Anda di halaman 1dari 11

Pendekatan SCP Industri Tekstil di masa Pandemi Covid-19

Industri berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memilki arti yaitu
industry adalah bidang yang menggunakan keterampilan, ketekunan kerja, dan penggunaan
alat-alat di bidang pengolahan hasil bumi, dan ditribusinya sebagai dasarnya. Maka industri
umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan.
Menurut Sadono Sukirno kata industry memilki dua pengertian menurutnya pengertia
industry secara umum adalah perusahaan yang menjalankan kegiatan operasi ekonomi yang
tergolong dalam sector sekunder. Sedangkan pengertian industry yang kedua menurut Sadono
Sukirno adalah berdasarkan sudut pandang ekonomi. Industri adalah diartikan sebagai
kumpulan perusahaan yang menghasilkan barang yang sama dalam suatu pasar.

Awal mula berdirinya industry di Indonesia dimulai pada tahun 1920-an pada saat itu
sebagian besar bahkan hampir seluruh sektor industry di Indonesia masih dikuasai oleh
bangsa asing sktor industry yang ada pada saat itu sebagian bergerak dalam produksi
kebutuhan rumah tangga tenaga kerja yang dibutuhkan sebagian besar terpusat pada
pertanian dan perkebunan hal ini dilakukan untuk memenuhi kebetuhan kolonial Belanda.
Pada saat masa penjajahan Belanda hanya terdapat dua perusahaan besar di Nusantara. Pada
tahun 1939 tenaga kerja yang ada sebagian besar bekerja pada industry pengolahan makanan,
tekstil, dan logam.

Industri di Nusantara mengalami kondisi perkembangan yang buruk pada masa


kependudukan Jepang hal ini disebakan oleh adanya larangan impor bahan mentah . Setelah
Indonesia merdeka pemerintah Indonesia mulai mendorong perkembangan indutri kecil pada
tahun 1951 dan mulai membatasi industry besar yang sebelumnya dikuasai oleh bangsa asing
namun di tahun 1957 sektor industry di Indonesia mengalami keterpurukan yang cukup parah
hal ini terjadi karena pada saat itu kondisi politik masih belum stabil dan mengalami masalah
kekurangan tenaga tenaga kerja yang mumpuni dalam bekerja pada sector industri. Di masa
orde baru terdapat kebijakan ekonomi yang dikomplekskan kebijakan juga berpengahruh
terahadap sector industry di Indonesia yang mampu mebuat sekto industry Indonesia yang
sempat terpuruk pada tahun 1957 mulai membaik. Pada era orde reformasi industry di
Indonesia mulai berkembang pesat.

Ekonomi industri adalah suatu cabang ilmu dari ekonomi mikro yang membahas serta
menganalisis secar rinci mengenai struktur suata pasar atau suatu perusahaan dengan
menekankan pada fakktor empiris yang sangat mempengaruhi struktur, perilaku, dan kinerja
pasar. Kerangaka dasar dalam ekonomi industri adalah menelaah hubungan antara Sruktur-
Perilaku-Kinerja atau sering jugadisebut Structure-Conduct-Performance (SCP) hubungngan
ketiga varibel tersebut dalam SCP merupak sebuah hubunangan yang linear dimana struktur
dapat mempengaruhi perilaku yang di sisi lain juga dapat mempengaruhi kinerja. Struktur
suatu industri dapat mempengaruhi perilaku suatu perusahaan dalam industri tersebut yang
secara signifikan dapat menentukan bagaimana secar keseluruhan dan rinci bagaiman kinerja
suatu industri yang dihasilkan. Pengukuran kinerja suatu industri diukur berdasarkan inovasi,
efisiensi, dan profitabilitas. Dalam struktur pasar terdapat tiga elemen pokok yaitu pangsa
pasar, konsetrasi pasar, dan hambatan-hambatan masuk pasar.

