Anda di halaman 1dari 15

HUPĒRETĒS 1.

2 (2020): 150–162 e-ISSN: 2716-0688; p-ISSN: 2716-4314

Konsep Pengampunan Menurut Matius 18:21-35


dan Implikasinya bagi Gereja Masa Kini

Herry Jeuke Nofrie Korengkeng


Sekolah Tinggi Teologi Kalimantan
Korespondensi: herryjnkorengkeng@sttkalimantan.ac.id

Abstrak

Alkitab mengajarkan suatu kebenaran konkrit yang merupakan dasar kuat dalam pembahasan
tentang pengampunan. Pengampunan adalah aspek penting yang tidak bisa dipisahkan dari
kehidupan orang percaya. Pemahaman yang salah tentang eksistensi orang percaya pada saat
diampuni dapat menimbulkan permasalahan. Karena itu pengampunan menurut Yesus dalam
Matius 18:21-35 sangat penting dihubungkan dengan hidup orang percaya. Adapun tujuan dalam
penelitian ini adalah supaya dasar yang diletakkan oleh Yesus sehubungan dengan pengampunan
menjadi pola kehidupan orang percaya. Orang percaya dimotivasi agar dapat merealisasikan
pengampunan yang diajarkan oleh Yesus. Melalui metode kualitatif dengan jenis penelitian tekstual
atau penelitian literatur murni ditemukan pemahaman bahwa mengampuni tanpa batas merupakan
tuntutan Allah bagi setiap orang percaya. Pengampunan yang diberikan Allah di dalam Yesus
Kristus didasarkan pada belas kasihan Allah. Setiap orang yang percaya Yesus menerima
pengampunan dari Allah oleh belas kasihan Allah yang besar. Yesus mengajarkan setiap orang
percaya untuk mengampuni karena telah menerima belas kasihan Allah. Sikap ini perlu diambil
dan diaplikasikan oleh setiap orang percaya yang telah menerima pengampunan dari Allah didalam
Yesus Kristus.

Kata-kata kunci: Matius, pengampunan, raja, hamba, belas kasihan

Abstract

The Bible teaches a concrete truth that is a strong basis in the discussion of forgiveness.
Forgiveness is an important aspect that cannot be separated from the life of a believer. Incorrect
understanding of the existence of believers when forgiven can cause problems. Therefore
forgiveness according to Jesus in Matthew 18: 21-35 is very important related to the life of the
believer. The purpose of this research is that the foundation laid by Jesus regarding forgiveness
becomes the pattern of the life of the believer. Believers are motivated to realize the forgiveness
taught by Jesus. This is very necessary for spiritual life and service in the present and the future.
Through a qualitative method with the type of textual research or pure literary research found that
understanding that forgiving without limits is God's demand for every believer. Forgiveness given
by God in Jesus Christ is based on God's mercy. Everyone who believes in Jesus receives
forgiveness from God by God's great mercy. Jesus taught every believer to forgive for receiving
HUPĒRETĒS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 1 no. 2 (2020)

God's mercy. This attitude needs to be taken and applied by every believer who has received
forgiveness from God in Jesus Christ.

Keywords: Matthew, forgiveness, king, servant, mercy

PENDAHULUAN Setiap orang yang percaya Yesus menerima


pengampunan dari Allah oleh belas kasihan
Alkitab mengajarkan suatu kebenaran konkrit Allah. Yesus mengajarkan setiap orang percaya
yang merupakan dasar kuat dalam pembahasan untuk mengampuni karena telah menerima
tentang pengampunan. Pengampunan adalah belas kasihan Allah. Sikap ini perlu diambil
aspek penting yang tidak bisa dipisahkan dari dan diaplikasikan oleh setiap orang percaya
kehidupan orang percaya. Pengampunan yang telah menerima pengampunan dari Allah
menurut Yesus dalam Matius 18:21-35 sangat didalam Yesus Kristus.
penting dihubungkan dengan hidup orang
percaya. Yesus mengajarkan pengampunan METODE
tanpa batas melalui suatu perumpamaan dalam
Matius 18:21-35. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
Pemahaman yang salah tentang eksistensi adalah metode kualitatif melalui penelitian
orang percaya pada saat diampuni dapat
menimbulkan permasalahan seperti yang hermeneutik dan penelusuran berbagai literatur
diungkapkan Goldi Bristol dan Caril McGinnis: yang mendukung pembahasan. Dengan kata lain
“Saya juga heran melihat betapa kurangnya karya ini bersifat konseptual atau teoritis dan
ajaran tentang tanggung jawab orang Kristen merupakan hasil penelitian kepustakaan dalam
untuk mengampuni.”1 Senada dengan yang rangka memecahkan permasalahan yang
dikatakan Bristol dan McGinnis, alasan ditemukan dan dikemukakan.
penelitian teks ini diangkat adalah karena Adapun prosedur penelitian yang dilakukan
pengampunan mulai dikesampingkan dan tidak meliputi penelitian teks dan beberapa kata kunci
diutamakan lagi, akibatnya terjadi dalam perikop yang diteliti. Selanjutnya
penyimpangan-penyimpangan. Pada penelitian terhadap perikop inti dilakukan
hakikatnya hal ini dituntut oleh Alkitab sendiri, dengan mempertimbangkan konteks penulisan,
baik secara doktrinal maupun praktikal. kesejarahan, dan tata bahasa. Penelusuran
Pengampunan yang diberikan Allah di berbagai literatur pendukung juga menjadi
dalam Yesus Kristus didasarkan pada belas bagian yang dilakukan dalam penyelidikan teks.
kasihan Allah. Hal ini terlihat jelas dalam
perumpamaan ini sebagaimana hamba yang PEMBAHASAN
berhutang itu dituntut agar melunasi
hutangnya. Oleh belas kasihan raja itu, hamba Konsep Pengampunan Menurut
yang berhutang banyak dibebaskan. Matius 18:21-35
Perumpaman ini mengungkapkan suatu
kebenaran hakiki tentang pengampunan Yesus. Pengampunan adalah suatu kebenaran mutlak
dari kasih karunia Allah. Richard Strauss
1 Goldi Bristol dan Caril McGinnis, Haruskah berkata,
Saya Mengampuni (Bandung: Kalam Hidup, 1982), 8.

151
HUPĒRETĒS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 1 no. 2 (2020)

Ketika Yesus Kristus menundukkan kepala-NyaDalam Perjanjian Baru terdapat dua kata
untuk menyerahkan nyawa-Nya, Ia berseru, ‘sudah
kerja yaitu kharizomai (melakukan secara
selesai.’ Kata itu ditulis dalam teks bahasa Yunani,
anugerah), aphiemi dan kata benda aphesis
sebuah kata yang kadang-kadang dipakai untuk
(melepaskan).6 Istilah kharizomai mempunyai
transaksi dagang pada waktu itu, kalau ditulis di
arti memberi, mengaruniakan, memperlakukan
sehelai kwitansi kata itu berarti, ‘Lunas.’ Tak ada
dengan murah hati, mengampuni, menyerahkan
yang dapat kita tambahkan kepada apa yang telah
dilakukan Kristus, tak ada yang kita lakukan yang
atau melepaskan, menghapus piutang.7
membuat kita layak menerima pengampunan-Nya
Demikian juga Donald Guthrie menjelaskan
dan tidak ada yang dapat kita bayar untuk
bahwa kata kharizomai menambah suatu
memperolehnya. Allah di dalam kasih karunia-nya
dimensi lain lagi pada gagasan pengampunan
telah membayar penuh pelanggaran-pelanggaran
yaitu gagasan tentang anugerah yang diterapkan
kita dan telah membebaskan kita dari kesalahan
kita untuk selama-lamanya. Kasih karunia itu
baik kepada perbuatan Allah atas kita berkenaan
berada pada inti pengampunan.2 dengan dosa, maupun kepada perbuatan kita satu
sama lain.8 Hal inilah yang dimaksud Paulus
Mazmur 130:4 berkata, “Pada-Mu ada dalam Efesus 4:32.
pengampunan, supaya engkau ditakuti orang.” Ben Ferguson dalam bukunya menuliskan:
Perjanjian Lama tidak mengenal Allah yang
tidak mau mengampuni atau harus disuap Kita harus menunjukkan kebaikan kepada mereka
supaya rela mengampuni. Pengampunan terjadi yang tidak menyukai kita, terlepas dari apapun
hanya karena Allah sudi mengampuni (Neh yang terjadi. Sedangkan mengampuni harus kita
praktekkan kepada orang-orang yang telah melukai
9:17). “Pada Tuhan Allah kami ada kesayangan
hati kita.9
dan

