I. PENDAHULUAN
Keberhasilan penyelenggaraan suatu pelatihan/diklat ditentukan oleh banyak fakor,
diantaranya penentuan tujuan pelatihan/diklat, pengembangan kurikulum, penyusunan
program pelatihan/diklat, penetapan peserta dan wisyaiswara, penyelenggaraan
administrasi dan keuangan, proses pembelajaran, serta lingkungan fisik. Oleh karena itu,
lembaga kediklatan dituntut mampu menunjukkan profesionalitasnya sebagai
penyelenggara pelatihan/diklat, serta mampu menciptakan tenaga-tenaga fasilitator yang
handal dan profesional.
1
II. DATA UMUM PELATIHAN
Pelatihan yang diselenggarakan oleh Bidang Pelatihan dan Pengembangan
(LATBANG) Perwakilan BKKBN Provinsi NTT adalah Pelatihan Teknis Sistem Informasi
Keluarga (SIGA). Adapun tujuan dari pelatihan SIGA ini, yakni:
1. Tujuan Umum
Pelatihan Teknis Sistem Informasi Keluarga (SIGA) bagi operator dan administrator
data tingkat Kabupaten/Kota bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap
dan ketrampilan peserta dalam mengelola data yang terentri dalam aplikasi Sistem
Informasi Keluarga (SIGA).
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti Pelatihan Teknis Sistem Informasi Keluarga (SIGA), peserta
dapat:
a. Menunjukkan sikap Sikap Positif Pengelola Sistem Informasi Keluarga (SIGA)
b. Mempratikkan Tata Cara Pengelolaan Data Rutin Pelayanan KB
c. Mempraktikkan Pengantar Pengolahan Data dengan aplikasi SIGA
d. Mempraktikkan Pengolahan data rutin Pelayanan KB menggunakan aplikasi
SIGA
e. Mempratikkan Tata Cara Pengelolaan Data Rutin Pengendalian Lapangan
f. Mempraktikkan Pengolahan Data Rutin Pengendalian Lapangan menggunakan
aplikasi SIGA
g. Mempraktikkan analisis data SIGA
Pada akhir bulan Maret-April 2022, Perwakilan BKKBN Provinsi NTT, melalui bidang
Pelatihan dan Pengembangan (LATBANG), sudah melaksanakan pelatihan teknis new siga
dalam 2 angkatan. Untuk Angkatan I, pelaksanaannya pada 16-19 Maret 2022 dengan
sasarannya adalah tim pengelola data, yang masing-masing terdiri atas:
2
III. ANALISIS HASIL EVALUASI PELATIHAN
Saat ini, pengelolaan data rutin di aplikasi SIGA sudah/sedang berjalan sejak awal
tahun 2022. Berdasarkan pantauan admin provinsi, Playanan KB sudah tercatat dan
terlaporkan cukup signifikan. Hanya saja, masih terdapat beberapa kendala yang perlu
diperbaiki, termasuk Pencatatan dan Pelaporan Register DALAP yang masih belum optimal.
Sehubungan dengan persoalan ini, maka perlu dilaksanakan Pelatihan Teknis Sistem
Informasi Keluarga (SIGA) Tingkat Kabupaten/Kota.
3
disimpulkan bahwa untuk indikator pertama yakni mengenai efektifitas penyelenggaraan
pelatihan/diklat peserta menilai bahwa pelatihan ini sangat efektif karena memuaskan
para peserta dalam megikuti pelatihan.
2. Pelayanan Panitia
Untuk pelayanan panitia, 27 peserta sebagai responden menilai bahwa
pelayanan panitia dalam pelaksanaan pelatihan memuaskan. Hal ini terlihat dari
penilaian 11 peserta (40,7%) yang mengkategorikan pelayanan panitia masuk dalam
kategori memuaskan. Disusul 6 peserta (22,2%) yang menlihat pelayanan panitia baik
sekali dan 5 peserta (18,5%) menilai pelayanan panitia sangat memuaskan.
Sedangkan untuk kategori baik hanya 18,5% dan 3,2% terkategori cukup. Kesimpulan
yang dapat ditarik dari jawaban peserta pelatihan mengenai pelayanan panitia
dikategorikan memuaskan.
3. Penyediaan Akomodasi
Berdasarkan diagram ini, terdapat 10 peserta (37%) yang menilai bahwa akomodasi
4
yang disediakan penyelenggara sudah baik sekali. Kemudian kategori memuaskan
dipilih oleh 9 orang peserta (33,3%). Untuk kategori sangat memuaskan, hanya 3
peserta yang menilai demikian, dan hal ini juga sama dengan kategori cukup, di mana
hanya 3 peserta (11,1%) yang menilai bahwa akomodasi yang disediakan panitia
masuh tergolong cukup. Sisanya, terdapat 2 orang yang masih merasa bahwa
komodasi yang disiapkan panitia penyelenggara tergolong baik. Kesimpulannya,
peserta pelatihan menilai bahwa akomodasi yang disiapkann panitia penyelanggara
tergolong baik sekali.
4. Penyediaan Konsumsi
Dari diagram di atas, terlihat variasi jawaban atau penilaian peserta hampiir merata.
Mengenai konsumsi yang disajikan oleh panitia, 8 peserta menilai bahwa makanan
yang diberikan sudah baik sekali (29,6%). Sedangkan yang merasa sangat
memuaskan dan memuaskan masing-masing 25.9% atau sekitar 7 orang peserta
yang merasa demikian. Sedangkan yang merasa bahwa komsumsi yang disajikan itu
terkategori baik hanya 14,8% atau sekitar 4 orang. Sisanya hanya 3,8% (1 orang)
yang merasa konsumsi tergolong cukup.
5
Tidak jauh berbeda dengan
Diagram diagram
5: Pengaturan penilaian
Jadwal Diklat peserta terkait penyediaan konsumsi,
jika dilihat dari diagram di atas, maka dari 27 peserta, terdapat 7 peserta (25,9%) yang
menilai bahwa pengaturan jadwal pelatihan/diklat sangat memuaskan. Sedangkan
untuk kategori baik, baik sekali dan memuaskan, sama-sama dinilai oleh 6 orang
peserta (22,2%). Sisanya, hanya 2 peserta saja yang merasa bahwa jadwal diklat
yang telah disusun panitia masih tergolong cukup.
6
Diagram 7: Penyediaan Sarana Pelatihan/Diklat
Mengenai kebersihan kelas adan asrama, 27 peserta melihat masih cukup. Sekitar 9
orang (33,3%) menilai bahwa kualitas kebersihan kelas dan asrama masih cukup.
Sekalipun masih cukup banyak juga yang menilai baik sekali (29.6%). Akan tetapi,
diagram ini kemudian menjadi catatan penting bagi penyelenggara pelatihan untuk
terus memperhatikan kebersihan terutama asrama.
7
Diagram 9: Pelayanan fasilitas tempat ibadah dan olahraga
Diagram diatas menggambarkan bahwa fasilitas olahraga dan tempat ibadah masih
perlu diperhatikan oleh penyelenggara pelatihan. Hal ini tergambarkan jelas bahwa 8
orang (29.6%) mengkategorikan fasilitas tersebut baik sekali. Namum, masih
menjadi PR besar bagi panitia karena sekitar 7 orang (25,9%) masih menilai cukup.