MAKALAH
(Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Ujian Kenaikan
Pangkat Penyesuaian Ijazah di Lingkungan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset Dan Teknologi)
Disusun Oleh
SUGIYANTO
NIP. 197305262007011001
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
MEI 2022
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ………………….…………………………………… i
DAFTAR ISI ……………………………..……………….………………… ii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………… 1
A. Latar Belakang …………………………………..…………………… 1
B. Rumusan Masalah …………………….………………………..…… 3
C. Tujuan Pembahasan ……….………………….……..……………… 3
BAB II PEMBAHASAN ……………………….…….…..…………………. 4
A. Pengertian Perundungan ……………………………………..…….. 4
B. Dampak Jika Terjadi Perundungan atau Kekerasan Seksual
Terhadap Korban …………………………………………………….. 4
C. Tindakan Penanganan dan Pencegahan Perundungan atau
Kekerasan Seksual di Lingkungan Kerja Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang ……………………….…..…………….. 5
D. Solusi Pencegahan ………………………………………………….. 9
BAB III PENUTUP …………………………………….…………………… 12
A. Kesimpulan ………………………….……………………….………. 12
B. Saran ……………………..………....…………………………..……. 12
DAFTAR PUSTAKA …………………………………….…...……………. 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Merujuk dari Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penangan
Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi, menyebutkan
bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan perlingdungan dari
segala bentuk kekerasan termasuk kekerasan seksual sesuai dengan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945. Dengan semakin meningkatnya kekerasan seksual yang terjadi
pada ranah komunitas termasuk Perguruan Tinggi secara tidak langsung
akan berdampak pada kurang optimalnya penyelenggaraan Tridharma
Perguruan Tinggi dan menurunkan kualitas perguruan tinggi. Untuk itu
perlu adanya pencegahan dan menangani kekerasan seksual di
Perguruan Tinggi, perlu pengaturan yang menjamin kepastian hukum
dalam pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di Perguruan
Tinggi (Kemendikbudristek, 2021)
Untuk maksud diatas pemerintah berupaya untuk mencegah
terjadinya perundungan dan kekerasan seksual yang terjadi di pergguruan
tinggi. Perundungan bisa terjadi pada siapa saja dan dimana saja. Tidak
hanya pada remaja di sekolah, perundungan di tempat kerja tidak bisa
dengan mudah dikenali tanda-tandanya. Terkadang perundungan begitu
terselubung sehingga yang menjadi korbannya pun tidak menyadarinya.
Kekerasan di tempat kerja merupakan salah satu fenomena organisasi
yang banyak mendapat perhatian dari berbagai kalangan, baik dari
peneliti, pendidik, organisasi perlindungan, ataupun dari tokoh masyarakat
menurut (Rudi, 2010). Perundungan dan kekerasan seksual di lingkungan
kerja telah menjadi masalah yang mempengaruhi kinerja individu,
kelompok dan organisasi hingga lingkungan sosial yang lebih luas. Bagi
individu, kekerasan di tempat kerja memiliki konsekuensi yang dapat
1
merugikan kesehatan dan kesejahteraan karyawan. Untuk kelompok,
kekerasan di tempat kerja dapat mempengaruhi efektivitas tim dan norma
kelompok yang mapan. Bagi organisasi, kekerasan di tempat kerja dapat
berdampak pada kinerja organisasi dan juga budaya organisasi yang ada.
Perubahan status Universitas Negeri Malang menjadi Perguruan
Tinggi Badan Hukum (PTBH) berdasarkan PP Nomor 115 Tahun 2021,
BAB I pasal 1 ayat 11 menyatakan bahwa Dekan adalah Pemimpin
Fakultas yang berwenang dan bertanggungjawab terhadap
penyelenggaraan pendidikan pada masing-masing Fakultas di Universitas
Negeri Malang. Fakultas Teknik (FT) merupakan bagian dari unit di
Universitas Negeri Malang sebagai penyelenggara pendidikan tinggi wajib
memberikan perlindungan diri pribadi, kehormatan, martabat, dan hak
rasa aman bagi sivitas akademika dan tenaga kependidikan dari ancaman
praktik perundungan dan kekerasan seksual (PTBH, 2021).
