TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
ANDREAS KURNIAWAN M.
NIM : 015214088
FINAL PROJECT
By :
ANDREAS KURNIAWAN M.
NIM : 015214088
OLEH :
ANDREAS KURNIAWAN M.
NIM : 015214088
Telah disetujui :
Dosen Pembimbing I
iii
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN
TUGAS AKHIR
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini
tidak memuat karya orang lain atau bagian karya orang lain. kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya sebuah karya
ilmiah.
Penulis
Andreas Kurniawan M.
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
sayang
vi
MOTTO
hati.
vii
INTISARI
viii
ABSTRACT
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus karena
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan
Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat akademis memperoleh
Dharma, Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan, untuk itu demi kesempurnaan tugas akhir ini penulis
kepada:
1. Romo Ir. Greg Heliarko, SJ., B.S.T., M.A., M.Sc., selaku Dekan Fakultas
2. Bapak Budi Sugiharto S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir
dan Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma yang telah
3. Seluruh Dosen penguji yang telah membantu penulis dalam tugas akhir.
4. Bapak Ir. Rines Alapan M.T. selaku Dosen pembimbing akademik yang
5. Mas Ratno dan segenap pimpinan dan karyawan Sejahtera Family Hotel and
x
6. Ayahku Drs. F.X. Maryono dan ibuku Dra. An. Indarwati yang sangat
kukasihi, teladan hidupku dan atas dukungan doanya dan terima kasih juga
buat adik-adikku: Beni dan Bayu atas segala dukungan dan semangatnya.
menyemangati hidupku.
8. Sahabatku: Edo, Widhi, Wawan, Cokro, Bayu, Wisnu Jati, Wisnu, Fendy,
Cendra, Ari, Lilik, kalian semua yang selalu membuatku tersenyum ketika
persahabatan yang sangat indah. Tanpa kalian aku bukan apa-apa sobat.
mengabdi.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………… i
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………….. vi
MOTTO………………………………………………………………………vii
INTISARI……………………………………………………………………..viii
ABSTRAK…………..………………………………………………………...ix
KATA PENGANTAR………………………………………………………. x
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………... xv
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….1
1.1. Pendahuluan……........……………………………………………1
HIDRAN.....................................................................…………….. 9
xii
2.2. Klasifikasi Sifat Hunian…………….………………………….. 12
xiii
3.6. Perhitungan Span.........................................................................59
PEMILIHAN POMPA.……………………………....….............62
5.1. Kesimpulan..................................................................................76
5.2. Penutup........................................................................................77
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR GAMBAR
Apartment….................................................................................8
Apartment.....................................................................................8
xv
Gambar 4.1 Kerugian Gesek Pada Pipa Lurus .................................................68
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.9 Hasil Perhitungan Jarak Pancaran Sprinkler Tiap Lantai ……….....25
Tabel 2.10 Kepadatan Pancaran dan Luas Daerah Kerja Maksimum Sistem
Tabel 2.11 Hasil Perhitungan Jarak Antar Kepala Sprinkler Tiap lantai …….30
Tabel 2.12 Hasil Perhitungan Kecepatan Nozel Hidran Tiap Lantai ………...36
Tabel 2.13 Hasil Perhitungan Debit Nozel Hidran Tiap Lantai ……………..37
Tabel 2.15 Sudut Maksimum yang Bisa Dibentuk Untuk Mencapai Jarak
Tabel 3.1 Jarak Antar Sprinkler dengan Faktor Koreksi 0,75 ……………....44
xvii
Tabel 3.4 Tekanan Terbesar yang Diterima Oleh Pipa ……………………..50
xviii
DAFTAR SIMBOL / NOTASI
P = Tekanan (kg/m2)
Q = kapasitas (m3/mnt)
v = Kecepatan (m/s)
Eq = faktor kualitas
xix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. PENDAHULUAN
dapat terjadi dimana dan kapan saja baik disebabkan oleh kelalaian manusia
bangunan dan harta benda, nyawa pun kerap melayang akibat peristiwa
tersebut. Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada
tempat yang tidak kita hendaki, merugikan dan pada umumnya sukar
mengunakan APAR, karung goni yang basah dan pasir merupakan cara
1
Tugas Akhir Perpipaan 2
1. Kelas A
2. Kelas B
ini berupa: pasir dan Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau racun
api tepung kimia kering. Dilarang memakai air untuk jenis ini
karena berat jenis air lebih berat dari pada berat jenis bahan di atas
kemana-mana
3. Kelas C
(APAR) atau racun api tepung kimia kering. Matikan dulu sumber
terjadi atau dapat ditanggulangi secara cepat dan tidak menyebar ke daerah
pemadam api tersebut berupa bahan kimia kering, foam / busa dan
2. Hidran
(SNI 03-1745-1989):
• Kotak hidran
• Slang Gulung
Tugas Akhir Perpipaan 4
• Pipa pemancar
• Pipa hidran
daerah maka alat ini akan berbunyi, khusus untuk pemakaian dalam
gedung.
4. Fire Alarm
5. Sprinkler
murah dan relatif mudah dicari. Air adalah fluida. Fluida adalah zat-zat yang
gaya tangensial atau gaya geser. Semua fluida memiliki suatu derajat
Fluida dapat digolongkan ke dalam cairan atau gas. Perbedaan antara fluida
Air tidak akan keluar dari hidran atau sprinkler sesuai dengan harapan
jika tidak didukung oleh sistem perpipaan yang memadai. Beberapa unsur
kerapatan fluida, tetapi apabila ada kompresibilitas yang cukup besar maka
memperhatikan gaya statis dan dinamis yang dialami oleh pipa. Gaya statis
4. Getaran (Vibration)
5. Discharge loads
Tugas Akhir Perpipaan 6
memperhatikan aspek geografis dan geologis tanah atau dataran yang akan
digunakan.
Hotel and Apartment. Struktur, panjang, diameter dan jumlah pipa serta
lokasi sprinkler dan hidran dirancang sesuai bentuk arsitektur dari Sejahtera
digunakan air tanah yang telah disaring dan ditempatkan pada reservoir
gedung”.
bab 4.1.1.)
