Pesisir
(Studi Kasus Desa Pulisan)
PROPOSAL TESIS
Disusun Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan
Program Studi Magister Arsitektur
Oleh
Nining G Paputungan
18202112005
Daftar Isi
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................4
B. Perumusan Masalah...................................................................................................7
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................................8
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................................8
E. Batasan Penelitian......................................................................................................9
F. Kerangka Pikir.........................................................................................................10
BAB II.............................................................................................................................11
TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................11
A. Desa Wisata.............................................................................................................11
1. Definisi Desa Wisata...........................................................................................11
2. Komponen Desa Wisata....................................................................................12
3. Pengembangan Desa Wisata.................................................................................13
B. Pariwisata................................................................................................................13
1. Definisi Pariwisata...............................................................................................13
2. Bentuk Pariwisata.................................................................................................15
3. Jenis Pariwisata....................................................................................................17
C. Arsitektur Ekologi...................................................................................................18
1. Definisi Arsitektur Ekologi..................................................................................18
2. Unsur Pokok eko-arsitektur.................................................................................21
3. Prinsip Desain Ekologi........................................................................................28
D. Kebijakan Peraturan Pembanguan Minahasa Utara................................................34
BAB III...........................................................................................................................41
METODE PERANCANGAN........................................................................................41
A. .Metodologi Perancangan........................................................................................41
B. Teknik dan Pengumpulan Data..............................................................................43
C. Lokasi Penelitian...................................................................................................44
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perlu diberi perhatian lebih agar dapat berkembang dengan baik. sejalan
Suwena, 2010).
desa.
km , terdapat 18 Desa , dari 18 desa yang ada , 3 desa yang terletak pada
marinsow ,Desa Kinunang dan Desa Pulisan , ketiga desa ini juga termasuk
potensi yang ada ,jenis pariwisata yang di tawarkan yaitu jenis wisata bahari
dengan memiliki pemandangan yang indah , tapi dari ketiga desa tersebut
desa Pulisan lah yang paling banyak di minati para wisatawan baik lokal
berbukit dan pantai berpasir putih, memiliki laut yang landai sehingga aman
untuk para anak-anak ,memiliki taman bawah laut yang indah, dan memiliki
melihat bukit-bukit kecil dan pemandangan pantai pulisan , pantai pall dan
oleh swadaya warga sekitar sehingga kawasan pantai tersebut masih belum
pantai pall dan pantai Kinunang namun pada kawasan tersebut juga terdapat
pantai di Desa Maen dimana pantai tersebut memiliki resort Casa Baio
yang baik ,sehingga itu menjadi suatu tantangan untuk desa wisata Pulisan
agar pantai Pulisan bisa dilirik para wisatawan untuk lebih memilih datang
ke desa Wisata Pulisan karena memiliki daya tarik dan ciri khas tersendiri
selain itu penataan kawasan di perlukan karena desa Pulisan termasuk dalam
kawasan yang baik maka para wisatawan akan lebih tertarik berkunjung ke
kawasan yang membuat kawasan desa wisata Pulisan memiliki ciri khas
tersendiri dari pada kawasan wisata lain ,memiliki penataan kawasan nya
sudah ada supaya kualitas lingkungan yang ada bisa meningkat. sehingga
lingkungan , Arsitekur ekologis adalah istilah holistik yang sangat luas dan
disisi lain tujuan dari arsitektur ekologi ini adalah untuk menemukan solusi
kawasan desa wisata pulisan ini akan menjadi semakin menarik untuk
B. Perumusan Masalah
wisata Pulisan ?
C. Tujuan Penelitian
kawasan desa wisata Pulisan . Agar bisa membuat kawasan wisata lebih
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Dapat menjadi masukan untuk para arsitek dalam merancang konsep
Kawasan Pesisir , terutama pada kawasan pariwisata Bahari .
E. Batasan Penelitian
Ekologi
bidang arsitektural.
Latar Belakang
-Desa Pulisan merupakan Kawasan Ekonomi Khusus super prioritas dalam bidang pariwisata
-Desa pulisan terletak di kawasan pesisir sehingga memiliki kawasan wisata utama yaitu pantai, dan
memiliki bukit Savanah
-Belum adanya penataan objek fisik pada Kawasan Desa Wisata pulisan seperti penataan potensi alamnya
potensi -potensi belum adasehingga perlu adanya penataan kawasan wisata tampa merusak lingkungan
Masalah
Makasud
- Menciptakan penataan Kawasan Desa Wisata yang menarik untuk di kunjungi para wisatawan
- Penataan kembali pada kawasan Desa Wisata sesuai dengan potensi dan karakteristik wilayah yang ada
dengan menggunakan pendekatan Arsitektur Ekologi sehingga kelestarian alam tetap terjaga .
