Anda di halaman 1dari 13

PENDIDIKAN TAUHID ANAK MELALUI SURAT AL-IKHLAS PADA KELOMPOK

A DI TK PERTIWI PURWOJATI II TAHUN PELAJARAN 2019/2020


Eko Adi Prianto1, Hidayatu Munawaroh2, Ahmad Khoiri3
Pendidikan Anak Usia Dini
Corresponding author: hidayatumunawaroh@unsiq.ac.id

Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pendidikan tauhid anak dari surat al ikhlas untuk kelompok a tk pertiwi
purwojati II. Penelitian dilakukan untuk pendekatan kualitatif, penelitian berada di Tk Pertiwi Purwojati II tahun
pelajaran 2020/2021, membutuhkan waktu selama 2, Mulai April hingga Mei 2021. Penelitian ini akan fokus
pada metode observasi serta analisis hasil penelitian guna meningkatkan perhatian bersama. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa 1) nilai tauhid adalah nilai yang didasarkan pada keyakinan ketuhanan yang diterapkan.
Melalui Surah al-Ikhlas para santri dengan senang hati melaksanakan pembiasaan yang digunakan dengan
pembiasaan yang diharapkan mampu meningkatkan tauhid santri. Dalam aspek-aspek kehidupan manusia itu,
semakin dalam tauhid seseorang, semakin rendah tingkat moralitas, kepribadian, dan mentalitasnya. 2)
Penanaman nilai-nilai tauhid sangat ideal jika ditanamkan sejak usia dini, karena masa itu juga disebut masa
keemasan. Pendidikan tauhid sangatlah penting bagi seorang muslim. Dalam surat Al-ikhlas sudah cukup jelas
akan adanya nilai pendidikan tauhid dan sangat relevan juga dapat diimplikasijan dalam kegiatan disekolah
maupun diluar sekolah. Maka nilai ini berguna untuk mencegah umat Islam melakukan syirik. 3 ) Pendidikan
tauhid melaluai surat al-ikhlas pada kelompok A Tk Pertiwi Purwojati II dapat dilaksanakan dengan beberapa hal
seprti berdoa dan asmaul khusna sebelum belajar, pembiasaan membaca basmalah dan alhamdulilah, sikap
percaya kepada Allah, cerita tentang alam semesta, tadarus Al-quran, membaca surat al-ikhlas sholat dhuha
berjamaah.

Kata kunci : tauhid, surat al-ikhlas, pendidikan

PENDAHULUAN (bold 12 pt)


Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar
yang merupakan upaya pelatihan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang bertujuan
memberikan rangsangan pendidikan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar
anak siap terlibat. anak-anak sejak usia dini. pendidikan tambahan anak usia dini, yang diberikan melalui jalur
formal, nonformal, dan informal. Tauhid adalah pedoman yang sangat utama dan menentukan bagi kehidupan
manusia, karena merupakan dasar dari semua tindakan. Hanya amal berdasarkan tauhid dalam istilah Islam akan
membawa orang ke kehidupan yang benar-benar baik dan bahagia dalam waktu dekat. Untuk meningkatkan
pengetahuan anak diperlukan adanya pembelajaran yang tepat. Salah satu pembelajaran yang akan peneliti
gunakan adalah Melalui Pendidikan tauhid melalui “SURAT AL-IKHLAS”. pembelajaran tersebut dipilih oleh
peneliti agar nantinya anak dapat belajar untuk meningkatkan pengetahuan yang lebih luas lagi.
METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan adalah dengan pendekatan kualitatif. Bogdan dan Taylor
mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang dapat diamati. Menurut
mereka, pendekatan ini diarahkan pada dana dan individu secara holistik (utuh). Jadi, dalam
hal ini tidak mungkin untuk mengisolasi individu atau organisasi yang variabel atau
hipotensif, tetapi mereka perlu dianggap sebagai bagian dari keseluruhan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Profil Obyek Penelitian
1. Gambaran Umum TK Pertiwi Purwojati II
Tk Pertiwi Purwojati II adalah Layanan pendidikan bernaungan di bawah
yayasan yang terletak di dusun Prumbanan Purwojati Kertek Wonosobo.
Pendidikan anak usia dini menitikberatkan pada pemberian rangsangan pendidikan
yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
disiplin pada saat memasuki pendidikan dasar dan kehidupan selanjutnya.

1
Karakter peserta didik akan terbentuk lebih baik sejak dini. memberikan bekal
serta Evaluasi diri setiap hari yang terdapat dalam buku penghubung antara guru
kelas dengan orang tua/wali.
2. Sejarah Berdiri
TK Pertiwi Purwojati 2 mulai berdiri pada tanggal 10 September 2004,
sebelumnya diawali dengan berdirinya TK Pertiwi Purwojati pada bulan Juli 2004
dimana kegiatan pembelajaran masih berlangsung di balai Desa Purwojati,
kemudian berjalannya waktu masyarakat Desa Purwojati khususnya Dusun
Prumbanan mempunyai gagasan untuk membuat gedung TK di Pinggir jalan Desa
Purwojati namun karena sesuatu dan lain hal gedung TK dibangun di dusun
ngariman belakang Balai Desa Purwojati, kemudian masyarakat Dusun Prumbanan
menginginkan adanya TK sendiri dikarenakan siswa merasa kejauhan dan
menginginkan tempat yang lebih dekat kemudian dengan keputusan dari
pemerintahan desa purwojati dan atas persetujuan dari dinas terkait kemudian tk
pertiwi di purwojati dijadikan 2 yang pertama Tk Pertiwi Purwojati 1 dan yang
kedua Tk Pertiwi Purwojati 2 dimana pada awalnya kegiatan pembelajaran
dilaksanakan dikediaman Pak Tulus selama 3 tahun kemudian mulai tahun ajaran
2007/2008 kegiatan pembelajaran dilaksanakan di gedung baru yang bersebelahan
dengan Gedung Serbaguna dan juga lapangan Desa Purwojati sampai dengan
sekarang.
Pada awalnya jumlah pendidik ada 2 guru kemudian mulai tahun 2012 ada
tambahan pengajar sampai dengan sekarang yaitu Ibu Sunarti, Ibu Siti Rukoyah dan
Ibu Mardiana Susanti dengan jumlah peserta didik pada tahun ini berjumlah 51
anak dengan rincian kelompok A 23 anak dan kelompok B 28 anak.
Demikian sejarah singkat berdirinya TK Pertiwi Purwojati 2 dari awal berdiri
sampai dengan saat ini.1
3. Struktur Organisasi
1. Struktur Organisasi

