Anda di halaman 1dari 61

DIABETES MELLITUS

dr. Renny A. Puspitasari, Sp.PD


Definisi

Penyakit metabolik dengan


karakteristik hiperglikemi
yang terjadi karena kelainan
sekresi insulin, kerja insulin
atau keduanya
(Perkeni, 2019)
DM tipe 1
• Islet cell destruction
• absolute insulin deficiency
• Ketosis in absence of insulin
• Usual onset in childhood but can occur throughout adulthood
• ↑ risk if positive : HLA association, anti GAD, anti islet cell, anti insulin
autoAb
Patofisiologi

(Harvard Health Publishing, 2018)


Komplikasi kronis ini berkaitan
dengan gangguan vascular :

• Komplikasi mikrovaskular
(Nefropati, Retinopati, Neuropati)

• Komplikasi makrovaskular
(Penyakit kardiovaskuler/ Stroke/ Dislipidemia,
Penyakit pembuluh darah perifer, Hipertensi)

• Komplikasi neurologis (neuropati)


Tatalaksana
Terapi Non Farmakologi
1. Aktivitas Fisik (aerobic, intensitas sedang, 150 menit/minggu)
Jalan cepat, bersepeda santai, berenang
cek GD sebelumnya (<100  konsumsi KBH, >250 tunda)
2. Terapi Nutrisi (KBH 45-65%; Lemak 20-25% kebutuhan kalori;
Protein 0,8 atau 1-1,2 g/kg BB per hari)
diet rendah kalori, buah-buahan dan sayuran, biji- bijian,
ikan dan daging tanpa lemak)

