Oleh
Endang Hermawan1), Dini Pebriyani2), Dwi Nurita Julianty3), Futri Safitri4) & Galih Tri
Laksono5)
1,2,3,4,5UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Abstrak
Empowerment of village communities through village government is needed to develop the
potential and capabilities of rural communities who are often marginalized. Therefore, the village
government is required to develop and maximize human resources with various kinds of
community empowerment programs specifically designed to raise the socio-economic welfare of
rural communities, such as that of the Tirtawangunan Village Government, Sindangagung District,
Kuningan Regency, West Java Province. The research data were collected through field studies
and literature studies. The purpose of this research is to find out how community empowerment is
carried out by the local village government. The results of this study indicate that the
Tirtawangunan Village Government has implemented community empowerment maximally by
allocating a budget for each community empowerment program even though obstacles remain in
each program. The Tirtawangunan Village Administration has also collaborated with the private
sector to drive any programs that involve the private sector so that the impact is felt by all
Tirtawangunan Village residents.
Keywords: The Role Of The Village Goverenment, Empowernment, &Resident.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.1 Juni 2021 193
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
sebagai upaya untuk mewujudkan kuat, besar, modern dan berdaya saing tinggi
kemampuan dan kemandirian dalam dalam mekanisme pasar yang benar. c.
kehidupan bermasyarakat. (Dewi dan Ratih, Perubahan struktural. Perubahan dari
2020: 39-40) ekonomi tradisional ke ekonomi modern,
5. Prinsip dan Dasar Pemberdayaan. Prinsip dari ekonomi lemah ke ekonomi yang kuat.
utama dalam mengembangkan konsep Langkah-langkah proses perubahan struktur
pemberdayaan masyarakat menurut Drijver 1. Pengolahan SDM; 2. Penguatan
dan Sajise (dalam Sutrisno, 2005, hlm. 18) kelembagaan; 3. Penguasaan teknologi; dan
ada lima macam yaitu: a. Pendekatan dari 4. Pemberdayaan sumber daya manusia. d.
bawah. Pada kondisi ini pengelolaan dan Pemberdayaan ekonomi rakyat.
para stakeholder setuju pada tujuan yang Memberikan kesempatan berusaha yang
ingin dicapai untuk kemudian sama, dan hanya memberikan suntikan
mengembangkan gagasan tersebut dan modal sebagai stimulan, tetapi harus dijamin
beberapa tahapan setahap demi setahap adanya kerjasama dan kemitraan yang erat
untuk mencapai tujuan yang telah antara yang telah maju dengan yang masih
dirumuskan sebelumnya. b. Partisipasi. Di lemah dan belum berkembangan. e.
mana setiap aktor yang terlibat memiliki Kebijakannya dalam pemberdayaan
kekuasaan dalam setiap fase perencanaan ekonomi rakyat. f. Kegiatan pemberdayaan
dan pengelolaan. c. Konsep berkelanjutan. masyarakat mencakup: -Peningkatan akses
Merupakan pengembangan kemitraan bantuan modal usaha. -Ueningkatan akses
dengan seluruh lapisan masyarakat sehingga pengembangan SDM, dan - Peningkatan
program pemberdayaan dapat diterima oleh akses ke sarana dan prasarana yang
masyarakat. d. Keterpaduan. Yaitu mendukung langsung sosial ekonomi
kebijakan dan strategi pada tingkat lokal, masyarakat lokal.