Peraturan Rektor Universitas Negeri Malang Nomor 26 Tahun 2018
tentang Kode Etik Mahasiswa Universitas Negeri Malang, bahwa untuk
menciptakan iklim akademis yang kondusif untuk kegiatan belajar dan
pengembangan diri mahasiswa perlu dibuat aturan dan kode etik bagi
mahasiswa (Per-No-26-Tahun-2018).
Peraturan Rektor Universitas Negeri Malang Nomor 27 Tahun 2018
Tentang Kode Etik Tenaga Kependidikan Universitas Negeri Malang,
bahwa dalam rangka meningkatkan etos, budaya kerja dan pola perilaku
yang baik bagi Aparatur Sipil Negara perlu menumbuhkan kembali jiwa
korp Pegawai Negeri Sipil agar nilai-nilai etik yang terkandung didalamnya
dapat diterapkan sebagai standar kerja bagi tenaga bagi Tenaga
Kependidikan di Universitas Negeri Malang (Per-No-27-Tahun-2018).
Minimnya pemahaman tentang perundungan atau kekerasan seksual
di lingkungan kerja Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang di
karenakan keterbatasan sumber daya manusia dan belum adanya sistem
layanan terpadu untuk kegiatan penyelenggaraan pencegahan dan
penanganan perundungan atau kekerasan seksual yang terintegrasi.
2
Sistem layanan tersebut berfungsi sebagai penyelenggara layanan
pencegahan dan penanganan perundungan atau kekerasan seksual.
Untuk mengimplementasikan Permendikbudristek Nomor 30 Tahun
2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di
Lingkungan Perguruan Tinggi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
merespon dengan cepat peraturan menteri tersebut dengan membentuk
Satuan Tugas Penanganan dan Pencegahan Perundungan atau
Kekerasan Seksual Fakultas Teknik (Satgas P3KS FT) dengan membuka
layanan Fakultas Teknik Peduli (Care) yang disingkat FTCare dengan
tujuan untuk mencegah dan menyelesaikan masalah terjadinya
perundungan atau kekerasan seksual di lingkungan kerja Fakultas Teknik.
Dengan harapan dapat memberikan kontribusi dan dukungan terhadap
pemerintah dalam hal pencegahan penanganan kekerasan seksual di
lingkungan perguruan tinggi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut diatas maka dapat dirumuskan
pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana Dampak Jika Terjadi Perundungan atau Kekerasan
Seksual Terhadap Korban?
2. Bagaimana Tindakan Penanganan dan Pencegahan Perundungan
atau Kekerasan Seksual di Lingkungan Kerja Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang?
C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan uraian tersebut diatas maka permasalahan yang
hendak dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Dampak Jika Terjadi Perundungan
atau Kekerasan Seksual Terhadap Korban.
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Tindakan Penanganan dan
Pencegahan Perundungan atau Kekerasan Seksual di Lingkungan
Kerja Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perundungan
4
Bahkan jika seseorang melepaskan diri dari lingkungan perundungan,
efek bullying masih dapat dirasakan dan bertahan lama atau
mempengaruhi kesehatan fisik dan mental.
5
berinisial MS yang dilakukan oleh rekan kerjanya sampai di bawa ke ranah
hukum. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai KPI
pusat gagal menciptakan lingkungan kerja yang sehat bagi seluruh
pekerjanya.
Minimnya pemahaman tentang perundungan dan kekerasan
seksual di lingkungan kerja Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang di
karenakan keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dan belum adanya
sistem layanan terpadu untuk kegiatan penyelenggaraan pencegahan dan
penanganan kekerasan seksual dan perundungan yang terintegrasi.