Terapi Farmakologi

Terapi Farmakologi
Petunjuk Gaya Hidup Sehat
(sumber : Formula Klinik Praktis – Prof. Askandar, 2014)
Diet penderita DM :
1. Diet B : penderita DM yang tidak tahan lapar, diabetes dengan
dislipidemia, DM >10 th
G : Glucosa 2. Diet B fasting : Penderita DM berpuasa di bulan Ramadhan
U : Uric acid 3. Diet B1 : yang memerlukan protein tinggi
L : Lipid 4. Diet B1 fasting : Penderita DM yg memerlukan protein tinggi yang
berpuasa bulan Ramadhan
O : Obesity 5. Diet B2 : DM dengan CKD stage 2 (pra HD)
6. Diet B3 : DM dengan CKD stage 3 dan 4 (pra HD)
H : Hypertension 7. Diet Be : DM dengan HD regular dan dengan BUN terkendali
C : Cigarette 8. Diet G : DM dengan Gangren
I : Inactivity 9. Diet KV : DM dengan penyulit kardiovaskular
10. Diet M : Diabetes malnutrisi
S : Stress 11. Diet M Fasting : Malnutrisi berpuasa
A : Alcohol 12. Diet GL : DM dengan CKD 3-4 dengan SRMD
13. Diet H : DM dengan gangguan fungsi hati
R : Regular check up 14. Diet KV-T1-T3 : DM pre gest trimester 1,2,3
15. Diet KV-L : DM pre gest dengan masa laktasi
16. Diet B1- T1-T3 : DM Gestational trimester 1,2,3
17. Diet B1-L : DM Gestational dengan masa laktasi
Mekanisme Cara
Kerja Obat
diabetes
Profil
Obat
Diabetes
Sasaran Pengendalian DM
Patofisiologi yang mendasari masalah yang dihadapi pasien saat ini
adalah
A. Peningkatan IGF-1 di pembuluh darah perifer
B. Perubahan jenis koloni kuman komensal di usus
C. Penurunan produksi insulin oleh sel beta pankreas
D. Penurunan sensitivitas Glukagon oleh hepatosit
E. Kerusakan membrana basalis di nephron
• Pemeriksaan penunjang yang anda usulkan untuk menilai fungsi
jantung pada pasien nomor 1 adalah…
A. EKG
B. CKMB
C. Troponin I
D. Ekokardiografi
E. CT-Angiografi
• Diet yang anda usulkan pada pasien nomor 1 adalah…
A. Diet B
B. Diet KV
C. Diet Vegan
D. Diet Keto
E. Diet Paleo
• Tatalaksana hiperglikemia pada pasien nomor 1 yang anda usulkan
adalah…
A. Menambahkan Acarbose
B. Menambahkan Pioglitazon
C. Menambahkan Insulin Basal + Liraglutide (GLP-1)
D. Menambahkan Repaglinide + Gluburide
E. Menambahkan Saxagliptin (DPP4) + Canaglifozin (SGLT-inh)
• Laki-laki, 21 tahun, datang ke poliklinik untuk kontrol pasca-MRS
karena Ketoasidosis DM. Ketika MRS pasien didiagnosis menderita
DM Tipe 1.
• Patofisiologi yang mendasari DM tipe 1 adalah…
A. Destruksi sel beta pankreas melalui proses imunologik
B. Resistensi insulin pada jaringan perifer
C. Peningkatan aktivitas hormon glukagon
D. Anomali kelenjar eksokrin pankreas
E. Defek Kromosom 13
• Tatalaksana yang anda usulkan pada pasien nomor 9 adalah…
A. Metformin
B. Metformin + Glimepirid
C. Metformin + Sitagliptin
D. Metformin + Dapaglifozin
E. Protokol Terapi Insulin
• Pemeriksaan di bawah ini bermanfaat untuk menilai derajat
kerusakan sel beta pankreas pada pasien DM tipe 1 adalah…
A. Islet Cell Antibodies
B. Sekresi C-Peptide
C. Anti-GAD
D. Semua Benar
E. Semua Salah
TUMOR
HIPOFISIS
Dr. Renny A. Puspitasari, Sp.PD
• Laki- laki, 62 tahun, datang dirujuk oleh Puskesmas karena nilai
HbA1C 9,1 % GDP : 330 mg/dL GD2PP: 280 mg/dl. Nyeri dada (-),
sesak napas (+) terutama jika naik tangga.
• Pasien sudah menderita DM tipe 2 sejak 7 tahun yang lalu, sudah
mendapatkan metformin 3 x 500 mg dan glibenkamid 1 x 5 mg,
namun tidak rutin kontrol. Pasien juga pernah mengalami IMA 2
tahun yang lalu, dan sudah dilakukan kateterisasi jantung, 3 VD
pasien disarankan untuk CABG namun pasien menolak.
• BB : 80 kg TB : 160 cm.
• Pemeriksaan fisik : TD : 100/60 mmHg, Nadi : 84x/menit , respirasi :
22x/ menit. JVP : 5 + 3 cm.
Ukuran Normal 12x9x6 mm
Berat 0,6 mg

Anterior
Adenohipofisis

GH ACTH TSH FSH LH Prolaktin

Posterior
Neurohipofisis

Letak di dasar otak di bawah ventrikel ke tiga di


ADH Oksitosin
‘‘Turkish saddle” (sella tursika) bagian dari tulang sphenoid.
Di bawah hypothalamus dan kiasma optikum
Adenoma Hipofisis
• mikroadenoma (<10mm)
• makroadenoma (>10mm)

• non-functioning pituitary
adenomas (NFPA)  tidak
memproduksi hormon
• Fungsional Adenoma Hipofisis
Prolactinoma

Manifestasi
Klinis
• Tumor yang mensekresi prolactin
 52%
• Tumor yang mensekresi hormon
pertumbuhan (GH)  27% Cushing’s syndrome
• Tumor yang
mensekresi Adrenocorticotropic Acromegaly
hormone-secreting (ACTH)  20%
• Tumor yang mensekresi thyroid-
stimulating hormone (TSH) 
0,3%
• Hormonal :
acute  eakness, fatigue, hypotension, polyuria, polydipsia
chronic  bradycardia, sexual dysfunction, loss of axillary &
pubic hair, weight loss, amenorrhea
• Mass effect : headache, visual field, cranial nerv palsies, galactorrhea
• Apoplexy (pituitary hemorrhage or infarction) : sudden headache,
visual field, meningismus, cranial nerv palsies, hypoglycemia,
hypotension
• ~ ↓ACTH, TSH, PRL, GH, FSH &LH, ADH
Cushing’s • Cushing’s syndrome = cortisol excess
syndrome • Cushing’s diseases = Cushing’s syndrome ~ pituitary
(Hypercortisolism ACTH hypersecretion (60-70% adenoma)