Pengumpulan Data
Gagasan Ide
Perancangan Kawasan Desa Wisata Pulisan dengan menggunakan Pendekatan Ekologi Arsitektur
Analisis Tapak
-Zoning Kawasan Perencanaan
-Analisis Tata guna Lahan
-Analisis Sirkulasi
- Analisis daya dukung fisik dan
lingkungan
-Analisis Klimatologi
Penerapan Konsep Tema pada Perencanaan Kawasan Desa Wisata
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Desa Wisata
1. Definisi Desa Wisata
tata ruang desa yang khas, atau kegiatan perekonomian yang unik dan
wisata adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas
menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku. desa wisata adalah suatu
wilayah perdesaan yang menawarkan keaslian baik dari segi sosial budaya,
adat istiadat, keseharian, arsitektur tradisional, struktur tata integrasi
arsitektur bangunan dan tata ruang desa, serta mempunyai potensi untuk
lainnya. dari pengertian desa wisata dari berbagai ahli, dapat disimpulkan
bahwa desa wisata adalah suatu wilayah perdesaan dimana memiliki ciri
khas seperti keindahan alam, seni budaya, adat istiadat yang menjadi tarik
komponen desa wisata memiliki ciri khas, keunikan, dan potensi dari desa
wisata tersebut. berikut adalah komponen desa wisata yang diambil dari
berbagai sumber, antara lain : Penetapan suatu desa untuk dijadikan sebagai
tinggi terhadap desa wisata serta para wisatawan yang datang ke desanya.
bagaimana sebuah desa dapat berkembang dan sebagai pusat wisata yang
wisata saat ini sangat ketat, terlebih wisata dalam bentuk tourist village
(desa wisata) saat ini sudah tidak dapat dihindari lagi, sudah banyak muncul
desa wisata baru yang menyuguhkan pesona dan ciri khasnya masing-
masing.
Maka dari itu hal ini tidak terlepas dari perlunya peran yang kuat
B. Pariwisata
1. Definisi Pariwisata
pengusaha obyek wisata, daya tarik wisata serta usaha-usaha yang berkaitan
dengan kepariwisataan.
staying in places outside their usual environment for not more than one
2. Bentuk Pariwisata
Menurut Pendit (2002:37), bentuk pariwisata terdiri dari lima kategori, yaitu
sebagai berikut :
dari wisatawan, apakah dari dalam negeri atau dari luar negeri. apabila
wisatawan dari luar negeri adalah membawa membawa mata uang asing.
pariwisata pasif.
suatu negara untuk mengukur jangka pendek atau atau jangka panjang
dapat dibagi menjadi pariwisata udara, pariwisata laut, pariwisata kereta api,
pariwisata mobil.
3. Jenis Pariwisata
Menurut (Spillane, 1987), pariwisata terdiri dari enam jenis, yaitu sebagai
berikut :
pariwisata ini dilakukan untuk para wisatawan dengan tujuan untuk berlibur
atau mencari kesenangan yang baru, mengunjungi suatu tempat yang baru,
untuk melihat sesuatu yang baru, serta menikmati hiburan yang ada di kota-
dan rohani serta dalam keramaian atau tempattempat tertentu yang sudah
direncanakan.
ini dilakukan wisatawan untuk tujuan mengunjungi suatu negara atau daerah
yang bersejarah.
konfrensi.
C. Arsitektur Ekologi
1. Definisi Arsitektur Ekologi
berarti rumah tangga atau cara bertempat tinggal, dan logos berarti ilmu atau
baru.
lingkungan alam dan sumber alam yang terbatas. secara umum, arsitektur
desain diolah dengan cara memperhatikan aspek iklim, rantai bahan, dan
yang berkaitan dan saling bergantung antara satu dengan yang lainnya
dalam suatu sistem. cara ini dikenal dengan pendekatan ekosistem atau
bersifat linier atau dengan kata lain tidak dapat diputar secara terbalik.
Yogyakarta, 2006)
2. Unsur Pokok eko-arsitektur
a. Udara
b. Air
alami air harus diperhatikan untuk menjaga agar aliran air yang besar di
alam. Tanah sangggup mengolah kembali air buangan sabun non deterjen
menjadi air bersih di dalam tanah. Hal-hal yang dapat dilakukan dalam
yang mudah dan murah adalah dengan menerapkan azas “daur ulang”
yaitu dengan mengalirkan air buangan limbah dari septic tank menuju
c. Energi
alam. Energi dapat digolongkan menjadi dua kategori, yaitu energi yang
dalam bahan bangunan (embodied anergy) atau PEI (Primary Energy Index)
karena penggunaan energi tersebut tidak dapat diteliti dengan mudah dan
diperbaharui dan
dibudidayakan.
diambil dari dalam bumi (pasir, kerikil, batu-batuan, tanah liat, logam,
sulfur, dan mineral lainnya). mulai awal abad yang ke-19 muncul bahan
bangunan modern seperti semen porland sebagai bahan dasar beton, baja,
kaca, alumunium, plastik, dan bahan sintesis lainnya. meskipun bahan ini
juga berasal dari bahan baku bumi, namun bahan tersebut telah mengalami
permukaan bumi biasanya dilakukan oleh manusia dengan cara mencuri dan
tetap terpelihara.
