Anda di halaman 1dari 12

BAB III

GAMBARAN UMUM TEMPO.CO

A. Profil Tempo.co
1. Kepemilikan Media
Pada tahun 1969, sekumpulan anak muda berangan-angan membuat
sebuah majalah berita mingguan. Mereka dengan rutin menggelar rapat dan
meringkasnya dalam catatan, coretan, dan resume. Alhasil, terbitlah majalah
berita mingguan bernama Ekspres. Di antara para pendiri dan pengelola awal,
terdapat nama seperti Goenawan Mohamad, Fikri Jufri, Christianto Wibisono,
dan Usamah. Namun, munculnya sebuah perbedaan prinsip antara jajaran
redaksi dan pihak pemilik modal utama. Akibatnya, Goenawan cs keluar dari
Ekspres pada 1970.
Di sisi lain, seseorang bernama Harjoko Trisnadi sedang mengalami
masalah. Majalah Djaja yang sudah diterbitkannya sejak 1962 terkena “stroke”
dan macet terbit. Di zaman Orde Lama, Djaja memang tak punya banyak
saingan. Namun, di era Orde Baru, ketika bermacam surat kabar dan majalah
terbit, Djaja mmulai kedodoran karena majalah ini berbau “kehumasan
pemerintah”. Berdasarkan kondisi itu, karyawan Djaja menulis surat kepada
Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin, minta agar Djaja diswastakan dan dikelola
oleh Yayasan Jaya Raya.48
Pada saat yang bersamaan, terjadi kontak antara Gunawan cs dengan
Yayasan Jaya Raya. Badan hukum dibawah naungan pemerintah Daerah DKI
Jakarta. Gunawan pun tidak tahu kenapa yayasan dibidang bantuan olahraga
berminat untuk menerbitkan sebuah majalah. Pada tahun 1970 juga terjadi rapat
antara Yayasan Jaya Raya yang dipimpin oleh Ciputra, orang – orang bekas
majalah Ekspres, dan bekas majalah Djaja. rapat itu akhirnya menyepakati

48
Basuki, Bramantya dkk, Jurnalistik Dasar Resep Dari Dapur Tempo ( Jakarta : Tempo Institut ,
2017 ), h. 11.

39
40

terbitnya majalah yag meneruskan sifat majalah ekspres, yakni majalah berita
bergambar.
Rapat monumental tersebut berlangsung dikantor Ciputra di lantai III
Proyek Senen, Jakarta. Saat itu bahkan langsung disepakati terbentuknya
susunan Dewan Pengawas, Dewan Direksi, dan Dewan Redaksi.49
Menurut Gunawan kata Tempo dipilih karena kata ini mudah diucapkan,
terutama untuk para penjual. Cocok dengan sifatnya yang terbit berkala yakni
mingguan, mungkin juga karena ada kemiripan dengan kata time yakni nama
majalah yang ada di Amerika.
Pemilihan nama “Tempo” sendiri bukannya tanpa alasan. Setidaknya
terdapat empat buah alasan mengapa nama “Tempo” dipilih sebagai nama
majalah, alasan pertama ialah karena kata “Tempo” merupakan sebuah kata
yang singkat dan bersahaja. Kata ini mudah diucapkan oleh semua orang
Indonesia yang berasal dari berbagai macam jurusan dan golongan. Kedua, kata
ini terdengar netral, tidak mengejutkan, dan tidak merangsang. Ketiga, kata ini
bukan merupakan sebuah simbol ataupun dapat mewakili suatu golongan. Dan
alasan yang terakhir adalah makna yang sederhana dari kata “Tempo” itu sendiri
yang berarti waktu. Kesederhanaan makna ini jugalah yang membuat kata yang
memeiliki arti sama dipakai oleh beberapa penerbitan dinegara lain sebagai
nama majalah.50
Perizina media massa kala itu lebih mudah daripada ketika Soeharto
sudha mapan. Tidak perlu pakai tetekbengek persyaratan, yang penting punya
modal dan bisa terbit. Adam Malik, yang saat itu menteri luar negeri, bahkan
ikut memberi rekomendasi untuk Tempo agar mendapat surat izin terbit (SIT).
Majalah tempo memiliki SIT bertanggal 31 Desember 1970, tapi baru terbit
pertama pada 6 Maret 1971. Tiga tahun setelah tempo lahir, keluarlah keputusan
Menteri Penerangan RI Nomor 061068 PEM 1/SK Dirjen PPG SIT 1974 tanggal