Kebakaran”.
gedung, kapasitas sprinkler dan hidran, jarak pancaran sprinkler dan hidran.
serta bagan pemipaan akan diuraikan pada bab tiga. Perhitungan sebagai
dasar pemilihan pompa diuraikan pada bab empat. Pada bab lima akan
(a) (b)
Gambar 1.1(a) Gambar Tampak Depan Sejahtera Apartment & familiy Hotel
Gambar 1.1(b) Gambar Tampak Samping Sejahtera Apartment & familiy Hotel
BAB II
• Two-bedroom suite
• Three-bedroom suite
• Penthouse
servis, pantri, dan Fitness Center. Denah lantai dapat dilihat pada Gambar
2.1
9
Tugas Akhir Perpipaan 10
kamar three-bedroom suite. Denah ruang dapat dilihat pada Gambar 2.2
dan 4 kamar three-bedroom suite. Denah lantai dapat dilihat pada Gambar
2.3
Rongga lift diapit oleh rongga yang digunakan untuk memasang pipa
air bersih dan kelistrikan. Sedangkan untuk sistem hidran, pipa air kotor dan
Hidran dan sprinkler yang digunakan adalah sistem basah yaitu jaringan
sistem pipa berisi air dengan tekanan tertentu secara terus menerus (SNI 03-
3989-2000 bab 3.9.). Semua area lantai yang tertutup terkena percikan air
dari sprinkler kecuali ruangan tangga, lift, ruang panel listrik dan kamar
• Tempat Ibadat
• Sarana Pendidikan
• Perpustakaan
• Museum
• Perkantoran
• Perumahan
• Perhotelan
• Rumah Sakit
• Penjara
Tugas Akhir Perpipaan 13
sedang, penimbunan bahan yang mudah terbakar dengan tinggi tidak lebih
dari 2,5 meter dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas sedang,
hunian :
• Pabrik susu
• Pabrik elekronika
• Pengalengan
sedang, penimbunan bahan yang mudah terbakar dengan tinggi tidak lebih
seperti hunian :
• Pabrik tekstil
sedang)
• Bengkel mobil.
• Penyulingan
seperti hunian :
• Pabrik gula.
Tugas Akhir Perpipaan 15
cairan yang mudah terbakar, sampah, serat, atau bahan lain yang apabila
mudah terbakar
• Pabrik cat
m dan jarak vertikal antara titik pipa tertinggi dengan terendah adalah 25,2
tinggi. Tekanan Sprinkler dan hidran pada tiap lantai diketahui dengan
rumus :
P = γ ⋅ h + P0 ………………………………………………..(2.1)
Dengan :
SPRINKLER HIDRAN
Lantai
m m
6 0 2,7
5 3,45 6,20
4 6,90 9,70
3 10,40 13,20
2 13,90 16,70
1 17,40 20,20
Harga γ = 1000 kg/m3, P0 = 2,2 kg/cm2 = 22000 kg/m2, harga h dapat dilihat
γ = 1000 kg/m2, P0 = 2,2 kg/cm2 = 22000 kg/m2, harga h dapat dilihat pada
Tabel 2.1.
Tugas Akhir Perpipaan 18
Q = k ⋅ P ………………………………….……………(2.2)
Dengan
sprinkler
1 10 57 ± 5%
2 15 80 ± 5%
3 20 115 ± 5%
Dengan persamaan (2.2) hasil yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel
Q
v = ……………………………………..(2.3)
60 ⋅ A
Dengan :
A = 1 ⋅π ⋅ D2
4
(
= 1 ⋅ π ⋅ 10 ⋅ 10 −3
4
)
2
= 7,85 ⋅ 10 −5 m 2
Kecepatan Pancaran
Debit pancaran
Lantai Sprinkler
m3/mnt m/s
6 0,08 16,98
5 0,13 27,6
4 0,17 36,09
3 0,2 42,46
2 0,23 48,83
1 0,25 53,07
B 0,28 59,45
plat diam. Dengan system ini maka air yang dipancarkan oleh kepala
sprinkler akan mengalir di atas plat dalam segala arah. Dalam arah tegak
lurus permukaan plat, kecepatan aliran menjadi nol dan momentum tegak
A V
4,10"
B C
Dalam kenyataannya air akan memancar dari titik 0 sampai jarak d (Gambar
2.5). ini disebabkan karena sifat air yang tidak solid (liquid) sehingga dalam
berbeda-beda.
2h
t = t AC = t AB =
g ……………………………………….(2.4)
2h
d = v⋅
g ………………………………………..(2.5)
Tugas Akhir Perpipaan 24
Dengan :
t = waktu (s)
6 3,20
5 3,25
4 3,30
3 3,30
2 3,30
1 4,30
Basement 3,10
dengan harga :
ρ = 1000 kg/m3
g = 9,81 m/s2
Lantai
m m/s m
sudut bujur sangkar, persegi panjang atau jajaran genjang (kepala springkler
ini :
Catatan :
Catatan :
mm/men.
Vernis.
SNI 03-3839-2000 bab. 4.1.3.a. Kepadatan pancaran adalah jumlah debit air
terletak di empat sudut bujur sangkar, persegi panjang atau jajaran genjang
sangkar, persegi panjang atau jajaran genjang tersebut di atas (m2) (SNI 03-
tertentu pada hunian bahaya kebakaran ringan, seperti : ruang atap, ruang
besmen, ruang ketel uap, dapur, ruang binatu, ruang penyimpanan, ruang
kerja bengkel dan lain-lain dengan penentuan jarak kepala springkler yang
7,25 mm/mnt.
