Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PEMBUATAN BUSANA WANITA DEWASA

UNTUK KESEMPATAN PESTA


SEBAGAI PERENCAAN PRODUK MASSAL

Diajukan untuk memenuhi tugas pelajaran PKK

Disusun Oleh:
Dina Ramadhani
Elgi Senditiawati
Febi Andini
Istiqomah Fie Haq
Vina Damayanti
Vina Rahmawati
Jurusan : Tata Busana
Kelas : XII Busana 1

SMKN 2 BALEENDAH JL. R.A.A WIRANATA KUSUMAH NO.11


KAB. BANDUNG
2019/2020
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Industri

Lembar Pengesahan Sekolah

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

Daftar Gambar

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pembuatan Busana Pesta

BAB 2 PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Struktur Organisasi

2.2 Bidang Pekerjaan Perusahaan

BAB 3 LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Busana

3.2 Pengertian busana pesta/pengantin

3.3 pembuatan pola dan cutting


BAB 5 PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah


berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa
disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran
yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih
baik lagi.

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pembuatan Busana Pesta
Pembuatan busana pesta untuk memenuhi keinginan costumer dan dapat
menambah ilmu kita dalam pembuatan busana pesta yang belum kita pelajari di
sekolah serta menambah wawasan dalam ilmu pembuatan busana pesta.

BAB 2
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Struktur Organisasi


Direktur

Vina Rahmawati

Wakil Direktur

Febi Andini

Sekertaris Bendahara

Dina Ramadhani Elgi Senditiawati


Vina Damayanti Istiqomah Fie-Haq

2.2 Bidang Pekerjaan Perusahaan

Bidang Pekerjaan Nama

1. Desain Elgi Senditiawati

2. Pattern Maker Vina Rahmawati, Istiqomah Fie-Haq

3. Cutting Dina Ramadhani

4. Sewing Febi Andini, Vina Damayanti

5. Finishing All

Tugas dan tangggung jawab bagi karyawan meliputi:

1. Setiap karyawan diwajibkan untuk melaksanakan tugas yang diberikan

dengan rasa penuh tanggung jawab serta memperhatikan perintah dari

atasan.
2. Setiap karyawan harus penuh kesabaran dalam melaksanakan tugasnya, dan

tidak diperolehkan melimpahkan tugasnya kepada karyawan yang lain

kecuali diperintah atasan.

3. Karyawan harus biasa menggunakan sarana kerja, material, dan waktu

dengan efisien serta tidak diperkenankan meninggalkan jam kerja tanpa izin

di atasan.

4. Menjaga kesusilaan dan kesopanan dalam melaksanakan tugas sehari-hari.

5. Setiap karyawan diharuskan memakai sandal khusus di dalam maupun di

luar ruangan.

6. Berpenampilan rapih, sopan dan jika rambut panjang harus di iktat.

7. Karyawan tidak diperbolehkan memainkan handphone atau gadget pada

saat jam kerja terkecuali hal tersebut adalah hal yang sangat penting.

BAB 3
LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Busana


Busana dalam pengertian luas adalah segala sesuatu yang dipakai dari
kepala sampai ujung kaki yang memberi kenyamanan dan menampilkan
keindahan bagi si pemakai.

Busana mutlak itu termasuk busana pokok,yang dikatakan busana pokok yaitu :
blus, rok, baju, BB, Kebaya, dan busana dalam.

3.2 Fungsi Busana

Pada awalnya busana berfungsi hanya untuk melindungi tubuh baik dari
sinar matahari,cuaca ataupun gigitan serangga.

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi fungsi busana dapat


diuraikan sebagai berikut:

1. Dari aspek biologis

- untuk melindungi tubuh dari cuaca

- untuk melindungi tubuh dari sinar matahari

- untuk melindungi tubuh dari gigitan serangga

- untuk menutupi / menyamarkan kekurangan dari sipemakai

2. Dari aspek psikologis

- untuk menambah keyakinan dan rasa percaya diri.

3. Aspek sosial

- untuk menutupi aurat

- untuk memenuhi syarat kesusilaan

- untuk menggambarkan adat/budaya

- untuk media informasi

- untuk media informasi non verbal

- dapat menyampaikan pesan, untuk mengetahui kepribadiannya.


3.2 Pengertian Busana Pesta

Busana adalah  segala sesuatu yang dipakai dari kepala sampai ujung kaki

yang memberi kenyamanan dan menampilkan keindahan bagi pemakai.

3.1.2 Macam-macam Busana

1. Busana kerja

Busana kerja adalah busana yang dipakai ketika melakukan pekerjaan-

pekerjaan yang sesuai dengan tugasnya.

2. Busana Pesta

Busana pesta adalah pakaian yang melekat pada tubuh, dipakai pada

saat acar tertentu denagn tujuan memperindah penampilan seseorang.

Busana pesta merupakan busana istimewa. Busana pesta dibuat dari bahan

pilihan yang bagus misalnya, sutera, lace, silky, tule, sifon, dan sebagainya.

Pemakai busana pesta dalam setiap penampilan harus disesuaikan dengan

jenis pesta dan tujuan pemakaian busana itu sendiri, sehingga pemakai

busana yang sesuai dengan tujuan pemakaiannya menjadi lebih menarik dan

percaya diri di lingkungan pemakai berada. Pembuatan busana pesta

memerlukan ide kreatif untuk mengikuti perkembangan mode busana pesta

yang sedang trend.