49
Basuki, Bramantya dkk, Jurnalistik Dasar Resep Dari Dapur Tempo, h. 12.
50
Sopian, Agus dkk, Jurnalisme Sastrawi: Antologi Liputan Mendalam dan Memikat (Jakarta:
Kepustakaan Populer Gramedia, 2009), h, 95.
41

24 juli 1974. Akibat perubahan peraturan pemerintah, SIT kemudian diubah dan
diganti surat izin usaha penerbitan pers (SIUPP) dengan SK Menpen RI
025/SK/MENPEN/SIUPP/C.1/1985 tanggal 25 Desember 1985.51
Kantor majalah mingguan Tempo bertempat di Jln. Palmerah Barat No.8,
Jakarta. Kehadiran majalah berita mingguan Tempo dideklarasikan pada 6 Maret
1971 atas prakarsa dari sejumlah wartawan muda. Sejumlah wartawan muda
berisikan Goenawan Mohamad yang berperan sebagai pemimpin redaksi, Bur
Rasuanto sebagai wakil pemimpin redaksi, Usamah, Fikri Jufri, Cristianto
Wibisono, Toeti Kakiailatu, Harjoko Trisnadi, Lukman Setiawan, Yusril
Djalinus, Zen Umar Purba, dan Putu Wijaya menandai lahirnya majalah Tempo
dengan menerbitkan edisi perdana setelah sebelumnya ada edisi perkenalan.
Gaya penulisan Tempo yang cenderung berbeda dalam mengkritisi
pemerintah menjadi ciri khas dari Tempo. Dengan menyusun sebuah peristiwa
menjadi suatu cerita pendek membuat majalah
Gaya penulisan berkisah yang menjadi ciri khas dari Tempo tersebut
tidak membuat Tempo kehilangan daya kritisnya pada pemerintah orde baru
yang berkuasa saat itu. Sebuah strategi jitu diterapkan oleh redaksi majalah
Tempo dengan melakukan secara bersamaan apa yang disebut dengan “Pers
Pancasila” dan disisi lain majalah Tempo tetap melakukan sebuah kritik atas apa
yang terjadi di pemerintahan dengan menggunakan cara yang halus secara
naratif untuk mengkritik pejabat pemerintahan. Dengan tetap menjaga prinsip
keberimbangan membuat majalah Tempo mampu bertahan di masa orde baru
yang otoriter.52
Goenawan Moehamad yang telah lama memimipin majalah Tempo
merasa perlu untuk melakukan sebuah penyegaran. Fikri Jufri yang dipilih
menjadi pengganti dianggap memiliki kedekatan dengan Beny Moerdani dan
para teknokrat pendiri Centre for Strategic and International Studies (CSIS)

51
Basuki, Bramantya dkk, Jurnalistik Dasar Resep Dari Dapur Tempo, h. 12-13..
52
Janet Steele. Wars Within: The Story of Tempo an Independent Magazine in Soeharto’s
Indonesia. Jakarta: Equinox Publishing, 2005). hlm.64.
42

yang disebut sebagai “musuh” Ikatan Cedekiawan Muslim Indonesia (ICMI).


