Anda di halaman 1dari 190

PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG DARI ASPEK

PEMIPAAN DAN DRAINESE, DAMPAK LALU LINTAS, RAB,


DAN PENJADWALAN PROYEK
(STUDI KASUS : PERPUSTAKAAN UMUM DAN CO-WORKING
SPACE DI YOGYAKARTA)

Laporan Tugas Akhir


Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dari
Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Oleh :
IMANUEL WILLIAM JOY (180217519 / TS)
ALDO TRIATAMA ROMBA (180217521 / TS)
FELIX RAMLI (180217473 / TS)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
MARET 2022
ABSTRAK

ABSTRACT
PERNYATAAN

Kami yang bertanda tangan di bawah ini,


Nama mahasiswa 1 : Imanuel William Joy
NPM : 180217519
Nama mahasiswa 2 : Aldo Triatama Romba
NPM : 180217521
Nama mahasiswa 3 : Felix Ramli
NPM : 180217473
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir dengan judul :
PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG DARI ASPEK PEMIPAAN DAN
DRAINESE, DAMPAK LALU LINTAS, RAB, DAN PENJADWALAN
PROYEK (STUDI KASUS : PERPUSTAKAAN UMUM DAN CO-WORKING
SPACE DI YOGYAKARTA)
Adalah karya orisinal dan bukan merupakan hasil plagiasi dari karya orang lain.
Kami yang bertanda tangan dibawah ini berkonstribusi pada Tugas Akhir ini
dengan proporsi yang sama. Demikian pernyataan ini kami buat sebagai
pelengkap dokumen Tugas Akhir ini.

Yogyakarta, … 2022
PENGESAHAN

Laporan Tugas Akhir

PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG DARI ASPEK


PEMIPAAN DAN DRAINESE, DAMPAK LALU LINTAS, RAB,
DAN PENJADWALAN PROYEK (STUDI KASUS :
PERPUSTAKAAN UMUM DAN CO-WORKING SPACE DI
YOGYAKARTA)

Oleh :
Imanuel William Joy (180217519 / TS)
Aldo Triatama Romba (180217521 / TS)
Felix Ramli (180217473 / TS)

Disetujui oleh :
Pembimbing Tugas Akhir
Yogyakarta, … 2022

(Prof. Ir. Yoyong Arfiadi, M.Eng., Ph.D.)

Disahkan oleh :
Ketua Program Studi Teknik Sipil

(Ir. AY. Harijanto Setiawan, M.Eng., PhD.)


PENGESAHAHAN

Laporan Tugas Akhir

PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG DARI ASPEK


PEMIPAAN DAN DRAINESE, DAMPAK LALU LINTAS, RAB,
DAN PENJADWALAN PROYEK (STUDI KASUS :
PERPUSTAKAAN UMUM DAN CO-WORKING SPACE DI
YOGYAKARTA)

Oleh :

Telah diuji dan disetujui oleh :

Nama Tanda Tangan Tanggal

Ketua :

Sekretaris :

Anggota :
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun Laporan Tugas
Akhir Perancangan Infrastruktur dengan baik. Tugas Akhir Perancangan
Infrastruktur ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kurikulum Strata-1
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Melalui Tugas Akhir Perancangan Infrastruktur ini juga, mahasiswa diharapkan
dapat mempraktekkan secara langsung dalam dunia konstruksi hal-hal yang telah
dipelajari. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah berkontribusi dan membantu dalam pelaksanaan dan
penyusunan laporan Tugas Akhir Perancangan Infrastruktur diantaranya:

1. Bapak Dr. Eng. Luky Handoko, S.T., M.Eng., selaku Dekan Fakultas
Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
2. Bapak Ir. AY. Harijanto Setiawan, M.Eng., PhD., selaku Ketua Program
Studi Teknik Sipil Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
3. Bapak Dinar Gumilang Jati, S.T., M.Eng., selaku koordinator Tugas Akhir
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya
Yogyakarta.
4. Bapak Prof. Ir. Yoyong Arfiadi, M.Eng., Ph.D., selaku dosen pembimbing
Tugas Akhir Perancangan Infrastruktur.
5. Ibu Agatha Padma L., ST. M.Eng., selaku dosen pengajar dari aspek
drainase dan pemipaan.
6. Bapak Dr. Ir. Imam Basuki, MT., selaku dosen pengajar dari aspek
dampak lalu lintas.
7. Bapak A. Koesmargono, Ir., MCM., Ph.D., selaku dosen pengajar dari
aspek RAB dan penjadwalan proyek.
8. Seluruh Dosen Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Atma Jaya Yogyakarta, yang telah berbagi ilmu kepada penulis sampai
saat ini.
9. Orang tua yang selalu memberikan dukungan serta doa sehingga penulis
dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir.
10. Keluarga besar Komunitas Mahasiswa Toraja Universitas Atma Jaya
Yogyakarta (KMT UAJY) yang telah berkenan menjadi tempat belajar
bersama serta menjadi keluarga kedua selama berkuliah di Jogja.
11. Teman-teman seperjuangan yang menemani serta membantu penulisan
dalam penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan


laporan Tugas Akhir Infrastruktur. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari semua pihak untuk perkembangan laporan ini.
Semoga Laporan Tugas Akhir Perancangan Infrastruktur ini dapat bermanfaat
bagi penulis maupun para pembaca.

Yogyakarta, … 2022

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Lokasi Proyek Pembangunan Perpustakaan Umum.........................11

Gambar 2. 1 Penampang Saluran Drainase............................................................35


Gambar 2. 2 Isometri Air Bersih dan Limbah.......................................................47

Gambar 3. 1 Peta Lokasi Perpustkaan Umum.......................................................55


Gambar 3. 2 Tampak Depan Rencana Lokasi Perpustakaan Umum.....................55
Gambar 3. 3 Layout Denah Lokasi Rencana Perpustakaan Umum.......................56
Gambar 3. 4 Land Use di Sekitar Rencana Perpustakaan Umum..........................57
Gambar 3. 5 Guna Lahan Sekitar Lokasi Rencana Perpustakaan Umum..............57
Gambar 3. 6 Peta Lokasi Kawasan Terdampak Perpustakaan Umum...................58
Gambar 3. 7 Diagram Alur Analisis Dampak Lalu Lintas....................................59
Gambar 3. 8 Potongan Melintang Jalan Kenari, Umbulharjo, Kota Yogyakarta. .72
Gambar 3. 9 Kebutuhan Ruang Parkir...................................................................85
Gambar 3. 10 Rencana Sirkulasi Keluar Masuk Perustakaan Umum....................86
Gambar 3. 11 Rambu Petunjuk Arah dan Larangan Masuk..................................91
Gambar 3. 12 Rambu Dilarang Parkir...................................................................92
Gambar 3. 13 Rompi Pengaman dan Traffic Control Sticklamp...........................92
Gambar 3. 14 Rambu Kurangi Kecepatan.............................................................93

Gambar 4. 1 Network Diagram............................................................................130


Gambar 4. 2 Kurva S............................................................................................138
Gambar 4. 3 Bar Chart.........................................................................................139
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Pemakaian Air Rata-Rata Orang Per Hari Berdasarkan Jenis Bangunan
................................................................................................................................17
Tabel 2. 2 Pemakaian Air Tiap Alat Plambing, Laju Aliran Air, dan Ukuran Pipa
Cabang Pipa Air.....................................................................................................19
Tabel 2. 3 Faktor Pemakaian (%) dan Jumlah Alat Plambing...............................20
Tabel 2. 4 Unit Beban Alat Plambing Sistem Penyediaan Air dan Ukuran
Minimum Pipa Cabang..........................................................................................22
Tabel 2. 5 UBAP / Fixture Unit untuk Menentukan Ukuran Pipa Air dan Meter
Air..........................................................................................................................23
Tabel 2. 6 Jenis Distribusi Beserta Syaratnya........................................................28
Tabel 2. 7 Nilai K Untuk Distribusi Log-Pearson III............................................31
Tabel 2. 8 Koefisien Limpasan Air Hujan.............................................................33
Tabel 2. 9 Penentuan Diameter Pipa Horizontal dengan Kemiringan 1%.............34
Tabel 2. 10 Penentuan Diameter Pipa Horizontal dengan Kemiringan 2%...........34
Tabel 2. 11 Penentuan Diameter Pipa Horizontal dengan Kemiringan 4%...........34
Tabel 2. 12 Penentuan Diameter Pipa Tegak.........................................................35
Tabel 2. 13 Koefisien Kekasaran Manning............................................................38
Tabel 2. 14 Perhitungan berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing...................40
Tabel 2. 15 Perhitungan Kebutuhan air berdasarkan UBAP.................................40
Tabel 2. 16 Perhitungan cafetaria..........................................................................41
Tabel 2. 17 Perhitungan Reservoir bawah.............................................................41
Tabel 2. 18 Perhitungan Reservoir Atas................................................................42
Tabel 2. 19 Penentuan Diameter Pipa Air Bersih Lantai 1....................................42
Tabel 2. 20 Penentuan Diameter Pipa Air Bersih Lantai 2....................................43
Tabel 2. 21 Penentuan Diameter Pipa Air Bersih Lantai 3....................................44
Tabel 2. 22 Penentuan Diameter Pipa Air Limbah Lantai 3..................................45
Tabel 2. 23 Penentuan Diameter Pipa Air Limbah Lantai 2..................................46
Tabel 2. 24 Penentuan Diameter Pipa Air Limbah Lantai 1..................................47
Tabel 2. 25 Perhitungan Daya Pompa....................................................................48
Tabel 2. 26 Data Curah Hujan...............................................................................49
Tabel 2. 27 Perhitungan Parameter Statistik Curah Hujan....................................50
Tabel 2. 28 Penentuan Jenis Distribusi yang Sesuai..............................................50
Tabel 2. 29 Perhitungan Frekuensi Metode Log Pearson Tipe III........................51
Tabel 2. 30 Uji Smirnov.........................................................................................51
Tabel 2. 31 Uji Chi Kuadrat...................................................................................51
Tabel 2. 32 Perhitungan Intensitas Hujan..............................................................52
Tabel 2. 33 Perancangan Talang dan Pipa Air Hujan............................................53
Tabel 2. 34 Perhitungan Saluran Drainase Area Perkerasan.................................53

Tabel 3. 1 Perbedaan Jalan Perkotaan Dan Jalan Luar Kota.................................62


Tabel 3. 2 Ekivalensi kendaraan penumpang (emp) untuk jalan 2/2 UD..............66
Tabel 3. 3 Kapasitas Dasar.....................................................................................66
Tabel 3. 4 Faktor penyesuaian kapasitas akibat lebar jalur lalu-lintas (FCw)........67
Tabel 3. 5 Faktor penyesuaian kapasitas akibat pemisahan arah (FCSP)................67
Tabel 3. 6 Faktor penyesuaian kapasitas akibat hambatan samping (FCSF)...........68
Tabel 3. 7 Faktor penyesuaian kapasitas pada kelandaian khusus.........................68
Tabel 3. 8 Faktor penyesuaian kapasitas akibat pemisah arah...............................69
Tabel 3. 9 Volume Lalu Lintas pada Ruas Jalan Kenari, Kota Yogyakarta..........69
Tabel 3. 10 Volume Lalu Lintas pada Ruas Jalan Kenari, Kota Yogyakarta........70
Tabel 3. 11 Volume Lalu Lintas pada Ruas Jalan Ipda Tut Harsono, Kota
Yogyakarta.............................................................................................................71
Tabel 3. 12 Volume Lalu Lintas pada Ruas Jalan Ipda Tut Harsono, Kota
Yogyakarta.............................................................................................................71
Tabel 3. 13 Ekivalensi Mobil Penumpang (emp) untuk Jalan Kenari...................72
Tabel 3. 14 Ekivalensi Mobil Penumpang (emp) untuk Jalan Ipda Tut Harsono..72
Tabel 3. 15 Volume Lalu Lintas Puncak (smp/jam), Jalan Kenari........................73
Tabel 3. 16 Volume Lalu Lintas Puncak (smp/jam), Jalan Ipda Tut Harsono.......73
Tabel 3. 17 Perhitungan Kapasitas Jalan Kenari dan Jalan Ipda Tut Harsono,
Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta............................................................74
Tabel 3. 18 Kinerja Ruas Jalan Kenari dan Jalan Ipda Tut Harsono Kota
Yogyakarta.............................................................................................................75
Tabel 3. 19 Karakteristik Tingkat Pelayanan Ruas Jalan.......................................76
Tabel 3. 20 Kecepatan Lalu Lintas pada Ruas Jalan Kenari, Desa Muja Muju,
Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta............................................................77
Tabel 3. 21 Kecepatan Lalu Lintas pada Ruas Jalan Ipda Tut Harsono, Desa Muja
Muju, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta.................................................79
Tabel 3. 22 Kebutuhan Material dan Truk pengangkut Pembangunan
Perpustakaan Umum..............................................................................................82
Tabel 3. 23 Kapasitas Pada Volume Lalu Lintas Puncak......................................82
Tabel 3. 24 Simulasi Kinerja Ruas Jalan Kenari Saat Ini dan yang Akan Datang
Tanpa ada Proyek...................................................................................................83
Tabel 3. 25 Simulasi Kinerja Ruas Jalan Ipda Tut Harsono Saat Ini dan yang Akan
Datang Tanpa ada Proyek......................................................................................83
Tabel 3. 26 Simulasi Kinerja Ruas Jalan Kenari Saat Ini dan yang Akan Datang
Dengan Proyek.......................................................................................................84
Tabel 3. 27 Simulasi Kinerja Ruas Jalan Ipda Tut Harsono Saat Ini dan yang Akan
Datang Dengan Proyek..........................................................................................85
Tabel 3. 28 Simulasi Kinerja Simpang Jalan Kenari Saat Ini dan yang Akan
Datang Dengan Proyek..........................................................................................85
Tabel 3. 29 Simulasi Kinerja Simpang Jalan Ipda Tut Harsono Saat Ini dan yang
Akan Datang Dengan Proyek.................................................................................86
Tabel 3. 30 Kebutuhan Satuan Parkir....................................................................87
Tabel 3. 31 Elemen Dampak Lalu Lintas Jalan dan Metode Pengukurannya.......89
Tabel 3. 32 Kriteria Kebutuhan Penanganan.........................................................89
Tabel 3. 33 Matriks Penanganan dan Pemantauan Tahap Konstruksi...................97
Tabel 3. 34 Matriks Penanganan dan Pemantauan Tahap Pasca
Konstruksi/Operasional........................................................................................103
Tabel 4. 1 RAB Pekerjaan Persiapan...................................................................109
Tabel 4. 2 RAB Pekerjaan Tanah.........................................................................109
Tabel 4. 3 RAB Pekerjaan Struktur Bawah.........................................................109
Tabel 4. 4 RAB Pekerjaan Struktur Atas.............................................................110
Tabel 4. 5 RAB Pekerjaan Dinding.....................................................................111
Tabel 4. 6 RAB Pekerjaan Lantai........................................................................111
Tabel 4. 7 RAB Pekerjaan Plafond......................................................................111
Tabel 4. 8 RAB Pekerjaan Atap...........................................................................112
Tabel 4. 9 Pekerjaan Plumbing Keairan...............................................................112
Tabel 4. 10 Pekerjaan Sanitasi.............................................................................112
Tabel 4. 11 Pekerjaan Lampu..............................................................................113
Tabel 4. 12 Pekerjaan Luar..................................................................................113
Tabel 4. 13 Pekerjaan Pintu dan Jendela..............................................................113
Tabel 4. 14 Pekerjaan Cat....................................................................................113
Tabel 4. 15 Bill of Quantity Pembangunan Perpustakaan Umum.......................114
Tabel 4. 16 Durasi Pekerjaan Persiapan...............................................................115
Tabel 4. 17 Durasi Pekerjaan Tanah....................................................................115
Tabel 4. 18 Durasi Pekerjaan Struktur Bawah.....................................................115
Tabel 4. 19 Durasi Pekerjaan Struktur Atas.........................................................117
Tabel 4. 20 Durasi Pekerjaan Arsitektur..............................................................124
Tabel 4. 21 Durasi Pekerjaan MEP......................................................................128
Tabel 4. 22 Urutan Pekerjaan...............................................................................131
Tabel 4. 23 Hubungan Antar Aktivitas................................................................133

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan infrastruktur di Indonesia terus berkembang dari tahun ke


tahun, mulai dari infrastruktur sederhana hingga mewah. Untuk mendukung
perkembangan infrastruktur di Indonesia, diperlukan Insinyur Sipil yang unggul
dan berkompeten. Oleh karena itu dalam menunjang ilmu ketekniksipilan, Tugas
Akhir di Universitas Atma Jaya Yogyakarta berupa perancangan infrastruktur
dalam kasus ini proyek pembangunan Perpustakaan Umum dan Co-Working
Space. Proyek ini terletak di Kawasan Umbulharjo, Yogyakarta.

Fasilitas Perpustakaan dan co-working space di Yogyakarta merupakan


fasilitas umum yang mewadahi masyarakat untuk meningkatkan minat baca yang
mendukung sebagai pusat informasi. Pada zaman milenial saat ini, selain mencari
informasi dari buku, masyarakat juga melakukan interaksi sosial yang akhirnya
mendapatkan pengetahuan secara informal. Perpustakaan dan Co-Working Space
di Yogyakarta dibangun dengan penggabungan fasilitas untuk aktivitas informal
(startup) dan formal (membaca buku) yang modern dan tetap mengikuti
perkembangan zaman serta tetap tidak menghilangkan unsur tenang didalam
perpustakaan. Hal ini dapat menjadi solusi untuk meningkatkan minat baca
masyarakat di Yogyakarta yang terkenal sebagai kota pelajar.

Tugas Akhir Perancangan Infrastruktur ini dibagi menjadi tiga aspek yaitu
keairan, transportasi, serta manajemen biaya dan waktu. Pada aspek keairan,
perancangan yang dilakukan adalah sistem penyediaan air bersih, pengolahan air
limbah, dan sistem drainase air hujan. Untuk aspek transportasi, perancangan yang
dilakukan adalah menganalisis dampak lalu lintas akibat pembangunan
Perpustakaan Umum pada ruas jalan depan Perpustakaan Umum dan pada
simpang yang berada dekat dengan Perpustakaan Umum, serta menganalisis
kebutuhan parkir. Untuk aspek manajemen biaya dan waktu, hal yang ditinjau
adalah estimasi biaya serta durasi yang dibutuhkan untuk pembangunan
Perpustakaan Umum ini.

1.2 Tinjauan Umum Proyek

Pengertian Perpustakaan Umum menurut Undang-undang Republik


Indonesia nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan : Perpustakaan umum
adalah perpustakaan yang diperuntukkan bagi masyarakat luas sebagai sarana
pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras,
agama, dan status sosial-ekonomi.

Luas total kawasan Perpustakaan Umum ini kurang lebih 5.927,18 m 2 dan
gedung Perpustakaan Umum terdiri dari 3 lantai. Jumlah penghuninya
diperkirakan sekitar 100 orang. Proyek pembangunan Perpustakaan Umum ini
terletak di Jalan Kenari, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta. Secara geografis
proyek ini memiliki batasan-batasan wilayah, yaitu:

Utara : Pemukiman warga

Timur : Area komersial

Selatan : Pemerintah kota Yogyakarta

Barat : BPJS kesehatan

Berikut merupakan gambar peta lokasi pembangunan Perpustakaan Umum yang


di ambil dari google maps.
Gambar 1. 1 Lokasi Proyek Pembangunan Perpustakaan Umum
1.3 Rumusan Masalah

a) Bagaimana sistem penyediaan air bersih untuk gedung Perpustakaan Umum?


b) Bagaimana sistem drainase yang sesuai dengan kondisi pada lokasi
Perpustakaan Umum?
c) Bagaimana kondisi lalu lintas di sekitar lokasi Perpustakaan Umum tanpa dan
dengan adanya pembangunan?
d) Bagaimana cara menentukan kebutuhan ruang parkir Perpustakaan Umum
dan letak fasilitas pejalan kaki?
e) Bagaimana cara menghitung biaya dan waktu yang dibutuhkan dalam
pembangunan Perpustakaan Umum ini?

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah pada perancangan ini adalah sebagai berikut:

a) Isometri pipa penyediaan air bersih hanya untuk tipe air dingin.
b) Untuk perhitungan intensitas hujan, data curah hujan yang digunakan adalah
data curah hujan dari tahun 1997-2001.
c) Data lalu lintas diambil pada hari
d) Dalam menghitung biaya dan durasi, yang diperhitungkan hanya bagian
gedung Perpustakaan Umum.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari perancangan ini sebagai berikut:

a) Mendapatkan sistem penyediaan air bersih untuk gedung Perpustakaan


Umum.
b) Mendapatkan sistem drainase yang sesuai dengan kondisi pada lokasi
Perpustakaan Umum.
c) Memperoleh kondisi lalu lintas di sekitar lokasi Perpustakaan Umum tanpa
dan dengan adanya pembangunan.
d) Mendapatkan kebutuhan ruang Perpustakaan Umum dan letak fasilitas
pejalan kaki.
e) Memperoleh biaya dan waktu yang dibutuhkan dalam pembangunan
Perpustakaan Umum ini.

1.6 Metode penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan metode


penelitian kuantitatif, yang berarti untuk menarik kesimpulan dari permasalahan
yang ada dibutuhkan pengumpulan data numerik (angka). Pada perencanaan
plambing, data yang dikumpulkan berupa jumlah plambing dan luas tiap lantainya
lalu diolah menggunakan beberapa buku dan pedoman seperti Buku Perancangan,
Pemeliharaan Sistem Plambing (Noerbambang dan Morimura, 2000), dan SNI
yang selama ini telah dijadikan sebagai rujukan dalam merencanakan sistem
plambing dalam bangunan gedung. Pada Analisis Dampak Lalu Lintas terhadap…
Jalan kenari Kecamatan Umbulharjo, Yoyakarta, penulis menggunakan data yang
diperoleh dengan melakukan survei lapangan di depan rencana pembangunan
Perpustakaan Umum serta pada simpang yang berada dekat dengan Perpustakaan
Umum, Kecamatan Umbulharjo. Data yang dikumpulkan berupa jumlah
kendaraan, klasifikasi jenis kendaraan, dan pengamatan fasilitas jalan yang
selanjutnya akan diolah dengan menggunakan MKJI. Untuk menentukan biaya
dan durasi pekerjaan, perhitungan mengacu pada gambar kerja yang ada dan
peraturan-peraturan yang berlaku. Perancangan dilakukan dengan menggunakan
Software Microsoft Project.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika dalam pembuatan Tugas Akhir ini dibagi menjadi 3 topik,


yaitu keairan, transportasi, dan manajemen biaya waktu. Masing-masing uraian
dapat dituliskan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini merupakan pendahuluan dengan materi yang berisi latar belakang,
tinjauan umum, rumusan masalah, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

Bab II Perencanaan Pemipaan dan Drainase

Pada bab ini berisi tentang perencanaan sistem penyediaan air bersih dan sistem
drainase air hujan.

Bab III Perencanaan

Transportasi Pada bab ini berisi pembahasan mengenai Analisis Dampak Lalu
Lintas (ANDALALIN) pada ruas jalan depan Perpustakaan Umum dan pada
simpang yang berada sekitar Perpustakaan Umum akibat pembangunan
Perpustakaan Umum ini serta analisis kebutuhan ruang parkir Perpustakaan
Umum.

Bab IV Perencanaan Manajemen Konstruksi

Pada bab ini berisi tentang Rencana Anggaran Biaya (RAB), durasi pekerjaan, dan
kurva s untuk pembangunan Perpustakaan Umum.

Bab V Kesimpulan

Pada bab ini berisi kesimpulan mengenai keseluruhan Tugas Akhir Perancangan
Infrastruktur ini.
BAB II
PERANCANGAN PEMIPAAN DAN DRAINESE

2.1 Tinjauan Umum

Luas total kawasan Perpustakaan Umum ini kurang lebih 5.927,18 m 2 dan
gedung Perpustakaan Umum terdiri dari 3 lantai. Jumlah penghuninya
diperkirakan sekitar 100 orang. Dalam menyiapkan konsep sistem plambing, perlu
memperhatikan beberapa hal seperti jumlah alat plambing dan luas lantai.

2.1.1 Data Proyek


a) Luas gedung tiap lantai :
Lantai 1 = 2267,6 m2
Lantai 2 = 2368 m2
Lantai 3 = 1800 m2
Total luas lantai = 6435,6 m2

b) Jumlah alat plambing tiap lantai :


Lantai 1
Kloset katup gelontor = 12 buah
Urinoir = 8 buah
Wastafel kamar mandi = 3 buah
Wastafel dapur = 2 buah
Lantai 2
Kloset katup gelontor = 11 buah
Urinoir = 3 buah
Wastafel kamar mandi = 6 buah
Lantai 3
Kloset katup gelontor = 9 buah
Urinoir = 3 buah 
Wastafel kamar mandi = 6 buah
2.1.2 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada penelitian ini sebagai berikut:

a) Isometri pipa penyediaan air bersih hanya untuk tipe air dingin.
b) Untuk perhitungan intensitas hujan, data curah hujan yang digunakan
adalah data curah hujan dari tahun 1997 - 2001.

2.2 Tinjauan Pustaka

2.2.1 Analisis Kebutuhan Air Berdasarkan Luas Gedung


Analisis kebutuhan air berdasarkan luas gedung digunakan apabila jumlah
penghuni bangunan tidak diketahui dan merupakan hal yang sangat penting untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti minum, memasak, mandi, mencuci,
toilet, serta kebutuhan darurat bangunan. Karena itu, penyediaan air bersih
menjadi kebutuhan pokok untuk memenuhi kebutuhan operasional gedung.
Adapun langkah-langkah menghitung analisis kebutuhan air berdasarkan luas
gedung sebagai berikut:

a) Menghitung luas gedung seluruhnya


b) Menghitung luas gedung efektif
Perbandingan luas efektif bangunan (%) x luas total
Perbandingan luas efektif bangunan (%) dapat dilihat pada Tabel 2.1
c) Menghitung kepadatan penghuni
Luas gedung efektif
Kepadatan penghuni = 2
10 m /orang
d) Menghitung pemakaian air rata-rata sehari (Qd)
Qd = Hunian x Pemakaian air sehari-hari
Pemakaian air rata-rata sehari (liter) hunian dapat dilihat pada Tabel 2.1
e) Menghitung pemakaian air rata-rata efektif (Qh)
Qd Total
Qh=
T
Ket: T = Jangka waktu pemakaian air rata-rata sehari hunian (jam) (dapat
dilihat pada Tabel 2.1)
f) Menghitung pemakaian air puncak
Qm max ¿ C 1 ×Qh
Qm max ¿ C 2 ×Qh
Keterangan:
C1 = Konstanta (berkisar antara 1,5 -2,0)
C2 = konstanta (berkisar antara 3,0 – 4,0)

Tabel 2. 1 Pemakaian Air Rata-Rata Orang Per Hari Berdasarkan Jenis Bangunan
Sumber : Noerbambang, S. & Morimura, T. (2000)

2.2.2 Analisis Kebutuhan Air Berdasarkan Jenis dan Jumlah Alat


Plambing
Analisis kebutuhan air berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing
digunakan apabila kondisi pemakaian air diketahui dan juga jumlah dari setiap
jenis alat plambing yang digunakan gedung tersebut diketahui. Metode ini juga
memperkirakan adanya faktor pemakaian serentak daripada alat-alat plambing
yang dipakai secara bersamaan. Adapun langkah-langkah menghitung analisis
kebutuhan air berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing:

a) Menentukan jenis alat plambing yang digunakan


b) Menentukan jumlah alat plambing
c) Menghitung pemakaian air sekali penggunaan (Lt) (dapat dilihat pada Tabel
2.2)
d) Menentukan penggunaan / jam (dapat dilihat pada Tabel 2.2)
e) Menghitung debit aliran (Lt / Jam)
Debit Aliran=Jumlah Alat Plambing × Pemakaian air × Lama Penggunaan
f) Menghitung faktor pemakaian (%) (dapat dilihat pada Tabel 2.3)
g) Menghitung Qefektif (Lv/Jam)
Qefektif = Debit aliran x faktor pemakaian
Qh total = Jumlah Qefektif

Tabel 2. 2 Pemakaian Air Tiap Alat Plambing, Laju Aliran Air, dan Ukuran Pipa
Cabang Pipa Air

Sumber : Noerbambang, S. & Morimura, T. (2000)


Tabel 2. 3 Faktor Pemakaian (%) dan Jumlah Alat Plambing

Sumber : Noerbambang, S. & Morimura, T. (2000)

2.2.3 Analisis Kebutuhan Air Cafetaria


a) Asumsi jumlah pelayan dan juru masak selama 1 shift = 8 jam kerja
b) Mencari kebutuhan air untuk pegawai ( Lt/hari)
Kebutuhan air pegawai = 100 liter/orang/hari
Kebutuhan air pegawai=Total pegawai ×100
c) Mencari kebutuhan air untuk cafeteria (liter/hari)
Kebutuhan air cafeteria = 3 liter x jumlah yang dilayani
d) Mencari total Kebutuhan air untuk cafeteria (liter/hari)
Total = Kebutuhan air cafeteria + Kebutuhan air pegawai

2.2.4 Analisis Kebutuhan Reservoir Bawah


Reservoir bawah atau ground reservoir adalah reservoir yang sebagian
besar atau seluruh reservoir tersebut terletak dibawah permukaan tanah. Adapun
langkah-langkah menghitung analisis kebutuhan reservoir bawah: 13

a) Menghitung besarnya kapasitas pipa dinas (Qs)


2
Qs= Qh
3
Keterangan: Qh = Jumlah kebutuhan air rata-rata per jam (m3 /jam)
Qs = Kapasitas pipa dinas (m3 /jam)
b) Menghitung besarnya volume ground reservoir
Volume Ground Reservoir ={Qd −( Qs× T ) }
Keterangan:
Qd = Jumlah kebutuhan air per hari (m3 /hari)
Qs = Kapasitas pipa dinas (m3 /jam)
T = Rata-rata jangka waktu pemakaian (jam/hari)
c) Menentukan dimensi ground reservoir
Panjang (m)
Lebar/diameter (m)
Tinggi efektif (m)
Tinggi free board (m)
Tinggi total (m)

2.2.5 Kebutuhan Reservoir Atas


Analisis kebutuhan reservoir atas digunakan untuk mendapatkan volume
efektif dan menentukan dimensi roof tank dengan menggunakan metode
perhitungan reservoir berdasarkan rumus sebagai berikut:

a) Menghitung besarnya volume roof tank

VE = {(QP-Qh-max)TP - (Qpu Tpu)


Keterangan:
VE = Volume efektif roof tank (m3 )
Q = Kebutuhan puncak (m3 /menit)
Qh- max = Kebutuhan jam puncak (m3 / menit)
Qpu = Kapasitas pompa pengisi (m3 / menit)
Tp = Jangka waktu kebutuhan puncak (menit)
Tpu = Jangka waktu kerja pompa pengisi (menit)
b) Menentukan dimensi roof tank
Untuk menentukan dimensi reservoir adalah dengan menentukan tinggi
efektif terlebih dahulu kemudian menentukan panjang dan lebar dengan
rumus volume persegi, dikarenakan reservoir yang digunakan berbentuk
persegi.
V =PxLXT
Keterangan:
V = Volume
P = Panjang (m)
L = Lebar (m)
T =Tinggi (m)
Tinggi free board = 10% x Tinggi efektif
Untuk Menentukan tinggi total = Tinggi efektif + Tinggi free board

2.2.6 Analisis Penentuan Pipa Air Bersih


Penentuan ukuran pipa untuk distribusi air bersih diolah menggunakan
SNI 8153:2015 tentang sistem plambing pada bangunan gedung yang dapat dilihat
pada Tabel 2.4 dan 2.5.