1) Pemakaian Busana pesta

Sifat- sifatnya:

 Biasa

 Resmi perseorangan
 Resmi kenegaraan

Waktu:

 Pagi – siang

 Sore – malam

2) Macam-macam Busana Pesta

a. Busana Pesta pagi sampai siang

Busana pesta pagi atau siang adalah busana yang dikenakan pada

kesempatan pesta antara pukul 09.00-15.00. Busana pesta ini terbuat dari

bahan yang bersifat halus, lembut, menyerap keringat dan tidak berkilau,

sedangkan pemilihan warna sebaiknya dipilih warna yang lembut tidak

terlalu gelap.
Gambar 3.1 Busana Pesta pagi sampai siang

b. Busana Pesta Sore

Busana pesta sore adalah busana yang dikenakan pada kesempatan sore

menjelang malam. Pemilihan bahan sebaiknya bertekstur agak lembut dengan

warna bahan yang cerah atau warna yang agak gelap dan tidak mencolok.
Gambar 3.2 Busana pesta sore

c. Busana Pesta Malam

Busana pesta malam adalah busana yang dikenakan pada kesempatan

pesta malam hari. Pemilihan bahan yaitu yang bertekstur lebih halus dan

lembut. Mode busana kelihatan mewah atau berkesan glamour. Warna yang

digunakan lebih mencolok, baik mode ataupun hiasannya lebih mewah.

Gamabar 3.3 Busana pesta malam

d. Busana Malam Resmi

Busana pesta malam resmi adalah busana yang dikenakan pada saat

resmi, mode masih sederhana, biasanya berlengan tertutup sehingga kelihatan

rapi dan sopan tetapi tetap terlihat mewah.


Gambar 3.3 Busana pesta malam

Pengertian prakarya dan kewirausahaan

3.4 Proses Pembelajaran di Boutique glowing

1.Pola

Pola adalah potongan-potongan kertas yang merupakan prototipe bagian-


bagian pakaian atau produk jahit menjahit. Pola dijadikan contoh agar tidak
terjadi kesalahan sewaktu menggunting kain.

2. Cutting

Cutting adalah proses pemotongan kain atau bahan sesuai pola yang
terdapat pada kertas marka, atau pada kain sehingga diperoleh hasil potongan
sesuia ukuran busana yang sudah direncanakan.

3. Menjahit

Menjahit adalah pekerjaan menyambung kain, bulu, kulit binatang,


pepagan, dan bahan-bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan
benang. Menjahit jarum tangan atau dengan tangan memakai jarum
tangan atau dengan mesin jahit.
4. Accessories

Accessories merupakan barang-barang pelengkap busana baik dari ujung


kepala sampai ujung kaki. Adapun accessories yang di produksi oleh
Boutique Harry Ibrahim the Bridal Collection

5. Finishing

Finishing merupakan proses akhir dari produksi pakaian, proses finishing

di antaranya :

 Pemasangan kancing (buttoning)

 Pembersihan benang (trimming)

 Lubang kancing (button hole)

 Inspection

 Repairing

 Pressing and ironing

 Size sorting

 Inserting polibag

 Assorting Sz/carton dan packing

6. QC (Quality Control)

QC adalah semua usaha untuk menjamin agar hasil dari pelaksanaan sesuai

dengan rencana yang telah ditetapkan dan memuaskan konsumen. Tujuan

quality control adalah agar tidak terjadi barang yang tidak sesuai dengan

standar mutu yang diinginkan (second quality) terus-menerus dan bisa


mengendalikan, menyeleksi, menilai kualitas, sehingga konsumen merasa puas

dan perusahaan tidak rugi.

Bagian pemasaran dan bagian produksi tidak perlu melaksanakan, tetapi

perlu kelancaran dengan memanfaatkan data, penelitian dan testing dengan

analisa statistik dari bagian QC yang disampaikan kepada pihak produksi untuk

mengetahui bagaimana hasil kerjanya sebagai langkah untuk perbaikan.

Saat pelaksanaan pengujian QC dan testing bila ditemukan beberapa

masalah khusus, perlu dibuat suatu study agar dapat digunakan untuk mengatasi

masalah dibagian produksi tersebut.

Di samping tugas bagian QC yaitu jika terjadi komplain, mengadakan

cek ulang dan menyatakan kebenaran untuk bisa diterima secara terpish lalu

dilaporkan kepada departemen terkait untuk perbaikan proses selanjutnya.

7. Packing

Packing adalah tahap terakhir dari proses pembuatan busana. Produk yang

siap untuk di packing akan dikumpulkan di ruang packing. Di sana produk-

produk tersebut diberi label, merk harga dan dikemas. Beberapa hal yang kami

pelajari adalah:

a. Cara mengemas produk yang baik sehingga dapat menarik minat konsumen.

b. Memberi barcode dan hangtag pada produk yang akan dikemas.

c. Merapikan dan menyiapkan produk atau lahan yang telah dikemas


d. Merapikan dan menyiapkan produk atau lahan yang telah dikemas.

Biaya Oprasional

alat dan bahan volume harga satuan jumlah harga

kain satin roberto 2 meter Rp.25.000 Rp.50.000

furing hero 1 meter Rp.14.500 Rp.14.500

Brokat 1,5 meter Rp.25.000 Rp.45.000

benang 1 buah Rp.2.500 Rp.2.500

Kap 1 pasang Rp.6.000 Rp.6000

res sleting 1 buah Rp.3.500 Rp.3.500

Balen 2 meter Rp.2.500 Rp.5.000

lapis gula 1/2 meter Rp. 9.500 Rp.9.500

Jumlah Rp.136.000

Penentuan harga jual. = harga pokok + laba (20%)+Rp.75000(upah jait)

= Rp.163.000+ Rp.75.000 = Rp. 238.000

Anda mungkin juga menyukai