ICMI sendiri adalah organisasi bentukan Soeharto untuk mendapatkan dukungan
dikala dukungan dari militer sudah mulai berkurang.53
Dalam masa kepemimpinan Fikri Jufri, pemberitaan majalah Tempo
dinilai tidak netral. Pemberitaan yang condong memberikan dukungan kepada
Beny Moerdani membuat majalah Tempo mendapat predikat “majalah anti
ICMI”. Pemberitaan mengenai pembelian 39 kapal perang bekas Jerman oleh
Menristek, B.J Habibie yang juga ketua ICMI dianggap sebagai wujud ketidak
sukaan pada ICMI. Alasan ini digunakan sebagai pembenaran untuk
“membunuh” majalah Tempo karena akumulasi kekesalan-kekesalan atas kritik-
kritik majalah tersebut kepada pemerintah. Dengan diterbitkannya SK Menpen
No.125, No.126 dan 133 tertanggal 21 Juni 1994 maka SIUPP majalah Tempo
resmi dicabut. Segala upaya mencairkan pembredelan itu tidak membuahkan
hasil karena majalah Tempo dinilai tidak beritikad baik mengindahkan teguran-
teguran yang sudah diberikan sebelumnya.
Selepas Soeharto lengser pada 21 Mei 1998, mereka yang pernah bekerja
di majalah Tempo dan tercerai berai akibat pembredelan melakukan rembuk
ulang untuk memutuskan perlu atau tidak majalah ini terbit kembali. Hasilnya,
disepakati majalah Tempo harus terbit kembali. Maka, sejak 6 Oktober 1998,
majalah ini pun hadir kembali di bawah naungan PT Arsa Raya Perdana.
Menggandeng PT Arsa Raya Perdana sebagai penerbit yang menggantikan PT
Grafiti Pers, majalah Tempo terbit lagi dengan wajah baru. Untuk meningkatkan
skala dan kemampuan penetrasi ke bisnis dunia media, pada 2001 PT Arsa Raya
Perdana melakukan go public dan mengubah namanya menjadi PT Tempo Inti
Media Tbk (Perseroan) sebagai penerbit majalah Tempo yang baru. Dana dari
hasil go public dipakai untuk menerbitkan Koran Tempo.
Tidak hanya lay-out seperti majalah Time yang ditinggalkan, namun juga
isi dari majalah Tempo yang juga baru. Jika pada masa sebelum pembredelan
majalah Tempo lebih menggunakan kata-kata metafor pada berita dalam
53
Sopian, Agus dkk, Jurnalisme Sastrawi: Antologi Liputan Mendalam dan Memikat, h, 102.
43

mengajukan sebuah kritik, kini majalah Tempo lebih menggunakan sebuah


pemberitaan dengan gaya argumentative dengan gaya laporan yang investigatif
dan sebuah pemberitaan yang analitis. Dengan memilih gaya yang baru seperti
ini pemberitaan dalam majalah Tempo tidak lagi perlu berbasa-basi
menggunakan metafor dalam memberitakan sebuah konflik. Penyampaian kritik
dan konflik dilakukan dengan cara yang lebih terbuka seperti tuntutan era
kertebukaan.54
Produk-produk Tempo terus muncul dan memperkaya industri informasi
korporat dari berbagai bidang, yaitu Penerbitan (majalah Tempo, Koran Tempo,
Tempo English, Travelounge, Komunika, dan Bintang Indonesia), Digital
(Tempo.co), Data & Riset (Pusat Data dan Analisa Tempo), Percetakan
(Temprint), Penyiaran (TV Tempo dan Tempo Channel), Industri Kreatif
(Matair Rumah Kreatif), Event Organizer (Impresario dan Tempo Komunitas),
Lembaga Pendidikan (Tempo Institute), Perdagangan (Temprint Inti Niaga), dan
Building Manajemen (Temprint Graha Delapan).

2. Sejarah Singkat Tempo.co

Pada awal berdirinya, portal berita ini bernama Tempo Interaktif. Portal
berita ini merupakan pionir dari portal berita lainnya. Sejak 1995 hadir
menjawab kebutuhan dan mampu menyajikan informasi yang “enak dibaca dan
bisa dipercaya”. Dalam perjalanannya portal Tempo Interaktif mengalami
banyak pembenahan. Pada 2008, Tempo Interaktif tampil dengan wajah baru
dan sajian berita yang berkualitas. Sepanjang tahun 2009 dan 2010, Tempo
Interaktif telah berkembang lebih jauh, dari sisi jumlah berita yang disajikan,
misalnya, saat ini rata-rata jumlah beritanya mencapai 300 berita. Jumlah
pengunjungpun meningkat pesat.