Arti dari struktur berdasarkan pandangan ekonomi industri berarti sifat dari
permintaan akan barang dan jasa yang ada dipengaruhi oleh jenis barang yang dihasilkan,
jumlah dan ukuran distribusi pembeli, diferensiasi produk, serta mudah atau tidaknya masuk
dalam suatu industri. Di sisi lain arti dari perilaku berdasarkan konteks ekonomi industri
berarti cara yang dilakukan oleh perusahaan agar bisa mendapatkan pasar, atau berarti suatu
perilaku tanggapan serta penyesuaian berbagai perusahaan yanag adapa pada industri untuk
memcapai tujuan dan mengahadapi persaingan.Perilaku dapat dilihat seabagai cara
perusahaan dalam menentukan harga jual, promosi produk, koordinasi kegaiatan, dan
penelitian serta pengembangan. Sedangkan arti kata kinerja dari sudut pandang ekonomi
industri adalah kinerja adalah suatu hasil kerja yang dipengaruhi oleh struktur dan perilaku
suatu industri hal ini identik dengan penguasaan pangsa pasar sehingga keuntungan yang
didapat oleh perusahaan dalam industri tersebut bisa lebih besar.

Pada tahun 2019 sektor industri merupakan salah satu penyumbang PDB (Produk
Domestik Bruto) Indonesia terbesar. Tercata sebesar 19,62% kontribusi sector industry
terhadap PDB Indonesia namun pada tahun berdasat data dari Badan Pusat Statistik nilai
impor dari semua jenis barang mengalami penurunan jika dibandingkan pada bulan
sebelumnya yaitu Januari 2020. Penurunan bahan konsumsi impor menurun sebesar 39,91%
sedangakan untuk impor bahan baku mengalaminpenurunan sebesar 15,89%, dan barang
modal juga mengalami penuruna sebesar 18,03%. Hal ini membuat kondisi industry di
Indonesia menjadi lesu. Penurunan yang cukup signifikan terhadap impor segala jenis barang
termasuk bahan baku yang dibuuhkan oleh setiap industry di Indonesia diakibatkan karena
adanya pandemic Covid-19 yang saat ini telah menyebar di hamper seluruh negara dunia.
Adanya pemabatasan segala bentuk kegiatan di luar rumah hal ini dilakukan untuk
mengurangngi potensi penyebaran Covid-19.
Selama masa pandemic Covid-19 negara di dunia yang memberlakukan kebijakan
lockdown hal ini membuat perekonomian menjadi terpuruk. Indonesia juga terkena dampak
yang cukup signifikan akibat pandemic Covid-19 hingga saat ini tercatat sebesar 60%
industry di Indonesia mulai dari idustri keci, menengah hingga besar terpukul akibat
pandemic Covid-19 hanya sebesar 40% saja dari totak seluruh industry di Indonesia yang
menagalami permintaan tinggi akibat pandemic Covid-19. Seperti sector alat kesehatan yang
saat ini meningkat karena dibutuhkan oleh banyak orang. Dalam essay ini tertdapat tiga
sector industry yang terkena dampak yang cukup tinggi diantaranya adalah industry tekstil,
industry pariwisata, dan industry otomotif.

Industri Tekstil

Industri tekstil adalah suatu jenis perusahaan manufaktur yang dalam pengelolahan
bisnisnya meliputi pengolah kapas menjadi benang, lalu pengolang mebenang menjadi
sebuah kain, dari kain tersebut dapat diolah kembali menjadi sebuah barang seperti baju, rok,
celana, jaket dan lain-lain. Dalam pengolahan nya industri tekstil memerlukan banyak tenaga
kerja. Di Indonesia keberadaan suatu industri tekstil memilki dampak yang positif serta
dampak negative bagi negara. Dampak positif yang ditimbulkan dari adanya industry tekstil
adalah salah satunya yaitu meilki kontribusi yang cukup besar dalam PDB Indonesia serta
penyerapan tenaga kerja dengan jumlah yang banyak membantu mengurangi tingkat
pengangguran di Indoensia.

