Anda di halaman 1dari 5

1.Kecerdasan Kinestetik merupakan salah satu jenis kecerdasan majemuk.

Kecerdasan ini merupakan


kemampuan seseorang untuk menggunakan seluruh tubuh atau fisiknya untuk mengekspresikan ide dan
perasaan, serta keterampilan menggunakan tangan untuk mengubah atau menciptakan sesuatu.
Kecerdasan kinestetik juga dapat diartikan sebagai cara berfikir dengan menggunakan tubuhnya yang
ditunjukkan dengan ketangkasan tubuh untuk memahami perintah otak. Kecerdasan kinestetik
menunjukkan kemampuan seseorang untuk secara aktif menggunakan bagian-bagian atau seluruh
tubuhnya untuk berkomunikasi dan memecahkan berbagai masalah. Kinestetik juga merupakan berpikir
melalui sensasi somatik (tubuh). Ia suka berlari, menari, melompat, menyentuh, membangun, dan
menunjuk. Kebutuhannya berupa bermain peran, drama, gerakan, hal-hal untuk membangun sesuatu,
olahraga, permainan fisik, kerajinan tangan, belajar sambil bekerja (hands on activity).

Sementara itu disisi lain menyebutkan bahwa kecerdasan kinestetik adalah Kemampuan untuk
memanipulasi mental, pikiran, dan tubuh guna memecahkan sebuah masalah. “Kecerdasan kinestetik
memuat kemampuan seseorang untuk secara aktif menggunakan bagian-bagian atau seluruh tubuhnya
untuk berkomunikasi dan memecah kan berbagai masalah.

Contohnya seperti seorang Dokter, Penari ataupun olahragawan dan lain-lain. Kemampuan memadukan
antara fikiran dan gerakan sehingga mampu mencapai tujuan inilah yang disebut kecerdasan
kinestetik.Melakukan permainan di rumah seperti bermain pola dan bentuk, menari, bermain peran,
maupun tebak-tebakan. Permainan yang dapat dilakukan di luar rumah seperti bermain bola, berenang,
bersepeda dal lain-lain.

Ketrampilan Gerak dasar adalah kemampuan untuk melakukan tugas sehari-hari yang meliputi gerak
jalan, lari, lompat, lempar. Perkembangan pada anak usia dini mencakup perkembangan fisik dan
motorik, kognitif, sosial emosional dan bahasa. Usia anak pada masa pertumbuhan merupakan fase
fundamental yang akan menentukan kehidupannya dimasa datang.

Gerak dasar terdiri dari tiga macam, yakni gerak lokomotor, gerak non lokomotor, dan gerak
manipulatif. Berikut penjelasannya :

1. Gerak lokomotor. Gerak lokomotor adalah gerak yang dilakukan oleh manusia dan ditandai dengan
adanya perpindahan tempat dari tempat asal ke tempat lain. Contoh dari gerak dasar lokomotor adalah
berjalan, berlari, melompat, dan berguling.

2. Gerak non lokomotor. Gerak non lokomotor adalah gerak yang dilakukan oleh manusia tanpa adanya
perpindahan tempat dari tempat asal. Contoh dari gerak dasar non lokomotor adalah membungkuk,
menoleh, mengayun tangan, dan memutar sendi kaki.

3. Gerak manipulatif. Gerak manipulatif adalah gerak yang dilakukan oleh manusia dan membutuhkan
alat bantu seperti bola dan tongkat. Contoh dari gerak dasar manipulatif adalah melempar bola,
menangkap bola, dan memukul bola.

2. Pengembangan dimensi permainan atletik Unsur yang terkandung dalam permainan adalah
kegembiraan atau keceriaan. Tanda-tanda menuju ke arah permainan yang menggembirakan tersebut
antara lain:

1.Menempatkan diri pada situasi, gerakan dan irama.


2.Menanamkan kegemaran berlomba atau berkompetisi dalam situasi persaingan yang sehat, penuh
tantangan dan kegembiraan

3. Unsur kegembiraan dan kepuasan harus tercermin dalam bentuk praktek.

4. Memberikan kesempatan untuk memamerkan kemampuan atau ketangkasan yang dikuasainya.


Permainan atletik berujud manakala unsur kegembiraan dalam praktek merasuk ke dalam diri subyek
yang dihadapi.

