Anda di halaman 1dari 25

Krisis dalam PR

Kecelakaan Grab wheels dalam


Menjaga Citra Perusahaan
Hello!
I am Group 1
I am here because I love to give presentations.

2
Member's name
Group 4

Anisa
Nurhandayani
202104012

Rahiella Syahidah Zahra Adelia


202104002 202104038
Roadmap
Tahap
Anatomi Krisis Pengendalian
4 3

Penyebab krisis Rencana komunikasi


Krisis
4
1.
Anatomi Krisis
Crisis Anatomy
Anatomi Krisis
1. Tahap Prodormal. Para petugas tidak memakai atribut perusahaan
sehingga koordinasi yang terjadi kurang jelas.
2. Tahap Akut. Terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan pengguna Grab
Wheels meninggal dunia. Kecelakaan tersebut menjadi topik hangat
dimasyarakat dan liputan berbagai media.
3. Tahap Kronis
a). Melakukan edukasi berkendara aman menggunakan Grabwheels.
b). Melakukan tindakan corrective action untuk memperbaiki dan menjaga
citra.
4. Tahap Resolusi. Perusahaan melakukan survey bertajuk bukti nyata
dampak sosial dari GrabWheels. 6
2.
Penyebab Krisis

Control Stage
“Kecelakaan Grab wheels Pada
Akhir tahun 2019 dalam Menjaga
Citra Perusahaan.”


8
Penyebab Krisis
◉ Pada 11 November 2019 terjadi kecelakan yang mengakibatkan
pengguna Grabwheels meninggal dunia karena terjadinya kesalahan
komunikasi antara pengguna GrabWheels dengan petugas yang berjaga
dan kecelakaan pengguna Grabwheels menjadi topik hangat di
lingkungan masyrakat terutama di dunia maya, tidak hanya itu kejadian
tersebut juga tidak luput dari pemberitaan media, baik itu media cetak,
elektronik maupun portal berita online.

9
Kronologi
◉ Pada pertengahan tahun 2019, Grab Indonesia merilis produk atau jasa
baru yaitu “grabwheels” (skuter listrik atau otoped listrik) yang bisa
digunakan oleh masyarakat melalui aplikasi online “Grab”. Di saat
antusias masyarakat terhadap grabwheels ini semakin tinggi, namun
musibah pun tak bisa dihindari, pada 11 november 2019 terjadi
kecelakaan yang mengakibatkan pengguna grabwheels meninggal
dunia. Kecelakaan pengguna grabwheels menjadi topik hangat di
lingkungan masyarakat bahkan menjadi topik hangat liputan berbagai
media.

10
3.
Tahap Pengendalian

Control Stage
Identifikasi Masalah
◉ Apa penyebab umum terjadinya kecelakaan produk grabwheels?
80% akibat jatuh, 11% akibat tabrakan dengan benda, 9% akibat tertabrak
kendaraan.
◉ Mengapa bisa terjadi kecelakaan ketika menggunakan produk
grabwheels?
Karena penggunaan grabwheels sering di pakai bukan pada tempatnya dan
besarnya resiko pengguna grabwheels serta kurangnya pengaman apabila
terjadi kecelakan.
◉ Apa sebabnya resiko menjadi besar untuk menggunakan produk
grabwheels?
12
Sebab resiko besar yaitu karena kesadaran masyarakat masih kecil.
Analisis Krisis
◉ Informasi ini sudah tersebar sampai mana?
Informasi ini sudah tersebar ke sejumlah negara di dunia.
◉ Apakah sudah mengurangi kepercayaan publik terhadap produk?
Sejumlah negara sudah membatasi dan bahkan ada yg melarang
pengoperasian grabwheels di ruang ruang publik.
◉ Apakah sudah mengurangi pembeliaan terhadap produk kita?
Belum adanya pengurangan dan warga pun sudha lebih was was lagi dalam
mengendarain grabwheels.

13
Isolasi Krisis
◉ Menghubungi pihak keluarga korban dan memberikan dukungan
penuh serta bantuan kepada korban dan keluarganya.