Pelindung
Kepala Desa

Ketua
Ripwanto

Bendahara Sekretaris
Tulus CS Rahmat

1
Profil sejarah Tk Pertiwi Purwojati II, Di Ambil 05 April 2020
2
Anggota
1. Khumasin
2. Selamet Widodo
3. Wahid Kohar

Gambar 4.1 struktur organisasi


2. Kurikulum yang berlaku di Tk Pertiwi Purwojati II
Kurikulum Tk Pertiwi Purwojati II disusun dengan mengusung nilai-nilai
pengembangan karakter yang meliputi spiritualitas, kepemimpinan, kejujuran,
kreativitas, usaha. Penggunaan nilai dilakukan melalui percakapan rutin yang
digunakan selama anak berada di Tk Pertiwi Purwojati II.
Selain kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, kreatif dan partisipatif, Tk
Pertiwi berbasis Purwojati II mengadopsi model learning center, di mana
kelompok anak-anak bermain sehari di sebuah pusat dengan kegiatan bersama
untuk meningkatkan kepadatan bermain. Pusat persiapan adalah Pusat IMTAQ,
Pusat Sinar, Pusat Bahan Alami, Pusat Kesiapan dan Pusat Bermain Peran.
3. Jadwal Kegiatan
a. Alokasi Waktu
Hari : Senin – Kamis
Tabel 4.1 jadwal kegiatan
NO WAKTU KEGIATAN
1 07.00 – 07.30 SELAMAT DATANG DI ANAK-ANAK
(Guru menyambut anak di pintu masuk)

2 07.30 – 08.30 PEMBIASAAN PAGI


(Baris di halaman : Doa, Ikrar, Senam,
Rukun Islam, Rukun Iman, Pancasila,
bersalaman dengan semua pendidik
sebelum masuk kelas), Upacara Bendera
setiap hari Senin.
3 08.00 – 09.30 3 area (area bahasa, matematika, sains,
balok, seni, agama)
4 09.30 – 10.00 Istirahat
5 10.00 – 13.00 PENUTUP
Pembiasaan siang : recaling kegiatan hari
ini, pengungkapan kesan kegiatan yang
berlangsung, penyampaian pesan kegiatan
esok hari, doa selsai belajar dan doa
pulang.
b. Kujungan Kegiatan Luar
Tk Pertiwi Purwojati II melaksanakan kunjungan kegiatan di luar
keberadaan yayasan yang diberi istilah kunjungan belajar, baik di
3
perpustakaan, desa, taman dan kebun binatang maupun tempat-tempat yang
relevan dengan pendidikan, di samping belajar bersama dengan wali wali
murid sebagai sumber belajar, kegiatan kunjungan belajar ini merupakan
kegiatan puncak tema.
c. Deteksi Dini Tumbuh Kembang
Deteksi dini tumbuh kembang (DDTK) adalah suatu kegiatan atau
pemeriksaan yang bertujuan untuk mengetahui penyimpangan perkembangan
dini pada anak usia dini dan anak prasekolah.
Tk Pertiwi Purwojati II juga melaksanakan pendidikan yang Holistik
Integratif, salah satu progam pendidikan HI yang sudah dilaksanakan adalah
bidang kesehatan, dengan melakukan kegiatan pengukuran berat Badan dan
Tinggi Badan, pengukuran lingkar kepala serta pemeriksaan kesehatan mulut
dan gigi. Kegiatan parenting orang tua dilaksanakan bekerja sama dengan
dinas terkait. Pemeriksaan golongan darah dilaksanakan setiap 2 tahun sekali
bekerja sama dengan dinas kesehatan.
B. Diskripsi Data
Dalam penelitian yang berjudul Pendidikan Tauhid Anak Melalui Surat AL
Ikhlas Pada Kelompok A Di Tk Pertiwi Purwojati II Tahun Pembelajaran 2020/2021,
data-data yang diolah meliputi bagaimana pengetahuan tauhid anak kelompok A di Tk
Pertiwi Purwojati II Tahun Pelajaran 2020/2021. Jumlah siswa Tk pertiwi purwojati II
Kelompok A 2020/2021 berjumlah 25 dengan siswa Laki-laki berjumlah 12 siswa,
jumlah siswa perempuan 13 siswa.
1. Deskripsi data pengetahuan tauhid anak di tk pertiwi purwojati II tahun
pelajaran 2020/2021
Keyakinan seorang Muslim akan keberadaan Tuhan Yang Maha Esa (Allah)
menciptakan keyakinan bahwa sesuatu di dalamnya adalah ciptaan Tuhan. Semuanya
akan kembali padanya, dan semuanya ada di tangan Yang Maha Kuasa. Dengan
demikian, setiap tindakan, sikap, perilaku, atau ucapan seorang individu selalu
terutama dalam mode ini:
a. Ilahiyah
Ilahiyah adalah pembahasan Tuhan sebagai bentuk, nama, atribut dan af'al
Allah
b. Nubuwat
Ini adalah diskusi tentang para Nabi dan Rasul, termasuk diskusi tentang Kitab
Allah, mukjizat.
c. Ruhaniyat
Pembahasan semua aspek alam metafisik seperti malaikat, jin, setan dan setan.
d. Sam’iyyat
Pembahasan segala sesuatu hanya dapat diketahui melalui sam'i (proposisi
naqli berupa al-Qur'an dan sunnah) seperti alam barzakh, akhirat, siksa kubur,
surga dan neraka.
1. Deskripsi data pendidikan tauhid melalui surat al-ikhlas pada kelompok A di
tk pertiwi purwojati II
a. Teks dan Terjemah Surat al-Ikhlas
4
٤﴿ ‫﴾ َولَ ْم يَ ُكن لَّهُ ُكفُ ًوا َأ َح ٌد‬٣﴿ ‫﴾ لَ ْم يَلِ ْد َولَ ْم يُولَ ْد‬٢﴿ ‫ص َم ُد‬
َّ ‫﴾ هَّللا ُ ال‬١﴿ ‫﴾قُلْ هُ َو هَّللا ُ َأ َح ٌد‬
“Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah tuhan yang
bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula
diperanakkan, dan tidak ada seseorangpun yang setara dengan dia”. (QS.Al-
Ikhlas 112:4)
b. Ayat pertama
١﴿ ‫﴾قُلْ هُ َو هَّللا ُ َأ َح ٌد‬
Qul huwallahu ahad
Katakanlah! Dia-lah Allah yang Maha Esa
Pembelajaran tauhid bagi anak-anak di TK Pertiwi Purwojati II juga
membahas konsekuensi menjadi seorang muslim yang bertentangan dengan
ketakwaan dan perilaku sosial yang baik. Seperti perlunya rajin mendirikan shalat,
membaca Al-Qur'an, taat dan patuh kepada orang tua, saudara-saudara tercinta,
dan mencintai kesucian. Dengan kata lain, materi ini menekankan pada ciri-ciri
muslim yang baik, dan memberikan kesadaran kepada siswa untuk tidak beragama
dengan kata-kata saja. Kegiatan dapat diperoleh melalui RPH atau buku teks guru,
tetapi penjelasan lisan oleh guru saat menjelaskan materi tauhid.