Tabel 2. 4 Unit Beban Alat Plambing Sistem Penyediaan Air dan Ukuran Minimum
Pipa Cabang

Sumber : SNI 03-7065-2005


Tabel 2. 5 UBAP / Fixture Unit untuk Menentukan Ukuran Pipa Air dan Meter Air
Sumber : SNI-8153-2015
2.2.7 Kebutuhan Daya Pompa
Daya pompa adalah tenaga yang dibutuhkan untuk mengalirkan air. Untuk
menghitung daya pompa perlu mengetahui head statis dan juga headloss pada
pipa. Berikut adalah perhitungan untuk mendapatkan daya pompa Ground water
tank menuju roof tank:

ρ × g ×Q × H
P=
80 %

Keterangan:
P = Daya pompa (watt)
𝑝 = Massa jenis air (998,23 kg/m3 untuk suhu 200C)
g = Percepatan gravitasi (9,81 m/s2 )
Q = Kapasitas pompa (m3 /detik)
H = Head total (m)
Berikut persamaan Bernoulli (besar head total H)
H = Ha + Hfsd + v2 /2g
Keterangan:
H = tinggi angkat total (m)
Hs = tinggi hisap (m) mayor
Hd = tinggi tekan (m) minor
Ha = tinggi potensial (m) (Hs + Hd)
Hfsd = kerugian gesek dalam pipa hisap dan pipa tekan (m) = sisa
v2/2g = tekanan kecepatan pada lubang keluar pipa (m)

2.2.8 Analisis Frekuensi Curah Hujan


Curah hujan adalah jumlah air yang jatuh di permukaan tanah datar selama
periode tertentu yang diukur dengan satuan tinggi (mm) di atas permukaan
horizontal bila tidak terjadi evaporasi, runoff, dan infiltrasi. Besarnya curah hujan
ini tercatat pada stasiun hujan di masing – masing wilayah. Untuk menentukan
jenis distribusi yang akan dipakai untuk mencari kala ulang serta debit maksimum
dilakukan suatu analisis frekuensi.
a) Curah hujan rata-rata
Nilai rata-rata

X=
∑ Xi
n
Keterangan:
X̅ = nilai rata-rata curah hujan
Xi = nilai pengukuran dari suatu curah hujan ke 1
n = jumlah data hujan 18

b) Standar Deviasi

Apabila penyebaran data sangat besar terhadap nilai rata-rata, maka nilai
standar deviasi (Sd) akan besar, akan tetapi apabila penyebaran data sangat
kecil terhadap nilai rata-rata, maka Sd akan kecil. Standar deviasi dapat
dihitung dengan rumus:


n

∑ { Xi−X }2
i=1
Sd=
n−1

Keterangan:

Sd = Standar Deviasi curah hujan


X̅ = nilai rata-rata hujan
Xi = nilai pengukuran dari suatu curah hujan ke 1
n = jumlah data hujan
c) Koefisien Variasi

Koefisien variasi (coefficient of variation) adalah nilai perbandingan antara


standar deviasi dengan nilai rata-rata dari suatu sebaran

Cv=Sd × X

Keterangan:

Cv = Koefisien Variasi Curah hujan


Sd = Standar Deviasi curah hujan
X̅ = nilai rata-rata hujan
d) Koefisien Skewness/Kemencengan

Koefisien kemencengan (coefficient of skewness) adalah suatu nilai yang


menunjukkan derajat ketidaksimetrisan (asymmetry) dari suatu bentuk
distribusi. Besarnya koefisien kemencengan (coefficient of skewness) dapat
dihitung dengan persamaan sebagai berikut ini:

n
n . ∑ {Xi−X }
3

i =1
Cs=
( n−1 ) ( n−2 ) Sd 3

Keterangan:

Cs = Koefisien kemencengan curah hujan


n = jumlah data hujan
X̅ = nilai rata-rata hujan
Xi = nilai pengukuran dari suatu curah hujan ke 1
Sd = Standar Deviasi curah hujan
e) Koefisien Kurtosis

Koefisien kurtosis adalah suatu nilai yang menunjukkan keruncingan dari


bentuk kurva distribusi, yang umumnya dibandingkan dengan distribusi
normal. Koefisien kurtosis digunakan untuk menentukan keruncingan kurva
distribusi, dan dapat dirumuskan sebagai berikut:

n
1
∑ { Xi−X }4
n i=1
Ck= 4
Sd

Keterangan:

Ck = Koefisien kurtosis curah hujan


n = Jumlah data hujan
X̅ = Nilai rata-rata hujan
Xi = Nilai pengukuran dari suatu curah hujan ke 1
Sd = Standar Deviasi curah hujan
Setelah menghitung standar deviasi, koefisien variasi, koefisien
kemencengan, koefisien kurtosis, selanjutnya memilih jenis distribusi yang
memenuhi syarat. Macam-macam jenis distribusi dapat dilihat pada Tabel
2.6.

Tabel 2. 6 Jenis Distribusi Beserta Syaratnya

2.2.9 Analisis Distribusi Curah Hujan dan Periode Ulang


Periode ulang adalah waktu perkiraan dimana hujan dengan suatu besaran
tertentu akan disamai atau dilampaui. Besarnya debit hujan untuk fasilitas
drainase tergantung pada interval kejadian atau periode ulang yang dipakai.
Analisis distribusi curah hujan dari data hujan yang tersedia dapat dilakukan
dengan beberapa metode antara lain Normal, Log Normal, Log Pearson III dan
Gumbel. Berikut ini adalah beberapa macam distribusi yang digunakan dalam
penelitian ini untuk menganalisis probabilitas debit rencana, yaitu:
a) Distribusi Normal

Sebaran normal atau kurva normal disebut pula sebaran Gauss. Rumus yang
digunakan dalam perhitungan adalah

X T =x + K T S

Keterangan:

XT = Perkiraan nilai yang diharapkan terjadi dengan periode ulang T


(mm/hari)
x̅ = Nilai rata-rata hitung varian (mm/hari)
S = Deviasi standar nilai varian
KT = Faktor frekuensi, merupakan fungsi dari peluang atau periode ulang
dan tipe model matematik distribusi peluang yang digunakan untuk
analisis peluang. Nilai faktor frekuensi dapat dilihat pada tabel Reduksi

Gauss
b) Metode Distribusi Log Normal

Distribusi Log Normal, merupakan hasil transformasi dari distribusi normal,


yaitu dengan mengubah varian Y menjadi nilai logaritmik varian Y. Rumus
yang digunakan dalam perhitungan metode ini adalah sebagai berikut:

Y T =Y + K T S

Keterangan:

YT = Perkiraan nilai yang diharapkan terjadi dengan periode ulang


T (mm/hari)

Y̅ = Nilai rata-rata hitung varian (mm/hari)

S = Deviasi standar nilai varian

KT = Faktor frekuensi, merupakan fungsi dari peluang atau periode ulang


dan
tipe model matematik distribusi peluang yang digunakan untuk analisis
peluang. Nilai faktor frekuensi dapat dilihat pada tabel Reduksi Gauss.
c) Distribusi Gumbel Tipe-I

Distribusi Gumbel Tipe - I digunakan untuk analisis data maksimum, misal


untuk analisis frekuensi banjir.

X =X + K . s

K = Faktor probabilitas, untuk harga-harga ekstrim dapat dinyatakan dalam


persamaan:

Y TR −Y n
K=
Sn

Keterangan:

Yn = Reduced mean yang tergantung pada jumlah sampel atau data n

Sn = Reduced standard deviation yang juga tergantung pada jumlah


sampel

YTR = Reduced variate yang dihitung dengan persamaan:

[
Y TR =−ln ⁡ −ln
T R−1
TR ]
Tr = PUH untuk curah hujan tahunan rata-rata

d) Distribusi Log Pearson Tipe-III

Distribusi Log Pearson Tipe III digunakan dalam analisis hidrologi, terutama
dalam analisis data maksimum (banjir) dan minimum (debit minimum)
dengan nilai ekstrim. Bentuk sebaran Log Pearson tipe III merupakan hasil
transformasi dari sebaran Pearson tipe III dengan menggantikan varian
menjadi nilai logaritmik. Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai
berikut:
1) Ubah data dalam bentuk logaritma:
Y = log X
2) Hitung harga rata-rata:
n

∑ logXi
Y = i=1
n
3) Hitung harga simpangan baku:


n

∑ (logXi−Y )
i=1
S=
n−1
4) Hitung koefisien kemencengan
n

∑ ( logXi−Y )3
G= i=1
( n−1 ) (n−2)S 3
5) logaritma hujan dengan periode ulang T menggunakan persamaan:

𝑌𝑇 = 𝑌̅ + 𝐾𝑆

K = variabel standar untuk X yang besarnya tergantung G (Tabel 2.7)

6) Hitung curah hujan dengan menghitung antilog Y


Tabel 2. 7 Nilai K Untuk Distribusi Log-Pearson III

Sumber : Google image

2.2.10 Intensitas Curah Hujan


Intensitas curah hujan adalah ketinggian curah hujan yang terjadi pada
suatu kurun waktu dimana air tersebut berkonsentrasi. Analisis intensitas
curah hujan ini dapat diproses dari data curah hujan yang telah terjadi pada
masa lampau. Jika data curah hujan yang ada hanya curah hujan harian
maka intensitas hujan dapat dihitung dengan rumus Mononobe:

( )
R 24 24 2
I= . 3
24 tc
Keterangan:

I = Intensitas curah hujan (mm/jam)


tc = Lamanya curah hujan (jam)
R24 = Curah hujan maksimum dalam 24 jam (mm)

2.2.11 Debit Rancangan dengan Metode Rasional


Besarnya debit rancangan dapat dihitung dengan menggunakan metode
rasional menggunakan rumus sebagai berikut:

Q= ( 0,278 ) . C . I . A

Keterangan:

Q = Debit (m3 /detik)


C = Koefisien limpasan air hujan (Tabel 2.8)
I = Intensitas curah hujan selama waktu konsentrasi (mm/jam)
A = Luas daerah pengaliran (km2)

Tabel 2. 8 Koefisien Limpasan Air Hujan


Sumber : Schwab et al, 1981

2.2.12 Analisis Kebutuhan Pipa Horizontal dan Pipa Tegak Drainase


a) Pipa horizontal
1) Tentukan jumlah pipa
2) Hitung luas Atap = A (m2)
3) Tentukan Intensitas Hujan = I (mm/jam)
4) Tentukan Debit Hujan = Q (lt/detik)
5) Tentukan Kemiringan = 0,5% - 4%
6) Untuk menentukan Diameter talang, dapat dilihat pada Tabel 2.9 - Tabel
2.11

Tabel 2. 9 Penentuan Diameter Pipa Horizontal dengan Kemiringan 1%


Sumber : SNI 8153-2015

Tabel 2. 10 Penentuan Diameter Pipa Horizontal dengan Kemiringan 2%

Sumber : SNI 8153-2015

Tabel 2. 11 Penentuan Diameter Pipa Horizontal dengan Kemiringan 4%

Sumber : SNI 8153-2015

b) Pipa Tegak
1) Tentukan jumlah pipa
2) Hitung luas Atap = A (m2)
3) Tentukan Intensitas Hujan = I (mm/jam)
4) Tentukan Debit Hujan = Q (lt/detik)
5) Tentukan Kemiringan = 0,5% - 4%
6) Untuk menentukan Diameter pipa tegak, dapat dilihat pada Tabel 2.12

Tabel 2. 12 Penentuan Diameter Pipa Tegak

2.2.13 Analisis Perencanaan Sumur Resapan


Perencanaan sumur resapan bertujuan untuk mengetahui tinggi muka air
tanah yang diukur langsung dari sumur, untuk mengetahui nilai permeabilitas
tanah dan juga untuk menghitung dimensi sumur resapan. dan sumur resapan
dibuat untuk menampung air hujan agar dapat meresap ke dalam tanah.

a) Volume andil banjir Untuk menghitung volume andil banjir digunakan


rumus:

V ab=0,855 .C tadah . Atadah . R

Keterangan:
Vab = Volume andil banjir yang akan ditampung sumur resapan (m3 )
Ctadah = Koefisien limpasan dari bidang tadah (tanpa satuan)
Atadah = Luas bidang tadah (m2 )
R = Tinggi hujan harian rata-rata (L/m2 hari)
b) Volume air hujan yang meresap Untuk volume air hujan yang meresap
digunakan rumus:

te
V rsp = .A .K
24 total
Keterangan:
Vrsp = Volume air hujan yang meresap (m2 )
te = Durasi hujan efektif (jam). = 0,9.𝑹𝟎,𝟗𝟐/60 (jam)
Atotal = Luas dinding sumur + luas alas sumur (m2 )
K = Koefisien permeabilitas tanah (mm/hari)
c) Volume penampungan (storasi)

Volume penampungan (storasi) air hujan digunakan rumus sebagai berikut:

Vstorasi = Vab – Vrsp

d) Jumlah sumur resapan

Penentuan jumlah sumur resapan air hujan, terlebih dahulu menghitung


Htotal sebagai berikut:

Vab−Vrsp
Htotal=
Ah

Untuk jumlah sumur resapan digunakan rumus:

Htotal
n=
Hrencana

Keterangan:

H total = kedalaman total sumur resapan air hujan (m)


Ah = Luas alas sumur (m2 )
n = Jumlah sumur resapan
H rencana = Kedalaman yang direncanakan < kedalaman air tanah (m).

2.2.14 Analisis Perencanaan Saluran Drainase


Saluran drainase berfungsi untuk menampung dan menyalurkan limpasan
air hujan dengan debit yang besar. Berikut rumus dari saluran trapesium:
A=( b+ xy ) y

P=b+2 y √ 1+ x
2

T =b+2 xy

( b+ xy ) y
R=
b+ 2 y √ 1+ x
2

( b+ xy ) y
Dm=
b+ 2 xy

Keterangan:

A = Luas penampang basah (m2 )


P = Keliling basah saluran
T = Lebar permukaan saluran
R = Jari-jari hidrolis (m)
D = Kedalaman rata-rata hidrolik (m)
x = Kemiringan dinding saluran
y = Tinggi muka air (m)
b = Lebar dasar saluran
W = Tinggi jagaan (m)

Gambar 2. 1 Penampang Saluran Drainase

2.2.15 Menentukan Kecepatan Aliran


Untuk menentukan kecepatan aliran yang mengalir di saluran drainase
digunakan rumus Manning:
2 1
1
V = R3 . S2
n

Keterangan:

V = Kecepatan aliran (m/detik)


R = Jari-jari Hidrolis (m)
n = Koefisien kekasaran Manning (Tabel 2.13)
1
6
R
C=
n
S = Kemiringan dasar saluran (%)
Tabel 2. 13 Koefisien Kekasaran Manning

2.3 Pembahasan

2.3.1 Perhitungan Kebutuhan Air Berdasarkan Luas Gedung


A. Luas Bangunan
- Lantai 1 = 2267,6 m2
- Lantai 2 = 2368 m2
- Lantai 3 = 1800 m2
Total Luas Bangunan = 6435,6 m2
B. Luas Gedung Efektif
Luas Gedung Efektif Perpustakaan = 55% (SNI 2005)
Luas Gedung Efektif = 55% x 6435,6 m2
= 3539,58 m2
C. Kepadatan Penghuni
Luas gedung efektif
Kepadatan penghuni =
(5−10 m 2)/orang
3539,58
Kepadatan Penghuni = = 354 orang
10
D. Pemakaian Air per hari
Perpustakaan = 25 liter/orang (SNI 2005)
Qd = 354 x 25
Qd = 8848,95 liter/hari
Antisipasi bocor (20%) = 8848,95 x 120%
= 10618,74 liter/hari 10,62 m3/hari
E. Pemakaian air rata-rata efektif (Qh)
T perpus = 7 jam (SNI ….)
10,62
Qh = = 1,517 m3/jam
7
F. Pemakaian air jam puncak
C1 = Konstanta (berkisar antara 1,5 - 2,0)
C2 = Konstanta (berkisar antara 3,0 – 4,0)
Qh max = C1 x Qh
= 2 x 1,517
= 3.0339 m3/jam
Qm max = C2 x Qh
= 3 x 1,517/60
= 0,0758 m3/menit  75,848 liter/menit
2.3.2 Perhitungan Kebutuhan Air Berdasarkan Jenis dan Jumlah Alat
Plambing
Perhitungan dilakukan menggunakan tabel sebagai berikut:
Tabel 2. 14 Perhitungan berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing
PEMAKAIAN AIR TIAP ALAT PLAMBING, LAJU ALIRAN AIR, DAN UKURAN PIPA
CABANG AIR
Pemakaian Debit
Jumlah Penggu Faktor Debit
Jenis Alat Air Rata-rata aliran/laju
Alat naan per Pemakaian Efektif
Plambing Sehari aliran air
Plambing jam (% ) (Liter/jam)
(Liter) (Liter/jam)
Lantai 1
Kloset 12 13 6 936 48 449,28
Urinoir
Wastafel kamar 3 5 12 180 87,5 157,5
mandi 8 10 6 480 55 264
Wastafel dapur 2 15 6 180 100 180
Keran wudhu 5 10 9 450 60 270
Lantai 2 0
Kloset 11 13 6 858 49,75 426,855
Urinoir
Wastafel kamar 3 5 12 180 87,5 157,5
mandi 6 10 6 360 65 234
Lantai 3 0
Kloset 9 13 6 702 47,25 331,695
Urinoir
Wastafel kamar 3 5 12 180 87,5 157,5
mandi 6 10 6 360 65 234
68 Total Qh = 2862,33 Lt/Jam
47,7055 Lt/mnt
2,86233 m3/jam
0,0477055 m3/menit

2.3.3 Perhitungan Kebutuhan Air Berdasarkan Unit Beban Alat Plambing


(UBAP)
Tabel 2. 15 Perhitungan Kebutuhan air berdasarkan UBAP
Kebutuhan Air Berdasarkan UBAP
jumlah toilet = 4
Lantai 1 Lantai 2 Lantai 3 Total UBAP Jumlah
Kloset 12 11 9 32 2,5 80
Urinoir 3 3 3 9 2 18
Wastafel kamar
8 6 6 20 1 20
mandi
Wastafel dapur 2 0 0 2 1,5 3

Total = 121 UBAP


Q= 240 L/mnt
Q= 0,240 m3/mnt
Qh max = 4,800 m3/jam
Qh = 9,6 m3/jam

Q total + antisipasi bocor 20% = 33,600 m3/hari


Qd = 26,88 m3/hari

2.3.4 Perhitungan Cafetaria


Tabel 2. 16 Perhitungan cafetaria

Perhitungan Cafetaria
Asumsi Pegawai
Kebutuhan =
air untuk 3 orang
pegawai
Kebutuhan air pegawai = 100 Lt/org/hari
Kebutuhan untuk = 300 Lt/hari
cafetaria = 300 Lt/hari
Total = 600 Lt/hari
0,6 m3/hari
0,0014 m3/menit

Total = 0,2414 m3/menit


Qh = 4,8286 m3/jam
Qh max = 9,6571 m3/jam
0,1610 m3/menit
Qd+antisipasi bocor = 33,8000 m3/hari
Qd = 27,0400 m3/hari

2.3.5 Perhitungan Reservoir bawah


Tabel 2. 17 Perhitungan Reservoir bawah
PERHITUNGAN RESERVOIR BAWAH
1. Besarnya Kapasitas Beban Dinas
Qh = 4,8286 m3/jam UBAP
Qs = (2/3)*Qh
3,2190 m3/jam
2. Besarnya Volume Ground Reservoir
Qd = 27,0400 m3/hari
T= 7 Jam/hari
VGR = Qd-(Qs*T)
4,5067 m3
5 m3
3. Menentukan Dimensi Ground Reservoir
Panjang = 2m
Lebar = 3m
Tinggi efektif = 0,8333 m
Tinggi free board = 0,1667 m
Tinggi total = 1m

2.3.6 Perhitungan Reservoir Atas


Tabel 2. 18 Perhitungan Reservoir Atas

PERHITUNGAN RESERVOIR ATAS


1. Besarnya Volume Roof Tank
Qp = 0,2414 m3/menit
Qh.max = 0,1610 m3/menit
Qpu = 0,1610 m3/menit
Tp = 60 menit
Tpu = 25 menit
Ve = 0,8048 m3
804,8 Liter
Menggunakan tandon kapasitas 2000 Liter
2. Menentukan Dimensi Roof Tank
Diameter 1m
Tinggi efektif = 1,0252 m
Tinggi free board = 0,2748 m
Tinggi total = 1,3 m
Kapasitas 2000 Liter berbentuk silinder
2.3.7 Perhitungan Penentuan Diameter Pipa
Untuk mempermudah perhitungan, maka kita menggunakan tabel sebagai
berikut :
Tabel 2. 19 Penentuan Diameter Pipa Air Bersih Lantai 1
LANTAI 1
Notasi Alat Plumbing Nilai UBAP Diameter Pipa (inch)
1-2 2,5 9 0,75
A-2 2,5 9 0,75
2-3 5 9 0,75
A-3 2,5 9 0,75
3 - 14 7,5 9 0,75
4-5 1 2 0,5
A-5 1 2 0,5
5 - 14 2 9 0,75
14 - 15 9,5 17 1
6-7 1,5 2 0,5
A-7 1,5 2 0,5
7-8 3 9 0,75
A-8 1 2 0,5
8-9 4 9 0,75
A-9 1 2 0,5
9 - 10 5 9 0,75
A - 10 1 2 0,5
10 - 15 6 9 0,75
15 - 16 15,5 17 1
11 - 12 1 2 0,5
A - 12 1 2 0,5
12 - 13 2 2 0,5
A - 13 1 2 0,5
13 - 16 3 9 0,75
16 - 17 18,5 20 1
A - 17 2 2 0,5
B - 17 2,5 9 0,75
17 - 18 23 24 1,25
A - 18 2 2 0,5
B - 18 2,5 9 0,75
18 - 19 27,5 32 1,25
A - 19 2 2 0,5
B - 19 2,5 9 0,75
19 - 20 32 32 1,25
A - 20 2,5 9 0,75
B - 20 2,5 9 0,75
20 - 21 37 38 1,25
A - 21 2,5 9 0,75
B - 21 2,5 9 0,75
21 - M 42 56 1,5
A - 22 2,5 9 0,75
B - 22 2,5 9 0,75
22 - M 5 9 0,75
M - SHAFT 47 56 1,5
Tabel 2. 20 Penentuan Diameter Pipa Air Bersih Lantai 2

LANTAI 2
Alat Plumbing Nilai UBAP Diameter Pipa (inch)
1-2 1 2 0,5
A-2 1 2 0,5
2-3 2 2 0,5
A-3 1 2 0,5
3-9 3 9 0,75
4-5 1 9 0,75
A-5 1 2 0,5
5-6 2 2 0,5
A-6 1 2 0,5
6 - 10 3 9 0,75
7-8 2,5 9 0,75
A-8 2,5 9 0,75
8-9 5 9 0,75
9 - 10 8 17 1
10 - 11 11 17 1
A - 11 2 9 0,75
B - 11 2 9 0,75
11 - 12 15 17 1
A - 12 2 9 0,75
B - 12 2,5 9 0,75
12 - 13 19,5 20 1
A - 13 2 9 0,75
B - 13 2,5 9 0,75
13 - 14 24 24 1,25
A - 14 2,5 9 0,75
B - 14 2,5 9 0,75
14 - 15 29 38 1,25
A - 15 2,5 9 0,75
B - 15 2,5 9 0,75
15 - M 34 38 1,25
A - 16 2,5 9 0,75
B - 16 2,5 9 0,75
16 - M 5 9 0,75
M - SHAFT 86 155 2

Tabel 2. 21 Penentuan Diameter Pipa Air Bersih Lantai 3

LANTAI 3
Alat Plumbing Nilai UBAP Diameter Pipa (inch)
1-2 1 2 0,5
A-2 1 2 0,5
2-3 2 9 0,75
A-3 1 2 0,5
3-7 3 9 0,75
4-5 1 9 0,75
A-5 1 2 0,5
5-6 2 9 0,75
A-6 1 2 0,5
6-7 3 9 0,75
7-8 6 17 1
A-8 2 9 0,75
B-8 2 9 0,75
8-9 10 17 1
A-9 2 9 0,75
B-9 2,5 9 0,75
9 - 10 14,5 24 1,25
A - 10 2 9 0,75
B - 10 2,5 9 0,75
10 - 11 19 32 1,25
A - 11 2,5 9 0,75
B - 11 2,5 9 0,75
11 - 12 24 32 1,25
A - 12 2,5 9 0,75
B - 12 2,5 9 0,75
12 - M 29 38 1,25
A - 13 2,5 9 0,75
B - 13 2,5 9 0,75
13 - M 5 9 0,75
M - SHAFT 120 155 2

Tabel 2. 22 Penentuan Diameter Pipa Air Limbah Lantai 3

LANTAI 3
Alat Nilai
Kloset Urinoir Wastafel Sink Dapur Diameter Pipa (inch)
Plumbing UBAP
1-2 1 1 1,25
A-2 1 1 1,25
2-3 2 2
A-3 1 1 1,25
3-7 3 2
4-5 1 1 1,25
A-5 1 1 1,25
5-6 2 2
A-6 1 1 1,25
6-7 3 2
7-8 6 2
A-8 1 2 2
B-8 1 6 3
8-9 14 3
A-9 1 2 2
B-9 1 6 3
9 - 10 22 3
A - 10 1 2 2
B - 10 1 6 3
10 - 11 30 3
A - 11 1 6 3
B - 11 1 6 3
11 - 12 42 4
A - 12 1 6 3
B - 12 1 6 3
12 - M 54 4
A - 13 1 6 3
B - 13 1 6 3
13 - M 12 3
M - SHAFT 66 4

Tabel 2. 23 Penentuan Diameter Pipa Air Limbah Lantai 2

LANTAI 2
Alat Nilai
Kloset Urinoir Wastafel Sink Dapur Diameter Pipa (inch)
Plumbing UBAP
1-2 1 1 1,25
A-2 1 1 1,25
2-3 2 2
A-3 1 1 1,25
3-9 3 2
4-5 1 1 1,25
A-5 1 1 1,25
5-6 2 2
A-6 1 1 1,25
6 - 10 3 2
7-8 1 6 3
A-8 1 6 3
8-9 12 3
9 - 10 15 3
10 - 11 18 3
A - 11 1 2 2
B - 11 1 6 3
11 - 12 26 3
A - 12 1 2 2
B - 12 1 6 3
12 - 13 34 3
A - 13 1 2 2
B - 13 1 6 3
13 - 14 42 4
A - 14 1 6 3
B - 14 1 6 3
14 - 15 54 4
A - 15 1 6 3
B - 15 1 6 3
15 - M 66 4
A - 16 1 6 3
B - 16 1 6 3
16 - M 12 3
M - SHAFT 144 4

Tabel 2. 24 Penentuan Diameter Pipa Air Limbah Lantai 1

LANTAI 1
Klose Wastafe
Alat Plumbing Urinoir Sink Dapur Nilai UBAP Diameter Pipa (inch)
t l
1-2 1 6 3
A-2 1 6 3
2-3 12 3
A-3 1 6 3
3 - 14 18 3
4-5 1 1 1,25
A-5 1 1 1,25
5 - 14 2 2
14 - 15 20 3
6-7 1 2 2
A-7 1 2 2
7 - Bak Kontrol 4 2
A-8 1 1 1,25
8-9 1 1,25
A-9 1 1 1,25
9 - 10 2 2
A - 10 1 1 1,25
10 - 15 3 2
15 - 16 23 3
11 - 12 1 1 1,25
A - 12 1 1 1,25
12 - 13 2 2
A - 13 1 1 1,25
13 - 16 3 2
16 - 17 26 3
A - 17 1 2 2
B - 17 1 6 3
17 - 18 34 3
A - 18 1 2 2
B - 18 1 6 3
18 - 19 42 4
A - 19 1 2 2
B - 19 1 6 3
19 - 20 50 4
A - 20 1 6 3
B - 20 1 6 3
20 - 21 62 4
A - 21 1 6 3
B - 21 1 6 3
21 - M 74 4
A - 22 1 6 3
B - 22 1 6 3
22 - M 12 3
M - Bak Kontrol 32 9 20 2 230 5

2.3.8 Perhitungan daya pompa


Tabel 2. 25 Perhitungan Daya Pompa
Pompa Air Bersih
Head Statis
Tinggi Gedung 12 m
Tinggi Kaki Roof tank 1,5 m
Head Statis 13,5 m

Mayor Losses (Hf)


Tpu 1500 s
q = ve/tpu 0,0005 m3/s
C = Konstanta 130
D = Diameter Pipa Pompa 0,05 m
L1 = Panjang Pipa Suction -1 m
L2 = Panjang Pipa Discharge 13,5 m
Hf Mayor Section -0,0025 m
Hf Mayor discharge 0,0342 m
Headloss mayor total 0,0316 m
Tpu 1500 s
q = ve/tpu 0,00054 m3/s

Gambar 2. 2 Isometri Air Bersih dan Limbah


2.3.9 Perhitungan Frequensi Curah Hujan
Data curah hujan yang kami gunakan dari stasiun Beran, Barongan, Santan
selama 5 Tahun (1997-2001).

