Anda di halaman 1dari 6

STANDARD OPERATING PROCEDURES

PT. DUA PAKAR FUEL GAS TREATMENT PLANT


REKACIPTA
PACKAGE TALANG JIMAR
(Dehydration Systems)
No. Dokumen Tanggal Terbit Revisi
STANDARD OPERATING 002/FGTP-TLJ/V/2019 20 Mei 2019 1
PROCEDURS ------------------------------- -------------------- -------------------

Fuel Gas Treatment Adalah suatu teknologi untuk menangkap air dan uap air yang
Plant Package Talang terkandung di dalam gas alam yang akan digunakan sebagai gas
Jimar (Dehydration umpan untuk Gas Engine pada area Talang Jimar.
Systems)

Pengertian Standard Adalah Prosedur Standard untuk mengoperasikan unit Fuel Gas
Operating Procedures Treatment Plant Package (Dehydration Systems) dengan
Fuel Gas Treatment aman dan benar.
Plant Package Talang
Jimar (Dehydration
Systems)

Tujuan Memberikan prosedur standar operasional tentang unit Fuel


Gas Treatment Plant Package (Dehydration Systems);
Untuk menghindari kegagalan, kesalahan, dan inefisiensi
selama bekerja di lingkungan unit Fuel Gas Treatment Plant
Package (Dehydration Systems);
Untuk menghasilkan kinerja Fuel Gas Treatment Plant
Package (Dehydration Systems); yang optimal.

Prinsip Kerja Fuel Gas Prinsip dasar kerja Fuel Gas Treatment Plant Package
Treatment Plant (Dehydration Systems) yaitu dengan mendinginkan gas alam
Package Talang Jimar untuk mengkondensasikan air dan fraksi berat gas, kemudian
(Dehydration Systems) dilakukan Scrubbing pada gas hingga diperoleh gas dengan
kondisi saturated, selanjutnya dilakukan dehydration untuk
mengurangi kadar water vapour yang masih terkandung dalam
gas dengan menggunakan unit Contactor.

1
Prosedur Kerja Normal Persiapan:
1. Pastikan operator yang akan mengoperasikan unit Fuel
Gas Treatment Plant Package (Dehydration Systems)
dalam keadaan sehat;
2. Berdoalah sebelum bekerja;
3. Gunakan APD standar yang sesuai,
meliputi:
a. Coverall;
b. Sepatu Safety;
c. Helmet;
d. Safety Glasses;
e. Rubber and cotton glove;
f. Ear plug;
g. Masker;
h. Hand gloves;
4. Siapkan tools yang sesuai untuk pengoperasian unit Fuel
Gas Treatment Plant Package (Dehydration Systems);
5. Pastikan seluruh koneksi sudah terpasang dengan baik;
6. Pastikan tidak ada kebocoran gas;
7. Pastikan seluruh equipment unit Fuel Gas Treatment
Plant Package (Dehydration Systems) dapat berfungsi
dengan baik;
8. Patuhi aturan HSE yang berlaku saat bekerja di area kerja.

Pengoperasian Kondisi Normal:


A. Posisi Valve Pada Operasi Normal:
Pada kondisi normal Fuel Gas Treatment Plant Package
(Dehydration Systems) posisi valve yang benar sebagai
berikut:
a. Valve in BV- 01 dalam keadaan open;
b. Valve BV-02 dalam keadaan open;
c. Valve BV-03 dalam keadaan open;
d. Valve BV-05 dalam keadaan open;
e. Valve BV-06 dalam keadaan open;
f. Valve BV-08 dalam keadaan open;
g. Valve BV-09 dalam keadaan open;
h. Valve BV-10 dalam keadaan open;
i. Valve BV-12 dalam keadaan open;
j. Valve BV-13 dalam keadaan open;
k. Valve BV-14 dalam keadaan open;
l. Valve By-Pass BV-04 dalam keadaan close;
m. Valve By-Pass BV-07 dalam keadaan close;
n. Valve By-Pass BV-11 dalam keadaan close;
o. Valve By-Pass BV-15 dalam keadaan close;
p. Valve BV-16 dalam keadaan close;

