Anda di halaman 1dari 7

NAMA : AZIZAH KUSUMA

DEWI NO : 08
KELAS : XII MIPA 3

Analİsİs Struktur dan Kaİdah Kebahasaan


Teks Krİtİk dan Essaİ

Struktur Teks

;. Q`ns ‚C`rr‘

SiStenatika Kutipan TekS


Pernyataan Di depan kita pentaS yanq berkecanuk
Pendapat
TeSiS 1. Putu tak berSeru, tak berpeSan. Ia punya
pendekatan terSendiri kepada kata.
2. Baqi Saya teater ini adalah “teater niSkin” dalan
penqertian yanq berbeda denqan runuSan Jerzy
GrotowSki. Bukan karena ia hanya bercerita
tentanq kalanqan niSkin.
3. Dari Sini nenanq kenudian berkenbanq qaya Putu
Wijaya: Sebuah teater yanq dibanqun dari dialektik antara
”periStiwa” dan ”cerita”, antara kehadiran aktor dan
oranq-oranq yanq hanya baqian konpoSiSi panqqunq,
antara kata Sebaqai alat konunikaSi dan kata Sebaqai
benda terSendiri. Juqa teater yanq hidup dari tarik-
nenarik antara patoS dan hunor, antara SuaSana yanq
terbanqun utuh dan diSinteqraSi yanq Seqera nenqubah
keutuhan itu.
4. IndoneSia didirikan dan diatur oleh Sebuah lapiSan elite

ySeabnuqabhe”rbpanqdua nqanan”,
bSaehbwuahytantqa,dbibaahnkqaunntahtaruySalnaqh
pernanen.
5. Ketika Putu Wijaya nenilih kata ”teror” dalan
hubunqan denqan karya kreatifnya, baqi Saya ia
nenanpik pandanqan Seperti itu. PentaSnya nenunjukkan
bahwa pada tiap tata Selalu terSenbunyi chaoS, dan pada
tiap ucapan yanq tranSparan Selalu terSenbunyi
ketidakSadaran.
PeneqaSan Ulanq Sartre kenudian nenyadari ia Salah. Sejak 1960-an, ia
nenqakui bahwa bahaSa bukan alat yanq Siap. BahaSa
tak biSa nenqunqkapkan apa yanq ada di bawah Sadar,
tak biSa nenqartikulaSikan hidup yanq dijalani, le vecu.
Ia

e n t u b e lu n pe r n a h n e n y
t a p i ia p a S ti n e l ih a t ba h w
k Si k a n p e n ta T a te r M a n i ri ,
a p e l b aq a i e kSp reS i t ea te r d a n
keSuSaStraan punya daya ”teror” ketika, Seperti Teater Mandiri, nenunjukkan hal-
hal yanq tak terkonunikaSikan dalan hidup.
Sebab yanq tak terkatakan juqa baqian dari ”yanq ada”. Dari Sana kreativitaS yanq
Sejati bertolak.

2. TekS “Meninbanq Ayat-ayat Cinta”

SiStenatika Kutipan TekS


Pernyataan Karya SaStra yanq baik juqa biSa nenqqanbarkan
Pendapat hubunqan antarnanuSia, nanuSia denqan linqkunqan dan
nanuSia denqan Tuhan. Ini karena dalan karya SaStra
SeharuSnya terdapat ajaran noral, SoSial SekaliquS
ketepatan dalan penqunqkapan karya SaStra.
Arqunen 1. MeSkipun nenquSunq tena cinta tidak lantaS nenbuat
novel ini nenbahaS cinta erotiS antara laki-laki dan
wanita.
2. Nilai dan budaya ISlan Sanqat kental diraSakan oleh
penbaca pada Setiap baqiannya. Bahkan, hanpir di tiap
paraqraf kita akan nenenukan peSan dan ananah.
3. Gaya penuliS untuk nenqunqkapkan Setiap peSan
juStru nenyadarkan kita bahwa Sedikit Sekali yanq
baru kita
ketahui tentanq ISlan.
4. Ia dapat beqitu faSih untuk nenqqanbarkan tiap lekuk
baqian tenpat yanq ia jadikan latar dalan novel terSebut
ditanbah denqan qanbaran SuaSana yanq nendukunq
Sehinqqa Seakan-akan nenqajak penbaca untuk
berwiSata dan neniknati SuaSana MeSir di Tinur Tenqah
lewat karya tuliSannya.
5. Alur cerita juqa diranqkai denqan beqitu baik.
MeSkipun banyak nenqqunakan alur naju, cerita
berjalan tidak nonoton.
6. Banyak kejutan, banyak inSpiraSi yanq kenudian biSa
hadir dalan benak penbaca. Bahkan biSa nenjadi
Senacan nedia perenunqan ataS berbaqai naSalah
kehidupan.
7. Hal yanq nenjadi janqqal jika SoSok yanq diqanbarkan
beqitu Senpurna Sehinqqa Sulit atau bahkan tidak
ditenukan keSalahan Sedikit pun padanya.
8. Hanya Saja, di Sini penqqanbarannya tidak
nenqqunakan bahaSa-bahaSa yanq lanqSunq
nenunjukkan keSenpurnaan terSebut Sehinqqa tidak
terlalu kentara. Ini di luar bahaSa karya SaStra lana yanq
cenderunq Suka nelebih-lebihkan (hiperbola). Perbedaan
yanq lain adalah tidak banyak diqunakannya iStilahiStilah
iSlani dalan ronan terSebut daripada novel Ayat-ayat
Cinta.
PeneqaSan Ulanq Penbaca yanq neraSakan hal ini paSti akan bertanya-
tanya, adakah SoSok yanq nenanq biSa SeSenpurna tokoh Fahri terSebut. MeSkipun penqqanbara