Q
kepadatan pancaran (p) = ……………………..(2.6)
s⋅a
Q
p =
s2 ……………………………………..(2.7)
Q
s = ……………………………………..(2.8)
P
Tugas Akhir Perpipaan 30
Dengan :
Dengan persamaan 2.8 hasil yang diperoleh untuk tiap lantainya dapat
Lantai
Jarak Antar
Debit Pancaran (Q)
Lantai Sprinkler (s)
l/mnt m
6 84,54 6,13
5 135,49 7,76
4 171,95 8,74
3 202,33 9,48
2 228,71 10,08
1 252,35 10,59
Pengecualian :
Pengecualian No.1 :
Pengecualian No. 2 :
Jarak pancaran hidran dihasilkan dari tekanan yang terjadi pada tiap
lantai yang dialirkan dari sisstem pipa, selang lalu dipancarkan oleh nozel.
input menyesuaikan selang 2,5” dengan lubang output 0,75” (19,05 mm).
0,69"
2,05"
2
D1 D1
1
2 =0
p1 v12 p v2
z1 + + = z2 + 2 + 2 …………………………(2.9)
γ 2⋅ g γ 2⋅ g
Elevasi titik 1 dan 2 adalah sama (z1 = z2) dan tekanan di titik 2 adalah
p2
atmosfer (
γ = 0 ), sehingga :
p v12 v2
+ = 2 ……………………………………………….(2.10)
γ 2g 2g
A1 ⋅ v1 = A2 ⋅ v2 ……………………………………………….(2.11)
A2 ⋅ v 2
v1 = ……………………………………………….(2.12)
A1
Tugas Akhir Perpipaan 34
⎛ A2 ⋅ v 2 ⎞
2
p ⎜⎝ A1 ⎟⎠ v 22
+ = ….………………………….(2.13)
γ 2g 2g
p A22 ⋅ v 22 v 22
+ = ………………………….….(2.14)
γ A12 ⋅ 2 g 2 g
p v 22 A2 ⋅ v 2
= − 22 2 …………………………….(2.15)
γ 2 g A1 ⋅ 2 g
Disamakan penyebutnya
p A12 ⋅ 2 g ⋅ v 22 − 2 g ⋅ A22 ⋅ v 22
=
2 g ⋅ (A12 ⋅ 2 g )
…………………………….(2.16)
γ
p ⎛ A 2 − A22 ⎞ 2
= ⎜⎜ 1 ⎟ ⋅ v2 …………………………….(2.17)
γ ⎝ 2 g ⋅ A12 ⎟⎠
Dimisalkan
A12 − A22
k = ……………………………..(2.18)
2 g ⋅ A12
Tugas Akhir Perpipaan 35
Didapat rumus
p
v2 = ……………………………..(2.19)
γ ⋅k
Dengan :
Dengan diameter input (d2) 1,5” = 38,1 mm maka didapat luas lubang
nozel :
A1 = 1 ⋅ π ⋅ d 12
4
= 1
(
4 ⋅ π ⋅ 63,5 ⋅ 10 −3 )2
= 3,165 ⋅ 10 −3 m 2
lubang nozel :
A2 = 1 ⋅ π ⋅ d 22
4
= 1
(
4 ⋅ π ⋅ 19,05 ⋅ 10 −3 )2
= 2,85 ⋅ 10 − 4 m 2
Tugas Akhir Perpipaan 36
A12 − A22
k =
2 g ⋅ A12
k =
(3,165 ⋅10 ) − (2,85 ⋅10 )
−3 2 −4 2
2 ⋅ 9,81 ⋅ (3,165 ⋅ 10 ) −3 2
= 5,056 ⋅ 10 − 2 m
s2
nozel tiap lantainya. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 2.12.
Tekanan γ k v2
Lantai
kg/m2 kg/m3 m/s2 m/s
Q h = v 2 ⋅ A2 ……………………………………….(2.20)
Tugas Akhir Perpipaan 37
Dengan :
nozel hidran tiap lantainya. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 2.13.
selanjutnya.
V2 Debit
Lantai
m/s m3/s m3/mnt
Air yang keluar dari nozel akan memancar ke udara dengan lintasan
zat cair. Oleh karena tekanan pada pancaran adalah tekanan atmosfer maka
tinggi tekanan pada setiap titik dalam lintasan adalah sama dengan tinggi
kecepatan ditambah tinggi elevasi. Garis tenaga akan berupa garis horizontal
pada jarak v2/2g di atas nozel, dengan v adalah kecepatan pancaran nozel.
Dipandang suatu pancaran air yang keluar dari nozel ke udara dengan
ditunjukkan pada gambar 2.8. garis horizontal yang melalui nozel dianggap
Oleh karena itu tidak ada percepatan dalam arah x, maka kecepatan
nol pada titik lintasan tertinggi. Dari titik tertinggi lintasan akan berubah
gravitasi.
x = v0 x ⋅ t ………………………………….……………(2.21)
y = v0 y ⋅ t − 1 ⋅ g ⋅ t 2 ….……………………………(2.22)
2
vy = v0 y − g ⋅ t ……………………………….(2.23)
v = v x2 + v y2 ……………………………….(2.24)
berikut ini :
v0 y g
y = x− x2 ………………………………(2.25)
v0 x 2 ⋅ v02x
v0 y ⋅ vox
x = ………………………………(2.26)
g
Dan
v 02 y
y = ………………………………(2.27)
2⋅ g
Tugas Akhir Perpipaan 40
v0 y ⋅ vox
l = 2⋅ ……………………………….(2.28)
g
Dengan :
ketinggian 0,5 m maka jarak maksimum nozel keatap (y) dihitung dengan
(v0 ⋅ sin θ )2
y =
2⋅ g ……………………………..(2.29)
y ⋅2⋅ g
sin θ = ……………………………..(2.31)
v0
⎛ y ⋅2⋅ g ⎞
θ = sin −1 ⎜ ⎟ …………………………..…(2.32)
⎜ v0 ⎟
⎝ ⎠
Tugas Akhir Perpipaan 41
m m m/s
Harga
Lantai sin θ θ
6 0,718865 0,23
5 0,554103 0,278
4 0,469752 0,153
3 0,412935 0,135
2 0,372745 0,122
1 0,39887 0,13
B 0,301075 0,098
persamaan (2.28) :
Dengan :
m/s ° m
44
Tugas Akhir Perpipaan 45
Dari Gambar 3.1, 3.2, 3.3 dan 3.4 maka dapat diketahui jumlah
sprinkler tiap lantai. Kapasitas total sprinkler dapat dilihat pada Tabel 3.2
dan hidran tiap lantainya dapat dilihat pada Tabel 2.13. Penomoran pipa
dapat dilihat pada lampiran.
