DISABILITAS FISIK
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Konseling Krisis
Dosen pengampu : Dr. H.M. Jumarin, M. Pd.
Oleh :
Tri Dhesi Emilia ( 20012085 )
Puji syukur kehadirat Allah SWT. karena atas limpahan rahmat dan karunia-nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Disabilitas Fisik” Pada makalah
ini saya banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai
pihak, oleh sebab itu, dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih sebesar-
sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini.Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, oleh
untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................3
A. Latar Belakang................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................3
C. Tujuan..............................................................................................................................3
BAB II.......................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.......................................................................................................................4
A. Pengertian Disabilitas.....................................................................................................4
B. Hak-hak bagi Disabilitas.................................................................................................4
C. Cacat Fisik.....................................................................................................................10
BAB III....................................................................................................................................12
PENUTUP...............................................................................................................................12
A. Kesimpulan....................................................................................................................12
B. Saran...............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Disabilitas memiliki arti cacat atau terdapat kelainan pada seseorag yang tidak
memiliki oleh orang pada umumnya. Jenis-jenis disabilitas yaitu disabilitas fisik,
disabilitas mental, disabilitas sensorik, disabilitas intlektual dan disabilitas
perkembangan. Disabilitas bisa terjadi pada semua orang selama hidup atau sejak
seseorang lahir di dunia. Disabilitas atau biasa disebut penyandang cacat sering kali
dikucilkan dan dianggap rendah oleh sebagian besar orang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan disabilitas ?
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Disabilitas
1 Pengertian Individu
1. penyandang disabilitas fisik (seperti lumpuh layu, cerebral palsy, dan paraplegia)
2. penyandang disabilitas intelektual (termasuk down syndrome dan tuna grahita)
3. penyandang disabilitas mental (contohnya skizofrenia, gangguan bipolar,
depresi, anxiety, autisme, dan hiperaktif)
4. penyandang disabilitas sensorik (tuna netra, tuna rungu, dan tuna wicara)
5. penyandang disabilitas ganda (gabungan fisik dan mental, mental dan sensorik, dan
sebagainya)
Disabilitas, menurut KBBI, diartikan sebagai keadaan (seperti sakit atau cedera) yang
merusak atau membatasi kemampuan mental dan fisik seseorang. Namun disabilitas juga
merupakan kata serapan bahasa Inggris, disability, yang berarti ketidakmampuan
seseorang untuk melakukan berbagai hal dengan cara yang biasa.
4
keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerahNya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara,
hokum, Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia. Jadi hak asasi manusia itu sudah ada sejak manusia ada dan
dilindungi oleh Negara.
Lebih lanjut Pasal 41 ayat (2) UU No 39 Tahun 1999 mengatur bahwa setiap
penyandang cacat/disabilitas, orang yang berusia lanjut, 21 wanita hamil, dan anak-
anak, berhak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus. Jadi penyandang
cacat/disabilitas berhak atas pemberian pelayanan, jasa, atau penyediaan fasilitas dan
sarana demi kelancaran, keamanan, kesehatan, dan keselamatan.
5
2. hak sipil dan politik
7. hak untuk berpartisipasi dalam semua kegiatan sosial, kreatif, atau rekreasi
7. hak atas kebebasan dari penyiksaan dan perlakuan atau penghukuman lain
yang kejam, tidak manusiawi, atau merendahkan martabat manusia
9. hak untuk mendapatkan penghormatan atas integritas mental dan fisiknya atas
dasar kesetaraan dengan yang lainnya
6
11. hak untuk hidup secara mandiri dan dilibatkan dalam masyarakat
13. hak atas kebebasan berekspresi dan berpendapat serta akses terhadap
informasi
18. hak untuk mendapatkan standar kehidupan dan perlindungan sosial yang layak
bagi mereka sendiri dan keluarganya
20. hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan budaya, rekreasi, hiburan dan olah
raga
21. hak untuk memperoleh jaminan hak asasi manusia dan kebebasan fundamental
untuk penyandang disabilitas perempuan dan anak-anak
2. . pekerjaan dan penghidupan yang layak sesuai dengan jenis dan derajat
kecacatan, pendidikan, dan kemampuannya;
7
6. hak yang sama untuk menumbuhkembangkan bakat, kemampu-an, dan
kehidupan sosialnya, terutama bagi penyandang cacat anak dalam lingkungan
keluarga dan masyarakat.
8
2. Hak Aksesibilitas
Penyandang disabilitas memiliki enam hak hidup yang harus dipenuhi oleh
negara, yang meliputi hak atas penghormatan integritas, tidak dirampas nyawanya,
mendapatkan perawatan dan pengasuhan yang menjamin kelangsungan hidupnya,
bebas dari penelantaran, pemasungan, pengurungan, pengucilan, ancaman,
berbagai bentuk eksploitasi, penyiksaan, perlakuan dan penghukuman yang kejam,
tidak manusiawi, dan merendahkan martabat.