regional, dan nasional. e. Keuntungan sosial
dan ekonomi. Merupakan bagian dari METODE PENELITIAN
program pengelolaan. Dalam penelitian ini metode yang
6. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. digunakan adalah metode deskriptif kualitatif di
Ismawan dalam (Mardikanto, totok dan mana jenis penelitian yang memberikan
Soebiato: 2017) menetapkan adanya 5 (lima) gambaran tentang pemberdayaan masyarakat
program strategi pemberdayaan yang terdiri dalam bidang ekonomi. Menurut Maleong
dari : a. Pengembangan sumber daya penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian
manusia; b. Pengembangan kelembagaan yang bermaksud untuk memahami fenomena
kelompok; c. Penumpukan modal tentang apa yang dialami oleh subjek
masyarakat (swasta); d. Pengembangan penelitian, secara holistik, dengan cara
usaha produktif; e. Penyediaan informasi deskriptif pada suatu konteks khusus secara
tepat guna. ilmiah dan dengan memanfaatkan berbagai
7. Konsep Pemberdayaan Ekonomi. Dari metode ilmiah. Dalam penelitian ini data primer
berbagai tulisan Sumodiningrat konsep diperoleh langsung dari pemerintah desa yang
pemberdayaan ekonomi secara ringkas dapat dilakukan melalui observasi dan wawancara.
di kemukakan sebagai berikut: a. Adapun sumber data yang dipakai oleh peneliti
Perekonomian rakyat. Perekonomian yang untuk melengkapi data tersebut adalah
diselenggarakan oleh rakyat. Perekonomian informan dengan jumlah informan dalam
Nasional yang berakar pada potensi dan penelitian ini adalah 2 informan yang terdiri
kekuatan masyarakat secara luas untuk dari Aparat Pemerintah Desa dan Masyarakat
menjalankan roda perekonomian mereka Desa. Teknik pengumpulan data dalam
sendiri. b. Pemberdayaan ekonomi rakyat. penelitian ini adalah studi kepustakaan dan
Usaha untuk menjadikan ekonomi yang studi lapangan (observasi dan wawancara).
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
194 Vol.2 No.1 Juni 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
HASIL DAN PEMBAHASAN pembelajaran terutama di bidang kesehatan. b.
Peran Pemerintah Desa Sebagai Pelaksana Bidang Ekonomi. Pemberdayaan dibidang
Kebijakan. Di dalam pemerintahan desa, ekonomi, pemerintahan desa memberikan
Kepala Desa dengan Lembaga Pemberdayaan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat.
Masyarakat Desa bekerja sama dan saling Pelatihan yang di berikan adalah salah satunya
membantu dalam penyusunan perencanaan yaitu pelatihan membatik tujuan nya adalah
program pemberdayaan masyarakat desa. Kerja supaya ibu-ibu kader dan masyarakat setelah di
sama yang dilakukan oleh pemerintahan desa berikan pelatihan sekaligus dibina langsung
berupa penyusunan rencana pemberdayaan oleh tim kreatif membatik dari kuningan dapat
yang menghasilkan sebuah kebijakan. di kembangkan kembali kepada masyarakat,
Kebijakan yang dirumuskan dalam rangka sehingga timbul minat dari masyarakat dalam
pemberdayaan masyarakat desa adalah: a. pemberdayaan membatik ini menjadi salah satu
Meningkatkan peran seta masyarakat dalam dorongan pengembangan di bidang
menyukseskan pemberdayaan masyarakat desa. perekonomian. Namun dengan hal itu terkait
b. Meningkatkan pemberdayaan aparatur desa dengan SDM yang sudah menjadi tolak ukur
dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan pemberdayaan di masyarakat yaitu kesiapannya
desa. dan waktunya yang mungkin belum sinkron
Peran Pemerintah Desa Dalam Melakukan belum tepat dengan kondisi pada saat ini karena
Pemberdayaan Masyarakat Desa. Semenjak masa pandemi. c. Bidang Pertanian.
Tahun 2020 di pemerintahan desa memang Pemberdayaan di bidang pertanian yaitu
adanya pemberdayaan desa di berbagai bidang, Pembajakan sawah menggunakan mesin
termasuk di bidang ekonomi, kesehatan, dikarenakan mayoritas penduduk di desa
pertanian, dan pendidikan. Kepala desa Tirtawangunan ini adalah petani jadi
Tirtawangunan mempunyai peran penting diadakannya pemberdayaan ini. Selanjutnya
dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat untuk bidang pertanian diadakan lomba Tandur
salah satunya melakukan pembinaan, dengan salah satu program pemberdayaan, minat ke
adanya pembinaan ini di harapkan masyarakat depannya atau tujuan ke depannya adalah ingin
desa Tirtawangunan mempunyai keinginan mengembangkan bagaimana tingkat
untuk ikut serta dalam setiap kegiatan pengembangan dalam hal tandur lebih cepat
pemberdayaan masyarakat. a. Bidang lebih bagus dan bisa menghasilkan lebih baik.