Debit sprinkler yang paling besar adalah debit sprinkler lantai 2, jadi
debit total yang harus dipenuhi sistem pemadam kebakaran dihitung dengan
menambahkan debit sprinkler lantai 2 Zone A atau B (5,06 m3/mnt) dengan
debit zone jalan (1,61 m3/mnt) dan debit total hidran (6,38 m3/mnt) = 13,05
m3/mnt
d
Y = jika t ≥ d/6 ........................................(3.2)
d + D0
Dengan :
tm = Tebal minimal pipa yang diijinkan (inchi)
P = Tekanan internal (psig)
D0 = Diameter luar pipa (inchi)
S = Stress yang terjadi akibat panas/hot stress (psi)
A = Tebal pipa akibat adanya pengerjaan panas, korosi, erosi
dan akibat manufaktur (manufacturing tolerance/MT)
Y = koefisien properti material dan temperatur desain. Untuk
t<d/6, harga Y diberikan pada Tabel 3.3 atau dihitung
dengan rumus (3.2). Untuk temperatur sampai dengan
900°F, dapat menggunakan asumsi Y = 0,4
d = diameter dalam = D0-2t
Eq = Faktor Kualitas
Tugas Akhir Perpipaan 49
Tekanan terbesar yang terjadi pada pipa dapat dihitung dengan rumus
(3.3) :
Pm = γ ⋅ h + P0 ………………………………………...(3.3)
Dengan :
Pm = Tekanan terbesar yang terjadi pada pipa (kg/cm2)
γ = Berat jenis air (1000 kg/m3)
h = Jarak pipa tertinggi dengan pipa paling rendah (25,2 m)
P0 = Tekanan minimum yang disarankan SNI (2200 kg/m2)
Dari ketentuan SNI dan membandingan tabel 3.5 dan tabel 3.6 maka
untuk masing–masing diameter pipa digunakan schedule seperti yang
ditampilkan pada Tabel 3.7.
Dengan :
A2 = (2 ⋅ d 2 − d1 ) ⋅ (Th − t h − c) ........................................(3.5)
Tugas Akhir Perpipaan 52
A1 = (t h ⋅ d1 ) ⋅ ( 2 ⋅ sin β ) ........................................(3.6)
2 ⋅ L4 (Tb − t b − c )
A3 = ........................................(3.7)
sin β
2
A4 = 2⋅tw ........................................(3.8)
d1 = Db − 2 ⋅ (Tb − c) ........................................(3.9)
= (Tb − c ) + (Th − c ) +
d1
d2
2 ..(3.10
atau d 2 = d 1 dipilih yang paling besar
L4 = Tinggi penguat diluar pipa jalan
) = 2,5 ⋅ (Th − c ) .....................(3.11)
= atau 2,5 ⋅ (Tb − c ) dipilih yang paling kecil
Dengan harga :
β = 90°
c = 0,01 inchi untuk pipa 1,5” = 0,001 inchi
Tw = 0,166 inchi (asumsi)
P ⋅ Db
= ......................................(3.12)
2(S ⋅ E q + P ⋅ Y )
th
P ⋅ Db
= .....................................(3.13)
2(S ⋅ E q + P ⋅ Y )
tb
Dengan :
th = Tebal minimal yang diijinkan untuk pipa utama
tb = Tebal minimal yang diijinkan untuk pipa cabang
P = Tekanan yang dialami mitter (psi)
Dh = Diameter luar pipa utama
Db = Diameter luar pipa cabang
S = Tekanan yang terjadi pada temperatur desain 900°F
=6500 psi (tabel )
Tugas Akhir Perpipaan 54
Dengan :
Tb = Tebal sisa (excess)
___
Tb = Tebal pipa yang digunakan
1. Pressure Valve
Pressure valve berfungsi untuk menjaga agar tekanan yang
terjadi pada sistem sprinkler tidak melebihi tekanan yang
direncanakan.
2. Pressure Switch
Pressure switch berfungsi untuk menghidupkan pompa secara
otomatis begitu terjadi kehilangan tekanan akibat sprinkler
atau hidran yang menyala.
3. Throttle
Throttle berfungsi untuk membatasi atau menutup aliran ke
sistem. Throttle digunakan untuk mempermudah saat
pemasangan, pengesetan dan perbaikan sistem.
4. Pressure Gauge
Pressure gauge berfungsi untuk mengetahui tekanan yang
terjadi pada sistem. Digunakan terutama pada saat pengesetan
pressure valve agar berfungsi seperti yang direncanakan.
Pemasangan peralatan pendukung ini ditempatkan identik tiap
lantainya. Susunan pemipaan peralatan pendukung dapat dilihat pada
Gambar 3.6.
Tugas Akhir Perpipaan 56
Δ⋅E⋅I
L = Berdasar pada batas defleksi ...(3.16)
13,5 ⋅ w
Hasil persamaan (3.15) dan (3.16) dipilih hasil yang paling kecil.
Untuk pipa yang di tumpu dan dapat bergerak searah sumbu pipa
dapat digunakan rumus :
Tugas Akhir Perpipaan 60
0,33 ⋅ Z ⋅ S h
L = Berdasar pada batas tegangan ..(3.17)
w
0,4 ⋅ Z ⋅ S h
L =4 Berdasar pada batas tegangan ..(3.18)
w
Hasil persamaan (3.17) dan (3.18) dipilih hasil yang paling kecil.
