NOTA PEMBELAAN
(PLEIDOI)
ATAS NAMA
DARAHMAN RUMAIN
Pertama – tama selaku Penasihat Hukum Anak yang Berkonflik dengan Hukum mengucapkan
terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada kami oleh yang Mulia Majelis Hakim guna
menyampaikan Nota Pembelaan (Pleidoi) atas tuntutan Jaksa/ Penuntut Umum yang telah
menuntut Anak yang Berkonflik dengan Hukum atas nama Darahman Rumain alias Amang.
Selanjutnya dengan adanya tuntutan Jaksa Penuntut Umum dalam Surat Tuntutannya
yang telah dibacakan pada sidang sebelumnya, Kami Penasihat Hukum Anak yang Berkonflik
dengan Hukum menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Majelis Hakim,
yang telah berusaha secara maksimal untuk memeriksa dan mengadili perkara ini sehingga
sampailah pada bagian Kami Penasehat Hukum Anak yang Berkonflik dengan Hukum,
berkesempatan menyampaikan Nota Pembelaan atas Tuntutan Jaksa Penuntut Umum.
Demikian pula kepada Jaksa Penuntut Umum, kami ucapkan banyak terima kasih, karena
telah berupaya dengan sungguh-sungguh guna membuktikan dakwaannya, sehingga telah sampai
pada tuntutan, bukan semata – mata guna mencari kwantitas dari perkara ini, akan tetapi mencari
kualitas dari perkara ini yaitu membuktikan kebenaran materiil, guna mengungkapkan kebenaran
dan menegakan keadilan.
Selain itu kami Penasehat Hukum juga mengucapkan terima kasih kepada Panitera Sidang
yang ikut berperan aktif dalam mencatat fakta-fakta yang terungkap didalam persidangan ini, dan
kami juga menyampaikan terima kasih kepada pengunjung sidang mengikuti dan mengontrol
jalannya persidangan ini mulai dari pembacaan dakwaan sampai pada tahap Pembacaan
Pembelaan (Pledoi) ini.
Menyadari bahwa Pengadilan adalah benteng terakhir dari Pencari keadilan guna
menegakkan kebenaran dan keadilan, dimana baik Majelis Hakim, Sdr. Jaksa Penuntut Umum
dan Kami Penasihat Hukum Terdakwa masing – masing telah mempunyai pendapat dalam
menilai kasus ini teristimewa tentang perbuatan Terdakwa, Kami Tim Penasehat Hukum
mempunyai pendapat yang berbeda dalam beberapa hal dengan Sdr. Jaksa Penuntut Umum, akan
tetapi kami yakin dan percaya berdasarkan Fakta–Fakta yang terungkap dipersidangan, maka
telah terbentuk keyakinan Hukum Majelis Hakim tentang bersalah tidaknya Anak yang
Berkonflik dengan Hukum dalam perkara ini.
Bahwa terhadap keterangan Anak Korban, Anak yang berkonflik dengan Hukum
membantah sebagian bahwa Anak tidak memaksa Anak Korban untuk bersetubuh, Anak
tidak Menarik tangan Anak Korban, sudah ada janjian antara Anak dan Anak Korban
untuk bertemu di Rumah Kosong milik Mustamar Lewataka. Bahwa anak dan anak
Korban masing-masing membuka celana masing-masing, Anak tidak memegang tangan
Anak Korban.
