Anda di halaman 1dari 21

PROGRAM PEMERINTAH DALAM

KESEHATAN OLAHRAGA
Formayoza, SKM. MKM
DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA BARAT
1
MENGAPA KITA PERLU
KESEHATAN
OLAHRAGA

2
Tingkat kebugaran jasmani yang baik  akan 
angka kesakitan
Penurunan angka kesakitan  akan  biaya
pengobatan
Produktivitas kerja yg   meningkatkan
keuntungan dan kesejahteraan pekerja
• SDM yang berkualitas  memerlukan kebugaran jasmani dan
stamina yang baik :
 tidak mudah lelah
 tidak mudah mengantuk
 mempunyai kekuatan otot baik
 sikap dan tubuh postur yang baik
 gerak yang cepat
 kelenturan tubuh yang baik

“SEHAT BELUM TENTU BUGAR, BUGAR SUDAH PASTI SEHAT”


4
BENTUK KEGIATAN
» Aktivitas fisik sehari-hari yang dilakukan di tempat kerja
• Berjalan ke tempat pemberhentian kendaraan umum
• Parkir kendaraan lebih jauh dari pintu masuk
• Turun dari kendaraan tidak langsung di depan pintu masuk
• Posisi tubuh selama bekerja memperhatikan ergonomi
• Berjalan antar ruangan di kantor untuk menemui seseorang
• Memanfaatkan penggunaan tangga semampunya

5
BENTUK KEGIATAN
» Kebugaran di tempat kerja dengan melakukan Peregangan berkala minimal
sehari 2 kali (Perkantoran)
• Mengubah posisi tubuh secara berkala
• Melakukan peregangan secara berkala

» Latihan fisik/olahraga bersama sesuai kesenangan dan kemampuan


– Mengikuti program latihan fisik
– Mengikuti olahraga permainan bersama rekan kerja/keluarga
6
MANFAAT AKTIVITAS FISIK/OLAHRAGA
MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH

Aktivitas fisik/olahraga yang MENGENDALIKAN BERAT BADAN


dilakukan baik, benar, terukur, Orang dg BB berlebih dan
dan teratur akan meningkatkan Obesitas berpotensi mengalami
daya tahan tubuh dan menekan reaksi peradangan yang lebih
reaksi peradangan yg berlebihan tinggi

MENINGKATKAN MOOD DAN MENGATASI


KECEMASAN/DEPRESI
PENYAKIT KOMORBID TERKONTROL Hormon endorfin yang dihasilkan setelah
Aktivitas fisik/olahraga efektif
berolahraga dapat meningkatkan mood,
mengontrol penyakit pemberat
menenangkan dan menurunkan stress
COVID-19 seperti Penyakit
Jantung, Diabetes Melitus dan
kanker.
PRINSIP OLAHRAGA DI
MASA PANDEMI

BAIK BENAR

TERUKUR TERATUR
OLAHRAGA
Pastikan tubuh SEHAT sebelum berolahraga BAIK & BENAR

Lakukan olahraga sesuai kemampuan

Menggunakan pakaian dan sepatu olahraga


yang nyaman

Gunakan MASKER ketika berolahraga di luar


rumah
OLAHRAGA
TERUKUR & TERATUR

Frekuensi • 3-5 kali/minggu

•Sedang (masih dapat


Intensitas berbicara, sudah tidak dapat
bernyanyi saat olahraga)

Tipe • Aerobik, Kekuatan Otot, Kelenturan

Time/waktu • Dimulai sesuai kemampuan, hingga mencapai 30-45


menit tiap kali latihan
BERDASARKAN RISIKO PAJANAN COVID-19

RISIKO RISIKO RISIKO


RENDAH SEDANG TINGGI
• Olahraga di rumah, • Olahraga ditempat • Olahraga di tempat
sendiri atau umum, sendiri, atau umum, berkelompok,
dengan keluarga dengan keluarga bersama orang lain yang
• Menggunakan peralatan bukan keluarga
• Menggunakan
pribadi • Menggunakan peralatan
peralatan pribadi bergantian