2
B. Pengoperasian Fuel Gas Treatment Plant Package:

1. Buka Valve in BV-01 yang terdapat pada jalur utama;


2. Buka satu persatu Valve di jalur utama dalam unit Fuel Gas
Treatment Plant Package (Dehydration Systems) yang di
awali dari membuka Main Valve In, hingga Valve Produced
Gas Out (NB: Lihat pada poin A, valve apa saja harus open
dan valve apa saja yang close);
3. Setiap kali membuka sebuah valve, perhatikan
pengaruhnya terhadap equipment, perubahan tekanan,
suhu dan indikasi kebocoran;
4. Hidupkan Chiller;
Petunjuk Pengoperasikan Chiller
Pada Panel Kontrol Utama
o Pastikan tombol proses Chiller yang terdapat pada
Panel Kontrol Utama, sudah dalam keadaan aktif;
Pada Panel Kontrol Chiller
o Naikkan semua tuas MCCB dan MCB ke posisi “ON” pada
Panel Kontrol Chiller;
o Hidupkan unit dengan memutar switch selector ke posisi
“ON”;
o Tahap awal fan condenser akan menyala;
o Tunggu delay time flow switch selama ± 4 menit maka
unit compressor akan beroperasi. Lampu indikator
“Compressor ON” akan menyala;
o Set suhu sesuai yang diinginkan lewat settingan pada
thermostat control;
o Unit akan hidup dan mati secara otomatis sesuai dengan
set point yang ditentukan dari thermostat;
5. Operasikan Shell and Tube Evaporator;
a. Pastikan unit Chiller E-102 dalam keadaan “ON”;
b. Pastikan jalur pipa by-pass pada Shell and Tube
Evaporator dalam posisi close;
c. Cek jalur pipa input dan output yang berhubungan
pada Shell and Tube Evaporator;
d. Buka valve pada jalur pipa input yang menuju ke unit
Shell and Tube Evaporator;
e. Buka valve pada jalur pipa output Shell and Tube
Evaporator yang menuju ke unit Gas Scrubber;
6. Operasikan Contactor V-101 atau V-102;
Contactor V-101 atau V-102 akan running secara
otomatis. Jika Contactor V-101 running, maka Contactor
V-102 akan stand-by, begitu pula sebaliknya.
Mengoperasikan Contactor V-101
a. Pastikan valve SV-05 dan SV-07 dalam keadaan close;
b. Pastikan valve SV-01 dalam keadaan open;
c. Pastikan valve SV-03 dalam keadaan open;

3
Mengoperasikan Contactor V-102
a. Pastikan valve SV-06 dan SV-08 dalam keadaan close;
b. Pastikan valve SV-02 dalam keadaan open;
c. Pastikan valve SV-04 dalam keadaan open;
7. Setelah dari Contactor V-101 atau V-102, kemudian
proses akan berlanjut di Particular Filter V-103. Pastikan
jalur valve BV-08, BV-09, BV-10 dan BV-13 dalam keadaan
open, sementara jalur BV-11 dalam keadaan close;
8. Apabila semua sudah berjalan baik, maka Pastikan gas
sudah bisa keluar dari unit Fuel Gas Treatment Plant
Package (Dehydration Systems) sebagai Produced Gas Out
yang sudah siap digunakan;
9. Setelah beroperasi selama ±10 jam, maka perhatikan dan
awasi apakah fungsi swing pada panel kontrol yang
berjalan otomatis dapat berjalan dengan baik, yaitu
mengoperasikan Contactor Vessel yang stand by dan
mematikan Contactor Vessel yang sudah digunakan;
10. Unit Fuel Gas Treatment Plant Package (Dehydration
Systems) sudah siap beroperasi kembali dan pantau hingga
10 jam ke depan untuk memastikan seluruh proses swing
bekerja dengan baik;
11. Apabila suhu dan tekanan sudah mencapai set point yang
dikehendaki, dan seluruh proses swing sudah bekerja
dengan baik, maka bisa dilakukan uji kualitas gas;
12. Bersyukur setelah pekerjaan selesai dilakukan;
13. Dan berdoa agar pekerjaan kita menjadi berkah.