c. Ayat kedua
Ayat 2
َّ ‫﴾هَّللا ُ ال‬
٢﴿ ‫ص َم ُد‬
Allahus shamad
‘’Allah yang menjadi tumpuan dan harapan’’
Tk pertiwi purwojati II yang guru berikan contoh sebagai berikut:
Mengucapkan kalimat yang baik, seperti memulai sesuatu dengan mengucapkan
basmalah dan mengakhiri sesuatu dengan membaca hamdalah dilakukan sebagai
bentuk perilaku sebagai seorang Muslim yang selalu dalam perkataan dan hati
mengingat Allah swt.
d. Ayat Tiga dan Empat
Ayat 3-4
٤﴿ ‫﴾ َولَ ْم يَ ُكن لَّهُ ُكفُ ًوا َأ َح ٌد‬٣﴿ ‫﴾لَ ْم يَلِ ْد َولَ ْم يُولَ ْد‬
Lam yalid wa lam yuulad. Wa lamm yakun lahu kufuwan ahad.
‘’Tidak beranak dan tidak diperanakkan dan tidak juga ada sesuatu yang setara
dengan dia’’.
Guru memberikan contoh cerita yang berkaitan dengan pembelajaran tauhid
berupa cerita tentang alam semesta. Guru mengatakan bahwa alam semesta ini
adalah ciptaan Allah, guru membandingkan bahwa tidak ada yang bisa
menciptakan sesuatu yang mirip dengan ciptaan Allah ini, sehingga disebut Allah
SWT.
2. Deskripsi data hambatan dan faktor pendukung sehingga kemampuan
peserta didik seperti yang didapatkan guru di tk purwojati II.
1) Hambatan
a. sebuah Kesulitan dalam menyelaraskan materi pembelajaran dengan
muatan tauhid, terutama yang berkaitan dengan penyisipan ayat,
disebabkan oleh latar belakang guru yang tidak semuanya berasal dari
pondok pesantren.
5
b. Hambatan selanjutnya dari luar sekolah adalah orang tua siswa. Masih
banyak orang tua siswa yang masih belum sepenuhnya mengetahui apa
yang sedang dilakukan sekolah, sehingga masih ada orang tua siswa yang
melakukan protes, yang memberikan pesan tidak baik kepada pihak
sekolah.
2) Faktor pendukung
a. sebuah Faktor pendukung terkait hambatan guru antara lain mengadakan
pelatihan berupa pengajian rutin setiap minggunya, dan juga mengadakan
diskusi dengan tim. Sedangkan solusi dari masalah siswa adalah dengan
mengelompokkan siswa ke dalam kelas-kelas yang homogen, memberikan
bimbingan belajar dan memberikan motivasi dan semangat belajar.
b. Faktor pendukung berasal dari orang tua siswa yang menjalin komunikasi
dan memberikan pemahaman tentang apa yang menjadi penentu prestasi
sekolah melalui pelaporan atau pembinaan sekolah.
c. Analisis Data
1. Analisis pendidikan tauhid anak di tk pertiwi purwojati II
a. sebuah. Analisis data pembelajaran tauhid anak di Tk Pertiwi Purwojati II
berupa pengenalan Allah SWT dan agama yang dianutnya. Pengantar kepada
Allah SWT berisi analisis tentang kedudukan Allah sebagai pencipta umat
manusia, alam semesta, dan bahwa Allah adalah pengatur alam semesta, dan
mengatur kehidupan manusia, termasuk makan, minum, hujan dan mengatur
siang dan malam. Dalam hal ini materi juga menggambarkan kedudukan Islam
sebagai pencipta alam semesta. Dengan kata lain, ada hubungan antara kuatnya
akidah seseorang dengan etika dan moral yang baik.
b. Pembelajaran tauhid bagi anak-anak di TK Pertiwi Purwojati II juga membahas
konsekuensi menjadi pribadi muslim yang bertentangan dengan ketakwaan dan
perilaku sosial yang baik. Seperti perlunya rajin mendirikan shalat, membaca
Al-Qur'an, taat dan taat kepada orang tua, saudara-saudara tercinta, dan
mencintai kesucian. Dengan kata lain, materi ini menekankan pada ciri-ciri
muslim yang baik, dan memberikan kesadaran kepada siswa untuk tidak
beragama dengan kata-kata saja. Kegiatan dapat diperoleh melalui RPH atau
buku teks guru, tetapi penjelasan lisan oleh guru saat menjelaskan materi
tauhid.
c. Dalam materi pembelajaran pengantar tauhid percaya kepada Tuhan dilakukan
tanpa mengandalkan pemahaman dalil. Guru biasanya mendasarkan pada
sesuatu yang konkrit, seperti menjelaskan bahwa keberadaan alam semesta