Pernyataan di atas diperjelas dengan


keampunan (Dan 9:9).” Dalam Alkitab menggunakan pengertian istilah kharizomai
3

Perjanjian Baru, istilah pengampunan berasal sebagai berikut:


dari istilah Yunani  (aphiemi). Istilah
ini adalah kini aktif indikatif.4 Dalam pemakaian Kata “mengampuni” (kharizomai) adalah sebuah
kata sifat yang menunjukkan tindakan yang terus
ini jelas dinyatakan bahwa istilah  menerus dilakukan. Kata ini berarti mengampuni
menunjuk kepada suatu tindakan yang terus dengan tanpa ikatan, tidak mendendam atau
menerus dilakukan. H. Vorlander menjelaskan mengomel. Cobalah anda merenungkan! Kita harus
belajar mengampuni atas segala yang telah
istilah  sebagai berikut: aphiemi dilakukan orang lain terhadap kita, meskipun
(devided from apo, from, and hiemi, to put in mereka tidak memintanya. Kita harus meminta
motion, send), attested since homer, means the pengampunan dari orang-orang yang telah kita
voluntary releas of aperson or thing over which sakiti dan mengampuni orang-orang yang telah
on has legal or actual control. 5 menyakiti hati kita. Sebuah tindakan revolusioner!
Kita bertanggungjawab untuk berbuat baik dan
2 Richard Strauss, Hubungan yang Harmonis
(Bandung: Kalam Hidup, 1985), 11. Zondervan Publishing House, 1969), 697.
3 “Leon Morris, “Pengampunan” dalam 6 Leon Morris ‘Aphiemi’ dalam Ensiklopedi
Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid I, (Jakarta: Yayasan Alkitab Masa Kini Jilid I, 45.
Komunikasi Bina Kasih/OMF, 1997), 45. 7 Barclay M. Newman Jr., “kharizomai” dalam
4 Walter Baur, Greek English Lexicon of the Old Kamus Yunani Indonesia, 125.
Testamen and Other Early Christian Literature (Chicago: 8 Donald Guthrie, Teologi Perjanjian Baru (bandung:
University of Pres, 1979), 125. BPK Gunung Mulia, 1993), 2:238.
5 H. Vorlander, The New International Dictionary 9 Ben Ferguson, Cara Mengatasi 12 Maslah
of The New Testament Teology, (Grand Rapids: Kehidupan (Solo: Dabara Publisher, 1995), 22.

152
HUPĒRETĒS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 1 no. 2 (2020)

mengampuni orang lain. Dengan mempraktekkan manusia, sikap menentang bahkan keterpisahan
hal itu, kita akan dapat mengatakan “selamat manusia dari Allah secara bebas. Untuk
tinggal” kepada akar kepahitan.10 memperoleh kembali status dan kedudukan
dihadapan Allah, maka dosa perlu penyelesaian.
Jadi jelas bahwa pengampunan yang diberikan Jalan satu-satunya yang telah ditetapkan Allah
Allah bertujuan untuk menunjukkan kepada adalah salib Kristus. Inilah satu-satunya karya
orang percaya betapa panjangnya pengampunan yang dapat mempersatukan kembali manusia
sempurna tersebut. Standar Allah berbunyi: dengan Allah.
sama seperti Kristus telah mengampuni kamu. James Montgomery Boice menjelaskan
Matius secara mendetail mencatat inti dalam Tractate Joma bahwa Rabbi Jose Bin
pengajaran Yesus ini yang berbunyi: “’Tuhan, menulis sebagai berikut: “Jika seseorang
sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaramu berdosa terhadap engkau satu kali,
saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? ampunilah dia, kedua kalinya ampunilah dia
Sampai tujuh kali?’ Yesus berkata kepadanya: dan ketiga kalinya ampunilah dia.”12 Hal inilah
‘Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai yang mungkin menjadi acuan dasar Petrus,
tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali sehingga dia bertanya kepada Yesus.
tujuh kali’” (Mat. 18:21-22). Pertanyaan Petrus bukan saja baik tetapi juga
Yesus dengan tidak mengabaikan relevan, sampai sejauh mana batas diberikan
tanggungjawab-Nya sebagai guru sangat sehubungan dengan pengampunan. Petrus
berkepentingan menjelaskan kepada Petrus merasa sangat murah hati pada waktu itu,
tentang masalah mengampuni. Kepentingan dari karena peraturan yang berlaku menurut guru-
tanggung jawab-Nya sebagai guru adalah mau guru Yahudi adalah tiga kali. Dapat dikatakan
meluruskan pikiran Petrus dan para pengikut di sini bahwa pertanyaan tersebut adalah
Yesus beserta orang percaya pada umumnya sesuatu yang telah lama diperdebatkan oleh
tentang pengampunan yang sesungguhnya. para guru Taurat dan Petrus mungkin
Sebab pengampunan Kristus tidak dapat mendasarkan pertanyaan pada apa yang
dijangkau atau diukur oleh akal sehat maupun didengarnya pada waktu itu. Frank E.
intelektual (pikiran) manusia. Itulah prinsip yang Gaebelein berkata bahwa:
terkandung dalam karya salib Kristus.
Dalam ayat 21 dengan jelas diberitahukan “Then” (v.21) is probably to be taken strictly (see
bahwa Petrus secara spontan melontarkan on 3:13). The issue is not the adjudication of the
pertanyaan kepada Yesus. Ungkapan “berbuat church, still less the absolute granting of
forgiveness by the church (only God and Jesus can
dosa” yang disebutkan oleh Yesus dalam ayat 21 forgive sins in so absolute a fashion), but personal
adalah menjelaskan bahwa karena dosalah yang forgiveness (cf.6:14-15). In rabbinic discussion
menyebabkan sehingga orang-orang itu the consensus was that a brother might be forgiven
menyimpang dari jalur kejujuran dan berbuat a repeated sin three times; on the fourth, there
salah. Hal inilah yang menyebabkan hubungan
Allah dan manusia terputus. Alkitab melaporkan is no volunteers “seven times” in answer to his own
question-a laeger figure often used, among other
dengan jelas bahwa kematian rohani itu dimulai things, as a “round number” (cf. lev 26:21; Deut
dari jatuhnya Adam dan Hawa ke dalam dosa di 28:25; Ps 79:12; Prov 24:16; Luk 17:4).13
taman Eden (Kejadian 3). Charles C. Ryrie
berkata bahwa, “keterpisahan Allah dengan 12 James Montgomery Boice,
manusia itu berpengaruh besar secara universal PerumpamaanPerumpamaan Tuhan Yesus (Surabaya:
(Roma. 3:23).”11 Dosa adalah istilah yang umum Yakin, 1983), 200.
dipakai untuk melukiskan gagasan kegagalan 13 Frank E. Gaebelein, The Expositor’s Bible
10 10 Ibid. Comentary Volume 8 (Grand Rapids, Michigan: Regency
11 Charles C. Ryrie, Teologi Dasar 1, 7. Reference Library Zondervan Publishing House, 1984).

