1. Latar Belakang LPP TVRI Stasiun DKI saat ini belum memiliki pemancar sendiri untuk
mendukung kegiatan siaranya. Oleh sebab itu diperlukan Menara pemancar
dengan ketinggian 65 meter yang rencanaya akan dibangun di Cianjur, Jawa Barat.
Sehubungan dengan hal tersebut Direktorat Umum bagian Sarana dan Prasarana
berencana membangun tower pemancar lengkap dengan bangunan pendukung
berupa rumah pemancar TX, Rumah Diesel, dan Rumah Jaga Operator, di Cianjur,
Jawa Barat. Diharapkan dengan pembangunan ini jangkauan siaran LPP TVRI
dapat lebih luas dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat khususnya di
wilayah Jawa Barat dan sekitarnya.
2. Target / Sasaran Target/sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan
tersebut adalah memperluas jangkauan siaran LPP TVRI
4. Sumber Dana dan a. Pekerjaan Pembangunan Tower 65 M Pemancar Transmisi Cianjur LPP TVRI
Perkiraan Biaya Jawa Barat menggunakan DIPA LPP TVRI Tahun Anggaran 2022.
1
Pekerjaan pembangunan ruang genset, Pekerjaan pembangunan sanitasi
& resapan air.
b. Lokasi Pengadaan : Kantor Pusat TVRI, Jl. Gerbang Pemuda No. 8, Senayan
– Jakarta.
c. Data dan fasilitas yang dapat disediakan oleh PA/KPA/PPK : -
6. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan : 180 (Seratus Delapan Puluh) hari kelender
Pelaksanaan
Pekerjaan
3
- Agregat kasar berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan
batu
- Agregat kasar harus sesuai dengan spesifikasi agregat kasar untuk
beton menurut ASTM C33-86.
- Ukuran terbesar agregat kasar adalah 2,5 cm.
- Agregat kasar untuk beton harus terdiri dari butiran-butiran yang
kasar, keras dan tidak berpori.
- Agregat kasar untuk beton harus bersih dari lumpur dan sampah.
b. Agregat Halus
- Agregat halus dapat digunakan pasir alam yang berasal dari daerah
setempat dengan catatan memenuhi syarat seperti yang tercantum
dalam PBI'71untuk Agregat Halus.:
- Pasir harus bersih dari bahan organik, zat-zat alkali dan substansi-
substansi yang merusak beton.
- Pasir laut tidak boleh digunakan untuk beton.
- Pasir harus terdiri dari partikel-partikel yang tajam dan keras.
c. PC (Portland Cement)
- Semen yang digunakan adalah jenis portland cement yang memenuhi
syarat-syarat yang ditentukan dalam N.I 8 dan P.B.I 1971. Semen-
semen harus diperoleh dari Pabrik yang disetujui oleh konsultan
pengawas dan diketahui oleh TVRI. (Type PPC dan PCC)
- Dalam pengangkutan semen harus terlindung dari hujan. Harus
diterimakan dalam kantong asli dari pabriknya dalam keadaan
tertutup rapat.
- Kantong-kantong semen yang rusak jahitannya dan robek-robek,
tidak diperkenankan digunakan, kecuali untuk pekerjaan bukan
beton.
- Semen yang sebagian sudah membatu dalam kantong sama sekali
tidak diperbolehkan untuk dipergunakan.
- Semen harus disimpan didalam gudang yang mempunyai ventilasi
yang cukup dan tidak kena air, diletakkan pada tempat ditinggikan
paling sedikit 30 cm dari lantai. Tidak boleh ditumpuk sampai
tingginya mencapai 2 (dua) meter, dan setiap pengiriman baru harus
4
dipisahkan dan diberi tanda dengan maksud agar pemakaian semen
dilakukan menurut urutan pengirimannya.
d. Air
Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung
minyak, asam, alkali, garam, bahan-bahan organis dan bahan-bahan
lain yang merusak beton dan/atau baja tulangan. Dalam hal ini
sebaiknya dipergunakan air bersih yang dapat diminum.
e. Additive
Semua penggunaan bahan tambah campuran beton (additive) harus
seijin Konsultan pengawas dengan di ketahui oleh TVRI dengan
melampirkan brosur, spesifikasi teknis dan hasil pengujian.
f. Mutu Beton
Mutu beton yang digunakan untuk seluruh pekerjaan beton cor di
tempat dalam pekerjaan ini adalah K-225.
5
d. Slump (Kekentalan Beton)
Kekentalan beton untuk jenis konstruksi berdasarkan pengujian
dengan PBI-1971 adalah sebagai berikut:
1.2.6. Pembesian
Sebelum pekerjaan pembesian dimulai, Mitra Kerja harus
menyerahkan As Plan Drawing pembesian kepada Konsultan
Pengawas dengan di ketahui oleh TVRI untuk mendapatkan
persetujuan.
