DAFTAR ISI................................................................................................................1
............................................................................................................ I PENDAHULUAN
..................................................................................................................................3
1.3.1 Tujuan................................................................................................4
1.3.2 Sasaran...............................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................42
1 I PENDAHULUAN
Tujuan dan sasaran penelitian berisi tentang objektifitas yang akan menjadi
target dalam penelitian.
1.3.1 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan konsep dan desain
objek wisata pantai dengan pendekatan Arsitektur Post Modern
1.3.2 Sasaran
Mengobservasi dan survey lokasi pulau satu area pantai desa Tete B
Mencari informasi dari narasumber sebagai pendukung data penelitian
Mengkaji Literatur yang dapat mendukung penelitian
Menentukan Spesifikasi Perancangan
Menghasilkan Konsep dan Desain Arsitektur sebagai output
pengembangan Objek Wisata Pantai desa Tete B
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain adalah :
Berikut adalah table data kunjungan wisata dan pendapatan objek wisata
2020-2021 desa Tete B, bersumber dari Kabid Dispar Tojo Una-Una, (Titin Gilang
W Madilau, SP. MM.).
Tabel 1.1 rekap data jumlah kunjungan wisata di beberapa kawasan Tete B 2020-2021
Pulau Satu terletak paling dekat dengan permukiman Desa Tete B, akses menuju
lokasi ini tidak sulit untuk di jangkau daripada lokasi lainnya seperti pasir panjang
dan buka-buka yang membutuhkan transportasi laut, serta uebutung yang lebih
jauh dari lokasi permukiman dengan sirkulasi yang cenderung sulit di lalui.
Pulau satu tertletak diantara pulau dua dan bugeng, pulau satu memiliki
objek wisata pantai pasir putih dan kekayaan lautnya, selain itu pulau satu
merupakan jalur akses utama untuk menuju pulau lainnya seperti bugeng, pulau
dua, pasir panjang dan buka-buka. Lokasi pantai ini sudah terkenal di kalangan
masyarakat lokal dengan potensi alamnya namun kurangnya perhatian
pemerintah pengelolaan menyebabkan objek wisata ini terbengkalai. Hal ini
disebabkan fokus pemerintah untuk mengelola daerah togean dengan potensi
alamnya yang sudah terkenal luas di kalangan wisatawan padahal ampana kota
juga memiliki potensi alam serupa.
(Gambar 1.1 Lokasi pantai dan kondisi eksisting pulau satu di daerah Tete B)
(Sumber: Gambar pribadi)
(Gambar 1.2 Lokasi pantai dan kondisi eksisting pulau satu di daerah Tete B)
(Sumber: Gambar pribadi)
(Gambar 1.3 Lokasi pantai dan kondisi eksisting pulau satu di daerah Tete B)
(Sumber: Gambar pribadi)
Terlihat pada gambar di atas lokasi ini tidak memiliki fasilitas penunjang
kegiatan wisata, padahal lokasi pantai pasir putih di pulau satu ini dulunya adalah
salah satu aset kepariwisataan di Ampana Kota yang sering dijadikan destinasi
oleh masyarakat lokal untuk ragam aktivitas seperti rekreasi, meneliti, kegiatan
sosial dan berkemah.
(Gambar 1.4 Lokasi pantai dan kondisi eksisting pulau satu di daerah Tete B)
(Sumber: gambar pribadi oleh @fatur mamat 2021)
Lokasi ini memiliki potensi yang baik sebagai objek wisata dilihat dari
minat masyarakat pada potensi alam sebagai nilai jualnya. Menurut beberapa
data yang tersedia, hal ini membuktikan bahwa potensi alam yang ada di Desa
Tete B dalam kondisi terbengkalai karena sudah tak di berdayakan dan dikelola
lebih lanjut oleh pemerintah untuk potensi lahan yang tersedia, menurut data
dan isu permasalahan, perlu di pertimbangkan adanya pengelolaan dari segi
kepariwisataan dengan Sarana dan Prasarana untuk meningkatkan nilai sebagai
objek wisata yang diminati masyarakat dengan harapan agar di masa depan
kredibilitas sektor pariwisata ampana dapat berkembang dan sebagai motivasi
kedepan atau pemicu untuk di bentuknya kawasan wisata desa tete b melihat
bahwa desa Tete B memiliki potensi alam yang tinggi yang siap untuk di kelola.