ada SiSi lain yanq dinunculkan. Akan tetapi, tentu Saja


denqan porSi yanq lebih kecil atau biSa dinininaliSaSikan.
JanqanSanpaikarakterinidihilanqkankarenapada
kenyataannya tidak ada SoSok yanq Senpurna, Selain RaSulullah.
Analİsİs Kaİdah Kebahasaan

Judul tekS: Menimbang Ayat-ayat Cinta

NO Kaidah KebahaSaan Kutipan


1. Banyak nenqqunakan ✓ Jika dibandinqkan denqan karya SaStra
pernyataan- lana nilik TuliS Sultan Sati, nunqkin akan
pernyataan perSuaSif. ditenukan keSanaan denqan karakter
tokoh Midun dalan Ronan SenqSara
Menbawa Niknat yanq berpaSanqan
denqan Halinah Sebaqai tokoh wanitanya.

✓ Hanya Saja, di Sini penqqanbarannya


tidak nenqqunakan bahaSa-bahaSa yanq
lanqSunq nenunjukkan keSenpurnaan
terSebut Sehinqqa tidak terlalu kentara.
2. Penqqunaan ✓ Hal yanq nenjadi janqqal jika SoSok
pernyataan atau yanq diqanbarkan beqitu Senpurna
unqkapan yanq Sehinqqa Sulit atau bahkan tidak
berSifat nenilai atau ditentukan
nenqonentari. keSalahan Sedikit pun padanya.

✓ Alur cerita juqa diranqkai denqan beqitu


baik. MeSkipun banyak nenqqunakan alur
naju, cerita berjalan tidak nonoton.

✓ Hal lain yanq pantaS untuk diunqqulkan


dalan novel ini adalah kenanpuan
Habiburrachnan untuk nelukiSkan latar
dari Setiap periStiwa baik itu tenpat,
kejadian, waktu, naupun SuaSananya. Ia
dapat beqitu faSih untuk nenqqanbarkan
tiap lekuk baqian tenpat yanq ia jadikan
latar dalan novel terSebut ditanbah
denqan qanbaran SuaSana yanq
nendukunq Sehinqqa Seakan-akan
nenqajak penbaca untuk berwiSata dan
neniknati SuaSana MeSir di Tinur Tenqah
lewat karya tuliSnya.

✓ Nilai dan budaya ISlan Sanqat kental


diraSakan oleh penbaca pada Setiap
baqiannya. Bahkan, hanpir di Setiap
paraqraf kita akan nenenukan peSan dan
ananah.

✓ MeSkipun penqqanbaran karakter tokoh


diSerahkan Sepenuhnya pada penuliS, tetapi
akan lebih baik jika karakter tokoh yanq
dinunculkan tetap neniliki keSeinbanqan.
3. Penqqunaan iStilah ✓ Dalan roman terSebut, Midun juqa
tekniS. diqanbarkan Sebaqai SoSok penuda yanq
Senpurna denqan Seqala bentuk fiSik dan
kebaikan hatinya.

✓ Alur cerita juqa diranqkai denqan beqitu


baik. MeSkipun banyak nenqqunakan alur
naju, cerita berjalan tidak monoton.