54
Sopian, Agus dkk, Jurnalisme Sastrawi: Antologi Liputan Mendalam dan Memikat, h, 119.
44

Seiring dengan meningkatnya tren akses mobile, Tempo Interaktif kini


juga telah mengembangkan aplikasi yang bisa diakses via telepon seluler,
Blackberry, iPhone, iPad, dan tabelt Android. Jumlah pengakses Tempo
Interaktif via mobile meningkat lebih dari 500 persen, Tempo Interaktif juga
mengembangkan aplikasi iPad dan android untuk majalah-majalah Group
Tempo, seperti Tempo, Tempo Edisi Bahasa Inggris, dan produk Tempo
lainnya.
Pada akhir 2011, manajemen TEMPO setuju untuk mengubah nama
portal Tempo Interaktif menjadi TEMPO.CO. Langkah perubahan ini
merupakan bagian dari upaya TEMPO meningkatkan kualitas dan
menyempurnakan sajian produk. Lebih dari itu, perubahan ini juga mengindikasi
langkah serius TEMPO untuk mengembangkan sebuah produk media yang
mampu mencerdaskan pembacanya. Pengubahan nama portal menjadi
TEMPO.CO ini, sekaligus menandai bahwa TEMPO MEDIA memulai langkah
untuk mengembangkan apa yang disebut sebagai konvergensi media.
Memadukan semua untuk media.
Merespon tren digital yang berkembang, Tempo Media Group sangat
peduli untuk mengembagkan beberapa aplikasi digital. Diantaranya aplikasi
digital untuk platform iOS dan Android untuk hampir semua produk cetak
Tempo. Tempo Media Group juga sangat serius menanamkan investasi untuk
penambahan dan pengembangan infrastruktur server, peningkatan kapasitas
bandwidth dan pengembangan situs Tempo.co. Secara umum, perkembangan
kinerja unit bisnis ini sangat baik dan menjanjikan harapan. Pendapatan
meningkat sekitar 96 persen dengan kontribusi terbesar datang dari pendapatan
iklan. Dibanding 2017, pendapatan iklan naik 98 persen.55
Hasilnya mengagumkan, sejak diluncurkan pada akhir 2011, situs berita
Tempo.co yang menyuguhkan 250 berita setiap hari mengalami peningkatan
jumlah pengunjung. Jumlah pengunjung (unique visitor) Tempo.co naik 76
persen. Jumlah pengunjung yang tercatat sebanyak 25 juta per bulan pada 2017
55
PT Tempo Inti Media Tbk, Laporan Tahunan 2018 ( Jakarta : Korporat.Tempo.co), h. 18.
45

menjadi 35 juta per bulan pada 2018. Jumlah halaman yang dibuka juga
meningkat menjadi 115 juta per bulan. Tempo.co pada 2018 sudah
meningkatkan jumlah produksi beritanya menjadi 360-400 berita per hari dan
12-15 video per hari.56
Jumlah total follower Tempo di Twitter, Instagram, dan YouTube,
mencapai 6,8 juta. Follower di Facebook naik 24 persen menjadi 1,6 juta.
Engagement media sosial Tempo.co meningkat 94 persen dibanding tahun
sebelumnya. Di Instagram, follower Tempo.co juga naik menjadi 102 ribu pada
2018. Pembaca majalah Tempo dan Koran Tempo digital pun sudah melewati
angka 150 ribu.57
Peningkatan tersebut terjadi seiring dengan penayangan konten yang
membuat pengakses Tempo.co memiliki pilihan. Tidak hanya dapat menikmati
informasi terkini khas Tempo melalui kanal-kanal berita pilihan, seperti Bisnis,
Olahraga, Otomotif, Gaya, Seleb, Travel, tetapi juga suguhan infografik yang
menarik serta tampilan audio dan video yang memikat. Tempo.co dan produk-
produk digital Tempo telah satu tahap di depan untuk terus tumbuh ditahun-
tahun mendatang.
Untuk memperdalam lini bisnis digital, pada akhir 2018 Tempo.co
mengakuisisi perusahaan portal berita yang masuk kategori “new media”, yaitu
PT Rombak Pola Pikir. Perusahaan ini memiliki tiga portal vertikal. Di
antaranya Kok Bisa?, satu-satunya kanal You Tube yang berisi konten edukasi
untuk generasi milenial. Kanal animasi yang memiliki 1,2 juta pelanggan ini
mendapat penghargaan Gold Button dari Google Indonesia. Portal lain adalah
Telusuri.id, yang memfokuskan diri pada berita travel untuk generasi milenial.
Ketiga, Ziliun.com, adalah portal untuk segmen anak muda yang peduli terhadap
perusahaan rintisan (startup) dan teknologi.58
Tempo.co juga melakukan investasi di Foodizz.id. Ini adalah startup
yang didirikan sekelompok anak muda dari Bandung bersama para pendiri Grup
56
PT Tempo Inti Media Tbk, Laporan Tahunan 2018, h. 19.
57
PT Tempo Inti Media Tbk, Laporan Tahunan 2018, h. 19.
58
PT Tempo Inti Media Tbk, Laporan Tahunan 2018, h. 19.
46

