkawinan yang istri yang terikat dalam
sah yang istrinya berusia antara perkawinan yang sah yang
15-49 tahun istrinya berusia antara 15-49
tahun

2 PUS 4T PUS yang istrinya memenuhi Jumlah absolut PUS yang


minimal salah satu kriteria "4 istrinya memenuhi minimal
Terlalu": (1) berusia < 20 salah satu kriteria "4 Terlalu"
tahun, (2) berusia > 35 tahun,
(3) telah memiliki anak hidup ≥
3 orang, atau (4) usia anak
terakhir < 2 tahun

3 PUS ALKI PUS yang istrinya mengalami Jumlah absolut PUS yang
salah satu dari gejala: anemia, istrinya mengalami salah satu
LiLa <23,5, penyakit kronis, dari gejala: anemia, LiLa <23,5,
atau IMS penyakit kronis, atau IMS

4 PUS 4T Ber-KB PUS yang istrinya memenuhi Jumlah absolut PUS 4T yang
minimal salah satu kriteria "4 sedang memakai alokon dan
Terlalu" yang saat ini sedang masih terlindungi oleh alokon
memakai alat dan obat / Jumlah PUS 4T x 100%
kontrasepsi (alokon) untuk
menjarangkan kehamilan atau
mengakhiri kesuburan, dan
masih terlindungi oleh alokon
5 PUS ALKI Ber-KB PUS yang istrinya mengalami Jumlah absolut PUS ALKI
salah satu dari gejala: anemia, yang sedang memakai alokon
LiLa <23,5, penyakit kronis, dan masih terlindungi oleh
atau IMS, yang saat ini sedang alokon
memakai alat dan obat / Jumlah PUS ALKI x 100%
kontrasepsi (alokon) untuk
menjarangkan kehamilan atau
mengakhiri kesuburan, dan
masih terlindungi oleh alokon
6 Peserta KB Aktif PUS peserta KB baru dan lama Jumlah absolut peserta KB baru
yang masih aktif memakai dan lama yang masih aktif
alokon dan masih terlindungi memakai alokon dan masih
oleh alokon hingga saat ini terlindungi oleh alokon hingga
untuk menjarangkan kehamilan saat ini
atau mengakhiri kesuburan / Jumlah PUS x 100%
7 Metode Kondo Peserta KB aktif yang metode Jumlah peserta KB Aktif
KB Aktif m kontrasepsinya menggunakan menggunakan metode kondom /
kondom Jumlah Peserta KB Aktif x
100%

8 Pil Peserta KB aktif yang metode Jumlah peserta KB Aktif


kontrasepsinya menggunakan menggunakan metode Pil /
pil Jumlah Peserta KB Aktif x
100%

9 Suntik Peserta KB aktif yang metode Jumlah peserta KB Aktif


kontrasepsinya menggunakan menggunakan metode Suntik /
suntik Jumlah Peserta KB Aktif x
100%

10 AKDR Peserta KB aktif yang metode Jumlah peserta KB Aktif


kontrasepsinya menggunakan menggunakan metode AKDR /
AKDR Jumlah Peserta KB Aktif x
100%

11 Implan Peserta KB aktif yang metode Jumlah peserta KB Aktif


kontrasepsinya menggunakan menggunakan metode Implan /
implan Jumlah Peserta KB Aktif x
100%

12 MOW Peserta KB aktif yang metode Jumlah peserta KB Aktif


kontrasepsinya menggunakan menggunakan metode MOW /
MOW Jumlah Peserta KB Aktif x
100%

13 MOP Peserta KB aktif yang metode Jumlah peserta KB Aktif


kontrasepsinya menggunakan menggunakan metode MOP /
MOP Jumlah Peserta KB Aktif x
100%

14 MAL Peserta KB aktif yang metode Jumlah peserta KB Aktif


kontrasepsinya menggunakan menggunakan metode MAL /
MAL. Jumlah Peserta KB Aktif x
100%
MAL: Ibu yang menyusui
secara eksklusif segera setelah
melahirkan tanpa tambahan
makanan dan minuman apapun
selama maksimal 6 bulan dan
ibu belum mendapatkan haid

15 Komplikasi KB Peserta KB baru atau lama Jumlah absolut peserta KB


yang mengalami gangguan yang mengalami gangguan
kesehatan mengarah pada kesehatan/komplikasi sebagai
keadaan patologis, sebagai akibat dari proses
akibat dari proses tindakan/pemberian/pemasanga
tindakan/pemberian/pemasanga n
n alat kontrasepsi yang alat kontrasepsi yang digunakan
digunakan seperti: perdarahan, / Jumlah peserta KB aktif x
infeksi/abses, fluor albus 100%
bersifat patologis, perforasi,
translokasi, hematoma, tekanan
darah meningkat, perubahan
HB, ekspulsi

16 Kegagalan KB Kasus terjadinya kehamilan Jumlah absolut kasus terjadinya


pada peserta KB aktif yang kehamilan pada peserta KB
pada saat tersebut aktif yang pada saat tersebut
menggunakan metode menggunakan metode
kontrasepsi kontrasepsi
/ Jumlah peserta KB aktif x
100%

17 Efek Samping KB Peserta KB yang mengalami Peserta KB yang mengalami


efek samping yang tidak efek samping yang tidak
diinginkan akibat penggunaan diinginkan akibat penggunaan
alat kontrasepsi tetapi tidak alat kontrasepsi
menimbulkan akibat yang / Jumlah peserta KB aktif x
serius 100%

