Anda di halaman 1dari 15

KAJIAN SOTERIOLOGI DALAM FRASE "DIBAPTIS DAN DISELAMATKAN"

DALAM KISAH PARA RASUL 2:38

1) Daud Balang
daudbalang@sttii-purwokerto.ac.id
2) Chris Budi Setiawan
chrisbudisetiawan@sttii-purwokerto.ac.id

Abstrak
This paper will discuss several things that are still a problem among Christians
themselves, especially regarding Baptism and Salvation. Baptism and salvation are
important parts of Christian teaching for believers to understand and teach, but this topic
is also a phenomenon that is more frequently discussed among Christians themselves.
Differences in church doctrine have often sparked debate with no exception to the issue of
baptism and salvation. This paper is intended to look from the biblical point of view in
order to have a biblical understanding. For this reason, in this paper it discusses what
Peter really meant was the basis of salvation.

Keywords: repentance, baptism, forgiveness of sins, the gift of the Holy Spirit.

PENDAHULUAN
Kisah Para Rasul 2:38
“Jawab Petrus kepada mereka: Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing
memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka
kamu akan menerima karunia Roh Kudus”.

Doktrin Baptisan saat ini banyak mengikuti baptisan air adalah salah satu
diabaikan oleh beberapa gereja, namun syarat untuk memperoleh keselamatan.
juga disisi lain terjadi penekanan yang Itulah sebabnya hal baptisan ini
melebihi arti sebenarnya. Bagi Gereja- merupakan salah satu topik yang menarik
gereja tertentu kadang-kadang masih untuk dibahas dan karena masih
kurang tepat dalam memahami defenisi diperdebatkan di kalangan orang Kristen
dan makna babtisan air sebagai salah satu sampai sekarang. Mulai dari cara
sakramen. Dengan penafsiran ayat-ayat membaptis sampai kepada arti dan makna
yang berbicara tentang baptisan seperti baptisan itu. Memang tidak ada contoh
Markus 16:16; Yohanes 3, dan juga ayat- yang konkret di dalam Alkitab mengenai
ayat lain, mereka mengklaim bahwa cara baptisan yang sesungguhnya,
Misalnya yang berhubungan dengan
masalah usia berapa seseorang boleh dosamu, maka kamu akan menerima
dibaptis; dan dengan cara bagaimana karunia Roh Kudus.
praktek baptisan itu dilakukan, dan Apakah Kisah Para Rasul 2:38
seperti yang telah diketahui ada yang mengajarkan bahwa baptisan menjadi
dengan cara dipercik, dengan diselam syarat bagi seseorang untuk dianugerahi
bahkan ada yang tidak melakukan keselamatan? Bagi kelompok tertentu
baptisan air dan lain sebagainya. Karena yang ditekankan dalam ayat 38 itu hanya
itulah esensi dari baptisan itu sendiri masalah memberi diri dibaptis dan untuk
masih terus diperdebatkan. Ini pengampunan dosamu, maka kamu akan
mengakibatkan timbulnya banyak menerima karunia Roh Kudus, jika ayat
pemahaman dan cara yang berbeda dalam tersebut dilihat dari konteksnya maka
menjalankan baptisan tersebut. ayat tersebut tidak terpisah dari frase atau
Selain masalah di atas, masalah kata sebelumnya, yaitu kata bertobatlah.
lain yang sering dipersoalkan juga adalah Sehingga untuk mendapatkan arti yang
doktrin keselamatan, doktrin keselamatan sesungguhnya maka ayat 38 ini harus
adalah suatu doktrin yang sederhana, dipahami secara utuh bahkan ayat-ayat
tetapi juga kompleks1 sekalipun demikian sebelum dan sesudahnya juga harus
fokus pembahasan saat ini lebih dipahami.
menyoroti masalah baptisan dan Isu dari istilah keselamatan adalah
keselamatan, bagaimana hubungannya, penting karena penegasan berita Injil itu
apakah baptisan itu berpengaruh kepada sangat penting dan diperlukan. Apakah
keselamatan seseorang?. istilah-istilah dari atau dalam
Teks Alkitab yang sering dipakai keselamatan itu? Apakah keselamatan
dan dipersoalkan berhubungan dengan sesuatu yang ditambahkan kepada iman?
baptisan dan keselamatan ini adalah Agar mendapatkan pemahaman
Kisah Para Rasul 2:38 yang mengatakan seperti apa yang Alkitab katakan, ada
Jawab Petrus kepada mereka: Bertobatlah beberapa kata-kata penting dalam ayat 38
dan hendaklah kamu masing-masing tersebut yang tidak boleh diabaikan dan
memberi dirimu dibaptis dalam nama harus digali secara mendalam.
Yesus Kristus untuk pengampunan

