Anda di halaman 1dari 7

PROFIL INDIKATOR

RSUD dr. LA PALALOI


KABUPATEN MAROS
Judul Indikator Perawat Pemberi Pelayanan Intensif

Dasar Pemikiran

Dimensi mutu Keselamatan


Tujuan Peningkatan Tersedianya pelayanan intensif oleh tenaga yang
kompeten
Mutu
Definisi Operasional Perawat pemberi pelayanan intensif adalah yang
berpendidikan minimal D3 keperawatan dan memiliki
sertifikat pelatihan ICU dasar
Numerator Jumlah perawat yang berpendidikan minimal D3
keperawatan dengan sertifikasi ICU dasar yang
memberikan pelayanan intensif
Denumerator Jumlah perawat yang seharusnya memberikan pelayanan
intensif
Sumber data
Penanggung Jawab Kepala Ruangan dan PIC data mutu ICU
Type Indikator  Struktur √
 Proses
 Outcome
 Proses dan Outcome
Jangka Waktu
Pelaporan
Frekuensi Penilaian data  Harian
 Mingguan
 Bulanan√
 Lainnya...................
Metodologi pengumpulan  Retrospective
data  Concurent√
Target Sampel & Sample Target Sampel:
size Inklusi : Semua perawat yang memberikan pelayanan
Ekslusi : Perawat yang sedang menjalani pelatihan dan
sedang cuti

Area Monitoring ICU


Formula Numerator X 100 %
Denumerator
Nilai Ambang/Standar 100 %
Analisis Data Dilalukan oleh Komite PMKP menggunakan diagram
garis untuk menampilkan data dari waktu ke waktu
Diseminasi Data Data akan diseminasikan dalam pertemuan rutin dan
paparan indikator mutu
Form yang digunakan Form Sensus Harian

PROFIL INDIKATOR
RSUD dr. LA PALALOI
KABUPATEN MAROS
Judul Indikator Kepatuhan Identifikasi Pasien

Dasar Pemikiran Permenkes Nomor 11 Tahun 2017

Dimensi mutu Keselamatan, Fokus kepada pasien


Tujuan Peningkatan Terselenggaranya proses identifikasi pasien agar
menjamin keselamatan pasien
Mutu
Definisi Operasional Identifikasi pasien adalah proses pengecekan identitas
pasien menggunakan minimal 2 identitas dari 3 identitas
yang tercantum pada gelang, label atau bentuk identitas
lainnya sebelum memberikan pelayanan sesuai dengan
regulasi yang berlaku di rumah sakit.

Disebut patuh bila proses identifikasi pasien dilakukan


secara benar oleh petugas pada saat, antara lain:
• pemberian obat
• pemberian pengobatan termasuk nutrisi
• pemberian darah dan produk darah
• pengambilan specimen
• sebelum melakukan tindakan diagnostik /
therapeutic.

Pengukuran dilakukan terpisah untuk masing-masing


proses tersebut diatas dan menghasilkan lima sub
indikator yaitu:
• Kepatuhan pengecekan identitas pasien sebelum
pemberian obat
• Kepatuhan pengecekan identitas pasien sebelum
pengobatan termasuk pemberian nutrisi pada diet
khusus
• Kepatuhan pengecekan identitas pasien sebelum
pemberian transfusi darah dan produk darah.
• Kepatuhan pengecekan identitas pasien sebelum
pengambilan spesimen pemeriksaan
• Kepatuhan pengecekan identitas pasien sebelum
melakukan tindakan diagnostik (contoh: pungsi
lumbal, endoskopi dsb) dan terapi (operasi,
debridement, dll)
Numerator Jumlah proses yang telah dilakukan identifikasi secara
benar
Denumerator Jumlah proses pelayanan yang di observasi
Sumber data Sensus pada saat pengambilan data/observasi
Penanggung Jawab Kepala Ruangan dan PIC data mutu ICU
Type Indikator  Struktur
 Proses √
 Outcome
 Proses dan Outcome
Jangka Waktu
Pelaporan
Frekuensi Penilaian data  Harian
 Mingguan
 Bulanan√
 Lainnya...................
Metodologi pengumpulan  Retrospective
data  Sensus Harian
 Concurrent√
Target Sampel & Sample Target Sampel:
size Inklusi : Semua pasien
Ekslusi : -
Total Populasi tiap bulan Jumlah sampel tiap bulan
>=640 128
320-639 20 % dari total populasi
64-319 64
<64 Populasi 100 % diambil
Area Monitoring ICU
Formula Numerator X 100 %
Denumerator
Nilai Ambang/Standar 100 %
Analisis Data Dilalukan oleh Komite PMKP menggunakan diagram
garis untuk menampilkan data dari waktu ke waktu
Diseminasi Data Data akan diseminasikan dalam pertemuan rutin dan
paparan indikator mutu
Form yang digunakan Form Sensus Harian

PROFIL INDIKATOR
RSUD dr. LA PALALOI
KABUPATEN MAROS
Judul Indikator Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Cedera Akibat
Pasien Jatuh
Dasar Pemikiran Permenkes Nomor 11Tahun 2017 Tentang SKP

