Tujuan orang hidup semua sama, siapapun dia, di manapun, apapun usahanya,
apapun pemikirannya yaitu mencari kebahagiaan
-Hanya saja patokan kebahagiaan itu berbeda-beda. Ada yang bahagia dengan
mengumpulkan dan menumpuk harta, ada yang bahagia menjadi artis bahkan
kebahagiaan yang kita rasa aneh, misalnya bahagia menjadi waria yang “centil”
dipinggir jalan
-Karenanya Islam memberikan patokan yang sangat sederhana untuk bisa bahagia
“Yang namanya kaya (ghina’) bukanlah dengan banyaknya harta (atau banyaknya
kemewahan dunia). Namun yang namanya ghina’ adalah hati yang selalu merasa cukup.”[2]
“Seandainya Allah hanya menurunkan surat ini saja sebagai hujjah buat
makhlukNya, sungguh telah mencukupi mereka.”[4]
-Akan tetapi perlu diperhatikan benar bahwa kebahagiaan bisa jadi kebahagiaan
yang semu, ini yang dinamakan ISTIDRAJ, yaitu Allah berikan dunia dan
kenikmatan pada dia, padahal hakikatnya Allah sudah tidak peduli kepadanya dan
di akhirat akan mendapat siksaan yang pedih
“Maka apakah mereka merasa aman dari makar Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada
yang merasa aman dan makar Allah kecuali orang-orang yang merugi.” [Al-A’raf: 99]