Sudah sejak dahulu kala anak-anak telah tertarik dan berminat terhadap bertanding/bersaing satu sama
lain dalam mencari perbandingan dengan anak yang lain. Atletik dengan beragam event yang
dimilikinya, menyediakan forum yang bagus sekali bagi macam hubungan interaksi sesamasebaya
demikian. Bahkan apabila atletik dijadikan suatu aktivitas menarik bagi anak-anak, maka para pembina
olahraga haruslah merencanakan program-program yang menggabungkan unsur-unsur penting yang
memberi motivasi anak-anak untuk bermain. Atletik Bocah memberikan kegembiraan; latihan-latihan
event baru dan gerakan-gerakan wajib yang beragam memerlukan penguasaan dalam lingkup suatu
teamregu pada lokasi yang berbedabeda di dalam lingkungan arena lomba. Gerakan atletik dasar pada
Atletik Bocah lari, lari daya tahan, lompat, lempar dapat dilakukan dan dilatihkan dalam suasana
bermain.

3.Hal Penting dalam Berenang harus Mengetahui Berbagai Gaya Renang,Persiapan peralatan,dan Jangan
lupa membiasakan diri dalam air.

A. Pembelajaran tahapan mengambang

Mengambang adalah aktivitas terapung atau mengapung dipermukaan air. Aktivitas terapung memiliki
banyak cara, salah satu nya dengan gaya gerak kaki hewan didalam air, dengan mengerak-gerakan
kakinya untuk mengapung. Dan yang biasanya terkenal mengapung dipermukaan air dengan tubuh
seimbang nan horizontal datar. Dengan keseimbangan tubuh tanpa tenaga yang banyak sudah bisa
terapung dipermukaan air.

cara melakukan gerakan mengambang dalam olahraga berenang

Dengan punggung

1.Persiapan mengambang dengan punggung

Pertama tenang, tidak boleh panik akan tenggelam atau lainya. Tenang saja, di dalam air.

2.Seimbangkan tubuh

Dan mulai masuk air dengan punggung dibawah dan seimbangkan tubuh horizontal dan wajah hadapkan
langit. Sejajarkan tubuh atau horizontal dengan baik, jika sejajarkan dengan air atau bagian permukaan.

3.Atur posisi kepala

Tempatkan telinga anda di dalam air, walaupun memang begini. Pertama-tama tidak nyaman tapi harus
menyesuaikan. Karena jika kuping anda berada diluar air maka, anda dianggap tegang, dan tubuh akan
sulit mengambang. Setelah itu angkat dagu keatas sedikit, bertujuan untuk membaringkan kepala serta,
membuat tubuh lebih ringan. Dan setelah itu permukaan air harus di pertengahan pipi. Dan tetap dibuat
nyaman dan seimbang.

B. Pembelaran Teknik Dasar Mengapung

1. Memegang Tepian Kolam

Ketika hendak belajar mengapung untuk menguasai olahraga renang, maka yang harus Anda lakukan
salah satunya adalah memegangi tepian kolam. Cara ini umumnya banyak dilakukan untuk pemula
dengan dilanjutkan bersamaan menarik napas dalam-dalam sebelum nantinya melakukan pengapungan
secara perlahan.

2. Angkat Kaki Hingga Sejajar dengan Tubuh

Teknik dasar mengapung selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah dengan mengangkat kedua kaki
hingga sejajar dengan tubuh. Hal ini dilakukan supaya semakin memudahkan Anda untuk dapat
terapung di air. Cobalah untuk melakukan cara ini hingga Anda merasakan keseimbangan antara tubuh
dengan kedua kaki ketika berada di air.

3. Lanjutkan dengan Mencoba untuk Bergerak

Langkah selanjutnya, setelah mahir untuk menyeimbangkan tubuh dengan kedua kaki, maka kemudian
yang patut dipelajari adalah teknik bergerak di dalam air.Sebagai awalan, Anda dapat menggunakan
papan pelampung untuk bergerak ke depan dengan cara rentangkan tangan menggunakan papan
pelampung hingga lurus. Setelah itu, lalu coba dorong tubuh Anda dengan menendang kedua kaki
secara bergantian. Jangan lupa untuk biasakan mengambil napas dengan memutar kepala ke kiri dan ke
kanan secara bergantian.

4. Matangkan dengan Melatih Teknik Kaki

Supaya tetap dapat tetap terapung di air namun dengan melibatkan teknik gerakan kaki, maka yang
harus Anda lakukan dengan melakukan ritme naik turun antara satu dengan yang lain secara bergantian.

Caranya, Anda dapat melakukan latihan tersebut dengan berpegangan pada tepian kolam ataupun
langsung dengan menggunakan bantuan papan pelampung sebagai latihan pemula. Itulah teknik dasar
mengapung yang ke lima.

