Anda di halaman 1dari 13

MANFAAT ANTROPOLOGI

DALAM PRAKTIK
KEPERAWATAN
ANTROPOLOGI KESEHATAN

2B KEPERAWATAN
KELOMPOK 5

CANDRIKA
DINA KARTIKA PERATIYA
DELLA
VABIELA LESTARI SARI SARTIKA

RIZKI WASTY
RAMADHANI FERONICA

POLTEKKES KEMENKES TANJUNGPINANG


2021/2022
Pengertian Antropologi Kesehatan

Sosial budaya erat kaitannya dengan pendekatan ilmu


antropologi yaitu Kata Antropologi berasal dari bahasa
Yunani, Anthropos berarti manusia dan logos berarti pikiran
atau ilmu. Secara sederhana, antropologi dapat dikatakan
sebagai ilmu yang mempelajari manusia.
Menurut Para Ahli:

Menurut William A. Haviland, Menurut Weaver : Antropologi

01 seorang antropologi Amerika,


Antropologi Kesehatan adalah 02 Kesehatan adalah cabang
dari antropologi terapan
disiplin yang memberi perhatian yang menangani berbagai
pada aspek-aspek biologis dan aspek dari kesehatan dan
sosio-budaya dari tingkahlaku penyakit (Weaver, 1968;1)
manusia, terutama tentang cara-
cara interaksi antara keduanya
disepanjang sejarah kehidupan
manusia, yang mempengaruhi
kesehatan dan penyakit pada
manusia (Foster/Anderson,
1986; 1-3).
Hubungan antropologi kesehatan dengan
praktik keperawatan

secara praktis antropologi berusaha membangun suatu pandangan bahwa perbedaan


manusia dan kebudayaannya merupakan suatu hal yang harus dapat diterima bukan
sebagai sumber konflik tetapi sebagai sumber pemahaman baru agar secara terus-
menerus manusia dapat merefleksikan dirinya. Secara praktis kajian ilmu antropologi
dapat digunakan untuk membangun masyarakat dan kebudayaannya tanpa harus
membuat masyarakat dan kebudayaan itu kehilangan identitas atau tersingkir dari
peradaban. Dengan demikian jelas bahwa prospek sosial budaya dalam pelayanan
kesehatan khususnya keperawatan adalah untuk menerapkan pendekatan antropologi
yang orientasi pada keanekaragaman budaya baik antar budaya maupun lintas budaya
terhadap asuhan keperawatan yang tidak membedakan perbedaan budaya dan
melaksanakan sesuai dengan hati nurani dan sesuai dengan standar penerapan tanpa
membedakan suku ras budaya dan lain-lain.
keperawatan sebagai sebuah profesi memiliki landasan body of
LANJUTAN: knowledge yang kuat, yang dapat dikembangkan serta dapat
diaplikasikan dalam praktek keperawatan. Perkembangan teori
keperawatan terbagi menjadi 4 level perkembangan yaitu Meta
theory, Grand Theory , middle range theory, dan practice teory.
Salah satu teori yang diungkapkan pada middle range theory
adalah transcultural Nursing Theory. Teori ini berasal dari disiplin
ilmu antropologi dan dikembangkan dalam konteks keperawatan.
Teori ini menjabarkan konsep keperawatan yang didasari oleh
pemahaman tentang adanya perbedaan nilai-nilai kultural yang
melekat dalam masyarakat. Cultural shock akan dialami oleh klien
pada suatu kondisi dimana perawat tidak mampu beradaptasi
dengan perbedaan nilai budaya dan kepercayaan. Hal ini dapat
menyebabkan munculnya rasa ketidaknyamanan. Salah satu
contoh yang sering ditemukan adalah ketika klien mengalami nyeri.
Ruang lingkup antropologi kesehatan
dalam praktik keperawatan
• Paleopatologi • Epidemiologi

01 Adalah studi mengenai penyakit-penyakit purba. Para


ahli plaeopatologi melakukan studi pada tulang-tulang
02 Berkaitan dengan disttribusi, tempat, dan
terjadinya penyakit, sebagaimana yang
manusia purba, kotoran, lukisan pada dinding, dan dipengaruhi oleh lingkungan alam atau
lain-lain untuk menemukan penyakit-penyakit infeksi lingkungan ciptaan manusia serta oleh
pada manusia purba. Studi ini pada umumnya hanya tingkah laku manusia. Variabel yang
terbatas untuk mengetahui pada penyakit-penyakit dipakai untuk melihat nya adalah umur,
yang menunjukkan buktinya seperti pada tulang-tulang jenis kelamin, status perkawinan,
yang dapat diidentifikasi. Contohnya abses pada pekerjaan, hubungan suku bangsa, kelas
tulang sebagai akibat dari siphlis, TBC dan penyakit- osial, tingkah laku individu, serta
penyakit yang sejenisnya adalah penyakit infeksi yang lingkungan alami. Contohnya peroko lebih
dapat dikenali. Banyak penyakit-penyakit modern yang banyak terkena kanker paru-paru
tidak terdapat pada penduduk purba, bukan berarti daripada bukan perokok, penyakit gondok
manusia purba lebih seht daripada manusia modern lebih banyak dialami oleh masyarakat
tetapi bahwa sakitnya manusia purba disebabkan oleh pegunungan daripada penduduk pantai
jenis-jenis patogen dan faktor lingkungan yang yang baan makannya kaya yodium.
jumlahnya lebihs sedikit dari yang dialami oleh Epidemiologi berusaha mencapai suatu
manusia modern. Misalnya campak, gondok, cacar, tujuan yaitu meningkatkan derajat
rubella, kolera yang mungkin tidak terdapat di zaman kesehatan, mengurangi timbulnya semua
purba. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ancaman kesehatan.
paleopatologi sangat erat kaitannya dengan
lingkungan untuk menemukan penyakit-penyakit
purba.
Hubungan antara budaya dan kesehatan

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.