Selain itu adanya industri tekstil terkadang juga mengakibatkan dampak negative bagi
lingkungan yaitu diantaranya adalah pembuangan limbah industry yang langsung dibuang ke
sungai dapat menyebabkan pencemaran lingkungan juga mengakibatkan gangguan kesehatan
bagi masyarakat yang tinggal di sekitar sungai yang telah tercemar oleh limbah industri
tekstil. Industri tektil mengalami perkembangan yang baik di periode 1985-1992 saat periode
ini indurti tekstil berhasil menyumbangkan sebesar 35% dari total ekspor manufaktur juga
industry tekstil telah menciptakan lapangan kerja terbesar di sector manufaktur. Berdasarkan
penelitian di periode industry tekstil dapat berkembang dengan baik karena adanya beberapa
kebijakan yang menguntungkan. Di Indonesia industry tekstil mengalami perkembangan
yang cukup pesat jumlah industry TPT (Tekstil dan Produk Tekstil) di Indonesia hingga
tahun 1998 telah mencapai 2.81 unit yang tersebar di wilayah Indonesia di pulau Jawa, Bali,
dan Sulawesi
Meskipun industri tekstil Indonesia saat ini masih didominasi kandungan impor dalam
bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi namun, jumlah devisa yang dihasilkan dari
industri tekstil terbilang cukup tinggi. Perdagangan lua negeri yang dilakukan oleh industri
tekstil berhasil mendapatkan surokus yang melebihi nilai ekspor produk plywood yang
tergolong pada reseource industri. Hal ini menunjukkan bahwa industri tekstil sangat
berperan penting dalam perkembangan perekonomian Indonesia.

Namun, saat ini akibat masa pandemi Covid-19 yang melanda seluruh negara dunia
mengakibatkan sector industri termasuk sector yang terkena dampak cukup tinggi kita akan
mengetahui bagaimana kondisi industri tekstil selama masa pandemic Covid-19 dengan
menggunakan pendekatan SCP (Strcture-Conduct-Performance)

Structure

Struktur pasar cenderung tetap dalam jangka pendek, variable yang ada dalam struktur
pasar antara lain adalah distribusi dan jumlah skala pembeli dan penjual, hambatan pasar,
serta diferensiasi produk, Dimasa pandemic Covid-19 sebagain besar struktur industri tekstil
mengalami perubahan yang cukup signifikan. Sebelum masa pandemic Covid-19 melanda
Indonesia. Industri tektil Indonesial bersaingan ketat dengna produsen tekstil dari negara lain
dalam hal ekspor. Namun, saat ini permintaan produk tektil saat masa pandemic Covid-19
mengalami penurunan yang sangat tajam, hal ini juga terjadi karena diberlakukannya
kebijakan PSBB yang menutup pusat perbelanjaan di Indonesia termasuk ditutupnya pusata
tekstil Pasar Tanah Abang.

Pada bulan Ramadhan yang biasanya Pasar Tanah Abang dipenuhi oleh pembeli saat
bulan Ramadhan tahun ini harus ditutup sementara hal ini dilakukan untuk mencegah
penyebaran Covid-19. Sehingga, perusahaan tekstil terkena dampak yang parah. Diperkirakan
industri tekstil akan kehabisan cadangan kas nya di bulan Juni hal ini terjadi karena
pembayaran dari ekspor dan dalam negeri tidak mengalir. Begitu juga dengan pembayran
yang berasal dari department store yang mundur sejak bulan Maret 2020 hingga saat ini
belum ada pembayaran.