18 DropOut KB Peserta KB yang tidak Jumlah absolut peserta KB


melanjutkan penggunaan yang tidak melanjutkan
alokon (drop-out), tidak penggunaan alokon (drop-out)
termasuk mereka yang ganti / Jumlah peserta KB aktif x
cara 100%

19 Peserta KB Pasca Pasangan usia subur yang mulai Jumlah absolut ibu
Persalinan (KBPP) menggunakan alat kontrasepsi bersalin/pasangan yang mulai
segera setelah melahirkan (0-42 menggunakan alat kontrasepsi
hari pasca melahirkan) dengan segera setelah melahirkan (0-42
semua metode modern hari pasca melahirkan) dengan
semua metode modern
/ Jumlah ibu bersalin x 100%
20 Metode Kondo Peserta KBPP yang metode Jumlah peserta KBPP
KB Pasca m kontrasepsinya menggunakan menggunakan metode
Persalinan kondom Kondom /Jumlah peserta KBPP
(KBPP) x 100%]

21 Pil Peserta KBPP yang metode Jumlah peserta KBPP


kontrasepsinya menggunakan menggunakan metode Pil /
pil Jumlah Peserta KBPP x 100%

22 Suntik Peserta KBPP yang metode Jumlah peserta KBPP


kontrasepsinya menggunakan menggunakan metode Suntik /
suntik Jumlah Peserta KBPP x 100%

23 AKDR Peserta KBPP yang metode Jumlah peserta KBPP


kontrasepsinya menggunakan menggunakan metode AKDR /
AKDR Jumlah Peserta KBPP x 100%

24 Implan Peserta KBPP yang metode Jumlah peserta KBPP


kontrasepsinya menggunakan menggunakan metode Implan /
implan Jumlah Peserta KBPP x 100%

25 MOW Peserta KBPP yang metode Jumlah peserta KBPP


kontrasepsinya menggunakan menggunakan metode MOW /
MOW Jumlah Peserta KBPP x 100%

26 MOP Peserta KBPP yang metode Jumlah peserta KBPP


kontrasepsinya menggunakan menggunakan metode MOP /
MOP Jumlah Peserta KBPP x 100%

27 MAL Peserta KBPP yang metode Jumlah peserta KBPP


kontrasepsinya menggunakan menggunakan metode MAL /
MAL Jumlah Peserta KBPP x 100%

MAL: Ibu yang menyusui


secara eksklusif segera setelah
melahirkan tanpa tambahan
makanan dan minuman apapun
selama maksimal 6 bulan dan
ibu belum mendapatkan haid

28 Peserta KB Pasca Pasangan usia subur yang mulai Jumlah absolut ibu pasca
Keguguran menggunakan alat kontrasepsi keguguran/pasangan yang
segera setelah keguguran (0-14 mulai menggunakan alat
hari pasca keguguran) dengan kontrasepsi segera setelah
semua metode modern keguguran (0-14 hari pasca
keguguran) dengan semua
metode modern
/ Jumlah peserta KB Pasca
Keguguran x 100%
29 Metode Kondo Peserta KB Pasca Keguguran Jumlah peserta KB Pasca
KB Pasca m yang metode kontrasepsinya Keguguran menggunakan
Kegugura menggunakan kondom metode Kondom / Jumlah
n peserta KB Pasca Keguguran x
100%

30 Pil Peserta KB Pasca Keguguran Jumlah peserta KB Pasca


yang metode kontrasepsinya Keguguran menggunakan
menggunakan pil metode Pil / Jumlah peserta
KB Pasca Keguguran x 100%

31 Suntik Peserta KB Pasca Keguguran Jumlah peserta KB Pasca


yang metode kontrasepsinya Keguguran menggunakan
menggunakan suntik metode Suntik / Jumlah peserta
KB Pasca Keguguran x 100%

32 AKDR Peserta KB Pasca Keguguran Jumlah peserta KB Pasca


yang metode kontrasepsinya Keguguran menggunakan
menggunakan AKDR metode AKDR / Jumlah
peserta KB Pasca Keguguran x
100%

33 Implan Peserta KB Pasca Keguguran Jumlah peserta KB Pasca


yang metode kontrasepsinya Keguguran menggunakan
menggunakan implan metode Implan / Jumlah
peserta KB Pasca Keguguran x
100%

34 MOW Peserta KB Pasca Keguguran Jumlah peserta KB Pasca


yang metode kontrasepsinya Keguguran menggunakan
menggunakan MOW metode MOW / Jumlah peserta
KB Pasca Keguguran x 100%

35 MOP Peserta KB Pasca Keguguran Jumlah peserta KB Pasca


yang metode kontrasepsinya Keguguran menggunakan
menggunakan MOP metode MOP / Jumlah peserta
KB Pasca Keguguran x 100%

4. TARGET TAHUN 2021


No INDIKATOR TARGET
PENCAPAIAN
1 Persentase peserta KB Aktif 70% X Jlh PUS
2 Persentase Kesertaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang 25.93% X Jlh Peserta KB Aktif
3 Persentase KB Pasca Persalinan 32% X Jlh Ibu Bersalin
4 Persentase kasus Efek Samping
5 Persentase kasus Komplikasi
6 Persentase kasus Kegagalan
7 Persentase kasus Drop-Out 24,5% X Jlh Peserta KB Aktif
8 Persentase PUS “4T” ber KB
BAB II
ANALISA SITUASI