CRP. Startup ini menyajikan platform (aplikasi, video, podcast, dan web)
edukasi untuk pengusaha kuliner. Target Foodizz.id menarik: mencetak 10 ribu
pengusaha kuliner Indonesia.59
Semua peningkatan itu membawa kenaikan tajam pada nilai valuasi
Tempo.co. Pada akhir 2018, Tempo.co mencatatkan valuasi mendekati Rp 550
miliar, meningkat 51,6 persen dibanding tahun sebe lumnya. Pada 2019, selepas
akuisisi PT Rombak Pola Pikir, nilai valuasi Tempo.co bertambah menjadi Rp
616 miliar.60
Tempo.co menjadi trendsetter berita online sejak diluncurkan 23
November 2011 menggantikan situs berita Tempo Interaktif. Setiap bulan
jumlah pengunjungnya terus meningkat. Rata-rata setiap bulan situs ini
dikunjungi oleh 11 juta orang. Begitu pula dengan peningkatan jumlah halaman
yang rata-rata dikunjungi sekitar 55 juta per bulan. Peningkatan itu terjadi berkat
inovasi konten yang terus dilakukan, diantaranya dengan menambahkan
tampilan audio dan video dan disajikan infografik yang memikat.

3. Visi dan Misi Tempo.co

Nilai-nilai yang dianut oleh Tempo adalah Tepercaya, Merdeka, dan


Profesional. Tepercaya yaitu menjunjung tinggi integritas dalam setiap ucapan dan
tindakan. Kemudian Merdeka adalah bebas mengekspresikan diri dengan menghargai
keberagaman. Serta nilai yang ketiga adalah Profesional yaitu selalu bekerja dengan
standar kompetensi tertinggi. Penerapan Budaya Perusahaan Tempo diawali dengan
mengevaluasi Visi dan Misi Perusahaan serta menggali nilai-nilai yang menjadi
keunggulan kompetitif perusahaan selama perjalanan Tempo.
Tak hanya nilai, Tempo juga memiliki Visi dan Misi. Visi dari tempo yaitu
Menjadi acuan dalam usaha meningkatkan kebebasan publik untuk berpikir dan
berpendapat serta membangun peradaban yang menghargai kecerdasan dan
59
PT Tempo Inti Media Tbk, Laporan Tahunan 2018, h. 19.
60
PT Tempo Inti Media Tbk, Laporan Tahunan 2018, h. 20.
47

perbedaan. Budaya perusahaan adalah kebiasaan, prinsip, atau nilai yang diyakini
sebagai pegangan dalam menjalankan kegiatan dalam organisasi.61

Sedangkan Misi dari Tempo antara lain:


1. Menghasilkan produk multimedia yang independen dan bebas dari segala
tekanan dengan menampung dan menyalurkan suara yang berbeda-beda
secara adil.
2. Menghasilkan produk multimedia bermutu tinggi dan berpegang pada kode
etik.
3. Menjadi tempat kerja yang sehat danmenyejahterakan serta mencerminkan
keragaman Indonesia.
4. Memiliki proses kerja yang menghargai dan memberi nilai tambah kepada
semua pemangku kepentingan.
5. Menjadi lahan kegiatan yang memperkaya khazanah artistik, intelektual,
serta dunia bisnis melalui peningkatan ideide baru, bahasa, dan tampilan
visual yang baik.
6. Menjadi pemimpin pasar dalam bisnis multimedia dan pendukungnya.62