Namu, di sisi lain masih ada celah bagi industri tektil agara dapat terus bertahan di
masa pandemic Covid-19 ini salah satu nya adalah diveresiasi produk dengan memproduksi
APD yang saat ini sangat dibutuhkan oleh tenaga medis. Kebutuhan Alat Pelindung Diri
(APD) bagi tenaga medis diperkirakan mencapai 16 juta potong per bulan. Saat ini terdapat
36 perusahaan tekstil yang memproduksi APD. Selain itu sebagian besar industri tekstil saat
ini memproduksi masker baik itu masker medis maupun masker kain (masker non medis)
karena permontaan masker di pasar meningkat. Di sis lain hambatan yang dihadapi oleh
produsen industri textile selain pandemic Covid-19 ini adalah melemahnya kondisi ekonomi
negara saat ini serta menurunnya kuota expor produk textile Indonesia. Jika keadaan ini terus
berlanjut dapat ,menyebabkan penerimaan negara yang dihasil dari ekspor produk tektil akan
terus menurun di tahun-tahun berikutnya. Selain itu perkembangan industri tekstil di masa
poandemi Covid-19 ini juga terhambat akibat sebagian besar pabrik industri tekstil di
Indonesia menggunakan mesin yang berusia tua hal ini mempengaruhi efisiensi dalam
produksi sehingga rendah dalam efisiensi produk.

Conduct

Conduct merupakan perilaku dari pola tanggapan dan penyesuaian berbagai


perusahaan dalam suatu industri agar dapat mencapai tujuan dan mampu dalam menghadapi
persaingan. Perilaku dapat dilihat dari segi bagaimana cara perusahaan dalam menentukan
harga jual, promosi produk,koordinasi kegiatan, serta penelitian dan pengembangan. Pada
masa pandemic Covid-19 ini banyak orang yang melakukan kegiatan dirumah hal ini
membuat penggunaan internet dan media masa serta media social meningkat selam masa
PSBB sehingga, promosi iklan yang cocok digunakan agar perusahaan tektil dapat tetap
bertahan adalah dengan menggunakan promosi produk melalui media social seperti Instagram
dan facebook juga beriklan di market place strategi promosi yang unik seperti dengan
mengadakan donasi. Di sisi lain saat masa pandemic Covid-19 ini harga jual tidak dapat
ditentukan sevcara signifikan produsen harus mengkuti harga pasar yang ada. Untuk, saat ini
harga prduk tekstil di pasar bisa kebih rendah jika dibanding sebelum terjadinya pandemi
Covid-19.

Performance

Kinerja industri textile saat ini mengalami keterpurukan hal ini terbukti dari tingkat
profitabilitas industri tekstile saat ini mengalami penurunan yang signifikan akibat Covid-19
banyak indutri tekstil yang menutup usaha nya karena mengalami kerugian yang parah
sehingga saat ini sebanyak 1,8 juta pekrja industri tekstil dan garmen telah dirumahkan
karena perusahaan tidak dapat membayar upah karyawan pabrik. Saat ini utilitas dan
pemanfaatan produksi beberapa perusahaan tekstil berjalan pada titik terendah. Setiap
minggua tercatat sebesar 80% karyawan yang bekerja di industri tekstil telah dirumahkan.
Saat ini banyak industri tekstil yang memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) agar tetap bisa
bertahan di masa pandemic Covid-19 ini. Namun, di sisi lain produksi APD tidak dapat
mendongkrak kinerja industri tekstil secara nasional. Hal ini juga di perburuk oleh tutupnya
sejumlah pasar, dan pusat perbelanjaan teksti baik pada skala domestic dan internasional
telah memukul utilitas industri tekstil.

Upaya Pemulihan Industri Tekstil

Upaya pemulihan industri tekstil akibat pandemic Covid-19 terus dilakukan oleh
pemerintah diantaran adalah pemberian stimulus sepertinya pemerintah memberikan
kelonggaran dalam pembayarn rutin yang terus berjalan. Seperti pembayaran listrik, gas,
hingga cicilan kredit pada perbankan. Di sisi lai, pemerintah juga memberikan izin operasi
bagi industri tekstil. Hal ini dilakukan agar krbutuhan akan barang produksi tekstil bagi
masyarakat tetap terpenuhi. Selain itu, dalam mengahdapi new normal industri tekstil juga
harus menerapkan protokol kesehatan saat kegiatan produksi hal ini dilakukan agar sector
industri tidak menjadi cluster baru dari penyebaran Covid-19. Kementrian Perindustria saat
ini sangat aktif mendorong sector industri untuk menciptakan terobosan inovasi terbaru,
inovasi ini merupakan kunci agar sector industri agar dapat meningkatakan daya saing, juga
untuk mendorong sector industri agar dapat siap mengahadapi era new normal.

