Anda di halaman 1dari 18

Ekosistem

Padang Lamun

Asisten Biologi Laut


Praktikum Biologi Laut
Lamun (Seagrass)

Lamun (seagrass) merupakan satu-satunya tumbuhan berbunga


(Angiospermae) yang memiliki rhizoma, daun, dan akar sejati
yang hidup terendam di dalam laut serta beradaptasi secara
penuh di perairan yang salinitasnya cukup tinggi.

Padang lamun adalah hamparan vegetasi lamun yang menutupi suatu


area pesisir atau laut dangkal yang dapat terbentuk oleh satu
spesies lamun (monospecific) atau lebih (mix vegetation) dengan
kerapatan tanaman yang padat (dense) atau jarang (sparse)
Morfologi Lamun

“Seagrass” atau Lamun


• Tanaman tingkat tinggi dan termasuk Divisio
Antophyta
• Bagian tanaman terdiri dari akar, rimpang, daun
yang tampak jelas dan dapat dibedakan
• Memiliki bunga dan buah

Seagrass berbeda dengan Seaweed


Seagrass adalah lamun, sedangkan seaweed
adalah Rumput Laut
Perbedaan Seagrass dan Seeweed
“Seagrass” atau Lamun “Seaweed” atau Rumput Laut
• Tanaman tingkat tinggi • Tanaman tingkat rendah
• Termasuk Divisio Antophyta • Termasuk Divisio Thallophyta.
• Bagian tanaman terdiri dari akar, • Bagian tanaman terdiri dari thallus
rimpang, daun yang tampak jelas karena tidak memiliki akar batang
dan dapat dibedakan dan daun yang jelas
• Memiliki bunga dan buah • Memiliki spora
• Struktur akar yang kompleks untuk melabuhkan • Holdfast sederhana untuk berlabuh ke substrat
tanaman di sedimen, dan mengekstrak nutrisi dan keras seperti batu atau karang.
mineral
• Fotosintesis terbatas pada sel dalam daun • Fotosintesis dilakukan oleh semua sel
• Mengangkut mineral dan nutrisi dalam aerenchyma • Penyerapan mineral dan nutrisi dari kolom air
dan lacunae (vena) melalui difusi
• Reproduksi melalui bunga, buah dan biji • Reproduksi melalui spora
Morfologi & Fisiologi Lamun
Akar
Memiliki akar yang lemah, berambut dan memiliki struktur diameter yang kecil. Sedangkan pada
spesies lainnya akarnya ada yang kuat dan berkayu. Fungsi akar lamun adalah untuk mengabsorbsi
nutrien dari kolom air dan bertindak sebagai penyimpanan untuk fotosintesis.

Rhizoma
Struktur rhizoma dan batangnya bervariasi di antara jenis-jenis lamun, sebagai susunan ikatan
pembuluh pada steleRhizoma bersama-sama dengan akar, menancapkan lamun pada substrat.
Rhizoma biasanya terkubur di bawah sedimen dan membentuk jaringan luar.

Daun
Terletak di bagian atas rhizoma dan pada rantingnya. Daun lamun adalah dengan tidak adanya
stomata dan terlihatnya kutikula yang tipis. Kutikula berfungsi untuk menyerap zat hara, walaupun
jumlahnya lebih sedikit dari yang diserap oleh akar dan batangnya
Bagian Morfologi Lamun

A. Tumbuhan Lamun
B. Bunga
C. Buah
D. Biji
Ciri-ciri umum Ekologis Padang Lamun

• Terdapat di perairan pantai yang landai, di daratan lumpur atau pasir,


• Pada batas terendah daerah pasang surut dekat hutan bakau atau di daratan terumbu
karang
• Mampu hidup sampai kedalaman 30 meter, di perairan tenang dan terlindung
• Sangat tergantung pada cahaya matahari yang masuk ke perairan,
• Mampu melakukan proses metabolisme secara optimal jika keseluruhan tubuhnya
terendam air termasuk daur generative,
• Mampu hidup di media air asin,
• Mempunyai sistem perakaran yang berkembang baik.
Faktor Pembatas Ekosistem Padang Lamun

• Kecerahan • Salinitas
Membutuhkan intensitas cahaya yang tinggi Sebagian besar memiliki kisaran yang lebar,
untuk melaksanakan proses fotosintesis. yaitu antara 10-40‰. Nilai salinitas optimum
untuk spesies lamun adalah 35‰.
• Kedalaman
• Substrat
Lamun pada umumnya hidup pada perairan
dangkal dengan kedalaman 1-35 m Padang lamun hidup pada berbagai macam
bergantung pada spesiesnya. Lamun pernah tipe substrat, mulai dari lumpur, lumpur
ditemukan hingga kedalaman 90 m pasiran, pasir, pasir lumpuran, puing karang
dan batu karang.
• Suhu/Temperatur:
• Kecepatan Arus
Dapat hidup pada suhu kisaran 25-35°C.
Kisaran temperatur optimal bagi spesies Mempengaruhi dalam transportasi telur,
lamun adalah 28-30°C. larva dan ikan-ikan kecil serta kondisi
substrat
Rantai
Makanan
Ekosistem
Padang
Lamun
Biota yang hidup dan Berasosiasi dengan Lamun
Biota Vertebrata Biota Avertebrata
• Mamalia seperti Dugong • Gartropoda: Kerang-Kerangan dan Siput
• Reptil seperti Penyu Laut