1
Chris Marantika, Doktrin Keselamatan
dan Kehidupan Rohani (Yogyakarta: Iman Press,
2002), 17.
BERTOBATLAH Pertobatan didorong oleh mendekatnya
Kata ‘bertobat’ sangat akrab penghakiman Allah (Mat. 3:10), yang
ditelinga orang Kristen dan sering membatalkan semua sumber dan sarana
diucapkan tetapi makna utuh dari bertobat keselamatan sebelumnya (Mat. 3:9).
sering tidak dipahami sepenuhnya seperti Bagi bangsa Israel pertobatan
pengertian Alkitabiah. Status kita sebagai berarti kembali kepada Allah setelah
orang berdosa (Roma 3:23) yang tersesat dan melawan-Nya. Karena itulah
menuntut pertobatan itu harus terjadi maka pertobatan itu meliputi rasa
dalam diri masing-masing. Arti kata dukacita, penyesalan dan akhirnya
bertobat dalam bahasa Ibrani syuv berarti berdampak kepada perubahan tingkah
berputar berbalik kembali, maksudnya laku lahiriah. Chris Marantika
berbalik dari dosa dan kembali kepada menjelaskan bahwa:
Allah. Pemakaiannya dalam istilah “Pertobatan haruslah
Yunani rasul Paulus menggunakan merupakan kenyataan pengalaman
beberapa istilah antara lain epistrepho dan bukannya pernyataan dogma
menyiratkan, seperti halnya istilah Ibrani belaka. Ada manifestasi yang dapat
sub, gerakan fisik, berpaling, perubahan dilihat secara nyata. Manifestasi
tempat. Itu berarti “kembali ke titik asal pernyataan itu ialah: (1) adanya
seseorang, berputar, pulang” atau kepedihan yang dalam akan dosa,
“mengubah arah, berputar”. Jika rasa rendah diri, yang menyebabkan
digunakan secara figurative (seperti di adanya rasa jijik dan benci terhadap
sini), itu berarti “membuat seseorang dosa itu (Yl. 2:13; Ayb. 42:5-6); (2)
mengubah keyakinan atau arah tindakan, adanya pengakuan akan dosa dan
dengan berfokus pada sesuatu yang yang menuntun kearah permohonan
olehnya ia berpaling” atau “mengubah akan rahmat dan belas kasihan Allah
pikiran atau arah tindakan seseorang”.2 (Hos. 14:2-3), (3) adanya kenyataan
Dan jika kita melihat dari pemakaian iman, pelayanan dan perbuatan-
epistrepho dalam Perjanjian Baru, maka perbuatan sebagai buah pertobatan
akan terlihat sekali betapa dalamnya arti sejati. Karena pertobatan sejati
kata tersebut, seperti pertobatan adalah bukan saja sikap negative terhadap
perpalingan dari dosa (Mrk. 1:4-5). dosa, tetapi lebih dari itu ada sikap

2
Eckhard J. Schnabel, Rasul Paulus
Sang Misionaris, (Yogyakarta: ANDI, 2010),
245.
positif terhadap kebaikan (Kis. 1:32). Pertobatan juga meliputi
26:20), dan (4) Adanya fakta turut perubahan pikiran tentang Kristus.4
berpartisipasi dalam perintah Tuhan Kesadaran berdosa ini bukan hanya
seperti halnya dalam baptisan (Kis. perasaan berdosa melainkan kesadaran
2:38)”. 3 secara intelek yang mengetahui persis dan
Pertobatan berarti ‘perubahan pasti bahwa kita telah melakukan
pada pikiran’ (conversion of the mind). perbuatan-perbuatan berdosa.
Orang yang hanya berubah secara Kedua, menyesali segala
lahiriah, tetapi hati dan pikirannya tidak perbuatan dosa. Dalam pertobatan yang
berubah, tidak bisa dikatakan bertobat. sejati ada sikap penyesalan yang sepenuh
Pertobatan ini mencakup tiga hati atas segala perbuatan dosa yang
aspek: pernah kita lakukan. Aspek ini
Pertama, Menyadari bahwa diri menunjukkan suatu perubahan perasaan.
sendiri sebagai orang berdosa. Pertobatan Merasa sedih atas dosa dan
yang sejati pasti diawali dengan mendambakan pengampunan merupakan
kesadaran diri sebagai orang berdosa. unsur-unsur pertobatan. Terdapat
Saat kita bertobat kita sadar bahwa kita perasaan menyesal yang sangat dalam.5
sarat dengan dosa. Aspek ini Semestinya bila seseorang menyadari
menunjukkan terjadinya perubahan dosa-dosanya dihadapan Tuhan dengan
pandangan. Yaitu suatu perubahan sendirinya menggoncangkan lubuk
pandangan terhadap dosa, Allah, dan diri hatinya yang paling dalam dan menyesal
sendiri. Dosa kini diakui sebagai sedalam dalamnya atas segala dosanya
kesalahan pribadi, Allah diakui sebagai karena kesadaran akan upah dosa adalah
Dia yang secara sah menuntut kebenaran, maut (Roma 6:23).
dan diri sendiri sebagai sudah tercemar Ketiga, adanya kemauan tidak
dan tidak berdaya. Alkitab menyebut mengulangi perbuatan dosa. Kemauan
aspek pertobatan ini sebagai pengenalan disini adalah kemauan untuk berbalik dari
akan dosa (Roma 3:20; band. Ayub 42:5, dosa-dosa mereka dan kemauan untuk
6; Mazmur 51:5; Lukas 15:17, 18; Roma menerima anugerah Allah dalam Yesus