Kesehatan. Untuk bidang kesehatan yang sudah d. Bidang Pendidikan. Pemerintahan desa
berjalan yaitu adanya kegiatan Posyandu. dalam program ini tetapi belum terlalu nampak.
Kegiatan posyandu ini dibagi untuk tiga Program memberikan wadah kepada
kategori Balita, Remaja, dan Lansia. Posyandu masyarakat didesa khususnya untuk para
ini dibentuk oleh pemerintah dan telah di pelajar atau mahasiswa membentuk sebuah
sahkan untuk ditindak lanjuti. Dalam organisasi “Cendikiawan Muda” di mana
pelaksanaan posyandu ini mempunyai pemerintah memotivasi mahasiswa dalam
perbedaan waktu dalam pelaksanaannya, untuk bidang pendidikan ini guna untuk mendorong
posyandu remaja dilakukan 1 kali dalam agar dapat memudahkan pemerintahan desa
sebulan, posyandu balita 1 kali dalam sebulan memberi bekal dan juga pengalaman untuk para
tetapi berbeda tanggal dengan posyandu mahasiswa yang terlibat. Mahasiswa di sini
remaja, untuk lansia memiliki perbedaan waktu dikelompokkan kembali untuk mempunyai
karena posyandu untuk lansia diadakan dalam tugas nya sesuai dengan kemampuan yang
rentang waktu 3 bulan sekali. Fungsi dari dimiliki dan setiap kelompok mempunya tugas
posyandu khususnya posyandu remaja ini untuk nya masing-masing sesuai bidangnya agar
mendidik remaja agar kedepanya supaya dapat mudah untuk dijalankan. e. Bidang
dikader kesehatan remaja pun ikut serta dalam Teknologi. Pemerintahan desa memfasilitasi
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.1 Juni 2021 195
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
masyarakat dengan menyediakannya fasilitas program pemberdayaa ini bersumber dari
kepada masyarakat berupa internet untuk APBDes di anggarakan dan dialokasikan sesuai
pembelajaran di masa pandemi. Dengan dengan aturan-aturan dalam kebutuhan
fasilitas ini masyarakat dapat memanfaatkan program pemberdayaan, meskipun anggran-
fasilitas yang diberikan kepada para pelajaran anggaran yang diberikan menyusut atau
untuk memudahkan pelaksanaan pembelajaran berkurang karena masa pandemik tetapi
secara daring. Fasilitas internet ini sudah pemerintahan desa tetap memaksimalkan untuk
berjalan 2-3 bulan. f. Bidang kepemudaan. program pemberdayaan masyarakat.
Pemerintahan desa membentuk kumpulan para Prioritas Program Pemberdayaan. Hal yang
pemuda usia 17-45 tahun atau dapat dikatakan sangat penting dalam terlaksananya program
sebagai usia produktif dibentuk lah “karang pemberdayaan di pemerintahan desa yaitu
taruna”. Karang taruna di sini di ialah wadah dengan peningkatan Sumber Daya Manusia
untuk para pemuda serta pemudi yang berperan (SDM). Pemerintahan desa juga sedang
aktif agar dapat mengembangkan kreatifitasnya memaksimalkan optimalisasi pendataan
untuk ikut serta dalam pemberdayaan dimasyarakat, seperti pendataan SIMPADES
masyarakat. Tetapi dalam bidang ingin dalam (Sistem Pemerintahan Desa), SISKUDES
pelaksanaan nya kurang maksimal karena (Sistem Keuangan Desa), Sistem Sapa Warga,
sebagian anggota karang taruna tersebut dll. Dalam pendataan ini membutuhkan waktu
memang masih pelajar ataupun mahasiswa yang cukup lama karena diharapkan dari
yang mempunyai kesibukan di luar dari karang pendataan ini pemerintah desa dapat
taruna. Pemberdayaan dibidang ini memang memsinkronkan data dengan kebutuhan yang
dikhususkan untuk para pemuda/pemudi dalam sudah diatur dalam peraturan Kemendes, dan
mengembangkan kreatifitasnya serta bertukar pendataan ini juga ikut mensukseskan akan
pikiran dengan para anggota lainnya. Biasanya berjalanya program khususnya program
karang taruna ini dapat dikatan sebagai kesehatan, peningkatan program sosial.