Pada masa new normal terdapat inovasi yang diciptakan oleh salah satu perusahaan
industri tekstil di Indonesia yaitu PT Trisula Textile Industries Tbk. Inovasi tersebut
dilakukan untuk menyongsong tren era new normal dengan mengeluarkan produk beruba
kain sehat, kain sehat ini dibuat dengan kain atau bahan khusus sehingga kain ini memilki
kelebihan berupa antimicrobia, water repellent, dan breathable. Bahan dasar dalam
pembuatan kain sehat ini menggunakan bahan yang telah tersertifikasi Standard 100 dari
OEKO – TEX dan diklaim nyaman digunakan karena telah melalui test AATCC 42 dan
AATCC 127 salah satu produk yang akan dihasilkan dari kain sehat ini adalah jaket hal ini
dilakukan karena berdasarkan pengamatan er new normal saat ini masyarakat membutuhkan
perlindungan diri yang lebih intens dalam menjalankan aktivitas di era normal baru seperti
bekerja, dan kegiatan diluar lainnya.

Industri Pariwisata

Industri pariwisata dapat diartikan sebagai sehimpun bidang usaha yang menghasilkan
barang dan jasa yang dibutuhkan oleh orang yang melakukan perjalanan wisata. Sektor
industri pariwisata memilki berbagai usaha pariwisata.Usaha pariwisata merupakan suatu
usaha yang bergerak di bidang pemenuhan penyelenggaraan jasa pariwisata dengan
menyediakan objek wisata serta sarana wisata dan usaha lain yang berkaitan dengan sector
tersebut. Usaha pariwisata dapat berjalan dengan baik jika didukung dengan usaha-usaha
lainnya, karena industri pariwisata merupakan industri multi sector yang melibatkan banyak
jenis usaha lainnya. Salah satunya adalah jenis usaha penyedia layanan akomodasi, seperti
penyedia layanan penginapan , selain itu sector industri pariwisata juga berkaitan erat dengan
bidang usaha restoran dalam penyediaan makanan bagi para wisatawan. Dan masih banyak
lagi bidang usaha yang berkaitan erat dengan industri pariwisata. Namun, semenjak
terjadinya pandemic Covid-19 banyak negara di dunia memberlakukan kebijakan lockdown
hal ini berpengaruh terhadap industri pariwisata dunia. Industri pariwisata merupak industri
yang terkena dampak yang parah akibat pandemic Covid-19 karena sebagian besar negara
dunia juga membatasi akses transportasi baik di dalam negeri itu sendiri maupun transportasi
untuk bepergian ke negara lain. Sehingga hal ini menyulitkan industri pariwisata untuk
bertahan selama masa pandemic Covid-19 ini karena tidak diperbolehkannya ada pengunjung
sehingga sector pariwisata harus ditutup untuk sementara.

Industri pariwisata Indonesia mulai terkena dampak pandemic Covid-19 pada awal
tahun 20202 hal ini dibuktikan dengan banyak jumlah pembatalan perjalan wisata baik
wisatawan yang berasal dari dalam negeri maupun wisatawan mancanegara. Hal ini
mempengaruhi penerimaan pendapatan negara yang dihasilkan dari industri pariwisata. Kita
akan mengetahui bagaiman kondisi industri pariwisata di tengah pandemic Covid-19 dengan
menggunakan pendekata SCP (Structur, Conduct, Performance).