Pengoperasian Proses Regenerasi:


1. Proses regenerasi berlangsung secara otomatis setelah
vessel Contactor V-101 atau V-102 sudah beroperasi
setelah 10 jam;
2. Pastikan bahwa power Heater pada Panel Kontrol Heater
dalam keadaan “ON”;
3. Jika yang diregenerasi Contactor V-101, maka:
Proses Pemanasan:
 Pastikan SV-02, SV-04, SV-05, SV-07 dalam keadaan
open;
 Pastikan SV-09 dalam keadaan close;
 Pastikan SV-10, dan SV-11 dalam keadaan open;
 Pastikan Blower B-101 dalam keadaan “ON”;
 Pastikan Heater E-103 dalam keadaan “ON”;
Proses Pendinginan:
 Heater akan “OFF” setelah Tout Fin Fan Cooler (TT-01)
≥ 100 oF;
 Pastikan setelah Heater E-103 “OFF”, maka;
- Line by-pass SV-09 dalam keadaan open;
- Line SV-11 (Blower B-101) juga dalam keadaan
open;

4
 Pastikan jika Tin Fin Fan Cooler (TT-02) ≤ 100 oF,
maka Fin Fan Cooler AC-101 akan dalam keadaan
“OFF”;
 Pastikan SV-11 juga close, Blower B-101 langsung
“OFF”, dan SV-12 akan open, Blower B-102 akan “ON”;
4. Jika yang diregenerasi Contactor V-102, maka:
Proses Pemanasan:
 Pastikan SV-01, SV-03, SV-06, SV-08 dalam keadaan
open;
 Pastikan SV-09 dalam keadaan close;
 Pastikan SV-10, dan SV-11 dalam keadaan open;
 Pastikan Blower B-101 dalam keadaan “ON”;
 Pastikan Heater E-103 dalam keadaan “ON”;
Proses Pendinginan:
 Heater akan “OFF” setelah Tout Fin Fan Cooler (TT-01)
≥ 100 oF;
 Pastikan setelah Heater E-103 “OFF”, maka:
- Line by-pass SV-09 dalam keadaan open;
- Line SV-11 (Blower B-101) juga dalam keadaan
open;
 Pastikan jika Tin Fin Fan Cooler (TT-02) ≤ 100 oF,
maka Fin Fan Cooler AC-101 akan dalam keadaan
“OFF”;
 Pastikan SV-11 juga close, Blower B-101 langsung
“OFF”, dan SV-12 akan open, Blower B-102 akan “ON”;
5. Selanjutnya Fuel Gas yang berasal dari proses regenerasi
tersebut akan bergabung dengan Raw gas pada Header
manifold setelah melalui unit Fin Fan Cooler AC-101 dan
Recycle Gas Scrubber V-104. Pastikan bahwa valve BV-14
dalam keadaan open.

5
Prosedur saat Emergency:
Berikut ini beberapa tindakan yang dilakukan saat keadaan
darurat:
1. Terjadi masalah pada area Contactor V-101 dan V-102,
dan Heater E-103;
 Buka valve By-Pass BV-07 yang menuju ke Particular
Filter V-103;
 Tutup valve BV-06 yang menuju ke Contactor V-101
dan V-102;
2. Terjadi masalah pada area Fin Fan Cooler AC-101, Blower
B-101 dan B-102 dan Recycle Gas Scrubber V-104;
 Buka valve BV-16 yang menuju ke Gas Flare;
 Tutup valve BV-12 yang menuju ke Fin Fan Cooler
AC-101;
3. Terjadi masalah pada area Heat Exchanger E-101, Chiller
E-102, dan Gas Scrubber V-100;
 Buka valve By-Pass BV-15 yang menuju Produced Gas
Out;
 Tutup valve BV-01 yang menuju ke Header Manifold;

Prosedur saat Shut down:


Untuk melakukan shut down perlu dilakukan langkah-langkah
berikut pada unit equipment, yaitu:
1. Unit Chiller
Untuk unit Chiller, cara shut down sebagai berikut:
Putar switch selektor ke posisi “OFF”;
Tunggu delay ± 4 menit sebelum pompa dimatikan. Ini
untuk menjaga agar tidak terjadi pembekuan air di dalam
evaporator (cooler);
Demi keamanan turunkan semua tuas MCCB dan MCB ke
posisi “OFF” (NB: Diturunkan semua tuas Jika dan hanya
jika unit Chiller akan dimatikan dalam waktu yang lama
atau dalam proses perbaikan).
2. Unit Heater
Untuk unit Heater, tekan tombol “OFF” pada Panel Kontrol
Heater.

Anda mungkin juga menyukai