Dengan :
L = Jarak minimal span yang diijinkan (feet)
Z = Modulus of section (inchi3)
Sh = Tensile stress yang diijinkan sesuai dengan temperature
perancangan. (psi)
w = Total berat (berat pipa dan air didalam pipa) (lb/ft)
Δ = Defleksi yang terjadi (Asumsi (5/8 inchi)
I = Moment inersia pipa (inchi4)
E = Modulus Elastisitas (psi)
wpipa = 19 lb/ft
wair = 12,5 lb/ft
E = 18,5 x 106
I = 28,1 inchi4
Hasil perhitungan jarak minimal antar span dapat dilihat pada Tabel
3.10
Tabel 3.10 Hasil Perhitungan Jarak Minimal Antar Span
Jenis
Pipa Z Sh Wpipa Wair E I L1 L2 L meter
Inchi3 psi lb/ft lb/ft Psi inchi4 feet feet meter
10” 21,2 6500 28 35 18500000 114 26,86651 31,05334 8,188913
6” 8,5 6500 19 12,5 18500000 28,1 24,05846 26,02054 7,333019
4” 1,76 6500 5,61 6,17 18500000 3,96 17,90183 20,38707 5,456477
2,5” 0,687 6500 3,53 2,36 18500000 0,988 15,81737 17,13475 4,821135
BAB IV
4.1.Penghitungan Head
v d2
H = ha + Δh p + hl + ………………………....(4.1)
2g
Dimana ;
muka air di sisi keluar lebih tinggi dari paada sisi isap.
menggunakan ha = 25,2 m.
hl = hld + hls
62
Tugas Akhir Perpipaan 63
v d2
= head kecepatan keluar (m). = 0 (Asumsi kecepatan masuk
2⋅ g
Δh p = h p 2 − h p1
…………………………………………(4.2)
p
hp = 10 ⋅ …………………………………………(4.3)
γ
Dimana
p = tekanan (kgf/cm2)
berikut
1 p`
hp = ⋅
9,8 ρ ………………………………………………..(4.4)
Dimana
p` = tekanan (Pa)
tekanan udara luar (p) 1 atm = 1,033 kg/cm2 dan γ = 1 kg/l. jadi hp-1 :
p
h p −1 = 10 ⋅
γ
1,033
= 10 ⋅
1
= 10,33m
p
h p−2 = 10 ⋅
γ
2,74
= 10 ⋅
1
= 27,4m
Δh p = h p 2 − h p1
= 27,4 − 10,33
= 17,07 m
atas head kerugian gesek di dalam pipa-pipa, dan head kerugian di dalam
v⋅D
Re =
υ ………………………………………....(4.5)
Dimana ;
Re = Bilangan Reynolds
Pada Re = 2300 s/d 4000 terdapat daerah transisi, dimana aliran dapat
bersifat laminar atau turbulen tergantung pada kondisi pipa dan aliran.
v = C ⋅ R p ⋅S q ………………………..………..(4.6)
L v2
hf =λ ⋅
D 2g …………………………………(4.7)
Dimana :
C,p,q = koefisien-koefisien
S = gradient hidrolik
hf
S =
L
Dimana :
g = percepatan gravitasi
Tugas Akhir Perpipaan 67
64
λ =
Re ……………………………………….(4.8)
turbulen terdapat berbagai rumus empiris. Di bawah ini akan diberikan cara
0,0005
λ = 0,02 +
D ………………………………....(4.9)
Dimana D adalah diameter dalam pipa (m). Rumus ini berlaku untuk
pipa baru dari besi cor. Jika pipa telah dipakai selama bertahun-tahun, harga
Atas dasar persamaan Darcy ini kerugian head untuk setiap 100 meter
panjang pipa lurus, dapat dihitung dari diagram dalam Gambar 4.1
Tugas Akhir Perpipaan 68
kerugian gesek dalam pipa yang relative sangat panjang seperti jalur
penyalur air minum. Bentuknya serupa dengan persamaan (4.6) dan (4.7)
Atau
10,666 ⋅ Q 1,85
hf = ⋅L
C 1,85 ⋅ D 4,85 …………………….….(4.11)
Tugas Akhir Perpipaan 69
Dimana
Hazen-Williams.
Hasil perhitungan head kerugian gesek (hf) dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Ada dua macam belokan pipa, yaitu belokan lengkung dan belokan
patah (miter atau multipiece bend). Untuk menghitung head pada belokan
v2
hf = f⋅
2g ……………………..…………(4.12)
Dimana
f = koefisien kerugian
g = percepatan gravitasi
⎡ ⎛ D ⎞ ⎤⎛ θ ⎞
3, 5 0,5
f = ⎢0,13 + 1,847⎜ ⎟ ⎥⎜ ⎟
⎣⎢ ⎝ 2 R ⎠ ⎦⎥⎝ 90 ⎠
………………(4.13)
Dimana
f = Koefisien kerugian
Tugas Akhir Perpipaan 71
θ θ
f = 0,946 sin 2 + 2,047 sin 4
2 2 ………………..(4.14)
Dimana
θ = sudut belokan
f = koefisien kerugian
4.3.
identik, maka head terbesar yang dimiliki tiap lantai tersebut adalah lantai 2
Tugas Akhir Perpipaan 73
m m m m m
maka dapat dipilih jenis pompa. Pompa yang digunakan disini adalah
13,05 m3/mnt. sedangkan head yang harus dipenuhi pompa adalah 71,8 m.
Dengan melihat Gambar 4.8 maka dipilih pompa Torishima type 100-500
5.1. Kesimpulan
Dari tugas akhir ini dengan judul perancangan sistem hidran dan
sprinkler pada lantai basement sejauh 4,66 meter. Lantai 1 sejauh 7,94
Material pipa yang digunakan dipilih baja karbon ASTM A106 Grade
yaitu :
antar span maksimal untuk pipa 10” pada perancangan ini sejauh
8,19 meter.
meter.
76
Tugas Akhir Perpipaan 77
maksimal untuk pipa 2,5” pada perancangan ini sejauh 4,82 meter.
Co. Ltd. Takatsuki City, Osaka, Jepang Type 100-500 4 kutub 3 phase
5.2.Penutup
ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
perpipaan.
Penulis menyadari dalam penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari
dosen pembimbing dan penguji tugas akhir ini, semoga penulis dapat lebih
Tugas Akhir Perpipaan 78
Bangunan Gedung”.