Tabel 2. 26 Data Curah Hujan

Batas Curah Hujan rata-rata per tahun


  1997 1998 1999 2000 2001
Beran 67,209 53,246 36,561 47,915 47,144
Barongan 41,497 101,561 64,005 72,471 54,647
Santan 25,144 101,561 68,198 29,807 28,872
CH rata2 max 67,209 101,561 68,198 72,471 54,647
CH rata2 min 25,144 53,246 36,561 29,807 28,872

Tabel 2. 27 Perhitungan Parameter Statistik Curah Hujan

Perhitungan Parameter Statistik Curah Hujan


Hujan max
Tahun n (Xi) (Xi - Xrt) (Xi -Xrt) ^2 (Xi - Xrt) ^3 (Xi - Xrt) ^4
1997 1 67,209 -5,609 31,456 -176,422 989,474
1998 2 101,561 28,744 826,240 23749,751 682671,993
1999 3 68,198 -4,619 21,337 -98,563 455,288
2000 4 72,471 -0,347 0,120 -0,042 0,014
2001 5 54,647 -18,170 330,151 -5998,858 108999,579
  Total 364,086 0,000 1209,304 17475,866 793116,349
Rerata
  (Xrt) 72,817        

Tabel 2. 28 Penentuan Jenis Distribusi yang Sesuai

Penentuan Jenis Distribusi yang Sesuai


No Jenis Distribusi Syarat Hasil Perhitungan Keterangan
1 Gumbel Tipe I Cs ≈1,1396 0,055 ≈ 1,140 Tidak memenuhi
    Ck ≈ 5,4002   9,039 ≈ 5,400  
2 Log Normal Cs = Cv^3 + 3Cv 0,051 0,143 Tidak memenuhi
Ck = Cv8 + 6Cv6 +
    15Cv4 + 16Cv2 + 3   3,068   0,419  
3 Normal Cs ≈ 0 0,055 ≈ 0,000 Tidak memenuhi
  Ck ≈ 3 9,039 ≈ 3,000  
  (x±s) = 68.27% 90,205 68,270  
107,59
    (x±2s) = 95.44% 2   95,440  
jika tidak memenuhi
4 Log-Person tipe III semua syarat diatas         Memenuhi

2.3.9 Perhitungan Curah Hujan Dengan Metode Log-Person Tipe III


Disini metode yang kami gunakan adalah Log-Pearson Tipe III, karena
metode ini memenuhi syarat untuk memudahkan perhitungan curah
hujan.Perhitungan bisa dilihat di table berikut ini :

Tabel 2. 29 Perhitungan Frekuensi Metode Log Pearson Tipe III

Tabel Distribusi Frekuensi Metode Log Pearson Tipe III


Log Log (Log X - (Log X -
Tahun n Hujan (Xi) (X) (Xrt) Log Xrt) Log Xrt)^2 (Log X - Log Xrt)^3 (Log X - Log Xrt)^4
1997 1 67,209 1,827 1,862 -0,035 0,001 0,000 0,000
1998 2 101,561 2,007 1,862 0,144 0,021 0,003 0,000
1999 3 68,198 1,834 1,862 -0,028 0,001 0,000 0,000
2000 4 72,471 1,860 1,862 -0,002 0,000 0,000 0,000
2001 5 54,647 1,738 1,862 -0,125 0,016 -0,002 0,000
Total 364,086 9,266 9,311 -0,046 0,038 0,001 0,001
Rerata 72,817 1,853
SD 17,3875241 0,098

Hujan Maksimum Rata-Rata (Log X rata2) = 1,853


Standar Deviasi (S) = 0,098
Koefisien Variasi (Cv) = 0,053
Koefisien Kemiringan (skewness) (Cs) = 0,448
Koefisien Keruncingan / Kortusis (Ck) = 0,000
S log X = 0,098

Tabel 2. 30 Uji Smirnov


Uji Smirnov Kolmogorov
Urutan
Tahu Hujan P(x<) = P'(x<) = (1
n data P(x) = ( n / m+1 ) P'(x) = (n / m-1) D = P(x<) - P'(x<)
n (Xi) (1 - P(x)) - P'(x))
terbesar
1997 1 67,209 101,561 0,167 0,833 0,250 0,750 0,083
1998 2 101,561 72,471 0,333 0,667 0,500 0,500 0,167
1999 3 68,198 68,198 0,500 0,500 0,750 0,250 0,250
2000 4 72,471 67,209 0,667 0,333 1,000 0,000 0,333
2001 5 54,647 54,647 0,833 0,167 1,250 -0,250 0,417
Delta Peluang
0,417
Maks (D Max) = D Max < D Kritis maka hipotesa frekuensi sebaran diterima dari
D Kritis = 0,565 Tabel D Kritis Smirnov (derajat kepercayaan 5%, n = 5) didapat 0,565

Tabel 2. 31 Uji Chi Kuadrat

Uji Chi Kuadrat


Tahun n Hujan (Xi) Hujan (Xi) Sort
1997 1 67,209 101,561
1998 2 101,561 72,471
1999 3 68,198 68,198
2000 4 72,471 67,209
2001 5 54,647 54,647

2.3.9 Perhitungan Intensitas Hujan


Berdasarkan data yang sudah didapatkan, perhitungan intensitas curah
hujan dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 2. 32 Perhitungan Intensitas Hujan

t (jam) R (2 tahun) 5 10 15 25 50 100


69,991 85,575 96,114 100,292 111,141 120,116 130,727
1 24,265 29,667 33,321 34,769 41,642 45,321 45,321
2 15,286 18,689 20,991 21,903 26,233 28,550 28,550
3 11,665 14,262 16,019 16,715 20,019 21,788 21,788
4 9,629 11,773 13,223 13,798 16,526 17,985 17,985
5 8,298 10,146 11,396 11,891 14,241 15,499 15,499
6 7,349 8,985 10,091 10,530 12,611 13,726 13,726
7 6,631 8,107 9,106 9,502 11,380 12,385 12,385
8 6,066 7,417 8,330 8,692 10,410 11,330 11,330
9 5,608 6,857 7,701 8,036 9,624 10,475 10,475
10 5,228 6,392 7,179 7,491 8,971 9,764 9,764
11 4,906 5,998 6,737 7,030 8,419 9,163 9,163
12 4,629 5,660 6,357 6,634 7,945 8,647 8,647
13 4,389 5,366 6,027 6,289 7,532 8,197 8,197
14 4,177 5,107 5,736 5,986 7,169 7,802 7,802
15 3,989 4,878 5,478 5,717 6,847 7,451 7,451
16 3,821 4,672 5,248 5,476 6,558 7,138 7,138
17 3,670 4,487 5,040 5,259 6,298 6,855 6,855
18 3,533 4,319 4,851 5,062 6,063 6,599 6,599
19 3,408 4,167 4,680 4,883 5,848 6,365 6,365
20 3,293 4,026 4,522 4,719 5,652 6,151 6,151
21 3,188 3,898 4,378 4,568 5,471 5,954 5,954
22 3,090 3,779 4,244 4,428 5,304 5,772 5,772
23 3,000 3,668 4,120 4,299 4,764 5,149 5,604
24 2,916 3,566 4,005 4,179 4,631 5,005 5,447
2.3.10 Perhitungan Perancangan Pipa Dan Talang Air Hujan
Disini talang dan pipa berfungsi agar air hujan yang jatuh pada atap dapat
dialirkan dengan baik ke sumur resapan dan saluran lainnya , supaya air hujan
tidak langsung ke lantai dasar yang berbahaya jika mengenai penghuni.

Tabel 2. 33 Perancangan Talang dan Pipa Air Hujan

Perencanaan Talang dan Pipa Air Hujan


Diameter
Pipa Air Diameter Pipa Air
No Luasan Kemiringan Ukuran Talang
Tipe Hujan Hujan Vertikal Dag
. (m2) Talang (inch)
Vertikal (inch)
(inch)
227,51
1 Dag depan 0,005 - 2
6 -
192,13
2 0,005 - 2
Dag tengah 2 -
255,88
3 Dag belakang 0,005 - 2
1 -
Atap 1 Kanan 320,11
4 0,005 8
belakang 1 3 -
320,11
5 0,005 8
Atap 1 kiri depan 1 3 -
320,11
6 0,005 8
Atap 2 kanan depan 1 3 -
320,11
7 0,005 8
Atap 2 kiri belakang 1 3 -

2.3.12 Perhitungan Saluran Drainase Area Perkerasan


Tabel 2. 34 Perhitungan Saluran Drainase Area Perkerasan

Waktu Konsentrasi Saluran (tc)


L= 243,85 m
S= 0,002
14,697 menit
tc =
0,245 jam
Debit Limpasan
R2 = 69,991
Intensitas Hujan = 61,981 mm/jam
Qrasional = 0,00224 m3/s
Dimisalkan Vsaluran
= 0,8
Qlimpasan = Qsaluran
0,00224 V x A
A = 0,002798444674 m2

Dimensi Saluran
Menggunakan Saluran Persegi
B= 0,5 m
h= 0,00560 m
F= 0,03174 m
Total H = 0,03734 m

Sesuai dengan perhitungan di atas, maka dimensi saluran yang digunakan


adalah tipe U Ditch dengan dimensi 500x500x1200 mm.

BAB III
PERENCANAAN TRANSPORTASI

3.1 Maksud Dan Tujuan

Tujuan dari dilakukannya Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN)


adalah untuk dapat memprediksi dampak yang ditimbulkan dari suatu
pengembangan wilayah, dalam hal ini rencana pembangunan Perpustakaan
Umum, Jalan Kenari, Desan Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo, Kota
Yogyakarta, terhadap lalu lintas di sekitarnya.

Kemudian, tujuan dari andalalin adalah untuk :

1. Memprediksi dampak pembangunan daerah,


2. Menentukan jenis peningkatan/perbaikan yang diperlukan untuk
menyesuaikan dengan perubahan yang disebabkan oleh perkembangan
baru,
3. Menyelaraskan keputusan penggunaan lahan dengan kondisi sebelumnya,
seperti lalu lintas, jumlah dan lokasi titik akses, dan perbaikan/perbaikan
alternatif,
4. Mengidentifikasi kekhawatiran yang dapat mempengaruhi keputusan
pengembang untuk melanjutkan proyek yang diusulkan atau tidak
5. Sebagai alat untuk melacak dan menganalisis manajemen dan
implementasi rekayasa lalu lintas.

3.1.1 Ringkup Lingkup Pekerjaan


Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui dampak lalu lintas dari
rencana pembangunan Perpustakaan Umum, Jalan Kenari, di Desa Muja Muju,
Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, sebagai langkah awal dalam
menentukan dampak akibat pembangunan dan cara mengatasinya seminimal
mungkin. Lingkup kerja studi meliputi :

1. Pengumpulan data sekunder ringkasan pembangunan berisi rencana


pembangunan Perpustakaan Umum, Jalan Kota Yogyakarta, Kecamatan
Umbulharjo, di desa Muja Muju, data pola perjalanan.
2. Pengumpulan data primer kondisi prasarana lalu lintas (ruas jalan dan
persimpangan) dan tata guna lahan di sepanjang jalan, pengukuran kinerja
lalu lintas eksisting, serta tingkat bangkitan perjalanan pembanding.
3. Analisis kondisi eksisting daerah studi yang meliputi: lokasi rencana
pembangunan, kondisi infrastruktur transportasi, dan kondisi lalu lintas.
4. Penaksiran kondisi lalu lintas dengan dan tanpa rencana pembangunan
Perpustakaan Umum di Jalan Kota Yogyakarta, Kecamatan Umbulharjo,
di desa Muja Muju.

3.1.3 Batas Wilayah Studi


Rencana kegiatan pembangunan Perpustakaan Umum di Jalan Kenari,
Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, ini terletak di:

a. Jalan : Jalan Kenari


b. Desa : Muja - muju
c. Kecamatan : Umbulharjo
d. Kabupaten/Kota : Kota Yogyakarta
e. Provinsi : Daerah Istimewa Yogyakarta
f. Batas-batas Lokasi Kegiatan :
1) Sebelah Utara : D’amor Exclusive Homestay Timoho
2) Sebelah Timur : Jl. Ipda Tri Harsono, Gaia Cosmo Hotel
3) Sebelah Selatan : Jl. Kenari Balai Kota Yogyakarta
4) Sebelah Barat : Kantor BPJS Yogyakarta

Skala rencana usaha dan/atau kegiatan :

a. Luas Tanah : 5.927,18 m2


b. Penggunaan Lahan dengan rincian penggunaan sebagai berikut :
1) Gedung Perpustakaan : 1249,85 m2
2) Lahan Parkir : 705 m2
3) Taman : 763,49 m2
4) Driveway dan Halaman : 3208,837 m2

Bertindak sebagai pemrakarsa Rencana kegiatan pembangunan


Perpustakaan Umum, Jalan Kenari, Desa Muja Muju, Kecamatan
Umbulharjo, Kota Yogyakarta adalah :

a. Nama Pemrakarsa : Clara Melina Setjoadityo


b. Perusahaan : Universitas Atma Jaya Yogyakarta
c. Alamat Perusahaan : Jalan Babarsari No. 44 Sleman
Gambar 3. 1 Peta Lokasi Perpustkaan Umum

Gambar 3. 2 Tampak Depan Rencana Lokasi Perpustakaan Umum

3.1.4 Site Plan


Layout rencana Perpustakaan Umum, Jalan Kenari, Desa Muja Muju,
Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta dan bentuk gambar rencana diberikan
dalam Gambar 2.3 dan 2.3.
Gambar 3. 3 Layout Denah Lokasi Rencana Perpustakaan Umum

3.2 Metodologi

3.2.1 Lokasi Studi


Lokasi studi untu menganalisis dampak lalu lintas berada di sekitar
wilayah pembangunan proyek. Perpustakaan Umum di Jalan Kenari, di Desa
Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, terletak pada Jalan tata
guna ruang dan tata guna lahan di sekitar lokasi rencana pembangunan
Perpustakaan Umum di Jalan Kenari, Desa Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo,
Kota Yogyakarta, berupa tanah tegalan/sawah, sungai, dan rumah penduduk.
Gambar 3. 4 Land Use di Sekitar Rencana Perpustakaan Umum

LOKASI DESKRIPSI JENIS KEGIATAN


UTARA Kawasan Perhotelan
SELATAN Jl. Kenari Balai Kota Yogyakarta
TIMUR Jl. Ipda Tri Harsono, Kawasan
Perhotelan
BARAT Perkantoran dan Perhotelan

Gambar 3. 5 Guna Lahan Sekitar Lokasi Rencana Perpustakaan Umum

Rencana kegiatan pembangunan Perpustakaan Umum di Jalan Kenari, di


Desa Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, terletak pada Jalan
Kota. Lokasi terletak pada jalan yang relatif ramai arus lalu lintasnya. Kawasan
yang diperkirakan akan menerima dampak akibat kegiatan adalah ruas perempatan
Jalan Kenari – Jalan Ipda Tut Harsono dan Jalan Kenari – Jalan Hibrida di Desa
Muja Muju. Lokasi kawasan terdampak akibat rencana pembangunan
Perpustakaan Umum digambarkan dalam Gambar 3.6.
Gambar 3. 6 Peta Lokasi Kawasan Terdampak Perpustakaan Umum

3.2.2 Desain Survey


Desain survei untuk mendapatkan data lapangan antara lain :
1) Desain alat survey :
Saat melakukan survei, metode manual dan terapan (menggunakan tursus
atau data yang dikumpulkan kemudian) digunakan. Peralatan yang
digunakan di sini terdiri dari smartphone dan tripod sebagai kamera video
kondisi lalu lintas, formulir survei dan stopwatch.
Gambar 3. 7 Diagram Alur Analisis Dampak Lalu Lintas

2) Desain formulir survey

Tergantung dari jenis kendaraan yang akan diteliti, meliputi :


Kendaraan Berat Menengah (MHV), Bus Besar (LB), Truk Besar (LT),
dan Sepeda Motor (MC). Formulir jumlah kendaraan diisi sesuai dengan
jumlah kendaraan yang melewati jalan yang diamati dan dihitung setiap 15
menit selama periode survei.
3.2.3 Pelaksanaan Studi
Pengambilan data dilakukan pada hari Rabu, 6 April 2022 pada jam sibuk
pagi, siang, dan sore hari untuk menganalisis kondisi lalu lintas. Kemudian
kondisi lalu lintas di area lokasi pembangunan perpustakaan umum digambarkan
dengan besarnya volume arus lalu lintas.

3.2.4 Karakteristik Jalan


Tabel 3.1 di bawah ini mencantumkan beberapa poin utama yang
membedakan antara jalan perkotaan dan pinggiran kota.

Tabel 3. 1 Perbedaan Jalan Perkotaan Dan Jalan Luar Kota

3.2.5 Arus Dan Komposisi Lalu Lintas


Nilai lalu lintas (Q) mencerminkan komposisi lalu lintas, mewakili arus
semua mobil penumpang (smp). Semua nilai arus lalu lintas (di setiap arah dan
total) telah dikonversi ke semua mobil penumpang (smp) menggunakan ekivalen
empiris mobil penumpang (emp) ditentukan secara empiris untuk kendaraan
berikut :

a) Kendaraan Berat Menengah (KBM) = Medium Heavy Vehicle (MHV),


kendaraan bermotor dua as, dengan jarak sumbu roda 3,5 - 5,0 m (termasuk bis
kecil, truk dua gandar dengan enam roda, sesuai klasifikasi Bina Marga)
b) Bus Besar (BB) = Large Besar (LB), bus dengan dua atau tiga as dengan
jarak sumbu 5,0-6,0 m.

c) Truk Besar (TB) = Heavy Truck (LT), truk 3 gardan, dan truk kombinasi
dengan jarak gardan (sumbu 1 ke 2) kurang dari 3,5 m (menurut sistem klasifikasi
Bina Marga).

d) Sepeda Motor (SM) = Motor Cycle (MC), adalah kendaraan roda dua atau
roda tiga (termasuk sepeda motor dan kendaraan roda tiga menurut sistem
klasifikasi Bina Marga).

Lalu kalikan jumlah kendaraan masing-masing jenis dengan nilai mobil


penumpang masing-masing jenis kendaraan. Ekivalen mobil penumpang (emp)
adalah faktor konversi berbagai jenis kendaraan dibandingkan dengan mobil atau
mobil lain dalam hal dampaknya terhadap perilaku jalan (emp = 1,0 untuk mobil
pemumpang dan kendaraan ringan lain). Untuk nilai Ekivalen mobil penumpang
(emp) setiap jenis kendaraan dapat diliat pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia
1997.

Ekivalen mobil penumpang (emp) untuk setiap kendaraan tergantung pada


jenis jalan, jenis rute, dan volume lalu lintas total dalam kendaraan/jam.
Ekivalensi mobil penumpang (emp) pada jalan 2/2TT tergantung pada lebar
efektif jalur lalu lintas. Pengaruh kendaraan tidak bermotor dianggap sebagai gaya
hambat samping dan termasuk dalam faktor koreksi gaya hambat sampingseperti
sepeda, dan lainnya.

3.2.6 Kecepatan Arus Bebas


Kecepatan arus bebas didefinisikan sebagai kecepatan di mana arusnya
nol, yaitu kecepatan yang akan dipilih pengemudi jika ia mengemudikan
kendaraannya tanpa terhalang oleh kendaraan bermotor lain di jalan (yaitu ketika
arus = 0).

Kecepatan aliran bebas diamati dengan mengumpulkan data lapangan, di


mana hubungan antara kecepatan aliran bebas dengan teknik dan kondisi
lingkungan ditentukan dengan regresi. Kecepatan arus bebas kendaraan ringan
dipilih sebagai kriteria utama untuk efektifitas ruas jalan pada arus = 0. Kecepatan
arus bebas mobil penumpang biasanya 10-15% lebih cepat daripada jenis
kendaraan ringan lain.

Berikut adalah Persamaan yang digunakan untuk menentukan kecepatan


arus bebas sebagai berikut :

FV =( FV 0 + FV w ) x FFV SF x FFV RC

Keterangan :

C = Kapasitas (smp/jam)

FV = Kecepatan arus bebas kendaraan ringan pada kondisi lapangan


(km/jam)

FV0 = Kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan pada jalan dan
alinyemen yang diamati (km/jam)

FVw = Penyesuaian kecepatan akibat lebar jalan (km/jam)

FFVSF = Faktor penyesuaian akibat hambatan samping dan lebar bahu

FFVRC = Faktor penyesuaian akibat kelas fungsi jalan dan guna lahan

3.2.7 Kapasitas Jalan Luar Kota


Kapasitas didefinisikan sebagai arus maksimum yang dapat dipertahankan
melalui suatu ruas jalan per satuan jam dalam kondisi eksisting. Untuk jalan
2/2TT, kapasitas dapat diartikan sebagai aliran dua arah, tetapi untuk jalan multi-
jalur, arus harus dibagi menurut arah perjalanan dan kapasitas ditentukan untuk
setiap lajur.

Nilai kapasitansi diamati melalui akuisisi data lapangan. Karena


kurangnyalokasi dengan arus yang mendekati kapasitas jalur tunggal (seperti
yang ditunjukkan oleh kapasitas simpang di sepanjang jalan), kapasitas juga
diperkirakan secara teoritis, dengan asumsi hubungan matematis antara kerapatan,
kecepatan, dan arus.

Persamaan dalam menentukan kapasitas ruas jalan luar kota menurut MKJI 1997
adalah sebagai berikut :

C=C 0 x FC w x FC SP x FC SF

Keterangan :

C = Kapasitas (smp/jam)

C0 = Kapasitas dasar (smp/jam)

FCw = Faktor penyesuaian lebar jalan

FCSP = Faktor penyesuaian pemisahan arah-arah (hanya untuk jalan tak


terbagi)

FCSF = Faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan


3.2.8 Derajat Kejenuhan
Derajat Kejenuhan, yang didefinisikan sebagai rasio throughput terhadap
daya, digunakan sebagai faktor kunci dalam menentukan perilaku lalu lintas di
persimpangan maupun di bentangan jalan. Nilai derajat kejenuhan menunjukkan
apakah segmen tersebut memiliki masalah kapasitas atau tidak.

Q
DS= ; DS =Derajat Kejenuhan
C

Derajat kejenuhan dihitung dari arus dan kapasitas, dinyatakan dalam


smp/jam. Derajat kejenuhan menganalisis perilaku lalu lintas dalam bentuk
kecepatan dan untuk menghitung Derajat iringan.

3.2.9 Ekivalensi Mobil Penumpang (emp)


Karena ada berbagai jenis kendaraan di jalan, kapasitas satuan standar
perlu dihitung, jadi semua kendaraan perlu dinyatakan dalam satuan mobil
penumpang (SMP). Satuan tersebut adalah produk dari jumlah kendaraan serupa
dikalikan dengan faktor yang disebut ekivalensi mobil penumpang. MKJI
membagi emp berdasarkan volume lalu lintas dan jenis jalan. Berdasarkan
keadaan aktual dari jalan yang berada di lokasi proyek, jalan yang akan ditinjau
merupakan jalan dua lajur dua arah tak terbagi (2/2 UD).
Tabel 3. 2 Ekivalensi kendaraan penumpang (emp) untuk jalan 2/2 UD

3.2.10 Hambatan Samping


Kelas hambatan samping menurut MKJI 1997, memiliki beberapa kategori
tergantung besar bobot kejadian/200m/jam. Peristiwa yang masuk sebagai
hambatan samping adalah pejalan kaki (bobot 0,6), kendaraan yang berhenti dan
parkir (bobot 0,8), kendaraan yang masuk dan keluar lahan di pinggir jalan (bobot
1,0), dan arus kendaraan yang bergerak lambat (bobot 0,4).