3
Chris Marantika, Doktrin Keselamatan
5
dan Kehidupan Rohani (Yogyakarta: Iman Press, Henry C. Thiessen, Teologi
2002), 88. Sistematika, 410-411.
4
Henry C. Thiessen, Teologi
Sistematika, (Malang: Penerbit Gandum Mas,
2010). 410-411.
serta kemauan hidup bagi Allah.6 Dalam Kitab Kisah Para Rasul,
Mengambil keputusan untuk tidak pertobatan dihubungkan dengan
terjerumus ke dalam perbuatan-perbuatan pengampunan dosa (Kis. 2:38; 3:19; 5:31;
dosa lagi dan ini menuntut keputusan atau 8:22; 26:18, 20), pembaptisan, serta
kehendak yang tegas dan radikal untuk penerimaan keselamatan dan Roh (Kis.
melangkah meninggalkan dosa. 2:38; 11:18). 8 Berdasarkan apa yang
Pertobatan sejati itu mengandung ketiga dikatakan dalam Kisah Para Rasul 2:36-
unsur di atas. 38, pertobatan itu merupakan langkah
Orang-orang yang menganggap pertama yang harus dilakukan untuk
kelahiran kembali terjadi karena baptisan, menerima keselamatan dari Allah di
memahami ayat ini untuk mengajarkan dalam Yesus Kristus. Alkitab sangat
bahwa pertobatan dan baptisan membawa mementingkan pemberitaan pertobatan,
kepada pengampunan dosa. Memang karena itu sejak masa para nabi dalam
benar bahwa baptisan dalam masa Perjanjian Lama berita pertobatan
Perjanjian Baru merupakan bukti yang merupakan pemberitaan yang sangat
jelas dari pertobatan, apakah hal itu penting (Ulangan 30:10; II Raja-raja
merupakan pertobatan kepada Yudaisme, 17:13; Yeremia 8:6; Yehezkiel 14:6;
pemberitaan Yohanes Pembaptis, atau 18:30). Pertobatan itu adalah perintah
kepada kekristenan. Menolak untuk Allah sendiri kepada manusia, seperti
dibaptis menimbulkan keraguan yang yang disampaikan oleh para rasul dan
logis apakah pengakuan yang diucapkan juga Tuhan Yesus sendiri (Matius 3:2;
itu benar-benar dengan sepenuh hati. 4:17; Lukas 13:3-5; Markus 6:12; Kisah
Oleh karena itu, pada waktu orang-orang Para Rasul 2:38; 20:21; 26:20).
Yahudi bertanya kepada Petrus apakah Pertobatan merupakan salah satu
yang harus mereka perbuat, maka tentu topik utama yang diberitakan oleh para
saja ia menjawab benar bahwa mereka pemberita Injil mula-mula. Dalam
harus bertobat (mengubah pikiran mereka pengalaman pelayanan Petrus berita
tentang Yesus dari Nazaret) dan dibaptis pertobatan sangat ditekankan. Sesudah
(memberikan bukti yang jelas tentang khotbah Kristen yang pertama, Petrus
perubahan itu). 7 berseru kepada para pendengarnya:

6
Chris Marantika, Doktrin Keselamatan
8
dan Kehidupan Rohani, 88. Eckhard J. Schnabel, Rasul Paulus
Sang Misionaris, (Yogyakarta: ANDI, 2010),
7
Charles C. Ryrie, Teologi Dasar, Buku 247.
2 (Yogyakarta: Yayasan ANDI,1992). 101-102.
"Bertobatlah dan hendaklah kamu dari dosa-dosanya maka semestinya saat
masing-masing memberi dirimu yang sama juga ia telah menyatakan iman
dibaptis…." (Kisah 2:38). Hal yang sama percayanya kepada Tuhan Yesus, karena
dibuatnya juga pada khotbahnya yang itu menurut Chris Marantika pertobatan
kedua: "Sadarlah dan bertobatlah…" belum cukup sebagai syarat keselamatan,
(Kisah 3:19). Petrus mendesak Simon si karena barulah merupakan aspek
Tukang Sihir supaya bertobat (Kisah negative; dan pertobatan sejati hanya
8:22), seperti yang dilakukan Paulus terjadi apabila dikaitkan dengan iman
kepada orang-orang Atena (Kisah 8:22). 9 kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan
Bertobat berarti behenti berbuat Juruselamat pribadi, dimana ada iman
dosa. 10 Artinya perubahan batiniah dan sejati tentu ada pertobatan sejati.11
bukannya sekedar pengendalian karakter Pertobatan merupakan tindakan berbalik
(Matius 3:7), tetapi pertobatan tanpa iman kepada Allah, dan tindakan itu
itu suatu kesia-siaan, karena pertobatan merupakan tanggapan dari manusia
saja belum cukup menjadi syarat terhadap panggilan Allah. 12
keselamatan seseorang. Pertobatan dan Pertobatan adalah langkah
iman percaya itu bagaikan dua sisi mata pertama yang kita ambil untuk menerima
uang yang tidak bisa terpisahkan. Kata keselamatan Allah yang ditawarkan Allah
“Bertobatlah” di sini berarti “berpaling kepada kita melalui Tuhan Yesus.
dari dosa”, “berbalik kembali kepada Pertobatan yang menyelamatkan ini
Allah”. Sehingga kita dapat harusnya mengakibatkan suatu perubahan
mengungkapkannya menjadi “jangan lagi pikiran tentang Yesus Kristus, yang
berbuat dosa, melainkan lakukanlah sebelumnya tidak percaya kemudian
kehendak Allah.” Apalagi konteks ayat mempercayai Dia sebagai
ini memang berkaitan dengan dosa orang- Juruselamatnya. Karena aspek pertobatan
orang yang menolak atau tidak mau ini masih belum menyelamatkan kalau
mengakui Yesus sebagai Tuhan. Karena tidak disertai dengan iman kepada
disaat seseorang menyatakan diri bertobat Kristus. 13 Thiessen menjelaskan, ketika

