Anda di halaman 1dari 4

http://www.batan.go.id/index.

php/id/reaktor-nuklir-rde

Reaktor Nuklir
Banyak orang mengenal reaktor nuklir hanya digunakan untuk pembangkit listrik. Informasi
tentang reaktor nuklir untuk pembangkit listrik (PLTN) lebih banyak diberitakan ketimbang
reaktor nuklir untuk fungsi lainnya, karena kasus-kasus kecelakaan reaktor nuklir yang terjadi
hampir seluruhnya dari jenis reaktor tersebut. Selain reaktor nuklir untuk pembangkit listrik
(reaktor daya) ada dua jenis reaktor nuklir lainnya, yaitu reaktor nuklir penelitian dan
produksi radioisotop. Reaktor penelitian lebih banyak dimanfaatkan untuk tujuan penelitian,
pengujian bahan dan analisis unsur, sedangkan reaktor produksi isotop digunakan untuk
membuat bahan alam (isotop) yang tidak bersifat radioaktif menjadi bersifat
radioaktif.Reaktor nuklir adalah fasilitas atau tempat yang didalamnya terdapat bahan dan
komponen yang memungkinkan terjadinya reaksi nuklir. Proses terjadinya reaksi nuklir
membutuhkan bahan bakar yang biasanya dibuat dari uranium atau thorium. Kedua bahan
bakar tersebut bisa diperoleh dari alam (kulit bumi) dengan terlebih dahulu dilakukan proses
pemisahan dengan unsur-unsur lainnya. Reaktor nuklir dapat dimanfaatkan bagi kepentingan
manusia, antara lain untuk mendapatkan listrik dan isotop radioaktif yang dibutuhkan rumah
sakit, industri dan pertanian.

http://www.batan.go.id/index.php/id/reaktor-daya-eksperimental-rde

Reaktor Daya Eksperimental (RDE)


RDE atau reaktor daya eksperimental adalah reaktor nuklir yang dapat digunakan untuk
pembangkit listrik, pembangkit panas dan untuk memproduksi hidrogen. Karena sifatnya
yang eksperimental maka pengoperasian reaktor nuklir tersebut lebih banyak untuk tujuan
percobaan dalam meningkatkan penguasaan teknologi. Penguasaan teknologi reaktor untuk
ketiga hal tersebut sangat penting mengingat Bangsa Indonesia masih kekurangan listrik,
pupuk dan banyak industri yang membutuhkan energi panas untuk berbagai proses industri.
Produksi hidrogen dari RDE dapat digunakan untuk bahan baku pembuatan pupuk tanaman
yang sampai saat ini masih sangat dibutuhkan dalam peningkatan produktivitas pertanian,
sedangkan energi panas sisa dari pembangkitan listriknya dapat dimanfaatkan untuk
kebutuhan proses industri.
http://www.batan.go.id/index.php/id/rencana-pembangunan-rde-di-indonesia

Rencana Pembangunan RDE di Indonesia


Pembangunan reaktor nuklir untuk pembangkit listrik (PLTN) di Indonesia sampai saat ini
belum kunjung terwujud. Berbagai hal sebagai penghambat program tersebut, diantaranya
adalah masih banyak masyarakat yang mengkhawatirkan tentang keamanannya dan belum
yakin bahwa Bangsa Indonesia mampu membangun dan mengoperasikan reaktor dengan
aman. Kekhawatiran tersebut akhirnya mengakibatkan gejolak penolakan di berbagai daerah
terutama yang daerahnya akan dibangun PLTN. Oleh karena itu, pemerintah melalui Badan
Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) memprakarsai untuk membangun RDE dengan tujuan,
antara lain :

 Mendemonstrasikan PLTN kecil yang beroperasi secara aman


 Terselenggaranya program penelitian dan pengembangan terpadu energi baru dan
terbarukan (EBT)
 Meningkatkan penguasaan teknologi PLTN di bidang desain, konstruksi, operasi dan
perawatan
 Menguasai manajemen proyek pembangunan PLTN

Dengan mendemonstrasikan RDE maka diharapkan kepercayaan masyarakat terhadap


keamanan pengoperasian reaktor daya dan kemampuan bangsa Indonesia dalam
mengoperasikan reaktor nuklir akan meningkat. Kepercayaan masyarakat tersebut sangat
penting dalam menyukseskan rencana pembangunan PLTN yang besar. Program
pembangunan PLTN sangat diperlukan dalam mendukung tercapainya kedaulatan energi
secara nasional.
http://www.batan.go.id/index.php/id/dasar-hukum-rde

Dasar Hukum RDE


Berdasarkan UU No. 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran bahwa pembangunan dan
pengoperasian reaktor nuklir secara komersial hanya dapat dilakukan oleh pihak swasta,
BUMN dan koperasi. Sedangkan tugas BATAN adalah melaksanakan penelitian dan
pengembangan teknologi nuklir dalam rangka penguasaan teknologi untuk keselamatan,
ketenteraman, dan kesejahteraan rakyat. UU tersebut juga memberikan kewenangan kepada
BATAN untuk membangun dan mengoperasikan reaktor untuk non komersial. Hal tersebut
dipertegas dengan PP No 2 tahun 2014 tentang Perizinan Instalasi Nuklir dan Pemanfaatan
Bahan Nuklir dipertegas. Dalam melaksanakan tugas tersebut BATAN dapat bekerjasama
dengan instansi pemerintah lain atau perguruan tinggi dan industri nasional.Dengan mengacu
kepada UU tersebut BATAN merencanakan untuk membangun RDE yang rencananya
berlokasi di Kawasan Puspiptek Serpong. Pembangunan RDE sekaligus melengkapi fasilitas
penelitian nuklir lainnya yang berada di kawasan tersebut. Di kawasan Puspiptek sudah sejak
tahun 1997 dioperasikan fasilitas nuklir untuk penguasaan teknologi yang terkait dengan
industri nuklir teknologi tinggi, diantaranya adalah Reaktor Serbaguna GA Siwabessy,
instalasi fabrikasi bahan bakar, instalasi keselamatan reaktor, instalasi pengolahan limbah
radioaktif dan instalasi produksi radioisotop dan radiofarmaka.

BATAN sejauh ini telah melakukan berbagai studi (pra proyek) dan sosialisasi terkait
persiapan pembangunan PLTN komersial dalam rangka memperkuat posisi infrastruktur
nasional.

http://www.batan.go.id/index.php/id/lokasi-rde

Lokasi RDE
Dalam Studi kelayakan akan dikaji lebih lanjut mengenai kemampuan/kelayakan tapak
terpilih untuk penelitian, pengembangan dan pemanfaatan RDE. Selain itu, kajian juga
meliputi aspek pendanaan, dampak terhadap lingkungan, aspek sosial politik dan
budaya.Secara geografi, lokasi tapak RDE terletak di dalam Kawasan Puspiptek Serpong,
Kelurahan Muncul, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan di Provinsi Banten

Anda mungkin juga menyukai