Berdasarkan latar belakang di atas perlu direalisasikannya kebijakan-
kebijakan yang bertujuan untuk mendorong perancangan sarana dan prasarana
objek wisata pantai yang dapat meningkatkan stabilitas kegiatan wisata serta
meningkatkan nilai kepariwisataan dan daya tarik dari objek wisata yang tersedia
pada lokasi pantai tersebut maka dari itu perhatian dari pemerintah berdasarkan
kebutuhan masyarakat bahwa area pantai pulau satu perlu di realisasikan untuk
fokus pengembangan objek wisatanya dengan sarana dan prasarana serta
penataan kawasan untuk menunjang aktifitas di area pantai tersebut,
sebagaimana hal yang menjadi motivasi masyarakat untuk beraktifitas saat ini.
Dengan pendekatan Arsitektur Kontemporer dengan orientasi yang
fleksibel serta dapat berdaptasi dengan sifat dan kecenderungan sosial mayoritas
masyarakat lokal saat ini, Arsitektur Kontemporer sendiri adalah pendekatan
yang tidak terikat oleh syarat tertentu, dan lebih menganut gaya abstrakktif
dapat beradaptasi dengan lingkungan namun tetap dapat menampilkan
perbedaan komposisi dari hal yang modern dengan ciri fungsionalitasnya
maupun tradisional dengan ciri ornamen yang berbasis budayanya. Hal ini di
tujukan melihat dari kecenderungan masyarakat akan minat dan ketertarikan
terhadap hal-hal yang unik, futuristik serta fungsional, yang mana pendekatan ini
akan menjadi khas ciri khas pada objek wisata pantai pulau satu.
2 II TINJAUAN PUSTAKA
Objek adalah stuktur kalimat yang biasanya berupa kata benda atau orang
yang menjadi pokok pembicaraan. Menurut KBBI, objek adalah benda, hal, dan
sebagainya yang dijadikan sasaran untuk diteliti, diperhatikan, dan sebagainya.
Objek adalah nomina yang melengkapi verba transitif dalam klausa.
Dalam linguistik, objek adalah kata benda, frasa kata benda, atau kata ganti
yang dipengaruhi oleh tindakan kata kerja. Objek memberikan detail dan tekstur
bahasa dengan memungkinkan pembuatan kalimat yang kompleks. Objek adalah
unsur kalimat yang dapat dipertentangkan dengan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata objek ini diartikan sebagai hal,
perkara atau pun orang yang menjadi pokok dalam suatu pembicaraan. KBBI juga
mengartikan objek sebagai benda dan lain sebagainya yang dijadikan sebagai
sasaran untuk diperhatikan, diteliti dan lain sebagainya. Jadi, objek adalah hal
yang dijadikan sebagai sasaran atau titik fokus patokan dalam sebuah
pembuatan, aksi atau karya seni rupa.
Fungsi dan peran objek wisata pada dasarnya adalah sebagai sarana atau tempat
wisata yang dilengkapi dengan fasilitas serta dapat memberikan pelayanan yang
layak kepada pengunjung, sehingga dapat memenuhi keinginan para pemakai
dan memberikan kenyamanan privasi dan rasul sampai sehingga manusia waktu
liburan betul betul terisi dengan sesuatu yang memuaskan (Budihardjo. 1997)
objek wisata yang baik harus memperhatikan hal seperti berikut:
a) Kebutuhan penunjang
Menampung berbagai aktivitas pengunjung mulai dari anakanak remaja dewasa
sampai kepada orang tua dengan aktivitas utamanya.
b) Aktifitas tirta
Kegiatan yang dilakukan di kolam sungai dan laut seperti berenang loncat indah
jest sky, menyelam dan sebagainya.
c) Aktifitas darat
Kegiatan yang dilakukan seperti duduk bersantai memandangi pemandangan
alam olah raga bermain di arena permainan menyaksikan pertunjukan jalan-jalan
disekitar hutan lindung mendaki gunung dan sebagainya.
d) Lingkungan
Menjaga kelestarian dan keharmonisan lingkungan dengan
memelihara atau merawat fasilitas penunjang yang ada agar tetap
bersih,indah dan nyaman untuk digunakan selanjutnya sehingga
dengan sendirinya menciptakan suasana lingkungan yang asri.