Melville J dan Bronislaw M, mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat
dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu
sendiri. Nilai budaya sehat merupakan bagian yang tak terpisahkan akan
keberadaanya sebagai upaya mewujudkan hidup sehat dan merupakan bagian
budaya yang ditemukan secara universal. Dari budaya pula, hidup sehat dapat
ditelusuri.
Yaitu melalui komponen pemahaman tentang sehat, sakit, derita
akibat penyakit, cacat dan kematian, nilai yang dilaksanakan dan diyakini di
masyarakat, serta kebudayaan dan teknologi yang berkembang di masyarakat. 14
Pemahaman terhadap keadaan sehat dan keadaan sakit tentunya berbeda di
setiap masyarakat tergantung dari kebudayaan yang mereka miliki. Pada masa
lalu, ketika pengetahuan tentang kesehatan masih belum berkembang,
kebudayaan memaksa masyarakat untuk menempuh cara “trial and error” guna
menyembuhkan segala jenis penyakit, meskipun resiko untuk mati masih terlalu
besar bagi pasien. Kemudian perpaduan antara pengalaman empiris dengan
konsep kesehatan ditambah juga dengan konsep budaya dalam hal kepercayaan
merupakan konsep sehat tradisional secara kuratif.Sebagai contoh pengaruh
kebudayaan terhadap masalah kesehatan adalah penggunaan kunyit sebagai
obat untuk menyembuhkan penyakit kuning (hepatitis) di kalangan masyarakat
Indonesia. Masyarakat menganggap bahwa warna penyakit pasti akan sesuai
dengan warna obat yang telah disediakan oleh alam
Budaya memiliki kaitan yang erat dengan kesehatan.
Hal ini tidak lain karena pengertian budaya itu sendiri
mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni,
kesusilaan, hukum, adat istiadat dan kebiasaan. Ini
dikarenakan budaya bersifat dinamis sebagai bagian
penting yang tak terpisahkan dari kehidupan. Sebagai
makhluk hidup yang menyadari akan pentingnya
kesehatan, pemahaman akan budaya masyarakat
sangat penting dalam memecahkan masalah-masalah
kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
LANJUTAN:
Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan

Menurut Leininger
(1983) :

Mengambil langkah keputusan kognitif ekspresi stimulus


01 kepercayaan budaya, nilai, dan praktik

Berusaha mempertahankan integrity nilai budaya,


02 kepercayaan, praktik

Kreatif restructure dan reorganise berbeda budaya, dan pola baru

03 keperawatan yang mengharuskan seorang perawat kesehatan


mempunyai kemampuan untuk mengerti dan memahami bahwa
setiap tindakan pelayanan perawatan kepada pasien ada proses
lintas budaya yang mempengaruhi. Pelayanan perawatan tidak
membedakan ras, agama, pendidikan, bangsa, jenis kelamin,
golongan atau suku.
LANJUTAN:

Pelayanan perawatan untuk memenuhi kebutuhan


pasien tidak dapat dilepaskan dengan pengalaman masa
lampaunya yang sangat dipenagruhi oleh internalisasi
nilai-nilai budaya yang sudah menyatu dalam diri pasien.
Model pemenuhan harapan pasien bukan hanya dari sisi
metode pelayanan klinis teknis keperawatan namun
pendekatan nilai-nilai budaya yang beraneka ragam
yang menjadi milik pasien harus dimengerti dan
dipahami, agar harapan pasien sebagau manusia dapat
dipenuhi secara komprehensif dan holistik
Manfaat Antropologi Dalam Praktik
Keperawatan

1. Antropologi sangat dibutuhkan dalam merancang sistem pelayanan kesehatan modern yang
bisa diterima masyarakat tradisional
2. Program Perilaku Sehat dan Pemberdayaan Masyarakat.
3. Penanganan kebiasaan buruk yang menyebabkan sakit.
4. memberikan masukan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menunjang pembangunan
kesehatan, mendukung perumusan kebijakan masalah kesehatan, dan mengatasi kendala
dalam pelaksanaan program kesehatan melalui pendekatan kebudayaan.
5. memberikan suatu cara untuk memandang masyarakat secara keseluruhan termasuk
individualnya. Dimana cara pandang yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan suatu
masyarakat dengan tetap bertumpu pada akar kepribadian masyarakat yang membangun.
6. Memberikan suatu model yang secara operasional berguna untuk menguraikan proses
social budaya bidang kesehatan.
7. Sumbangan terhadap metode penelitian dan hasil penelitian. Baik dalam merumuskan suatu
pendekatan yang tepat maupun membantu analisis dan interprestasi hasil tentang suatu
kondisi yang ada di masyarakat

Anda mungkin juga menyukai