153
HUPĒRETĒS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 1 no. 2 (2020)

melakukan suatu kesalahan terhadap sesamanya


Pengampunan Yesus berbeda dengan ajaran para atau berbuat jahat harus dibalas sesuai dengan
rabi dan guru-guru Taurat yang hanya dibatasi perbuatannya. Perlakuan ini sesuai dengan
sampai tiga kali. Jadi, tidak heran Petrus tentu peraturan yang berlaku pada zaman Hukum
mendengar diskusi semacam itu. Itulah Taurat, di mana tidak ada hukum yang
sebabnya ketika Petrus bertanya kepada Yesus menentang untuk hal itu. Frank E. Gaebelein
apakah ia harus mengampuni seseorang sampai menjelaskan bahwa:
tujuh kali karena ia merasa telah mencapai
puncak kemurahan hati. Lagi pula guru-guru Jesus response (v.22) alludes to Genesis 4:24 (cf.
Taurat mengajar bahwa orang hanya boleh Notes): Lamech’s revenge is transformed into a
principle of forgiveness. In this context Jesus is
diberi ampun sampai tiga kali saja. G. Campbell not saying that seventy-seven times is the upper
Morgan menjelaskan bahwa, “The teaching of limit, nor that the forgiveness is so ungquallified it
all the scribes and Rabbis was, forgive once, vitiates the discipline and procedural steps just of
forgive twice, but the third offence merits no fellows members in his community of “little ones”
forgiveness.” Charles
14 brothers) can not possible be limited by frequency
or quantity; for, as the ensuing parable shows
R. Swindol menjelaskan bahwa Petrus (vv.23-35), all of them have been forgiven far
menggandakan batas yang dia anggap baik, more than
kemudian Tuhan menanggapi. Bukan sampai they will ever forgive.17
tujuh kali melainkan sampai tujuh puluh tujuh
kali (Mat. 18:22).15
Tanggapan Yesus dalam ayat 22
Dalam buku Tafsiran Alkitab Masa Kini 3 menyinggung Kejadian 4:24 dimana pembalasan
dijelaskan tentang bilangan tujuh puluh kali Lamekh diubah menjadi prinsip pengampunan.
tujuh kali sebagai berikut: Dalam konteks ini Yesus tidak mengatakan
bahwa tujuh puluh tujuh kali adalah batas atas
Tujuh puluh kali tujuh kali: ada juga naskah yang
karena, seperti yang ditunjukkan perumpamaan
menyatakan ‘tujuh puluh kali tujuh kali’ ini adalah
kebalikan sepenuhnya dari keadaan sebelum hukum
berikutnya (ayat 23-35), semuanya telah
taurat menetapkan peraturan pembalasan yang diampuni jauh lebih banyak daripada yang akan
setimpal (Kel.21:24; bnd. Mat.5:38) ‘sebab jika mereka ampuni. Yesus tidak berkata bahwa
kain harus dibalas tujuh kali lipat, maka Lamekh tujuh puluh kali tujuh kali adalah batas terakhir
tujuh puluh tujuh kali lipat’ (Kej. 4:24). Begitu juga atau batas teratas, maupun bahwa pengampunan
halnya dengan pengampunan, pengampunan harus
itu memenuhi syarat serta meniadakan disiplin
juga tidak ada batasnya.16
dan langkah-langkah prosedur yang telah
diajarkan (Mat. 18:15-20). Dengan perkataan
Hukum Taurat menetapkan peraturan itu Tuhan Yesus berkata bahwa pengampunan
pembalasan yang setimpal. Dengan kata lain, itu tidak terbatas berapa kali, melainkan tanpa
maksud dari hal ini adalah setiap orang yang batas. Petrus meyangka ada batas untuk hal
mengampuni sesamanya. Sangkanya bahwa
mengampuni tujuh kali sudah hebat dan sudah
cukup. Sehubungan dengan hal ini, Jhon. F.
405. Walvoord dan Roy B. Zuck menjelaskan sebagai
14 G. Campbell Morgan, The Gospel According to berikut:
Mattew (Old Tappan, New Jersey: Fleming H. Revell
Company, 1978), 235. Peter was being generous here for the traditional
15 Charles R. Swindol, Tingkatkan Pelayanan Rabinic teaching was that an offended person
Anda (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1985) 102.
16 Tafsiran Alkitab Masa Kini 3 (Jakarta: Yayasan 17 Frank E. Gaebelein, The Expositor’s Bible
Komunikasi Bina Kasih/OMF, 1976), 102 Comentary Volume 8, 408.

154
HUPĒRETĒS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 1 no. 2 (2020)

needed to forgive a brother only three times. kali tujuh kali yakni 490 kali. Maksud Yesus
Jesus reply was that forgiveness needs to be adalah bahwa orang percaya harus mengampuni
exercised to a much graeter extent. Not just 7
orang lain tanpa batas. Sehubungan dengan hal
ini, A. A Sitompul menambahkan bahwa:

Matius 16:19 (ps 122): kepadamu akan Ku berikan


kunci kerajaan sorga. Apa yang kau ikat di dunia
times, but “70 times 7” (Niv marg.), that is 490 ini akan terikat di sorga dan apa yang kau lepaskan
times . Jesus meant that no limits sould be set.18 di dunia ini akan terlepas di sorga. Atau, tujuh

Petrus bersikap murah hati ketika


membandingkan dengan pengajaran rabinis yang puluh tujuh kali, Bnd. Kej.4:24 artinya dalam nats
hanya mengampuni seorang saudara hanya tiga Yunani selalu tanpa batas.22
kali. Yesus menjawab bahwa pengampunan itu
tidak hanya 7 kali, tetapi "70 kali 7," yaitu 490 Jika Petrus menyadari tentang apa yang telah
kali. Yesus memaksudkan bahwa tidak ada dibuat Yesus pasti dia tidak akan membuat
batasan yang dapat ditentukan. Dengan kata lain suatu perhitungan dalam hal mengampuni.
Pengampunan Yesus itu adalah tanpa batas J. J. Matius 18:18 menjelaskan bahwa
De Heer menguatkan argumen di atas dengan sesungguhnya Allah telah menyatakan
menjelaskan bahwa: pengampunan-Nya kepada orang percaya.
Karena menurut, P. Marc Van Den Berghe
Sudah tentu Yesus juga ingat akan Lamekh yang “Allah mengampuni tanpa syarat, tanpa
mau membalas dendam, sebab jika Kain harus
tuntutan, tidak ada rasa yang terpendam.” 23
dibalas tujuh kali lipat, maka Lamekh tujuh puluh
kali lipat (Kejadian 4:24), menurut dia alam pikiran Inilah dasar yang diletakkan oleh Yesus supaya
Yesus bertentangan dengan alam pikiran Lamekh.19 dapat teraplikasikan dalam kehidupan orang
percaya. Sebab itu Warren W. Wiersbe
Pernyataan J. J. De Heer di atas dipertegas oleh berkata, “pengampunan diberikan secara cuma-
James Montgomery Boice dengan cuma, tidak murah tapi mahal sebab Yesus
mengomentari hal tersebut sebagai berikut: menyerahkan hidup-Nya di salib untuk
“pikiran manusia bukan pikiran Allah.”20 Lebih menanggung dosa manusia.”24 Geoffey W.
lanjut lagi, J. H. Bavink menjelaskan bahwa Bromley berkata:
“berhitung seperti konsep pemikiran Petrus
Sebab itu tidaklah mengherankan kita
adalah sangat bodoh dan sangat bertentangan
mendapatkan Yesus menyatakan mempunyai
dengan ke-Kristenan.”21 Yesus berkata bahwa kekuasaan untuk mengampuni dosa-dosa. Hal ini
jawaban itu sebenarnya telah tertera dalam Injil menimbulkan tantangan bagi orang-orang Yahudi,
Matius 18:22. Tetapi Petrus dalam hal ini salah sebab bagi mereka merupakan aksioma kecuali
membaca situasi. Jawaban Yesus ialah tidak hanya Tuhan Allah (Mark. 2:7; Luk. 5:21; 7:49).
Petrus, Bukan tujuh kali melainkan tujuh puluh Hal ini Yesus tidak mempertanyakan tetapi Ia
ingin mereka mengakui kuasa-Nya untuk
mengampuni
18 Jhon F. Walvoord dan Roy B. Zuck, The Bible
Knowledge Commentary (Engliand: Victory Book
Publication, 1984), 62
19 J.J. De Heer, Tafsiran Alkitab Injil Matius 2 22 A.A Sitompul, Sinopsis Ketiga Injil
(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1985), 102. (Jakarta:Lembaga Alkitab Indonesia, 1993), 116.
20 James Montgomery Boice, 23 P. Marc Van Den Berghe, Akula Jalan (Jakarta:
PerumpamaanPerumpamaan Tuhan Yesus, 2000. BPK Gunung Mulia, 1994), 212.
21 J.H. Bavink, Sejarah Kerajaan Allah (Jakarta: 24 Warren W. Wiersbe, Meet Yourself in the
BPK Gunung Mulia, 1982), 352. Parables (Victor Book: Publication Inc., 1979), 49.