• Pisces seperti ikan pada umumnya pada • Arthopoda: Kepiting dan Udang-
fase larva dan juveline Udangan
• Echinodermata: Teripang, Bulu Babi,
• Aves : Beberapa spesies burung, bebek
Bintang Laut
dan angsa
• dll • Vermes (Cacing)
• Algae dan Bakteri
• dll
Status Kondisi Padang Lamun

KONDISI PENUTUPAN (%)

BAIK KAYA/SEHAT ≥ 60

RUSAK KURANG KAYA/KURANG SEHAT 30 – 59,9

MISKIN ≤ 29,9

Kepmen LH No 200 Tahun 2004 Kriteria Baku Kerusakan


dan Pedoman Penentuan Status Padang Lamun
1. Penyetabil dasar perairan dengan sistem perakarannya yang
dapat menangkap sedimen (trapping sediment),
Fungsi dan Peranan 2. Pelindung pantai dengan cara meredam arus,
Ekosistem Padang
Lamun 3. Sebagai produsen primer
4. Sebagai pendaur zat hara
Tergolong menjadi tiga: 5. Penghasil oksigen dan mereduksi 𝐶𝑂2 di dasar perairan.
❑ Secara Fisik
❑ Secara Kimia 6. Sumber makanan bagi organisme dalam bentuk detritus,
❑ Secara Biologi 7. Sebagai habitat dan tempat berlindung bagi biota laut,
8. Sebagai tempat daerah pemijahan (spawning ground), daerah
asuhan (nursery ground), tempat mencari makan ikan (feeding
ground), bagi biota-biota perairan laut,
Di Indonesia terdapat 12 spesies Spesies-Spesies Lamun
diantaranya:
✓ Enhalus acoroides,
✓ Thalassia hemprichii, Tiga spesies lainnya:
✓ Cymodocea rotundata, ❑ Halophila sulawesii merupakan jenis
✓ Cymodocea serrulata, lamun baru yang ditemukan oleh Kuo
(2007),
✓ Haludole pinifolia,
❑ Halophila becarii yang ditemukan
✓ Halodule uninervis, herbariumnya tanpa keterangan yang
✓ Halophila decipiens, jelas, dan
✓ Halophila ovalis, ❑ Ruppia maritima yang dijumpai koleksi
herbariumnya dari Ancol-Jakarta dan
✓ Halophila minor, Pasir Putih-Jawa Timur.
✓ Halophila spinulosa,
✓ Syringodium iseotifolium, dan Jumlah spesies lamun diperkirakan saat ini
✓ Thalassodendron ciliatum. ada sekitar 60 spesies
Hm
Ho
Halophila minor
Halophila ovalis

• Pembuluh daun melintang kurang dari 4-8


• Jumlah pembuluh daun melintang
• Helai daun kecil, bentuk oval, panjang
10 atau lebih
0,8-1,3 cm
• Permukaan daun tidak berambut
• Permukaan daun tidak berambut

Hd Hs Halophila spinulosa
Halophila decipiens
• Satu tangkai daun yang keluar dari
rhizome terdiri dari beberapa pasang
• Panjang helai daun 1-2,5 cm daun yang tersusun berseri
• Rambut daun pada kedua sisi • Seperti pakis
• Tepi daun bergerigi
Th
Tc Thalassia hemprichii
Thalassodendron ciliatum
• Bintik-bintik hitam kecil (sel
tannin) pada daun
• Rimpang tebal dengan skala
diantara tunas (shoot)
• Kelompok daun pada batang tegak • Daun berbentuk sabit (sedikit
• Daun berbentuk sabit dengan ujung melengkung)
bergerigi • Panjang daun 10-40 cm
• Rimpang berkayu

Cs Cymodocea serrulata

Cr Cymodocea rotundata
• Ujung daun bergerigi
• Lebar helai daun 5-9 mm)
• Panjang daun 6-15 cm dan
• Ujung daun membulat sering kali bergaris
• Helai daun sempit (lebar 2-4 mm) • Seludang daun berbentuk
• Panjang daun 7-15 cm segitiga
• Seludang daun berkembang dengan
baik
Hu Hp
Halodule uninervis Halodule pinifolia

• Ujung daun berbentuk trisula • Ujung daun membulat


• Satu pusat pembuluh daun • Satu pusat pembuluh daun
• Umumnya rimpang pucat, dengan • Umumnya rimpang pucat, dengan bekas luka
bekas luka daun berwarna hitam daun berwarna hitam

Ea Si
Enhalus acoroides Syringodium isoetifolium

• Daun sangat panjang, bentuk mirip • Penampang melintang daun


pita berbentuk silinder
• Rimpang tebal dengan rambut hitam • Ujung daun mengecil pada
panjang, dan akar seperti tali satu titik
• Panjang daun 30-150 cm • Panjang daun 7-30 cm
Thanks ありがとう

Anda mungkin juga menyukai