adalah kemahakuasaan Allah, keberadaan siang dan malam sebagai kekuasaan
Allah. Penjelasannya juga berkisar menjelaskan sifat-sifat mulia Allah.
Kekuatan Tuhan. Dijelaskan bahwa Tuhan itu penyayang, bahwa Tuhan itu
adil pada semua ciptaannya, dan seterusnya. Dengan kata lain, dalam
penjelasan iman atau keyakinan, guru tidak mengajar dalam rumusan yang
konkrit tetapi dalam rumusan yang abstrak. Dalam praktik pembelajaran,
penulis juga mencatat bahwa pembelajaran tentang tauhid dan agama yang
dianut dapat dilihat dari lirik lagu yang dinyanyikan siswa sehari-hari.
Lirik lagu itu termasuk iman kepada Allah, hak istimewa Islam, dan
konsekuensi dari menganut agama. Misalnya lirik lagu di bawah ini: ‘Allah
Tuhan Kita satu, tanpa bapak ibu, Allah maha Esa, Allah maha kuasa’. Tak
lupa tugasku setiap hari, sembayang wajibku yang lima kali subuh dhuhur
ashar setiap hari, tak akan ku lupa selama-lamanya’.
6
2. Analisis surat al-ikhlas di tk pertiwi purwojati II
Surah al-Ikhlas adalah kitab yang paling terkenal karena murni tentang tauhid
Allah SWT yang membersihkannya dari segala kekurangan dan membebaskannya
dari syirik. Surah ini juga membebaskan budak dari syirik atau neraka.
Surah al-Ikhlas menetapkan tauhid Allah SWT yang sifatnya sempurna dan
selalu menjadi tujuan dan tidak memiliki sekutu atau tandingan. Kedua surat ini
sering dibaca bersama-sama dalam shalat, seperti dua rakaat shalat Subuh dan
Tawaf, Duha, sunnah Maghrib dan musafir.
a. Ayat pertama
١﴿ ‫﴾قُلْ هُ َو هَّللا ُ َأ َح ٌد‬
Qul huwallahu ahad
Katakanlah! Dia-lah Allah yang Maha Esa
Rasulullah sebenarnya mewariskan segala sesuatu yang diterimanya dari
Allah SWT. Dia tidak menghapus satu huruf pun dari Al-Qur'an, meskipun dari
penampilan luar tampaknya bahasa dalam surah itu tidak berfungsi. Cukup bagi
Anda untuk percaya pada jiwa Anda (Perhatikan bahwa ayat tersebut tidak
menggunakan kata qul). Masalah-masalah tersebut (antara lain) menyertai kata
qul, seperti pada ayat pertama surah ini. Tidak ada negosiasi iman dalam "Tuhan
Yang Mahakuasa". Dalam tata bahasa Arab, ketika kata ini digunakan dalam
editorial sebagai pengucapan ayat pertama, itu menunjukkan pentingnya isi
editorial berikutnya, yaitu Allahhu ahad. Kata buwa di sini berarti bahwa yang
akan dibicarakan kemudian adalah keterangan yang benar, yang berhak didukung
oleh bukti yang tidak perlu dipertanyakan lagi.
Allah adalah nama makhluk yang mutlak, terpuji, pencipta, pelindung dan
penguasa dunia, dia adalah Tuhan Yang Maha Esa, disembah dan diikuti oleh
semua perintah-Nya. Ada yang bilang itu nama bukan berasal dari akar kata
tertentu, dan ada juga yang bilang berasal dari kata alib yang artinya
"mengejutkan, menakjubkan" karena setiap aksinya luar biasa, tapi substansinya
sendiri, kalau dibahas intinya pembahasannya akan mengejutkan. . kata "Allah"
mengacu pada Tuhan yang keberadaannya wajib, berbeda dengan kata "illahi"
yang mengacu pada siapa saja yang disembah, baik Allah, atau selain-Nya, seperti
matahari' . besar untuk orang-orang tertentu, atau... keinginan yang dibuat.dan
keinginan yang akan terpenuhi. Kehadiran Tuhan sangat jelas dalam kehidupan
ini. Itu terasa dalam jiwa manusia, meski terkadang ada yang menyangkalnya
dalam pikiran.
b. Ayat kedua
Ayat 2
٢﴿ ‫ص َم ُد‬ َّ ‫﴾هَّللا ُ ال‬
Allahus shamad
Allah yang menjadi tumpuan dan harapan
Allah pernah mengajar Ibn Abbas, "Ketika Anda bertanya, mintalah
kepada Allah, jika Anda membutuhkan bantuan, mintalah kepada Allah." Ketika
makhluk yang memiliki kemampuan untuk memilih seperti manusia berniat untuk
mencapai sesuatu, maka mereka wajib mencari jalan yang tepat untuk itu sesuai
dengan apa yang diperintahkan Allah, yaitu dengan melihat bagaimana hubungan
sebab akibat.