A. DATA GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI


Puskesmas Ukui merupakan satu-satunya puskesmas yang ada di kecamatan Ukui
Kabupaten Pelalawan
Puskesmas Ukui terletak di Kelurahan Ukui Satu dengan luas wilayah kerja 1.087,42 km 2
jika dipresentasekan + 95% merupakan wilayah dataran rendah yang terdiri dari 11 (sebelas)
desa dan 1 (satu) Kelurahan yaitu:
Jaraknya dari pusat kota lebih kurang 75 km , dengan batas – batas sebagai berikut:
Sebelah Barat berbatasan : Kecamatan Pangkalan Lesung
Sebelah Timur berbatasan : Kabupaten Indragiri Hulu
Sebelah Selatan berbatasan : Kecamatan Sei Lala Kabupaten Indragiri Hulu
Sebelah Utara : Kecamatan Pangkalan Lesung
Transportasi antar wilayah dihubungkan dengan jalan darat. Jalan utama desa sebagian besar
sudah beraspal dan mudah dijangkau dengan sarana trasportasi
Gambar 2.1
Peta Wilayah Kecamatan Ukui

KECAMATAN UK
AIR UI
PKL KURAS
LBK.K TRI EMA SAT
MULY BKT.GAJA
S U
B.BU
AIR A KP.B H
NGA BUKIT
HITA JAYA ARU JAYA
M LBK.KB.
TAMAN
SARI
NASIONALTESSO SILIKUAN
NILLO (TNTN) BAGAN HULU
LIMAU
KABUPATEN
INDRAGIRI HULU ,
Kecamatan Ukui terletak di Jalur Khatulistiwa ber Iklim panas dengan suhu rata-rata 28
s/d 35 0 C, berada di ketinggian 10-15 mil dari permukaan laut serta memiliki curah hujan
5.583,5 mm / Tahun.Terdapat Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Jarak tempuh terjauh ke
Puskesmas Ukui adalah 35 Km melalui jalan darat atau sekitar 1 jam perjalanan dengan
kendaraan roda dua.
B. TATA NILAI
Nilai-nilai pelayanan prima Puskesmas Ukui adalah
“BERLIAN”
B : Berbudaya dan Agamis
E : Efisien dalam waktu dan biaya pelayanan
R : Ramah dan santun dalam memberikan pelayanan
L : Logis dalam berfikir
I : Inovatif dan kreatif sesuai peraturan
A :Aman dalam bertindak sesuai dengan prinsip keselamatan
N : Nyaman dan bersih di lingkungan kerja
C. SUMBER DAYA MANUSIA
Sumberdaya manusia puskesmas terdiri dari: tenaga kesehatan dan non kesehatan serta
pendukung lainnya yang dapat dipergunakan untuk mendayagunakan pelayanan. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada penjelasan berikut ini
No. Jenis SDM Jumlah Status Kepegawaian
1 Dokter Umum 7 2 PNS, 3 Honor Dinas, 7 Honor BLUD
2 Dokter Gigi 1 1 PNS
3 Kesehatan Masyarakat 3 2 PNS, 1 Honor Dinas
4 Bidan 54 19 PNS, 31 Honor Dinas, 4 TKS
5 Perawat 29 11 PNS, 18 Honor Dinas
6 Perawat Gigi 1 1 PNS
7 Satpam/ Keamanan 2 2 Honor Dinas
8 Cleaning Service 3 1 Honor Dinas, 2 Honor BLUD
9 Tukang Kebunn 1 1 Honor BLUD
10 Supir 1 1 Honor Dinas
11 Analis Kesehatan 3 1 PNS. ! NS, ! Honor BLUD
12 Tenaga ADM 9 3 PNS, 6 Honor Dinkes

13 Fisioterapi 0

14 Gizi 3 1 PNS, 1 NS, 1 Honor Dinas

15 Rekam Medik 0

16 Radiologi 1 1 Honor Dinas


17 Pramu 1 1 Honor Dinas
18 Kesling 2 ! PNS, 1 NS
19 Farmasi 5 2 PNS, 3 Honor Dinas

Jumlah 127

D. KEPENDUDUKAN
Wilayah kerja Puskesmas Ukui dibagi menjadi 11 Desa dan 1 Kelurahan, yaitu :
1) Desa Ukui Dua
2) Kelurahan Ukui Satu
3) Desa Air Hitam
4) Desa Lubuk Kembang Bunga
5) Desa Bukit Gajah
6) Desa Lubuk Kembang Sari
7) Desa Kampung Baru
8) Desa Air Emas
9) Desa Silikuan Hulu
10) Desa Bukit Jaya
11) Desa Tri Mulya Jaya
12) Desa Bagan Limau

Berdasarkan data Kecamatan tahun 2021, jumlah penduduk menurut desa dan kelurahan
sebanyak 40.753 jiwa, dengan 11. 187 Kepala Keluarga (KK).
Tabel. 2.1
Jumlah penduduk diwilayah kerja
Puskesmas Ukui tahun 2021
No Nama Desa Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Penduduk KK PUS RW RT
1 Air Emas 2.473 731 415 4 21
2 Air Hitam 3.087 832 701 5 15
3 Bagan Limau 2.574 650 269 5 21
4 Bukit Gajah 3.857 1.028 617 6 24
5 Bukit Jaya 1.973 648 343 5 18
6 Kampung Baru 2.752 795 514 6 16
7 Lbk. Bunga 7.571 2.063 664 10 39
8 Lbk, Sari 3.037 818 554 4 23
9 Silikuan Hulu 1.851 607 409 6 18
10 Trimulya Jaya 1.703 488 275 4 14
11 Ukui Dua 4.486 1.207 1,192 7 20
12 Ukui Satu 5.389 1.320 1,038 11 29