155
HUPĒRETĒS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 1 no. 2 (2020)

dosa bahwa ialah pemilik kuasa Ilahi.25


Konskuensi bagi Orang yang Mengampuni
Yesus memberikan kuasa atau kemampuan
untuk mengampuni sebab orang percaya sudah Dalam ayat 23-27 Yesus memberikan
memiliki Kristus. Pengampunan Kristus adalah gambaran yang jelas tentang hal mengampuni
dasar untuk membangun suatu gaya hidup yang dengan menggunakan suatu perumpamaan.
rela mengampuni orang lain. Goldie Bristol, Hamba yang mendapat pengampunan dari
mengutip pertanyaan Wayne Grudem seorang raja semestinya hamba tersebut juga
menjelaskan bahwa “suatu penjelasan umum harus mengampuni sesamanya. Hal ini terlihat
yang dipegang oleh para penafsir Alkitab ialah jelas ketika hamba itu memohon kepada tuannya
hati yang pengampun merupakan bukti bahwa dengan berkata sabarlah dahulu, segala hutangku
orang itu sudah diselamatkan.”26 Kasih adalah akan kulunaskan. Oleh belas kasihan raja itu,
hamba yang berhutang banyak dibebaskan.
Dalam teks Yunani, kata (Makrotumeo) yang
bukti bahwa orang percaya adalah murid-murid tertera, memiliki pengertian “sabar, bersabar.”28
Kristus (Yoh. 13:34-35). Kasih lebih sekedar Kata Makrotumeo menurut Frits Rienecker
emosi, kasih adalah perbuatan yang aktif, nyata dalam A Linguistic key to the Greek New
dan kasih merupakan ketaatan yang dilakukan Testament adalah
sekarang juga. Mengampuni berarti orang “memiliki kesabaran.”29 Kata ini adalah bentuk
percaya harus mengampuni, karena mengampuni
berarti berkorban karena mengasihi orang lain.
kini indikatif aktif yang menurut Frits
mengampuni menyangkut banyak hal tetapi di
Rienecker mengambil cukup banyak waktu
atas segala-galanya mengampuni itu
sebelum menggerutu atau mengomel dengan
diperintahkan oleh Allah, dan mengampuni
berkobar-kobar. Bentuk kini indikatif aktif ini
bukan soal mau atau tidak melainkan suatu
menerangkan suatu gagasan dengan memiliki
keharusan.
gaya atau cara kebiasaan yang terus menerus
Dengan saling mengampuni orang percaya
menjadi berguna baik hati dan sangat ramah
akan memelihara kesatuan di dalam tubuh
sekali.30 Sehubungan dengan pernyataan di
Kristus dan merupakan kesaksian yang sangat
atas, Billy Graham menegaskan bahwa:
mengesankan bagi Kristus sendiri. sebab harga
yang harus dibayar oleh Kristus untuk Kesabaran bukanlah sekedar daya tahan yang
mengampuni orang percaya dimulai ketika Ia pasrah terhadap keadaan tertentu. Kesabaran
mengambil keputusan untuk datang ke dalam merupakan suatu sikap yang mengandung suatu
dunia ini. Warren W. Wiersbe berkata: Orang pengharapan. Seorang petani sanggup dengan
percaya harus menyadari tentang hal sabar menatapi tanahnya yang tampak tandus
karena ia percaya bahwa akan ada hasil dari
mengampuni, sebab kalau bukan Kristus tidak
pekerjaannya. Ia dapat bersabar dalam
mungkin ada pengampunan dosa. Itulah pekerjaannya karena jerih payahnya akan
sebabnya dia berkata pengampunan adalah membawa
mujizat terbesar dari Allah.27 hasil.31

25 Geoffey W. Bromiley, The International


Standar Bible Encyclopedia (Grand Rapids : William 28 Harol K. Moulton, The Analytical Greek
B. Eedmans Publishing Company, 1979), 342. Lexicon Revised (Gran Rapids: Zondervan, 1978). 156.
26 Goldie Bristol dan McGinnis Carol, Haruskah 29 Frits Rienecker, A Linguistic key to the Greek
Saya Mengampuni , 29. New Testament, 55.
27 Warren W. Wiersbe, Meet Yourself in the 30 Ibid, 55.
Parables, 31 Billy Graham, Hingga Harmagedon (Bandung:
49. Lembaga Literatur Baptis, 1981), 302.