12
9
Leon Morris, Teologi Perjanjian Baru, Henry C. Thiessen, Teologi
(Malang: Penerbit Gandum Mas, 2006), 252. Sistematika, (Malang: Penerbit Gandum Mas,
2010). 409
10
Ibid.
13
Charles C. Ryrie, Teologi Dasar,
11
Marantika, Doktrin Keselamatan dan Buku 2 (Yogyakarta: Yayasan ANDI,1992). 103.
Kehidupan Rohani. 88-89.
seorang bertobat, iman menunjuk kepada Yunani untuk ritus baptisan, yaitu
jiwa manusia yang berbalik kepada Allah, baptizomai, berarti ‘memandikan’ atau
sebagaimana bertobat berarti jiwa ‘membasuh’. Namun dalam LXX
berbalik meninggalkan dosa. 14 Iman yang ditemukan arti klasik: ‘menenggelamkan’
dimaksudkan di sini adalah iman yang atau ‘menyelamkan’ (Yes. 21:4).17
menyelamatkan yaitu iman kepada Tuhan Sedangkan menurut Eckhard J. Schnabel,
Yesus Kristus. Hal itulah yang kata kerja Yunani baptizo berarti
ditegaskan oleh Paulus dalam Kisah Para “membenamkan”, kata benda baptismos
rasul 20:21, “supaya mereka bertobat berarti “pembenaman”. 18 Di dalam
kepada Allah dan percaya kepada Tuhan Ensiklopedia Alkitab Praktis dijelaskan
kita, Yesus Kristus”, Karena nampaknya sama dengan pembaptisan (Ibr. 6:2).
jelas bahwa pertobatan dan iman Kata-kata yang berasal dari bahasa
menghasilkan pembenaran, dan Yunani, dan yang menunjukkan suatu
pembenaran membawa kepada hidup. 15 upacara keagamaan yang memakai air
Dalam surat-suratnya rasul Paulus sebagai lambang penyucian dan
juga banyak sekali membahas tentang permulaan hidup baru (Kol. 2:12). Orang-
keselamatan16 Alkitab secara jelas dan orang Yahudi membaptiskan orang-orang
tegas menyatakan kalau keselamatan itu bukan Yahudi yang ingin menganut
hanyalah oleh kasih karunia melalui iman agama Yahudi. Yohanes Pembaptis
kepada Yesus Kristus, bukan karena membaptiskan mereka yang berpaling
perbuatan apapun juga, termasuk baptisan dari dosa (Mrk. 1:4); ia pun membaptis
(Efesus 2:8-9). Yesus yang tidak berdosa (Mrk. 1:9).
Para pengikut Yesus membaptiskan
ARTI BAPTISAN orang-orang yang percaya kepadaNya,
Tidak ada doktrin dalam Alkitab sebagai lambang permandian (Tit. 3:5)
yang sedemikian banyak diperdebatkan,
atau disalah mengerti di dalam gereja
Kristen, selain doktrin baptisan ini. Kata