Pada masa Pandemi DIANJURKAN BEROLAHRAGA di RUMAH


PROGRAM KESEHATAN OLAHRAGA (Indikator)

Puskesmas Menjalankan KESEHATAN OLAH RAGA : dengan


melakukan pembinaan kesehatan olahraga ke kelompok
masayarakat (Anak Sekolah, Pekerja, Jemaah Haji, Ibu Hamil,
Lansia)

Puskesmas melaksanakan pengukuran KEBUGARAN HAJI dengan


memakai dana dekon dan APBD Kab/Kota

12
PROGRAM KESEHATAN OLAHRAGA (Indikator)
PEMBINAAN KESORGA OLEH PUSKESMAS ke SD
dengan bentuk kegiatan :
1. Pengukuran kebugaran jasmani anak SD
dengan metode baterai test. ( Lari cepat 40
m,gantung siku tekuk, Baring duduk 30 detik,
Loncat tegak,Lari jarak menengah 600 m)
2. Peregangan dan senam saat di sekolah
3. Terintegrasi dengan program lain Spt : UKS,
Gizi, Promkes dll)
13
DUKUNGAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR DI DAERAH
DINAS
PIMPIN PENDIDI
AN KAN JIWA
DAERAH SURV
EI-
BKKBN LANS

DISPO GIZI
RA PROGRAM
OLAHRAGA
FARM PROM
ASI -KES

YANKE KESGA
S
PTM PM
Permasalahan
A. Masalah Umum :
• Kuantitas SDM yang akan menangani kegiatan
olahraga di beberapa Kab/Kota dan Puskesmas
kurang sehingga beban kerja terlalu tinggi yang
berakibat program tidak terlaksana dengan baik.
• Belum semua petugas Kesehatan di kab/kota
yang memahami bentuk2 kegiatan apa saja yang
akan dijalan di kab/kota.
• Pendanaan dari beberapa Kab/kota untuk program
kesehatan olahraga belum ada karena stakeholder
masih memandang bahwa program olahraga
merupakan program pengembangan bukan
program wajib.
• Sarana olahraga di Puskesmas untuk pelaksanaan
kegiatan olahraga masih kurang
• Sistem Reward dan Punishmen untuk pelaksanaan
kegiatan olahraga baik di kab/kota maupun di
puskesmas tidak berjalan sehinga motivasi petugas
kurang.
B. Masalah Khusus :
1. Belum semua Puskesmas mempunyai alat
olahraga, sedangkan puskesmas yang sudah
punya alat olahraga belum dimanfaatkan oleh
masyarakat secara optimal.
2. Belum semua Puskesmas mengoptimalkan
pembinaan dan pembentukan kelompok-
kelompok olahraga.
B. Pemecahan Masalah
1. Memantapkan revitalisasi Puskesmas dan
Mengadakan Rakon untuk menambah
pemahaman petugas tentang program
kesehatan olahraga di Puskesmas dan Kab/
Kota.
2. Menghimbau agar mengusahakan adanya
dana untuk program pengembangan terutama
kegiatan Kesehatan olahraga di puskesmas dari
dana APBD II
PENUTUP
1. Upaya kesehatan Olahraga merupakan program yang sangat
strategis mengingat:
• Jumlah sasaran yang besar
• Masyarakat yang sehat, bugar dan produktif adalah
penentu pembangunan bangsa
2. Merupakan bagian dari Program Gerakan Masyarakat Sehat
3. Diperlukan dukungan dari semua pihak (Lintas Program dan
Lintas Sektor) untuk mewujudkan pekerja yang sehat, bugar,
produktif
HARAPAN
• Kesehatan Kerja dilaksanakan terintegrasi dengan
program kesehatan lainnya
• Petugas kesehatan di lapangan dapat memahami
pentingnya program Kesehatan Olahraga di wilayah
kerjanya.
• Provinsi dan Kabupaten /kota harus dapat
memberdayakan semua komponen yang dapat
mendukung pelaksanaan kesehatan kerja
Terima Kasih

Rakontek KESMAS 2019 21

Anda mungkin juga menyukai