7
c. Ayat Tiga dan Empat
Ayat 3-4
٤﴿ ‫﴾ َولَ ْم يَ ُكن لَّهُ ُكفُ ًوا َأ َح ٌد‬٣﴿ ‫﴾لَ ْم يَلِ ْد َولَ ْم يُولَ ْد‬
Lam yalid wa lam yuulad. Wa lamm yakun lahu kufuwan ahad.
Tidak beranak dan tidak diperanakkan dan tidak juga ada sesuatu yang
setara dengan dia.
Tuhan tidak dan tidak dilahirkan. Diberi atau diperanakkan. Diberi atau
diperanakkan menjadikannya sesuatu, pembagian zat Tuhan, dan ini, sebagaimana
dinyatakan di atas, bertentangan dengan makna ahad dan shamad dan bertentangan
dengan sifat sifat-sifat Tuhan.
Anak dan ayah adalah sama, sedangkan Tuhan tidak sama karena Dia tidak
ada, baik dalam pikiran maupun kenyataan sehingga Dia dapat yakin bahwa Dia
tidak dapat mengandung atau dilahirkan. Keyakinan tentang adanya anak atau
orang tua karena Allah SWT. baik diadopsi oleh orang musyrik, yahudi, nasrani,
ahli sihir atau filosof, baik anak itu berwujud manusia atau tidak. Dan mereka
(orang-orang musyrik) mempersekutukan jin dengan Allah, padahal Allah telah
menciptakan jin, dan mereka berdusta (dengan mengatakan) bahwa Allah
mempunyai anak laki-laki dan perempuan, tanpa ilmu (yang ditetapkan).
3. Analisis pendidikan tauhid anak melalui surat al-ikhlas pada kelompok A di
tk pertiwi purwojati II tahun pembelajaran 2020/2021.
Untuk mengetahui pembiasaan yang di terapkan, di jelaskan sebagai berikut :
a. sebuah. Tauhid asma wa watak, yaitu meyakini bahwa segala sesuatu yang
tertulis dalam Al-Qur'an dan hadits adalah shahih dari nama-nama dan sifat-
sifat Allah dan menyerahkannya kepada Allah semata menurut keagungan dan
kemuliaan-Nya tanpa mengubah nama dan sifat-sifat yang mengingkarinya'
tanpa , tanpa menentukan wujudnya dan tanpa menyamakannya dengan selain
Allah. Contoh : 1. Membaca Doa dan Asmaul Husna Nilai yang diambil dari
kegiatan membaca doa adalah keyakinan kepada Allah SWT bahwa manusia
harus berusaha dan berdoa apapun hasilnya diserahkan kepada Allah SWT.
Allah maha kuasa karena shalat merupakan perpaduan antara dzikir dan
pikiran, yang merupakan inti dari ibadah. Setiap doa memiliki harapan dan
harapan itu akan melahirkan sikap optimis. Siswa diajarkan untuk sholat
karena manusia bukanlah apa-apa, semuanya dalam kendali Allah SWT
sehingga manusia wajib berusaha untuk tidak lupa ikut sholat. 2. Tadarus al-
Qur'an sebelum memulai pelajaran, nilai yang digali dari tadarus sebelum
memulai pelajaran adalah keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Karena santri dituntut untuk membaca Al-Qur'an setiap hari secara bersama-
sama sesuai dengan tajwidnya agar dapat membaca Al-Qur'an dengan benar
dan dapat mengambil hikmah darinya. Sehingga tampak bahwa Al-Qur'an
adalah sumber pertama dan utama sebagai pedoman dan pedoman bagi
kehidupan manusia.
b. tauhid rububiyah adalah meyakini bahwa hanya Allah subhanahu wa ta'ala
yang menciptakan dan mengatur segala sesuatu. Dia tidak memiliki pasangan
dalam hal ini. Contoh: Ketika Surah al-Ikhlas dibacakan setelah tadarus, nilai
yang dapat diambil dari membaca Surah Al-Ikhlas adalah nilai pertama, nilai
pendidikan tauhid rububiyyah pada ayat pertama, mengacu pada Keesaan Allah
SWT. Nilai kedua, nilai tauhid pendidikan uluhiyyah pada ayat kedua,
berkaitan dengan kekuasaan Allah bahwa hanya Allah tempat meminta segala
sesuatu. Nilai ketiga, nilai pendidikan karakter tauhid asma' wa pada ayat
8
ketiga dan keempat, berkaitan dengan kesempurnaan sifat Allah. Nilai-nilai
pendidikan tauhid merupakan nilai terpenting bagi seorang muslim. Dalam
Surat al-Ikhlas, cukup jelas bahwa nilai-nilai pendidikan tauhid sangat penting
dan dapat pula tersirat dalam kegiatan sekolah dan ekstrakurikuler. Kemudian
nilai-nilai tersebut membantu mencegah umat Islam melakukan syirik.
c. Tauhid uluhiyah adalah meyakini bahwa hanya Allah yang berhak disembah,
tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan inilah arti dari kalimat la ilaha illallah. Karena
yang dimaksud adalah “Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah”.
Setiap doa, permohonan, puasa dan tindakan lainnya dari doa, harus
didedikasikan untuk Allah saja. Mustahil untuk berpaling dari penyembahan
kepada-Nya ini. Contoh: Sholat dhuha nilai yang dapat dipetik dari sholat
dhuha adalah rasa syukur, bahwa siswa mau melaksanakannya sebagai rasa
syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala nikmat dan karunia-
Nya, sehingga Allah SWT dapat menambah nikmat tersebut. Ternyata salah
satu manfaat shalat dhuha adalah Allah akan menambah rezekinya
No Ayat-ayat surat al-ikhlas Implementasi pendidikan tauhid
1 Ayat 1 - Membaca doa dan asmaul husna
‫قُلْ ه َُو هَّللا ُ َأ َح ٌد‬ - Pembiasaan membaca basmalah dan
alhamdulilah
- Sikap percaya kepada allah
- Cerita tentang alam semesta
2 Ayat 2 - Tadarus al-quran
‫ص َم ُد‬َّ ‫هَّللا ُ ال‬ - Membaca surat al-ikhlas
3 Ayat 3 dan 4 - Sholat dhuha
‫﴾ َولَ ْم‬٣﴿ ‫ ْد‬kkkَ‫ ْد َولَ ْم يُول‬kkkِ‫لَ ْم يَل‬
٤﴿ ‫﴾يَ ُكن لَّهُ ُكفُ ًوا َأ َح ٌد‬
4. Analisis kekurangan dan kelebihan pelaksanaan pendidikan tauhid anak
melalui surat al-ikhlas pada kelompok A di tk pertiwi purwojati II tahun
pembelajaran 2020/2021
Berdasarkan data yang terkumpul, penulis dapat menjelaskan kelebihan
dan kekurangan pendidikan tauhid bagi anak melalui Surat al-Ikhlas di
kelompok A TK Pertiwi Purwojati II adalah:
a. Analisis kekurangan pelaksanaan pendidikan tauhid anak melalui surat al-
ikhlas pada kelompok A di tk pertiwi purwojati II tahun pembelajaran
2020/2021.
1. Implementasi yang kurang, misalnya sebagian guru masih lebih menyukai
pembelajaran konvensional. Beberapa guru tidak ikut dalam perubahan
seperti statis, pembelajaran konvensional disini maksudnya metode yang
digunakan guru masih tradisional atau disebut metode ceramah, karena
metode ini selalu digunakan sebagai media komunikasi lisan oleh guru
antara dan siswa dalam proses pembelajaran. belajar dan belajar.