Sistem layanan tersebut berfungsi sebagai penyelenggara layanan
pengaduan pencegahan perundungan dan kekerasan seksual.
Guna mewujudkan lingkungan kerja yang bebas dari perundungan
atau kekerasan seksual dan bebas dari intoleransi, maka di bentuklah
Satuan Tugas Penanganan dan Pencegahan Perundungan atau
Kekerasan Seksual Fakultas Teknik (Satgas P3KS FT) dengan membuka
layanan FTCare. Fungsi dari layanan ini adalah sebagai pengaduan dan
penanganan untuk mencegah perundungan atau kekerasan seksual yang
dialami oleh civitas akademika di lingkungan kerja Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang. Susunan Satgas P3KS FT sebagai berikut :
Dekan
Konsultan
Wakil Dekan II
Kajur
Komisi Etik
Tim Pendamping
6
1. Susunan Satgas P3KS Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
Pelapor FTCare
7
FTCare melalui hotline merupakan layanan yang dibuat untuk
menjembatani sivitas akademika di lingkungan Fakultas Teknik agar dapat
membantu memecahkan masalah penanganan dan pencegahan korban
perundungan dan kekerasan seksual yang ingin melaporkan kasus yang
di alami secara rahasia, bermartabat, dan menghargai pilihan. Layanan
pengaduan ini dibuat karena banyak kejadian atau kasus perundungan
dan kekerasan seksual di dalam kampus yang engan melaporkan karena
merasa malu.
Manfaat dari FTCare adalah layanan (customer servis) yang
disediakan oleh Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang diberikan
secara gratis kepada korban. Dengan adanya layanan hotline FTCare
adalah pelaporan mudah dan cepat tinggal menuliskan tanggal kejadian,
bukti foto atau video dan saksi yang ada diruangan (melampirkan identitas
resmi seperti KTP atau KTM). Hak pelapor mendapatkan perlindungan
kerahasiaan identitasnya sehingga tidak perlu khawatir akan
pelaporannya. Hak terlapor Membuktikan bahwa tidak bersalah dengan
mengajukan saksi dan bukti lain. Layanan akan di koordinasikan oleh
Satuan Tugas Penanganan dan Pencegahan Perundungan dan
Kekerasan Seksual Fakultas Teknik (Satgas P3KS FT) yang terdiri dari
unsur Dosen, Tenaga Kependidikan, dan Mahasiswa.
Langkah-langkah yang dilakukan Satgas P3KS FT yaitu preventif
dan upaya edukatif. Fungsi preventif dari layanan FTCare adalah tindakan
yang dilakukan untuk mencegah berbagai faktor yang menyebabkan
terjadinya perundungan atau kekerasan seksual di lingkungan kerja
Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Upaya Edukasif adalah
memberikan edukasi, konseling atau pendampingan kepada pelaku dan
pihak terkait sebagai upaya perbaikan diri dan pemulihan nama baik untuk
diterima dilingkungan sosialnya.
Motto dari layanan FTCare adalah “kami dengar, kami peduli,
kami tangani” tidak hanya mendengar cerita korban saja, namun FTCare
akan berusaha semaksimal mungkin untuk menuntaskan tiap kasus
8
kekerasan seksual atau perundungan setuntas-tuntasnya. Hal ini menjadi
wujud komitmen bersama untuk mengimplementasikan instruksi
Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor
30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual
di Lingkungan Perguruan Tinggi.
