PEMERINTAH ACEH
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 PEUSANGAN
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui/Mengetahui:
Mengetahui :
Halaman
JUDUL ......................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................iii
KATA PENGANTAR........................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang ............................................................................1
B. Tujuan Prakerin ...........................................................................2
C. Manfaat Prakerin..........................................................................2
A. Kesimpulan .................................................................................9
B. Saran............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Daftar Hadir
Agenda Kegiatan Pada Jurnal
Foto Kegiatan
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Jurnal
Kegiatan PKL yang berjudul “Busana Gaun” dengan baik. Shawalat serta salam
saya sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga dan
sahabat beliau, serta orang-orang mukmin yang tetap istiqamah di jalan-Nya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program Praktek Kerja lapangan (PKL) merupakan kegiatan perpaduan
dua sistem pendidikan yang menekankan kepada keterkaitan dan
kesepadanan (Link and Macth) peserta didik melalui program pembelajaran dan
pelatihan yang disusun berdasarkan kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan
dengan berorientasi kepada pelaksanaan Praktek Kerja didunia usaha/industri,
sehingga diharapkan mampu untuk mengurangi kesenjangan antara kualifikasi
yang dibutuhkan oleh dunia kerja dengan kualitas lulusan yang dihasilkan oleh
Sekolah Menengah Kejuruan.
Dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) inilah nantinya
diharapkan para lulusan Sekolah Menengah Kejuruan betul-betul sudah
memenuhi kualifikasi bagi dunia kerja serta sudah benar-benar siap memasuki
dunia kerja.
Adapun pelaksaan Praktek Kerja Lapangan di Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 1 Peusangan ini melalui beberapa kegiatan, diantaranya adalah
sebagai Praktik kerja di dunia Usaha/Industri baik di Instansi Pemerintah/swasta
dan Praktik kerja di Unit Usaha/ Produksi sekolah.
Dalam pembuatan busana gaun, mesin yang digunakan tak jauh berbeda
dengan mesin yang digunakan untuk menjahit lainnya, perbedaanya pada mesin
yang digunakan untuk menjahit bekerja bersamaan dengan mesin jahit obras,
sehingga lebih cepat proses pengerjaannya.
B. Tujuan Prakerin
Tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan siswa/siswi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang
dimilikinya. Adapun tujuan dalam pembuatan Laporan Praktek Kerja Lapangan
(PKL), antara lain :
1. Menghasilkan ilmu teori yang didapat di sekolah dengan langsung turun
ke dalam dunia usaha.
2. Untuk mendapatkan pengalaman sebagai bahan perbandingan antara teori
yang didapat di sekolah dengan Praktek kerja yang sesungguhnya.
3. Meninggalkan kreativitas siswa/siswi dalam penulisan yang bersifat
Objektif dan ilmiah.
C. Tujuan Prakerin
1. Menambah wawasan di dunia kerja.
2. Melatih diri dalam kualitas kedisiplinan baik di rumah, sekolah, dan di
dunia kerja
3. Mengasah dan menggali skill.
BAB II
Pertama mula berdirinya tempat jahit Rauzah Butik ketika Kak Rauzah
Pertama-tama dia menerima jahitan bekas seiring waktu ia mula menerima jahit
baju pesta anak dan pakaian laki-laki. Ditempat Rauzah Butik sudah banyak sekali
menerima anak kostum dan sudah dalam 3 tahun ini menerima anak praktek
(PKL) yang berasal dari SMK, namanya terus dikenal oleh orang banyak karena
jahitannya yang rapi dan bagus dan nyaman ketika dipakai oleh pelanggannya,
1. Visi
Menjadi perusahaan terkemuka dan terpercaya untuk memenuhi
kebutuhan pasar dengan memberikan konstribusi maksimal bagi konsumen
dan masyarakat.
