Anda di halaman 1dari 6

BAB III

PEMBAHASAN

A. Identitas Tempat Kerja

UD air mas adalah usaha dagang yang bergerak dalam pengolahan

barang barang bekas untuk dijadikan bahan baku lagi pembuatan barang

barang, misalnya barang barang yang terbuat dari plastic, besi dll. UD air

mas milik Bapak Dino yang berada di desa Kertasari, kecamatan Baturaden

memiliki empat gudang yang masing-masing mengolah barang barang bekas

yang bahannya berbeda. Gudang pertama sebagai gudang induk, disini

mengolah semua jenis barang bekas yang bisa diolah. Gudang kedua

mengolah barang bekas dari besi. Gudang ketiga mengolah barang bekas dari

dari plastik dan gudang keempat adala tempat mengolah barang barang yang

tebuat dari kertas. Total semua karyawan sekitar 70 orang yg terdiri dari

pekerja tetap dan pekerja lepas yang tersebar di empat gudang.

B. Deskripsi Kegiatan Di Tempat Kerja

Bagan alur pengolahan barang bekas Divisi Plastik di “UD Air Mas”

Purwokerto sebagai berikut :

Pengumpulan bahan baku

Sortir bahan baku

Pembersihan bahan baku


Pemotongan

Pengepakan tahap 1

Penggilingan

Pencucian dan pengepakan


tahap 2

Pengiriman bahan
baku ke produsen

a. Tahap pengumpulan bahan baku

Pada tahap ini, pekerja mengumpulkan barang bekas berupa plastik

seperti gelas – gelas minuman, botol- botol minuman (botol aqua, sprite,

coca cola, dll), botol- botol pupuk, ember dll. Semua barang baku dengan

cara mengambil dari pengumpul limbah plastik kecil atau pengumpul

tersebut menyetorkan sendiri hasil barang bekas yang telah dicarinya.

b. Tahap sortir bahan baku

Setelah bahan baku terkumpul, barang- barang bekas tersebut

disortir. Pekerja memilih banrang barang-bekas tersebut menurut jenis

bahan bakunya, warnanya dan bentuknya.


c. Tahap pembersihan bahan baku

Pada proses ini dilakukan pekerjaan untuk memisahkan bahan

baku yang datang dan membuang material / benda asing yang tidak

diharapkan masuk ke dalam proses. Misalnya membuang plastik gambar

merk yang menempel pada gelas minum / botol tersebut.

d. Tahap pemotongan

Proses ini dilakukan untuk mengurangi ukuran material dan

mempermudah proses selanjutnya, dengan cara memotong atau merajang

barang-barang bekas tersebut. Pekerja menggunakan pemotong manual

yaitu pisau besar.

e. Tahap pengepakan tahap 1

Pada tahap ini, barang bekas yang sudah disortir dan dipotong –

potong kemudian ditaruh pada karung besar berdasarkan jenis bahan baku,

warna, dan bentuknya.

f. Tahap penggilingan

Setelah itu, barang barang bekas tersebut digiling menggunakan

mesin penggiling menjadi potongan potongan sangat kecil yang nantinya

akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan barang-barang yang

berbahan dasar plastik.

g. Tahap penyucian dan pengepakan tahap 2

Setelah menjadi potongan-potongan yang berukuran sangat kecil,

potongan tersebut kemudian dicuci secara manual, kemudian ditiriskan

terus dimasukan ke kantong.


h. Tahap pengiriman

Setelah dirasa tidak berair kemudian dipak untuk diangkut ke

produsen barang yang menggunakan bahan dasar plastik. Biasanya dikirim

ke daerah Jakarta, Bandung dan Semarang

C. Identifikasi Ergonomi , Faal kerja dan Penyakit Akibat Kerja

a. Ergonomi

Permasalahan mengenai ergonomi di UD air mas diantaranya adalah :

1. Pada proses pengumpulan barang bekas dan pengiriman bahan baku

ke produsen, pekerja harus mengangkut secara manual, padahal

barang-barang bekas tersebut dikemas dengan karung ukuran besar,

pada saat mengangkut barang tersebut ke mobil pengangkut ataupun

pada saat mengambil barang tersebut untuk diletakan ketempat

penyortiran.

Solusi : Disediakan alat pengangkut/ troli untuk membawa

karung-

karung besar yang berisi barang- barang bekas.

2. Pada tahap pemotongan, pekerja hanya menggunakan pisau untuk

memotong barang-barang bekas tersebut.

Solusi : Disediakan mesin pemotong agar pekerjaan pemotongan

lebih cepat.

3. Pada tahap pemotongan, pekerja hanya disediakan sebongkah kayu

untuk duduk
Solusi : Disedikan kursi agar pekerja merasa nyaman saat bekerja.

4. Meski tempat kerja diruang terbuka, tapi terasa panas dan bau yang

tidak sedap.

Solusi : Disediakan kipas angin dan masker

5. Tahap penyucian dan pengeringan yang masih manual

Solusi : Disediakan mesin cuci otomatis yang bisa mencuci

sekaligus mengeringkan agar pekerjaan menjadi mudah

dan ringan.

b. Faal kerja

1. Meski tempat kerja diruang terbuka, tapi terasa panas

Solusi : Disediakan air minum.

2. Pekerja mengangkat barang barang yang beratnya puluhan kg.

Solusi : Makan makanan bergizi agar mempunyai tenaga untuk

mengkat barang berat.

c. Penyakit akibat kerja

1. Penyakit kulit

Pada saat tahap penyucian, pekerja membersihan dan mencuci secara

manual. Ini akan mempermudah bakteri bakteri menempel dikulit

yang menyebabkan kulit gatal-gatal. Pada saat penyucian, tangan

pekerja akan terus terkena air, ini juga bisa menyebabkan penyakit

gatal-gatal, kutu air dll.


2. Pada proses pengangkutan, pekerja harus mengangkut karung-karung

besar. Hal ini bisa mengakibatkan sakit punggung atau sendi karena

membawa beban berat.

3. Pada tahap pemotongan, pekerja hanya menggunakan pisau besar

untuk memotong. Pekerja merasa pegal pegal karena tidak semua

barang bekas mudah dipotong

4. Kebisingan karena suara mesin bisa mnyebabkan gangguan pada

pendengaran

Solusi untuk masalah penyakit akibat kerja diantaranya:

1) Pemeriksaan kesehatan pra-kerja

2) Pemeriksaan kesehatan berkala

3) Pemeriksaan lingkungan secara berkala

4) Pengobatan segera bila ditemukan gangguan pada pekerja

Anda mungkin juga menyukai