penggerakan dalam pelaksanaan pemberdayaan Pendataan ini berimbas untuk dapat mendata
khususnya yang berkaitan dengan para secara akurat.
pemuda/pemudi di Desa Tirtawangunan. Dan Peningkatan peran serta masyarakat dalam
di dalamnya di berikan program kembali yang menjalankan program-program
diwenangkan kepada para anggotanya. Adapun pemberdayaan. Masyarakat memang dalam
program yang masih di rencanakan oleh menjalankan program-program ini ada yang
pemerintahan desa untuk 2021 ini adalah peduli ataupun sebaliknya. Harapan selaku
mebeuler untuk pembuatan prasarana desa pemerintah desa dalam bidang pemberdayaan
seperti pembuatan meja. Masih tahap ini melihat dari segi skala prioritas, meskipun
perencanaan dan dalam persiapan skala prioritas ini ada yang tidak tersampaikan
penganggaran. dan ada juga yang tersampaikan kepada
Respon Masyarakat Terhadap Program masyarakat. Untuk ini pemerintah desa
Pemberdayaan Desa. Respon masyarakat menanggapi dari masyarakat adapun
terhadap program pemberdayaan masyarakat masyarakat yang mau ikut serta dalam
sekitar 60-70% dalam pemberdayaan yang menjalankan program dan ada juga sebagian
dibentuk pemerintahan desa ini mereka antusias masyarakat tidak peduli atau kurang ikut serta
dan minat dala program tersebut sehingga dapat dalam menyukseskan jalannya program ini.
menciptakan hasil-hasil dan karyanya Pemerintah di sini mempunyai tugas untuk
walaupun memang belum maksimal dalam dapat memotivasi masyarakat dalam ikut serta
pencapaian hasilnya. dalam mewujudkan program ini agar berjalan
Sumber Pendanaan Pemerintah Desa untuk sebagaimana mestinya. Pemerintah
pelaksanaan Program Pemberdayaan. Dana mengusahakan masyarakat agar mempunyai
yang di gunakan pemerintah untuk pelaksanaan daya tarik terhadap jalannya program ini
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
196 Vol.2 No.1 Juni 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
sedikitnya 30-40% untuk minat tiap sangat dibutuhkan dalam proses pemberdayaan
masyarakatnya. dikarenakan memang pemberdayaan
Disini pemerintah ditugaskan untuk dapat membutuhkan waktu sedikit lebih lama dalam
mensosialisasikan dan pengenalan atau adanya menjalankannya.
pendekatan kepada masyarakatnya. Tujuannya
karena ingin hasil yang telah direncanakan PENUTUP
dapat tercapai. Kesimpulan
Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat. Berdasarkan dari hasil penelitian yang
Faktor pendukung dalam pemberdayaan dilakukan, dapat ditarik kesimpulan:
masyarakat Desa adalah sebagai berikut: a. Pemerintahan Desa Tirtawangunan sudah
Adanya dukungan masyarakat serta masukan- mengoptimalkan program pemberdayaan
masukan dari masyarakat yang didapat dari dengan maksimal dengan memberikan
musyawarah desa. Masukan masukan ini sangat anggaran untuk pemberdayaan, dikarenakan
berguna bagi pemerintahan desa untuk masa pandemi ini jadi adanya sedikit ada
mengetahui kelemahan serta kelebihan apa hambatan dalam pelaksanaan program -
yang dimiliki oleh pemerintahan desa tersebut. program pemberdayaan. Walaupun dalam
b. Kerjasama pemerintahan desa dengan pihak kenyataannya anggaran telah disusutkan untuk
swasta dalam memperdayakan masyarakat. proses pemberdayaan ini tetapi pemerintah desa
Adanya kerjasama yang baik antara mengusahakan agar tidak terlalu
pemerintahan desa, pihak swasta serta mempengaruhi dalam pemberdayaan kepada
masyarakat dapat meningkatkan khususnya di masyarakat ini. Pemerintahan desa mempunyai
bidang ekonomi. Masyarakat akan memperoleh kerja sama yang baik dengan pihak swasta
kesempatan pekerjaan sedangkan pihak swasta maupun masyarakat, sehingga ketiganya dapat
akan memperoleh keuntungan dari pemerintah memanfaatkan antara satu dengan yang
desa dan masyarakat desa. c. Anggaran Dana. lainnya.