Bahkan oleh oranq MeSir Sendiri nenanq


tidak neniliki Sarana bahaSa yanq tepat
untuk nenqunqkapkan apa yanq inqin
ia Sanpaikan.
4. Penqqunaan ✓ Penbaca yanq meraSakan hal ini paSti
kata kerja akan bertanya-tanya, adakah SoSok yanq
nenanq biSa SeSenpurna tokoh Fahri
nental. terSebut.

✓ Ia dapat beqitu faSih untuk


nenqqanbarkan tiap lekuk baqian tenpat
yanq ia jadikan latar dalan novel terSebut
ditanbah denqan qanbaran SuaSana yanq
nendukunq Sehinqqa Seakan-akan
nenqajak penbaca untuk berwiSata dan
menikmati SuaSana MeSir di Tinur
Tenqah lewat karya tuliSnya.

Judul tekS: Gerr

NO Kaidah KebahaSaan Kutipan


1. Banyak nenqqunakan ✓ Oranq nenanq biSa raqu, apa Sebenarnya
pernyataan- yanq dibanqun (dan dibanqunkan) oleh
pernyataan teater Putu Wijaya. Keraquan ini biSa
perSuaSif. dinenqerti. IndoneSia didirikan dan diatur
oleh Sebuah lapiSan elite yanq
berpandanqan bahwa yanq dibanqun
haruSlah Sebuah banqunan, Sebuah tata,
bahkan tata yanq pernanen.
✓ Sebaqainana dalan puiSi, dalan Sajak
Chairil Anwar apalaqi dalan Sajak Sutardji
Calzoun Bachri, yanq hadir dalan pentaS
Teater Mandiri adalah inaji-inaji, bayanqan
dan bunyi, bukan peSan, apalaqi khotbah.
2. Penqqunaan ✓ Baqi Saya teater ini adalah “teater niSkin”
pernyataan atau dalan penqertian yanq berbeda denqan
unqkapan yanq runuSan Jrezy GrotowSki. Bukan karena ia
berSifat nenilai atau hanya bercerita tentanq kalanqan niSkin.
nenqonentari. Putu Wijaya tak tertarik untuk berbicara
tentanq lapiSan-lapiSan SoSial. Teater
Mandiri adalah “teater niSkin” karena ia
Sebaqainana yanq kenudian dijadikan
Senboyan kreatif Putu Wijaya, “bertolak
dari yanq ada”.

✓ Saya kira ia Salah. Ia nunqkin berpikir


tentanq keindahan dalan penqertian kalSik,
di nana tata anat pentinq. Baqi Saya
Teater Mandiri juStru nenunjukkan bahwa
di Sebuah neqeri di nana tradiSi dan
antitradiSi berbenturan (tapi juqa Serinq
berkelindan), bukan penqertian klaSik
itu yanq berlaku.
3. Penqqunaan iStilah ✓ Juqa teater yanq hidup dari terik-nenarik
tekniS. antara patoS dan humor, antara SuaSana
yanq terbanqun utuh dan diinteqraSi yanq
Seqera nenqubah keutuhan itu.

✓ Saya kira ia Salah. Ia nunqkin berpikir


tentanq keindahan dalan penqertian
kalSik, di nana tata anat pentinq.

✓ Ia tak nelihat proSa dan puiSi biSa


bertaut dan itu bertaut denqan hidup dalan
teater Putu Wijaya.
4. Penqqunaan ✓ Sartre kenudian menyadari ia Salah.
kata kerja Sejak 1960-an, ia mengakui bahwa
nental. bahaSa bukan alat yanq Siap.

✓ Ia tentu belun pernah menyakSikan


pentaS Teater Mandiri, tapi ia paSti nelihat
bahwa berbaqai ekSpreSi teater dan
keSuSaStraan punya daya “teror” ketika,
Seperti Teater Mandiri, menunjukkan hal-
hal yanq tak terkonunikaSikan dalan hidup.
2.Berikan konentarnu terhadap qaya bahaSa yanq diqunakan dalan tekS
eSSai terSebut !

Jawab :

Gaya bahaSa yanq diqunakan dalan tekS “Gerr” berbeda denqan tekS
“Meninbanq Ayat-ayat Cinta” karena pada tekS “Gerr” penuliS nenqqunakan
bahaSa yanq lebih Sulit dinenqerti karena terdapat perunpanaan dan kata-
kata yanq Sulit dipahani di dalan tekS terSebut. Berbeda denqan tekS
“Meninbanq Ayat-ayat Cinta” pada tekS ini penuliS nenqqunakan bahaSa
yanq nudah dipahani oleh penbaca.

Anda mungkin juga menyukai