156
HUPĒRETĒS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 1 no. 2 (2020)

Yunus 4:2, dan kasih-Nya (eleos) yang benar


Dalam kitab Amsal sifat kesabaran sangat (Ef.2:4 penyelamat kita (Titus 3:5).34 Hati Yesus
dipuji untuk menghindari perselisihan, juga kerap kali tergugah oleh belas kasihan dan Ia
dalam penerbitan perkara-perkara dengan menyuruh murid-murid-Nya menujukan belas
bijaksana terutama jika terlibat dalam hal-hal kasihan kepada orang lain yang membutuhkan
yang menimbulkan amarah. Orang Kristen pertolongan. Belas kasihan orang percaya harus
wajib menunjukkan kesabaran seperti serupa dengan belas kasih-Nya, bukana hanya
kesabaran Allah dalam hubungan satu sama dalam hal bertindak dengan pengorbanan diri
lain (1Yoh 3:17). Orang yang murah hati akan
(Mat.18:26-29; 1 Kor.13:14; Ef.4:2; 1 Tes. 5:14. beroleh kemurahan (Mat.5:7; Bnd. Mat 21:21;
Sebab panjang sabar adalah satu dari buah Roh Luk.6:36).
Kudus (Galatia 5:22).32 Kalau Allah memiliki Dalam Matius 18:23-27 menjelaskan tentang
sifat kesabaran yang luar biasa ini, bagaimana raja menaruh belas kasihan kepada hambanya,
dengan orang percaya yang telah mengakui Dia hutangnya dibebaskan. Sehubungan dengan hal
sebagai Tuhan dan Juruselamat. Orang percaya ini, maka R.A Jaffray secara intensif
wajib dan harus menunjukkan kesabaran menjelaskan di bawah ini sebagai berikut:
seperti kesabaran Yesus.
Dalam Kamus Yunani Indonesia, dijelaskan 1. Hamba itu berhutang banyak kepada tuannya. Di
bahwa kata eleeo berasal dari akar kata eleos sini dilukiskan keadaan orang berdosa yang telah
melanggar segala perintah Allah, seperti seorang
berbentuk netral yang memberi pengertian hamba yang hidup berdosa sehingga hutangnya
belas kasihan rahmat (Tuhan), sedangkan bertimbun-timbun dan akhirnya ia tidak dapat
bentuk genetifnya adalah kata eleemon dengan membayar kepada tuannya. Kewajiban seorang
arti yang menaruh belas kasihan atau murah hamba kepada tuannya ialah memelihara dan
hati. 33 menuruti perintahnya. Sebab itu hamba yang
berbuat sebaliknya yaitu melanggar, tidak taat, lalai
Allah di dalam kasih-Nya menyatakan
dalam melakukan perintah tentunya akan dituntut
belas kasihan dan rahmat-Nya kepada orang oleh tuannya. 2. Raja senantiasa ingat akan
yang hambahambanya yang berhutang padanya. Hal ini
melukiskan hambanya yang berhutang padanya.
Hal ini melukiskan peristiwa yang akan terjadi
memohonkannya, sehingga mendapatkan belas kelak pada akhir zaman, di mana seluruh umat
kasihan dari Allah. Setiap orang percaya telah manusia akan berdiri di hadapan kursi pengadilan
Kristus, hakim yang adil dan benar itu. Tuhan
mengalami belas kasihan Allah dalam hidupnya,
tidak akan
wajib menunjukkan belas kasihan itu kepada
orang yang membutuhkannya. Tindakan nyata melupakan segala perbuatan manusia semasa
ini, ada dalam kehidupan para Nabi dan abdi hidup di dunia ini. 3. Raja itu menaruh belas
Allah karena menyadari tentang apa yang sudah kasihan kepada hambanya lalu membebaskan
dikerjakan oleh Yesus. Dalam J. W. Meiklejhon hutangnya itu. Hal ini melukiskan cinta kaih
menyatakan bahwa para nabi dan abdi Allah Tuhan yang demikian besar kepada manusia
berdosa, sehingga bukan saja hutangnya
sadar akan keajaiban rahmat dan belas kasihan dibebaskan tetapi juga diberi kemerdekaan yang
Allah terhadap orang berdosa dan orang sempurna dari anugerah dan
sengsara. Allah Bapa penuh dengan belas kasih rahmat-Nya yang berkelimpahan itu.35
(pengasih dan penyayang) (2 Kor.1:3; Kel.34:6;
Neh.9:17; Maz.86:15;103:8-14;Yoel 2:13; 34 J.W Meiklejhon ‘Kasih Sayang atau Belas
Kasihan’ dalam Ensiklopedia Alkitab Masa Kini Jilid 2M-
32 J.W.L. Hoad dkk, ‘Kesabaran’ dalam Z (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 1996),
Ensiklopedia Alkitab Masa Kini Jilid 2M-Z (Jakarta: 528.
Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 1996), 335. 35 R. A Jaffray, Perumpamaan Tuhan Yesus (Bandung:
33 Barclay M. NewMan Jr., 53. Kalam Hidup, t.t.), 40

157
HUPĒRETĒS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 1 no. 2 (2020)

tersebut menggambarkan Allah, dan apa yang


Berdasarkan pemahaman di atas, jelas dilakukannya memperlihatkan harga mahal yang
bahwa setiap manusia yang melanggar segala dibayar Allah untuk pengampunan kita yang
perintah Tuhan pasti berhadapan dengan Allah kekal.37 Hal-hal inilah yang diinginkan oleh
sendiri, sebagaimana hamba yang banyak Yesus, supaya dapat teraplikasi dalam
hutang itu dituntut agar malunasi hutangnya. kehidupan orang percaya. Apabila seseorang
Walaupun dosa manusia bertimbun-timbun dan telah mengalami pengampunan dari Allah, maka
membumbung seperti tingginya gunung, dengan sendirinya ia telah menjadi warga
Tuhan dapat merobohkan ketinggiannya, kerajaan sorga. Itulah sebabnya setiap orang
menghanyutkan dengan kasih anugerah-Nya yang telah menjadi anggota kerajaan sorga
bahkan membebaskan dengan sempurnanya punya hakekat untuk mengampuni sesamanya.
dari segala tuntutan dosa itu. Oleh anugerah Dalam arti bahwa setiap orang percaya yang
raja itu, hamba yang berhutang banyak itu sudah menjadi warga kerajaan sorga sudah
dibebaskan. Hal ini menggambarkan kepada mempunyai sikap atau sifat untuk mengampuni
orang percaya bahwa anugerah Tuhan itu dapat sesamanya.
membebaskan manusia dengan sempurna dari
segala dosanya, bagaimana berat dan besarnya Konsekuensi bagi Orang yang Tidak
dosa itu. Mengampuni
Kebenaran ini menuntut kepada orang
percaya untuk menunjukkan perbuatan yang Dalam Matius 18:28-30 dijelaskan tentang
baik, perangai yang lemah lembut, cinta kasih
hamba yang jahat itu tidak menaruh belas
kepada sesama manusia, takut dan hormat kasihan kepada temannya yang berhutang
kepada Tuhan, setia menggenapi pesan-Nya kepadanya. Hal ini jelas diberitahukan bahwa
yang telah diamanatkan-Nya yakni berbelas hamba itu tidak memahami apa telah yang
kasih dengan mengampuni orang yang bersalahdilakukan raja kepadanya. Hamba ini masih
sama seperti Kristus telah mengampuni. Sambil
berpikir bahwa ia harus melunasi hutangnya dan
memikirkan ajaran Tuhan Yesus Kristus ini, bahwa dengan sesuatu cara ia dapat
Rasul Paulus mengingatkan semua orang di melunasinya. Itulah yang terjadi kemudian,
Efesus, hendaknya mereka saling mengasihi sebagaimana yang dikatakan dalam ayat 28-30.
dan saling mengampuni satu dengan yang lain,
Ayat-ayat ini menjelaskan betapa fatalnya
sebagaimana Allah Bapa di dalam Kristus tindakan hamba itu, di mana menyatakan
sudah mengampuni mereka (Ef.4:32). Herbert ketidaksetiaannya dalam hal mengampuni. Ini
Lockyer mengatakan, “saling mengampuni adalah konsekuensinya karena tidak benar-benar
memperlihatkan kerendahan hati yang sudah memahami kenyataan dan kebesaran dari
menerima pengampunan ilahi.”36 pengampunan Allah terhadap diri sendiri.
Itulah sebabnya ketika ia pergi keluar dan
Sehubungan dengan penjelasan di atas,
Richard Strauss menegaskan bahwa dalam bertemu dengan hamba yang lain yang
berhutang kepadanya sebanyak seratus dinar dan
suatu tindakan yang menunjukan belas kasihan
ia menangkapnya dengan mencekiknya dan
dan kasih karunia yang tidak ada bandingnya,
raja itu menuntut pembayaran hutangnya. Hamba itu
memohon kepadanya untuk bersabar, sambil
membebaskan seluruh hutangnya, berjanji akan membayar seluruh hutangnya.
mengampuninya sama sekali. Ia sendiri yang Tetapi orang itu tidak mau, ia menjebloskan
membayar lunas hutang hamba itu. Raja kawannya itu ke dalam penjara sampai seluruh

36 Herbert Lockyer, All the Apostles of the Bible 37 Richard Strauss, Hubungan Yang Harmonis
(Grand Rapids: Zonervan, 1972), 115. (Bandung: Kalam Hidup, 1985), 111.