3.2.11 Analisa Kapasitas


a) Kapasitas Dasar

Menurut MKJI 1997, kapasitas dasar dibagi atas tipe jalan dan jumlah
lajur seperti tabel di bawah ini :

Tabel 3. 3 Kapasitas Dasar


b) Penyesuaian Lebar jalur

Banyaknya arus lalu lintas yang lewat bergantung pada lebar jalan yang
direncanakan, maka dari itu diperlukan penyesuaian terhadap lebar ideal, seperti
tabel di bawah ini :

Tabel 3. 4 Faktor penyesuaian kapasitas akibat lebar jalur lalu-lintas (FCw)

c) Penyesuaian Pemisah Arah


Faktor penyesuaian ini khusus untuk jalan yang tak terbagi. Untuk
Indonesia umumnya komposisi lalu lintas bervariasi seperti yang ditunjukkan oleh
tabel MKJI 1997 di bawah :

Tabel 3. 5 Faktor penyesuaian kapasitas akibat pemisahan arah (FCSP)

d) Penyesuaian Akibat Hambatan Samping

Faktor penyesuaian kapasitas akibat hambatan samping ditunjukkan


melalui tabel berikut :

Tabel 3. 6 Faktor penyesuaian kapasitas akibat hambatan samping (FCSF)

e) Penyesuaian kapasitas pada kelandaian khusus


Kapasitas jalan pada kemiringan khusus pada prinsipnya sama dengan
jalan datar, tetapi dengan faktor penyesuaian yang berbeda dalam hal-hal
tertentu. Faktor lain yang juga perlu disesuaikan adalah:

Tabel 3. 7 Faktor penyesuaian kapasitas pada kelandaian khusus


e) Penyesuaian akibat pemisah arah

Tabel 3. 8 Faktor penyesuaian kapasitas akibat pemisah arah

3.3 Prakiraan Lalu Lintas

3.3.1 Ruas Jalan


Dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, analisa kapasitas jalan
dilakukan untuk suatu periode satu-jam puncak; arus serta kecepatan rata-rata ditentukan
bagi periode ini. Menggunakan periode analisa sehari penuh (LHRT) adalah terlalu kasar
untuk analisa operasional dan perencanaan. Di lain pihak, menggunakan 15 menit puncak
dari satu jam puncak adalah terlalu rinci. Sepanjang manual ini, arus dinyatakan dalam
ukuran per jam (smp/jam), kecuali dinyatakan lain.
Volume kendaraan yang melalui ruas Rencana kegiatan pembangunan Perpustakaan
Umum di Jalan Kenari dan Jalan Ipda Tut Harsono, Kota Yogyakarta. Data volume lalu
lintas dapat dilihat pada tabel 4.1 – 4.4

Tabel 3. 9 Volume Lalu Lintas pada Ruas Jalan Kenari, Kota Yogyakarta

Arah Barat ke Timur

Rabu, 6 April 2022

Barat - Timur
Volume Kendaraan

Kendaraan Bermotor
Waktu Cuaca
Bus Kendaraa
Sepeda Mobil Bus Truk 2 Truk 3
Sedan n Tidak
Motor Pribadi Besar As As
g Bermotor
Pagi
07.30 - 07.45 201 40 0 0 4 0 5 Cerah
07.46 - 08.00 213 41 0 0 4 0 1 Cerah
08.01 - 08.15 212 39 0 0 1 0 4 Cerah
08.16 - 08.30 201 51 0 0 3 0 2 Cerah
Siang
11.01 - 11.15 258 79 0 0 1 0 3 Cerah
11.16 - 11.30 272 64 0 0 0 0 6 Cerah
11.31 - 11.45 328 73 0 0 2 0 8 Cerah
11.46 - 12.00 286 69 0   0 0 0 Cerah
Sore
03.30 - 03.45 375 79 0 0 0 0   Cerah
03.46 - 04.00 387 57 0 0 1 0   Cerah
04.01 - 04.15 357 65 0 0 1 0   Cerah
04.16 - 04.30 352 48 0 0 0 0   Cerah

Tabel 3. 10 Volume Lalu Lintas pada Ruas Jalan Kenari, Kota Yogyakarta

Arah Timur Ke Barat

Rabu, 6 April 2022

Timur - Barat
Waktu Volume Kendaraan Cuaca
Kendaraa
Kendaraan Bermotor n Tidak
Sepeda Mobil Bus Bus Truk 2 Truk 3 Bermotor
Sedan
Motor Pribadi Besar As As
g
Pagi
07.30 - 07.45 343 75 0 0 3 0 7 Cerah
07.46 - 08.00 336 78 0 0 4 0 4 Cerah
08.01 - 08.15 355 84 0 0 4 0 5 Cerah
08.16 - 08.30 331 83 0 0 2 0 3 Cerah
Siang
11.01 - 11.15 313 76 0 0 2 0 2 Cerah
11.16 - 11.30 318 55 0 0 0 0 4 Cerah
11.31 - 11.45 390 72 0 0 0 0 3 Cerah
11.46 - 12.00 306 84 0 0 1 0 4 Cerah
Sore
03.30 - 03.45 327 77 0 0 0 0   Cerah
03.46 - 04.00 328 65 0 0 0 0   Cerah
04.01 - 04.15 359 62 0 0 0 0   Cerah
04.16 - 04.30 327 62 0 0 0 0   Cerah

Tabel 3. 11 Volume Lalu Lintas pada Ruas Jalan Ipda Tut Harsono, Kota
Yogyakarta

Arah Utara - Selatan

Rabu, 6 April 2022

Utara - Selatan
Volume Kendaraan
Kendaraan Bermotor
Waktu Bus Kendaraa Cuaca
Sepeda Mobil Bus Truk 2 Truk 3
Sedan n Tidak
Motor Pribadi Besar As As
g Bermotor
Pagi
07.30 - 07.45 221 32 0 0 2 0 2 Cerah
07.46 - 08.00 225 43 1 0 6 0 1 Cerah
08.01 - 08.15 252 36 3 0 5 0 4 Cerah
08.16 - 08.30 240 66 0 0 2 0 3 Cerah
Siang
11.01 - 11.15 269 74 1 0 3 0 6 Cerah
11.16 - 11.30 302 76 1 0 4 0 5 Cerah
11.31 - 11.45 321 67 0 0 2 0 3 Cerah
11.46 - 12.00 331 65 1 0 2 0 6 Cerah
Sore
03.30 - 03.45 431 68 0 0 3 0 5 Cerah
03.46 - 04.00 489 74 1 0 0 0 3 Cerah
04.01 - 04.15 470 64 1 0 0 0 5 Cerah
04.16 - 04.30 529 65 1 0 0 0 2 Cerah

Tabel 3. 12 Volume Lalu Lintas pada Ruas Jalan Ipda Tut Harsono, Kota
Yogyakarta

Arah Selatan - Utara

Rabu, 6 April 2022

C Weekend
Volume Kendaraan
Kendaraan Bermotor
Waktu Bus Kendaraa Cuaca
Sepeda Mobil Bus Truk 2 Truk 3
Sedan n Tidak
Motor Pribadi Besar As As
g Bermotor
Pagi
07.30 - 07.45 281 59 0 0 1 1 3 Cerah
07.46 - 08.00 263 53 1 0 1 0 6 Cerah
08.01 - 08.15 254 46 1 0 0 0 3 Cerah
08.16 - 08.30 264 55 0 0 4 0 5 Cerah
Siang
11.00 - 11.15 285 86 1 0 1 0 4 Cerah
11.16 - 11.30 259 64 2 0 1 0 2 Cerah
11.31 - 11.45 273 66 2 0 0 0 5 Cerah
11.46 - 12.00 334 85 2 0 0 0 3 Cerah
Sore
03.30 - 03.45 347 54 1 0 1 0 1 Cerah
03.46 - 04.00 353 67 2 0 0 0 4 Cerah
04.01 - 04.15 360 50 1 0 1 0 4 Cerah
04.16 - 04.30 372 55 2 0 0 0 2 Cerah

Tabel 3. 13 Ekivalensi Mobil Penumpang (emp) untuk Jalan Kenari

Emp
Arus Total
SM (Lebar jalan (m))
(kend/jam) MHV LB LT
<6m 6 m < x <8 m >8m
0 1,2 1,2 1,8 0,8 0,6 0,4
800 1,8 1,8 2,7 1,2 0,9 0,6
1350 1,5 1,6 2,5 0,9 0,7 0,5
1724 1,36 1,53 2,50 0,70 0,56 0,43
1900 1,3 1,5 2,5 0,6 0,5 0,4

Tabel 3. 14 Ekivalensi Mobil Penumpang (emp) untuk Jalan Ipda Tut Harsono

Emp
Arus Total
SM (Lebar jalan (m))
(kend/jam) MHV LB LT
<6m 6 m < x <8 m >8m
0 1,2 1,2 1,8 0,8 0,6 0,4
800 1,8 1,8 2,7 1,2 0,9 0,6
1350 1,5 1,6 2,5 0,9 0,7 0,5
> 1900 1,3 1,5 2,5 0,6 0,5 0,4
2196 1,3 1,5 2,5 0,6 0,5 0,4

Volume lalu lintas untuk ruas jalan yang diperhitungkan adalah berdasarkan survey
volume lalu lintas dan diambil volume tertinggi disampaikan dalam Tabel 4.6

Tabel 3. 15 Volume Lalu Lintas Puncak (smp/jam), Jalan Kenari

Arah Barat ke Timur Timur ke Barat


MH MH
Jenis Kendaraan MC LV LB LT MC LV LB LT
V V
Jumlah Kendaraan/jam 1471 249 4 0 0 1341 266 6 0 0
Total Kendaraan/jam 1724 1613
1,5 1,5
Nilai emp 1 2,5 1 2,5
0,43 1,36 3 0,43 1,36 3
0,0 0,0 0,0 0,0
Nilai smp/jam 635,47 249,00 5,46 579,31 266,00 8,18
0 0 0 0
Total smp/jam 889,928 853,496
Total 2 arah (smp/jam) 1743,424

Tabel 3. 16 Volume Lalu Lintas Puncak (smp/jam), Jalan Ipda Tut Harsono

Arah Utara ke Selatan Selatan ke Utara


MH
Jenis Kendaraan MC LV LB LT MC LV MHV LB LT
V
Jumlah Kendaraan/jam 1919 271 6 0 0 1432 226 8 0 0
Total Kendaraan/jam 2196 1666
Nilai emp 0,50 1 1,30 1,5 2,5 0,50 1 1,36 1,5 2,5
0 3
0,0 0,0 10,9 0,0 0,0
Nilai smp/jam 959,50 271,00 7,80 716,00 226,00
0 0 1 0 0
Total smp/jam 1238,3 952,912
Total 2 arah (smp/jam) 2191,212

3.3.2 Kinerja Ruas Jalan


Berdasarkan data yang telah diperoleh di lapangan, maka dapat dihitung kapasitas
Jalan Kenari dan Jalan Ipda Tut Harsono, Kota Yogyakarta untuk kondisi saat ini.
Perhitungan kapasitas berpedoman pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997.

C = C0 x FCw x FCsp x FCsf

dengan :

C = kapasitas (smp/jam)

C0 = kapasitas dasar (smp/jam)

FCW = faktor penyesuaian lebar jalan

FCSF = faktor penyesuaian hambatan samping

FCSP = faktor penyesuaian pemisah arah

Hasil survei dan pengamatan di lapangan diperoleh data potongan melintang lokasi
Perpustakaan Umum di Jalan Kenari, Kota Yogyakarta seperti pada Gambar 4.1

Gambar 3. 8 Potongan Melintang Jalan Kenari, Umbulharjo, Kota Yogyakarta

Tabel 3. 17 Perhitungan Kapasitas Jalan Kenari dan Jalan Ipda Tut Harsono,
Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta
Jenis Parameter Keterangan Nilai
Kapasitas Dasar Dua lajur tak terbagi Co 2900 smp/jam
Dua lajur tak terbagi 1,25
Faktor Penyesuaian
Lebar jalur lalu lintas FCw
Lebar Jalan 1,14
efektif =

Tipe jalan = 2/2 UD


Faktor Penyesuaian Lebar kereb efektif < 2m
FCsf 0,82
Hambatan Samping Kelas hambatan samping
= tinggi

Faktor Penyesuaian Pemisahan arah


FCsp 1
Pemisah Arah 50%-50%

Kapasitas Jalan (Total 2 Arah) 2972,5 smp/jam


C = Co x FCw x FCsp x FcSF 2710,92 smp/jam
Hijau = Jl. Ipda Tut Harsono
Kuning = Jl. Kenari

Selanjutnya ditentukan derajad kejenuhan ruas (V/C rasio) Jalan Kenari, Kota Yogyakarta
yaitu perbandingan antara volume dan kapasitas jalan. Nilai derajad kejenuhan
merupakan salah satu parameter kinerja ruas jalan. Derajad kejenuhan pada tahun dasar
2022 (kondisi eksisting) untuk Jalan Kenari, Kota Yogyakarta secara rinci terlihat pada
Tabel 3.18

Tabel 3. 18 Kinerja Ruas Jalan Kenari dan Jalan Ipda Tut Harsono Kota
Yogyakarta

Volume Lalu
Kapasitas Derajat
Ruas Jalan lintas
(smp/jam) Kejenuhan
(smp/jam)

Jalan Kenari, Kota


2972,5 1743,424 0,5865
Yogyakarta

Jalan Ipda Tut


Harsono, Kota 2710,92 2191,212 0,8083
Yogyakarta

Kecepatan Kendaraan, kendaraan yang lewat diukur dengan speed gun untuk masing-
masing tipe kendaraan dalam 2 arah. Diperoleh :

Jalan Kenari
- Kecepatan rata-rata untuk MC : 36,08 km/jam

- Kecepatan rata-rata untuk LV : 28,15 km/jam

- Kecepatan rata-rata untuk KBM : 29,37 km/jam

Jalan Ipda Tut Harsono

- Kecepatan rata-rata untuk MC : 27,06 km/jam

- Kecepatan rata-rata untuk LV : 23,19 km/jam

- Kecepatan rata-rata untuk KBM : 22,04 km/jam

Sehingga total kecepatan rata-rata adalah : 31,2 km/jam untuk Jalan Kenari dan 24,1
km/jam untuk Jalan Ipda Tut Harson. Apabila dilihat Berdasarkan Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor: KM 96 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan
Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas (Pengganti Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor: Tahun 2006 Tentang Manajemen Dan Rekayasa Lalu Lintas Di Jalan) perihal
Tingkat Pelayanan pada ruas Jalan maka dapat dikatakan bahwa kondisi Jalan Kenari
dalam kondisi pada tingkat pelayanan E dan Jalan Ipda Tut Harsono pada tingkat
pelayanan F (dapat dilihat pada Tabel 4.11).

Tabel 3. 19 Karakteristik Tingkat Pelayanan Ruas Jalan


3.4 Kecepatan Lalu Lintas

Kecepatan merupakan tingkatan gerakan dalam sesuatu jarak tertentu


dalam satuan waktu (km/jam). Dalam pergerakan lalu lintas, masing- masing
kendaraan berjalan pada kecepatan yang berbeda. Bersumber pada tipe waktu
tempuh, kecepatan dapat dibedakan jadi:

1. Kecepatan setempat merupakan kecepatan kendaraan pada suatu waktu


diukur dari sesuatu tempat yang ditetapkan.
2. Kecepatan bergerak merupakan perbandingan antara jumlah jarak yang
ditempuh dengan waktu sepanjang kondisi bergerak.
3. Kecepatan perjalanan adalah perbandingan jumlah jarak yang ditempuh
dengan waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut.
Berikut merupakan kecepatan lalu lintas pada ruas jalan Kenari dan Ipda
Tut Harsono :
Tabel 3. 20 Kecepatan Lalu Lintas pada Ruas Jalan Kenari, Desa Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta

Jalan Kenari
PAGI
Kecepatan Kecepatan Kendaraan tidak Kecepata Kecepatan Kecepatan
Motor (km/h) Mobil (km/h) bermotor n (km/h) Bus sedang (km/h) Truk 2 as (km/h)
1 49,091 1 29,834 1       1 30,857
2 40,299 2 27,411 2       2 27,000
3 25,352 3 33,750 3          
4 48,649 4 31,953 4          
5 46,957 5 32,143            
6 49,541 6 32,530          
7 36,000 7 29,348            
8 36,000 8 32,530            
9 33,333 9 33,333            
10 41,221 10 30,857            
Rata-rata 40,644   31,369           30,857

SIANG
Kecepatan Kecepatan kendaraan tidak Kecepata Kecepatan Kecepatan
motor (km/h) mobil (km/h) bermotor n (km/h) bus sedang (km/h) truk 2 as (km/h)
1 33,962 1 30,682 1       1 33,962
2 30,337 2 26,214 2       2 37,500
3 38,571 3 25,116 3          
4 26,214 4 27,551 4          
5 38,298 5 30,857            
6 45,000 6 29,348          
7 41,221 7 24,771            
8 31,953 8 40,000            
9 39,416 9 45,378            
10 44,628 10 33,129            
Rata-rata 36,960   31,305           35,731

SORE
Kecepatan Kecepatan kendaraan tidak Kecepata Kecepatan Kecepatan
motor (km/h) mobil (km/h) bermotor n (km/h) bus sedang (km/h) truk 2 as (km/h)
1 29,032 1 20,930 1       1 20,930
2 30,508 2 17,940 2       2 22,131
3 30,508 3 16,981 3          
4 15,517 4 21,951 4          
5 15,473 5 24,324            
6 46,154 6 18,881          
7 45,378 7 19,424            
8 46,154 8 26,087            
9 26,214 9 26,866            
10 21,514 10 24,434            
Rata-rata 30,645   21,782           21,531

Tabel 3. 21 Kecepatan Lalu Lintas pada Ruas Jalan Ipda Tut Harsono, Desa Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta
Jalan Ipda Tut Harsono
PAGI
Kecepatan Kecepatan kendaraan tidak Kecepatan Kecepatan Kecepatan
motor (km/h) mobil (km/h) bermotor (km/h) bus sedang (km/h) truk 2 as (km/h)
1 22,086 1 14,201 1          
2 21,302 2 15,484 2          
3 23,151 3 23,841 3          
4 24,242 4 20,455 4          
5 17,518 5 18,274            
6 36,735 6 25,000          
7 25,899 7 27,170            
8 20,690 8 22,857            
9 22,785 9 19,619            
10 29,508 10 24,242            
Rata-
rata 24,392   21,114            

SIANG
Kecepatan Kecepatan kendaraan tidak Kecepatan Kecepatan Kecepatan
motor (km/h) mobil (km/h) bermotor (km/h) bus sedang (km/h) truk 2 as (km/h)
1 29,630 1 20,809 1          
2 27,068 2 15,551 2          
3 17,822 3 14,845 3          
4 20,513 4 11,483 4          
5 25,623 5 18,136            
6 20,112 6 14,938          
7 27,799 7 15,894            
8 17,349 8 17,476            
9 18,898 9 13,873            
10 27,376 10 18,605            
Rata-
rata 23,219   16,161            

SORE
Kecepatan Kecepatan kendaraan tidak Kecepatan Kecepatan Kecepatan
motor (km/h) mobil (km/h) bermotor (km/h) bus sedang (km/h) truk 2 as (km/h)
1 20,455 1 22,01834862 1          
2 25,442 2 18,18181818 2          
3 22,360 3 20,93023256 3          
4 26,182 4 16,51376147 4          
5 21,622 5 18,65284974            
6 22,930 6 21,17647059          
7 20,630 7 17,22488038            
8 22,222 8 16,55172414            
9 18,701 9 15,45064378            
10 20,513 10 18,84816754            
Rata-
rata 22,106   18,5548897            
3.5 Perhitungan Material dan Kebutuhan Truk

Tabel 3. 22 Kebutuhan Material dan Truk pengangkut Pembangunan Perpustakaan


Umum

Rekap Pekerjaan
Jumla
Jenis Pekerjaan Satuan (kg/m3) Berat (Kg) Jenis truk
h
Pekerjaan Galian 4997,27 m3 1400 6996178 467 Tronton
Perkerjaan Urugan 6802,8 m3 1400 9523920 635 Tronton
Pekerjaan Sloof 1,988 m3 2400 4770 1 Truk Mixer
Pekerjaan Pondasi 95,4 m3 2400 228960 14 Truk Mixer
Pekerjaan Kolom 109,35 m3 2400 262440 16 Truk Mixer
Pekerjaan Balok 114 m3 2400 274176 17 Truk Mixer
Pekerjaan Slab 1126,23 m3 2400 2702952 161 Truk Mixer
Pekerjaan Kuda-kuda WF 24 m 168 4032 2 Double
Pekerjaan Reng 432 lonjor 13,9 6005 2 Double
Pekerjaan Penutup Atap 2472,078 Lembar 4,2 10383 3 Double
Pekerjaan Kayu 2 Buah 600 1200 1 Double
Pekerjaan Kaca 1 Buah 100 100 1 Double
Pekerjaan Batu Alam 12,2112 m3 2600 31749 8 Double

Kapasitas Truk Tronton = 15.000 kg

Kapasitas Truk mixer = 7 m3

Kapasitas Truk Double = 4.000 kg

3.6 Perhitungan Prediksi Lalu Lintas

3.6.1 Tahun Dasar Eksisting


Tahun dasar adalah kondisi eksisting pada saat studi andalalin dilakukan
yaitu pada 2022. Volume lalu lintas yang diperhitungkan adalah berdasarkan
survei volume lalu lintas dan diambil volume tertinggi/puncak (pada Tabel 4.12)
disampaikan pada Tabel 3.23.

Tabel 3. 23 Kapasitas Pada Volume Lalu Lintas Puncak

Jalan Kenari
Timur -
Barat - Timur Total 2 arah V/C
Waktu Barat Kapasitas Jalan
(smp/jam) (smp/jam) Rasio
(smp/jam)
Jam Puncak 618,05 675,55 1293,6 2675,25 0,484
Jalan Ipda Tut Harsono
Selatan - Utara -
Total 2 arah V/C
Waktu Utara Selatan Kapasitas Jalan
(smp/jam) Rasio
(smp/jam) (smp/jam)
Jam Puncak 423,8 758,05 1181,85 2439,828 0,484

3.6.2 Tahun Rencana Tanpa Proyek


Untuk bisa memahami kondisi lalu lintas pada ruas jalan dibuat simulasi
lalu lintas dengan memperhatikan perkembangan lalu lintas yang ada untuk 10
tahun kedepan setelah beroperasi. Dengan menggunakan asumsi tingkat
pertumbuhan lalu lintas sebesar 5 % per tahun maka pertumbuhan lalu lintas tanpa
adanya proyek masih mampu dilayani oleh Ruas Jalan Kenari dan Jalan Ipda Tut
Harsono sampai dengan tahun 2028 atau lima tahun setelah beroperasi dengan
derajad kejenuhan sebesar 0,496 pada Jalan Kenari dan 0,417 pada Jalan Ipda Tut
Harsono . Secara lengkap disampaikan dalam Tabel 4.13 Dan Tabel 4.14

Tabel 3. 24 Simulasi Kinerja Ruas Jalan Kenari Saat Ini dan yang Akan Datang
Tanpa ada Proyek

Volume Lalu
Kapasitas
Tahun Lintas V/C Rasio Keterangan
(smp/jam)
(smp/jam)
2022 2675,25 990,10 0,3701 Kondisi Saat ini
2023 2675,25 1039,61 0,3886 Kondisi Awal Pembukaan
2024 2675,25 1091,59 0,4080 Kondisi Setelah 1 Tahun
2025 2675,25 1146,16 0,4284 Kondisi Setelah 2 Tahun
2026 2675,25 1203,47 0,4499 Kondisi Setelah 3 Tahun
2027 2675,25 1263,65 0,4723 Kondisi Setelah 4 Tahun
2028 2675,25 1326,83 0,4960 Kondisi Setelah 5 Tahun
2029 2675,25 1393,17 0,5208 Kondisi Setelah 6 Tahun
2030 2675,25 1462,83 0,5468 Kondisi Setelah 7 Tahun
2031 2675,25 1535,97 0,5741 Kondisi Setelah 8 Tahun
2032 2675,25 1612,77 0,6028 Kondisi Setelah 9 Tahun
2033 2675,25 1693,41 0,6330 Kondisi Setelah 10 Tahun

Tabel 3. 25 Simulasi Kinerja Ruas Jalan Ipda Tut Harsono Saat Ini dan yang Akan
Datang Tanpa ada Proyek
Volume Lalu
Kapasitas
Tahun Lintas V/C Rasio Keterangan
(smp/jam)
(smp/jam)
2022 2439,828 759,85 0,3114 Kondisi Saat ini
2023 2439,828 797,84 0,3270 Kondisi Awal Pembukaan
2024 2439,828 837,73 0,3434 Kondisi Setelah 1 Tahun
2025 2439,828 879,62 0,3605 Kondisi Setelah 2 Tahun
2026 2439,828 923,60 0,3786 Kondisi Setelah 3 Tahun
2027 2439,828 969,78 0,3975 Kondisi Setelah 4 Tahun
2028 2439,828 1018,27 0,4174 Kondisi Setelah 5 Tahun
2029 2439,828 1069,19 0,4382 Kondisi Setelah 6 Tahun
2030 2439,828 1122,64 0,4601 Kondisi Setelah 7 Tahun
2031 2439,828 1178,78 0,4831 Kondisi Setelah 8 Tahun
2032 2439,828 1237,72 0,5073 Kondisi Setelah 9 Tahun
2033 2439,828 1299,60 0,5327 Kondisi Setelah 10 Tahun

3.6.3 Tahun Rencana Dengan Proyek


Untuk memprediksi dampak yang ditimbulkan oleh pembangunan
Perpustakaan Umum ini, maka diperlukan prediksi bangkitan lalu lintas yang akan
menambah volume lalu lintas pada Ruas Jalan Kenari dan Jalan Ipda Tut Harsono,
Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Perhitungan dibuat menjadi dengan 2
hal yaitu saat pelaksanaan proyek (direncanakan sampai dengan akhir 2020)
dengan adanya penambahan 1 Truk Fuso/jam dan 1 Truk Tronton/jam. Kemudian
saat beroperasi ada bangkitan sebesar 15,6 smp/jam. Hasil selengkapnya
disampaikan dalam Tabel 4.18 dan Tabel 4.19

Tabel 3. 26 Simulasi Kinerja Ruas Jalan Kenari Saat Ini dan yang Akan Datang
Dengan Proyek

Volume Lalu
Kapasitas
Tahun Lintas V/C Rasio Keterangan
(smp/jam)
(smp/jam)
2022 2675,25 1329,60 0,4970 Kondisi Saat ini
2023 2675,25 1396,08 0,5219 Kondisi Awal Pembukaan
2024 2675,25 1465,88 0,5479 Kondisi Setelah 1 Tahun
2025 2675,25 1539,18 0,5753 Kondisi Setelah 2 Tahun
2026 2675,25 1616,14 0,6041 Kondisi Setelah 3 Tahun
2027 2675,25 1696,94 0,6343 Kondisi Setelah 4 Tahun
2028 2675,25 1781,79 0,6660 Kondisi Setelah 5 Tahun
2029 2675,25 1870,88 0,6993 Kondisi Setelah 6 Tahun
2030 2675,25 1964,42 0,7343 Kondisi Setelah 7 Tahun
2031 2675,25 2062,65 0,7710 Kondisi Setelah 8 Tahun
2032 2675,25 2165,78 0,8096 Kondisi Setelah 9 Tahun
2033 2675,25 2274,07 0,8500 Kondisi Setelah 10 Tahun

Tabel 3. 27 Simulasi Kinerja Ruas Jalan Ipda Tut Harsono Saat Ini dan yang Akan
Datang Dengan Proyek

Volume Lalu
Kapasitas
Tahun Lintas V/C Rasio Keterangan
(smp/jam)
(smp/jam)
2022 2439,828 1201,85 0,4926 Kondisi Saat ini
2023 2439,828 1261,94 0,5172 Kondisi Awal Pembukaan
2024 2439,828 1325,04 0,5431 Kondisi Setelah 1 Tahun
2025 2439,828 1391,29 0,5702 Kondisi Setelah 2 Tahun
2026 2439,828 1460,86 0,5988 Kondisi Setelah 3 Tahun
2027 2439,828 1533,90 0,6287 Kondisi Setelah 4 Tahun
2028 2439,828 1610,59 0,6601 Kondisi Setelah 5 Tahun
2029 2439,828 1691,12 0,6931 Kondisi Setelah 6 Tahun
2030 2439,828 1775,68 0,7278 Kondisi Setelah 7 Tahun
2031 2439,828 1864,46 0,7642 Kondisi Setelah 8 Tahun
2032 2439,828 1957,69 0,8024 Kondisi Setelah 9 Tahun
2033 2439,828 2055,57 0,8425 Kondisi Setelah 10 Tahun

Terlihat pertumbuhan lalu lintas dengan adanya proyek akan masih


mampu dilayani oleh Ruas Jalan Kenari sampai dengan tahun 2028 atau lima
tahun setelah beroperasi dengan derajad kejenuhan sebesar 0,666 dan Ruas Jalan
Ipda Tut Harsono dengan derajad kejenuhan sebesar 0,660. Demikian juga dengan
dengan kondisi simpang masih sangat mampu melayani.

Prediksi bangkitan lalu lintas yang akan menambah volume lalu lintas
pada Jalan Kenari dan Jalan Ipda Tut Harsono disampaikan dalam Tabel 4.20 dan
4.21

Tabel 3. 28 Simulasi Kinerja Simpang Jalan Kenari Saat Ini dan yang Akan Datang
Dengan Proyek

Volume Lalu
Kapasitas
Tahun Lintas V/C Rasio Keterangan
(smp/jam)
(smp/jam)
2022 2675,25 1162,85 0,4347 Kondisi Saat ini
2023 2675,25 1220,99 0,4564 Kondisi Awal Pembukaan
2024 2675,25 1282,04 0,4792 Kondisi Setelah 1 Tahun
2025 2675,25 1346,14 0,5032 Kondisi Setelah 2 Tahun
2026 2675,25 1413,45 0,5283 Kondisi Setelah 3 Tahun
2027 2675,25 1484,12 0,5548 Kondisi Setelah 4 Tahun
2028 2675,25 1558,33 0,5825 Kondisi Setelah 5 Tahun
2029 2675,25 1636,25 0,6116 Kondisi Setelah 6 Tahun
2030 2675,25 1718,06 0,6422 Kondisi Setelah 7 Tahun
2031 2675,25 1803,96 0,6743 Kondisi Setelah 8 Tahun
2032 2675,25 1894,16 0,7080 Kondisi Setelah 9 Tahun
2033 2675,25 1988,87 0,7434 Kondisi Setelah 10 Tahun

Tabel 3. 29 Simulasi Kinerja Simpang Jalan Ipda Tut Harsono Saat Ini dan yang
Akan Datang Dengan Proyek

Volume Lalu
Kapasitas
Tahun Lintas V/C Rasio Keterangan
(smp/jam)
(smp/jam)
2022 2439,828 957,35 0,3924 Kondisi Saat ini
Kondisi Awal
2023 2439,828 1005,22 0,4120
Pembukaan
2024 2439,828 1055,48 0,4326 Kondisi Setelah 1 Tahun
2025 2439,828 1108,25 0,4542 Kondisi Setelah 2 Tahun
2026 2439,828 1163,66 0,4769 Kondisi Setelah 3 Tahun
2027 2439,828 1221,85 0,5008 Kondisi Setelah 4 Tahun
2028 2439,828 1282,94 0,5258 Kondisi Setelah 5 Tahun
2029 2439,828 1347,09 0,5521 Kondisi Setelah 6 Tahun
2030 2439,828 1414,44 0,5797 Kondisi Setelah 7 Tahun
2031 2439,828 1485,16 0,6087 Kondisi Setelah 8 Tahun
2032 2439,828 1559,42 0,6392 Kondisi Setelah 9 Tahun
2033 2439,828 1637,39 0,6711 Kondisi Setelah 10 Tahun

3.7 Analisis Kebutuhan Parkir

Kebutuhan ruang parkir untuk keperluan Perpustakaan Umum ini


dianalisis untuk kebutuhan keperluan perkantoran dalam operasionalnya,
disampaikan dalam Tabel 4.22
Kebutuhan Satuan Ruang Parkir
Jenis Ruang Parkir Kebutuhan Ketersediaan Keterangan
Sepeda Motor 55 SRP 60 SRP Memenuhi
Mobil 26 SRP 50 SRP Memenuhi
Tabel 3. 30 Kebutuhan Satuan Parkir

Kebutuhan satuan ruang parkir tersebut diatas digambarkan dalam Gambar 3.31

Gambar 3. 9 Kebutuhan Ruang Parkir

3.8 Akses Keluar Masuk Kendaraan Perpustakaan Umum

Agar tidak mengganggu arus lalu lintas pada Jalan Kenari dan Jalan Ipda
Tut Harsono, dimana lokasi Perpustakaan Umum beroperasi maka diperlukan
pintu keluar masuk area Perpustakaan Umum dengan lebar yang cukup. Pintu
masuk dan keluar direncanakan masing-masing selebar 5 meter. Peletakan tapak
depan dengan mengikuti peraturan perundangan yang ada yaitu PP Nomer
34/2006 tentang jalan, dimana untuk jalan kolektor sekunder lebar badan jalan
paling sedikit 9 (sembilan) meter, sedangkan untuk jalan lingkungan sekunder
lebar badan jalan paling sedikit 6,5 (enam koma lima) meter, serta Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2013 Tentang Garis Sempadan
dimana dalam pasal 25 disebutkan bahwa Garis Sempadan Jalan Kolektor
Sekunder ditentukan paling sedikit 7,5 (tujuh koma lima) meter dari as jalan,
sedangkan pada pasal 27 Garis Sempadan untuk Jalan Lingkungan Sekunder
ditentukan paling sedikit 3,5 (tiga koma lima) meter dari as jalan, dan Pasal 69
dimana garis sempadan bangunan terhadap Jalan Kolektor Sekunder ditentukan
paling sedikit 9,5 (sembilan koma lima) meter dari as jalan, sedangkan pada pasal
71 garis sempadan bangunan terhadap Jalan Lingkungan Sekunder ditentukan

paling sedikit 6,25 (enam koma dua lima) meter dari as jalan. Pengaturan keluar
masuk kendaraan perlu dibantu oleh tenaga pengamanan agar dapat lebih lancar
tanpa mengakibatkan gangguan dan kecelakaan pada jalan

Gambar 3. 10 Rencana Sirkulasi Keluar Masuk Perustakaan Umum

3.9 Penanganan Dampak Dan Pemantauan

3.9.1 Pengukuran Dampak Lalu Lintas Di Ruas Jalan


Mengidentifikasi dan mengendalikan efek lalu lintas di sekitar lokasi
proyek. Sebelum konstruksi, dan setelah proyek pembangunan perpustakaan
beroperasi. Hasilnya Perkiraan lalu lintas dilakukan dalam bentuk pertimbangan
lalu lintas pada periode puncak tahu. Pengaruh pada jalur dan persimpangan
yang dikaji.