Jumlah 40. 753 11.187 6991 73 256


Jumlah PUS yang menjadi sasaran Keluarga Berencana dengan metode MKJP di wilayah
kerja Puskesmas Ukui adalah 6.991 jiwa dengan penyebaran perdesa tergambar dari grafik
berikut ini:
Grafik 2.2
Jumlah PUS yang ada di wilayah kerja Puskesmas Ukui
Tahun 2021

269
Trimulya Jaya 275
343
Silikuan Hulu 409
415
Kampung 514
Baru
554
Bukit Gajah 617
664
Air Hitam 701
1,038
Ukui Dua 1,192
0 200 400 600 800 1,000 1,200 1,400

Dari grafik diatas PUS terbanyak ada di desa Ukui Dua dengan jumlah 1.192 PUS dan desa
Bagan Limau merupakan desa dengan PUS paling sedikit yaitu sebanyak 269 PUS.
BAB III
MANAJEMEN PELAYANAN
PROGRAM KELUARGA BERENCANA

A. PERENCANAAN
Perencanaan pelayanan KB sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan perlu
diupayakan mulai dari tingkat fasilitas pelayanan tingkat pertama sampai dengan fasilitas
pelayanan tingkat lanjutan yang difokuskan pada analisis situasi dengan memanfaatkan data/
informasi pelayanan KB yang ada, baik data rutin maupun survei. Dalam perencanaan
pelayanan KB dibutuhkan beberapa komponen sebagai berikut:

1. SASARAN
N Nama Desa Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
o PUS Sasaran sasaran sasaran sasaran
(17% Xjlh Peserta KB Pasca PUS PUS
Penduduk) KB Aktif Persalina dengan dengan
(70%XJlh n kondisi Alki
PUS) “4T”
1 Air Emas 415 290 67 83 83
2 Air Hitam 701 491 114 140 140
3 Bagan Limau 269 188 44 54 54
4 Bukit Gajah 617 431 100 123 123
5 Bukit Jaya 343 240 55 69 69
6 Kampung Baru 514 360 83 103 103
7 Lbk. Bunga 664 465 107 133 133
8 Lbk, Sari 554 388 90 111 111
9 Silikuan Hulu 409 286 66 82 82
10 Trimulya Jaya 275 192 45 55 55
11 Ukui Dua 1,192 834 193 238 238
12 Ukui Satu 1,038 727 168 208 208
Jumlah 6991 4894 1132 1398 1398

2. SUMBER DAYA PELAKSANA KB


Non Dokter Bidan Peawat
Medi
s
Jumlah tenaga kesehatan yang
7 54 29
melayani KB
Jumlah tenaga kesehatan yang sudah
0 11
mendapat pelatihan teknis
Jumlah PLKB atau PKB 2
Jumlah kader yang terlibat dalam
24
pelayanan KB
Jumlah Tokoh Agama dan Tokoh
masyarakat yang terlibat dalam 12
pemberian KIE KB
3. SARANA DAN PRASARANA
Sarana dan prasarana yang dimiliki Puskesmas Ukui untuk mendukung kelancaran
pelayanan KB adalah sebagai berikut;
No Set Pelayanan KB Jumlah
1 Baki logam tempat alat 5 buah
steril bertutup
2. Implant removal kit 5 set
3 IUD kit 3 set
4 Bahan Habis pakai Secukupnya
5 Gynbed 1 buah
6 ABPK 2 buah
7 Ambulance/ Pusling 2 unit

4. PENDANAAN KB
Bersumber dari dana BOK, dan dana DAU

B. PELAKSANAAN PROGRAM PELAYANAN KB


Program KB merupakan salah satu dari 4 pilar program intervensi penurunan kematian
ibu (maternal) (WHO, 1996). melalui peranannya dalam mencegah kehamilan yang tidak
diinginkan dan komplikasinya. Selain itu Keluarga Berencana merupakan hal yang strategis
untuk mencegah kehamilan 4T (Terlalu muda, Terlalu tua, Terlalu sering, Terlalu banyak)
dan meningkatkan derajat kesehatan reproduksi individu.
Berdasarkan penelitian, dengan angka CPR Global sebesar 64,2% pada tahun 2012, dapat
menurunkan jumlah kematian ibu sebesar 44%. Jika seluruh kebutuhan kontrasepsi modern
terpenuhi 100%, akan menurunkan 70% jumlah kehamilan tak direncanakan, 74% jumlah
aborsi tidak aman, 24% jumlah kematian ibu dan 18% jumlah kematian bayi baru lahir
BLUD Puskesmas Ukui sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dinas Kesehatan
Kabupaten Pelalawan merupakan fasilitas kesehatan yang menjadi garda terdepan pelayanan
kesehatan yang terdekat dengan masyarakat. Pelayanan KB yang dilakukan Puskesmas Ukui
memiliki dua kegiatan yaitu pelayanan KB didalam gedung dan pelayanan KB diluar gedung

1. PELAYANAN DALAM GEDUNG


Puskesmas Ukui merupakan salah satu sarana utama untuk melayani pelaksanaan
Keluarga Berencana yang dengan mudah dapat di akses oleh masyarakat. Puskesmas Ukui
memiliki Ruang KIA KB dimana di Ruang tersebut melaksanakan pelayanan KB dan
pemeriksaan kesehatan ibu hamil.
Pelayanan KB di Ruang KB bertujuan untuk meningkatkan Cakupan dan mutu
Pelayanan KB,dengan memberikan pelayanan yang efektif. Pelayanan di Ruang KB
Puskesmas Ukui berjalan dengan baik dan sesuai standar, meskipun ruangan khusus untuk
pelayanan KB belum tersedia dan masih bersatu dengan ruang pemeriksaan Ibu Hamil dan
pemeriksaan IVA tapi masyarakat tetap terlayani dengan baik
Gambar 3.1
Struktur organisasi Ruang KB Puskesmas Ukui