158
HUPĒRETĒS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 1 no. 2 (2020)

hatimu” (Matius 18:21-35). Richard Strauss


hutangnya lunas. Richard Strauss berkata, berkata:
“Alangkah munafiknya telah diampuni begitu
besar tetapi menolak untuk mengampuni yang Itu adalah pikiran yang menakutkan. Kita tidak
kecil.”38 tahu pasti siapa algojo-algojo itu, tetapi beberapa
orang berpendapat bahwa mereka adalah algojo-
Hal yang serupa terlihat kepada orang-orang
percaya di Korintus. Mereka tidak memahami
algojo di dalam hati yang menyakiti mereka yang
arti dari kasih karunia Allah dan kenyataan tidak mau menampuni asamnya kemarahan,
betapa besarnya pengampunan Allah bagi kebencian, kepahitan hati, kejahatan, perasaan
mereka. Richard Strauss dalam hal ini bersalah, depresi, dan keputusasaan yang
menjelaskan bahwa itulah masalah yang terjadi menggerogoti dan menghancurkan kita. Sungguh
di Korintus. Orang-orang percaya saling suatu keadaan yang mengerikan.40
menuntut di pengadilan karena masalah-
masalah kecil. Mereka belum memahami arti Pengampunan menuntut harga yang tinggi bagi
dari kasih karunia Allah dan kenyataan betapa diri sendiri tetapi harganya akan lebih tinggi jika
besar Allah telah mengampuni mereka. Lebih diri sendiri menahannya terutama menyangkut
baik kita sendiri yang menderita hinaan, sakit algojo-algojo di dalam hati. Selanjutnya,
hati, kerugian atau kerusakan dari pada Jonathan A. Trisna menegaskan bahwa hal ini
mangambil resiko yang sekecil-kecilnya untuk dilakukan karena perintah dan kehendak Allah
melukai hati orang-orang percaya lainnya.39 dan untuk kedamaian dan kesejahteraan diri
Itulah inti pengampunan, membayar sendiri sendiri (agar tidak terus disiksa algojo-algojo).41
kerusakankerusakannya, membatalkan sikap Jadi, jelas bahwa konsekuensi bagi orang yang
tuntutan, membuang hak untuk membalas tidak mau mengampuni adalah menerima
dendam dalam bentuk apapun, kasar atau halus, kerugian yang besar. Terjadi siksaan batin, dan
terang-terangan maupun diam-diam. Itulah tidak akan menikmati damai sejahtera karena
yang dilakukan tidak mengikuti perintah Tuhan dan kehendak
Allah bagi orang lain. Allah untuk dilakukan dalam hidup.
Dalam kisah tentang apa yang terjadi pada
hamba yang tidak mau mengampuni dalam Aplikasi Praktis Konsep Pengampunan
perumpamaan Yesus adalah sesuatu yang tidak
terpuji dan membawa kerugian yang besar. Aplikasi yang dapat ditarik bertdasarkan
Dalam ayat 31-34 dijelaskan bahwa ketika pengertian di atas adalah pertama, mengampuni
hamba-hamba yang lain melihat apa yang telah secara sukarela buka dengan paksaan. Kedua,
dilakukannya, betapa sedihnya kawan-kawan mengampuni secara terus menerus. Ketiga,
yang melihat perbuatan yang keji itu dan mengampuni tanpa batas. Fakta Kristus tentang
akhirnya melaporkan hal itu kepada raja. Ia pengampunan sudah terbukti melalui
memanggil hamba itu dan menegurnya serta penyingkapan maksud Allah dengan
menyerahkannya kepada algojo-algojo sampai merealisasikan firman-Nya. Pemahaman akan
ia melunaskan seluruh hutangnya. Yesus konsep pengampunan pastilah membawa
menutup cerita ini dan berkata, “maka Bapa-Ku implikasi yang sangat relevan. Pertama, dalam
yang di sorga akan berbuat demikian juga kehidupan orang percaya, tetapi juga dalam
terhadap kamu, apabila kamu masingmasing pelayanan gereja masa kini. Berikut ini akan
tidak mengampuni saudaramu dengan segenap

40 Ibid,113.
38 Ibid, 111. 41 Jonathan A. Trisna, Mengatasi Masalah Hidup
39 Ibid, 113. (Bandung: Kalam Hidup, 1998.

159
HUPĒRETĒS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 1 no. 2 (2020)

diuraikan aplikasi konsep pengampunan Jadi aplikasi yang dapat ditarik dalam
menurut Matius 18:21-35. bagian ini adalah bahwa setiap orang percaya
harus mempraktekkan sifat pengampuan yang
Dalam Hidup Orang Percaya dibuat Kristus bagi orang lain, karena sifat ini
dipraktekkan oleh Yesus sendiri. Mengampuni
Aplikasi penting konsep pengampunan orang yang bersalah dengan pengampunan yang
dihubungkan dengan hidup orang percaya yakni tulus iklas sama seperti Yesus mengampuni dosa
dalam membentuk suatu umat dimanifestasikan manusia.
dalam sejarah. Dimana merealisasikan sifat Pernyataan di atas sungguh jelas bahwa tidak
pengampunan Kristus, baik secara pribadi akan terjadi pengampunan tanpa kerelaan Yesus
untuk berkorban membatasi diri dalam realitas
kehidupan manusia. Keseluruhan hidup-Nya
maupun dalam gereja Tuhan. Sifat adalah contoh atau model atau gaya hidup
pengampunan Kristus seharusnya dipraktekkan Kristen. Sehubungan dengan hal ini, Darmawi
dalam hidup secara terus menerus. Karena inti Jaya mengatakan:
dari ajaran Yesus tentang pengampunan
menuntut pengaplikasikan seperti Kristus yang
dengan kasih-Nya telah mengorbankan hidup- Yesus sendiri nampak menolak jalan kekerasan.
Nya. Dengan dinamika dan sabda penampilan-Nya, Ia
Pengampunan Allah (Mat. 18:21-25) bisa menimbulkan huru hara, Ia bisa menundukkan
merupakan pola panutan bagi kehidupan orang lawan dengan kekerasan. Tidak ada yang begitu
diperlengkapi dengan kekuatan dan ketahanan
Kristen. Artinya pengalaman-pengalaman yang
seperti Yesus. Tetapi Dia tahu bahwa karya kasih
dijalani melalui pengampunan-Nya Allah tidak bisa dibela, dilindungi dengan kekuatan
memungkinkan orang percaya mengikuti sikap- atau paksaan. Ia tahu bahwa salah satu kekuatan
sikap hidup-Nya. Sehubungan dengan hal di dunia adalah tindakan pengorbanan melalui
atas, H. E. Fosdick memberi beberapa pengampunan.43
kesimpulan tentang makna pengampunan Yesus
bagi orang percaya: Rasul Paulus memahami pengampunan
Yesus didasarkan dengan kasih (Rm. 3:24-26).
1. Yesus telah memberikan kepada dunia sebagian Oleh sebab itu pengampunan harus didasarkan
gagasan penting tentang Allah. 2. Untuk pemikiran
dengan kasih (1 Kor. 13:3). Pengampuan dengan
lain, Yesus telah mengangkat nilai manusia dari
harga diri-Nya sendiri. 3. Dari sejarah yang kasih berarti orang percaya meletakkan
dikerjakan Yesus, Dia telah membuat manusia kekuasaan dan kemampuan intelektual jika itu
percaya, memungkinkan memperoleh kembali keuntungan orang lain. Dalam konteks
moral pembaharuan. 4. Dia telah memberi kepada pembahasan yang berada dalam perbedaan
dunia teladan etika yang agung. 5. Sejarah Yesus
pendapat diantara murid-murid, Yesus
telah memberikan kepada dunia suatu pertunjukan
yang sangat menarik dan mengesankan, dari menggunakan suatu perumpamaan untuk
pengorbanan yang dilakukan bagi orang lain....Hal menjelaskan tetang teladan Yesus Kristus. Sebab
ini memimpin kita pada pokok persoalan : Yesus hal tersebut, menurut Warren W. Wiersbe “tidak
telah menyalurkan suatu maksud loyalitas untuk akan diselesaikan dengan peraturan atau
ketaatan yang agung pada generasi sejak ancaman.”44 Tetapi pola yang diberikan Yesus
kedatangan-Nya.42 Kristus adalah pola hidup-Nya sendiri yakni
mengampuni secara sempurna, tanpa batas dan
43 Darmawijaya, Gelar-Gelar Yesus (Yogyakarta:
42 H. E. Fosdick, “Jesus, The Messiah, “ Man’s Kanisius, 1987), 118.
Need And God’s Gift (Grand Rapids: Baker Book House, 44 Warren W. Wiersbe, Sukacita Dalam Tuhan
1976), 265. (Bandung: Kalam Hidup, 1978), 53.