Elemen dampak lalu lintas jalan yang harus ditinjau dan metode
pengukurannya disampaikan pada Tabel 3.31.
Lokasi Elemen Dampak Lalu Indikator Dampak Lalu Metode Pengukuran
Lintas Jalan Lintas Jalan
Ruas Jalan Lalu Lintas Kendaraan  Derajat kejenuhan; 1. Analisis kapasitas ruas
 Kecepatan lalu lintas di jalan;
ruas jalan (kilometer/ 2. Analisis Hambatan
jam). Samping
3. Analisis kecepatan arus
bebas;
4. Analisis perilaku lalu
lintas untuk ruas jalan.
Tabel 3. 31 Elemen Dampak Lalu Lintas Jalan dan Metode Pengukurannya

3.9.2 Kriteria Kebutuhan Penanganan Dampak Lalu Lintas Jalan


Untuk setiap faktor dampak yang diukur pada lalu lintas jalan, perlu untuk
menentukan apakah menyebabkan masalah yang perlu ditangani. Kriteria
disajikan dalam bentuk batasan indikator dampak lalu lintas jalan yang
perlu diolah.

Tabel 3. 32 Kriteria Kebutuhan Penanganan

Lokasi Elemen Dampak Indikator Dampak Lalu Metode Pengukuran


Lalu Lintas Jalan Lintas Jalan
Ruas Jalan Lalu Lintas Kendaraan  Derajat kejenuhan; 1. Derajat kejenuhan lebih
 Kecepatan lalu lintas dari atau sama dengan
di ruas jalan 0,75
(kilometer/ jam). 2. Kecepatan di jalan kota
kurang dari 42
kilometer per jam;

3.10 Dampak Lalu Lintas Di Ruas Jalan

3.10.1 Tahap Pra Konstruksi Perpustakaan


Pekerjaan awal pada pra konstruksi adalah dengan menimbun lahan dan
pembersihan lahan lokasi Pembangunan Perpustakaan menjadi selevel dengan
jalan raya yang ada. Penimbunan dilakukan bersamaan dengan pemadatan tanah.
Deskripsi dampak yang terjadi selama masa pra konstruksi ini adalah berupa
mobilisasi alat berat ke lapangan.

3.10.2 Tahap Konstruksi Perpustakaan


Pada tahap konstruksi prakiraan dampak lalu lintas yang mungkin timbul akibat
pembangunan adalah :

1) Lalu lintas dump truck membawa material tanah urug dapat mengakibatkan
antrian dan gangguan terhadap arus jalan
2) kebersihan dump truck yang setelah selesai pekerjaan dan akan meninggalkan
lokasi dapat mengakibatkan ceceran tanah di sepanjang jalan, yang bisa berakibat
jalan menjadi licin dan kotor yang pada akhirnya bisa mengganggu keselamatan
lalu lintas yang ada.
3) kemungkinan timbulnya gangguan kelancaran lalu lintas dari pengangkutan
material bangunan.
4) Kebutuhan ruang penimbunan material dilokasi pembangunan sehingga tidak
menimbulkan gangguan terhadap kelancaran lalu lintas.

3.10.3 Tahap Operasi Perpustakaan


Pada tahap operasi Perpustakaan prakiraan dampak lalu lintas yang
mungkin timbul adalah :

1) Timbulnya gangguan lalu lintas dari mobil/kendaraan Pengunjung yang


keluar masuk lokasi Perpustakaan.

3.11 Rekomendasi Penangananan Dan Pemantauan

3.11.1 Rumusan masalah


Pembangunan Perpustakaan Umum, Jalan Kenari, Desan Muja Muju,
Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Dari perspektif lalu lintas, hal ini dapat
menyebabkan masalah lalu lintas, terutama pada ruas dan persimpangan terdekat.
Secara umum kondisi ruas masih memiliki kinerja yang cukup baik, meski
demikian perlu diperhatikan keselamatan dan kelancaran lalu lintas terkait dengan
rencana pembangunan Perpustakaan.

Dengan meningkatnya volume lalu lintas selama konstruksi dan operasi,


perlu memperhatikan titik konflik tambahan karena bergerak di pintu masuk
lokasi pembangunan Perpustakaan , terutama saat masuk dan keluar, termasuk
kendaraan berat. dan fasilitas untuk karyawan dan pengunjung. Pergerakan arus
keluar masuk ke lokasi pembangunan perpustakaan akan berkonflik dengan arus
lalu lintas menerus yang ada di Jalan Raya Kenari-Ipda Tut Harsono.

Hal-hal yang akan menjadi permasalahan pada saat konstruksi dan


operasional :

1. Sirkulasi kendaraan di dalam lokasi Pembangunan Perpustakaan,


2. Parkir kendaraan dan penempatan material bangunan,
3. Mobilitas peralatan berat, mobilitas tenaga kerja/karyawan dan
pengunjung,
4. Akses kendaraan berat maupun ringan akan menimbulkan titik konflik
baru, yang perlu diatur dan dijaga,
5. Volume lalu lintas yang meningkat dapat mempengaruhi kinerja ruas
dan simpang di sekitar lokasi pembangunan.

3.11.2 Konsep Dasar Penanganan Masalah


Sangat penting pada tahap konstruksi untuk mengatur lalu lintas kendaraan
proyek dan mensosialisasikan/memberi tahu pengguna kendaraan lain ketika
kendaraan berat masuk dan keluar dari lokasi. Sedangkan pada masa pasca
konstruksi, adalah tahap ketika Perpustakaan sudah dioperasikan. Permasalahan
pada masa ini akan lebih ringan,seperti kegiatan parkir kendaraan, mobilitas
kendaraan karyawan dan pengunjung karena kendaraan berat suda tidak
beroperasi.

Jadi Permasalahan pada masa pembangunan akan lebih kompleks disbanding kan
pada saat tahap operasional.

Beberapa konsep dasar dalam penanganan dampak lalu lintas adalah :

1. Pelayanan pengaturan lalu lintas oleh petugas yang dilengkapi dengan


fasilitas memadai akan membantu kelancaran lalulintas, terutama
pergerakan kendaraan berat pada masa konstruksi,
2. pengelolaan yang baik terhadap pelaksanaan pekerjaan dengan
mengatur pelaksanaan tahap pembangunan, dan pada tahap pasca
konstruksi atau operasional.
3. Pemasangan fasilitas perlengkapan untuk memberi rasa aman
pengguna jalan di jalan raya, di sekitar lokasi pembangunan sesuai
dengan tahap yang sedang berlangsung.

3.11.3 Upaya Penanganan Pada Tahap Konstruksi


Pada tahapan pra konstruksi berjalan direncanakan upaya perbaikan
mengatasi permasalahan transportasi yang akan timbul berdasarkan konsep dasar
penanganan masalah di atas. Tahap pra konstruksi yang dimaksud adalah
pengurugan tanah dan pembersihan lahan.

1. Mobilisasi kendaraan berat menghindari jam sibuk, berfungsi untuk


mencegah terjadinya kemacetan arus lalu lintas yang terdapat di sekitar
proyek, yaitu jam 07.00-08.00, 12.00-13.00, dan 16.00-17.00 yang
merupakan mobilitas warga setempat. Termasuk penggunaan
kendaraan yang digunakan untuk memadatkan tanah.
2. Menugaskaan petugas keamanan yang mengawasi keluar/masuk
kendaraan dump truck pengangkut material agar lalu lintas tetap aman
terkendali.
3. Menjaga kebersihan kendaraan dump truck pengangkut material, guna
mencegah ceceran material di jalan yang bisa menghambat lalu lintas
di sekitar proyek.

3.11.4 Tahap Pasca Konstruksi/Operasional


Pada tahapan pra konstruksi berjalan direncanakan upaya perbaikan
mengatasi permasalahan transportasi yang akan timbul berdasarkan konsep dasar
penanganan masalah di atas. Tahap pra konstruksi yang dimaksud adalah
pengurugan tanah dan pembersihan lahan.

1. Mobilisasi kendaraan berat menghindari jam sibuk, berfungsi untuk


mencegah terjadinya kemacettan arus lalu lintas yang terdapat di
sekitar proyek, yaitu jam 07.00-08.00, 12.00-13.00, dan 16.00-17.00
yang merupakan mobilitas warga setempat. Termasuk penggunaan
kendaraan yang digunakan untuk memadatkan tanah.
2. Pengerjaan pintu keluar/masuk dengan lebar minimal dengan lebar 12
meter, agar dapat digunakan oleh kendaraan keluar/masuk secara
terpisah dan nyaman untuk dilewati.
3. Lokasi tempat pelaksanaan proyek ditutupi dengan dinding seng untuk
menjaga kerapian dan juga meningkatkan keamanan.
4. Pemasangan rambu-rambu petunjuk arah dan larangan masuk di
bagian luar maupun dalam pintu lokasi untuk menunjukkan arah
keluar/masuk proyek

Gambar 3. 11 Rambu Petunjuk Arah dan Larangan Masuk

5. Peletakkan pintu gerbang dibangun agak menjorok ke bagian dalam


minimal 20 meter dari sumbu jalan, untuk mengantisipasi badan jalan
agar tidak terganggu oleh kendaraan masuk/keluar.

6. Untuk parkir kendaraan proyek diposisikan di dalam lokasi, tepatanya


di sekitar lokasi pembangunan Perpustakaan Umum dan ditegaskan
juga mengenai larangan bagi kendaraan berat atau kendaraan lainnya
parkir pada badan jalan dengan cara memasang tanda “Dilarang Parkir
Sepanjang Lokasi Proyek”.
Gambar 3. 12 Rambu Dilarang Parkir

7. Pastikan peletakkan material berada dalam lokasi proyek, bukan di tepi


jalan guna mencegah gangguan arus lalu lintas.

8. Menugaskan petugas pengatur lalu lintas guna mengatur kendaraan


berat serta kendaraan lainnya keluar/masuk lokasi proyek. Petugas
wajib dilengkapi dengan peralatan seperti, rompi reflektif, sticklamp,
dan peluit yang berfungsi untuk mempermudah memberikan petunjuk.

Gambar 3. 13 Rompi Pengaman dan Traffic Control Sticklamp

9. Pemasangan papan peringatan sementara selama proyek berlangsung


dengan tulisan “HATI-HATI KURANGI KECEPATAN, BANYAK
KENDARAAN PROYEK KELUAR MASUK” berjarak kurang lebih
100-200 meter sebelum akses kelluar/masuk kendaraan proyek.
Gambar 3. 14 Rambu Kurangi Kecepatan

10. Pemasangan lampu penerangan jalan pada pintu gerbang dan sudut
bangunan Perpustakaan Umum guna membantu penglihatan dari
pengemudi kendaraan yang keluar/masuk lokasi proyek maupun
pengemudi yang melewati proyek apabila proyek dilakukan pada
malam hari.

11. Pemasangan lampu pada pintu keluar/masuk kendaraan agar dapat


dilihat oleh pengemudi ketika melintas.

12. Kendaraan pengangkut material harus dipastikan dalam keadaan baik


dan dipastikan juga material yang diangkut tidak tercecer di jalan
dengan menggunakan bantuan penutup material.

13. Menyiapkan petugas kebersihan untuk membersihkan ceceran material


proyek sejauh 200 meter sebelum ataupun sesudah lokasi proyek.

14. Penyediaan fasilitas water trap sebagai tempat pembersihan kendaraan


pengangkut material terutama pada ban kendaraan sebelum pintu
keluar. Water trap berfungsi untuk memastikan material dari dalam
proyek tidak ikut keluar tercecer pada ruas jalan serta menjaga
limpasan air hasil pembersihan agar tidak memasuki area badan jalan.

15. Dibutuhkan koordinasi dengan pihak terkait yang bersangkutan perihal


pemindahan ataupun pergeseran aspek – aspek disekitar proyek
pembangunan seperti tiang lampu jalan (berurusan dengan PLN), tiang
telepon (berurusan dengan Telkom), pohon pinggir jalan (berurusan
degan Dinas Lingkungan Hidup)

16. Dalam pelaksanaan rekomendasi penanganan dampak masa konstruksi


agar berkoordinasi dengan Instansi terkait (Balai Pengelola
Transportasi Darat, , Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, dan
Polresta Yogyakarta, Polsek Umbulharjo)

3.11.5 Implementasi Waktu dan Kewenangan Penanganan Dampak


Pada kondisi Pembangunan Perpustakaan Umum, Jalan Kenari, Desan
Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta selesai dikerjakan dan
telah beroperasi secara keseluruhan, perlunya penanganan berupa manajemen dan
rekayasa lalu lintas untuk kelancaran, kenyamanan dan ketertiban lalu lintas serta
menjamin keselamatan.

1. Akses masuk kendaraan dari pintu Selatan menuju keluar dibagian pintu
Utara
2. Pemasangan lampu peringatan di bagian depan pada kedua arah lalu lintas
3. Pemasangan rambu MASUK pada sisi luar pintu masuk kendaraan
4. Pemasangan rambu DILARANG MASUK pada sisi dalam pintu masuk
kendaraan
5. Pemasangan rambu KELUAR pada sisi dalam pintu keluar kendaraan
6. Pemasangan rambu DILARANG MASUK pada sisi luar pintu keluar
kendaraan
7. Pemisahan lokasi parkir kendaraan karyawan dan pengunjung, untuk
kendaraan karyawan diletakkan pada sudut dekat dengan pintu keluar
kendaraan, sisanya dapat digunakan oleh pengunjung.
8. Pengecatan marka parkir kendaraan pada area Perpustakaan Umum
9. Penyediaan fasilitas pejalan kaki internal untiuk mengakomodasi
penyandang disabilitas, misal dengan menyediakan ramp selain tangga di
bangunan Perpustakaan Umum.
10. Pemasangan CCTV pada beberapa titik lokasi yang dapat menjangkau
seluruh area Perpustkaan Umum dan di ruas jalan Kenari dan Ipda Tut
Harsono di depan lokasi.
11. Pemasangan lampu penerang pada akses masuk dan keluar Perpustakaan
Umum
12. Dalam pelaksanaan rekomendasi penanganan dampak masa operasi agar
berkoordinasi dengan Instansi terkait (Walikota Yogyakarta, Kepolisian
Daerah Istimewa Yogyakarta, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta,
Polresta Yogyakarta, Polsek Umbulharjo)

3.11.6 Implementasi Waktu dan Kewenangan Penanganan Dampak


Dengan selesainya pembangunan Perpustakaan Umum, Jalan Kenari, Desa
Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta dan telah beroperasi secara
keseluruhan, maka perlu penanganan dalam bentuk manajemen dan rekayasa lalu
lintas agar lalu lintas lancar, nyaman dan tertib untuk menjamin kelancaran,
kenyamanan dan ketertiban lalu lintas. keamanan..

Untuk penerapan waktu dan kewenangan penanganan dampak secara lebih


detail, dapat dilihat pada Tabel 6.1 dan 6.2.

Tabel 3. 33 Matriks Penanganan dan Pemantauan Tahap Konstruksi

Bentuk Penanggung Bentuk Penanggung


Periode
No Penanganan Jawab Pemantauan dan Jawab
Pemantauan
Masa Konstruksi Penanganan Evaluasi Pemantauan
Mobilisasi • Kontraktor • Pengamatan Selama Masa • Kepolisisan
kendaraan berat • Pemrakarsa secara visual Konstruksi
menghindari • Evaluasi/kondisi Berlangsung
waktu sibuk, agar lalu lintas
tidak mengganggu
arus lalu lintas
1 yang ada, yaitu
jam 06.00-07.30,
dan 15.30-17.30,
yang merupakan
mobilitas anak
sekolah dan
pegawai/pekerja.
• Kontraktor • Pengamatan Awal Masa • Dinas PU
Pembuatan pintu
• Pemrakarsa secara visual Konstruksi
masuk dan keluar
• Evaluasi
kendaraan di sisi
penyediaan
Barat, dengan
fasilitas
lebar minimal 12
2
meter, sehingga
bisa digunakan
untuk kendaraan
masuk dan keluar
secara terpisah.

• Kontraktor • Pengamatan Awal Masa • Kepolisisan


Memasang rambu
• Pemrakarsa secara visual Konstruksi • BPTD
DILARANG
• Evaluasi
MASUK di luar
penempatan
dan dalam lokasi
3 rambu sesuai
pintu untuk
tempat dan jenis
menunjukkan arah
masuk/keluar
kendaraan proyek.
Penempatan • Kontraktor • Pengamatan Awal Masa • BPTD
gerbang pintu • Pemrakarsa secara visual Konstruksi
masuk dibuat agak • Evaluasi
menjorok ke dalam penyediaan
sejauh minimal 20 fasilitas
4 meter, untuk
mengantisipasi
antrian kendaraan
masuk agar tidak
sampai ke badan
jalan.
Parkir kendaraan • Kontraktor • Pengamatan Selama Masa • Kepolisisan
proyek dilakukan • Pemrakarsa secara visual Konstruksi • BPTD
di dalam lokasi, • Evaluasi Berlangsung
dapat ditempatkan penyediaan
di bagian fasilitas
belakang, dan
dipertegas dengan
larangan
kendaraan berat
parkir atau
kendaraan lainnya
parkir di badan
jalan dengan cara
memasang rambu
5 sementara
DILARANG
PARKIR dengan
tulisan tambahan
SEPANJANG
LOKASI
PEMBANGUNAN
dipasang pada
kedua sisi jalan,
yang
mengindikasikan
kendaraan dilarang
parkir di depan
lokasi
pembangunan.
• Kontraktor • Pengamatan Selama Masa • Kepolisisan
• Pemrakarsa secara visual Konstruksi • BPTD
Memastikan • Evaluasi Berlangsung
penempatan penyediaan
material di dalam fasilitas
lokasi, bukan di
tepi jalan yang
dapat mengganggu
kelancaran arus
6 lalu lintas.
Penempatan
material dapat
dilakukan pada 2-3
lokasi di dalam
proyek tergantung
dari pelaksanaan
pembangunan.

Menempatkan • Kontraktor • Pengamatan Selama Masa • Kepolisisan


petugas pengatur • Pemrakarsa secara visual Konstruksi • BPTD
lalu lintas untuk • Evaluasi kondisi Berlangsung
membantu lapangan
mengatur
7 kendaraan berat
dan kendaraan
lainnya yang
keluar masuk
lokasi
pembangunan
dengan dilengkapi
peralatan yang
lengkap, seperti
rompi reflective
sehingga kelihatan
dari jauh serta
membawa peluit
dan sticklamp, agar
memudahkan
dalam pemberian
aba-aba.
Memasang papan • Kontraktor • Pengamatan Awal Masa • Kepolisisan
peringatan • Pemrakarsa secara visual Konstruksi • BPTD
sementara “HATI- • Evaluasi
HATI DAN penempatan
KURANGI rambu sesuai
KECEPATAN, bentuk dan jenis
BANYAK
KENDARAAN
PROYEK
8 KELUAR
MASUK” pada
kedua arah lalu
lintas secara
berulang jarak
kurang lebih 100
meter dan 200
meter sebelum
akses
masuk/keluar.
Memasang lampu • Kontraktor • Pengamatan Awal Masa • Kepolisisan
tepi jalan • Pemrakarsa secara visual Konstruksi • BPTD
(semacam lampu • Evaluasi
penerangan jalan) penempatan
pada pintu gerbang rambu sesuai
dan sudut bentuk dan jenis
bangunan pabrik,
untuk membantu
pengamatan dari
pengemudi
kendaraan yang
9
keluar masuk
lokasi
pembangunan
maupun
pengemudi
kendaraan yang
melintas, jika
pengerjaan
pembangunan
sampai malam
hari.
Memasang lampu • Kontraktor • Pengamatan Awal Masa • Kepolisisan
flashing pada pintu • Pemrakarsa secara visual Konstruksi • BPTD
masuk keluar • Evaluasi
10 kendaraan yang penempatan
dapat dilihat dari rambu sesuai
kedua arah lalu bentuk dan jenis
lintas kendaraan.
Kendaraan yang • Kontraktor • Pengamatan Selama Masa • Kepolisisan
membawa material • Pemrakarsa secara visual Konstruksi • BPTD
proyek harus • Evaluasi Berlangsung
dipastikan dalam pengecekan
kondisi layak dan
laik jalan, serta
11 memastikan
material yang
dibawa tidak akan
tercecer di jalan
dengan
menggunakan
penutup.
Menyediakan • Kontraktor • Pengamatan Selama Masa • Kepolisisan
petugas untuk • Pemrakarsa secara visual Konstruksi • BPTD
membersihkan • Evaluasi Berlangsung
ceceran material pengecekan
proyek sepanjang
200 meter sebelum
12
dan sesudah lokasi
pembangunan.

Menyediakan • Kontraktor • Pengamatan Selama Masa • BPTD


fasilitas water trap • Pemrakarsa secara visual Konstruksi
atau tempat lokasi • Evaluasi Berlangsung
pembersihan penyediaan
kendaraan material fasilitas
terutama pada ban
kendaraan sebelum
pintu keluar guna
memastikan bahwa
13 material di dalam
lokasi proyek tidak
ikut keluar dan
tercecer di jalan,
serta menjaga
limpasan air hasil
pembersihan
kendaraan agar
tidak masuk di
badan jalan.
Penggeseran • Kontraktor • Pengamatan Selama Masa • BPTD
utilitas yang ada di • Pemrakarsa secara visual Konstruksi
depan lokasi • Evaluasi Berlangsung
pembangunan perijinan dan
(tiang lampu jalan, kondisi lapangan
tiang lampu kabel
telpon, rambu)
14
dilakukan dengan
melakukan
koordinasi dengan
instansi terkait
(BPTD , PLN, dan
TELKOM)
Mengajukan ijin • Kontraktor • Pengamatan Selama Masa • BPTD
pembukaan akses • Pemrakarsa secara visual Konstruksi
Perpustakaan • Evaluasi Berlangsung
Umum kepada perijinan dan
Dinas kondisi lapangan
Perpustakaan dan
Kearsipan Kota
15
Yogyakarta

Dalam • Kontraktor • Pengamatan Selama Masa • Kepolisisan


pelaksanaan • Pemrakarsa secara visual Konstruksi • BPTD
rekomendasi • Evaluasi Berlangsung
penanganan pengecekan
dampak masa
konstruksi agar
berkoordinasi
dengan Instansi
terkait (Balai
Pengelola
16
Transportasi Darat,
Kepolisian Daerah
Istimewa
Yogyakarta, Dinas
Perhubungan
Provinsi DIY,
Dinas
Perhubungan
Kabupaten Bantul,
dan Polres Bantul)

Tabel 3. 34 Matriks Penanganan dan Pemantauan Tahap Pasca


Konstruksi/Operasional

Bentuk Penanggung Bentuk Penanggung


Periode
No Penanganan Masa Jawab Pemantauan dan Jawab
Pemantauan
Konstruksi Penanganan Evaluasi Pemantauan
• Kontraktor • Pengamatan Selama Masa • Kepolisisan
• Pemrakarsa secara visual Konstruksi
• Evaluasi/kondisi Berlangsung
lalu lintas
Akses Masuk
kendaraan dari
1 Selatan dan keluar
kendaraan di pintu
Timur.

• Kontraktor • Pengamatan Awal Masa • Dinas PU


• Pemrakarsa secara visual Konstruksi
• Evaluasi
Pemasangan lampu penyediaan
peringatan di fasilitas
2 bagian depan pada
kedua arah lalu
lintas.

• Kontraktor • Pengamatan Awal Masa • Kepolisisan


Pemasangan rambu
• Pemrakarsa secara visual Konstruksi • BPTD
DILARANG
• Evaluasi
MASUK di luar
penempatan
dan dalam lokasi
3 rambu sesuai
pintu untuk
tempat dan jenis
menunjukkan arah
masuk/keluar
kendaraan proyek.
Pemasangan rambu • Kontraktor • Pengamatan Awal Masa • BPTD
DILARANG • Pemrakarsa secara visual Konstruksi
PARKIR dengan • Evaluasi
tulisan tambahan penyediaan
SEPANJANG fasilitas
4 LOKASI
PERPUSTAKAAN
UMUM pada
bagian depan
• Kontraktor • Pengamatan Selama Masa • Kepolisisan
• Pemrakarsa secara visual Konstruksi • BPTD
• Evaluasi Berlangsung
penempatan
rambu sesuai
tempat dan jenis

Pemisahan lokasi
parkir kendaraan
5
karyawan dan
pengunjung.

• Kontraktor • Pengamatan Selama Masa • Kepolisisan


• Pemrakarsa secara visual Konstruksi • BPTD
• Evaluasi Berlangsung
penyediaan
fasilitas
Penyediaan
fasilitas pejalan
kaki internal yang
mengakomodir
penyandan
6 disabilitas, missal
dengan
menyediakan ramp
selain tangga di
bangunan menuju
toilet atau musholla

Pemasangan • Kontraktor • Pengamatan Awal Masa • Kepolisisan


CCTV pada • Pemrakarsa secara visual Konstruksi • BPTD
beberapa titik • Evaluasi kondisi
lokasi yang dapat lalu lintas
menjangkau
seluruh area
Perpustakaan
Umum, ruas Jalan
7 Kenari dan Ipda
Tut Harsono.

9 Dalam pelaksanaan • Kontraktor • Pengamatan Selama Masa • Kepolisisan


rekomendasi • Pemrakarsa secara visual Konstruksi • BPTD
penanganan • Evaluasi Berlangsung
dampak masa pengecekan
konstruksi agar
berkoordinasi
dengan Instansi
terkait (Balai
Pengelola
Transportasi Darat,
Kepolisian Daerah
Istimewa
Yogyakarta, Dinas
Perhubungan
Provinsi DIY,
Dinas Perhubungan
Kabupaten Bantul,
dan Polres Bantul)
BAB IV
RAB DAN DURASI PEKERJAAN

4.1 Deskripsi Proyek


Deskripsi Proyek Perpustakaan Umum dan Co-Working Space di jalan
Kenari, Kota Yogyakarta secara umum adalah sebagai berikut :

a. Nama Proyek : Perpustakaan Umum dan Co-Working Space


b. Lokasi Proyek : Jl. Kenari, Kecamatan Umbulharjo, Kota
Yogyakarta
c. Jumlah Lantai : 3 Lantai
d. Luas Tanah :
e. Luas Bangunan :
f. Struktur Bangunan : Beton Bertulang
g. Fungsi Bangunan : Perpustakaan
h. Nilai Proyek :
i. Biaya per m2 :
j. Durasi Pembangunan :

Referensi Acuan :

a. Perwali Kota Yogyakarta No. 84 Tahun 2021 Tentang Analisa Harga


Satuan Pekerjaan.
b. AHSP Ciptakarya
c. Website jual beli barang

Persiapan ;

a. Analisis RAB
b. Aplikasi MS. Project
4.2 Volume Pekerjaan
Volume pekerjaan adalah besaran satuan volume pekerjaan sesuai dengan
masing-masing item pekerjaan. Volume dihitung untuk memperoleh besarnya
biaya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan suatu proyek. Agar
menghasilkan perhitungan volume benar, estimator harus mengerti dan
memahami gambar desain yang definitif. Gambar tersebut meliputi gambar denah,
potongan dan detail yang ketiganya saling melengkapi. Berikut ini merupakan
salah satu contoh perhitungan untuk volume :

Menghitung volume bekisting kolom :


V = p x l x 4(sisi)
= 4 x 0,45 x 4
= 7,2 m3
Keterangan :
V = Volume
P = Panjang
L = Lebar

4.3 Analisis Harga Satuan Pekerjaan


Analisis harga satuan pekerjaan adalah suatu cara perhitungan harga
satuan pekerjaan konstruksi yang dijabarkan dalam perkalian kebutuhan bahan
bangunan, upah kerja, dan peralatan dengan harga bahan bangunan, standar
pengupahan pekerja dan harga sewa / beli peralatan untuk menyelesaikan per
satuan pekerjaan konstruksi. Analisa harga satuan pekerjaan ini dipengaruhi oleh
angka koefisien yang menunjukkan nilai satuan bahan/material, nilai satuan alat,
dan nilai satuan upah tenaga kerja ataupun satuan pekerjaan yang dapat digunakan
sebagai acuan/panduan untuk merencanakan atau mengendalikan biaya suatu
pekerjaan. Untuk harga bahan material didapat dipasaran, yang kemudian
dikumpulkan di dalam suatu daftar yang dinamakan harga satuan bahan/material,
sedangkan upah tenaga kerja didapatkan di lokasi setempat yang kemudian
dikumpulkan dan didata dalam suatu daftar yang dinamakan daftar harga satuan
upah tenaga kerja. Harga satuan yang didalam perhitungannya haruslah
disesuaikan dengan kondisi lapangan, kondisi alat/efisiensi, metode pelaksanaan
dan jarak angkut.

