KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Penerapan
dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang
diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan
tersusun sebelumnya.
bukan sekedar aktivitas, tapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk
yang saling menyesuaikan proses interaksi antara tujuan dan tindakan untuk
para ahli diatas maka dapat disimpulkan implementasi adalah suatu kegiatan
1
Nurdin Usman, Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum,( Jakarta: Grasindo, 2002), hal.70
2
Guntur Setiawan, Impelemtasi dalam Birokrasi Pembangunan, (Jakarta: Balai Pustaka, 2004), hal. 39
12
13
tujuan kegiatan. Oleh karena itu, impelementasi tidak berdiri sendiri tetapi
harapan orang lain dapat menerima dan melakukan perubahan terhadap suatu
2. Pengertian Kurikulum
berarti a running course, or race course, especialy a chariot race course dan
terdapat pula dalam bahasa Prancis "courier" artinya to run yaitu berlari.
Kemudian istilah itu digunakan untuk sejumlah courses atau mata pelajaran
yang harus ditempuh untuk mencapai suatu gelar atau ijazah. Sedangkan
berikut.
"manhaj" (kurikulum) yang bermakna jalan yang terang, atau jalan terang
kosa kata tentang kurikulum, dari segi bahasa ini dapat diartikan bahwa
pendidikan menjadi jelas dan terang. Pengertian ini terkait dengan hal yang
paling menonjol dari isi kurikulum, yaitu susunan bahan atau mata pelajaran
14
dari segi bahasa ini, digunakan bukan hanya untuk kegiatan pendidikan,
melainkan untuk kegiatan lainnya. Dengan kata lain, bahwa setiap kegiatan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai
para ahli pendidikan, yang secara umum dapat dibedakan ke dalam pengertian
sempit dan yang lebih luas. Salah satu pengertian kurikulum arti sempit, yaitu
pendidikan tertentu. Pendapat ini diperkuat oleh Muhammad Ali Khalil yang
yang diinginkan.
tidak hanya sekedar berisi rencana pelajaran atau bidang studi, melainkan
Pengertian ini bertolak dari sesuatu yang aktual, nyata dan terjadi disekolah
dalam proses belajar. Berbagai kegiatan siswa, baik yang dilakukan dalam
dijumpai di dalam ajaran Islam, baik pada dataran normatif, maupun historis
tertulis, baik benda-benda yang ada di bumi, maupun benda-benda yang ada
di langit, baik kehidupan manusia masa sekarang, masa silam dan masa yang
berikut:
berada di bawah perlindungan Allah SWT pada hari yang tidak ada
perkembangan, yaitu dari pengertiannya yang lebih luas, canggih dan modern.
pengetahuan atau ajaran yang akan diberikan. Namun dilihat dari segi ilmu
dapat dikatakan amat luas, mendalam dan modern, karena bukan hanya
mencakup ilmu agama saja, melainkan juga ilmu yang terkait dengan
sebagainya. Al-Qur‘an, as-Sunah, dan para ulama Islam dengan sangat jelas
dan teliti telah membahas dan mengembangkan berbagai teori tentang ilmu
yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran
Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan
milieu yang kondusif, karena seluruh santri tinggal di dalam asrama dengan
dinamika aktivitas tersebut dapat berjalan dengan baik dan memberikan hasil
a. Bersifat Integratif
antara iman, ilmu, dan amal, antara teori dan praktik dalam satu kesatuan.
jam.
b. Bersifat Komprehensif
siswa tidak hanya belajar ilmu-ilmu keagamaan seperti Fiqh, Tafsir, dan
Hadits saja, akan tetapi siswa juga dikenalkan dengan berbagai bidang
19
bukan hanya di dalam kelas, tetapi juga dilaksanakan di luar kelas dengan
c. Bersifat Mandiri
sebuah interaksi positif antara siswa (santri), guru dan kyai dalam sebuah
pola kehidupan pesantren yang mana kyai menjadi sentral figur yang
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pemimpin umat, menjadi tempat ibadah thalabul ‘ilmi, dan menjadi pusat
4. Proses Pembelajaran
pukul 07.00 sampai pukul 12.15, selain waktu tersebut siswa mengalami
a. Keteladanan
b. Pengarahan
apa yang dikerjakan, dan bukan hanya sekadar mengerjakan tugas dan
kewajibannya.