Pantai berarti : Bagian dari danau atau tepian laut yang terkena gerakan
ombak Pada bagian atas pantai terdapat endapan dalam bentuk batuan kerikil
sampai endapan yang paling halus selalu terdampar oleh ombak. Sementara
batu-batu besar merupakan tanda batas bagian atas gerakan ombak, batu-
batuan kecil, pasir dan endapan menutupi daratan bagian yang terdekat dengan
air. Bagian daratan yang setiap hari digenangi air pasang surut. (Ensiklopedia
Indonesia, 1980).
Objek Wisata Pantai adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan,
keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan
hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan
yang Kawasannya identik dengan Bagian dari danau atau tepian laut.
Objek dan daya tarik wisata adalah suatu bentukan dan fasilitas yang
berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk
datang ke suatu daerah atau tempat tertentu. Daya tarik yang tidak atau belum
dikembangkan merupakan sumber daya potensial dan belum dapat disebut
sebagai daya tarik wisata, sampai adanya suatu jenis pengembangan tertentu.
Objek dan daya tarik wisata merupakan dasar bagi kepariwisataan. Tanpa adanya
daya tarik di suatu daerah atau tempat tertentu, kepariwisataan sulit untuk
dikembangkan.
Dalam Undang-undang No. 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan
disebutkan bahwa objek dan daya tarik wisata adalah suatu hal yang menjadi
sasaran wisata terdiri atas :
1) Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang
berwujud keadaan alam, flora, dan fauna.
2) Objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum,
peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni dan budaya, wisata
agro, wisata buru, wista petualangan alam, taman rekreasi, dan komplek
hiburan.
Dalam pasalnya di sebutkan bahwa Pasal 21 Pengusahaan objek dan daya tarik
wisata yang berintikan kegiatan yang memerlukan pengamanan terhadap
keselamatan wisatawan, kelestarian dan mutu lingkungan, atau ketertiban dan
ketenteraman masyarakat diselenggarakan sesuai dengan ketentuan yang diatur
lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. Pasal 22 Usaha sarana pariwisata
meliputi kegiatan pembangunan, pengelolaan dan penyediaan fasilitas, serta
pelayanan yang diperlukan dalam penyelenggaraan pariwisata. Pasal 23 Usaha
sarana pariwisata dapat berupa jenis-jenis usaha:
a) Penyediaan akomodasi
b) Penyediaan makan dan minum
c) Penyediaan angkutan wisata
d) Penyediaan sarana wisata tirta
e) Kawasan pariwisata
2.5.2 Persyaratan Terbentuknya Objek Wisata
Resort hotel ini terletak di kawasan Pelabuhan laut (marina). Oleh karena
itu rancangan resort ini memanfaatkan potensi utama kawasan tersebut sebagai
kawasan perairan. Respon rancangan resort ini diwujudkan dengan melengkapi
resort dengan fasilitas dermaga serta mengutamakan penyediaan fasilitas yang
berhubungan dengan kegiatan air. Contoh resort ini adalah Mauritius Hotel yang
dilengkapi dengan fasilitas berenang dan berjemur di tepi perairan.
Bora Bora merupakan pulau kecil yang bergunung. karakter tapaknya sangat unik
dimana Villa terletak di kaki gunung pulau ini. Kondisi topografi berupa daratan
yang berbatasan langsung dengan pantai yaitu berupa lagoon yang menjorok ke
daratan yang berbentuk dari letusan gunung berapi. Fasilitas akomodasi berupa
Guest room 122 kamar yang terbagi 7 tipe : 16 Lagoon View Suite, 9 Garden Villa,
11 Hillside Villa, 38 Overwater Villa, 44 Deluxe Overwater Villa, 2 Royal
Overwater Villa, dan 2 President Overwater Villa.
Museum tsunami adalah sebuah museum yang dirancang oleh salah satu
arsitek terkenal Indonesia yaitu Ridwan Kamil. Museum ini merupakan salah satu
cara untuk mengenang kejadian tsunami yang terjadi di Aceh pada tanggal 26
Desember 2004. Museum Tsunami Aceh diresmikan pada tahun 2009.