Sistem Pipa Tegak dan Slang Untuk Pencegahan Bahya Kebakaran Pada
Proteksi Kebakaran”.
Sularso dan Tahara, H., 1996. Pompa dan Kompresor, Cetakan keempat, PT. Pradnya
Paramita, Jakarta.
Triatmodjo, B., 1996. Hidraulika 1, Cetakan keempat, PT. Pradnya Paramita, Jakarta.
Lampiran
Head Lantai
Basement
6" B/B-1 A 0,154051 0,0186 0,0675 3,6233 694246 8,3 0,6461 3,7772
B/B-2 0,154051 0,0186 0,0068 0,3668 70282 2,6 0,0029 0,0077
B/B-3 0,154051 0,0186 0,0607 3,2565 623965 2,18 0,1393
Head Lantai
Basement
6" B/B-1 0,154051 0,0186 0,0722 3,8738 742244 8,3 0,7312 4,3176
B/B-2 0,154051 0,0186 0,0068 0,3668 70282 2,6 0,0029 0,0077
B/B-3 0,154051 0,0186 0,0653 3,5070 671962 2,18 0,1598
Luas
Nominal Nomor Diameter Panjan Head
Zone Penampang Debit Kecepatan Re hf
Pipa Pipa dalam g belokan
Pipa
m m2 m3/s m/s m m m
Head di Pipa Utama
10" A-1 0,26035 0,0532 0,1392 2,6155 846939 51,85 1,2079 1,5745
A-2 0,26035 0,0532 0,0068 0,1284 41586 2,5 0,0002
A-3 0,26035 0,0532 0,1323 2,4870 805352 2,2 0,0467
A-4 0,26035 0,0532 0,0220 0,4135 133887 3,5 0,0027
A-5 0,26035 0,0532 0,0163 0,3070 99401 3,5 0,0015
A-6 0,26035 0,0532 0,0112 0,2099 67958 3,5 0,0008
A-7 0,26035 0,0532 0,0067 0,1253 40572 3,5 0,0003
A-8 0,26035 0,0532 0,0028 0,0532 17243 3,4 0,0001
Head Hidran Lantai 6
6" 6/B-1 0,154051 0,0186 0,0028 0,1521 29141 8,3 0,0018 0,0067
6/B-2 0,154051 0,0186 0,0028 0,1521 29141 2,6 0,0006 0,0013
Head Hidran Lantai 5
6" 5/B-1 0,154051 0,0186 0,0038 0,2058 39426 8,3 0,0032 0,0122
5/B-2 0,154051 0,0186 0,0038 0,2058 39426 2,6 0,0010 0,0024
Head Hidran Lantai 4
6" 4/B-1 0,154051 0,0186 0,0045 0,2416 46283 8,3 0,0043 0,0168
4/B-2 0,154051 0,0186 0,0045 0,2416 46283 2,6 0,0014 0,0034
Head Hidran Lantai 3
6" 3/B-1 0,154051 0,0186 0,0052 0,2773 53140 8,3 0,0056 0,0221
3/B-2 0,154051 0,0186 0,0052 0,2773 53140 2,6 0,0017 0,0044
Head Hidran Lantai 2
6" 2/B-1 0,154051 0,0186 0,0057 0,3042 58282 8,3 0,0066 0,0266
2/B-2 0,154051 0,0186 0,0057 0,3042 58282 2,6 0,0021 0,0053
Head Hidran Lantai Basement
6" B/B-1 0,154051 0,0186 0,0068 0,3668 70282 8,3 0,0093 0,0387
B/B-2 0,154051 0,0186 0,0068 0,3668 70282 2,6 0,0029 0,0077
Lampiran
Head Lantai 1
6" 1/B-1 0,15405 0,0186 0,0770 4,1333 791960 8,3 0,8244
1/B-2 0,15405 0,0186 0,0062 0,3310 63425 2,6 0,0024 0,0063
1/B-3 0,15405 0,0186 0,0708 3,8023 728535 2,18 0,1855
Luas
Nominal Nomor Diameter Panja Head
Zone Penampang Debit Kecepatan Re hf
Pipa Pipa dalam ng belokan
Pipa
m m2 m3/s m/s m m m
Head di Pipa Utama
10" A-1 0,26035 0,0532 0,1392 2,6155 846939 51,8 1,2079 1,5745
A-2 0,26035 0,0532 0,0068 0,1284 41586 2,5 0,0002
A-3 0,26035 0,0532 0,1323 2,4870 805352 2,2 0,0467
A-4 0,26035 0,0532 0,0220 0,4135 133887 3,5 0,0027
A-5 0,26035 0,0532 0,0163 0,3070 99401 3,5 0,0015
A-6 0,26035 0,0532 0,0112 0,2099 67958 3,5 0,0008
A-7 0,26035 0,0532 0,0067 0,1253 40572 3,5 0,0003
A-8 0,26035 0,0532 0,0028 0,0532 17243 3,4 0,0001
Head Hidran Lantai 6
6" 6/B-1 0,154051 0,0186 0,0028 0,1521 29141 8,3 0,0018 0,0067
6/B-2 0,154051 0,0186 0,0028 0,1521 29141 2,6 0,0006 0,0013
Head Hidran Lantai 5
6" 5/B-1 0,154051 0,0186 0,0038 0,2058 39426 8,3 0,0032 0,0122
5/B-2 0,154051 0,0186 0,0038 0,2058 39426 2,6 0,0010 0,0024
Head Hidran Lantai 4
6" 4/B-1 0,154051 0,0186 0,0045 0,2416 46283 8,3 0,0043 0,0168
4/B-2 0,154051 0,0186 0,0045 0,2416 46283 2,6 0,0014 0,0034
Head Hidran Lantai 3
6" 3/B-1 0,154051 0,0186 0,0052 0,2773 53140 8,3 0,0056 0,0221
3/B-2 0,154051 0,0186 0,0052 0,2773 53140 2,6 0,0017 0,0044
Lampiran