160
HUPĒRETĒS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 1 no. 2 (2020)

terus menerus. Jika Matius mengambil contoh dalam suatu deterisme fatalistik (aliran atau
tertinggi ajaran Yesus itu berarti implikasi pandangan yang percaya bahwa nasib manusia
ditentukan oleh takdir. Pengampunan sadar akan
konsep pengampunan telah menjadi bagian kenyataan kejahatan, kesalahan dan ketidakadilan,
hidupnya. Berarti orang percaya juga dapat namun berusaha menanggapi kesalahan dengan
mengikuti teladan Yesus. Menurut cara yang kreatif untuk kemungkinan-kemungkinan
Darmawijaya, “Kredibilitas terletak disini untuk baru. Pengampunan memberikan isyarat
membangun suatu hubungan yang sejahtera pendekatan terhadap kesalahan dengan
syaratsyarat, bukan mengenai pendamaian
dengan Allah perlu perjuangan hidup dan
berapapun biayanya, bukan tujuan yang merusak
mati.”45 Jadi, implikasi baik bagi orang untuk membinasakan orang-orang yang melakukan
percaya adalah membangun suatu kehidupan kejahatan namun suatu keinginan untuk
yang utuh dengan memiliki sikap mengampuni mengusahakan pembentukan kembali masa depan
kepada orang lain yang bersalah. Mengampuni mengingat kesalahan, dengan cara yang mungkin
orang secara sempurna, tanpa batas, dan terus paling kreatif.47
menerus.
Hal lain juga, Henry C. Thiessen menegaskan
Dalam Pelayanan Gereja Masa Kini bahwa karena Kristus telah menanggung segala
hukuman dosa manusia maka kini Allah telah
Aplikasi penting dalam konsep pengampunan menghapus hukuman itu dalam hal orang
yang relevan dalam pelayanan gereja masa percaya kepada Kristus (Kis. 13:38, 39; Rom. 8,
1, 33, 34; 2 Kor. 5: 21. Inilah yang dinamakan
pengampunan dosa (Rom. 4:7; 4: 32: Kol. 2:13).
kini terlihat jelas dalam ajaran Yesus melalui Kemataian Kristus telah memungkinkan
perumpamaan. Dimana pola yang diajarkan
Yesus merupakan model yang sangat efektif
bagi gereja masa kini. Karena penyingkapan pengampunan dosa tetapi tidak mewajibkan,
konsep pengampunan oleh Yesus sangat jelas karena Kristus mati secara sukarela dan bukan
memperlihatkan maksud Allah bagi gereja yang karena terpaksa. Allah tetap menentukan atas
sangat penting untuk dipahami. Pengampunan syarat-syarat apakah manusia boleh menerima
adalah sebagian dari gaya hidup Tuhan Yesus. Ia pengampunan dosa. Hal ini telah dilakukan-Nya
mengampuni orang lumpuh (Mat. 9:2), dengan menyatakan bahwa Ia mengampuni
perempuan yang berdosa (Luk. 7:47), orang yang bertobat dan percaya kepada
perempuan yang tertangkap basah berbuat zinah anakNya.48 Haruslah disadari bahwa karya Yesus
(Yoh. 8:10-11), bahkan mengampuni orang yang Kristus merupakan pengorbanan terbesar Dari
memakukan dia ke salib (Luk. 23:34). Allah. Sehubungan dengan hal ini John F.
Sebenarnya seluruh tujuan Yesus datang ke Walvoord menjelaskan bahwa:
dunia ini adalah untuk mati supaya dosa kita
dapat diampuni. Dengan menerima 1. Allah dibenarkan dalam mengampuni dosa. Atas
dasar kemetian Kristus Allah sepenuhnya
pengampunan ilahi yang luar biasa ini kita
dibenarkan dalam pengampunan dosa di dalam
disanggupkan untuk dapat mengampuni orang mana Kristus telah membayar harganya secara
lain.46 penuh. 2. Allah dibenarkan dalam mengaruniakan
Selanjutnya, Leon Morris mengutip pernyataan kebenaran sebagai pelengkap terhadap
John R. W. Stott yang menjelaskan bahwa: pengampunan dosa.Jalan pendamaian membuka

Pengampunan adalah suatu konsep perubahan yang 47 Leon Morris, Salib Yesus (Malang: Seminari
dinamis. Pengampunan menolak terperangkap ke Alkitab Asia Tenggara, 1994), 310.
48 Henry C. Thiessen, Teologi Sistematika
45 Darmawijaya, Gelar-Gelar Yesus, 118. (Malang:
46 Goldie Bristol dan Carol McGinnis, 33. Gandum Mas, 1995), 422.