2. guru masih statis berarti guru merasa cukup dengan wasasan yang
diperoleh ketika dulu, akibat kreati dan wawasan yang diperoleh ketika
dulu, akibatnya kereatif dan inovatif guru dalam merekayasa pembelajaran
tidak berjalan. Karena latar belakang peserta didik juga sangat
berpengaruh, ketika orang tua mmpunyai pengetahuan yang cukup tentang
baca tulis Al-quran dan landasan tentang keagamaan yang baik, maka dari
pihak sekolah dan keluarga akan mempunyai timbal baik yang mampu
9
mengembangkan pengetahuan keagamaan siswa akan lebih berhasil ketika
pihak sekolah dan keluarga mampu bekerjasama dalam
mengembangkannya bersama-sama.
b. Analisis kelebihan dan pelaksanaan pendidikan tauhid anak melalui surat al-
ikhlas pada kelompok A di tk pertiwi purwojati II tahun pembelajaran
2020/2021.
1. Pihak sekolah masih sangat antusias mengajarkan pendidikan tauhid
kepada anak sehingga orang tua anak snagat terbantu. Kegiatan belajar
mengajar guru juga sangat dinamis dan sangat memperhatikan kondisi
siswanya di dalam dan di luar sekolah.
2. siswa di luar kegiatan sekolah siswa sangat berantusias kepada gurunya
sehingga ketika siswa bertemu guru di luar kegiatan sekoalh anak langsung
mendatangi dan meminta berjabat tangan kepada guru, dan anak-anak
didorong untuk menceritakan apa yang mereka lakukan saat itu.
No Kekurangan pelaksanaan Kelebihan pelaksanaan
pendidikan tauhid melalui pendidikan tauhid melalui
surat al-ikhlas surat al-ikhlas
1 Guru yang masih menyukai Pihak sekolah masih sangat
pembelajaran konvensional. antusias mengajarkan
Beberapa guru enggan pendidikan tauhid kepada
untuk berpartisipasi dalam anak sehingga orang tua
perubahan seperti statis, sangat terbantu.
pembelajaran konvensional
tradisional atau yang disebut
metode ceramah.
2 Guru masih statis berarti Siswa di luar kegiatan
guru merasa cukup dengan sekolah siswa sangat
wawasan yang diperoleh berantusias kepada gurunya
dulu ketika dulu di sehingga ketika siswa
akibatkan kekreatifan dan bertemu dengan guru selalu
inovatif guru dalam meminta berjabat tangan.
merekayasa pembelajaran
tidak berjalan.
d. Interpretasi Data
Anak tauhid melalui pendidikan huruf al-ikhlas kelompok A di TK Pertiwi
Purwojati II Tahun Pelajaran 2020/2021. Penting untuk ditanamkan pada anak nilai
tauhid dan keimanan, agar anak tidak tumbuh dalam kekosongan iman tanpa mengenal
siapa Tuhannya. Ilmu tauhid harus diajarkan sejak kecil, sebagai bekal untuk tumbuh
kembangnya.
Adapun pembiasaan yang diterapkan guru di Tk Pertiwi Purwojati II adalah
dengan mebaca asmaul husna sebelum pembelajaran, tadarus Al-Quran, membaca
surat Al-Ikhlas, sholat dhuhaSecara keseluruhan berjalan dengan rapi dan rapi. Karena
siswa begitu sibuk dan begitu antusias dalam memimpin, meskipun ada juga yang
masih benar-benar peduli dengan diskusi. Hal ini sesuai dengan penelitian Masunah
(2016) mengenai implementasi pemahaman surat Al Ikhlas dalam penanaman tauhid
pada anak usia dini, yang menunjukkan bahwa siswa dapat memahami nilai tauhid
dalam Surat Al Ikhlas dengan menghubungkan Allah SWT dan membuat tempat
10
bertanya pertanyaan. Hal ini juga dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya
adalah mendongeng.2
Para guru TK Pertiwi Purwojati II mendidik siswa melalui pembiasaan yang
diikuti dengan nasehat dan saran sebagai sarana pendidikan dalam rangka
meningkatkan kepribadian anak sesuai dengan pelajaran yang telah ditentukan.
Pendidikan tauhid anak secara bertahap akan menanamkan pembelajarannya sehingga
merupakan proses menuju kesempurnaan, salah satu kuncinya dalam pandangan Islam
adalah anak sejak lahir mengembangkan tauhid yang murni, agama yang benar dan
keimanan dari Allah SWT. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lubis
(2019) mengenai penanaman aqidah dan tauhid pada anak usia dini yang menunjukkan
nilai pendidikan tauhid penting untuk esensi kehidupan sejak dini.3
Anak dilahirkan dengan naluri tauhid dan keimanan kepada Allah SWT. Dari
sinilah terungkap peran pembiasaan bagi tumbuh kembang anak didik saat mereka
berhadapan dengan tauhid murni, ketakwaan dalam shalat berjamaah dan akhlak.
Para ahli pendidikan Islam sepakat bahwa jika anak-anak diberi pendidikan
Islam dan lingkungan yang baik, mereka akan tumbuh dengan keyakinan yang benar,
dihiasi dengan etika Islam. Bahkan sampai puncak nilai-nilai spiritual yang tinggi dan
kepribadian mainstream.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penghambat pelaksanaan
pendidikan tauhid pada kelompok A Tk Pertiwi Purwojati II adalah adanya guru yang
masih menggunakan metode konvensional yaitu metode tradisional dengan ceramah
seperti biasa. Beberapa guru masih statis berarti guru merasa cukup dengan wasasan
yang diperoleh ketika dulu, akibatnya kereatif dan inovatif guru dalam merekayasa
pembelajaran tidak berjalan. Beberapa keberatan tersebut sejalan dengan penelitian
Hidayati (2019) yang menemukan bahwa guru kurang dapat memaksimalkan
keterampilannya ketika proses pembelajaran berdampak signifikan terhadap siswa..4
A. Kesimpulan
Dari penelitiannya tentang judul ”Pendidikan Tauhid Anak Melalui Surat
Al-Ikhlas Pada Kelompok A Di Tk Pertiwi Purwojati II Tahun Pembelajaran
2020/2021, maka penulisan dapat di simpulkan sebagai berikut :
1. Pendidikan tauhid melaluai surat Al-ikhlas jelas adanya, nilai pendidikan
tauhid dan sangat relevan juga dapat diimplikasijan dalam kegiatan disekolah
maupun diluar sekolah. Nilai ini membantu mencegah umat Islam dari
melakukan syirik.
2. Pendidikan tauhid melaluai surat al-ikhlas pada kelompok A Tk Pertiwi
Purwojati II dapat dilaksanakan dengan berdoa dan asmaul khusna sebelum
belajar, pembiasaan membaca basmalah dan alhamdulilah, sikap percaya
kepada Allah, cerita tentang alam semesta, tadarus Al-quran, membaca surat
al-ikhlas sholat dhuha berjamaah.
3. Hambatan dalam pelaksanaan penerapan pendidikan tauhid pada kelompok A
adalah :

