Disusun Oleh :
NIM : P27824221021
Semester : Dua / 2
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan individu yang disusun oleh Mahasiswa Semester II Prodi D III Kebidanan
Kampus Magetan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kemenkes Surabaya tahun
akademik 2021 dengan judul “Laporan Keterampilan Pemberian Injeksi Intravena Melalui
Selang Infus Pada Pasien An. “H” Dengan Diagnosa Demam Berdarah Di Ruang Anak
Bougenvile Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soeroto Ngawi “ ini sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah praktik semester II di Ruang Anak
Bougenvile Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soeroto Ngawi, dengan kasus “Laporan
Keterampilan Pemberian Injeksi Intravena Melalui Selang Infus Pada Pasien An. “H”
Dengan Diagnosa Demam Berdarah ” dengan baik, yang bertujuan menerapkan ilmu
KDKK.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas pengalaman belajar di Prodi DIII
Kebidanan Kampus Magetan. Penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Teta Puji Rahayu SST.M.Keb, selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan
Kampus Magetan.
2. Ibu Muji Rahayuning B, S.Kep.,Ns, selaku Pembimbing Lapangan Keperawatan
Ruang Bougenvile RSUD Dr.Soeroto Ngawi.
3. Ibu Nurweningtyas Wisnu.,S.Kep.Ns.,MM.Kes, selaku Pembimbing Pendidikan
Prodi DIII Kebidanan Magetan.
4. Semua pihak yang telah membantu membuat laporan ini.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu,
penulis memohon kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan di masa yang akan
datang.
Penulis
1.2 Pengertian
Pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke dalam pembuluh darah vena dengan
menggunakan spuit. Sedangkan pembuluh darah vena adalah pembuluh darah yang
menghantarkan darah balik ke jantung.
1.3 Tujuan
1 Digunakan pada pasien yang dalam keadaan darurat, agar obat yang diberikan dapat
menimbulkan efek langsung. Contoh pada pasien epilepsi atau kejang-kejang
2 Digunakan pada pasien yang tidak dapat diberi obat melalui oral, contoh pada pasien
terus menerus muntah
3 Digunakan pada pasien yang tidak diperbolehkan memasukkan obat apapun melalui
mulutnya
1.4 Indikasi
1. Pada lengan
2 Pada tungkai
a. Vena saphenous
3 Pada leher
a. Vena jugularis
4 Pada kepala
a. Vena frontalis
b. Vena temporalis
Prosedur kerja
a. Cuci tangan
b. Jelaskan pada pasien mengenai yang akan dilakukan
c. Periksa identitas pasien, kemudian ambil obat lakukan disinfeksi pada tutup
obat lalu masukkan obat ke dalam spuit, setelah itu tutup spuit untuk
sementara
d. Cari tempat penyuntikan obat pada daerah selang intravena
e. Lakukan disinfeksi dengan kapas alkohol dan stop aliran
f. Lakukan penyuntikan dengan memasukkan jarum spuit hingga menembus
bagian tengah dan masukkan obat secara perlahan-lahan ke dalam selang
intravena
g. Setelah selesai, tarik spuit
h. Periksa kecepatan infus
i. Cuci tangan
j. Catat obat yang telah diberikan dan dosisnya
a. Kelebihan :
1. Dapat digunakan untuk pasien yang tidak sadar
2. Obat dapat terabsorbsi dengan sempurna
3. Obat dapat bekerja cepat
4. Tidak dapat mengiritasi lambung
b. Kekurangan :
1.1 PENGKAJIAN
Tempat pengkajian : RUANG BOUGENVILE RSUD Dr.SOEROTO NGAWI
a. Data Subjektif
1. Nama : An. H
2. Jenis kelamin : Laki – laki
3. Tanggal lahir : 11 Mei 2009
4. Umur : 13 Tahun
5. Agama : Islam
6. Alamat : Cetokan 05/03,Kasreman,Kasreman,Kab.Ngawi
b. Data Objektif
1. Keadaan umum : Lemah
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV :
a) Suhu :
b) Nadi : 96 x/menit
c) Tekanan Darah : 90/60 mmHg
d) Respirasi : 22 x/menit
c. Diagnosa
Diagnosa Medis : DHF
Diagnosa Keperawatan : Demam Berdarah
d. Keluhan Utama : Badan panas mulai dari kamis, perut mual tidak
muntah,nyeri perut
1.2 PENATALAKSANAAN
a. Alat
1. Alcohol swab
2. Spuit 10cc
3. Spuit 5cc
4. Spuit 3cc
5. Obat injeksi Ondansetron 4mg, Santagesik 350mg, Ranitidin 30mg
6. Wadah spuit/bak instrument plastik
7. Aquabides
8. Buku daftar injeksi
b. Lingkungan
c. Pasien
1) Cuci tangan
Pada dasarnya pelaksanaan tindakan pemberian obat intravena melalui infus yang
dilakukan di Ruang anak Bougenvile RSUD Dr. Soeroto Ngawi sesuai dengan teori. Namun
terdapat sedikit perbedaan atau hal yang dilaksanakan pada tindakan pemberian obat melalui
intravena pada selang infus. Perbedaan tersebut terletak pada :
1. Persiapan Alat
Dalam hal ini antara tinjauan teori dengan kasus alat yang digunakan berbeda yaitu
dengan penggunaan bak instrument yang digunakan pada ruang Bougenvile RSUD
Dr. Soeroto yang digunakan adalah dengan menggunakan wadah yang terbuat dari
plastic yang dengan sengaja dikhususkan untuk penginjeksian.
2. Persiapan Lingkungan
Pada kasus ini antara tinjauan teori dengan tinjauan kasus persiapan lingkungan yang
disiapkan berbeda dengan teori yaitu dengan petugas menghampiri setiap bed pasien
kemudian memberitahu keluarga tentang tindakan yang akan di lakukan.
3. Persiapan Pasien
Pada kasus ini sudah sesuai antara teori dengan tinjauan kasus.
4. Prosedur Tindakan
Pada kasus ini sudah sesuai antara teori dengan tinjauan kasus.
Potter, P.A, Perry, A. G.(2005) Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, Dan
Praktik Edisi 4.Volume1.Alih Bahasa : Yasmin Asih,dkk. Jakarta : EGC
Enna, H. (2020, Oktober). Standar Operasional Prosedur Pemberian Injeksi Intra Vena Lewat
Saluran Infus Standar Operasional Prosedur Pemberian Injeksi Intra Vena Lewat Saluran
Infus. IDOCPUB.
PUTRI, N. (2016). Penanganan Hipertermia Pada Anak Dengan Demam Tifoid Di Rsud Pandan
Arang Boyolali. Universitas Muhammadiyah Surakarta.