Head Lantai 1
6" 1/B-1 0,15405 0,0186 0,0770 4,1333 791960 8,3 0,8244
1/B-2 0,15405 0,0186 0,0062 0,3310 63425 2,6 0,0024 0,0063
1/B-3 0,15405 0,0186 0,0708 3,8023 728535 2,18 0,1855
Nominal Luas
Pipa Nomor Diameter Penampang Head
Pipa Zone dalam Pipa Debit Kecepatan Re Panjang hf belokan
m m m3/s m/s m m m
Head di Pipa Utama
10" A-1 0,26035 0,0532 0,1462 2,7470 889539 51,85 1,3227 1,7369
A-2 0,26035 0,0532 0,0068 0,1284 41586 2,5 0,0002
A-3 0,26035 0,0532 0,1393 2,6186 847953 2,2 0,0514
A-4 0,26035 0,0532 0,1332 2,5027 810424 3,5 0,0752
A-5 0,26035 0,0532 0,0163 0,3070 99401 3,5 0,0015
A-6 0,26035 0,0532 0,0112 0,2099 67958 3,5 0,0008
A-7 0,26035 0,0532 0,0067 0,1253 40572 3,5 0,0003
A-8 0,26035 0,0532 0,0028 0,0532 17243 3,4 0,0001
Head Hidran Lantai 6
6" 6/B-1 0,154051 0,0186 0,0028 0,1521 29141 8,3 0,0018 0,0067
6/B-2 0,154051 0,0186 0,0028 0,1521 29141 2,6 0,0006 0,0013
Head Hidran Lantai 5
Lampiran
6" 5/B-1 0,154051 0,0186 0,0038 0,2058 39426 8,3 0,0032 0,0122
5/B-2 0,154051 0,0186 0,0038 0,2058 39426 2,6 0,0010 0,0024
Head Hidran Lantai 4
6" 4/B-1 0,154051 0,0186 0,0045 0,2416 46283 8,3 0,0043 0,0168
4/B-2 0,154051 0,0186 0,0045 0,2416 46283 2,6 0,0014 0,0034
Head Hidran Lantai 3
6" 3/B-1 0,154051 0,0186 0,0052 0,2773 53140 8,3 0,0056 0,0221
3/B-2 0,154051 0,0186 0,0052 0,2773 53140 2,6 0,0017 0,0044
Head Hidran Lantai 1
6" 1/B-1 0,154051 0,0186 0,0062 0,3310 63425 8,3 0,0077 0,0315
1/B-2 0,154051 0,0186 0,0062 0,3310 63425 2,6 0,0024 0,0063
Head Hidran Lantai Basement
6" B/B-1 0,154051 0,0186 0,0068 0,3668 70282 8,3 0,0093 0,0387
B/B-2 0,154051 0,0186 0,0068 0,3668 70282 2,6 0,0029 0,0077
Head Lantai 2
6" 2/B-1 0,15405 0,0186 0,1168 6,2715 1201654 8,3 1,7829
2/B-2 0,15405 0,1345 0,0057 0,0421 8073 2,6 0,0021 0,0001
2/B-3 0,15405 0,1345 0,1112 0,8266 158373 2,18 0,4271
Nominal Luas
Pipa Nomor Diameter Penampang Head
Pipa Zone dalam Pipa Debit Kecepatan Re Panjang hf belokan
m m m3/s m/s m m m
Head di Pipa Utama
10" A-1 0,26035 0,0532 0,1462 2,7470 889539 51,85 1,3227 1,7369
A-2 0,26035 0,0532 0,0068 0,1284 41586 2,5 0,0002
A-3 0,26035 0,0532 0,1393 2,6186 847953 2,2 0,0514
A-4 0,26035 0,0532 0,1332 2,5027 810424 3,5 0,0752
A-5 0,26035 0,0532 0,0163 0,3070 99401 3,5 0,0015
A-6 0,26035 0,0532 0,0112 0,2099 67958 3,5 0,0008
A-7 0,26035 0,0532 0,0067 0,1253 40572 3,5 0,0003
A-8 0,26035 0,0532 0,0028 0,0532 17243 3,4 0,0001
Head Hidran Lantai 6
6" 6/B-1 0,154051 0,0186 0,0028 0,1521 29141 8,3 0,0018 0,0067
6/B-2 0,154051 0,0186 0,0028 0,1521 29141 2,6 0,0006 0,0013
Head Hidran Lantai 5
6" 5/B-1 0,154051 0,0186 0,0038 0,2058 39426 8,3 0,0032 0,0122
5/B-2 0,154051 0,0186 0,0038 0,2058 39426 2,6 0,0010 0,0024
Head Hidran Lantai 4
6" 4/B-1 0,154051 0,0186 0,0045 0,2416 46283 8,3 0,0043 0,0168
4/B-2 0,154051 0,0186 0,0045 0,2416 46283 2,6 0,0014 0,0034
Head Hidran Lantai 3
6" 3/B-1 0,154051 0,0186 0,0052 0,2773 53140 8,3 0,0056 0,0221
3/B-2 0,154051 0,0186 0,0052 0,2773 53140 2,6 0,0017 0,0044
Head Hidran Lantai 1
6" 1/B-1 0,154051 0,0186 0,0062 0,3310 63425 8,3 0,0077 0,0315
1/B-2 0,154051 0,0186 0,0062 0,3310 63425 2,6 0,0024 0,0063
Head Hidran Lantai Basement
6" B/B-1 0,154051 0,0186 0,0068 0,3668 70282 8,3 0,0093 0,0387
B/B-2 0,154051 0,0186 0,0068 0,3668 70282 2,6 0,0029 0,0077
Head Lantai 2
6" 2/B-1 0,15405 0,0186 0,1168 6,2715 1201654 8,3 1,7829
2/B-2 0,15405 0,1345 0,0057 0,0421 8073 2,6 0,0021 0,0001
2/B-3 0,15405 0,1345 0,1112 0,8266 158373 2,18 0,4271
Nominal Luas