161
HUPĒRETĒS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 1 no. 2 (2020)

pintu bagi Allah untuk memberikan kebenaran masa kini untuk membentuk keutuhan sebagai
Kristus kepada orang berdosa seperti yang pengikut Kristus secara rohani dan direalisasikan
dibayangkan lebih dahulu dalam persembahan-
dalam kehidupan berjemaat sebagai murid
persembahan berbau harum di Perjanjian Lama.
Karena ini Allah dapat membenarkan orang Kristus.
berdosa dam menerimanya atas jasa dari anak-Nya.
3. Allah dibenarkan dalam mengaruniakan KESIMPULAN
anugerah kepada orang berdosa. Setelah
sepenuhnya dipuaskan oleh kematian Kristus.
Tuhan Yesus memerintahkan orang percaya
Sekarang Allah bebas untuk mencurahkan segala
berkat yang ditunjukkan oleh hati-Nya yang untuk saling mengampuni. Pengampunan yang
diberikan Allah di dalam Yesus Kristus
kasih ke atas manusia, objek dari anugerah-Nya.49
didasarkan pada belas kasihan Allah. Oleh belas
kasihan raja itu, hamba yang berhutang banyak
Fakta bahwa pengampunan merupakan karya itu dibebaskan. Hal ini menggambarkan kepada
Yesus Kristus yang menjamin keselamatan orang percaya bahwa belas kasihan Tuhan itu
manusia. Goldie Bristol mengutip pernyataan dapat membebaskan manusia dengan sempurna
David Augsburger menjelaskan bahwa dari segala dosanya, bagaimana berat dan
“pengampunan memulihkan yang sekarang, besarnya dosa itu.
menyembuhkan yang akan datang dan
Allah menuntut kepada orang percaya untuk
membebaskan kita dari masa lalu.”50 Selanjutnya
menunjukkan perangai yang lemah lembut, cinta
F.F Bruce menegaskan bahwa “Injil adalah
kasih kepada sesama manusia, takut dan hormat
berita pengampunan, tidak bisa menjadi
kepada Tuhan, serta menanggapi pesan yang
sebaliknya, sebab itu adalah Injil Allah dan
diamanatkan-Nya yakni berbelas kasih dengan
Allah adalah Allah yang mengampuni.”51 Berita
mengampuni orang yang bersalah sama seperti
pengampunan Yesus seharusnya menjadi sifat
Kristus telah mengampuni. Sifat pengampunan
hakiki dalam hidup gereja masa kini. Karena
Kristus harus nampak bagi orang percaya.
sifat ini merupakan kasih terbesar dari
Pengampunan merupakan karya terbesar dari
Allah yang didasarkan pada pengorbanan Yesus
Yesus sehingga Dia mengorbankan hidup-Nya di kayu salib. Karena arti dari ucapan Yesus
bagi keselamatan umat manusia. Akibat bagi tentang mengampuni tujuh puluh kali tujuh kali
orang yang memahami maksud Allah ialah adalah mengampuni tanpa batas. Karena inti dari
hidup penuh damai, sukacita dan sejahtera ajaran Yesus tentang pengampunan menuntut
didalamnya. Maksud Yesus adalah membentuk pengaplikasian seperti Kristus yang dengan
suatu keutuhan sebagai tubuk Kristus. kasih-Nya telah mengorbankan hidupnya.
Jadi implikasi yang dapat ditarik dalam bagian Pengampunan Allah (Mat. 18:21-35) merupakan
ini adalah apabila anggota jemaat melakukan pola panutan bagi kehidupan orang percaya.
dosa, sikap yang perlu diambil adalah tidak Artinya pengalaman-pengalaman yang dijalani
membenci tetapi menunjukkan belas kasihan Yesus melalui pengampunan-Nya
dengan mengampuni seperti yang diajarkan memungkinkan orang percaya mengikuti
Yesus. Dengan demikian sifat pengampunan sikapsikap hidup-Nya. Keseluruhan hidup-Nya
Kristus dapat diwujudkan dalam tindakan adalah contoh atau model atau gaya hidup
pelayanan gereja masa kini. Hal ini harus Kristen. Itulah sebanya orang percaya dan
menjadi dasar motivasi dalam pelayanan gereja gereja masa kini harus menunjukkan sifat
49 John F. Walvoord, Yesus Kristus Tuhan Kita pengampunan
(Surabaya: Yakin, 1969), 163. Kristus sebagai pengikut Kristus.
50 Goldie Bristol, 166.
51 F. F. Bruce, Ucapan Yesus Yang Sulit, (Malang:
Seminar Alkitab Asia Tenggara, 1999, 75.

162
HUPĒRETĒS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 1 no. 2 (2020)

KEPUSTAKAAN Heer, J.J.De. Tafsiran Alkitab Injil Matius 2.


Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1985.
Bauer, Walter. Greek English Lexicon of the Old Jaffray, R.A. Perumpamaan Tuhan Yesus 2.
Testamen and Other Early Christian Bandung: Kalam Hidup, 1999.
Literature. Chicago: University of Pres, NewmanJr, Barclay M. Kamus Yunani
1979. Indonesia untuk Perjanjian
Bavink, J. H. Sejarah Kerajaan Allah. Jakarta: Baru. Jakarta: BPK Gunung
BPK Gunung Mulia, 1982. Mulia, 1994.
Berghe, P. Marc Van Den. Akulah Jalan. Lockyer, Herbert. All the Apostles of the Bible.
Jakarta: Grand Rapids: Zonervan, 1972.
BPK Gunung Mulia, 1994. Morgan, G. Campbell. The Gospel According to
Boice, James Montgomery. Mattew. Old Tappan, New Jersey:
PerumpamaanPerumpamaan Fleming H. Revell Company, 1978.
Tuhan Yesus. Surabaya: Yakin, 1983. Morris, Leon. Salib Yesus. Malang: Seminari
Bristol, Goldi dan Caril McGinnis. Haruskah Alkitab Asia Tenggara, 1994.
Saya Mengampuni. Bandung: Moulton, Harol K. The Analytical Greek
Kalam Hidup, 1982. Lexicon Revised. Grand Rapids:
Bromiley, Geoffey W. The International Zondervan, 1978.
Standar Bible Encyclopedia. Grand Rienecker, Frits. A Linguistic key to the Greek
Rapids: William B. Eedmans Publishing New Testament. Grand Rapids:
Company, 1979. Zondervan Publishing House, 1976.
Bruce, F. F. Ucapan Yesus Yang Sulit. Malang: Ryrie, Charle C. Teologi Dasar 1. Yogyakarta:
Seminar Alkitab Asia Tenggara, 1999. Yayasan ANDI, 1991.
Darmawijaya. Gelar-Gelar Yesus. Sitompul, A.A. Sinopsis Ketiga Injil. Jakarta:
Yogyakarta: Kanisius, 1987. Lembaga Alkitab Indonesia, 1993.
Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid I. Jakarta: Strauss, Richard. Hubungan yang Harmonis.
Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, Bandung: Kalam Hidup, 1985.
1997. Swindol, Charles R. Tingkatkan Pelayanan
Ensiklopedia Alkitab Masa Kini Jilid 2 M-Z. Anda. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1985.
Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Tafsiran Alkitab Masa Kini 3. Jakarta: Yayasan
Kasih/OMF, 1996. Komunikasi Bina Kasih/OMF, 1976.
Ferguson, Ben. Cara Mengatasi 12 Maslah Trisna, Jonathan A. Mengatasi Masalah Hidup.
Kehidupan. Solo: Dabara Publisher, 1995. Bandung: Kalam Hidup, 1998.
Fosdick, H.E. Jesus, The Messiah, Man’s Need Thiessen, Henry C. Teologi Sistematika.
And God’s Gift. Grand Rapids: Baker Malang: Gandum Mas, 1995.
Book House, 1976. Vorlander, H. The New International Dictionary
Gaebelein, Frank E. The of
Expositor’s Bible Comentary Volume 8. The New Testament Teology Volume 3.
Grand Rapids, Michigan: Regency Grand Rapids: William B. Eerdmans
Reference Library Zondervan Publishing Publishing Company, 1979.
House, 1984. Walvoord, John F. Yesus Kristus Tuhan Kita.
Graham, Billy. Hingga Harmagedon. Bandung: Surabaya: Yakin, 1969.
Lembaga Literatur Baptis, 1981. Walvoord, Jhon F. dan Roy B. Zuck. The Bible
Guthrie, Donald. Teologi Knowledge Commentary. Engliand:
Perjanjian Baru. Bandung: BPK Victory Book Publication, 1984.
Gunung Mulia, 1993.

163
HUPĒRETĒS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 1 no. 2 (2020)

Wiersbe, Warren W. Meet Yourself in the


Parables.
Victor Book: Publication Inc., 1979.
________Wiersbe, Warren W. Sukacita Dalam
Tuhan. Bandung: Kalam Hidup, 1978.

164

Anda mungkin juga menyukai