2. Misi
Memberikan kualitas terbaik kepada konsumen
Memberikan kepuasan bagi konsumen
Menciptakan produk unggulan dunia
Mempertahankan kualitas terbaik bagi konsumen
Mempertahankan pegawai yang berkualitas
Keikutsertaan aktif dalam pengembangan dunia busana
Keikutsertaan aktif dalam pengembangan dunia busana
B. Struktur Organisasi Rauzah Butik
PIMPINAN PERUSAHAAN
RAUZAH
SEKRETARIS BENDAHARA
NURLINA NIRAWATI
KARYAWAN
NURLINA
BAB III
BUSANA GAUN
Busana berasal dari bahasa sanskerta yaitu “bhusana” dan istilah yang
popular dalam bahasa Indonesia yaitu “busana” yang dapat diartikan “pakaian”
(Ernawati, 2008: 23). Busana dalam arti umum adalah bahan tekstil atau bahan
lainnya yang sudah dijahit atau tidak dijahit yang dipakai atau disampirkan untuk
penutup tubuh seseorang. Busana yaitu sesuatu yang dipakai untuk menutupi
badan seseorang dari ujung rambut sampai ujung kaki untuk melindungi badan.
Busana juga digunakan sebagai pelindung kesehatan agar tercipta keindahan dan
menjaga kesusilaan.
Gaun busana terusan adalah satu busana, terdiri dari busana yang menutup
badan atas, disambung dengan busana yang menutupi bagian bawah (Muliawan,
2012) Gaun adalah busana wanita atau anak-anak yang mempunyai model terusan
atau potongan di pinggang dan terbuat dari beragama gaya, jenis bahan, detail,
hiasan, dsb (Hadisurya, 2011). Kesimpulan dari pendapat diatas, gaun yaitu
bagian pakaian yang dipakai menutupi badan dari atas batas leher sampai bawah.
Panjang gaun bisa sampai diatas lutut, atau sampai mata kaki, disesuaikan dengan
desain. Jenis-jenis gaun juga beragam, diantaranya adalah gaun pesta yang terdiri
dari casual, office, cocktail dresses, gaun pengantin, gaun kerja, gaun tidur, gaun
rumah daster, gaun muslim gamis dan sebagainya. Gaun juga dibuat dari berbagai
macam jenis bahan, detail dan hiasan yang akan menambah bentuk gaun menjadi
menarik, indah dan mewah. Bahan yang biasanya digunakan misalnya sutra, satin,
beludru dan sebagainya. Penelitian ini akan mengajarkan macam-macam
membuat pola gaun rumah daster, gaun pesta dan gaun muslim gamis.
Gaun merupakan salah satu busana wanita yang desainnya dapat dibuat
mengikuti bentuk tubuh sesuai dengan keinginan si pemakai. Membuat pola gaun
dibutuhkan ketelitian dan kecermatan dalam mengamati desain yang ada karena
bentuk gaun yang beragam seperti adanya garis horizontal yang mengikuti lekuk
tubuh bagian dada, pinggang dan panggul ataupun seperti adanya garis vertikal
berupa garis princess yang dimulai dari bahu, dada atau pertengahan kerung
lengan ke bawah atau biasa disebut juga dengan garis hias.
Pola gaun merupakan pola yang bisa dikembangkan sesuai dengan model
yang diinginkan atau disebut juga dengan pecah pola. Pecah pola gaun akan
membuat gaun terusan satu bagian one piece dress dibuat kombinasi dengan
berbagai macam model lengan, rok dan sebagianya.
Teknik pembuatan pola menurut Pratiwi (2007: 3) dibagi menjadi dua
macam, yaitu:
1. Pola busana yang dibuat dengan konstruksi padat atau kubus. Pola
dibentuk diatas badan si pemakai atau tiruannya yang disebut dress form
atau passspop. Cara membuat pola dengan teknik ini disebut dengan
draping atau memulir.
2. Pola busana yang dibuat dengan konstruksi bidang datar atau flat pattern.
Pola ini merupakan pengembangan dari pola yang dibuat dengan
konstruksi padat atau kubus. Ukuran standar dalam pembuatan pola
kostruksi ada dua, yaitu 1) pola dengan menggunakan ukuran huruf seperti
S, M, L, XL dan sebagainya; 2) pola dengan menggunakan ukuran angka
yang telah diukur sebelumnya atau menggunakan ukuran standar.