Pohon ketapang
Arsitektur
Biologis
Arsitektur Arsitektur
Surya Arsitektur Alternatif
EKOLOGIS
design for sustainable future, Thames and Hudson, London, p. 70] Cara
AC dan Lift.
rendah dan udara dari luar ruangan yang lebih segar akan masuk
dan sumber daya alam. tidak akan cukup sumber daya alam baru dialam
bumi secara ringan. hal ini dimaksudkan bahwa keberadaan bangunan baik
2033
ekonomi;
rakyat;
hutan;
negara.
terdiri atas :
ikan;
hulu, sub sistem usaha perikanan, sub sistem hilir, dan sub
sistem penunjang.
masyarakat setempat.
bentuk dan kondisi fisik pantai, minimal 100 meter dari titik pasang
gelombang laut;
meliputi DAS Tondano, DAS Talawaan, DAS Maen, DAS Likupang, Sub
DAS Kuala Araren, Sub DAS Batu, Sub DAS Mansilong, Sub DAS Palaes,
Sub DAS Kuala Langsa, Sub DAS Matikup, Sub DAS Kuala Sawangan
kiri kanan sungai besar, dan 50 (lima puluh) meter dikiri kanan anak sungai
bangunan;
perkotaan yang ada di kabupaten dengan ketentuan luas minimal 30% dari
luas kawasan perkotaan yang terdiri atas 20% ruang terbuka hijau publik
dan
METODE PERANCANGAN
A. .Metodologi Perancangan
bahan (recycle).
terhadap lingkungan.
3. Desain yang ramah lingkungan (humane design), fokus pada
Data yang dikumpulkan dibagi menjadi 2 (dua) sumber data yakni data
primer dan data sekunder:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung yaitu
Observasi Tapak pada kawasan Desa Wisata Pulisan
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber yang sudah ada
yaitu berupa tinjauan literatur tentang Arsitktur Ekologis dengan metode
arsitektur Ekologis maupun pedoman atau aturan-aturan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah tentang Pengembangan Desa Wisata di
Minahasa utara, Sehingga didapatkan informasi yang relevan terkait dengan
penelitian ini.
1. Studi Pustaka
2. Dokumentasi
C. Lokasi Penelitian
1. Minahasa Utara
Kabupaten Minahasa Utara merupakan kabupaten hasil
pemekaran dari Kabupaten Minahasa, terbentuk berdasarkan Undang -
Undang No. 33 tahun 2003 dan diresmikan pada tanggal 7 Januari
2004,Memiliki 10 kecamatan, 6 kelurahan dan 125 desa dengan
Airmadidi sebagai ibukota kabupaten, dengan batas batas sebagai berikut:
luas sebesar 152,61 Km2 dan terbagi menjadi 18 desa. Jarak Kecamatan
memiliki posisi yang mudah untuk diakses dari pusat kota yang ada di
Tahun 2013).
- Suku Minahasa 35 %
yang terdiri dari laki-laki 9.785 perempuan 9.431 dan 5.720 Kepala
Keluarga
dan buatan..
memiliki batas-batas:
3. Desa Pulisan
(BPS, 2021) , Desa pulisan memilki kawasan wisata pantai yang di sebut
dengan pantai Pulisan , objek wisata ini resmi di buka tanggal 5 Mei 2014 ,
Pantai pulisan juga dikenal dengan taman lautnya yang indah serta
Fasilitas – fasilitas yang terdapat di pantai pulisan ini masih sangat kurang,
makan/kios
kearifan lokal.
- .Kawasan paling favorit adalah Goa atau tebing berbentuk goa, yang
bersentuhan langsung dengan laut. Untuk kelokasi di sediakan
sarana laut (perahu) yang merupakan usaha masyarakat.
Sumber
: Penulis 2022
- Pemandangan padang savanna yang berkolaborasi dengan
pemandangan laut dan tepi pantai
Sumber : Patadaily.id
Lokasi penelitian yang di ambil adalah pada Kawasan Desa Wisata Pulisan
lingkungan 2 dengan luas kawasan 282 Ha ,berikut adalah peta penggunaan lahan
Pada peta penggunaan lahan tersebut ,ada lima penggunaan lahan yaitu Semak
b. Kondisi Eksisting
5
3
Sumber : Penulis