5.Lanjutkan dengan Melatih Teknik Lengan

posisikan lengan untuk lurus ke depan. Kemudian, coba gerakkan lengan dengan perlahan seperti
mengayuh.Pada langkah ini, coba untuk hindari melipat lengan ketika sedang berenang. karena Anda
dapat bergerak hanya jika lengan Anda tetap berada di posisi yang lurus. Dan ketika Anda tidak bergerak
dan timbul rasa panik, tentu mengapung di tengah-tengah kolam akan menjadi suatu hal yang bisa
mengagetkan terutama bagi pemula.

4. Pengertian Prinsip dasar evaluasi pembelajaran penjas

Pengertian Evaluasi Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggeris yaitu “evaluation” yang berarti
penilaian.Evaluasi, tentu bukan merupakan istilah yang asing bagi guru penjas dan bagi guru-guru
lainnya. Mereka tentu mengetahui dan menyadari bahwa evaluai harus dilakukan,agar dapat
mengetahui kemajuan belajar siswanya. Pelaksanaan evaluasi ini agardapat berlangsung dengan lebih
baik, manakala guru memahami makna dan fungsinya.Karena itu, dalam bagian ini, dikemukakan
penjelasan yang berhubungan dengan evaluasi untuk mengetahui, memahami dan menilai proses
kemajuan hasil belajar pendidikan jasmani.

Dalam evaluasi, terdapat prinsip umum yang penting dalam suatu kegiatan evaluasi, yakni dapat disebut
triangulasi atau suatu hubungan yang saling terkait antara 3 (tiga) komponen, yakni:

1. Tujuan Pembelajaran

2. KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)

3. Evaluasi

Hubungan keterkaitan antara tujuan pembelajaran dengan KBM adalah suatu kegiatan belajar dan
mengajar merupakan kegiatan yang disusun serta dirancang oleh guru/pendidik dalam bentuk rencana
pembelajaran, dalam penyusunan tersebut tentu harus mengacu pada tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai. Sehingga sebuah KBM harus mengacu pada tujuan, dan tujuan tersebut mengarah pada
Kegiatan Belajar Mengajar. Hubungan keterkaitan antara tujuan dengan evaluasi adalah ketika melihat
arti dari evaluasi yakni suatu kegiatan pengumpulan data untuk mengukur sampai mana suatu tujuan
tercapai. Sehingga pengukuran menggunakan alat evaluasi.

Hubungan keterkaitan antara KBM dengan evaluasi adalah tidak hanya mengacu pada tujuan saja,
namun evaluasi juga harus disesuaikan dengan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan.

Sebagai seorang guru untuk melakukan evaluasi atau menilai muridnya perlu memperhatikan prinsip-
prinsip penilaian sebagai berikut:

1. Objektif

Setiap guru untuk menilai muridnya harus bersifat objektif tanpa dipengaruhi oleh pribadinya. Apa yang
dinilai oleh guru tersebut tidak membedakan murid yang satu dengan murid lainnya, yang disenangi
atau tidak disenangi sehingga nilai yang dihasilkan oleh para murid tersebut betul-betul merupakan hasil
yang didapatkan oleh murid sendiri yang sebenarnya.

2. Reliabel

Dalam menilai murid dengan instrumen penilai dapat dipercaya dan diandalkan, instrumen penilaian
tersebut, dilaksanakan dengan sistimatis dan kriteria yang jelas keberhasilannya serta dapat
dilaksanakan oleh siapa saja.

3. Menyeluruh

penilaian ini bersifat menyeluruh yang meliputi aspek proses pembelajaran dan keberhasilannya
sehingga terlihat perubahan tingkah laku murid. Dengan demikian penilaian yang bersifat menyeluruh
tersebut meliputi pengetahuan, sikap, keterampilan dan kemampuan terhadap nilai yang berlaku di
masyarakat.

4. Berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara terencana bertahap, dan terus-menerus. Dengan demikian akan
mendapatkan gambaran tentang hasil dari pembelajaran berupa perubahan tingkah laku siswa yang
meliputi pengetahuan sikap dan keterampilan.

5.Mendidik

Dalam menilai murid guru harus bersifat mendidik, artinya bahwa guru menilai murid dapat
memberikan dorongan untuk meningkatkan kepercayaan diri, meningkatkan minat, dan prestasi belajar
serta berpengaruh pada kemampuan murid untuk maju. Setiap hasil yang dicapai oleh murid harus
mendapatkan nilai yang sesuai dengan prestasinya, hal ini sebagai penghargaan pada prestasi yang telah
dicapai dengan baik. Bagi murid-murid yang tidak mencapai prestasi yang ditetapkan akan mendapatkan
bimbingan. Hal ini akan memberi motivasi pada murid untuk lebih giat belajar

Anda mungkin juga menyukai