14
Henry C. Thiessen, Teologi menunjuk kepada kegiatan Allah yang
Sistematika, (Malang: Penerbit Gandum Mas, menyelamatkan.
2010). 414.
17
W.R.F. Browning, Kamus Akitab,
15
Ibid. 409. (Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 2007). 47.
16 18
Kata Yunani untuk keselamatan Eckhard J. Schnabel, Rasul Paulus
adalah soteria dan untuk menyelamatkan adalah Sang Misionaris, 251.
sozo. Bagi Paulus, istilah tersebut terutama,
atau dimandikan (Ef. 5:26).19 Sedangkan upacara memasukkan seseorang yang
menurut Suhento Liauw, “Pembaptisan mengaku percaya kepada Yesus ke dalam
adalah upacara untuk menghayati proses air untuk menjadi muridNya. Dalam
penyelamatan yang dilakukan Tuhan bagi Roma 6:1-5 Paulus melalui ilham Roh
seseorang, yaitu mati, dikuburkan dan memberikan penjelasan yang cukup
bangkit baginya.”20 tentang makna baptisan itu.
Karena itu orang percaya Ditenggelamkan itu berarti
sedemikian terlibat dalam kematian menggambarkan bersatu dengan
Kristus yang terjadi sekali untuk kematianNya, dan ditarik keluar itu
selamanya, sehingga bisa dikatakan berarti menggambarkan bersatu dengan
bahwa kematian-Nya adalah kematian kebangkitanNya (Roma 6:5).22 Disini
mereka juga. Secara lebih singkat bisa tidak membahas makna baptisan dalam
dikatakan: kematian Kristus tidak doktrin keselamatan, tetapi kita dapat
diperpanjang di dalam baptisan dan berkata bahwa Paulus merujuk baptisan
dibawa kepada orang percaya, orang karena baptisan menyatakan penyatuan
percayalah yang di dalam baptisan kita dengan Kristus atau pengenalan
dibawa kepada kematian Kristus; mereka Kristus oleh kita (1 Kor. 12:13; Gal. 3:27,
dibuat berbagian dalam apa yang telah dsb) yang membuat kita berbagian dalam
terjadi satu kali untuk selamanya.21 karya penebusanNya. 23 Jadi bagi Paulus,
baptisan adalah tanda dari masuknya
MAKNA BAPTISAN seseorang ke dalam gereja, tubuh Kristus
“Baptiskanlah mereka” yang bersatu.24
merupakan salah satu dari dua hal yang Mengapa ada orang-orang yang
diperintahkan untuk dilakukan oleh orang berasumsi kalau kita harus dibaptis jika
percaya sampai Tuhan Yesus datang. ingin diselamatkan? Biasanya, diskusi
Mengapa Tuhan memerintahkan sebuah mengenai bagian ini terkait apakah

19 22
W. N. McElrat dan Billy Mathias, Suhento Liauw, Sudahkah Anda
Ensiklopedia Alkitab Praktis (Bandung: Melaksanakan Baptidan Alkitabiah?. 9.
Lembaga Literatur Baptis, 1989), 21.
23
Herman Ridderbos, Paulus:
20
Suhento Liauw, Sudahkah Anda Pemikiran Utama Theologinya, 215.
Melaksanakan Baptidan Alkitabiah? (Jakarta:
24
Graphe, 1999). 29. C. Marvin Pate, Teologi Paulus
(Malang: Gandum Mas, 2004). 194.
21
Herman Ridderbos, Paulus:
Pemikiran Utama Theologinya, (Surabaya:
Momentum, 2010), 431.
baptisan sebagai syarat bagi seseorang maka; supaya; menjadi; menghasilkan;
untuk dianugerahi keselamatan berkisar terhadap; tentang; bahwa; karena; demi;
pada penggunaan kata atau bahasa atas; melalui; dengan; oleh’ 25 dengan
Yunani “eis,” yang diterjemahkan berbagai arti dalam pemakaiannya.
sebagai “untuk” di bagian ini. Mereka Seperti kata dalam bahasa Inggris kata
yang percaya kalau baptisan sebagai "untuk" bisa memiliki beberapa arti yang
syarat keselamatan memahami kata berbeda. Jadi, sekali lagi, kita melihat
"untuk" di kalimat "dibaptis dalam nama setidaknya dua atau tiga kemungkinan
Yesus Kristus untuk pengampunan makna dari kalimat itu. Arti yang satunya
dosamu," memiliki arti "untuk mungkin bisa mendukung pernyataan
mendapatkan." Namun, dalam bahasa baptisan sebagai persyaratan bagi
Yunani dan Inggris, ada banyak keselamatan, sementara arti yang lainnya
kemungkinan penggunaan kata "untuk." tidak. Kedua makna dari kata “eis” ini
dipakai dalam ayat-ayat yang berbeda di
ARTI TEKS KPR 2:38 Alkitab. Pakar bahasa Yunani, A.T.
Setiap orang percaya harus yakin Robertson dan J.R. Mantey, menegaskan
dengan sungguh-sungguh kepada Yesus kalau kata “eis” dalam Kisah Para Rasul
Kristus sebagai Tuhan yang menebusnya 2:38 ini harus diterjemahkan sebagai
(Matius 16:16-18; Kisah Para Rasul "karena" atau "dalam pandangan,"
2:38,39). Seluruh khotbah Petrus dalam bukannya "untuk" atau "supaya."
Kisah Para Rasul 2 ini menerangkan hal Meskipun benar bahwa secara
tersebut. eksegesis ayat itu dapat dipahami untuk
Kita harus memulai dengan mengatakan bahwa baptisan adalah untuk
melihat kembali ke bahasa aslinya dan (eis) pengampunan dosa, tetapi ayat
mempelajari arti dari kata Yunani “eis”. tersebut juga bisa mengatakan baptisan
Kata ini merupakan bahasa Yunani yang bukan untuk tujuan pengampunan dosa
umum (digunakan 1767 kali dalam melainkan karena pengampunan (yang
Perjanjian Baru) yang diterjemahkan sudah terjadi pada saat pertobatan).
dengan ‘ke dalam; ke; kepada; pada; di; Demikian pula, Kisah Para Rasul 2:38
di dalam; di antara; dekat; bersama; dapat dimengerti bahwa orang-orang
sampai; selama; ketika; untuk; sebagai; harus bertobat dan kemudian dibaptis