Structure

Penyebaran Covud-19 yang semakin masif membuat aktivitas industri wisata


menurun drastis permintaan perjalanan wisata semakin menurun. Hal ini terjadi karena
banyak masyarakat yang takut untuk bepergian saat masa pandemic Covid-19. Hal ini
membuat banyak sector industri yang mengalami kerugian akibat permintaan yang terus
menurun. Namun, di sisi lain sector industri juga harus tetap membayar kewajiban seperti
pembayaran listrik pada pada bidang perhotelan, maupun pembayaran kredit pada bank. Pada
saat ini salah satu perusahaan yang bergerak di sector industri yaitu traveloka membuat suatu
layana diverensiasi produk baru agar industri pariwisata dapata tetap bertahan di masa
pandemic Covid-19. Program yang digalakkan oleh traveloka ini salah satunya dalah “Buy
Now Stay Later” pengguna dapat memesan kamar hotel dengan periode inap hingga 31 Juni
2021. Pengguna yang telah membeli voucher tersebut dapat memilih tanggal penginapan
yang di inginkan kapan saja selama masa periode berlangsung hiingg 31 Juni 2021 dengan
mematuhi ketentuan reservasi yang dikonfirmasi oleh mitra hotel sesuai dengan syarat dan
ketetntuan berlaku sebelum waktu kedatangan. Selain itu traveloka juga menyediakan metode
pembayaran yang fleksibel dengan menggunakan Pay Upon Check-in (PUCI) metode
pembayran ini dapat digunakan untuk pembayaran bagi ribuan mitra hotel di traveloka.

Conduct

Conduct dalam ekonomi industri merupaka suatu perilaku sebagai tanggapan agar
suatu perusahaan mendapat pasar. Hal yang di bahas dalam conduct (perilaku) diantaranya
adalah kebijakan harga, promosi produk, pemasaran, dan merger. Di masa pandemic Covid-
19 industri pariwisata seakan lumpuh karena sebagian besar harus ditutup untuk mencegah
penyebaran virus Covid-19. Perilaku industri pariwisata saat ini harus melakukan promosi
yang massif agar saat pandemic Covid-19 ini berakhir. Promosi ini harus dilakukan oleh
pemerintah pusat dalam hal ini adalah Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Promosi
ini juga harus dilakukan kerjasama dengan pemerintah daerah, yang daerah berptensi dalam
sector pariwisata. Di sisi lain, pelaku industri pariwisata dalam skal UMKM seperti
penginapan, restoran, rental mobil dan ainnya bisa ikut ambil bagian. Promosi ini dpat
dilakukan melaui media social karena, melalui media social industri pariwisata dapat beriklan
dengan anggaran yang minim. Visualisasi konten dalam promsi industri pariwisata harus
dibuat semenarik mungkin.

Performance

Kinerja sektor industri pariwisata saat ini masih mengalami keterpurukan belum bisa
pulih seperti sebelum adanya pandemic Covid-19 hal ini dibuktikan dengan banyak nya
bidang uasah pada sektor industri pariwisata mengalami kerugian yang sangat tinggi. Hingga
saat ini tercatat telah sebanyak 60% - 70% tlah terjadi PHK besar-bsaran di bidang usaha
industri pariwisata seperti hotel,restoran, travel, maskapai, dan cinderamata. Saat ini biro
perjalan wisata mengalami kerugian yang sangat tinggi akibat terjadi pembatalan perjalan
yang telah dipesan oleh konsumen menyentuh angka hampir 100% hal ini mengakibatkan
membuat biro perjalanan wisata terpaksa merumakhan sebagian besar karyawannya karena
banyak beban yang ditanggung akibat pembatakan perjalan dengan kondisi kas yang terus
menurun akibat pandemic Covid-19. Di sisi lain perhotelan merupakan bidang usaha yang
paling parah terdampak Covid-19 karena banyak hotel yang bekerja sama dengan biro
perjalanan wisata namun saat ini akibat permintaan akan jasa penginapan terus menurun
menyebabkan aktivitas perhotelan terancam lumpuh karne amengalami kerugian besar. Saat
ini hamper 90% karyawan perhotelan telah dirumahkan hal ini dilakukan untuk menutup
operasional hotel. Juga untuk mengurangi jumlah kerugian yang ditanggung perhotelan
akibat Covid-19. Sedangkan, bidang usaha restoran juga terdampak pandemi Covid-19
namun tidak separah perhotelan karena restoran masih tetap bisa membuka usahanya dengan
memberlakukan take away sehingga masih memperolehan pemasukan walaupun tidak sebaik
saat pandemic Covid-19 terjadi. Di sisi pusat oleh-oleh (Cinderamata) juga terkena dampak
langsung pandemic Covid-19 banyak tempat wisata yang ditutup selama masa PSBB di
berbagai daerah Indonesia membuat banyak took cinderamat dan oleh-oleh harus menutup
usaha nya karena tidak ada wisatawan yang berkunjung.