14
Mengidentifikasi sesuai
dengan teori dan
strategi

”15
Non-existance Strategy
◉ Dari hasil pengamatan ditemukan bahwa dalam fase pra krisis,
sebelum terjadinya krisis yang disebabkan oleh kecelakaan
pengendara Grabwheels, Grab Indonedia sudah melakukan
komunikasi yang baik dan juga memberikan edukasi kepada
stakeholders terkait potensi krisis yang mungkin terjadi terkait
penggunaan Grabwheels ini.
◉ Hal tersebut menunjukkan bahwa Grab Indonesia memahami bahwa
produk atau jasa yang mereka tawarkan memiliki potensi krisis
terutama jika pengguna tidak bisa menggunakan Grabwheels dengan
16
baik dan sesuai aturan.
Distance Strategy
◉ Pada strategi ini CEO of GrabWheels, TJ Tham langsung
memberikan klarifikasi pada media dan ucapan bela sungkawa
terhadap keluarga korban “Segenap manajemen Grab menyesali
kejadian ini dan turut berduka cita bagi keluarga dan rekan yang
ditinggalkan.”
◉ Pada tahapan ini Pihak Grab tidak sekedar menyampaikan
belasungkawa terhadap kecelakaan yang terjadi, namun mereka
juga bergerak cepat untuk menghubungi keluarga korban untuk
memberikan dukungan dan bantuan serta menjadikan prioritas yang
harus diutamakan. 17
Integration Strategy
◉ Pada strategi ini CEO Grabwheels muncul dalam klarifikasi dengan awak
media. Hal ini menunjukkan tanggung jawab penuh dari perusahaan yang
diwakili oleh pimpinan perusahaan dalam mengahadapi krisis yag terjadi.
Kemudian dilihat dari informasi yang disampaikan oleh CEO Grabwheels
terkait duka yang mendalam dan bela sungkawa mereka terhadap kecelakaan
yang terjadi.
◉ Komunikasi ini menunjukkan komunikasi empati yang sangat diperlukan
dalam respon krisis. Empati perusahaan terhadap korban menjadi sorotan
penting bagi semua lapisan stakeholders, hal ini menandakan bahwa
perusahaan peduli dan tidak mementingkan diri sendiri disaat krisis
melanda.
18
Mortification Strategy

◉ Pada tahapan ini Grab tidak hanya berkomunikasi pada korban tetapi
juga kepada media telah melakukan respon krisis yang sangat baik.
Selain itu Grab juga melakukan survey bertajuk bukti nyata dan
hasilnya 9 dari 10 masyarakat Jakarta sangat mendukung adanya
GrabWheels. Ini menunjukkan kalo stakeholder memberikan respon
baik dan positif serta menerima adanya GrabWheels.

19
Suffering Strategy
◉ Pada tahapan ini Grab telah memberikan sanksi kepada pengguna yang
masih melanggar aturan yang telah ditentukan termasuk juga undang-
undang lalu lintas yang berlaku. Seperti yang disampaikan oleh Head of
Public Affairs Grab Indonesia Tri Sukma Anreiano mengatakan” Grab akan
memberikan sanksi kepada pengendara Grabwheels yang tidak memakai
helm, dibawah umur dan berboncengan, berupa denda Rp 300 ribu hingga
penangguhan akun Grab”. (Siddiq 2020)
◉ Dari penjelasan terkait sanksi yang akan diberikan Grab di atas,
menunjukkan bahwa Grab benar-benar belajar dari insiden atau krisis yang
telah terjadi sebelumnya. Dengan diberikannya sanksi serius seperti hal
tersebut, diaharapkan angka kecelakaan dan pelanggaaran semakin kecil.
20
4.
Rencana Komunikasi Krisis

Crisis Communication Plan


Tahap Pra Krisis
Beberapa hal yang dilakukan PR dalam menjalin hubungan baik dengan
stakeholder :
1. Internal stakeholder
• Pihak grab melakukan gerakan 100 sebar kebaikan kepada karyawan. Guna
menjalin hubungan baik dengan mitra grab dan mengapresiasi hasil kerja
mereka yang diatas rata rata
• Pihak grab sendiri selalu trasparant dalam kebijakan kebijakan kepada para
investor atau pemegang saham, melalui laporan rutin dalam jangka waktu
tertentu

22
Tahap Pra Krisis
2. Eksternal stakeholder
◉ Grab melakukan kolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik
Indonesia untuk terus mendukung peningkatan literasi digital di Indonesia, termasuk bagi
pengusaha kecil dan menengah di Indonesia Timur
◉ Grab turut mendukung pemerintah dalam pembahasan isu-isu teknologi krusial di forum
nasional dan internasional, khususnya Forum Ekonomi Digital dan Presidensi G20 Indonesia
2022.
◉ Grab Protect khusus, bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
dengan menyediakan adanya 100 armada GrabWheels di Rumah Sakit Darurat Penanganan
COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran untuk kemudahan mobilitas tenaga medis.
◉ Grab mendonasikan 30 Unit GrabWheels untuk kepolisian untuk bantu operasional selama
masa transisi menuju adaptasi kebiasaan 23
baru.
Tahap Krisis & Pasca Krisis
◉ Membuat press release mengenai kejadian ini
◉ Mengadakan press conference untuk mengklarifikasi kejadian sekaligus
memberikan ucapan belasungkawa pada keluarga korban.
◉ Memperbaiki sistem dalam kenyamanan dan keamanan pengguna
◉ Mempertegas aturan berkendara dengan aman menggunakan grabbwhells
dan memberikan sanksi jika melanggar
◉ Menggencarkan edukasi perihal keselamatan menggunakan grabwhells

24
Thanks!
Any questions?

25

Anda mungkin juga menyukai