25
Hasan Sutanto. Perjanjian Baru (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2006),
Interlinear dan Konkordansi Perjanjian Baru 246.
sebab dosa-dosa mereka telah 9; Efe 1: 12-14). Penafsiran bagian ini
diampuni.26 konsisten dengan pesan yang tercatat
dalam dua khotbah Petrus kepada orang-
Salah satu contoh bagaimana preposisi orang yang belum percaya di mana ia
ini digunakan dalam bagian lainnya mengaitkan pengampunan dosa dengan
terlihat dalam Matius 12:41 di mana kata pertobatan dan iman kepada Kristus tanpa
“eis”memiliki arti "hasil" dari suatu menyebutkan baptisan (Kis 3: 17-26; Kis
tindakan. Dalam hal ini dikatakan bahwa 4: 8-12).
orang-orang di Niniwe "bertobat karena
mendengar pemberitaan Yunus" (kata Selain di Kisah Para Rasul 2:38 ini, ada
"karena" yang digunakan dalam bahasa tiga ayat lain di mana kata Yunani “eis”
Yunani-nya adalah “eis”). Eis dipakai digunakan dalam hubungannya dengan
dengan jelas dalam arti ini Matius 12:41, kata "membaptis" atau "baptisan." Yang
mereka bertobat setelah mendengar pertama di Matius 3:11, "membaptis
(berdasarkan, atau oleh karena) kamu dengan air untuk pertobatan."Jelas
pemberitaan Yunus. Sudah pasti ayat itu sekali bahwa kata “eis” di sini tidak
tidak mungkin berarti bahwa mereka diartikan "untuk mendapatkan”. Mereka
bertobat dengan maksud untuk khotbah tidak dibaptis "untuk mendapatkan
Yunus. Jelas sekali, arti dari kalimat ini: pertobatan," tetapi "dibaptis karena
bahwa mereka yang bertobat "karena" mereka telah bertobat." Dalam Alkitab
atau "sebagai hasil dari" khotbah Yunus. Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Bisa jadi, ada kemungkinan bahwa Kisah menerjemahkan sebagai tanda pertobatan
Para Rasul 2:38 ini memang menjadi untuk menyatakan bahwa kamu
menceritakan fakta bahwa mereka sudah bertobat dari dosa-dosamu.
dibaptis "sebagai hasil dari" atau "karena" Penerjemah bisa juga mengatakan
mereka sudah percaya. Mereka berbuat “karena kamu ingin mengubah hidupmu”
demikian karena telah menerima atau “sebagai bukti bahwa kamu sudah
pengampunan dosa (Yoh 1:12; Yoh 3: 14- bertobat” atau “sehingga orang-orang
18; Yoh 5:24; Yoh 11: 25-26; Kis 10:43; akan melihat (bahwa) kamu sudah
Kis 13:39; Kis 16:31; Kis 26:18; Rom 10: bertobat”. 27 Bagian kedua di Roma 6:3:

26 27
Charles C.Ryrie. Teologi Dasar Buku Barclay M. Newman dan Phiip C.
2, (Yogyakarta: Yayasan ANDI, 1992),102. Stine. Injil Matius (Jakarta: LAI dan Yayasan
Karunia Bakti Budaya Indonesia. 2008). 57.
“dibaptis dalam kematian-Nya.” Ini juga dan telah memimpin mereka keluar dari
cocok dengan makna kata “karenanya” Mesir.
atau “berkenaan dengan.” Dave
Hagelberg mengutip penjelasan Nygren Jika kita mau konsisten dalam
yang mengaitkan Roma 5:12-21 dengan penggunaan preposisi “eis” dalam
ayat ini. Dulu sebelum kita percaya hubungannya dengan baptisan, kita harus
kepada Tuhan Yesus, kita ada di dalam menyimpulkan bahwa Kisah Para Rasul
Adam, dan di dalam αιων⁄aion Adam. 2:38 ini memang mengacu pada makna
Adam adalah pemimpin manusia, mereka dibaptis "karena" telah menerima
pemimpin kita. Apa yang benar untuk pengampunan dosa. Beberapa ayat lain di
Adam juga benar untuk seluruh keturunan mana “eis” tidak diartikan "untuk
Adam. Karena ia berdosa, maka ia dan mendapatkan" bisa ditemukan di Matius
seluruh manusia di bawah kuasa dosa. 28:19; 1 Petrus 3:21; Kisah Para Rasul
Tetapi pada saat kita percaya kita dibaptis 19: 3; 1 Korintus 1:15; dan 12:13.
ke dalam pribadi Kristus, dan kita
menjadi tubuh Kristus. Satu Korintus Fakta mengenai tata bahasa terkait ayat
12:13 berkata, “Sebab dalam satu Roh ini dan penggunaan kata depan “eis” jelas
kita semua,….telah dibaptis menjadi satu menunjukkan bahwa kedua pandangan
tubuh….”; yaitu Tubuh Yesus Kristus. terhadap ayat ini sudah cocok dengan
Jadi, sama seperti dalam Adam, apa yang konteksnya dan kemungkinan makna dari
benar untuk Kristus juga benar untuk ayat tersebut. Mayoritas dari fakta yang
seluruh “keturunan Kristus”, seluruh sesuai untuk mendefinisikan kata “untuk”
Tubuh Kristus. 28 Arti baptisan yang pada konteks ini antara lain, "karena" atau
ketiga ada di 1 Korintus 10:2: “Untuk "dalam hal;" bukannya "untuk
menjadi pengikut Musa mereka semua mendapatkan." Oleh karena itu, Kisah
telah dibaptis dalam awan dan dalam Para Rasul 2:38, ketika ditafsirkan
laut”. Sekali lagi, kata “eis”dalam kalimat dengan benar, tidak mengajarkan bahwa
ini bukan berarti "untuk mendapatkan," baptisan diperlukan sebagai syarat bagi
karena orang Israel tidak dibaptis untuk seseorang untuk dianugerahi
menjadikan Musa pemimpin mereka. keselamatan.
Musa sudah menjadi pemimpin mereka

28
Dave Hagelberg. Tafsiran Roma dari
Bahasa Yunani, (Bandung: Kalam Hidup. 1996).
108.
Selain diterjemahkan sebagai "untuk" bertobat untuk pengampunan terhadap
dalam bagian ini, ada aspek tata bahasa semua dosa Anda, dan biarkan kamu
lain yang harus dipertimbangkan-- masing-masing dibaptis. "
perubahan antara orang kedua dan orang Jadi baptisan memang merupakan
ketiga antara kata kerja dan kata ganti di peraturan gereja yang amat penting.
bagian itu. Misalnya, dalam perintah Namun baptisan bukan merupakan suatu
Petrus untuk bertobat dan dibaptis, kata bagian dari Injil. Memasukkan baptisan
Yunani tersebut diterjemahkan sebagai dalam Injil sama dengan menambahkan
"bertobat" dalam orang kedua jamak, sesuatu perbuatan pada anugerah Allah.29
sementara kata kerja "dibaptis," adalah
orang ketiga tunggal. Ketika kita PENGAMPUNAN DOSA
memasangkan kata tersebut dengan fakta BUKAN TUJUAN BAPTISAN
bahwa kata ganti "Anda" dalam kalimat Seperti yang telah diuraikan di
"pengampunan dosamu" yang juga atas bahwa ini merupakan reaksi terhadap
berbentuk orang kedua jamak, kita bagian penutup dari khotbah Petrus
melihat sebuah perbedaan penting yang tersebut. Karena ketakutan itu akhirnya
membantu kita memahami bagian ini. mereka mengajukan pertanyaan:
“Apakah yang harus kami perbuat
Hasil perubahan dari orang kedua jamak saudara-saudara?”, ketakutan ini lahir
menjadi orang ketiga tunggal dan karena mereka tahu bahwa mereka adalah
sebaliknya, tampaknya menghubungkan orang yang sangat berdosa. Karena itulah
kalimat "pengampunan dosamu" secara Petrus memberitahukan bagaimana
langsung dengan perintah untuk caranya dosa-dosa mereka dapat
"bertobat." Oleh karena itu, ketika terampuni dan mereka dapat
Saudara memperhitungkan perubahan diselamatkan.
orang dan jumlahnya, berarti "Anda Telah diuraikan di atas,
(jamak) bertobat untuk pengampunan terjemahan bahasa Indonesia Kisah Para
(plural) terhadap dosa-dosa Anda, dan Rasul 2:38, menyiratkan bahwa orang
membiarkan masing-masing (tunggal) harus di baptis agar diselamatkan.
dirimu dibaptis (tunggal)." Atau, dengan Padahal dalam bahasa aslinya: kata
cara yang lebih jelas: "Anda semua “untuk pengampunan dosamu”, kata