Besi tulangan polos maupun besi-besi tulangan ulir (deformed bars)
harus sesuai dengan persyaratan dalam NI-2 Bab 3.7, yang
dinyatakan sebagai BJTD-40 dan BJTP-24, seperti dinyatakan dalam
gambar dengan persyaratan sebagai berikut :
- BJTD -40 (tegangan leleh = 4000 kg/cm2) untuk dia.> 12 mm
- BJTP -24 (tegangan leleh = 2400 kg/cm2) untuk dia. 12 mm
Besi tulangan yang akan digunakan harus bebas dari karat dan
kotoran lain, apabila harus dibersihkan dengan cara disikat atau
digosok tanpa mengurangi diameter penampang besi, atau dengan
bahan cairan sejenis "Vikaoxy Off' yang disetujui konsultan
pengawas dengan di ketahui oleh TVRI. Baja tulangan dapat
difabrikasi diluar site atau di lokasi pekerjaan dan pada tempat yang
terlindung dari cuaca hujan/panas.Pekerjaan pembesian terutama
panjang dan ukuran, bengkokan, sambungan dan panjang-panjang
6
penyaluran harus sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan
dalam perencanaan. Baja tulangan yang telah selesai difabrikasi
kemudian dirakit/ dipasang pada posisi bekisting yang telah siap
sebelumnya, penahan/pengikat tulangan pada bekisting dapat
dilakukan dengan bahan beton decking atau jangkar/kaki ayam
supaya baja tulangan dapat terpasang kokoh, kuat dan tepat pada
posisinya.
a. Kawat Pengikat
Ukuran minimal kawat pengikat adalah 0,1 mm seperti yang
disyaratkan dalam NI-2 Bab. 3.7.
b. Cetakan Beton
Standard
Seluruh cetakan mengikuti persyaratan Normalisasi dibawah ini :
- SNI - 2 - 1971 = Peraturan Beton Indonesia
- SNI - 3 - 1970 = Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia
c. Persyaratan Bahan dan Pelaksanaan:
- Cetakan (bekisting beton) dibuat dari bahan multiplaks/papan
kayu dengan tebal minimal 12 mm dengan penguat-penguat
kayu atau pipa secukupnya, sehingga keseluruhan cetakan
(bekisting beton) dapat berdiri stabil dan tidak terpengaruh oleh
desakan-desakan beton pada waktu pengecoran serta tidak
terjadi perubahan bentuk.
- Rencana desain seluruh cetakan (bekisting beton) menjadi
tanggung jawab Mitra Kerja dengan menyerahkan As Plan
Drawing kepada konsultan pengawas dengan di ketahui oleh
TVRI untuk disetujui.
- Permukaan cetakan (bekisting beton) harus dibasahi dengan
rata agar tidak terjadi penyerapan air beton yang baru dituang.
- Cetakan (bekisting beton) dapat dibongkar dengan persetujuan
tertulis dari konsultan pengawas dengan di ketahui oleh TVRI
- Semua permukaan beton yang dihasilkan harus rapi, bersih rata
dan tanpa cacat/keropos, lurus dan tepat pada posisinya sesuai
dengan As Plan Drawing.
7
- Semua pekerjaan baut (bolt) pada bangunan ini harus
memenuhi syarat dari AISC, "Specification for Structural Joints
Bolts".
- Semua pekerjaan las harus mengikuti American Welding Society
Code for Arc Welding in Building Construction Section 4.
- Mitra Kerja wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab
terhadap semua ukuran--ukuran yang tercantum pada As Plan
Drawing.
- Perhitungan detail dan sambungan dari bagian-bagian
konstruksi baja yang tidak tercantum dalam As Plan Drawing
harus dilengkapi oleh Mitra Kerja dan harus dinyatakan pada As
Build Drawing. Untuk itu Mitra Kerja harus meminta persetujuan
dari konsultan pengawas dengan di ketahui oleh TVRI sebelum
memulai pekerjaan tersebut.
- Mitra Kerja bertanggung jawab terhadap semua kesalahan-
kesalahan detailing, fabrikasi dan ketepatan
penyetelan/pemasangan semua bagian-bagian konstruksi baja.
- Sebelum memulai pekerjaan fabrikasi Mitra Kerja harus
melakukan pengukuran lapangan dan menyatakannya dalam As
Plan Drawing, untuk disetujui oleh konsultan pengawas dengan
di ketahui oleh TVRI.
- Pekerjaan perubahan dan pekerjaan tambahan di lapangan pada
waktu pemasangan yang diakibatkan oleh kurang teliti atau
kelalaian pelaksanaan harus dilaksanakan atas biaya Mitra
Kerja.