STRUKTUR RUANG KB

Dokter Konsulen
dr. Bunga

Penanggung Jawab Ruang KB


Henny Kustianti, SST

Pelaksana Pelaksana
Henny Kustianti, SST Hernadi, Amd. Keb

Pelaksana
Yenni Istiqomah, Amd. Keb

Pelayanan KB yang dilakukan di Ruang KB Puskesmas Ukui berupa:


1. Konseling WUS/ Calon Pengantin
2. Konseling Ibu Hamil sebagai promosi KB pasca salin
3. Pelayanan KB kondom, KB pil, KB Suntik, implant, IUD, IVA test
4. Penatalaksanaan efek samping KB baik hormonal maupun non hormonal
5. Melakukan rujukan kasus KB ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi secara tepat,
cepat, dan benar
Dalam melakukan pelayanan KB, Ruang KB Puskesmas Ukui memilki alur Pelayanan
KB dimana sebelum dilakukan pelayanan KB, calon akseptor terlebih dahulu mendaftar di
ruang Loket Pendaftaran dengan membawa persyaratan yang sudah ditentukan seperti
kartu pendaftaran, KTP, KK, Kartu BPJS atau Kartu Jamkesda
Gambar 3.2
Alur Pelayanan Ruang KB Puskesmas Ukui

Penapisan
Pendaftaran KIE Konseling kelayakan
medik

- Diobati
Pulang Penangatangana
- Metode lain n persetujuan
Medik

Konswling - Periapan
Pemulihan
- Tindakan
Medik

Setelah mendaftar diloket Pendaftaran, calon akseptor diarahkan keruang Ruang


pelayanan KB untuk mendapatkan pelayanan konseling sebagai pemantapan dalam
penggunaan metode kontrasepsi terpilih, atau jika akseptor memiliki keluhan efek samping
terhadap kontrasepsi yang sedang digunakannya. Petugas Loket akan mengantar Rekam
Medis calon akseptor yang didalamnya sudah terlampir Kartu Status Peserta KB
(K/IV/KB/13).
Jika KIE/Konseling selesai dilakukan, dan calon akseptor telah memutuskan
menggunakan kontrasepsi terpilih maka calon akseptor akan menunggu panggilan antrian
pelayanan.
Calon Akseptor yang telah dipanggil akan diperiksa untuk penapisan kelayakan medis
dengan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik berupa penimbangan Berat Badan,
Pengukuran Tinggi Badan, Pemeriksaan Tekanan Darah, dan pemeriksaan palpasi di Ruang
KB Puskesmas Ukui.
Jika calon akseptor dianggap layak dalam menggunakan Metode Kontrasepsi Terpilih
maka petugas mengisi Format Kartu Peserta KB (K/I/KB/13) dan Informed Consent
Tindakan Medik di tanda tangani oleh calon Akseptor.
Setelah kartu terisi dan penandatanganan Informed consent, petugas mulai
mempersiapkan alat dan bahan, persiapan pasien dan mencuci tangan di air yang mengalir
sebelum melakukan tindakan.
Persiapan pasien dan alat selesai dan dengan menggunakan APD maka petugas
melakukan tindakan pelayanan KB sesuai metode kontrasepsi terpilih. Pelayanan dilakukan
berdasarkan SOP yang dimiliki Puskesmas Ukui
Jika pemasangan telah selesai dilaksanakan akseptor dipersilahkan untuk istirahat
sebentar untuk melihat apakah ada reaksi alergi terhadap obat yang digunakan dan syok
anafilaktik karena pemasangan kontrasepsi. Dan jika dalam beberapa menit tidak terjadi hal-
hal yang membahayakan akseptor maka akseptor dipersilahkan duduk untuk menentukan
jadwal kontrol ulang berikutnya.
Setelah selesai kegiatan maka hasil pelayanan di catat dalam R/I/KB (Register Pelayanan
KB) dan setiap bulannya akan dikirim ke Kabupaten dengan menggunakan blanko
F/II/KB/13 (Laporan Pelayanan Fasilitas Kesehatan KB)
Untuk pelayanan yang lebih prima Ruang KB Puskesmas Ukui memiliki 1 orang Dokter
Konsultan dan dikelola oleh 1 orang bidan penanggung jawab dibantu oleh 2 orang bidan
sebagai pelaksana pelayanan.

2. PELAYANAN LUAR GEDUNG


Dalam mengejar dan mencapai target Peserta KB dengan metode MKJP, Ruang KB
Puskesmas Ukui juga melakukan pelayanan diluar gedung berupa:
a. Penyuluhan Metode KB Jangka Panjang
1) Di Posyandu Balita
2) Di Kelas Ibu Balita
3) Di Kelas Ibu Hamil
4) Di Masyarakat
b. Bekerja sama dengan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
untuk pengadaan alat KB berupa Pil, Kondom, suntikan, IUD, Implan dan penunjang
lainnya.
c. Bekerja sama dengan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
untuk melaksanakan pelayanan pemasangan Implan dan IUD gratis di wilayah kerja
Puskesmas Ukui
d. Terintegrasi dengan Pemeriksaan IVA Test
e. Bekerja sama dengan Penyuluh KB desa mencari Akseptor KB dengan MKJP
f. Pelayanan metode KB Keliling yang disingkat dengan “LAMBE KELING”
Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan Inovasi Puskesmas Ukui dalam mencapai
target peningkatan Peserta KB Aktif dan Peserta KB baru termasuk Peserta KB Pasca
Salin dengan metode KB MKJP.

