Anda di halaman 1dari 4

Materi sistem pembiayaan dan penganggaran

1. Pengertian sistem pembiayaan kesehatan


Pengertian sistem pembiayaan kesehatan adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya
penggalian (sollecting: sumber pembiayaan), pengalokasian (allocating), dan pembelanjaan sumber daya
keuangan (purchasing:pemanfaatan) secara terpadu daan saling mendukung guna tercapainya drajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya (unsur pembiayaan kesehatan dalam UU Kesehatan pasal
170 ayat 2 No 36 tahun 2009).
Subsistem pembiayaan kesehatan terdiri dari tiga unsur utama, yakni penggalian dana, alokasi
dana, dan pembelanjaan. Dalam kurun waktu 5-10 tahun kedepan, biaya kesehatan dari pemerintah
UKM dan JPK masyarakat rentan dan keluarga miskin, sedangkan untuk UKP diselanggarakan melalui
sistem asuaransi kesehatan ( pemeliharaan kesehatan wajib atau sukarela).
2. Tujuan sistem pembiayaan kesehatan
Tujuan pembiayaan kesehatan adalah untuk penyediaan pembiayaan kesehatan yang
berkesinambungan dengan jumlah mencukupi, teralokasi secara adil (equity), dantermanfaatkan secara
berhasil guna (efektif) dan berdaya guna (efisien) untuk menjamin terselenggaranya pembangnan
kesehatan, agar meningkatakan drajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya.
3. Pola atau bentuk pembiayaan pemeliharaan kesehatan
a. Direct
b. Helath insurance
c. Community financing
d. User charge, out of pocked
e. Governmental organization & external cooperation (Non Pemerintah & Donor)
f. Private sectir financing
4. Pengertian sumber pembiayaan (upaya penggalian dana)
Sumber pembiayaan kesehatan berasal dari pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat,
swasta, dan sumber lain.
Sumber pembiayaan terutama berasal dari pajak besar proposi dari pajak nasional untuk
kesehatan menurut WHO adalah 5% Product Bruto (PDB). Besar anggaran kesehatan
pemmerintah dialokasikan minimal sebesar 5% dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara) diluar gaji (Menurut UU Kesehatan pasal 171 ayat 1). Besar anggaran pemerintah
daerah provinsi, kabupaten/kota dalokasikan minimal 10% dari APBD diluar gaji (Menurut UU
Kesehatan pasal 171 ayat 2). Besar anggran kesehatan tersebut diprioritaskan untuk
kepentingan pelayanan public yang besarannya sekurang-kurangnya 2/3 dari APBN dan APBD.
5. Sumber Pembiayaan
a. Taxes
a) General taxes
b) Income taxes
c) Sale taxes
d) Export import taxes
e) Earmarked taxes, specific levy (kesehatan produk membahayakan bak pada pemakai
maupun orang lain, misalnya rokok, miras)
b. Community financing
a) Dana sehat, posyandu
b) Asuransi (social health insurance) :ASKES,JAMSOSTEK
c. Private payment
a) Asuransi komersial
b) Managed care
d. Voluntary constribution
a) Out of pocket, user fee
b) Dana perusahaan
e. Bantuan luar negri (BLN)
a) ADB,JICA: alat
b) BKMM: Balai Kesehatan Mata
6. Syarat pokok pembiayaan kesehatan
Azwar (1996) membagi syarat pokok pembiayaan kesehatan menjadi tiga bagian pokok, yakni:
a. Jumlah
Syarat utama dalam pembiayaan kesehatan haruslah tersedia dalam jumlah yang cukup
dalam arti dapat membiayai penyelenggaraan semua upaya kesehatan yang dibutuhkan
serta tidak menyulitkan masyarakat yang ingin memanfaatkannya.
b. Penyebaran
Penyebaran dan harus sesuai kebutuhan Jika dana yung tersedia tidak dapat dialokasikan
dengan baik, niscaya akan menyulitkan penyelenggaraan setiap upaya kesehatan
c. Pemanfaatan
Sekalipun jumlah dan penyebaran dana baik, tetapi jika pemanfaatannya tidak
mendapatkan pengaturan yang seksama, niscaya akan banyak menimbulkan masalah,
yang jika berkelanjutan akan menyulitkan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
kesehatan.
Syarat pokok pembiayaan kesehayan yang ke 3 ini berperan penting dalam pengalokasian
dana kesehatan. Pemanfaatan dana kesehatan dikelola dengan baik akan menghasilkan
pembiayaan kesehatan yang adil dan merata.
7. Permasalahan terkait pembiayaan kesehatan
Permasalahan terkait pembiayaan kesehatan, secara umum adalah
a. kurangnya dana yang tersedia
b. biaya pelayanan kesehatan yang terus meningkat.
c. pemanfaatan dana yang tidak tepat.
d. penyebaran dana yang tidak sesuai
e. pengelolaan dana belum sempurna
f. porsi pembiayaan masih dominan dari masyarakat berupa out of pocket dari pada
anggaran pemerintah (Azwar, 1996)
8. pengertian penganggaran
anggaran adalah suatu rencana yang disusulkan oleh manajemen secara terinci yang
dinyatakan secara formal dan sistematis yang akan dilakukan, dalam ukuran dalam satuan,,
untuk menunjukan perolehan dan penggunaan sumber-sumber suatu organisasi yang kaan
digunakan sebgaai pedoman pelaksanaan kegiatan dalam jangka waktu tertentu, biasanya
satu tahun.
Penganggaran dapat didefinisikan sebagai proses melalui mana rencana organisasi
diwujudkan dalam bentuk nilai mata uang (rupiah).
9. Karakteristik anggaran
a. Merupakan estimasi pendapatan dan biaya
b. Dituangkan dalam bentuk unit moneter
c. Periode anggaran biasanya 1 tahun
d. Beberapa mata anggaran merupakan keputusan otomatis
e. Dapat dibandingkan
10. Tujuan anggraan kesehatan
a. Agar manajer pimpinan organisasi bersedia melakukan perencanaan dengan seksama bagi
kepentingan organisasinya
b. Mengembangkan koordinasi dan kooperatif dalam organisasi
c. Meningkatkan kepedulian anggota organisasi terhadap perannya dalam organisasi.
d. Mengkomunikasikan goals dan objektif, tipe, dan tingkat 1 pelayanan yang dapat
diberikan, sumber daya yang dibutuhkan dan pendapatan yang mungkin dihasilkan dari
suatu program tertentu.
e. Mengendalikan keuangan organisasi. Dengan telah disusunnya anggaran, anggota
organisasi dapat mengetahui dengan pasti berapa besar sumber daya yang akan mereka
konsamei, khususnya ketika anggaran saat ini dibandingkan dengan anggaran tahun
sebelumnya, sehingga pengelolaan program dapat disesuaikan

Sumber:
Rahmiyati, Ayu Laili. 2020. Buku Ajar Konsep Dasar Pembiayaan dan Penganggaran Kesehatan.
Malang: Ahlimedia Press.
Supriyanto, dkk. 2018. Sistem Pembiayaan & Asuransi Kesehatan. Sidoarjo: Zifatama Jawara

Anda mungkin juga menyukai