LAPORAN INDIVIDU KDKK 1 (IV PD Infus)
LAPORAN INDIVIDU KDKK 1 (IV PD Infus)
Disusun oleh
Nurul Zakinah (P27824220033)
Laporan Individu yang disusun oleh mahasiswa semester II prodi DIII Kebidanan
Kampus Magetan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surabaya tahun
akademik 2020/2021 dengan judul “Laporan Individu Laporan Keterampilan
Pemberian Injeksi Intravena melalui Infus Pada Pasien Ny. “J” Dengan Diagnosa
Diabetes Melitus Type II Di Ruang Rawat Inap Puskesmas Karangrejo ini sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta Hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan laporan individu Laporan Individu Laporan Ketrampilan Pemberian
Injeksi Intravena melalui Infus Pada Pasien “Ny. J” Dengan Diagnosa Diabetes
Melitus Type II Di Ruang Rawat Inap Puskesmas Karangrejo” ini dengan baik.
Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas pengalaman belajar
lapangan di Prodi Kebidanan Magetan. Dalam menyusun laporan ini, penyusun
mendapatkan bantuan pengarahan dan bimbingan, untuk itu pada kesempatan ini
penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Teta Puji Rahayu SST., M.Keb., selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan
Kampus Magetan
Penyusun
DAFTAR ISI
1.2 Pengertian
Pemberian obat parenteral merupakan pemberian obat yang dilakukan dengan
menyuntikan obat tersebut ke jaringan tubuh atau pembuluh darah dengan menggunakan
spuit.
Injeksi intravena adalah pemberian obat dengan cara memasukan obat ke dalam pembuluh
darah vena dengan menggunakan spuit pada selang infus.
1.3 Tujuan
Pemberian obat dengan bolus intravena bertujuan agar obat yang diberikan dapat
bereaksi dengan cepat, dan untuk menghindari percampuran medikasi yang tidak cocok.
1.4 Indikasi
- Pemberian obat melalui bolus intravena dapat diindikasikan pada:
• Pasien yang mengalami luka robek pada kulit yang penyembuhannya
perlu mendekatkan tepi luka
• Pasien ysng mengalami luka dimana tepinya cenderung mengalami
inverse.
• Pasien yang mengalami luka tembak sering meninggalkan jaringan yang
tidak dapat hidup dan pada pemeriksaan pertama sukar dikenal.
1.5 Kontraindikasi
Kontraindikasi penjahitan luka atau penutupan luka adalah pada jenis luka sebagai
berikut
Luka yang memungkinkan terjadinya infeksi, seperti:
1. Luka akibat gigitan manusia
2. Luka akibat gigitan hewan
3. Luka avulsi dimana ada jaringan yang hilang, penjahitan dapat ditunda untuk
mengawasi kemungkinan terjadinya jaringan nekrotik, dan adanya debris
4. Luka infeksi
Pada jenis luka tersebut, dilakukan perawatan luka secara terbuka dan pengawasan
berkala.
Selain dari pada itu, penjahitan juga dikontraindikasikan pada luka pada bagian tertentu
wajah dimana terdapat lekuk konkaf, seperti lekuk cuping hidung, dahi samping dekat
garis rambut (temple), sulkus pre aurikular, lekuk mangkuk daun telinga. Adanya
riwayat alergi terhadap obat anestesi yang digunakan atau komponennya juga
merupakan kontraindikasi penjahitan luka.
1.7 Persiapan
a. Alat
1) Kapas alkohol
2) Sarung tangan
3) Spuit 5 cc
4) Bak spuit
5) Obat injeksi dal vial/ampul
6) Bengkok
b. Lingkungan
1) Atur pencahayaan
2) Jaga privasi klien
3) Tutup pintu, jendela dan korden
c. Pasien
1) Menjelaskan prosedur tindakan
2) Meminta persetujuan pasien dan keluarga pasien
3) Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
4) Mengukur suhu dan tekanan darah pasien
TINJAUAN KASUS
2.1 Pengkajian
Tempat pengkajian : Ruang Rawat Inap Puskesmas Karangrejo
Tanggal : 17 Juni 2021
1. Data Subyektif
1) Nama : Ny. J
2) Jenis kelamin : Perempuan
3) Tanggal lahir : 01 Juli 1962
4) Umur : 59 tahun
5) Agama : Islam
6) Alamat : Ds. Baluk 1/1
2. Data Obyektif
1) Keadaan umum : Lemah
2) Kesadaran : Composmentis
3) TTV : TD : 100/70 mmHg, N : 114 x/menit, S : 36,5°C,
RR : 20x/menit, SpO2 : 97%
2.2 Persiapan
a. Alat
1) Kapas alkohol
2) Sarung tangan
3) Spuit 5 cc
4) Bak spuit
5) Obat injeksi dalam vial/ampul (ondancentron dan ranitidine)
6) Bengkok
7) Aquabides
8) Daftar pemberian obat
b. Lingkungan
1) Atur pencahayaan
2) Jaga privasi klien
3) Tutup pintu, jendela dan korde
c. Pasien
1) Menjelaskan prosedur tindakan
2) Meminta persetujuan pasien dan keluarga pasien
3) Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
PEMBAHASAN
Pada dasarnya pelaksanaan tindakan pemberian obat intravena melalui infus yang
dilakukan di Ruang Rawat Inap Puskesmas Karangrejo sesuai dengan teori. Namun terdapat
sedikit perbedaan atau hal yang dilaksanakan pada tindakan pemberian obat melalui intravena
pada selang infus. Perbedaan tersebut terletak pada :
1. Persiapan Alat
Dalam hal ini antara tinjauan teori dengan kasus alat yang digunakan
sesuai.
2. Persiapan Lingkungan
Pada kasus ini sudah sesuai antara tinjauan teori dengan tinjauan kasus.
3. Persiapan Pasien
Pada kasus ini sudah sesuai antara tinjauan teori dengan tinjauan kasus.
4. Prosedur Tindakan
Pada kasus ini sudah sesuai antara tinjauan teori dengan tinjauan kasus.
DAFTAR PUSTAKA