Kegiatan pelayanan Keluarga Berencana di wilayah kerja Puskesmas Ukui merupakan


pelayanan yang dilakukan berdasarkan atas kerja sama antara Puskemas Ukui dengan
Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) yang ada di Kecamatan Ukui serta Kader
dan Tim penggerak PKK, juga organisasi Ikatan Bidan Indonesia (IBI).
Peran serta PLKB dan PPKBD (Petugas Penyuluh KB Desa) memberi dampak yang
sangat besar dalam kegiatan pelayanan KB di wilayah kerja Puskesmas Ukui. Bantuan
peralatan dan obat-obat KB sangat menunjang kelancaran pelayanan.
Selain bantuan peralatan dan obat-obat KB, kemitraan Ruang KB Puskesmas Ukui
dengan BKKBN di wujudkan dalam bentuk Pelayanan KB gratis yang dilaksanakan
didesa-desa wilayah kerja Puskesmas Ukui. Kegiatan ini sangat menunjang dalam
peningkatan pencapaian MKJP.
Gambar 3.
Pelayanan KB Gratis di Desa Kampung Baru Kec. Ukui
BAB IV
KEGIATAN INOVASI
“LAMBE KELING”

Pemerintah mengharapkan Pelayanan KB yang diberikan kepada Pasangan Usia Subur


(PUS) dapat diberikan secara profesional, efektif dan efisien. Hal ini tentu masih dihadapkan
pada beberapa tantangan, diantaranya pemberian pelayanan kontrasepsi bagi PUS yang
tinggal di daerah dengan akses fasilitas kesehatan statis yang sangat minim dan sulit
dijangkau.
Upaya yang tengah digalakkan oleh Puskesmas Ukui dalam penjangkauan layanan dan
peningkatan pencapaian Peserta KB MKJP adalah Layanan Metode KB Keliling yang
disingkat dengan “LAMBE KELING”
Inovasi ini dilaksanakan di awal tahun 2018 hingga kini yang fungsinya adalah untuk
meningkatkan pencapaian target akseptor MKJP terutama PUS dengan 4T.
Gambar 4.1
Pencanangan Inovasi Lambe Keling

A. LATAR BELAKANG KEGIATAN LAMBE KELING


Indonesia merupakan salah satu Negara yang ikut menyepakati hasil komferensi
internasional mengenai kependudukan dan pembangunan pada tahun 1994 di Kairo. Pada
komferensi tersebut telah terjadi perubahan paradigm dalam pengelolaan masalah
kependudukan dimana tidak lagi semata-mata penurunan fertilitas menjadi bagian tak
terpisahkan dari upaya kesehatan reproduks iperorangan.
Dalam kesempatan ini maka pemberian pelayanan KB yang berkualitas dengan
menghormati hak individu dan memperhatikan kepuasan klien menjadi hal yang utama
sehingga diharapkan akan mampu meningkatkan derajat kesehatan reproduksi individu
disamping menurunkan tingkat fertilitas.
Dengan adanya pelaksanaan otonomi daerah saat ini, program KB merupakan salah satu
kegiatan pokok puskesmas yang telah ditetapkan indicator cakupan peserta KB aktif (CPR)
sebagai indikator SPM (Standar Pelayanan Minimal) yang harus dicapai oleh setiap
kabupaten/kota. Oleh karena itu perlu penguatan Manajemen Program KB agar mampu
mencapai target yang telah ditetapkan.
Puskesmas sebagai organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan
memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat. Melalui program
dan kegiatannya, puskesmas berperan serta mewujudkan keberhasilan pembangunan
kesehatan Indonesia, khususnya di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Dalam tiga dasawarsa terakhir pencapaian KB di Indonesia dianggap berhasil di tingkat
nasional. Hal itu terlihat dari penurunan angka fertilitas total (Total Fertilitas Rate) dari 5,6
pada tahun 1971 menjadi 2,6 tahun 1997. Artinya pada tahun 1971 rata-rata anak yang
dimiliki perempuan di Indonesia selama reproduksi sekitar 6 orang, turun separuh menjadi 3
orang pada tahun 1997.
Demikian juga pencapaian cakupan peserta KB aktif (Contraseptive Prevlence Rate/
CPR) dengan berbagai metode baik tradisional maupun modern meningkat dari 57,4 % pada
tahun 1997 menjadi 60,3 % pada tahun 2002-2003 (CBS,NFPBC,MOH,AND Marco Inc,
2003). Dilihat dari jenis metode kontrasepsi yang banyak dipilih, paling popular adalah suntik
7,8%, pil 13,2% dan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) sekitar 6,2%. Cara lain yang
meningkat peminatnya adalah Implan (4,3%) dan metode MOW atau sterilisasi pada wanita
sekitar 0,7% akan tetapi tingkat penggunaan kontrasepsi pria masih sangat rendah (MOP
0,4%) dan kondom 0,9 %.
Jumlah peserta KB aktif di Puskesmas Ukui tahun 2017 dapat digambarkan sebagai
berikut, pengguna Suntik 46,1%, Pil 42,2%, Implan 5,0 %, IUD 3,5%, Kondom 1,8 %, MOW
1,4 % dan MOP 0,0% (Profil Puskesmas Ukui, 2016).
Berdasarkan data diatas maka Puskesmas Ukui berusaha keras dalam meningkatkan
pencapaian Cakupan Peserta KB Aktif (CPR) terutama pencapaian Peserta KB Metode
Kontrasepsi JangkaPanjang/ MKJP (MOP, MOW, AKDR, Implan) maka Puskesmas Ukui
menciptakan Inovasi yang bernama LAMBE KELING (Layanan Metode KB Keliling).

