HALAMAN JUDUL................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................................ 5
B. Rumusan Masalah........................................................................................... 5
C. Tujuan............................................................................................................. 5
A. Kesimpulan .................................................................................................... 23
B. Saran ............................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 25
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Disabilitas merupakan kata lain yang merujuk pada penyandang cacat atau
difabel. Bagi masyarakat awam, kata disabilitas mungkin terkesan kurang familiar karena
masalah disabilitas dan pandangan masyarakat merupakan sebuah ironi. Para kaum
disabilitas membutuhkan bantuan dan respon positif dari masyarakat untuk berkembang,
karena mereka tidak ingin mendapatkan efek negatif dari kemunculan kaum disabilitas
dalam kehidupan mereka seperti sumber aib, dikucilkan dalam pergaulan, dan
permasalahan lainnya. Contoh disabilitas yang biasa kita temui sehari-hari adalah orang
yang terlahir cacat tanpa penglihatan yang bagus (tunanetra), pendengaran yang bagus
mengarah pada cacat mental juga dapat kita lihat pada seseorang yang memiliki
keterbelakangan mental.
dalam sebuah negara itu setidaknya sebesar 10% dari total keseluruhan penduduk sebuah
negara. Di indonesia sendiri menurut catatan dari kementerian sosial jumlah kaum
disabilitas mencapai 7 juta orang atau sekitar 3% dari total penduduk Indonesia yang
berjumlah 238 juta pada tahun 2011. Keberadaan kaum disabilitas ini layak mendapat
perhatian yang serius dari pemerintah. Upaya pemerintah dalam melindungi kehidupan
Contohnya adalah perlindungan hukum seperti yang tercantum dalam UUD 1945, No.4
hal ini tidak berjalan sebagai mana mestinya. Kebanyakan disabilitas tidak mampu
mengakses pendidikan yang lebih baik karena mereka minim sekali untuk mendapatkan
akses melakukan hal itu. Misalnya, dari segi persyaratan pendidikan yang diterapkan.
Memang ada bidang pendidikan tertentu yang mengharuskan muridnya tidak boleh cacat
karena berkaitan dengan kinerjanya nanti selama masa pendidikan. Akan tetapi, hal itu
bukan lah harus berlaku secara umum. Banyak disabilitas tidak dapat bersekolah dan
melanjutkan ke perguruan tinggi karena mereka dianggap cacat fisik yang dianggap tidak
dapat mengikuti proses pendidikan dengan baik. Padahal dalam UU No.28 Tahun 2002
menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang menyediakan kemudahan bagi para
Pada bidang pekerjaan pun juga demikian. Perhatikan bunyi UUD 1945 pasal 27
ayat 1, Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Ayat 2,
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan. Dua ayat tersebut secara tegas dan jelas memperlihatkan bahwa semua
warga negara baik yang normal dan disailitas memiliki peluang yang setara dalam
memperoleh pekerjaan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Kita dapat memahami dan mendalami definisi dari Disabilitas secara keilmuan.
2. Kita dapat mengelompokkan jenis-jenis disabilitas yang ada dan yang kita ketahui
serta mengerti bagaimana sikap dan tindakan kita terhadapn jenis disabilitas tetentu.
3. Kita mampu menjelaskan apa itu disabilitas fisik dan apa saja kelompok-kelompok
PEMBAHASAN
A. Pengetian Disabilitas
Disabilitas adalah istilah yang meliputi gangguan, keterbatasan aktivitas, dan pembatasan
partisipasi. Gangguan adalah sebuah masalah pada fungsi tubuh atau strukturnya; suatu
pembatasan kegiatan adalah kesulitan yang dihadapi oleh individu dalam melaksanakan
tugas atau tindakan, sedangkan pembatasan partisipasi merupakan masalah yang dialami
oleh individu dalam keterlibatan dalam situasi kehidupan. Jadi disabilitas adalah sebuah
fenomena kompleks, yang mencerminkan interaksi antara ciri dari tubuh seseorang dan
didefinisikan sebagai setiap orang yang mempunyai kelainan fisik dan/atau mental, yang
dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan baginya untuk melakukan
secara selayaknya, yang terdiri dari Penyandang cacat fisik, Penyandang cacat mental,
atau atau alat gerak lain dengan efektif karena paralisis (kelumpuhan),
a) Tuna Netra
b) Tuna Rungu
c) Tuna wicara
d) Tuna daksa
pendengarannya masih baik, dapat terjadi pada orang dengan infeksi telinga
bagian luar dan tengah juga mengalami gangguan pada saraf pendengaran.