Buku kostum/pola
Skala
Penggaris 30 cm
Ballpoint hitam
Pensil hitam
Penghapus
Pensil merah/biru
Pita Ukur (metline)
Kertas merah/biru (doorslag)
Kertas HVS
Gunting kertas
Lem kertas
Penggaris aneka ukuran
B. Jenis – Jenis Gaun
1. Halter dress
Gaun dengan bagian kerah di leher dan terbuka di bagian bahu sehingga
bahu tampak menonjol. Sudut ini membantu Anda menutupi kekurangan
jika bahu tidak terlihat kencang.
2. Tank dress
Bentuknya sangat sederhana. Potongannya lurus ke bawah sampai
setinggi paha atau betis. Cocok digunakan untuk ke pusat kebugaran.
3. Maxi dress
Gaun yang sangat fleksibel untuk dipakai di setiap acara. Potongannya
simpel tapi tetap mengikuti perkembangan jaman dan panjangnya sampai
semata kaki. Anda bisa menggunakannya untuk datang ke undangan
pernikahan. Padankan dengan sepatu jinjit atau sandal gladiator. Bisa
juga untuk bersantai di taman dengan motif floral.
4. Peasant dress
Gaun dengan potongan pinggang yang ramping, ruffle atau berkerut di
bagian bawah, serta akses di bagian leher. Anda bisa menggunakannya
saat datang ke festival yang digelar di ruang terbuka agar tidak
kepanasan.
5. Shirt dress
Sekilas gaun ini seperti kemeja, hanya saja panjangnya bisa sampai lutut
atau betis. Untuk tampilan klasik yang rapi, Anda bisa menggunakannya
ke kantor untuk bekerja. Tambahkan ikat pinggang untuk membentuk
tubuh wanita.
6. Tee dress
Sejenis kaus oblong dengan ukuran panjang dua kali lipat dari kaus. Buat
penggemar kaus bisa memakainya untuk aktivitas sehari-hari.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gaun merupakan salah satu busana wanita yang desainnya dapat dibuat
mengikuti bentuk tubuh sesuai dengan keinginan si pemakai. Membuat pola gaun
dibutuhkan ketelitian dan kecermatan dalam mengamati desain yang ada karena
bentuk gaun yang beragam seperti adanya garis horizontal yang mengikuti lekuk
tubuh bagian dada, pinggang dan panggul ataupun seperti adanya garis vertikal
berupa garis princess yang dimulai dari bahu, dada atau pertengahan kerung
lengan ke bawah atau biasa disebut juga dengan garis hias.
Kemudian dengan adanya praktik kerja lapang (PKL) penyusun dapat
merasakan secara langsung bagaimana praktik didunia usaha, khususnya industri.
Hal ini dapat dijadikan sebagai gambaran atau planning kedepannya tentang
mencari suatu pekerjaan tentunya yang bias memerdekakan dirinya sendiri,
sehingga dapat menghargai apa arti uang dengan hasil kerja keras. Dari kegiatan
PKL tersebut dapat diambil dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yang
meliputi sikap menghargai waktu, melakukan suatu hal haruslah dalam
peraturannya, bekerja dilakukan dengan cepat, rapi, teliti, dan sabar.
B. Saran
Sekolah hendaknya mengusahakan agar dapat memberangkatkan semua
anak PKL dalam waktu yang sama agar tidak terjadi kecemburuan sosial dan
mengurus kepanitian yang konsisten, Bagi Pihak Perusahaan Menyesuaikan anak
PKL dengan karyawan dalam hal bekerja, dan membantu segala hal yang
berkaitan dengan pembuatan laporan hasil PKL ditempat yang bersangkutan dan
Bagi Para Siswa Lebih solid, inisiatif dalam hal positif dan mendukung tindakan
yang baik, untuk kepentingan bersama serta menjaga almamater sekolah dengan
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ernawati, dkk. 2008. Tata Busana Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan.
Muliawan, Porrie. 2008. Analisa Pecah Model Busana Wanita. Jakarta: PT. BPK.
Gunung Mulia
Pratiwi Djati, dkk. (2001). Pola Dasar Dan Pecah Pola Busana. Yogyakarta:
Kanisius.