Gubahan massa
Gubahan ekspresif berasal dari bentuk
dan dinamis kapal dan tidak kaku
(berbentuk oval)
Pada lantai dasar
merupakan area
terbuka dan dijadikan
Konsep ruang
area komunal sehingga
terkesan terbuka
dapat menyatu dengan
ruang
luar
Pada lantai dasar
terdapat jembatan
yang dibawahnya
Harmonisasi ruang
terdapat air, sehingga
luar dan ruang dalam
memberikan kesan
sedang berada
dialam terbuka.
Museum tsunami
menggunakan fasad
Memiliki fasad yang
yang terbuat dari kaca
transparan
yang kemudian diberi
secondary skin
Pada pintu masuk
menggunakan ramp
sehingga ramah bagi
kaum difabel.
Kenyamanan Hakiki Menonjolkan
penggunaan beton
sebagai bahan utama
sehingga memberikan
kesan kejujuran
-Lansekap
mengoptimalkan
penggunaan vegetasi.
Eksplorasi elemen -Pada bagian atap
lansekap bangunan
menggunakan roof
garden yang dapat
dijadikan area komunal
Prinsip
Kontempore Kenyataan Gambar Bangunan
r
Bangunan
Bangunan terlihat kokoh
kokoh menyerupai
bentuk gunung
Gubahan massa
berasal dari
Gubahan
bentuk gunung,
ekspresif dan
dan menjadi
dinamis
ikon merapi di
daerah Sleman
Pada tengah
bangunan
Konsep ruang
terdapat area
terkesan
terbuka yang
terbuka
batuan hasil dari
letusan merapi
Pada dinding
bangunan
menggunakan
Harmonisasi kaca, sehingga
ruang luar memberikan
dan ruang kesan menyatu
dalam dengan
courtyard yang
ada di tengan
bangunan
Pada area hall,
menggunakan
Memiliki fasad kaca
fasad yang sehingga
transparan mengundang
orang untuk
datang
-Lansekap
mengoptimalkan
penggunaan
vegetasi. - Pada
Eksplorasi
area sekitar
elemen
bangunan masih
lansekap
mempertahanka
n vegetasi alami,
seperti pohon
tinggi
2.6.7 Kesimpulan Studi Banding
Jenis penelitian kualitatif bertujuan untuk memperoleh data yang sesuai dengan
masalah yang ada di lokasi penelitian, dimana data tersebut diolah di analisis dan
diproses lebih lanjut dengan dasar-dasar teori yang telah di pelajari.
a) Data Primer
Data ini merupakan data yang akan diperoleh melalui observasi dan analisa
di lapangan. Data-data yang diperoleh antara lain :
Makro, berupa kondisi eksisting tapak terpilih untuk hotel resort yang
meliputi batas-batas tapak, tata wilayah, kondisi tanah, kondisi vegetasi, jaringan
dan utilitas, view, orientasi matahari dan angin, aksebilitas dan sirkulasi.
Mikro, meliputi kebutuhan dan aktivitas pengunjung yang nantinya akan
mengambil referensi dari wawancara narasumber serta survey lapangan yang
dapat di jadikan sebagai acuan dalam perancangan.
b) Data Sekunder
Data Sekunder diperoleh melalui studi Pustaka, literatur, data dari dinas instansi
terkait, data peraturan daerah yang berasal dari administrasi instansi, serta
sumber dukungan lainnya, seperti buku, jurnal penelitian, dan internet.
Alat Kegunaan
Kamera Digital Mengambil gambar kondisi lokasi
Alat Tulis/Gambar Mencatat hasil survey lapangan
Peta Kejelasan data dan analisis
Tabel 3.1 peralatan yang digunakan dalam proses pengambilan data
Sumber : (Hasil Analisis)
JUDUL
PENGEMBANGAN OBJEK WISATA
PANTAI DESA TETE B AMPANA
Rumusan Masalah
Bagaimana menata Konsep dan Desain untuk pengembangan Objek
Wisata Pantai Desa Tete B dengan pendekatan Arsitektur Kontemporer
Tinjauan Pustaka
Teori yang berkaitan dan dijadikan acuan penelitian
Analisis Data
Rekomendasi Desain
DESAIN
DAFTAR PUSTAKA