4. Struktur redaksional tempo.co63

DIREKTUR UTAMA Toriq Hadad


DIREKTUR Burhan Sholihin, Y. Tomi Aryanto, Wahyu Dhyatmika

PEMIMPIN REDAKSI Setri Yasra


REDAKTUR EKSEKUTIF Anton Aprianto
KOORDINATOR KANAL VERTIKAL Elik Susanto

NASIONAL DAN HUKUM


KEPALA Juli Hantoro
REDAKTUR Jobpie Sugiharto, Endri Kurniawati, Syailendra Persada
STAF REDAKSI Amirullah, Friski Riana, Egy Adyatama

61
PT Tempo Inti Media Tbk, Laporan Tahunan 2018, h. 23.
62
PT Tempo Inti Media Tbk, Laporan Tahunan 2018, h. 23.
63
Dilansir dari https://www.tempo.co/about (diakses pada tanggal 2 Agustus 2020)
48

REPORTER Andita Rahma, Budiarti Utami Putri, Dewi Nurita, M. Rosseno


Aji Nugroho

EKONOMI DAN BISNIS


KEPALA Rr Aryani Wdyastuti
REDAKTUR Kodrat Setiawan, Dewi Rina Cahyani (nonaktif)
STAF REDAKSI Ali Ahmad Noor Hidayat
REPORTER Caesar Akbar, Dias Prasongko, Fajar Febrianto, Muhammad
Hendratyo Hanggi, Francisca Christy Rosana

METRO
KEPALA Zakarias Wuragil
REDAKTUR Tjandra Dewi, Dwi Arjanto
STAF REDAKSI Febriyan, Martha Warta Silaban
REPORTER Adam Prireza, Imam Hamdi, M Julnis Firmansyah, Lani Wijaya,
M. Yusuf Manurung

INTERNASIONAL
KEPALA Maria Rita Ida Hasugian
STAF REDAKSI Budi Riza

GAYA HIDUP
KEPALA Rini Kustiani
REDAKTUR Istiqomatul Hayati
STAF REDAKSI Cheta Nilawaty, Mitra Tarigan, Mila Novita, Yunia Pratiwi

SAINS, SPORT DAN OTOMOTIF


KEPALA Nurdin Saleh
REDAKTUR Rina Widiastuti, Eko Ari Wibowo
STAF REDAKSI Erwin Z. Prima, Aditya Budiman, Wawan Priyanto
49

MULTIMEDIA
KEPALA Nana Riskhi Susanti
FOTOGRAFER Amston Probel (Koordinator), Subekti
PERISET FOTO Charisma Adristy, Fardi Bestari, Nufus Nita
EDITOR VIDEO Ngarto Februana (Koordinator), Ryan Maulana
VIDEOGRAFER Ridian Eka Saputra
PRODUSER PODCAST Dewa Made Erdy Kusuma

MEDIALAB
KEPALA Moerat Sitompul
STAF REDAKSI Krisna Pradipta, Angelina Anjar Sawitri
DESAINER Imam Riyadi, Rio Ari Seno, Riyan Rahmat

PENGEMBANGAN AUDIENS
MANAJER Nita Azhar
ANALIS DATA Rahmawati
MEDIA SOSIAL Ferdhinand Akbar (Koordinator), Abdur Rohim Latada,
Bernadus Guntur

TERAS.ID
REDAKTUR PELAKSANA Yosep Suprayogi
REDAKTUR S. Dian Andryanto

INDONESIANA
KEPALA Gendur Sudarsono
REDAKTUR PELAKSANA Tulus Wijanarko
PENGEMBANGAN KOMUNITAS Rob Januar

TEKNOLOGI INFORMASI
KEPALA Handy Dharmawan
KOORDINATOR William Rince
50

PROGRAMER Birtha Arifudzaki, Abdul Rozaq Tri Novanto, Riky Susanto,


Arif Hidayat, Reza Pahlevi
WEB DESAINER Sunardi

Anda mungkin juga menyukai