Upaya Pemulihan Industri Pariwisata

Saat ini pemerintah mulai berupaya untu melakukan pemulihan terhadap industri
pariwisata, karena industri pariwasata merupakan sekto yang paling melemaha akibat
pandemic Covid-19. Pemerintah melakukan tiga langkah sebagai upaya pemuliahan yaitu
melakasanakn program perlindungan social bagi pekerja di sektor industri pariwisata dan
ekonomi kreatif yang tepat sasaran, selanjutnya melakukan realokasi anggaran Kementrian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang diarahkan pada program padat karya bagi pekerja di
sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, serta menyiapkan stimulus ekonomi bagi para pelaku
usaha sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Di masa new normal industri pariwisat mulai
dibuka dalam menghadapi era new normal ini industri pariwisata harus menerapkan protocol
kesehatan dalam penyambutan wisatawan. Terdapat beberapa perubahan sistem pembukaan
sektor pariwisata salah satunya adalah inovasi pembelian tiket secara online yang telah
diterapkan oleh beberapa sektor pariwisata serta penerapan total pengunjung tempat
pariwisata tidak lebih dari 50%. Hal ini dilakukan agar sektor pariwisata tidak menjadi cluster
baru penyebaran Covid-19.

Industri Otomotif

Indutri otomotif merupak suatu industri yang bergerak dalam proses perancangan,
pengembangan, produksi, pemasaran, dan penjualan kendaraan bermotor di dunia .
Perkembangan indutri otomotif di Indonesia sebelum terjadinya pandemic Covid-19
menunjukkan arah yang positif namun, saat terjadi pandemic Covid-19 indutri otomotif di
Indonesia mulai terpukul. Kita akan mengetahui bagaiman kondisi industri otomotif di tengah
pandemic Covid-19 dengan menggunakan pendekata SCP (Structur, Conduct, Performance).
Structure

Berdirinya industri otomotif di Indonesia dimulai pada tahun 1960 yang saat itu hanya
terdapat satu perusahaan otomotif. Seiring perkembangan wakrtu jumlah industri otomotif di
Indonesia terus betambah. Di sisi lain permintaan terhadap kendaraan pribadi di Indonesia
juga mengalami pertumbuhan hal ini dilihat dari jumlah penjualan kendaraan bermotor yang
mengalami peningkatan setiap tahunnya. Namun, saat masa pandemic Covid-19 industri
otomoti merupakan industri yang terdampak pandemic Covid-19 dengan tingkat yang cukup
parah. Berdasarkan data dari Gaikindo penjualan mobil di Indonesia menyusust sebesar lebih
dari 400.000 unit dari yang sebelumnya di targetkan total jumlah penjualan kendaraan
bermotor di awal tahun 2020. Hasil penjualan diverensiasi produk dari industri otomotif
seperti ban dan kompone otomotif juga tidak menujukkan hasil yang positif. Hambatan lain
yang dihapi olejh industri otomotif adalah ketersediaan pasokan bahan baku, teritama bahan
baku yang berasa dari negara yang memberlakukan kebijakan lockdown hal ini membuat
industri otomotif harus mencari alternative lain untuk memenuhi stik bahan baku.