9
disabilitas ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran seluruh masyarakat,
termasuk pada tingkat keluarga, mengenai penyandang disabilitas, dan untuk
memelihara penghormatan atas hak-hak dan martabat para penyandang disabilitas.
1 Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan manusia merupakan perubahan isik menjadi lebih besar dan
lebih panjang, dan prosesnya terjadi sejak anak sebelum lahir hingga ia dewasa.
Selama tahun pertama dalam pertumbuhan, ukuran panjang badan bertambah
sekitar sepertiga dari panjang badan dan berat badanya akan bertambah menjadi
sekitar tiga kalinya. Sejak lahir hingga umur 25 tahun perbandingan ukuran badan
individu adalah bahwa pertumbuhan itu kurang proporsional tampak pada awal
terbentuknya manusia sampai menjadi pertumbuhan proporsi yang ideal di masa
dewasa. Pembahasan tentang pertumbuhan isik secara rinci akan diuraikan pada bab
berikutnya.
Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat
mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode pranatal (dalam
kandungan). Berkaitan dengan perkembangan isik ini, Kuhlen dan Thompson
10
menyatakan perkembangan isik individu meliputi empat aspek, yaitu (1) sistem
syaraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi; (2) otot-
otot, yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik; (3)
kelenjar endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru,
seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu
kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis; dan (4) struktur
isik/tubuh, yang meliputi tinggi, berat dan proporsi (Hurlock, 1991).
Aspek isiologis yang sangat penting bagi kehidupan manusia adalah otak
(brain). Otak dapat dikatakan sebagai pusat atau sentral perkembangan dan fungsi
kemanusiaan. Otak ini lebih kurang terdiri atas 100 miliar sel syaraf (neuron), dan
setiap sel syaraf tersebut, ratarata memiliki sekitar 3000 koneksi (hubungan dengan
sel-sel syaraf yang lainnya).
Sebagaimana diilustrasikan pada Gambar 3.1, sistem koneksi tersebut
terbentuk dari yang sederhana menuju ke yang kompleks. Semakin mendapatkan
kesempatan untuk digunakan, maka sistem jaringan hubungan antar sel otak akan
semakin berkembang kompleks dan menandakan bahwa seseorang telah mengalami
kemajuan fungsi otak. Sebaliknya, bila otak tidak banyak digunakan, maka sistem
jaringan akan sederhana dan bahkan sel-sel otak tertentu akan mati.
2 Cacat fisik
Cacat fisik adalah kecacatan yang mengakibatkan gangguan pada fungsi
tubuh, antara lain gerak tubuh, penglihatan, pendengaran, dan kemampuan
berbicara. Cacat fisik antara lain: a) cacat kaki, b) cacat punggung, c) cacat tangan,
d) cacat jari, e) cacat leher, f) cacat netra, g) cacat rungu, h) cacat wicara, i) cacat
raba (rasa), j) cacat pembawaan.Cacat tubuh atau tuna daksa berasal dari kata tuna
yang berarati rugi atau kurang, sedangkan daksa berarti tubuh. Jadi tuna daksa
ditujukan bagi mereka yang memiliki anggota tubuh tidak sempurna.
Cacat tubuh dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Menurut sebab cacat adalah cacat sejak lahir, disebabkan oleh penyakit,
disebabkan kecelakaan, dan disebabkan oleh perang.
2. Menurut jenis cacatnya adalah putus (amputasi) tungkai dan lengan; cacat
tulang, sendi, dan otot pada tungkai dan lengan; cacat tulang punggung;
celebral palsy; cacat lain yang termasuk pada cacat tubuh orthopedi; paraplegia.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi disabilitas adalah sebuah fenomena kompleks, yang mencerminkan
interaksi antara ciri dari tubuh seseorang dan ciri dari masyarakat tempat dia tinggal.
Penyandang disabilitas adalah setiap orang yang mempunyai kelainan fisik dan/atau
mental, yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan baginya
untuk melakukan secara selayaknya.
B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan dari para pembaca sekalian demi tercapainya
kesempurnaan dari makalah ini kedepannya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Salim, Ishak. 2015. "Perspektif Disabilitas dalam Politik Indonesia," SIGAP:
Jurnal Difabel 2, No. 2 Suwarni, Arni.2016. Advokasi Kebijakan Prodi Sabilitas
Pendekatan Partisipatif, Yogyakarta: Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat
Muhammadiyah. Sholeh, Akhmad. 2015. Islam dan Penyandang Disabilitas:
Telaah Hak Aksesibilitas Penyandang Disabilitas dalam Sistem Pendidikan di
Indonesia. Vol. 8, No. 2, 293-320
13