Untuk mendapatkan harga satuan pekerjaan maka harga satuan bahan,


harga satuan tenaga, dan harga satuan alat harus diketahui terlebih dahulu yang
kemudian dikalikan dengan koefisien yang telah ditentukan sehingga akan
didapatkan perumusan sebagai berikut :

Upah : harga satuan upah x koefisien (analisa upah)

Bahan : harga satuan bahan x koefisien (analisa bahan)

Alat : harga satuan alat x koefisien (analisa alat)

Harga Satuan Pekerjaan = Upah + Bahan + Peralatan

4.4 Rencana Anggaran Biaya (RAB)


Adalah daftar harga atau perhitungan rincian biaya yang kita anggarkan
untuk pelaksanaan sebuah proyek konstruksi. Mencakup keseluruhan biaya yang
kita perlukan untuk pengadaan bahan, biaya alat maupun biaya/upah tenaga kerja.
RAB dapat meliputi seluruh item pekerjaan yang ada pada sebuah proyek, atau
hanya meliputi 1 sub pekerjaan saja. Misalnya RAB sub pekerjaan konstruksi
baja, RAB sub pekerjaan instalasi listrik dan seterusnya. Adapun tahapan yang
dilakukan dalam menyusun RAB adalah :

A. Melakukan pengumpulan data tentang jenis, harga, serta kemampuan pasar


untuk menyediakan bahan atau material konstruksi secara kontinu.
B. Melakukan pengumpulan data tentang upah para pekerja yang berlaku di
daerah lokasi proyek atau upah pada umumnya jika pekerja didatangkan
dari luar daerah ke lokasi proyek.
C. Melakukan analisis perhitungan bahan dan upah dengan menggunakan
analisis yang diyakini baik dalam pembuatan anggaran. Dipasaran terdapat
buku SNI analisa upah dan bahan.

Analisa RAB dapat dilihat pada tabel berikut :


Tabel 4. 1 RAB Pekerjaan Persiapan

No Uraian Pekerjaan Volume Satuan Harga Jumlah Total


A PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan Lahan 5928,3 m2 Rp21.562,50 1 Rp127.828.968,75
2 Pemasangan Bowplank 1 unit Rp35.000.000,00 1 Rp35.000.000,00
3 Direksi Keet 1 unit Rp150.000.000,00 1 Rp150.000.000,00
Pemasangan Pagar
4 Sementara 1 unit Rp50.000.000,00 1 Rp50.000.000,00
5 Jalan Sementara 630 m2 Rp190.612,50 1 Rp120.085.875,00
Total = Rp482.914.843,75

Tabel 4. 2 RAB Pekerjaan Tanah

B PEKERJAAN TANAH
1 Galian Tanah 4997,27 m3 Rp13.699,38 1 Rp68.459.475,71
2 Urugan Tanah 4908,92 m3 Rp13.699,38 1 Rp67.249.135,93
3 Eskavator 380 unit/hari Rp4.000.000,00 1 Rp1.520.000.000,00
4 Dump Truck 380 unit/hari Rp3.200.000,00 1 Rp1.216.000.000,00
Total = Rp2.871.708.611,63

Tabel 4. 3 RAB Pekerjaan Struktur Bawah

C PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH


Pondasi Footplate
150x150 cm (f'c 30
1 mPa)
Bekisting 92,22 m2 Rp179.607,00 1 Rp16.563.357,54
Pembesian 5143,910083 kg Rp199.921,42 0,1 Rp102.837.781,96
Pengecoran 39,9 m3 Rp1.073.366,43 1 Rp42.827.320,42
Kolom Pedestal 50x50
2 cm
Bekisting 45,05 m2 Rp179.607,00 1 Rp8.091.295,35
pembesian (13 D16),
D10 - 90 6246,176529 kg Rp199.921,42 0,1 Rp124.874.449,53
pengecoran 48,45 m3 Rp1.073.366,43 1 Rp52.004.603,36
3 Sloof 30/50
Bekisting 745,50 m2 Rp179.607,00 1 Rp133.897.018,50
Pembesian (8 d10) , d8
- 200 8175,15 kg Rp197.915,04 0,1 Rp161.798.512,51
Pengecoran 110,7 m3 Rp1.073.366,43 1 Rp118.821.663,41
Total = Rp761.716.002,59
Tabel 4. 4 RAB Pekerjaan Struktur Atas

D PEKERJAAN STRUKTUR ATAS


Pekerjaan Kolom
1 Utama (f'c 26,4 mPa)
Bekisting 1144,8 m2 Rp399.327,44 1 Rp457.150.050,52
Pembesian (10 D16),
d10 - 190 14096,63804 kg Rp199.921,42 0,1 Rp281.821.992,58
Pengecoran 128,79 m3 Rp1.073.366,43 1 Rp138.238.862,07
Pekerjaan Balok
2 Utama (f'c 26,4 mPa) pdf 45
Bekisting 1442,24 m2 Rp411.007,13 1 Rp592.770.916,06
Pembesian (7 D16),
d10 - 150 32665,54088 kg Rp199.921,42 0,1 Rp653.054.139,15
Pengecoran 391,68 m3 Rp1.073.366,43 1 Rp420.416.161,93
Pekerjaan Kolom
3 Praktis (15 cm x 15 cm)
Bekisting 297,6 m2 Rp399.327,44 1 Rp118.839.845,42
Pembesian (4 D10), d8
- 200 1898,42272 kg Rp197.915,04 0,1 Rp37.572.640,91
Pengecoran 11,16 m3 Rp1.073.366,43 1 Rp11.978.769,32
Pekerjaan Balok Anak
4 (20 cm x 30 cm)
Bekisting 315,36 m2 Rp411.007,13 1 Rp129.615.206,96
Pembesian (8 D10) d8
- 200 5376,602092 kg Rp197.915,04 0,1 Rp106.411.041,95
Pengecoran 45,36 m3 Rp1.073.366,43 1 Rp48.687.901,11
Pekerjaan Pelat Lantai
5 (15 cm) sistem bondex pdf 47
sistem bondex 625,20 m3 Rp4.349.958,31 1 Rp2.719.593.932,91
lantai kerja 5cm 113,38 m3 Rp1.073.366,43 1 Rp121.702.042,22
6 Pekerjaan Bearing Wall
Bekisting 362,4 m2 Rp399.327,44 1 Rp144.716.263,37
Pembesian 2824,637138 kg Rp199.921,42 0,1 Rp56.470.547,40
Pengecoran 36,24 m3 Rp1.073.366,43 1 Rp38.898.799,30
7 Pekerjaan Tangga
Bekisting 74,4675 m2 Rp381.168,94 1 Rp28.384.697,86
Pembesian (8 D10) d8
- 200 kg Rp197.915,04 0,1 Rp0,00
Pengecoran 13,10 m3 Rp1.073.366,43 1 Rp14.056.033,90
8 Pekerjaan Dak Beton
Lantai 3 dan Atap 222,81 m3 Rp4.349.958,31 1 Rp969.207.685,22

Total = Rp7.089.587.530,15
Tabel 4. 5 RAB Pekerjaan Dinding

E Pekerjaan Dinding
Pasangan Batu Bata
1 15 cm 1:5 4456,35 m2 Rp295.255,03 1 Rp1.315.759.730,66
2 Pekerjaan Plesteran 8912,71 m2 Rp76.042,14 1 Rp677.741.617,64
3 Pekerjaan Acian 8912,71 m2 Rp47.656,72 1 Rp424.750.561,43
Pekerjaan Bearing
4 Wall 20cm
Bekisting 362,4 m2 Rp399.327,44 1 Rp144.716.263,37
Pembesian 3966,629106 kg Rp199.921,42 0,1 Rp79.301.413,24
Pengecoran 36,24 m3 Rp1.073.366,43 1 Rp38.898.799,30
Total = Rp2.681.168.385,64

Tabel 4. 6 RAB Pekerjaan Lantai

F PEKERJAAN LANTAI
Keramik 60 x 60 cm Merk
Platinum - Santiago Dark
1 Grey 4411,77 m2 Rp342.683,90 1 Rp1.511.842.549,50
Keramik 20 x 20 cm Merk
2 Asia Tile - Alpha Grey 257,11 m2 Rp254.454,52 1 Rp65.422.801,64
Tegel Kunci 20 x 20 cm
3 (Orange - Biru - Putih) 336,08 m2 Rp758.499,52 1 Rp254.916.518,68
Lantai Vynil Kayu
Laminasi 1,5 x 30 x 100
4 cm 201,80 m2 Rp1.438.851,25 1 Rp290.360.182,25
Keramik 40 x 40 cm Merk
Platinum - Amazon
5 Brown 304,05 m2 Rp304.297,80 1 Rp92.521.745,18
Keramik 40 x 40 cm Merk
6 Platinum - Asturo Grey 611,29 m2 Rp304.297,80 1 Rp186.014.200,33
Total = Rp2.401.077.997,58

Tabel 4. 7 RAB Pekerjaan Plafond

G Pekerjaan Plafond
Lambersing Kayu Kruing
1 (1,1 X 8 X 100 cm) 368,08 m2 Rp245.151,25 1 Rp90.235.272,10
Papan Kayu Rangka
2 Hollow 40 x 40 mm 342,72 m2 Rp200.604,44 1 Rp68.751.153,68
Plafon Gypsum 9 mm
3 rangka hollow 2224,32 m2 Rp241.739,78 1 Rp537.706.616,33
Plafon Gantung
4 (Suspended Ceiling) 13,66 m2 1
Total = Rp696.693.042,10
Tabel 4. 8 RAB Pekerjaan Atap

H Pekerjaan Atap
Kuda kuda WF 300x150
1 mm 3523,20 kg Rp42.416,70 1 Rp149.442.533,45
2 Rangka Atap 1280,00 m2 Rp351.612,50 1 Rp450.064.000,00
3 Penutup Atap Metal 1280,00 m2 Rp191.811,22 1 Rp245.518.361,57
Total = Rp845.024.895,03

Tabel 4. 9 Pekerjaan Plumbing Keairan

I Pekerjaan Plumbing Air Bersih


1 Pipa 1/2" 30,57 m Rp25.295,69 1 Rp773.289,17
2 Pipa 3/4" 184,43 m Rp31.379,19 1 Rp5.787.263,55
3 Pipa 1" 72,71 m Rp34.420,94 1 Rp2.502.746,37
4 Pipa 1 1/4" 10,63 m Rp45.928,13 1 Rp488.215,97
5 Pipa 1 1/2" 4,86 m Rp49.730,31 1 Rp241.689,32
6 Pipa 2" 23,47 m Rp64.939,06 1 Rp1.524.119,80
7 Talang PVC 8" 4 unit Rp84.500,00 1 Rp338.000,00
Total = Rp11.317.324,17
J Pekerjaan Plumbing Air Limbah
1 Pipa 1 1/4" 27,42 m Rp45.928,13 1 Rp1.259.349,19
2 Pipa 2" 113,11 m Rp64.939,06 1 Rp7.345.257,36
3 Pipa 3" 162,81 m Rp121.261,75 1 Rp19.742.625,52
4 Pipa 4" 16,58 m Rp190.461,56 1 Rp3.157.852,71
5 Pipa 5" 18,8 m Rp255.098,75 1 Rp4.795.856,50
6 Roof Tank 1,00 unit Rp1.850.000,00 1 Rp1.850.000,00
7 Septic Tank diluar gedung 1 unit Rp17.600.000,00 1 Rp17.600.000,00
8 Septic Tank utama 1 unit Rp204.000.000,00 1 Rp204.000.000,00
9 Pompa 1,00 unit Rp3.125.000,00 1 Rp3.125.000,00
Total = Rp262.875.941,27

Tabel 4. 10 Pekerjaan Sanitasi

K Pekerjaan Sanitasi
1 Kloset 32 unit Rp1.151.552,50 1 Rp36.849.680,00
2 Urinoir 9 unit Rp1.274.985,99 1 Rp11.474.873,87
3 Wastafel 22 unit Rp663.823,04 1 Rp14.604.106,87
4 Sumur resapan U-Ditch 21 unit Rp594.500,00 1 Rp12.484.500,00
Total = Rp62.928.660,74
Tabel 4. 11 Pekerjaan Lampu

L Pekerjaan Lampu
Lampu TL LED Warm
1 White 79 unit Rp605.473,85 1 Rp47.832.434,15
2 Lampu Downlight 256 unit Rp662.973,85 1 Rp169.721.305,60
Lampu Aksen Bambu
3 Jenis 1 8 unit Rp662.973,85 1 Rp5.303.790,80
Lampu Aksen Bambu
4 Jenis 2 1 unit Rp662.973,85 1 Rp662.973,85
5 Lampu LED 10 watt 7 unit Rp478.743,85 1 Rp3.351.206,95
Total = Rp226.871.711,35

Tabel 4. 12 Pekerjaan Luar

M Pekerjaan Luar
1 Paving Block 745 m2 Rp271.763,02 1 Rp202.463.451,43
2 Grass Block 940,99 m2 Rp323.437,50 1 Rp304.351.453,13
Total = Rp506.814.904,55

Tabel 4. 13 Pekerjaan Pintu dan Jendela

N Pekerjaan Pintu dan Jendela


1 P1 2 buah Rp1.968.321,29 1 Rp3.936.642,57
2 P2 4 buah Rp1.166.953,89 1 Rp4.667.815,57
4 P4 15 buah Rp1.402.882,72 1 Rp21.043.240,74
5 P5 9 buah Rp1.028.565,38 1 Rp9.257.088,38
6 P6 4 buah Rp4.243.500,00 1 Rp16.974.000,00
7 P7 3 buah Rp2.368.641,32 1 Rp7.105.923,95
8 J1 15 buah Rp6.745.949,22 1 Rp101.189.238,30
9 J2 3 buah Rp918.534,90 1 Rp2.755.604,70
10 Jendela Pivot (JP) 22 buah Rp7.304.932,02 1 Rp160.708.504,44
11 BV 2 buah Rp86.496,56 1 Rp172.993,12
Total = Rp327.811.051,76

Tabel 4. 14 Pekerjaan Cat

O Pekerjaan Cat
1 Cat Lantai 1 4260,18 m2 Rp19.895,00 1 Rp84.756.320,89
2 Cat Lantai 2 2775,16 m2 Rp19.895,00 1 Rp55.211.808,20
3 Cat Lantai 3 1877,37 m2 Rp19.895,00 1 Rp37.350.256,26
Total = Rp177.318.385,35
4.5 Bill of Quantity (BoQ)
BoQ (Bill of Quantity) adalah perincian seluruh item pekerjaan yang ada
pada sebuah pekerjaan konstruksi. Terdiri dari pekerjaan persiapan, pekerjaan
struktur, pekerjaan arsitektur, pekerjaan MEP (Mekanikal, Elektrikal dan
Plambing), pekerjaan utilitas, lanskap dan sebagainya. Tujuan dari adanya BoQ
ini adalah sebagai perhitungan awal untuk mengetahui jumlah biaya yang harus
disiapkan oleh Owner untuk pelaksanaan proyek, juga untuk keperluan
pelaksanaan proses tender (lelang) proyek, dan juga berguna sebagai acuan/dasar
bagi peserta lelang (kontraktor) untuk mengajukan penawaran harga. BoQ dapat
dilihat pada Tabel 4.13.

Tabel 4. 15 Bill of Quantity Pembangunan Perpustakaan Umum

No Uraian Pekerjaan Jumlah Harga


1 Pekerjaan Persiapan Rp482.914.843
2 Galian Tanah Rp1.435.854.306
3 Pekerjaan Struktur Bawah Rp1.041.291.310
4 Urugan Tanah Rp1.435.854.306
5 Pekerjaan Struktur Atas Rp7.214.843.312
6 Lantai Atap dan Dag Beton Rp716.462.144
7 Pekerjaan Arsitektur
- Lantai 1 Rp2.449.498.077
- Lantai 2 Rp681.410.155
- Lantai 3 Rp366.653.323
8 Pekerjaan Pintu dan Jendela Rp327.811.051
9 Pekerjaan Plafond Rp696.693.042
10 Pekerjaan Lantai Rp2.401.077.997
11 Pekerjaan MEP Rp564.197.987

4.6 Durasi Pekerjaan


Durasi pekerjaan adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan seluruh pekerjaan proyek dan juga biasa disebut dengan durasi
rencana dalam perencanaan jadwal proyek merupakan suatu bagian penting dalam
pelaksanaan proyek konstruksi. Besarnya durasi rencana suatu pekerjaan sangat
dipengaruhi oleh besarnya kuantitas pekerjaan tersebut. Semakin besar kuantitas
suatu pekerjaan, semakin besar durasi pekerjaan tersebut diselesaikan. Untuk
dapat menentukan durasi pekerjaan dari kuantitas pekerjaan, perlu diketahui
produktivitas dari pekerja di proyek untuk pekerjaan tersebut. Analisis durasi
pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 4.14 sampai Tabel 4.19.

Tabel 4. 16 Durasi Pekerjaan Persiapan

A PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan Lahan 5928,3 m2 1 1 Hari 10 10 Hari
Pekerja 0,1 593 60
Mandor 0,05 297 30
2 Pembuatan Jalan Sementara 630 m2 1 1 Hari 11 11 Hari
Pekerja 1 630 58
Mandor 0,005 4 1

Tabel 4. 17 Durasi Pekerjaan Tanah

B PEKERJAAN TANAH
4997,2 1
1 Galian Tanah 7 m3 1 1 Hari 0 10 Hari
Pekerja 0,113 565 57
Mandor 0,0035 18 2
Sewa Excavator 0,038 190 19
Sewa Dump Truck 0,037 185 19
4908,9 1
2 Urugan Tanah 2 m3 1 1 hari 0 10 Hari
Pekerja 0,113 555 56
Mandor 0,0035 18 2
Sewa Excavator 0,038 187 19
Sewa Dump Truck 0,037 182 19

Tabel 4. 18 Durasi Pekerjaan Struktur Bawah

C PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH


1 Pondasi Footplate 150x150 cm (f'c 30 mPa)
Pembesian 5143,91 kg 1 1 Hari 8 8 Hari
Pekerja 0,07 361 46
Tukang besi 0,07 361 46
Kepala tukang 0,007 37 5
Mandor 0,004 21 3
Bekisting 92,22 m2 1 1 Hari 2 2 Hari
Pekerja 0,52 48 24
Tukang kayu 0,26 24 12
Kepala tukang 0,026 3 2
Mandor 0,026 3 2
Pengecoran 39,9 m3 1 1 Hari 2 2 Hari
Pekerja 1,65 66 33
Tukang batu 0,275 11 6
Kepala tukang 0,028 2 1
Mandor 0,083 4 2
2 Kolom Pedestal 50x50 cm
Pembesian (13 D16), D10 - 1
90 6246,17 kg 1 1 Hari 0 10 Hari
Pekerja 0,07 438 44
Tukang besi 0,07 438 44
Kepala tukang 0,007 44 5
Mandor 0,004 25 3
Bekisting 45,05 m2 1 1 Hari 1 1 Hari
Pekerja 0,66 30 30
Tukang kayu 0,33 15 15
Kepala tukang 0,033 2 2
Mandor 0,033 2 2
Pengecoran 48,45 m3 1 1 Hari 2 2 Hari
Pekerja 1,65 80 40
Tukang batu 0,275 14 7
Kepala tukang 0,028 2 1
Mandor 0,083 5 3
3 Sloof 30/50
Pembesian (8 d10) , d8 - 1
200 8175,15 kg 1 1 Hari 0 10 Hari
Pekerja 0,07 573 58
Tukang besi 0,07 573 58
Kepala tukang 0,007 58 6
Mandor 0,004 33 4
1
Bekisting 745,50 m2 1 1 Hari 0 10 Hari
Pekerja 0,52 388 39
Tukang kayu 0,26 194 20
Kepala tukang 0,026 20 2
Mandor 0,026 20 2
Pengecoran 110,7 m3 1 1 Hari 5 5 Hari
Pekerja 1,65 183 37
Tukang batu 0,275 31 7
Kepala tukang 0,028 4 1
Mandor 0,083 10 2

Tabel 4. 19 Durasi Pekerjaan Struktur Atas


D PEKERJAAN STRUKTUR ATAS
Lantai 1
1 Pekerjaan Pelat Lantai
Pengecoran Plat Lantai
t=15 113,38 m3 1 1 Hari 7 7 Hari
Pekerja 1,65 188 27
Tukang batu 0,275 32 5
Kepala tukang 0,028 4 1
Mandor 0,083 10 2
Pembesian 100kg/m3 Plat
Lantai 1 11338,35 kg 1 1 Hari 1 1 Hari
0,002
Pekerja 5 29 29
0,002
Tukang besi 5 29 29
0,000
Kepala tukang 25 3 3
0,000
Mandor 25 3 3
Bekisting Plat Lantai 47,9625 m2 1 1 Hari 2 2 Hari
Pekerja 0,66 32 16
Tukang kayu 0,33 16 8
Kepala tukang 0,033 2 1
Mandor 0,033 2 1
Lantai Kerja 226,767 m3 1 1 Hari 4 4 Hari
Pekerja 1,2 273 69
Tukang batu 0,2 46 12
Kepala tukang 0,02 5 2
Mandor 0,06 14 4
2 Pekerjaan Kolom
Pembesian (10 D16), d10 - 4698,87934
190 7 kg 1 1 Hari 2 2 Hari
Pekerja 0,07 33 17
Tukang besi 0,07 33 17
Kepala tukang 0,007 3 2
Mandor 0,004 2 1
Bekisting 381,6 m2 1 1 Hari 5 5 Hari
Pekerja 0,66 252 51
Tukang kayu 0,33 126 26
Kepala tukang 0,033 13 3
Mandor 0,033 13 3
Pengecoran (f'c 26,4 mPa) 42,93 m3 1 1 Hari 2 2 Hari
Pekerja 1,65 71 36
Tukang batu 0,275 12 6
Kepala tukang 0,028 2 1
Mandor 0,083 4 2
3 Pekerjaan Kolom Praktis (15 cm x 15 cm)
Pembesian (4 D10), d8 - 1010,45080
200 3 kg 1 1 Hari 1 1 Hari
Pekerja 0,07 7 8
Tukang besi 0,07 7 8
Kepala tukang 0,007 1 1
Mandor 0,004 1 1
Bekisting 158,4 m2 1 1 Hari 3 3 Hari
Pekerja 0,66 105 35
Tukang kayu 0,33 53 18
Kepala tukang 0,033 6 2
Mandor 0,033 6 2
Pengecoran (f'c 26,4 mPa) 5,94 m3 1 1 Hari 1 1 Hari
Pekerja 1,65 10 10
Tukang batu 0,275 2 2
Kepala tukang 0,028 1 1
Mandor 0,083 1 1
4 Pekerjaan Bearing Wall (20 cm)
Pembesian (10 D16), d10 - 1322,20970
190 2 kg 1 1 Hari 1 1 Hari
Pekerja 0,07 9 10
Tukang besi 0,07 9 10
Kepala tukang 0,007 1 1
Mandor 0,004 1 1
Bekisting 120,8 m2 1 1 Hari 2 2 Hari
Pekerja 0,66 80 40
Tukang kayu 0,33 40 20
Kepala tukang 0,033 4 2
Mandor 0,033 4 2
Pengecoran (f'c 26,4 mPa) 12,08 m3 1 1 Hari 1 1 Hari
Pekerja 1,65 20 20
Tukang batu 0,275 4 4
Kepala tukang 0,028 1 1
Mandor 0,083 2 2
5 Pekerjaan Balok Utama
Pembesian (7 D16), d10 - 15151,9777
150 1 kg
1 1 Hari 8 8 Hari
Pembesian (10 D16), d10 - 680,657464
150 3 kg
Pekerja 0,07 111 14
Tukang besi 0,07 111 14
Kepala tukang 0,007 11 2
Mandor 0,004 6 1
667,36 m2 15
Bekisting 1 1 Hari 15
381,6 m2 Hari
Pekerja 0,66 693 47
Tukang kayu 0,33 347 24
Kepala tukang 0,033 35 3
Mandor 0,033 35 3
Pengecoran (f'c 26,4 mPa) 195,84 m3 1 1 Hari 7 7 Hari
Pekerja 1,65 324 47
Tukang batu 0,275 54 8
Kepala tukang 0,028 6 1
Mandor 0,083 17 3
6 Balok Anak
Pembesian (8 D10), d8 - 87,5976562
100 8 kg
1 Hari 1 Hari
Pembesian (8 D10), d8 - 1704,60304
100 1 kg 1 1
Pekerja 0,07 13 13
Tukang besi 0,07 13 13
Kepala tukang 0,007 1 2
Mandor 0,004 1 1
99,6 m2
Bekisting 1 1 Hari 2 2 Hari
5,52 m2
Pekerja 0,66 70 35
Tukang kayu 0,33 35 18
Kepala tukang 0,033 4 2
Mandor 0,033 4 2
Pengecoran (f'c 26,4 mPa) 15,12 m3 1 1 Hari 1 1 Hari
Pekerja 1,65 25 25
Tukang batu 0,275 5 5
Kepala tukang 0,028 1 1
Mandor 0,083 2 2
Lantai 2
1 Pekerjaan Bondex
16
1 Hari
Bondex 355,20 m3 1 16 Hari
Pekerja 4,02 1428 7 90
Tukang kayu 3,5 1244 78
Tukang batu 0,275 98 7
Tukang Besi 0,08 29 2
Kepala Tukang Besi 0,01 4 1
Kepala Tukang kayu 0,35 125 8
Mandor 0,213 76 5
2 Pekerjaan Kolom
Pembesian (10 D16), d10 - 4698,87934
190 7 kg 1 1 Hari 2 2 Hari
Pekerja 0,07 33 17
Tukang besi 0,07 33 17
Kepala tukang 0,007 3 2
Mandor 0,004 2 1
Bekisting 381,6 m2 1 1 Hari 5 5 Hari
Pekerja 0,66 252 51
Tukang kayu 0,33 126 26
Kepala tukang 0,033 13 3
Mandor 0,033 13 3
Pengecoran (f'c 26,4 mPa) 42,93 m3 1 1 Hari 2 2 Hari
Pekerja 1,65 71 36
Tukang batu 0,275 12 6
Kepala tukang 0,028 2 1
Mandor 0,083 4 2
3 Pekerjaan Kolom Praktis (15 cm x 15 cm)
Pembesian (4 D10), d8 - 597,084565
200 2 kg 1 1 Hari 1 1 Hari
Pekerja 0,07 4 5
Tukang besi 0,07 4 5
Kepala tukang 0,007 1 1
Mandor 0,004 0 1
Bekisting 93,6 m2 1 1 Hari 3 3 Hari
Pekerja 0,66 62 21
Tukang kayu 0,33 31 11
Kepala tukang 0,033 4 2
Mandor 0,033 4 2
Pengecoran (f'c 26,4 mPa) 3,51 m3 1 1 Hari 1 1 Hari
Pekerja 1,65 6 6
Tukang batu 0,275 1 1
Kepala tukang 0,028 1 1
Mandor 0,083 1 1
4 Pekerjaan Bearing Wall (20 cm)
Pembesian (10 D16), d10 - 1322,20970
190 2 kg 1 1 Hari 1 1 Hari
Pekerja . 0,07 9 10
Tukang besi 0,07 9 10
Kepala tukang 0,007 1 1
Mandor 0,004 1 1
Bekisting 120,8 m2 1 1 Hari 2 2 Hari
Pekerja 0,66 80 40
Tukang kayu 0,33 40 20
Kepala tukang 0,033 4 2
Mandor 0,033 4 2
Pengecoran (f'c 26,4 mPa) 12,08 m3 1 1 Hari 1 1 Hari
Pekerja 1,65 20 20
Tukang batu 0,275 4 4
Kepala tukang 0,028 1 1
Mandor 0,083 2 2
5 Pekerjaan Balok Utama
Pembesian (7 D16), d10 - 15151,9777
150 1 kg
1 1 Hari 8 8 Hari
Pembesian (10 D16), d10 - 787,195154
150 4 kg
Pekerja 0,07 112 14
Tukang besi 0,07 112 14
Kepala tukang 0,007 11 1
Mandor 0,004 6 1
m2 1 15 15
Bekisting 1 Hari
703,2 m2 1 15 Hari
Pekerja 0,66 465 31
Tukang kayu 0,33 233 16
Kepala tukang 0,033 24 2
Mandor 0,033 24 2
Pengecoran (f'c 26,4 mPa) 195,84 m3 1 1 Hari 7 7 Hari
Pekerja 1,65 324 47
Tukang batu 0,275 54 8
Kepala tukang 0,028 6 1
Mandor 0,083 17 3
6 Balok Anak
Pembesian (8 D10), d8 - 1704,60304
100 1 kg
1 Hari 1 Hari
Pembesian (8 D10), d8 - 87,5976562
100 8 kg 1 1
Pekerja 0,07 13 13
Tukang besi 0,07 13 13
Kepala tukang 0,007 1 2
Mandor 0,004 1 1
m2 1 2
Bekisting 1 Hari 2 Hari
105,12 m2 1 2
Pekerja 0,66 70 35
Tukang kayu 0,33 35 18
Kepala tukang 0,033 4 2
Mandor 0,033 4 2
Pengecoran (f'c 26,4 mPa) 15,12 m3 1 1 Hari 1 1 Hari
Pekerja 1,65 25 25
Tukang batu 0,275 5 5
Kepala tukang 0,028 1 1
Mandor 0,083 2 2
Lantai 3
1 Pekerjaan Bondex
Bondex 411,15 m3 1 1 Hari 20 20
Hari
Pekerja 4,02 1653 83
Tukang kayu 3,5 1440 72
Tukang batu 0,275 114 6
Tukang Besi 0,08 33 2
Kepala Tukang Besi 0,01 5 1
Kepala Tukang kayu 0,35 144 8
Mandor 0,213 88 5
2 Pekerjaan Kolom
Pembesian (10 D16), d10 - 4698,87934
190 7 kg 1 1 Hari 2 2 Hari
Pekerja 0,07 33 17
Tukang besi 0,07 33 17
Kepala tukang 0,007 3 2
Mandor 0,004 2 1
Bekisting 381,6 m2 1 1 Hari 5 5 Hari
Pekerja 0,66 252 51
Tukang kayu 0,33 126 26
Kepala tukang 0,033 13 3
Mandor 0,033 13 3
Pengecoran (f'c 26,4 mPa) 42,93 m3 1 1 Hari 2 2 Hari
Pekerja 1,65 71 36
Tukang batu 0,275 12 6
Kepala tukang 0,028 2 1
Mandor 0,083 4 2
3 Pekerjaan Kolom Praktis (15 cm x 15 cm)
Pembesian (4 D10), d8 - 290,887352
200 3 kg 1 1 Hari 1 1 Hari
Pekerja 0,07 2 3
Tukang besi 0,07 2 3
Kepala tukang 0,007 0 1
Mandor 0,004 0 1
Bekisting 45,6 m2 1 1 Hari 1 1 Hari
Pekerja 0,66 31 31
Tukang kayu 0,33 16 16
Kepala tukang 0,033 2 2
Mandor 0,033 2 2
Pengecoran (f'c 26,4 mPa) 1,71 m3 1 1 Hari 1 1 Hari
Pekerja 1,65 3 3
Tukang batu 0,275 1 1
Kepala tukang 0,028 1 1
Mandor 0,083 1 1
4 Pekerjaan Bearing Wall (20 cm)
Pembesian (10 D16), d10 - 1322,20970
190 2 kg 1 1 Hari 1 1 Hari
Pekerja 0,07 9 10
Tukang besi 0,07 9 10
Kepala tukang 0,007 1 1
Mandor 0,004 1 1
Bekisting 120,8 m2 1 1 Hari 2 2 Hari
Pekerja 0,66 80 40
Tukang kayu 0,33 40 20
Kepala tukang 0,033 4 2
Mandor 0,033 4 2
Pengecoran (f'c 26,4 mPa) 12,08 m3 1 1 Hari 1 1 Hari
Pekerja 1,65 20 20
Tukang batu 0,275 4 4
Kepala tukang 0,028 1 1
Mandor 0,083 2 2
5 Pekerjaan Balok Utama
Pembesian (7 D16), d10 -
150 0 kg
1 1 Hari 1 1 Hari
Pembesian (7 D16), d10 - 787,195154
150 4 kg
Pekerja 0,07 6 6
Tukang besi 0,07 6 6
Kepala tukang 0,007 1 1
Mandor 0,004 0 1
m2 1 2
Bekisting 1 Hari 2 Hari
35,84 m2 1 2
Pekerja 0,66 24 12
Tukang kayu 0,33 12 6
Kepala tukang 0,033 2 1
Mandor 0,033 2 1
Pengecoran (f'c 26,4 mPa) 9,60 m3 1 1 Hari 1 1 Hari
Pekerja 1,65 16 16
Tukang batu 0,275 3 3
Kepala tukang 0,028 1 1
Mandor 0,083 1 1
6 Balok Anak
Pembesian (8 D10), d8 - 1704,60304
100 1 kg
1 Hari 1 Hari
Pembesian (8 D10), d8 - 87,5976562
100 8 kg 1 1
Pekerja 0,07 13 13
Tukang besi 0,07 13 13
Kepala tukang 0,007 1 2
Mandor 0,004 1 1
m2 1 2
Bekisting 1 Hari 2 Hari
105,12 m2 1 2
Pekerja 0,66 70 35
Tukang kayu 0,33 35 18
Kepala tukang 0,033 4 2
Mandor 0,033 4 2
Pengecoran (f'c 26,4 mPa) 15,12 m3 1 1 Hari 1 1 Hari
Pekerja 1,65 25 25
Tukang batu 0,275 5 5
Kepala tukang 0,028 1 1
Mandor 0,083 2 2