Dimensi mutu Keselamatan, fokus kepada pasien


Tujuan Peningkatan Terselenggaranya pelayanan keperawatan yang aman
dan efektif bagi pasien dalam upaya mencapai
Mutu
pemenuhan sasaran keselamatan pasien
Definisi Operasional Upaya pencegahan jatuh meliputi:
1. Screening di rawat jalan/ IGD
2. Asesmen awal risiko jatuh
Asesmen Awal risiko jatuh adalah langkah awal
untuk mencegah terjadinya jatuh pada pasien
3. Assesment Ulang risiko jatuh
Asesmen Ulang risiko jatuh adalah proses menilai
dan mengevaluasi kembali serta merencanakan
tindakan pada pasien yang mempunyai risiko jatuh
4. Edukasi pencegahan pasien jatuh.
Edukasi pencegahan pasien jatuh adalah pemberian
edukasi kepada pasien dan keluarga tentang upaya
pencegahan pasien jatuh
Disebut patuh apabila melaksanakan seluruh upaya
pencegahan jatuh pada pasien yang berisiko sesuai
dengan standar yang ditetapkan oleh rs.

Catatan:
1. Assessment awal hanya dilakukan pada pasien rawat inap
2. Untuk pasien rawat jalan dan IGD hanya dilakukan
screening
Numerator Jumlah kasus yang mendapatkan ketiga upaya
pencegahan pasien jatuh
Denumerator Jumlah kasus yang berisiko jatuh
Sumber data Rekam Medis Pasien Rawat Inap
Penanggung Jawab Tim Mutu RS
Type Indikator  Struktur
 Proses √
 Outcome
 Proses dan Outcome
Jangka Waktu
Pelaporan
Frekuensi Penilaian data  Harian
 Mingguan
 Bulanan√
 Lainnya...................
Metodologi pengumpulan  Retrospective√
data  Sensus Harian
Target Sampel & Sample Target Sampel:
size Inklusi : Semua kasus berisiko jatuh
Ekslusi : Pasien yang tidak dapat dilakukan asesmen
ulang maupun edukasi seperti pasien meninggal, pasien
gangguan jiwa yang sudah melewati fase akut, dan pasien
menolak edukasi
Total Populasi tiap bulan Jumlah sampel tiap bulan
>=640 128
320-639 20 % dari total populasi
64-319 64
<64 Populasi 100 % diambil
Area Monitoring ICU
Formula Numerator X 100 %
Denumerator
Nilai Ambang/Standar 100 %
Analisis Data Dilalukan oleh Komite PMKP menggunakan diagram
garis untuk menampilkan data dari waktu ke waktu
Diseminasi Data Data akan diseminasikan dalam pertemuan rutin dan
paparan indikator mutu
Form yang digunakan Form Sensus Harian
PROFIL INDIKATOR
RSUD dr. LA PALALOI
KABUPATEN MAROS
Judul Indikator Rata-rata pasien yang kembali ke perawatan intensif
dengan kasus yang sama < 72 jam
Dasar Pemikiran KMK No. 129//MENKES/SK/II/2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal RS
Dimensi mutu Efektifitas
Tujuan Peningkatan Tergambarnya keberhasilan perawatan intensif
Mutu
Definisi Operasional Pasien kembali ke perawatan intensif dari ruang rawat
inap dengan kasus yang sama dalam waktu < 72 jam
Numerator Jumlah pasien yang kembali ke perawatan intensif
dengan kasus yang sama <72 jam dalam satu bulan
Denumerator Jumlah seluruh pasien yang dirawat di ruang intensif
dalam periode yang sama
Sumber data Rekam Medis Pasien Rawat Inap Intensif
Penanggung Jawab Tim Mutu RS
Type Indikator  Struktur
 Proses √
 Outcome
 Proses dan Outcome
Jangka Waktu
Pelaporan
Frekuensi Penilaian data  Harian
 Mingguan
 Bulanan√
 Lainnya...................
Metodologi pengumpulan  Retrospective√
data  Sensus Harian
Target Sampel & Sample Target Sampel:
size Inklusi : Semua kasus berisiko jatuh
Ekslusi : Pasien yang tidak dapat dilakukan asesmen
ulang maupun edukasi seperti pasien meninggal, pasien
gangguan jiwa yang sudah melewati fase akut, dan pasien
menolak edukasi
Total Populasi tiap bulan Jumlah sampel tiap bulan
>=640 128
320-639 20 % dari total populasi
64-319 64
<64 Populasi 100 % diambil
Area Monitoring ICU
Formula Numerator X 100 %
Denumerator
Nilai Ambang/Standar ≤ 3%
Analisis Data Dilalukan oleh Komite PMKP menggunakan diagram
garis untuk menampilkan data dari waktu ke waktu
Diseminasi Data Data akan diseminasikan dalam pertemuan rutin dan
paparan indikator mutu
Form yang digunakan Form Sensus Harian

Anda mungkin juga menyukai