- Kurang tepatnya pemasangan karena kesalahan fabrikasi harus
dibetulkan, diperbaiki atau diganti dengan yang baru, semua
atas biaya Mitra Kerja.
b. Persyaratan bahan
Pipa Baja (dimensi sesuai As Plan Drawing)
- Pipa baja yang digunakan adalah dari kualitas baik dengan mutu
BJ-37 (tegangan leleh baja = 2400 kg/cm2).
- Permukaan batang baja tersebut harus tampak rata dan bebas
dari cacat-cacat lain yang dapat merugikan dalam penggunaan
akhir serta memenuhi persyaratan dalam PUBBI 1982.
Baja Siku (dimensi seperti As Plan Drawing)
- Baja Siku yang digunakan adalah dari kualitas baik dengan mutu
BJ-37 (tegangan leleh baja = 2400 kg/cm2).
- Permukaan batang baja tersebut harus tampak rata dan bebas
dari cacat-cacat lain yang dapat merugikan dalam penggunaan
akhir serta memenuhi persyaratan dalam PUBBI 1982.
- Baja siku yang dimaksud adalah baja siku sama kaki.
Baja Strip (tebal pelat sesuai As Plan Drawing)
- Baja Strip yang digunakan adalah dari kualitas baik dengan mutu
BJ-37 (tegangan leleh baja = 2400 kg/cm2).
- Permukaan batang baja tersebut harus tampak rata dan bebas
dari cacat-cacat lain yang dapat merugikan dalam penggunaan
akhir serta memenuhi persyaratan dalam PUBBI 1982.
Kawat Las
- Kawat las (yang selanjutnya disebut elektroda las) busur listrik
berlapis yang dipakai untuk pengelasan baja karbon rendah dan
baja paduan rendah, harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam SII 0192 - 1978.
8
- Mempunyai kiasifikasi menurut sifat mekanik dari logam las,
jenis lapisan, posisi pengelasan dan jenis arus listrik yang dapat
digunakan seperti pada tabel 80 - 1 PUBBI 1982.
- Memenuhi persyaratan serta ketentuan-ketentuan yang
disebutkan dalam tabel 80-9 pada PUBBI 1982.
Anker, Mur, Baut (dimensi sesuai As Plan Drawing).
- Anker, mur, baut yang digunakan sebagai alat penyambung atau
pengikat dalam pembuatan rangka baja dan pekerjaan lainnya
seperti As Plan Drawing, adalah dari kualitas baik dan minimal
mempunyai mutu yang sama dengan baja yang digunakan,
sesuai dengan PUBBI 1982 pasal 92.
- Mur dan baut yang digunakan jenis HTB dengan tegangan leleh
baja sebesar 10.000 kg/cm2.
9
a. Dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis ini ditentukan
kebutuhan pengadaan dan pemasangan peralatan Mekanikal dan
Elektrikal. Pekerjaan ini meliputi pengadaan, instalasi,dan uji terima.
b. Mutu Bahan dan Pemasangannya :
Mitra Kerja diminta untuk memberikan mutu bahan dan
pemasangan dengan kualitas yang tinggi. Dan dilaksanakan oleh
tenaga kerja yang terampil serta berpengalaman di bidangnya.
c. As BuildDrawingPelaksanaan :
1) As Build Drawing Pelaksanaan adalah :As Build Drawing
sebagaimana pekerjaan dilaksanakan, termasuk perbaikan-
perbaikan dan penyimpangan-penyimpangan dari rencana
semula, yang telah disetujui konsultan pengawas dengan di
ketahui oleh TVRI guna kelengkapan penyerahan.
d. Mitra Kerja harus membuat As Build Drawing Pelaksanaan yang
disetujui konsultan pengawas dengan di ketahui oleh TVRI sebanyak
3 (Tiga) set menggunakan Autocad dengan ukuran kertas standar A3
dan diserahkan kepada konsultan pengawas dengan di ketahui oleh
TVRI termasuk soft copynya.
e. Pembersihan Lokasi
1) Mitra Kerja bertanggung jawab memelihara kebersihan dan
ketertiban proyek baik didalam ruangan atau bangunan maupun
disekitar/tapak proyek, selama proyek dilaksanakan.
2) Semua sampah, bekas peti, sisa bahan dan lain-lain sampah dari
bekas pekerjaan Mitra Kerja harus segera disingkarkan ketempat
yang telah ditentukan.
10
1.5 Pemasangan Sistem Pertanahan (Grounding System)
1.5.1 Tujuan Sistem Pentanahan untuk perangkat telekomunikasi
a. Melindungi petugas instalasi, petugas operasi dan pemeliharaan dari
tegangan listrik yang membahayakan.
b. Melindungi perangkat telekomunikasi terhadap tegangan listrik
lebih.
c. Memenuhi standar umum persyaratan teknis.
d. Mengurangi crosstalk dan noise dalam sirkit telekomunikasi.
e. Penggunaan tanah sebagai salah satu konduktor dari suatu sirkit
telekomunikasi.
11