Anggaran dana ini merupakan salah satu faktor
pendukung dalam pemberdayaan masyarakat DAFTAR PUSTAKA
desa. Dengan adanya anggaran dana yang [1] Widjaja,Anton.W.(2003).Peme
sesuai dengan target pemberdayaan maka akan Desa/Marga Berdasarkan UU No 22
cepat terealisasikan. Dengan adanya Tahun 1999 tentang Pemerintahan
pemberdayaan ini dilihat mampu menjadikan Daerah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
yang tidak biasa menjadi suatu kebiasaan [2] Suharto, Edi.(2006).Membangun
didalan masyarakat. Faktor Penghambat. masyarakat memberdayakan rakyat.
Faktor penghambat dalam pemberdayaan ini Bandung: Refika Aditama.
ialah: a. Partisipasi masyarakat. Partisipasi [3] Maryani, Dedeh dan Ruth
masyarakat desa Tirtawangunan dalam Roselin.(2019).Pemberdayaan
pemberdayaan ini memang kurang dikarenakan Masyarakat. Yogyakarta:Deepublish
masih ada masyarakat yang kurang peduli, [4] Kusuma, Dewi &Ranika Ratih.(2020).
sibuk dalam pekerjaan, serta tidak berani dalam Pengaruh Transparansi Pengelolaan
menyampaikan pendapatnya atau mengajukan Keuangan Dana Desa dan Pemberdayaan
usulan secara langsung sehingga proses Masyarakat Terhadap Kesejahteraan
pemberdayaan di masyarakat kurang optimal Masyarakat Desa Sidoharjo, Jurnal Kajian
atau adanya kendala dalam pelaksaan nya. b. Bisnis, Vol. 28(1), 35-50
Ketersediaan waktu. Dikarenakan masa [5] Sutrisno, D. (2005). Pemberdayaan
pandemi ini dari sisi waktu salah satunya Masyarakat dan Upaya Peningkatan
sebagai faktor penghambat, mediasi watu dalam Pengelolaan Jaringan Irigasi
belum tersedia. Karena waktu di sini memang Mendut Kabupaten Semarang.Program
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.1 Juni 2021 197
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Studi Perencanaan Wilayah dan Kota,
Fakultas Teknik Universitas Diponogoro.
[6] Mardikanto, Totok dan Poerwoko
Soebiato.(2006).Pemberdayaan
Msyarakat Dalam Perpektif Kebijakan
Publik.Bandung:Alfabeta.
[7] Moleong.(2006). Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung : PT.
Remaja.Rosdakarya.
[8] Presiden RI. (2005), Peraturan Pemerintah
Nomor 72 Tahun 2005. Tentang Desa, Di
Tetapkan Pada Tanggal 30 Desember
2005.
[9] Engkus, E. (2017). Administrasi Publik
dalam Perspektif Ekologi. JISPO Jurnal
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 7(1), 91-101.
[10] Ulumiyah Ita, Abdul dan Lely. Peran
Pemerintah Desa Dalam Memperdayakan
Masyarakat Desa, JAP. Vol. 1. No. 5, Hal.
890-899.
[11] Engkus, E. (2013). Desentralisasi (Teori
yang Baik dengan Praktek yang buruk).
JISPO Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
(4), 1-16
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
198 Vol.2 No.1 Juni 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)