Lantai Atap & Dak Beton


Pekerjaan dak beton
Pekerjaan Bondex
Bondex 81,66 m3 1 1 Hari 4 4 Hari
Pekerja 4,02 329 83
Tukang kayu 3,5 286 72
Tukang batu 0,275 23 6
Tukang Besi 0,08 7 2
Kepala Tukang Besi 0,01 1 1
Kepala Tukang kayu 0,35 29 8
Mandor 0,213 18 5

Tabel 4. 20 Durasi Pekerjaan Arsitektur

E PEKERJAAN DINDING
Lantai 1 2130,09 m2 1 1 Hari 25 25 Hari
Pekerja 0,6 1279 52
Tukang batu 0,2 427 18
Kepala tukang 0,02 43 2
Mandor 0,03 64 3
Lantai 2 1387,58 m2 1 1 Hari 20 20 Hari
Pekerja 0,6 833 42
Tukang batu 0,2 278 14
Kepala tukang 0,02 28 2
Mandor 0,03 42 3
Lantai 3 938,68 m2 1 1 Hari 15 15 Hari
Pekerja 0,6 564 38
Tukang batu 0,2 188 13
Kepala tukang 0,02 19 2
Mandor 0,03 29 2
PEKERJAAN PLESTER
Lantai 1 4260,182 m2 1 1 Hari 25 25 Hari
Pekerja 0,3 1279 52
Tukang batu 0,15 640 26
Kepala tukang 0,015 64 3
Mandor 0,015 64 3
Lantai 2 2775,16 m2 1 1 Hari 20 20 Hari
Pekerja 0,3 833 42
Tukang batu 0,15 417 21
Kepala tukang 0,015 42 3
Mandor 0,015 42 3
Lantai 3 1877,369 m2 1 1 Hari 15 15 Hari
Pekerja 0,3 564 38
Tukang batu 0,15 282 19
Kepala tukang 0,015 29 2
Mandor 0,015 29 2
PEKERJAAN ACIAN
Lantai 1 4260,182 m2 1 1 Hari 20 20 Hari
Pekerja 0,2 853 43
Tukang batu 0,1 427 22
Kepala tukang 0,01 43 3
Mandor 0,01 43 3
Lantai 2 2775,16 m2 1 1 Hari 15 15 Hari
Pekerja 0,2 556 38
Tukang batu 0,1 278 19
Kepala tukang 0,01 28 2
Mandor 0,01 28 2
Lantai 3 1877,369 m2 1 1 Hari 10 10 Hari
Pekerja 0,2 376 38
Tukang batu 0,1 188 19
Kepala tukang 0,01 19 2
Mandor 0,01 19 2
PEKERJAAN CAT
Lantai 1 4260,182 m2 1 1 Hari 3 3 Hari
Pekerja 0,02 86 29
Tukang Cat 0,063 269 90
Kepala tukang 0,0063 27 9
Mandor 0,0025 11 4
Lantai 2 2775,16 m2 1 1 Hari 2 2 Hari
Pekerja 0,02 56 28
Tukang Cat 0,063 175 88
Kepala tukang 0,0063 18 9
Mandor 0,0025 7 4
Lantai 3 1877,369 m2 1 1 Hari 2 2 Hari
Pekerja 0,02 38 19
Tukang Cat 0,063 119 60
Kepala tukang 0,0063 12 6
Mandor 0,0025 5 3
PEKERJAAN LANTAI
Keramik 60 x 60 cm Merk
Platinum - Santiago Dark
Grey 4411,77 m2 1 1 Hari 50 50 Hari
Pekerja 0,7 3089 62
Tukang batu 0,35 1545 31
Kepala tukang 0,035 155 4
Mandor 0,035 155 4
Keramik 20 x 20 cm Merk
Asia Tile - Alpha Grey 257,11 m2 1 1 Hari 4 4 Hari
Pekerja 0,7 180 45
Tukang batu 0,35 90 23
Kepala tukang 0,035 9 3
Mandor 0,035 9 3
Tegel Kunci 20 x 20 cm
(Orange - Biru - Putih) 336,08 m2 1 1 Hari 5 5 Hari
Pekerja 0,7 236 48
Tukang batu 0,35 118 24
Kepala tukang 0,035 12 3
Mandor 0,035 12 3
Lantai Vynil Kayu
Laminasi 1,5 x 30 x 100 cm 201,80 m2 1 1 Hari 1 1 Hari
Pekerja 0,15 31 31
Tukang batu 0,15 31 31
Kepala tukang 0,015 4 4
Mandor 0,008 2 2
Keramik 40 x 40 cm Merk
Platinum - Amazon Brown 304,05 m2 1 1 Hari 5 5 Hari
Pekerja 0,7 213 43
Tukang batu 0,35 107 22
Kepala tukang 0,035 11 3
Mandor 0,035 11 3
Keramik 40 x 40 cm Merk
Platinum - Asturo Grey 611,29 m2 1 1 Hari 10 10 Hari
Pekerja 0,7 428 43
Tukang batu 0,35 214 22
Kepala tukang 0,035 22 3
Mandor 0,035 22 3
PEKERJAAN PLAFOND
Lambersing Kayu Kruing
(1,1 X 8 X 100 cm) 368,08 m2 1 1 Hari 10 10 Hari
Pekerja 0,8 295 30
Tukang batu 0,8 295 30
Kepala tukang 0,08 30 3
Mandor 0,04 15 2
Papan Kayu Rangka Hollow
40 x 40 mm 342,72 m2 1 1 Hari 5 5 Hari
Pekerja 0,24 83 17
Tukang batu 0,37 127 26
Kepala tukang 0,037 13 3
Mandor 0,012 5 1
Plafon Gypsum 9 mm
rangka hollow 2224,32 m2 1 1 Hari 10 10 Hari
Pekerja 0,24 534 54
Tukang batu 0,37 823 83
Kepala tukang 0,037 83 9
Mandor 0,012 27 3
Plafon Gantung (Suspended
Ceiling) 13,66 m2 1 1 Hari 1 1 Hari
Pekerja 0,24 4 4
Tukang batu 0,37 6 6
Kepala tukang 0,037 1 1
Mandor 0,012 1 1
PEKERJAAN ATAP
Kuda kuda WF 300x150
mm 3523,20 kg 1 1 Hari 5 5 Hari
Pekerja 0,06 212 43
Tukang las konstruksi 0,06 212 43
Kepala tukang 0,006 22 5
Mandor 0,003 11 3
Rangka Atap 1280,00 m2 1 1 Hari 5 5 Hari
Pekerja 0,1 128 26
Tukang las konstruksi 0,1 128 26
Kepala tukang 0,01 13 3
Mandor 0,005 7 2
Penutup Atap Metal 1280,00 m2 1 1 Hari 5 5 Hari
Pekerja 0,2 256 52
Tukang kayu 0,1 128 26
Kepala tukang Kayu 0,01 13 3
Mandor 0,001 2 1

Tabel 4. 21 Durasi Pekerjaan MEP

PEKERJAN MEP
PEKERJAAN PIPA AIR BERSIH
Pipa 1/2" 30,57 m 1 1 Hari 1 1 Hari
Pekerja 0,036 2 2
Tukang batu 0,06 2 2
Kepala tukang 0,006 1 1
Mandor 0,002 1 1
Pipa PVC 3/4" 184,43 m 1 1 Hari 1 1 Hari
Pekerja 0,036 7 7
Tukang batu 0,06 12 12
Kepala tukang 0,006 2 2
Mandor 0,002 1 1
Pipa 1" 72,71 m 1 1 Hari 1 1 Hari
Pekerja 0,036 3 3
Tukang batu 0,06 5 5
Kepala tukang 0,006 1 1
Mandor 0,002 1 1
Pipa 1 1/4" 10,63 m 1 1 Hari 1 1 Hari
Pekerja 0,054 1 1
Tukang batu 0,09 1 1
Kepala tukang 0,009 1 1
Mandor 0,003 1 1
Pipa 1 1/2" 4,86 m 1 1 Hari 1 1 Hari
Pekerja 0,054 1 1
Tukang batu 0,09 1 1
Kepala tukang 0,009 1 1
Mandor 0,003 1 1
Pipa 2" 23,47 m 1 1 Hari 1 1 Hari
Pekerja 0,054 2 2
Tukang batu 0,09 3 3
Kepala tukang 0,009 1 1
Mandor 0,003 1 1
PEKERJAAN PIPA AIR LIMBAH
Pipa 1 1/4" 27,42 m 1 1 Hari 1 1 Hari
Pekerja 0,054 2 2
Tukang batu 0,09 3 3
Kepala tukang 0,009 1 1
Mandor 0,003 1 1
Pipa 2" 113,11 m 1 1 Hari 1 1 Hari
Pekerja 0,054 7 7
Tukang batu 0,09 11 11
Kepala tukang 0,009 2 2
Mandor 0,003 1 1
Pipa 3" 162,81 m 1 1 Hari 1 1 Hari
Pekerja 0,081 14 14
Tukang batu 0,135 22 22
0,013
Kepala tukang 5 3 3
Mandor 0,004 1 1
Pipa 4" 16,58 m 1 1 Hari 1 1 Hari
Pekerja 0,081 2 2
Tukang batu 0,135 3 3
0,013
Kepala tukang 5 1 1
Mandor 0,004 1 1
Pipa 5" 18,8 m 1 1 Hari 1 1 Hari
Pekerja 0,081 2 2
Tukang batu 0,135 3 3
0,013
Kepala tukang 5 1 1
Mandor 0,004 1 1
Pompa 1 Unit
Septic Tank 1 Unit
Roof Tank 1 Unit 1 1 Hari 1 1 Hari
Pekerja 1,2 2 2
Tukang batu 1,45 2 2
Kepala tukang 0,15 1 1
Mandor 0,06 1 1
K PEKERJAAN SANITASI
Pemasangan Kloset 32 Unit 1 1 Hari 3 3 Hari
Pekerja 3,3 106 36
Tukang batu 1,1 36 12
Kepala tukang 0,01 1 1
Mandor 0,16 6 2
Pemasangan Urinoir 9 Unit 1 1 Hari 1 1 Hari
Pekerja 1 9 9
Tukang batu 1 9 9
Kepala tukang 0,1 1 1
Mandor 0,05 1 1
Pemasangan Wastafel 22 Unit 1 1 Hari 1 1 Hari
Pekerja 1,2 27 27
Tukang batu 1,45 32 32
Kepala tukang 0,15 4 4
Mandor 0,06 2 2
Pemasangan Sumur resapan
U-Ditch 21 Unit 1 1 Hari 1 1 Hari
Pekerja 1,5 32 32
Tukang batu 0,75 16 16
Kepala tukang batu 0,075 2 2
0,000
Mandor 8 1 1
L PEKERJAAN LAMPU
Lampu TL LED Warm
White 79 Unit 1 1 Hari 3 3 Hari
Upah 1 79 27
Lampu Downlight 256 Unit 1 1 Hari 7 7 Hari
Upah 1 256 37
Lampu Aksen Bambu Jenis
1 8 Unit 1 1 Hari 1 1 Hari
Upah 1 8 8
Lampu Aksen Bambu Jenis
2 1 Unit 1 1 Hari 1 1 Hari
Upah 1 1 1
Lampu LED 10 watt 7 Unit 1 1 Hari 1 1 Hari
Upah 1 7 7

4.7 Hubungan Antar Aktivitas


Hubungan antar aktvitas diciptakan dari urutan pekerjaan dengan
menggunakan Microsoft project. Tiap pekerjaan akan mempunyai no ID, lalu
hubungan antar pekerjaan dimasukan dalam tab predecessor dengan menulis no
ID dan sifat hubungannya. Finish to Start dilambangkan dengan FS itu adalah
default dari project jadi biasanya tidak ditampilkan. Start to Start dilambangkan
SS, Start to Finish dilambangkan dengan SF, dan Finish to Finish dilambangkan
dengan FF. Hubungan antar aktivitas dapat dilihat pada Tabel , serta Gambar
yang menggambarkan Network Project.

Tabel 4. 22 Urutan Pekerjaan

Notasi Task Name Predecessors Duration


START Start - -
A Pekerjaan Persiapan START 13 days
B Pekerjaan Tanah A 20 days
C Pekerjaan Struktur Bawah B 24 days
D Pekerjaan Struktur Atas C 100 days
E Pekerjaan Atap D 10 days
F Pekerjaan Dinding E 25 days
G Pekerjaan Plafond E 12 days
H Pekerjaan Lantai E 50 days
I Pekerjaan Plumbing Air Bersih E 1 days
J Pekerjaan Plumbing Air Limbah E 1 days
K Pekerjaan Sanitasi E 3 day
L Pekerjaan Lampu F 7 day
M Pintu dan Jendela F 1 days
N Pekerjaan Luar F 10 day
O Pekerjaan Cat F 5 day
END END L, M, N, O -
Gambar 4. 1 Network Diagram
Tabel 4. 23 Hubungan Antar Aktivitas

Id Task Name Duration Start Finish Predecessors


1 Proyek 273 days Sat 09/07/22 Fri 07/04/23
Pekerjaan
2 13 days Sat 09/07/22 Thu 21/07/22
Persiapan
Pembersihan
3 10 days Sat 09/07/22 Mon 18/07/22
Lahan
Pembuatan Jalan
4 11 days Sat 09/07/22 Thu 21/07/22 3SS
Sementara
5 Galian Tanah 10 days Tue 19/07/22 Thu 28/07/22 4SS+10 days
Pekerjaan Struktur
6 24 days Sun 24/07/22 Tue 16/08/22
Bawah
Pondasi Footplate
7 150x150 cm (f'c 30 12 days Sun 24/07/22 Thu 04/08/22
mPa)
8 Pembesian 8 days Sun 24/07/22 Sun 31/07/22 5SS+5 days
9 Bekisting 2 days Sat 30/07/22 Sun 31/07/22 8FF
10 Pengecoran 2 days Wed 03/08/22 Thu 04/08/22 14FF
Kolom Pedestal
11 12 days Sun 24/07/22 Thu 04/08/22
50x50 cm
12 Pembesian 10 days Sun 24/07/22 Tue 02/08/22 8SS
13 Bekisting 1 day Tue 02/08/22 Tue 02/08/22 12FF;9
14 Pengecoran 2 days Wed 03/08/22 Thu 04/08/22 13
15 Sloof 30/50 12 days Fri 05/08/22 Tue 16/08/22
16 Pembesian 10 days Sat 06/08/22 Mon 15/08/22 17SS+1 day
17 Bekisting 10 days Fri 05/08/22 Sun 14/08/22 14;10
18 Pengecoran 5 days Fri 12/08/22 Tue 16/08/22 16FF+1 day
19 Urugan Tanah 10 days Sun 14/08/22 Tue 23/08/22 18SS+2 days
20 Lantai 1 31 days Mon 22/08/22 Wed 21/09/22
21 Lantai Kerja 4 days Mon 22/08/22 Thu 25/08/22 19FF+2 days
Pekerjaan Kolom
22 Utama (f'c 30 5 days Thu 25/08/22 Mon 29/08/22
mPa)
23 Pembesian 2 days Thu 25/08/22 Fri 26/08/22 21FS-1 day
24 Bekisting 5 days Thu 25/08/22 Mon 29/08/22 23SS
25 Pengecoran 2 days Sun 28/08/22 Mon 29/08/22 24FF
Pekerjaan Kolom
26 Praktis (15 cm x 4 days Fri 26/08/22 Mon 29/08/22
15 cm)
27 Pembesian 1 day Fri 26/08/22 Fri 26/08/22 23FF
28 Bekisting 3 days Sat 27/08/22 Mon 29/08/22 24FF
29 Pengecoran 1 day Mon 29/08/22 Mon 29/08/22 25FF
Bearing Wall ( 20
30 5 days Fri 26/08/22 Tue 30/08/22
cm)
31 Pembesian 1 day Fri 26/08/22 Fri 26/08/22 27FF
32 Bekisting 3 days Sat 27/08/22 Mon 29/08/22 28FF
33 Pengecoran 1 day Tue 30/08/22 Tue 30/08/22 29FF;31;32
Pekerjaan Balok
34 17 days Tue 30/08/22 Thu 15/09/22
Utama
35 Pembesian 8 days Wed 07/09/22 Wed 14/09/22 36FF+1 day
36 Bekisting 14 days Tue 30/08/22 Tue 13/09/22 33FS-1 day
37 Pengecoran 7 days Fri 09/09/22 Thu 15/09/22 35FF+1 day
Pekerjaan Balok
38 Anak (20 cm x 30 4 days Mon 12/09/22 Thu 15/09/22
cm)
39 Pembesian 1 day Tue 13/09/22 Tue 13/09/22 40FF
40 Bekisting 2 days Mon 12/09/22 Tue 13/09/22 36FF
41 Pengecoran 1 day Thu 15/09/22 Thu 15/09/22 37FF;39
42 Pelat Lantai 3 days Fri 16/09/22 Sun 18/09/22
43 Pembesian 1 day Sat 17/09/22 Sat 17/09/22 44FF
44 Bekisting 2 days Fri 16/09/22 Sat 17/09/22 41
45 Pengecoran 1 day Sun 18/09/22 Sun 18/09/22 43
46 Pekerjaan Tangga 3 days Mon 19/09/22 Wed 21/09/22
47 Pembesian 1 day Tue 20/09/22 Tue 20/09/22 48FF
48 Bekisting 2 days Mon 19/09/22 Tue 20/09/22 45
49 Pengecoran 1 day Wed 21/09/22 Wed 21/09/22 47
50 Lantai 2 41 days Thu 22/09/22 Tue 01/11/22
51 Pekerjaan Bondex 16 days Thu 22/09/22 Fri 07/10/22 49
Pekerjaan Kolom
52 Utama (f'c 30 6 days Sat 08/10/22 Thu 13/10/22
mPa)
53 Pembesian 2 days Sat 08/10/22 Sun 09/10/22 51
54 Bekisting 5 days Sun 09/10/22 Thu 13/10/22 53SS+1 day
55 Pengecoran 2 days Wed 12/10/22 Thu 13/10/22 54FF
Pekerjaan Kolom
56 Praktis (15 cm x 3 days Sun 09/10/22 Tue 11/10/22
15 cm)
57 Pembesian 1 day Sun 09/10/22 Sun 09/10/22 53FF
58 Bekisting 3 days Sun 09/10/22 Tue 11/10/22 57SS
59 Pengecoran 1 day Tue 11/10/22 Tue 11/10/22 58FF
Bearing Wall ( 20
60 3 days Sun 09/10/22 Tue 11/10/22
cm)
61 Pembesian 1 day Sun 09/10/22 Sun 09/10/22 57FF
62 Bekisting 2 days Mon 10/10/22 Tue 11/10/22 61
63 Pengecoran 1 day Tue 11/10/22 Tue 11/10/22 62FF
Pekerjaan Balok
64 17 days Fri 14/10/22 Sun 30/10/22
Utama
65 Pembesian 8 days Sat 22/10/22 Sat 29/10/22 66FF+1 day
66 Bekisting 15 days Fri 14/10/22 Fri 28/10/22 63;55;59
67 Pengecoran 7 days Mon 24/10/22 Sun 30/10/22 65FF+1 day
Pekerjaan Balok
68 Anak (20 cm x 30 4 days Thu 27/10/22 Sun 30/10/22
cm)
69 Pembesian 1 day Fri 28/10/22 Fri 28/10/22 70FF
70 Bekisting 2 days Thu 27/10/22 Fri 28/10/22 66FF
71 Pengecoran 1 day Sun 30/10/22 Sun 30/10/22 67FF;69
72 Pekerjaan Tangga 4 days Sat 29/10/22 Tue 01/11/22
73 Pembesian 1 day Sat 29/10/22 Tue 01/11/22 74FF
74 Bekisting 2 days Mon 31/10/22 Tue 01/11/22 67;71
75 Pengecoran 1 day Tue 01/11/22 Tue 01/11/22 73FF
76 Lantai 3 28 days Wed 02/11/22 Tue 29/11/22
77 Pekerjaan Bondex 20 days Wed 02/11/22 Mon 21/11/22 75
Pekerjaan Kolom
78 Utama (f'c 30 5 days Mon 21/11/22 Sat 26/11/22
mPa)
79 Pembesian 2 days Mon 21/11/22 Wed 23/11/22 77
80 Bekisting 5 days Tue 22/11/22 Sat 26/11/22 79SS
81 Pengecoran 2 days Fri 25/11/22 Sat 26/11/22 80FF
Pekerjaan Kolom
82 Praktis (15 cm x 4 days Wed 23/11/22 Sat 26/11/22
15 cm)
83 Pembesian 1 day Wed 23/11/22 Wed 23/11/22 79FF
84 Bekisting 1 day Sat 26/11/22 Sat 26/11/22 80FF
85 Pengecoran 1 day Sat 26/11/22 Sat 26/11/22 81FF
Bearing Wall ( 20
86 5 days Wed 23/11/22 Sun 27/11/22
cm)
87 Pembesian 1 day Wed 23/11/22 Wed 23/11/22 83FF
88 Bekisting 2 days Fri 25/11/22 Sat 26/11/22 80FF
89 Pengecoran 1 day Sun 27/11/22 Sun 27/11/22 81FF;84;87;88
Pekerjaan Balok
90 3 days Sun 27/11/22 Tue 29/11/22
Utama
91 Pembesian 1 day Mon 28/11/22 Mon 28/11/22 92FF;85;89
92 Bekisting 2 days Sun 27/11/22 Mon 28/11/22 81
93 Pengecoran 1 day Mon 28/11/22 Tue 29/11/22 91
Pekerjaan Balok
94 Anak (20 cm x 30 3 days Sun 27/11/22 Tue 29/11/22
cm)
95 Pembesian 1 day Mon 28/11/22 Mon 28/11/22 96FF
96 Bekisting 2 days Sun 27/11/22 Mon 28/11/22 92SS
97 Pengecoran 1 day Tue 29/11/22 Tue 29/11/22 93FF;95
Pekerjaan Dag
98 4 days Wed 30/11/22 Sat 03/12/22 97
Beton Lantai Atap
99 Lantai Atap 10 days Fri 02/12/22 Sun 11/12/22
10 Kuda kuda WF
5 days Fri 02/12/22 Tue 06/12/22 98FS-2 days
0 300x150 mm
10
Rangka Atap 5 days Fri 02/12/22 Tue 06/12/22 100SS
1
10 Penutup Atap
5 days Wed 07/12/22 Sun 11/12/22 101
2 Metal
10
Pekerjaan Dinding 25 days Sun 04/12/22 Wed 28/12/22
3
10
Dinding Lantai 1 25 days Sun 04/12/22 Wed 28/12/22 98
4
10
Dinding Lantai 2 20 days Fri 09/12/22 Wed 28/12/22 104FF
5
10
Dinding Lantai 3 15 days Wed 14/12/22 Wed 28/12/22 104FF;102
6
10
Pekerjaan Plester 25 days Mon 19/12/22 Thu 12/01/23
7
10
Plester Lantai 1 25 days Mon 19/12/22 Thu 12/01/23 106FF+15 days
8
10
Plester Lantai 2 20 days Sat 24/12/22 Thu 12/01/23 108FF
9
11
Plester Lantai 3 15 days Thu 29/12/22 Thu 12/01/23 108FF
0
11
Pekerjaan Acian 25 days Tue 03/01/23 Fri 27/01/23
1
11
Acian Lantai 1 20 days Tue 03/01/23 Sun 22/01/23 108FF+10 days;105
2
11
Acian lantai 2 15 days Fri 13/01/23 Fri 27/01/23 112FF+5 days;110
3
11
Acian Lantai 3 10 days Sat 14/01/23 Fri 27/01/23 112FF+5 days
4
11
Pekerjaan Plafond 12 days Sat 28/01/23 Wed 08/02/23
5
Lambersing Kayu
11
Kruing (1,1 X 8 X 10 days Sat 28/01/23 Wed 08/02/23 114;113
6
100 cm)
Papan Kayu
11
Rangka Hollow 40 5 days Fri 03/02/23 Wed 08/02/23 116FF
7
x 40 mm
11 Plafon Gypsum 9
10 days Sat 28/01/23 Wed 08/02/23 116FF
8 mm rangka hollow
Plafon Gantung
11
(Suspended 1 day Fri 03/02/23 Fri 03/02/23 117SS
9
Ceiling)
12
Pekerjaan Lantai 50 days Thu 09/02/23 Thu 30/03/23
0
Keramik 60 x 60
12 cm Merk Platinum
50 days Thu 09/02/23 Thu 30/03/23 118
1 - Santiago Dark
Grey
Keramik 20 x 20
12
cm Merk Asia Tile 4 days Mon 27/03/23 Thu 30/03/23 121FF
2
- Alpha Grey
Tegel Kunci 20 x
12
20 cm (Orange - 5 days Tue 21/03/23 Sat 25/03/23 121FF-5 days
3
Biru - Putih)
Lantai Vynil Kayu
12
Laminasi 1,5 x 30 1 day Thu 09/02/23 Thu 09/02/23 121SS
4
x 100 cm
Keramik 40 x 40
12
cm Merk Platinum 5 days Sun 26/03/23 Thu 30/03/23 121FF
5
- Amazon Brown
Keramik 40 x 40
12
cm Merk Platinum 10 days Tue 21/03/23 Thu 30/03/23 121FF
6
- Asturo Grey
Pekerjaan
12
Plumbing Air 1 day Fri 31/03/23 Fri 31/03/23
7
Bersih
12
Pipa 1/2" 1 day Fri 31/03/23 Fri 31/03/23 126;122;123;124;125
8
12 Pipa 3/4" 1 day Fri 31/03/23 Fri 31/03/23 128SS
9
13
Pipa 1" 1 day Fri 31/03/23 Fri 31/03/23 128SS
0
13
Pipa 1 1/4" 1 day Fri 31/03/23 Fri 31/03/23 128SS
1
13
Pipa 1 1/2" 1 day Fri 31/03/23 Fri 31/03/23 128SS
2
13
Pipa 2" 1 day Fri 31/03/23 Fri 31/03/23 128SS
3
13
Pompa 1 day Fri 31/03/23 Fri 31/03/23 128SS
4
Pekerjaan
13
Plumbing Air 1 day Fri 31/03/23 Fri 31/03/23
5
Limbah
13
Pipa 1 1/4" 1 day Fri 31/03/23 Fri 31/03/23 128SS
6
13
Pipa 2" 1 day Fri 31/03/23 Fri 31/03/23 128SS
7
13
Pipa 3" 1 day Fri 31/03/23 Fri 31/03/23 128SS
8
13
Pipa 4" 1 day Fri 31/03/23 Fri 31/03/23 128SS
9
14
Pipa 5" 1 day Fri 31/03/23 Fri 31/03/23 128SS
0
14
Roof Tank 1 day Fri 31/03/23 Fri 31/03/23 128SS
1
14 Septic Tank diluar
1 day Fri 31/03/23 Fri 31/03/23 128SS
2 gedung
14
Septic Tank utama 1 day Fri 31/03/23 Fri 31/03/23 128SS
3
14
Talang PVC 8" 1 day Fri 31/03/23 Fri 31/03/23 128SS
4
14
Pekerjaan Sanitasi 3 days Fri 31/03/23 Sun 02/04/23
5
14
Kloset 3 days Fri 31/03/23 Sun 02/04/23 128SS
6
146FF;129;130;131;132;133
14
Urinoir 1 day Sun 02/04/23 Sun 02/04/23 ;134;136;137;138;139;140;1
7
41;142;143;144
14
Wastafel 1 day Sun 02/04/23 Sun 02/04/23 146FF
8
14 Sumur resapan U-
1 day Sun 02/04/23 Sun 02/04/23 146FF
9 Ditch
15
Pekerjaan Lampu 7 days Sat 04/02/23 Fri 10/02/23
0
15 Lampu TL LED
3 days Wed 08/02/23 Fri 10/02/23 152FF
1 Warm White
15
Lampu Downlight 7 days Sat 04/02/23 Fri 10/02/23 119
2
15 Lampu Aksen
1 day Fri 10/02/23 Fri 10/02/23 152FF
3 Bambu Jenis 1
15 Lampu Aksen
1 day Fri 10/02/23 Fri 10/02/23 152FF
4 Bambu Jenis 2
15 Lampu LED 10
1 day Fri 10/02/23 Fri 10/02/23 152FF
5 watt
15 Pekerjaan Luar 10 days Fri 13/01/23 Sun 22/01/23
6
15
Paving Blok 10 days Fri 13/01/23 Sun 22/01/23 109
7
15
Grass Blok 10 days Fri 13/01/23 Sun 22/01/23 157SS
8
15 Pekerjaan Pintu
1 day Sun 29/01/23 Sun 29/01/23
9 dan Jendela
16
P1 1 day Sun 29/01/23 Sun 29/01/23 114FS+1 day;158
0
16
P2 1 day Sun 29/01/23 Sun 29/01/23 160SS
1
16
P4 1 day Sun 29/01/23 Sun 29/01/23 160SS
2
16
P5 1 day Sun 29/01/23 Sun 29/01/23 160SS
3
16
P6 1 day Sun 29/01/23 Sun 29/01/23 160SS
4
16
P7 1 day Sun 29/01/23 Sun 29/01/23 160SS
5
16
J1 1 day Sun 29/01/23 Sun 29/01/23 160SS
6
16
J2 1 day Sun 29/01/23 Sun 29/01/23 160SS
7
16
Jendela Pivot (JP) 1 day Sun 29/01/23 Sun 29/01/23 160SS
8
16
BV 1 day Sun 29/01/23 Sun 29/01/23 160SS
9
17
Pekerjaan Cat 5 days Mon 03/04/23 Fri 07/04/23
0
169;147;148;149;151;154;1
17
Cat Lantai 1 3 days Mon 03/04/23 Wed 05/04/23 53;155;161;162;163;164;16
1
5;166;167;168
17
Cat Lantai 2 2 days Wed 05/04/23 Thu 06/04/23 171FF+1 day
2
17
Cat Lantai 3 2 days Thu 06/04/23 Fri 07/04/23 172FF+1 day
3
17
END 1 day Sat 08/04/23 Sat 08/04/23 173
4