29
Charles C.Ryrie. Teologi Dasar Buku
2, (Yogyakarta: Yayasan ANDI, 1992),101.
“untuk” di sini memakai kata eis yang bahwa Alkitab tidak mengajarkan bahwa
mempunyai arti atas dasar (karena). Jadi baptisan menyelamatkan, sebab jika
seharusnya ayat 38 itu diterjemahkan: demikian maka Alkitab tidak konsisten
“….Bertobatlah dan hendaklah kamu dan kebenaran Allah bukanlah kebenaran
masing-masing memberi dirimu di baptis yang absolut. Sebab dengan tegas Alkitab
dalam nama Yesus Kristus atas dasar mengajarkan kepada kita bahwa
(karena) pengampunan dosamu, maka keselamatan adalah anugerah Allah
kamu akan menerima karunia Roh dengan Yesus Kristus sebagai satu-satu-
Kudus.” Nya jalan keselamatan. Ayat-ayat
Alkitab tidak mungkin bertentangan satu
KESIMPULAN dengan yang lainnya. Sekalipun ada ayat-
Kebanyakan gereja kadang- ayat yang tampaknya memberi indikasi
kadang masih kurang tepat dalam bahwa baptisan berperan dalam
memahami defenisi dan makna babtisan keselamatan, tetapi kita tidak boleh
air sebagai salah satu sakramen. Dengan menerimanya begitu saja tanpa
penafsiran ayat-ayat yang berbicara penyelidikan yang mendalam terlebih
tentang babtisan seperti Markus 16:16; dahulu.
Yohanes 3, mereka mengklaim bahwa Dalam Kisah Para Rasul 2:38,
mengikuti baptisan air adalah salah satu Petrus tidak mengusulkan bahwa baptisan
syarat untuk memperoleh keselamatan. diperlukan untuk pengampunan dosa,
Baptisan melukiskan identifikasi melainkan ia memanggil kelompok
orang Kristen dengan kematian, orang-orang yang telah menyalibkan
penguburan dan kebangkitan Kristus. Yesus untuk bertobat agar mereka
Roma 6:3-4 menyatakan, “ Atau tidak dipisahkan dari penghukuman Allah. Dan
tahukah kamu, bahwa kita semua yang perpisahan itu ditandai dengan baptisan.
telah dibaptis dalam Kristus, telah Lebih khusus lagi bahwa baptisan itu
dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan menunjukkan bahwa orang tersebut telah
demikian kita telah dikuburkan bersama- menerima pengampunan dosa.
sama dengan Dia oleh baptisan dalam Penghukuman Allah nyata kepada
kematian, supaya, sama seperti Kristus setiap orang yang tidak mau percaya atau
telah dibangkitkan dari antara orang mati menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru
oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita selamat secara pribadi, bukan kepada
akan hidup dalam hidup yang baru”. mereka yang gagal dibaptis. Karena
Berdasarkan penjelasan di atas, jelaslah Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa
kita diselamatkan oleh kasih karunia Marantika, Chris. 2002. Doktrin
melalui iman-percaya kepada Kristus Keselamatan dan Kehidupan Rohani.
saja. Yogyakarta: Iman Press
Baptisan memang penting,
sebagai tanda bahwa seseorang telah McElrat, W. N. dan Billy Mathias.
dibenarkan oleh iman. Tetapi baptisan 1989. Ensiklopedia Alkitab Praktis.
tidak terkait dengan pengampunan dosa. Bandung: Lembaga Literatur Baptis.
Untuk diselamatkan tidak dibutuhkan
baptisan tetapi untuk menjadi murid Morris, Leon. 2006. Teologi
Tuhan diperintahkan untuk dibaptiskan. Perjanjian Baru. Malang: Penerbit
Alkitab secara jelas menyatakan Gandum Mas.
kalau keselamatan hanyalah oleh kasih
karunia melalui iman kepada Yesus Newman, Barclay M. dan Phiip C.
Kristus, bukan karena perbuatan apapun, Stine. 2008. Injil Matius. Jakarta: LAI
termasuk baptisan (Efesus 2: 8-9). Jadi, dan Yayasan Karunia Bakti Budaya
setiap interpretasi yang mengambil Indonesia.
kesimpulan bahwa baptisan menjadi
syarat bagi seseorang untuk dianugerahi Pate, C. Marvin. 2004. Teologi
keselamatan, adalah interpretasi yang Paulus. Malang: Gandum Mas.
salah.
Ridderbos, Herman. 2010.
DAFTAR PUSTAKA Paulus: Pemikiran Utama Theologinya.
Browning, W.R.F. 2007. Kamus Surabaya: Momentum.
Akitab. Jakarta: BPK. Gunung Mulia.
Ryrie, Charles C. 19992. Teologi
Hagelberg, Dave. 1996. Tafsiran Dasar, Buku 2. Yogyakarta: Yayasan
Surat Roma dari Bahasa Yunani. ANDI.
Bandung: Kalam Hidup.
Schnabel, Eckhard J. 2010. Rasul
Liauw, Suhento. 1999. Sudahkah Paulus Sang Misionaris, Yogyakarta:
Anda Melaksanakan Baptisan ANDI.
Alkitabiah? Jakarta: Graphe.
Sutanto, Hasan. 2006. Perjanjian
Baru Interlinear dan Konkordansi
Perjanjian Baru. Jakarta: Lembaga
Alkitab Indonesia.

Thiessen, Henry C. 2010. Teologi


Sistematika. Malang: Penerbit Gandum
Mas.

Anda mungkin juga menyukai