Pipa Nomor Diameter Penampang Head
Pipa Zone dalam Pipa Debit Kecepatan Re Panjang hf belokan
m m m3/s m/s m m m
Head di Pipa Utama
10" A-1 0,26035 0,0532 0,0603 1,1339 367176 51,85 0,2574 0,2959
A-2 0,26035 0,0532 0,0068 0,1284 41586 2,5 0,0002
A-3 0,26035 0,0532 0,0535 1,0055 325590 2,2 0,0087
A-4 0,26035 0,0532 0,0473 0,8896 288061 3,5 0,0111
A-5 0,26035 0,0532 0,0417 0,7831 253574 3,5 0,0088
A-6 0,26035 0,0532 0,0365 0,6860 222131 3,5 0,0069
A-7 0,26035 0,0532 0,0320 0,6014 194745 3,5 0,0054
A-8 0,26035 0,0532 0,0282 0,5294 171416 3,4 0,0041
Head Hidran Lantai 5
6" 5/B-1 0,154051 0,0186 0,0038 0,2058 39426 8,3 0,0032 0,0122
5/B-2 0,154051 0,0186 0,0038 0,2058 39426 2,6 0,0010 0,0024
Head Hidran Lantai 4
6" 4/B-1 0,154051 0,0186 0,0045 0,2416 46283 8,3 0,0043 0,0168
4/B-2 0,154051 0,0186 0,0045 0,2416 46283 2,6 0,0014 0,0034
Head Hidran Lantai 3
6" 3/B-1 0,154051 0,0186 0,0052 0,2773 53140 8,3 0,0056 0,0221
3/B-2 0,154051 0,0186 0,0052 0,2773 53140 2,6 0,0017 0,0044
Head Hidran Lantai 2
6" 2/B-1 0,154051 0,0186 0,0057 0,3042 58282 8,3 0,0066 0,0266
2/B-2 0,154051 0,0186 0,0057 0,3042 58282 2,6 0,0021 0,0053
Head Hidran Lantai 1
6" 1/B-1 0,154051 0,0186 0,0062 0,3310 63425 8,3 0,0077 0,0315
1/B-2 0,154051 0,0186 0,0062 0,3310 63425 2,6 0,0024 0,0063
Head Hidran Lantai Basement
6" B/B-1 0,154051 0,0186 0,0068 0,3668 70282 8,3 0,0093 0,0387
B/B-2 0,154051 0,0186 0,0068 0,3668 70282 2,6 0,0029 0,0077
Head Lantai 6
Lampiran
Nominal Luas
Pipa Nomor Diameter Penampang Head
Pipa Zone dalam Pipa Debit Kecepatan Re Panjang hf belokan
m m m3/s m/s m m m
Head di Pipa Utama
10" A-1 0,26035 0,0532 0,0603 1,1339 367176 51,85 0,2574 0,2959
A-2 0,26035 0,0532 0,0068 0,1284 41586 2,5 0,0002
A-3 0,26035 0,0532 0,0535 1,0055 325590 2,2 0,0087
A-4 0,26035 0,0532 0,0473 0,8896 288061 3,5 0,0111
A-5 0,26035 0,0532 0,0417 0,7831 253574 3,5 0,0088
A-6 0,26035 0,0532 0,0365 0,6860 222131 3,5 0,0069
A-7 0,26035 0,0532 0,0320 0,6014 194745 3,5 0,0054
A-8 0,26035 0,0532 0,0282 0,5294 171416 3,4 0,0041
Head Hidran Lantai 5
6" 5/B-1 0,154051 0,0186 0,0038 0,2058 39426 8,3 0,0032 0,0122
5/B-2 0,154051 0,0186 0,0038 0,2058 39426 2,6 0,0010 0,0024
Head Hidran Lantai 4
6" 4/B-1 0,154051 0,0186 0,0045 0,2416 46283 8,3 0,0043 0,0168
4/B-2 0,154051 0,0186 0,0045 0,2416 46283 2,6 0,0014 0,0034
Head Hidran Lantai 3
6" 3/B-1 0,154051 0,0186 0,0052 0,2773 53140 8,3 0,0056 0,0221
3/B-2 0,154051 0,0186 0,0052 0,2773 53140 2,6 0,0017 0,0044
Head Hidran Lantai 2
6" 2/B-1 0,154051 0,0186 0,0057 0,3042 58282 8,3 0,0066 0,0266
2/B-2 0,154051 0,0186 0,0057 0,3042 58282 2,6 0,0021 0,0053
Head Hidran Lantai 1
6" 1/B-1 0,154051 0,0186 0,0062 0,3310 63425 8,3 0,0077 0,0315
1/B-2 0,154051 0,0186 0,0062 0,3310 63425 2,6 0,0024 0,0063
Head Hidran Lantai Basement
6" B/B-1 0,154051 0,0186 0,0068 0,3668 70282 8,3 0,0093 0,0387
B/B-2 0,154051 0,0186 0,0068 0,3668 70282 2,6 0,0029 0,0077
Head Lantai 6
Lampiran
B/D-17
B/D-22 B/D-35
B/D-18
B/D-16
1/D-22 1/D-51
1/D-21 1/D-31 1/D-50
1/D-30 1/D-40
1/D-39 1/D-49
1/D-20
1/D-19 1/D-29 1/D-48
1/D-38
1/D-18 1/D-27 1/D-47
1/D-28 1/D-36 1/D-37 1/D-46
1/D-17 1/D-26 1/D-35
1/D-16 1/D-45
1/D-13 1/D-15 1/D-25 1/D-34 1/D-44
1/D-14 1/D-24 1/D-33 1/D-43 1/D-42
1/D-12 1/D-23 1/D-32 1/D-41
1/C-2 1/C-1 1/C-3 1/D-63 1/C-4 1/C-5
2/D-31 2/D-80
2/D-30 2/D-40 2/D-49 2/D-79
6/D-32 6/D-39
6/D-25 6/D-64
6/D-24 6/D-31 6/D-38 6/D-63
6/B-3 6/B-1
3,45
6/B-3
A-8
3,45
A-7
3,5
A-6
3,5
2/B-3 2/B-1 A-5
3,5
2/B-3
4,7
1/B-3
A-3
B/B-3 B/B-1
A-2
B/B-3