2
Masunah, Implementasi Pemahaman Surat Al Ikhlas dalam Penanaman Tauhid pada Anak Usia Dini,
Studia Didkatika Jurnal Pendidikan vol.10 No.2 Tahun 2016.
3
Rahmad Fauzi Lubis, Menanamkan Aqidah dan Tauhid kepada Anak Usia Dini, Jurnal Al Abyadh 2
(2), 2019, hlm. 82-91
4
Ifa Nur Hidayati, Pelaksanaan Bimbingan Keagamaan dalam Mengembangkan Kecerdasan Spiritual
Anak di RA Al-Ikhlas Mlaten Mijen Demak, (Skripsi UIN Walisongo, 2019), hlm. 132
11
a. guru masih menyukai pembelajaran konvensional. Beberapa guru enggan
untuk berpartisipasi dalam perubahan seperti statis, pembelajaran
konvensional tradisional atau yang disebut metode ceramah.
b. guru masih statis berarti guru merasa cukup dengan wawasan yang
diperoleh dulu ketika dulu di akibatkan kekereatifan dan inovatif guru
dalam merekayasa pembelajaran tidak berjalan.
Disisi lain terdapat faktor yang mendukung penerapan ini, diantaranya adalah :
a. pihak sekolah masih sangat antusias mengajarkan pendidikan tauhid kepada
anak sehingga orang tua sangat terbantu.
b. siswa diluar kegiatan sekolah siswa sangat berantusias kepada gurunya
sehingga ketika siswa bertemu gurunya meminta berjabat tangan.
REFERENSI
Afifudin dan Beni Ahmad Saebani, 2012, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:
CV. Pustaka Setia).
Dimyati, Johni, 2013, Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Aplikasinya Pada Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD), (Jakarta: Kencana).
Fadlillah, M., 2017, Bermain dan Permainan Anak Usia Dini, (Jakarta: PT Fajar Interpratama
Mandiri).
Fadlillah, Muhammad, 2014, Desain Pembelajaran PAUD, (Jogjakarta: Ar Ruzz Media).
Firdaus, Fakhry Zamzam, 2018, Aplikasi Metodologi Penelitian, (Yogyakarta:
Deepublish).
H. Mahmud, 2011, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia).
https://id.wikipedia.org/w/index.php? title=Surah_Al-Ikhlas&oldid=14695835 diakses pada
15 oktober 2018.
https://kbbi.kata.web.id/meningkatkan/ diakses pada 13 Oktober 2018.
Ismail, Andang, 2009, Education Games, (Yogyakarta: Pro-U Media).
Lexy J. Moleong, 2012, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya).
Luthfiyah, Muh. Fitrah, 2017, Metodologi Penelitian: Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas
dan Studi Kasus, (Sukabumi: CV Jejak).
M. Quraish Shihab, 1997, Hidangan Ilahi Ayat-ayat Tahlil, ( Pangkal Jati I No.3A Pondok
Labu, Jakarta Selatan: Lentera Hati jalan).
Mahmud, H., 2011, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia).
Muh. Fitrah, Luthfiyah, 2017, Metodologi Penelitian : Penelitian Kualitatif, Tindakan
Kelas dan Studi Kasus, (Sukabumi: CV Jejak).
Muhibin Syah, 2013, Psikologi Pendidikan, (Bandung :PT. Remaja Rosdakarya).
Mulyasa, H.E, 2012, “Praktik Penelitian Tindakan Kelas”, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya).
Prof. D.R.H. Zainuddin Ali,M.a, 2011, Pendidikan Agama Islam, ( Jakarta: Bumi Aksara).
Profil sejarah Tk Pertiwi Purwojati II, Di Ambil 05 April 2020
Rakhma, Eugenia, 2017, “Menumbuhkan Kemandirian Anak”, (Jogjakarta: CV. Diandra
Primamitra Media).
Rozi Sastra Purna dan Arum Sukma Kinasih, 2015, Psikologi Pendidikan Anak Usia Dini
Menumbuh-kembangkan Potensi “Bintang” Anak di TK Atraktif, (Bandung:
Alfabeta).
Saebani, Afifudin dan Beni Ahmad, 2012, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: CV
Pustaka Setia).
Shalih Bin Fauzan Bin Abdullah Al-Fauzan, 2009, Kitab Tauhid Juz 1,Tarj. Agus Hasan
Bashori, (Jakarta: Darul Haq).