)
Gejala/Tanda %
Obesitas sentral 97
Moon face 89
HT 76
Atrofi kulit/memar 75
Diabetes atau intoleransi 70
glukosa
Disfungsi gonad 69
Kelemahan otot 68
Hirsustisme/jerawat 56
Gangguan mood 55
Osteoporosis 40
Edema 15
Polidipsi/poliuri 10
Infeksi jamur 8
• Perempuan, 32 tahun, dirujuk oleh SpOG dengan diagnosis infertilitas primer.
Pasien menikah 7 tahun yang lalu, tetapi sampai saat ini belum pernah hamil .
• Sejak 1 tahun yang lalu, pola menstruasi pasien tidak teratur, kadang-kadang
sampai 3 bulan sekali.
• Sejak 6 bulan terakhir pasien sering mengeluh sakit kepala yang hilang timbul dan
sejak 3 bulan terakhir keluhan dirasakan makin memberat.
• Kemungkinan diagnosis yang anda usulkan adalah…
A. Tumor ovarium
B. Endometriosis
C. Tumor hipofisis
D. Mioma uteri
E. Hiperplasia adrenal
• Dua prioritas utama pemeriksaan penunjang yang anda rencanakan
untuk menegakkan diagnosis pada kasus pasien nomor 5 adalah…
A. USG tiroid dan kadar prolactin darah
B. MRI sela tursica dan kadar prolactin darah
C. Scan atau sidik tiroid serta kadar FT4 dan TSH
D. MRI kepala serta rasio estrogen dan progestron
E. CT Scan kepala dan pemeriksaan estrogen dan progesterone
• Kelainan visus yang perlu diwaspadai pada pasien nomor 5 adalah…
A. Miopia
B. Hipermetropia
C. Hemianopsia bitemporal
D. Glaukoma akut
E. Katarak senilis
• Di bawah ini adalah hormon yang dihasilkan hipofisis anterior,
kecuali…
A. Prolactin
B. TSH
C. ACTH
D. Oksitosin
E. Growth Hormone
• Pernyataan di bawah ini benar tentang tumor hipofisis adalah…
A. Adanya gejala dan tanda endokrin dapat merupakan pertanda
dini tumor hipofise
B. Penilaian status hormonal sebaiknya dilakukan pada semua
tumor hipofise
C. Pilihan pengobatan sebaiknya dilakukan secara komprehensif
D. Tindak lanjut dan edukasi sangat penting bagi kualitas hidup
pasien
E. Semua Benar
• Di bawah ini termasuk hormon Gonadotropin adalah…
A. FSH
B. LH
C. human chorionic gonadotropin
D. TSH
E. A, B dan C Benar
• Hormon di bawah ini yang secara langsung mengendalikan sekresi
hormon Gonadotropin adalah…
A. TSH
B. GnRH
C. ACTH
D. Somatostatin
E. TRH
• Wanita, 39 tahun, mengeluhkan lemas disertai peningkatan berat badan yang
signifikan sejak 1 tahun terakhir.
• Anorexia (+), sulit konsentrasi, kulit mudah memar dan keluhan bengkak di kedua
tungkai (+).
• Pasien tampak sakit sedang, tekanan darah 160/90 mmHg. Frekuensi nadi
80x/menit. Frekuensi napas 20x/menit. Suhu 36,2˚C. BMI 35 kg/m2 .
• Pemeriksaan fisik: moon face (+), bunyi jantung normal, paru-paru dalam batas
normal. Hati dan limpa tidak teraba. Ekstremitas edema bilateral.
• Hasil Laboratorium: kadar kortisol urine pada 3 x pemeriksaan adalah 1,2 ug/24
jam (normal 3,5-45 ug/24 jam) , kadar kortisol pagi setelah pemeriksaan 1 mg
Dexametahose suppresion test adalah 15 ug/dL ( normal 7-28 ug/dL), kadar ACTH
5 pg/mL ( normal 10-20 pg/mL), kadar kortisol serum pada pemeriksaan 8 mg
Dexametahose suppresion test 12 ug/dL ( normal 7-28 ug/dL).
• Diagnosis pasien tersebut adalah…
A. Hipoadrenal primer
B. Hipoadrenal sekunder
C. Sindroma Cushing
D. Penyakit Addison
E. Sindroma Turner
• Pemeriksaan penunjang untuk membuktikan penyebab kelainan pada
pasien nomor 13, kecuali…
A. MRI Adrenal