c. Penugasan
jawab untuk mengerjakan tugas dalam jumlah yang banyak, hal tersebut
d. Pembiasaan
dalam melatih siswa untuk melakukan hal-hal yang positif, karena siswa
e. Penciptaan Lingkungan
yang sehat, segala apa yang didengar, dilihat, dan dirasakan oleh siswa
dialami oleh siswa tidak luput dari penilaian, baik yang bersifat akademis
dalam setahun melalui ujian pertengahan tahun dan akhir tahun. Di samping
itu ada bentuk penilaian yang lain berupa ulangan umum dan ulangan harian
Penilaian kuantitatif dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan tes praktik
terhadap aspek intra kurikuler. Sedangkan pada aspek ko kurikuler dan ekstra
6. Struktur Kurikulum
Ekstra Kurikuler.
a. Intra Kulikuler
a) Al-Qur’an
b) Tajwid
c) Tarjamah
d) Hadits
f) Fiqih
g) Ushul Fiqh
24
i) Tauhid (Aqidah)
j) Al-Din Al-Islamiy
l) Tarikh Islam.
b) Tamrin Lughoh
d) Muthala’ah
e) Nahwu
f) Shorfu
g) Balaghah
j) Kasyfu al-Mu’jam
k) Khoth
l) Reading
m) Grammar
n) Composition
o) Dictation
p) Conversation
q) Bahasa Indonesia
25
a) Matematika
b) Fisika
c) Kimia
d) Biologi
e) Geografi
f) Sejarah
h) Kewarganegaraan
i) Sosiologi
j) Psikologi Pendidikan
k) Psikologi Umum
l) Tarbiyah wa Ta’lim
m) Mantiq (logika)
1. Pengertian Karakter
Kata karakter di ambil dari bahasa inggris character yang juga berasal
dari bahasa yunani character. Awalnya, kata ini digunakan untuk menandai
untuk mengartikan hal yang berbeda antara satu hal dan yang lainnya, dan
adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem, 32 yang
sehari-hari, seperti pikiran baik, hati baik, dan tingkah laku yang
karakter.
a. Karakter adalah “siapakah dan apakah kamu pada saat orang lain
looking).
d. Karakter bukanlah reputasi atau apa yang dipikirkan oleh orang lain
e. Karakter bukanlah seberapa baik kamu dari pada orang lain (character
dilakukan bukan atas permintaan atau tekanan dari orang lain melainkan
atas kesadaran dan kemauan sendiri. Jadi, dapat disimpulkan bahwa yang
dan berperilaku sehingga menjadi ciri khas individu dan dapat membedakan
2. Unsur-unsur karakter
lain:
a. Sikap
semakin tidak baik sikap seseorang maka akan dikatakan orang dengan
b. Emosi
terasa hambar karena manusia selalu hidup dengan berfikir dan merasa.
c. Kepercayaan
lain.
tidak sadar tentang bagaimana karakter dan diri seseorang dibentuk. Jadi
konsepsi diri adalah bagaimana “saya” harus membangun diri, apa yang
kehidupan
menyebut peserta didik, seperti siswa, murid, santri, pelajar, mahasiswa, dan
jenis pendidikan tertentu. Peserta didik juga didefinisikan sebagai anak yang
sedang tumbuh dan berkembang, baik secara fisik maupun psikologis yang
Peserta didik secara formal adalah orang yang berada pada fase
2014:3-4)
ilmu sesuai dengan cita-cita dan harapan masa depan Peserta didik
hidup, dan potensi diri, oleh karena itu ia dapat diperlakukan semena-
mena.
Individu diartikan sebagai orang yang tidak tergantung dari orang lain,
dan tidak dipaksa dari luar dan mempunyai sifat-sifat atau keingginan
Jadi, peserta didik adalah orang atau individu yang masih berada