Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN

PENARIKAN PERALATAN MEDIS RUMAH SAKIT


RSU HARAPAN IBU PURBALINGGA

I. PENDAHULUAN
Setiap peralatan terutama peralatan elektronik yang sederhana maupun yang
canggih mempunyai masa pakai yang berbeda, tergantung dari berbagai penyebab
tidak lepas kemungkinan dari kualitas produksi setiap alat medis.
Upaya pemeliharaan berkala sangat membantu untuk memperpanjang usia
pakai alat medis, tetapi kerusakan akibat internal peralatan medis tidak dapat
diduga dan seringkali menyebabkan alat medis tersebut tidak mungkin diperbaiki
lagi, dalam arti perbaikan memerlukan biaya yang hamper menyamai dengan
harga pengadaan unit baru, keadaan dimana frekuensi kerusakan alat medis sudah
sering terjadi, sehingga mengganggu pelayanan. Dari beberapa hal tersebut
diperlukan suatu tindakan untuk menarik alat dari aktifitas pelayanan Rumah
Sakit.

II. LATAR BELAKANG


Peralatan medis merupakan salah satu tumpuan penting pada pelayanan rumah
sakit, kegagalan peralatan medis berdampak pada pelayanan dan manajemen
rumah sakit. Pengelolaan pemeliharaan peralatan medis telah diupayakan untuk
mencegah dan meminimkan kemungkinan kegagalan tersebut, tetapi ada suatu
keadaan yang seringkali tidak dapat dihindari yaitu kerusakan internal dari alat itu
sendiri misalnya komponen elektronik digital dan integrated komponen.
Jika kerusakan pada alat yang sama tersebut sudah semakin sering dan atau
biaya perbaikan hampir menyamai pengadaan unit baru maka diperlukan
kebijakan untuk menarik alat tersebut dari aktifitas pelayanan. Jika barang tersebut
masih pada masa garansi maka penarikan barang dilakukan dengan kesepakatan
dengan pihak pemasok (pemberi garansi).

III. TUJUAN
Tujuan Umum
1. Sebagai acuan langkah-langkah penarikan peralatan medis

1
2. Menetapkan kejelasan alur penarikan peralatan medis
3. Menetapkan kejelasan status alat yang ditarik sebagai barang “AFKIR”
Tujuan Khusus
1. Memberikan pelayanan yang baik dan aman dan sesuai standar

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kegiatan Pokok
Menyelenggarakan upaya perbaikan terhadap alat medis yang bermasalah
- Pemeriksaan fungsi alat medis
- Analisa dan praduga sumber masalah
- Upaya pengadaan komponen yang bermasalah
- Menelaah dan menimbang perlu tidaknya (layak) untuk diperbaiki
2. Rincian Kegiatan
- Menyelenggarakan upaya perbaikan
- Memutuskan status alat medis tersebut layak atau tidak untuk diperbaiki
berdasarkan pada:
 Biaya perbaikan
 Frekuensi kerusakan / masalah yang berulang pada alat medis tersebut
- Merencanakan pengajuan usulan penarikan alat medis tersebut dengan
tulisan “AFKIR”

V. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Melihat status aktifitas dan umur pemakaian alat medis yang bermasalah
2. Memperhatikan tingkat masalah dan frekuensi masalah yang timbul pada alat
medis tersebut
3. Menentukan kelayakan perbaikan alat medis tersebut
4. Menentukan resiko yang timbul jika alat tetap dioperasikan setelah diperbaiki
5. Berdasar pertimbangan-pertimbangan tersebut mengusulkan menarik alat
medis dari aktifitas pelayanan dan dinyatakan status “AFKIR”

VI. SASARAN
Terselenggaranya pelayanan rumah sakit dengan peralatan medis yang baik dan
aman bagi pasien rumah sakit.

VII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


2
Evaluasi secara subyektif dilakukan terhadap suatu alat medis yang sering
bermasalah, baik mengenai usia aktifitas pelayanan, kualitas produksi, makin
sering tidaknya alat tersebut bermasalah, upaya maksimal perbaikan dan
kemungkinan penetapan status penarikan alat medis tersebut.
Laporan teknis dan pertimbangan dibuat untuk disampaikan dengan unit terkait
hingga proses penarikan alat medis tersebut sesuai prosedur.

Purbalingga, 3 Januari 2017


Kepala PSRS

Ovi Riyanto

Anda mungkin juga menyukai