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum:
Meningkatkan Cakupan dan mutu Pelayanan KB bagi semua PUS yang ada di wilayah
kerja Puskesmas Ukui.
2. Tujuan Khusus:
a) Terdatanya semua PUS yang ada di wilayah kerja Puskesmas Ukui
b) Terjangkaunya pelayanan KB ke masyarakat
c) Meningkatnya cakupan MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang)
d) Meminimalkan akseptor yang tergolong 4 T (Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu
banyak dan Terlalu sering)
e) Terdeteksinya akseptor yang mengalami komplikasi
f) Meminimalkan akseptor yang Droup Out (DO) KB
g) Mengurangi persepsi negative akseptor dan calon akseptor terhadap penggunaan
MJKP

C. MANFAAT
Manfaat yang didapat dari kegiatan Inovasi ini adalah:
1) Bertambahnya pengetahuan akseptor/calon akseptor terhadap MKJP
2) Bertambahnya jumlah akseptor pengguna MKJP
3) Meningkatnya capaian program kesehatan ibu dan anak pada Puskesmas Ukui
D. KEGIATAN
1. Kegiatan Pokok
a) Penjangkauan pelayanan KB dengan MKJP ke masyarakat dengan melakukan Layanan
Metode KB Keliling (Lambe Keling)
b) Pemberian konseling dan Kunjungan Rumah Akseptor dengan keluhan efek samping
Kontrasepsi
2. Rincian Kegiatan
a) PPKBD dan PLKB Kecamatan melakukan pendataan calon akseptor yang ingin dilayani
dengan memberikan konseling sebelumnya
b) PLKB Kecamatan melaporkan ke Petugas Ruang KB data sasaran yang akan dilayani
dan akseptor dengan keluhan efek samping kontrasepsi
c) PPKBD, PLKB dan Petugas Ruang KB membuat rencana kegiatan dengan menyepakati
jadwal dan tempat pelaksanaan kegiatan
d) Petugas mempersiapkan:
1) Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2) Mempersiapkan SDM yang akan melaksanakan pelayanan KB
3) Menetapkan teknis pelaksanaan:
- Pendaftaran
- Pemberian konseling ulang dan Informed consent
- Pembuatan kartu/status
- Anamnesa
- Pelayanan KB MKJP
- Perencanaan jadwal control ulang bagi yang membutuhkan
- Peresepan obat bagi yang membutuhkan
- Pencatatan dan pelaporan pada form yang tersedia
- Pemulangan klien
e) Pelaksanaan kegiatan pada hari H:
1) Petugas memberikan konseling ulang kepada calon akseptor sebagai pemantapan
penggunaan kontrasepsi terpilih
2) Petugas menyiapkan blanko Kartu Status Peserta KB (K/IV/KB/13), Informed
Consent Tindakan Medik di tandatangani oleh calon Akseptor Kartu Peserta KB
(K/I/KB/13),
3) Petugas mempersilahkan calon Akseptor untuk menunggu giliran
4) Petugas memanggil calon Akseptor untuk mendapatkan pelayanan
5) Petugas memberikan pelayanan KB penggunaan kontrasepsi terpilih

E. SASARAN
1. PUS yang ingin menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di wilayah
kerja Puskesmas Ukui
2. PUS yang ingin ganti cara dengan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di wilayah
kerja Puskesmas Ukui
3. Akseptor dengan keluhan efek samping kontrasepsi
F. PELAKSANA KEGIATAN
1. Penanggung Jawab Program KB : Henny Kustianti, SST
2. Pelaksana kegiatan : Henny Kustianti, SST
Hernadi, Amd. Keb
Yenni Istiqomah, Amd. Keb

G. PEMBIAYAAN
Pelayanan KB yang diberikan kepada PUS di masyarakat adalah Gratis dengan obat-
obatan KB yang di distribusi dari Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) dan biaya transportasi
Petugas Inovasi Lambe Keling dibebankan pada dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Puskesmas Ukui.
BAB V
CAPAIAN PROGRAM PELAYANAN KB

A. CAPAIAN TRI WULAN I TAHUN 2019


1. PESERTA AKTIF KB MODERN

2. PESERTA KB PASCA SALIN

B. CAPAIAN TRI WULAN II TAHUN 2019


1. PESERTA AKTIF KB MODERN
2. PESERTA KB PASCA SALIN
C. CAPAIAN TRI WULAN III TAHUN 2019
1. PESERTA AKTIF KB MODERN

3. PESERTA KB PASCA SALIN


D. CAPAIAN TRI WULAN I TAHUN 2020
1. PESERTA AKTIF KB MODERN

2. PESERTA KB PASCA SALIN


Manusia Lingkungan

Masih adanya rasa takut terhadap


Masih kurang giatnya petugas
efek samping dalam menggunakan
Masih ada kepercayaan masyarakat
dalam mempromosikan MKJP
MKJP terhadap rumor negatif tentang MKJP

Masih kurangnya minat PUS


terhadap MKJP Masih kurangnya dukungan keluarga
Masih kurang tepatnya pemilihan
terutama suami dalam pemilihan metode
kontrasepsi sesuai dengan
MKJP
kebutuhannya
Masih kurangnya pemahaman PUS
tentang MKJP
Rendahnya
cakupan
peserta KB
yang
menggunaka
n MKJP

Masih kurangnya jangkauan


pelayanan KB ke daerah-daerah
yang jauh dari faskes

Masih kurangnya dana untuk


promosi dimedia cetak dan Masih adanya posyandu yang Kurangnya promosi melalui media
elektronik tentang MKJP tidak melayani KB cetak dan elektronik
Dana Metode
Sarana/Alat