Conduct

Conduct merupakan perilaku dari pola tanggapan dan penyesuaian berbagai


perusahaan dalam suatu industri agar dapat mencapai tujuan dan mampu dalam menghadapi
persaingan. Perilaku dapat dilihat dari segi bagaimana cara perusahaan dalam menentukan
harga jual, promosi produk,koordinasi kegiatan, serta penelitian dan pengembangan. Namun,
pada ssat pandemic Covid-19 ini perilaku industri otomotif Indonesia dalam melakukan
promosi serta penjualan yang gencar melalui media digital maupun media massa juga
menjaga hubungan baik dan lebih intens dengan konsumen loyal. Juga, membuat suatu
program penjualan yang menarik daya beli konsumen dengan memudahkan dalam
kepemilkan kendaraan.

Performance

Kinerja indutri otomotif di Indonesia sebelum terdampak Covid-19 secara


keseluruhan menunjukkan pergerakan yang positif, namun kinerja indstri otomotif di
Indonesia saat ini mulai menurun akibat terdampak Covid-19 berdasarkan data dari
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah tercata bahwa penjualan
kendaraan bermotor mengalami penurunan yang sangat drastic pada periode April 2020
sebesar 90,6% atau hanya sekitar 7.871 unit yang terjual hal ini sangat jauh berbeda jika
disbanding pada periode yang sama di tahun seblumnya yang mencapai 84.056 unit. Hal ini
terjadi karena perkembangan Covid-19 yang meningkat di Indonesia serta pemebrlakukan
PSBB. Dimasa PSBB aktivitas masyarakat di luar rumah harus dibatasi begitu pula dengan
penutupan sejumlah pabrik untuk mencegah penularan Covid-19. Saat ini pabrik industri
otomoti yang menutup sementara kegiatan operasional di Indonesia adalah PT Honda
Prospect Motor (HPM) dan PT Suzuki Indomobil Motor. Meskipun telah ada pabrik otomotif
yang ditutup sementara stok kendaraan yang ada masih dapat memenuhi permintaan di dalam
negeri maupun permintaan untuk ekspor. Namun, di sisi lain permintaan akan hasil produksi
industri otomotif terus mengalami penurunan. Hal ini mempengaruhi profit yang didapatkan
bagi para pelaku industri otomotif yang juga ikut menurun.

Upaya Pemulihan Industri Otomotif

Dalalm upaya pemulihan industri otomotif Kementiran Perindurian memberikan


stimulus fiscal, juga non-fiskal, terahadap sektor industri termasuk industri otomotif.
Stimulus fiscal yang diberikan berupa insentif atau restitusi PPN dipercerpat selama enam
bulan. Pemerinth juga memberikan pengurangan bea masuk impor. Sedanga, stimulus non
fiscal yang diberikan berupa diterapkannya penyederahanaan atau pengurangan terhadap
lartas ekspor dan impor ubtuk bahan baku. Dalam menghadapi era new normal sejumlah
sektor bisnis mulai dibuka termasuk kegiatan operasional industri otomotif penerapan new
normail ini diharapkan dapat membuat indutri otomotif bisa berjalan lebih baik.

Berdasarkan uraian yang dibahas dalam essay ini dapat disimpulkan bahwa pandemic
Covid-19 sangat berdapak bagi pertumbuhan ekonomi juga kelangsungan sektor indusri di
Indonesia selama masa PSBB banyak sektor industri yang harus ditutup smentara waktu
se;ain karena alasan sebagai upaya pencegahan Covid-19 beberapa perusahaan yang
bergerak pada tiga sektor industri yang dibahas dalam essay ini yaitu indutri tekstil, indutri
pariwisata, dan industri otomotif harus menutup kegiatannya karena mengalami kerugian
besar. Hal ini membuat, banyak karyawan yang di PHK. Pada masa new normal sektor
industri negara kembali stabil.

Anda mungkin juga menyukai