B. MRI Hipofisis
C. Scintigraphy Adrenal
D. Inferior Petrosal Sinus Sampling
E. Pemeriksaan kadar LH serum
• Peningkatan hormon glukokortikoid menyebabkan efek di bawah ini…
A. Memicu proteolysis
B. Meningkatkan gluconeogenesis
C. Meningkatkan mobilisasi asam lemak
D. Menghambat sintesa protein di otot
E. Semua Benar
• Laki-laki, 30 tahun, ayah dari tiga anak, mengalami pembesaran payudara
progresif selama 6 bulan terakhir. Tidak ada riwayat obat-obatan
sebelumnya.
• Hasil laboratorium: LH dan testosteron rendah.
• Gambaran klinis yang paling mungkin anda dapatkan pada pasien tersebut
adalah…
A. Hirsutisme
B. Acne vulgaris
C. Testis kecil dan lunak
D. A dan B Benar
E. A, B dan C Benar
• Pemeriksaan penunjang lanjutan yang anda usulkan pada kasus
nomor 21 adalah
A. ALT/AST, serum alkali fosfatase dan kadar bilirubin
B. Kadar estradiol dan kadar human chorionic gonadotropin
(hCG)
C. Urin 24 jam untuk pengukuran 17 ketosteroids
D. Analisis kariotipe
E. Biopsi payudara
HIV Associated Dilated
Cardiomyopathy
dr. Renny A. Puspitasari, Sp.PD
Sign and
Pathophysiology
Symptom
• Laki-laki, 56 tahun, baru saja didiagnosis terinfeksi HIV. Pasien datang
dengan keluhan utama sesak nafas. Pasien mudah lelah sejak 2 bulan
yang terakhir, dan sesak memberat Ketika pasien naik tangga atau
melakukan aktivitas berat.
• Lab: CD4 pasien saat ini adalah 500 sel/mm3, pasien dalam
pengobatan ARV (anti retro viral).
• Pada pemeriksaan EKG didapatkan gambaran LVH, kompleks QRS
melebar dan Q patologis di lead II dan AvF.
• Pada Ekokardiografi didapatkan jantung membesar dengan LVEF 15%
dan efusi perikard ringan.
• Penyebab keluhan utama yang dialami pasien adalah
A. Infark Miokard Akut
B. Perikarditis
C. Kardiomiopati dilatasi
D. Miokarditis Infektif
E. Atrial Fibrilasi
• Pernyataan di bawah ini benar terkait keluhan yang dialami pasien nomor
16 adalah
A. Penyakit jantung koroner akan terakselerasi pada pasien dengan
HIV/AIDS
B. Terapi protease inhibitor berhubungan dengan meningkatnya risiko
infark miokard
C. HIV menyebabkan kardiomiopati dilatasi melalui infeksi pada sel-
sel miokardial
D. Tamponade pericardium adalah manifestasi jantung paling sering
terjadi pada pasien HIV/AIDS
E. Pada penyakit dengan HIV/AIDS, disfungsi ventrikel kiri hanya
mempengaruhi sedikit angka kematian
PNEUMONIA
dr. Renny A. Puspitasari, Sp.PD
Definisi
• Peradangan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme
(bakteri, virus, jamur, parasit)
• tidak termasuk Mycobacterium tuberculosis
• Pneumonitis : Peradangan paru nonmikroorganisme
• CAP :
- Peradangan akut parenkim paru yang didapat di masyarakat
- tidak dirawat / tinggal di fasilitas kesehatan selama dalam 14 hari terakhir.
Klasifikasi
Diagnosis
• Diagnosis pneumonia ditegakan jika pada foto toraks terdapat infiltrat paru
• baru atau progresif ditambah dengan minimal dua gejala:
• Peningkatan / onset baru dari batuk.
• Purulensi / perubahan karakter sputum.
• Secara auskultasi sesuai dengan pneumonia (tanda-tanda konsolidasi, suara
napas bronkial, dan ronki).
• Dispnoe, takipnoe, atau hipoksemia (SaO2 < 90% atau PaO2 < 60 mmHg).
• Demam (>380C).
• Jumlah leukosit > 10,000 atau < 4500.
Pewarnaan Gram dan kultur dahak