4. Keterangan Anak
Darahman Rumain alias Amang, Pada Pokoknya dipersidangan memberikan
keterangan sebagai Berikut:
- Bahwa Anak mengerti dihadapkan dipersidangan sehubungan dengan Tindak
Pidana Persetubuhan yang dilakukan Anak terhadap Anak Korban Karmila
Rumain alias Mila;
- Bahwa Anak Darahman Rumain kenal dengan Anak Korban karmila Rumain
alias Mila karena tinggal sekampung dan tidak memiliki hubungan keluarga;
- Bahwa Anak Yang Berfkonflik dengan Hukum mengakui melakukan
persetubuhan dengan Anak Korban Karmila Rumain alias Mila;
- Bahwa Anak Menyesal atas perbuatannya bersetubuh dengan anak Korban
Karmila Rumain;
- Bahwa Anak berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya;
- Bahwa Anak Yang Berkonflik Dengan Hukum belum pernah terlibat masalah
Pidana dan belum pernah dipidana;
- Bahwa Anak mengakui perbuatannya telah bersetubuh dengan Anak Korban
Karmila Rumain alias Mila;
- Bahwa persetubuhan dengan Anak Korban Karmila Rumain alias Mila bertempat
di rumah kosong milik Mustamar Lewataka, kamar belakang pada Hari Rabu
Tanggal 10 Juni 2020 sekira pukul 23:00 di Desa Nama, Kecamatan Siritaun
Wida Timur Kabupaten Seram Bagian Timur;
- Bahwa bermula ketika Anak yang berkonflik dengan Hukum bertemu dengan
Anak Korban Darahman Rumain disekolah Madrasah Ibtidaiyah pada acara halal
bil Halal. Antara Anak dan Anak Korban berjanji untuk bertemu di Rumah
Kosong milik saudara Mustamar Lewataka;
- Bahwa antara anak dan anak korban bersepakat bahwa Anak Yang berkonflik
dengan Hukum lebih dulu pergi ke rumah kosong tersebut dan menunggu Anak
Korban menyusul ke Rumah kosong milik Mustamar lewataka sebagaimana yang
sudah sepakati;
- Bahwa kondisi rumah milik saudara Mustamar tidak ada pencahayaan namun
pantulan cahaya dari Luar Rumah dapat mengenai dalam Rumah milik saudara
Mustamar;
- Bahwa rumah saudara Mustamar tidak terkunci sehingga Anak dapat masuk
kedalam rumah dan menunggu Anak Korban Karmila Rumain;
- Bahwa saat Anak yang berkonflik dengan hukum melakukan persetubuhan
terhadap Anak Korban karmila Rumain alias Mila, kemaluan Anak Korban tidak
mengeluarkan Darah;
- Bahwa saat anak anak melakukan persetubuhan terhadap anak korban, pada saat
itu anak korban tidak melakukan perlawanan;
- Bahwa Anak dan Anak Korban melakukan persetubuhan tanpa Paksaan ataupun
kekerasan;
- Bahwa Anak Darahman Rumain berhubungan badan dengan anak korban lebih
dar 10 kali sebelum kejadian terakhir;
- Bahwa anak Darahman Rumain dan Anak Korban menjalin hubungan
pacaran/percintaan sejak Bulan Oktober 2018;
- Bahwa anak membujuk rayu Anak Korban Karmila rumain Alias Mila, bahwa
anak yang berkonflik dengan hukum akan menikahi anak Korban seteah selesai
kuliah;
- Bahwa anak mengakui barang bukti yang ditunjukkan oleh Hakim;
- Bahwa anak Darahman Rumain menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan
mengulanginya lagi;
Bahwa rumusan perbuatan pidana dalam ketentuan Pasal 81 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 35 Tahun 2014 Jo Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Jo
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016, menunjuk pada rumusan pasal yang
bersifat alternative, artinya ketika salah satu unsur dari ketiga unsur perbuatan
pidana tersebut terpenuhi maka terbuktilah perbuatan pidana yang didakwakan.
Maka dapat diuraikan perbuatan Anak Yang Berkonflik Dengan Hukum apakah
terbukti telah melakukan tindak pidana atau tidak terbukti melakukan tindak
pidana Tipu muslihat, Rangkaian kebohongan atau membujuk Anak untuk
melakukan persetubuhan dengan dia”, yaitu sebagai berikut: bahwa Anak Yang
berkonflik dengan Hukum Darahman Rumain alias Amang bermula dari
hubungan percintaan atau Pacaran antara Anak dan Anak Korban Karmila
Rumain alias Mila, dalam Fakta Persidangan Anak yang berkonflik dengan
Hukum maupun Anak Korban sama-sama mengakui bahwa adanya kalimat
pernyataan yang diucapkan oleh Anak Darahman Rumain sebagai berikut: “Anak
Yang berkonflik dengan Hukum akan menikahi Anak Korban setelah Kuliah”,
dengan demikian maka unsur ini telah terpenuhi.
V. KESIMPULAN DAN PERMOHONAN
Berdasarkan uraian kami tersebut diatas, maka kami penasihat hukum Anak Yang Berkonflik
dengan Hukum, sebelum menyampaikan permohonan kami dalam Nota pembelaan ini
terlebih dahulu kami sampaikan hal-hal yang menjadi perhatian Majelis Hakim, yaitu:
Oleh karena itu, kami selaku penasihat Hukum Anak Yang Berkonflik Dengan Hukum
memohon agar kiranya Anak DARAHMAN RUMAIN alias AMANG haruslah diputuskan
seringan-ringannya Oleh Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini.
Apabila Majelis Hakim Yang Mulia berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex
Aequo et Bono).
Demikian Pembelaan (Pleidoi) ini kami buat dan kami bacakan dalam sidang pada hari senin
Tanggal 30 November 2020, selanjutnya kami serahkan kepada Majelis Hakim yang mulia,
Kiranya dapat mengabulkannya, dan pada akhirnya disampaikan terima kasih.
Hormat Kami
NUZUL BANDA,S.H.