E. PESERTA AKTIF KB MODERN

Peserta KB Aktif
Jumlah
No Kecamatan Puskesmas
PUS AK MO Impl
Kondom % Suntik % Pil % % % MOW % % Jumlah %
DR P an
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 AIR EMAS 415 6 1.45 193 46.5 69 16.63 40 9.64 0 0 13 3.13 44 10.6 365 88
2 AIR HITAM 701 17 2.43 335 47.8 136 19.4 38 5.42 0 0 15 2.14 15 2.14 556 79.3
BAGAN
3 269 11 4.09 117 43.5 36 13.38 12 4.46 1 0.37 9 3.35 11 4.089 197 73.2
LIMAU

BUKIT
4 617 21 3.4 174 28.2 77 12.48 12 1.94 1 0.16 25 4.05 80 12.97 390 63.2
GAJAH

5 BUKIT JAYA 343 11 3.21 177 51.6 84 24.49 15 4.37 1 0.29 8 2.33 11 3.207 307 89.5

KAMPUNG
6 514 15 2.92 160 31.1 122 23.74 35 6.81 0 0 14 2.72 55 10.7 401 78
BARU

7 LBK BUNGA 664 28 4.22 215 32.4 60 9.036 73 11 0 0 5 0.75 79 11.9 460 69.3

8 LBK SARI 554 10 1.81 300 54.2 157 28.34 17 3.07 0 0 18 3.25 32 5.776 534 96.4

SILIKUAN
9 409 8 1.96 186 45.5 29 7.09 8 1.96 2 0.49 16 3.91 62 15.16 311 76
HULU

TRIMULYA
10 275 7 2.55 100 36.4 46 16.73 11 4 0 0 11 4 33 12 208 75.6
JAYA

11 UKUI DUA 1,192 5 0.42 554 46.5 217 18.2 83 6.96 1 0.08 10 0.84 96 8.054 966 81

12 UKUI SATU 1,038 1 0.1 348 33.5 332 31.98 31 2.99 1 0.1 14 1.35 25 2.408 752 72.4

Jumlah 6,991 140 2.003 2859 40.9 1365 19.525 375 5.36 7 0.1 158 2.26 543 7.767 5447 77.91

F. PESERTA KB PASCA SALIN

Kecamatan Jumlah Peserta KB Pasca Persalinan


5 Puskesmas ibu
Kondom % Suntik % Pil % AKDR % MOP % MOW % Implan % Jumlah %
bersalin

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 AIR EMAS 64 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 AIR HITAM 87 0 0 2 2.3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2.3

BAGAN 13.
3 44 0 0 5 11.4 1 2.27 0 0 0 0 0 0 0 0 6
LIMAU 6
BUKIT 4.8
4 104 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 4.81 5
GAJAH 1
16.
5 BUKIT JAYA 42 7 16.7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7
7
KAMPUNG 8.3
6 48 0 0 0 0 0 0 1 2.08 0 0 0 0 3 6.25 4
BARU 3
20.
7 LBK BUNGA 107 0 0 14 13.1 8 7.48 0 0 0 0 0 0 0 0 22
6
4.4
8 LBK SARI 45 0 0 2 4.44 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
4
SILIKUAN 17.
9 41 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 17.1 7
HULU 1
TRIMULYA 9.7
10 41 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 9.76 4
JAYA 6

11 UKUI DUA 180 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

25.
12 UKUI SATU 146 0 0 29 19.9 0 0 1 0.68 0 0 0 0 7 4.79 37
3

10.
Jumlah 949 7 0.74 52 5.48 9 0.95 2 0.21 0 0 0 0 26 2.74 96
1

NO KINERJA TARGET PENCAPAIAN MASALAH /


KESENJANGAN
1 Rendahnya 23,9% 19,9% -Pelayanan KB
cakupan Peserta terhambat dengan
KB Aktif yang pemberlakukan
menggunakan protokol Kesehatan
MKJP dalam era Pandemi
2 Rendahnya 32% 10.1% COVID-19.
cakupan Peserta -Pada sebagian
KB Pasca masyarakat percaya
Persalinan (KBPP) 70% X jlh bahwa pemakaian
Ibu bersalin kontrasepsi
menentang alam
50% X
dan/atau agama.
70% Jlh
-Integrasi dengan
KBPP PK
pelayanan kesehatan
adalah
yang lain dalam
MKJP
praktek sukar
terlaksana.
- Masih kurangnya
peran serta
Pemangku
kepentingan
terutama di daerah
mendukung program
dan pelayanan KB.
- informasi pelayanan
konseling yang
rendah
- keterbatasan akses
pelayanan KB di
daerah

BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pedoman pelayanan kontrasepsi dan keluarga berencana ini dimaksudkan sebagai salah
satu upaya dalam mengurangi risiko kematian ibu dan bayi melalui peningkatan kualitas
pelayanan KB. Mengingat saat ini masih belum optimalnya pencapaian – pencapaian
indikator pelayanan KB, sehingga perlu dilaksanakan upaya-upaya konkrit dalam mendukung
kemajuan pengembangan program KB. Sehubungan dengan hal tersebut dengan mengikuti
perkembangan ilmu dan teknologi, diperlukan pedoman yang up date sebagai panduan bagi
tenaga kesehatan dan pengelola program dalam melakukan pelayanan dan pengembangan
program KB, baik dari aspek klinis maupun manajemen.
Pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi tenaga kesehatan dan pengelola
program KB untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kontrasepsi dan Keluarga
Berencana di Indonesia.

B. SARAN

Anda mungkin juga menyukai