Kultur darah

Analisis gas darah.


Pemeriksa
an kultur dari tindakan bronkoskopi (BAL)

Biomarker inflamasi : CRP, prokalsitonin

Radiologi
Radiologi

• Infiltrat
• Konsolidasi dengan air
bronchogram
Indikasi Rawat Inap
• Skor PSI > 70
• Pneumonia pada pengguna NAPZA
• Skor PSI < 70, ditemukan salah satu dari kriteria di
bawah ini:
• Frekuensi napas > 30 kali/menit
• PaO2/FiO2 < 250 mmHg
• Foto toraks menunjukkan infiltrat multilobus
• TDS < 90 mmHg
• TDD < 60 mmHg
Antibioti
k
Empiris
• Laki-laki, 72 tahun, datang ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan utama
sesak napas. Pasien mengalami sesak nafas sejak 2 hari disertai
demam tinggi dan batuk dengan dahak berwarna kuning.
• Riwayat Penyakit Dahulu: Gagal jantung kongestif dan diabetes
mellitus menahun. Satu minggu yang lalu pasien MRS dengan keluhan
seperti saat ini.
• Pemeriksaan fisik: Tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 120 x/menit,
pernapasan 36 x/menit, suhu 39o C, ronki di basal paru kanan.
• Pemeriksaan penunjang: Infiltrat di basal paru kanan disertai dengan
atelektasis lobus media paru kanan.
• Diagnosis yang anda usulkan adalah…
A. Mikosis Paru
B. Pneumonia kronik
C. Pneumonia relaps
D. TB Paru
E. Penyakit paru eosinofilik
• Anda mengusulkan pemeriksaan BGA pada pasien nomor 18 dan
mendapatkan hasil sebagai berikut
pH 7,2 pO2 40 pCO2 85 HCO3 30 BE +5 SaO2 40%
• Kelainan yang anda dapatkan adalah…
A. Asidosis metabolik
B. Alkalosis metabolik
C. Asidosis respiratorik
D. Alkalosis respiratorik
E. Bukan Salah Satu di Atas
Analisis Gas Darah • pH 7,2 pO2 40 pCO2 85 HCO3 30 BE +5

1. pH 7,2  Asidosis (pH < 7,35)


2. pCO2 85  Respiratorik karena pC02 berlawanan
dengan pH (pH ↓ ,pCO2 ↑)
3. Terkompensaisi Sebagian  pCO2 ↑, HCO3 ↑
Terapi yang anda usulkan pada
pasien tersebut adalah…
A. Meropenem 2 gram tiap 8
jam intravena
B. Piperasilin tazobaktam 4,5
gram tiap 8 jam intravena
C. Imipenem 1 gram tiap 8 jam
intravena
D. Ceftazidime 1 gram tiap 8
jam intravena
E. Cefepime 2 gram tiap 8 jam
intravena

Anda mungkin juga menyukai