Anda di halaman 1dari 3

Konsep KafirDalam Islam

Pengertian Kafir dan Ketentuannya

Kufur secara bahasa (etimologi) berarti menutupi, sedangkan secara syara' (terminologi) kufur
adalah tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, baik dengan mendustakannya atau tidak
mendustakannya. Orang yang melakukan kekufuran, tidak beriman kepada Allah dan Ras\][0 ul-
Nya disebut kafir.

Pengkafiran adalah hukum syar'i dan tempat kembalinya kepada Allah dan Rasul-Nya.

1. Barangsiapa yang tetap keislamannya secara meyakinkan, maka keislamannya itu tidak
bisa lenyap darinya kecuali dengan sebab yang meyakinkan pula.
2. Tidak setiap ucapan dan perbuatan yang disifatkan nash sebagai kekufuran merupakan
kekafiran yang besar (kufur akbar) yang mengeluarkan seseorang da ri agama, karena
sesungguhnya kekafiran itu ada 2 macam; kekafiran kecil (ashgar) dan kekafiran besar
(akbar). Maka hukum atas ucapan-ucapan maupun perbuatan ini sesungguhnya berlaku
menurut ketentuan metode para ulama dan hukum-hukum yang mereka keluarkan. 
3. Tidak boleh menjatuhkan hukum kafir kepada seseorang Muslim, kecuali telah ada
petunjuk yang jelas, terang, dan mantap dari Al-Qur'an dan As-Sunnah atas
kekufurannya. Maka dalam permasalahan ini tidak cukup hanya dengan syubhat dan dzan
(persangkaan) saja. Ulama ahlus-sunnah tidak menghukumi pelaku dosa besar dengan
kekafiran, tapi menghukuminya sebagai bentuk kefasikan dan kurangnya iman apabila
bukan dosa syirik dan dia tidak menganggap halal perbuatannya.

Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu
beri peringatan, mereka tidak akan beriman.  Al-Baqarah: 6).
‫اِ َّن الَّ ِذيْ َن َك َف ُر ْوا َس َواۤءٌ َعلَْي ِه ْم ءَاَنْ َذ ْرَت ُه ْم اَْم مَلْ ُتْن ِذ ْر ُه ْم اَل يُْؤ ِمُن ْو َن‬
Ayat ini, Al-Baqarah :6 di atas, bukan berbicara tentang semua orang kafir, tetapi orang kafir
yang kekufurannya telah mendarah daging dalam jiwa mereka, sehingga tidak lagi mungkin akan
berubah. Ayat ini menunjuk kepada mereka yang keadaannya telah diketahui Allah sebelum,
pada saat, dan setelah datangnya ajakan beriman kepada mereka.

Namun demikian Ayat ini tidak dapat dijadikan alasan bagi kita untuk menghentikan peringatan
atau da'wah ajakan beriman, karena kita tidak tahu apakah yang dituju oleh sasaran da'wah
adalah mereka yang serupa dengan yang dimaksud oleh ayat di atas atau bukan. Alasan ini
diperkuat dengan beberapa firman Allah dalam ayat-ayat lain, misalnya:

1. Anjuran memberikan peringatan:


‫ٱلذ ۡكَر ٰى‬
ِّ ‫ت‬ِ ‫فَ َذ ِّك ۡر ِإن نَّ َفع‬ 
َ
Maksudnya : oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfa’at, (Al-A'la:
9).
2. Da'wah sebagai bentuk tanggung jawab.
‫َو َما َعلَى الَّ ِذيْ َن َيَّت ُق ْو َن ِم ْن ِح َساهِبِ ْم ِّم ْن َش ْي ٍء َّوٰل ِك ْن ِذ ْك ٰرى لَ َعلَّ ُه ْم َيَّت ُق ْو َن‬
Maksudnya : Dan tidak ada pertanggungjawaban sedikitpun atas orang-orang yang bertakwa
terhadap dosa mereka; akan tetapi [kewajiban mereka ialah] mengingatkan agar mereka
bertakwa. (Al-An'am: 69).

ۡ‫َوِإ ۡذ قَ الَ ۡت َُّأم ۬ةٌ ِّم ۡنهمۡ مِلَ تَعِظُ و َن قَ ۡو ًم ۙا‌ ٱللَّهُ ُم ۡهلِ ُك ُهمۡ َأ ۡو ُم َع ِّذهُب مۡ َع َذا ۬بًا َش ِدي ۬ ًد ۖا‌ قَ الُواْ َم ۡع ِذ َر ًة ِإىَل ٰ َربِّ ُكم‬
‫َولَ َعلَّ ُهمۡ َيَّت ُقو َن‬
Dan [ingatlah] ketika suatu umat di antara mereka berkata: "Mengapa kamu menasehati kaum
yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?"
Mereka menjawab: "Agar kami mempunyai alasan [pelepas tanggung jawab] kepada Tuhanmu,
dan supaya mereka bertakwa". (Q.S.Al-A'raf: 164).

Pembagian Kafir

Empat Kategori Kafir: Harbi, Dzimmi, Mu’ahad dan Musta’min

Di bawah ini terdapat 4 (empat) kelompok orang kufar yang masing-masing dari sifatnya
memiliki kekhasan, yang perlu dicatat bahwa tidak semua orang kufar boleh ditumpahkan
darahnya (dibunuh).

Apa perbedaan antara Kafir Harbi, Kafir Dzimmi, Mu’ahad dan Musta’min?

Ada 4 (empat) kelompok kufar, 1 (Satu) di antaranya wajib dibunuh/ diperangi  yakni:

1. Kafir adz–Dzimmi/Kitabi

Kafir Dzimmi adalah orang kufar yang tinggal di Negeri Muslim, memiliki perjanjian (damai)
dengan kaum Muslimin, membayar pajak (jizyah/ uang keamanan/ upeti sebagai kompensasi
pemerintah Islam terhadap harta dan darahnya/ jiwanya. Ketika mereka tidak mampu
membayar jizyah, maka jizyah tersebut dapat digugurkan darinya) kepada pemerintah Islam dan
ditegakkan kepada mereka hukum-hukum Islam. Sementara itu kaum muslimin juga dikenakan
kewajiban membayar zakat.

2. Kafir al–Mu’ahad

Kafir Mu’ahad adalah orang yang memiliki perjanjian (terikat perjanjian damai, perjanjian
dagang atau selainnya) dengan kaum Muslimin yang berada atau bertugas di negeri kaum
Muslimin tidak boleh disakiti, selama mereka menjalankan kewajiban dan perjanjiannya.
3. Kafir al–Musta’min

Kafir Musta’min yakni orang yang datang dari Negara kufar, baik utusan, pedagang, atau
selainnya yang memiliki jaminan keamanan dari Penguasa/ Umara’ atau seorang Muslim.

4. Kafir Harbi

Kafir Harbi (‫ربي‬SS‫افر الح‬SS‫ )الك‬adalah orang kufar yang memerangi kaum Muslimin dan halal
darahnya untuk ditumpahkan (dibunuh atau diperangi). Mereka adalah orang kufar yang tidak
memiliki jaminan keamanan dari kaum muslimin atau pemimpinnya, tidak dalam perjanjian
damai, dan tidak membayar jizyah kepada kaum muslimin sebagai jaminan keamanan mereka,
merekalah yang diperintahkan oleh Allah ‘Azza Wa Jalla untuk diperangi (lihat Q.S. Al-Baqarah
[2]: 190-191).

Anda mungkin juga menyukai