12
Sodik, Sandu Siyoto & Muhammad Ali , 2015, Dasar Metodologi Penelitian, (Literasi Media
Publishing).
Susanto, Ahmad, 2011, Perkembangan Anak Usia Dini: Pengantar Dalam Berbagai
Aspeknya, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group).
Suyanto, Slamet, 2005, Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Yogyakarta: Hikayat
Publising).
Tedjasaputra, Mayke S, 2001, Bermain, Mainan dan Permainan, (Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana Indonesia).
Wiyani, Novan Ardy, 2018, Pendidikan Karakter Berbasis Total Quality Management,
(Yogyakarta: Arr Ruzz Media).
Zuhri, 2013, Pengantar Studi Tauhid, (Yogyakarta: Suka Press).
Wiyani, Novan Ardy, Cet.1, 2014, Mengelola dan mengembangkan kecerdasan sosial dan
emosional anak usia dini, (Yogyakarta: Arr-Ruzz Media).
Zamzam, Firdaus dan Fakhry, 2018, Aplikasi Metodologi Penelitian, (Yogyakarta:
Deepublish).
https://kbbi.kata.web.id/meningkatkan/ (13 Oktober 2018).“Meningkatkan” Kamus Besar
Bahasa Indonesia Online
Bingatun, Anhastasia Sri Umi, 2014, Upaya Meningkatkan Kemandirian Anak Melalui
Permainan Tradisional Sundah Mandah Pada anak Kelompok B TK Krikilan 1
Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2013/2014, diambil tanggal 29
September 2018, dari eprints.ums.ac.id>naskah-publikasi (Skripsi).
Fitriyah, Uswatul, “Menumbuhkan nilai-nilai karakter anak melalui permainan egrang batok
kelapa.” Kompasiana. 7 Desember 2017.
https://www.kompasiana.com/usfitriyah/5a291d9d3c2c75254d07c7d4/ (14 Oktober
2018).
Jannah, Miftakhul dan Kusuma Dwi Putra, vol. 1 no. 03 2013, Perkembangan Kemandirian
Anak Usia Dini (Usia 4-5 Tahun) Di Taman Kanak-Kanak Assalam Surabaya, Studi
Psokologi Universitas Negeri Surabaya, https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id,>jurnal,
(09 September 2018).
Perdani, Putri Admi, 2013, Peningkatan Ketrampilan Sosial Melalui Metode Bermain
Permainan Tradisional pada Anak TK B. diambil tanggal 29 September 2018, dari
pps.unj.ac.id.
Sa’ida, Naili, “Kemandirian Anak Kelompok A Taman Kanak‐Kanak Mandiri Desa Sumber
Asri Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar,” Jurnal Pedagogi, vol. 2 no. 3 (Agustus
2016), http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/Pedagogi/article/download/541/873
(14 Oktober 2018).

13

Anda mungkin juga menyukai