D. Solusi Pencegahan
Membangun hubungan kerja penting untuk mengembangkan karier
dan menemukan kepuasan dalam bekerja. Hubungan kerja yang positif
juga melibatkan kompromi dan mengenal rekan kerja sebagai individu,
mempelajari cara mengembangkan hubungan kerja yang positif harus
mendengarkan rekan kerja, berkomunikasi secara terbuka dan
menghargai diri sendiri dan rekan kerja. Oleh karena perundungan di
tempat kerja dapat menyebabkan efek negatif bagi karyawan, itu
sebabnya penting bagi Fakultas Teknik untuk menerapkan tindakan-
tindakan untuk pencegahan perundungan di lingkungan kerja dengan cara
sebagai berikut :
1. Berkomunikasi secara efektif
Dasar dari setiap hubungan yang terjalin baik di lingkungan
kerja adalah komunikasi yang intensif. Hubungan yang baik
bergantung pada komunikasi yang terbuka dan jujur. Komunikasi
interpersonal terjadi pada dua orang atau lebih. Proses komunikasi ini
menghasilkan umpan balik dan proses pertukaran informasi, ide,
pendapat, serta perasaan yang terjadi antara dua orang atau lebih.
2. Menghargai Keanekaragaman
Cara yang sangat baik untuk dilakukan dalam menghargai
Keragaman sosial dan budaya di lingkungan kerja adalah bersikap
sopan. Jika sikap ini diterapkan mulai dari para atasan hingga
karyawan, maka apapun perbedaan yang dimiliki tidak akan terasa.
Selalu ingat bahwa setiap orang memiliki karakteristik dan latar
belakang yang berbeda-beda. Salah satu pemecah keragaman
9
budaya adalah tidak menghargai setiap perbedaan yang ada dan
merasa bahwa budayanya lah yang paling benar (etnosentris).
10
dan Kekerasan Seksual Fakultas Teknik (Satgas P3KS FT) dengan
membuka layanan hotline FTCare, diharapkan bisa mencegah terjadinya
perundungan.
Bersadarkan pertimbangan di atas, supaya pesan tersampaikan
maka bentuk sosialisasi yang dilakukan adalah bagi dosen memberikan
edukasi terhadap mahasiswa, bagi tenaga tendik memasang poster,
banner di area Fakultas Teknik dan menampilkan pesan lewat webside
resmi Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang.
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian-uraian diatas pada bab-bab sebelumnya, maka
dapat disimpulkan bahwa:
1. Minimnya pemahaman tentang perundungan atau kekerasan
seksual di lingkungan kerja Fakultas Teknik Universitas Negeri
Malang di karenakan keterbatasan sumber daya manusia (SDM).
2. Terbentuknya Satuan Tugas Penanganan dan Pencegahan
Perundungan atau Kekerasan Seksual Fakultas Teknik (Satgas
P3KS FT) di Lingkungan Kerja Fakultas Teknik UM.
B. SARAN
1. Saat ini pemerintah sudah mengeluarkan peraturan melalui
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021. Bagi pelaku yang
terbukti bersalah melakukan perundungan agar mendapatkan
hukuman yang sesuai dengan perbuatannya serta untuk
memberikan efek jera agar tidak mengulangi perbuatannya di
masa mendatang.
2. Dengan di bukanya layanan hotline FTCare dengan harapan
dapat memberikan kontribusi terhadap pemerintah dalam hal
pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan
perguruan tinggi.
12
DAFTAR PUSTAKA
PER-NO-26-TAHUN-2018-KODE-ETIK-MAHASISWA-UNIVERSITAS-
NEGERI-MALANG.pdf. (n.d.).
PER-NO-27-TAHUN-2018-KODE-ETIK-TENAGA-KEPENDIDIKAN-
UNIVERSITAS-NEGERI-MALANG-SALINAN.pdf. (n.d.).
SehatQ: https://www.sehatq.com/artikel/cara-mengembangkan-sikap-
empati-yang-baik-bagi-diri-sendiri-dan-orang-lain di akses 18 Juni
2022
Wartaekonomi. https://wartaekonomi.co.id/read377424/lingkungan-kerja-
kpi-tidak-sehat-komnas-ham-khawatir-ada-korban-perundungan-
selain-ms di akses 18 Juni 2022
13