4.8 Time Schedule


Pembuatan time schedule digunakan untuk mengetahui alokasi waktu yang
diperlukan masing-masing pekerjaan atau bisa juga disebut sebagai rentang waktu
yang diperlukan untuk menjalankan suatu proyek. Dari pembuatan time schedule
ini kita dapat memperoleh data data seperti di bawah ini:

1. Kurva S

2. Bar Chart

Data-data yang diperlukan untuk pembuatan time schedule adalah:


1. Gambar kerja proyek

2. Bill of Quantity

Kemudian data-data tersebut dimasukkan ke dalam Microsoft Project


termasuk dengan ketergantungan setiap aktivitas, material per pekerjaan, dan
jumlah pekerja setiap pekerjaan. Dari langkah ini didapatkan bar chart sesuai
dengan data-data yang sudah di input tadi. Bagian terpenting dalam suatu
pembuatan skedul adalah kurva s. Kurva s adalah suatu kurva yang disusun untuk
menunjukkan hubungan antara nilai kumulatif biaya atau jam-orang (man hours)
yang telah digunakan atau persentase (%) penyelesaian pekerjaan terhadap waktu,
dengan demikian pada kurva–S dapat digambarkan kemajuan volume pekerjaan
yang diselesaikan sepanjang berlangsungnya proyek atau pekerjaan dalam bagian
dari proyek. Persentase penyelesaian pekerjaan terhadap waktu didapat dari
pembacaan Bar Chart. Dari pembacaan Bar Chart dapat dilihat berapa persentase
setiap pekerjaan di setiap minggu. Lalu dari harga setiap per minggu dibagi
dengan harga total proyek sebelum ppn maka akan didapat bobot pekerjaan tiap
minggunya. Bobot-bobot tersebut diakumulasikan dan dari data bobot akumulasi
tersebut dibuat grafik yang disebut kurva s. Kurva S dapat dilihat pada Gambar
4.2 dan Bar Chart dapat dilihat pada Gambar 4.3.
Gambar 4. 2 Kurva S
Gambar 4. 3 Bar Chart
BAB V
KESIMPULAN

Dalam perencanaan gedung Perpustakaan Umum yang ditinjau dari aspek


pemipaan, drainase, dampak lalu lintas, RAB, dan penjadwalan proyek dapat
disimpulkan sebagai berikut:

a) Perencanaan pemipaan dan drainase


1. Kebutuhan air bersih rata-rata per hari sebesar 72,81 m3 /hari.
2. Volume kebutuhan reservoir bawah sebesar 4,51 m3 dengan dimensi:
panjang 2 m, lebar 3 m, tinggi 1 m dan volume kebutuhan reservoir atas
sebesar 0,805 m3 dengan dimensi: diameter 1 m, tinggi 1,3 m.
3. Kapasitas pompa yang digunakan untuk mengalirkan air dari reservoir
bawah ke reservoir atas sebesar 162,99 watt.
4. Pipa yang digunakan untuk mengalirkan air bersih adalah pipa jenis PVC
dengan diameter ¾”, 1”, 1¼”, 1½”, dan 2”.
5. Untuk drainase diperlukan pipa dengan ukuran 3 inch dan 4 inch.
6. Jumlah sumur resapan 21 buah dengan panjang 63 m dan kedalaman 3 m.
7. Dimensi saluran drainase berbentuk persegi dengan panjang 0,5 m dan
lebar 0,5 m.
b) Perencanaan transportasi
1. Pada kondisi eksisting diperoleh volume lalu lintas pada jam puncak di
ruas Jl. Kenari dari arah barat ke timur sebesar 618,05 smp/jam, dari arah
timur ke barat sebesar 675,55 smp/jam, total 2 arah sebesar 1293,6
smp/jam, kapasitas jalan 2675,25 smp/jam, dan derajat kejenuhan sebesar
0,484. Sehingga, lalu lintas masih mampu dilayani oleh ruas jalan ini.
Dengan menggunakan asumsi tingkat pertumbuhan lalu lintas sebesar 5%
per tahun maka pada tahun ke-5 tanpa proyek diperoleh volume lalu lintas
sebesar 1558,33 smp/jam dan derajat kejenuhan sebesar 0,5825 sehingga
lalu lintas masih mampu dilayani oleh ruas jalan ini.
2. Pada Kondisi eksisting diperoleh volume lalu lintas pada jam puncak di
ruas Jalan Ipda Tut Harsono dari arah barat ke timur sebesar 423,8
smp/jam, dari arah timur ke barat sebesar 758,05 smp/jam, total 2 arah
sebesar 1181,85 smp/jam, kapasitas jalan 2439,828 smp/jam, dan derajat
kejenuhan sebesar 0,484. Sehingga, lalu lintas masih mampu dilayani oleh
ruas jalan ini.
Dengan menggunakan asumsi tingkat pertumbuhan lalu lintas sebesar 5%
per tahun maka pada tahun ke-5 tanpa proyek diperoleh volume lalu lintas
sebesar 1282,94 smp/jam dan derajat kejenuhan sebesar 0,526 sehingga
lalu lintas masih mampu dilayani oleh ruas jalan ini.
3. Pada tahun ke-5 dengan adanya proyek diperoleh volume lalu lintas
sebesar 1781,79 smp/jam pada Jalan Kenari dan 1610,59 smp/jam pada
Jalan Ipda Tut Harsono dengan derajad kejenuhan sebesar 0,666 pada
Jalan Kenari dan 0,666 pada Jalan Ipda Tut Harsono sehingga lalu lintas
masih mampu dilayani oleh ruas jalan ini.
4. Kebutuhan fasilitas ruang parkir untuk sepeda motor diperlukan sebanyak
60 ruang parkir, dan untuk mobil penumpang sebanyak 50 ruang parkir.
c) RAB dan Penjadwalan proyek
1. Estimasi biaya untuk bangunan Hotel Kapsul sebesar Rp19.228.510.903
atau Rp3.243.676 per m2.
2. Durasi pembangunan 44 minggu atau 307 hari.
Lampiran

(K3) Pembersihan 1 m2 lapangan


dan perataan
Satua Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode n Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,1 Rp100.000,00 Rp10.000,00
Mandor L.04 OH 0,05 Rp175.000,00 Rp8.750,00
JUMLAH TENAGA
KERJA Rp18.750,00
B BAHAN
JUMLAH HARGA
BAHAN
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp18.750,00
E Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x D (maksimum) Rp2.812,50
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp21.562,50

Pembuatan 1 m2 jalan
sementara
Kod Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian e Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 1 Rp100.000,00 Rp100.000,00
Mandor L.04 OH 0,005 Rp175.000,00 Rp875,00
JUMLAH TENAGA
KERJA Rp100.875,00
B BAHAN
Batu belah m3 0,15 Rp225.000,00 Rp33.750,00
Batu pecah m3 0,09 Rp312.500,00 Rp28.125,00
Pasir pasang m3 0,01 Rp300.000,00 Rp3.000,00
JUMLAH HARGA
BAHAN Rp64.875,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp165.750,00
E Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x D (maksimum) Rp24.862,50
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp190.612,50
Menggali 1 m3 tanah untuk pondasi
Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,113 Rp100.000,00 Rp11.300,00
Mandor L.04 OH 0,0035 Rp175.000,00 Rp612,50
JUMLAH TENAGA KERJA Rp11.912,50
B BAHAN

JUMLAH HARGA BAHAN


C PERALATAN

JUMLAH HARGA ALAT


D Jumlah (A+B+C) Rp11.912,50
Overhead & Profit (Contoh 15
E %) 15% x D (maksimum) Rp1.786,88
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp13.699,38

Pengurugan kembali 1 m3 galian tanah


N Harga Satuan Jumlah Harga
o Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,113 Rp100.000,00 Rp11.300,00
Mandor L.04 OH 0,0035 Rp175.000,00 Rp612,50
JUMLAH TENAGA
KERJA Rp11.912,50
B BAHAN

JUMLAH HARGA BAHAN


C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp11.912,50
Overhead & Profit (Contoh 15
E %) 15% x D (maksimum) Rp1.786,88
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp13.699,38
Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 26,4 MPa
N Kod Harga Satuan Jumlah Harga
o Uraian e Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 1,65 Rp100.000,00 Rp165.000,00
Tukang batu L.02 OH 0,275 Rp140.000,00 Rp38.500,00
Kepala tukang L.03 OH 0,028 Rp175.000,00 Rp4.900,00
Mandor L.04 OH 0,083 Rp175.000,00 Rp14.525,00
JUMLAH TENAGA
KERJA Rp222.925,00
B BAHAN
Semen Portland kg 413 Rp1.212,50 Rp500.762,50
Pasir beton kg 681 Rp98,57 Rp67.126,17
Kerikil (Maks
30mm) kg 1021 Rp138,89 Rp141.806,69
Air Liter 215 Rp3,45 Rp741,75
JUMLAH HARGA
BAHAN Rp710.437,11
C PERALATAN

JUMLAH HARGA ALAT


D Jumlah (A+B+C) Rp933.362,11
E Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x D (maksimum) Rp140.004,32
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp1.073.366,43

(K3) Pemasangan 1 m2 bekisting Sloof dan Pondasi


N Harga Satuan Jumlah Harga
o Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,52 Rp100.000,00 Rp52.000,00
Tukang kayu L.02 OH 0,26 Rp130.000,00 Rp33.800,00
Kepala tukang L.03 OH 0,026 Rp175.000,00 Rp4.550,00
Mandor L.04 OH 0,026 Rp175.000,00 Rp4.550,00
JUMLAH TENAGA KERJA Rp94.900,00
B BAHAN
Kayu kelas III m3 0,04 Rp1.200.000,00 Rp48.000,00
Paku 5 - 10cm kg 0,3 Rp19.000,00 Rp5.700,00
Minyak bekisting Liter 0,1 Rp75.800,00 Rp7.580,00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp61.280,00
C PERALATAN

JUMLAH HARGA ALAT


D Jumlah (A+B+C) Rp156.180,00
Overhead & Profit (Contoh 15
E %) 15% x D (maksimum) Rp23.427,00
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp179.607,00

(K3) Pemasangan 1 m2 bekisting untuk kolom


N Harga Satuan Jumlah Harga
o Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,66 Rp100.000,00 Rp66.000,00
Tukang kayu L.02 OH 0,33 Rp130.000,00 Rp42.900,00
Kepala tukang L.03 OH 0,033 Rp175.000,00 Rp5.775,00
Mandor L.04 OH 0,033 Rp175.000,00 Rp5.775,00
JUMLAH TENAGA
KERJA Rp120.450,00
B BAHAN
Kayu kelas III m3 0,04 Rp1.200.000,00 Rp48.000,00
Paku 5 cm – 12 cm kg 0,4 Rp19.000,00 Rp7.600,00
Minyak bekisting Liter 0,2 Rp75.800,00 Rp15.160,00
Balok kayu kelas II m3 0,015 Rp3.385.416,67 Rp50.781,25
Plywood tebal 9
mm Lbr 0,35 Rp215.000,00 Rp75.250,00
Dolken kayu f 8-
10cm –panj 4 m Batang 2 Rp15.000,00 Rp30.000,00
JUMLAH HARGA BAHAN Rp226.791,25
C PERALATAN

JUMLAH HARGA ALAT


D Jumlah (A+B+C) Rp347.241,25
E Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x D (maksimum) Rp52.086,19
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp399.327,44

(K3) Pemasangan 1 m2
bekisting untuk balok
Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,66 Rp100.000,00 Rp66.000,00
Tukang kayu L.02 OH 0,33 Rp130.000,00 Rp42.900,00
Kepala tukang L.03 OH 0,033 Rp175.000,00 Rp5.775,00
Mandor L.04 OH 0,033 Rp175.000,00 Rp5.775,00
JUMLAH TENAGA
KERJA Rp120.450,00
B BAHAN
Kayu kelas III m3 0,04 Rp1.200.000,00 Rp48.000,00
Paku 5 cm – 12 cm kg 0,4 Rp19.000,00 Rp7.600,00
Minyak bekisting Liter 0,2 Rp75.800,00 Rp15.160,00
Balok kayu kelas II m3 0,018 Rp3.385.416,67 Rp60.937,50
Plywood tebal 9 mm Lbr 0,35 Rp215.000,00 Rp75.250,00
Dolken kayu f (8–10) Batan
cm panjang 4 m g 2 Rp15.000,00 Rp30.000,00
JUMLAH HARGA
BAHAN Rp236.947,50
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp357.397,50
E Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x D (maksimum) Rp53.609,63
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp411.007,13

(K3) Pemasangan 1 m2
bekisting untuk tangga
Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,66 Rp100.000,00 Rp66.000,00
Tukang kayu L.02 OH 0,33 Rp130.000,00 Rp42.900,00
Kepala tukang L.03 OH 0,033 Rp175.000,00 Rp5.775,00
Mandor L.04 OH 0,033 Rp175.000,00 Rp5.775,00
JUMLAH TENAGA
KERJA Rp120.450,00
B BAHAN
Kayu kelas III m3 0,03 Rp1.200.000,00 Rp36.000,00
Paku 5 cm – kg 0,4
12 cm Rp19.000,00 Rp7.600,00
Minyak Liter 0,15
bekisting Rp75.800,00 Rp11.370,00
Balok kayu m3 0,015
kelas II Rp3.385.416,67 Rp50.781,25
Plywood tebal Lbr 0,35
9 mm Rp215.000,00 Rp75.250,00
Dolken kayu, f Batang 2
8–
10 cm,panjang
4m Rp15.000,00 Rp30.000,00
JUMLAH HARGA
BAHAN Rp211.001,25
C PERALATAN

JUMLAH HARGA ALAT


D Jumlah (A+B+C) Rp331.451,25
E Overhead & Profit (Contoh 15% x D (maksimum) Rp49.717,69
15 %)
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp381.168,94
Pekerjaan Beton K225,
Plat Lantai tbl. 12 cm,
besi ø6 1x lapis (Sistem
Bondex)
Kod Koefisie Harga Satuan Jumlah
No Uraian e Satuan n (Rp) (Rp)
A Tenaga
-
-
Jumlah Harga Tenaga Kerja -
B Bahan
Beton mutu f’c
1 = 26,4 mpa m3 1 Rp1.073.366,43 Rp1.073.366,43
2 Plat Bondex m2 8,8544 Rp120.666,67 Rp1.068.430,96
Tulangan wire
3 mesh ø6-15 kg 27,13 Rp12.269,85 Rp332.881,03
Stutwerk
untuk 1m³
4 beton unit 1 Rp1.354.973,13 Rp1.354.973,13
5 Membongkar unit 1 Rp5.405,00 Rp5.405,00
Jumlah Harga Bahan Rp3.782.572,44
C Peralatan
-
Jumlah Harga Peralatan -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan ( A + B + C ) Rp3.782.572,44
E Overhead + Profit 15% x D (maksimum) Rp567.385,87
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) Rp4.349.958,31

Stutwerk untuk 1m³ beton, tinggi 3-4 m (memakai scafolding) sistem bondex
Kod Koefisie Harga Satuan Jumlah
No Uraian e Satuan n (Rp) (Rp)
A Tenaga
1 Pekerja oh 2,2 Rp100.000,00 Rp220.000,00
2 Tukang kayu oh 3,5 Rp130.000,00 Rp455.000,00
Kepala
3 Tukang kayu oh 0,35 Rp175.000,00 Rp61.250,00
4 Mandor oh 0,12 Rp175.000,00 Rp21.000,00
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp757.250,00
B Bahan
1 Scaffolding unit 10 Rp25.000,00 Rp250.000,00
Balok kayu
2 kelas II m3 0,042 Rp3.385.416,67 Rp142.187,50
3 Kayu kelas III m3 0,024 Rp1.200.000,00 Rp28.800,00
Jumlah Harga Bahan Rp420.987,50
C Peralatan
-
Jumlah Harga Peralatan -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan ( A + B + C ) Rp1.178.237,50
E Overhead + Profit - Rp176.735,63
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) Rp1.354.973,13

1 M³ Lantai
Beton
Bertulang
1pc : 1,5ps
: 2,5kr (K
225) (120
Kg Besi +
Bekesting)
Kod Koefisie Harga Satuan Jumlah
No Uraian e Satuan n (Rp) (Rp)
A Tenaga
Pekerja OH 5,3 Rp100.000,00 Rp530.000,00
Tukang batu OH 0,275 Rp140.000,00 Rp38.500,00
Tukang kayu OH 1,3 Rp130.000,00 Rp169.000,00
Kepala
Tukang OH 0,262 Rp175.000,00 Rp45.850,00
Mandor OH 0,265 Rp175.000,00 Rp46.375,00
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp829.725,00
B Bahan
Semen
1 Portland kg 371 Rp1.212,50 Rp449.837,50
2 Pasir Beton m3 0,499 Rp98,57 Rp49,19
3 Kerikil m3 0,766 Rp138,89 Rp106,39
4 Air liter 215 Rp3,45 Rp741,75
5 Kayu Kelas III m3 0,27 Rp1.200.000,00 Rp324.000,00
Paku 5cm -
12 cm kg 2 Rp19.000,00 Rp38.000,00
Minyak
bekisting liter 0,6 Rp75.800,00 Rp45.480,00
Besi beton
polos kg 126 Rp15.750,00 Rp1.984.500,00
kawat beton kg 2 Rp25.000,00 Rp50.000,00

Jumlah Harga Bahan Rp2.892.714,83


C Peralatan
-
Jumlah Harga Peralatan -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan ( A + B + C ) Rp2.892.714,83
E Overhead + Profit 15% x D (maksimum) Rp433.907,22
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) Rp3.326.622,05
Pembesian 10 kg dengan besi d16 dan d13
Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,07 Rp100.000,00 Rp7.000,00
Tukang besi L.02 OH 0,07 Rp130.000,00 Rp9.100,00
Kepala tukang L.03 OH 0,007 Rp175.000,00 Rp1.225,00
Mandor L.04 OH 0,004 Rp175.000,00 Rp700,00
JUMLAH TENAGA
KERJA Rp18.025,00
B BAHAN
Besi D16 kg 10,5 Rp14.432,83 Rp151.544,72
Kawat beton kg 0,15 Rp28.500,00 Rp4.275,00
JUMLAH HARGA
BAHAN Rp155.819,72
C PERALATAN

JUMLAH HARGA ALAT


D Jumlah (A+B+C) Rp173.844,72
Overhead & Profit (Contoh
E 15 %) 15% x D (maksimum) Rp26.076,71
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp199.921,42

Pembesian 10 kg dengan besi d10 dan d8


Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,07 Rp100.000,00 Rp7.000,00
Tukang besi L.02 OH 0,07 Rp130.000,00 Rp9.100,00
Kepala tukang L.03 OH 0,007 Rp175.000,00 Rp1.225,00
Mandor L.04 OH 0,004 Rp175.000,00 Rp700,00
JUMLAH TENAGA
KERJA Rp18.025,00
B BAHAN
Besi ø10 kg 10,5 Rp14.266,67 Rp149.800,04
Kawat beton kg 0,15 Rp28.500,00 Rp4.275,00
JUMLAH HARGA
BAHAN Rp154.075,04
C PERALATAN

JUMLAH HARGA ALAT


D Jumlah (A+B+C) Rp172.100,04
Overhead & Profit (Contoh
E 15 %) 15% x D (maksimum) Rp25.815,01
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp197.915,04

Pemasangan 1 m2 dinding bata merah


Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,6 Rp100.000,00 Rp60.000,00
Tukang besi L.02 OH 0,2 Rp130.000,00 Rp26.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,02 Rp175.000,00 Rp3.500,00
Mandor L.04 OH 0,03 Rp175.000,00 Rp5.250,00
JUMLAH TENAGA
KERJA Rp94.750,00
B BAHAN
Bata merah buah 140 Rp725,00 Rp101.500,00
Semen
Portland kg 22,2 Rp1.212,00 Rp26.906,40
Pasir pasang m3 0,102 Rp138.000,00 Rp14.076,00
JUMLAH HARGA
BAHAN Rp142.482,40
C PERALATAN

JUMLAH HARGA ALAT


D Jumlah (A+B+C) Rp237.232,40
Overhead & Profit (Contoh
E 15 %) 15% x D (maksimum) Rp35.584,86
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp272.817,26

Pemasangan 1 m2 plesteran 1SP : 5PP tebal 15 mm


Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,3 Rp100.000,00 Rp30.000,00
Tukang batu L.03 OH 0,15 Rp140.000,00 Rp21.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,015 Rp175.000,00 Rp2.625,00
Mandor L.04 OH 0,015 Rp175.000,00 Rp2.625,00
JUMLAH TENAGA
KERJA Rp56.250,00
B BAHAN
PC Kg 5,184 Rp1.212,50 Rp6.285,60
PP m3 0,026 Rp138.000,00 Rp3.588,00
JUMLAH HARGA
BAHAN Rp9.873,60
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp66.123,60
Overhead & Profit (Contoh
E 15%) 15% x D (maksimum) Rp9.918,54
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp76.042,14

Pemasangan 1 m2 acian
Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,2 Rp100.000,00 Rp20.000,00
Tukang batu L.03 OH 0,1 Rp140.000,00 Rp14.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,01 Rp175.000,00 Rp1.750,00
Mandor L.04 OH 0,01 Rp175.000,00 Rp1.750,00
JUMLAH TENAGA
KERJA Rp37.500,00
B BAHAN
Semen PC Kg 3,25 Rp1.212,50 Rp3.940,63
JUMLAH HARGA
BAHAN Rp3.940,63
C PERALATAN

JUMLAH HARGA ALAT


D Jumlah (A+B+C) Rp41.440,63
Overhead & Profit (Contoh
E 15%) 15% x D (maksimum) Rp6.216,09
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp47.656,72

Pasang grassblock tebal 10 cm,


tebal pasir 5 cm
Kod Koefisie Harga Satuan Jumlah
No Uraian e Satuan n (Rp) (Rp)
A Tenaga
1 Pekerja oh 0,5 Rp100.000,00 Rp50.000,00
2 Tukang batu oh 0,25 Rp140.000,00 Rp35.000,00
Kepala tukang
3 Batu oh 0,025 Rp175.000,00 Rp4.375,00
4 Mandor oh 0,025 Rp175.000,00 Rp4.375,00
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp93.750,00
B Bahan
1 Grassblock m2 1 Rp172.500,00 Rp172.500,00
2 Pasir urug m3 0,05 Rp300.000,00 Rp15.000,00
Jumlah Harga Bahan Rp187.500,00
C Peralatan
-
Jumlah Harga Peralatan -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan ( A + B + C ) Rp281.250,00
E Overhead + Profit - Rp42.187,50
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) Rp323.437,50

Pekerjaan Penutup Atap


Pemasangan 1 kg rangka kuda-kuda baja WF
Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,06 Rp100.000,00 Rp6.000,00
Tukang las
konstruksi L.03 OH 0,06 Rp140.000,00 Rp8.400,00
Kepala tukang L.03 OH 0,006 Rp175.000,00 Rp1.050,00
Mandor L.04 OH 0,003 Rp175.000,00 Rp525,00
JUMLAH TENAGA
KERJA Rp15.975,00
B BAHAN
Besi baja WF Kg 1,15 Rp18.181,82 Rp20.909,09
JUMLAH HARGA
BAHAN Rp20.909,09
C PERALATAN

JUMLAH HARGA ALAT


D Jumlah (A+B+C) Rp36.884,09
Overhead & Profit (Contoh
E 15%) 15% x D (maksimum) Rp5.532,61
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp42.416,70

Pemasangan 1 m2 rangka atap


Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,1 Rp100.000,00 Rp10.000,00
Tukang las
konstruksi L.03 OH 0,1 Rp140.000,00 Rp14.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,01 Rp175.000,00 Rp1.750,00
Mandor L.04 OH 0,005 Rp175.000,00 Rp875,00
JUMLAH TENAGA
KERJA Rp26.625,00
B BAHAN
Kaso (5x7) cm m3 0,014 Rp1.250.000,00 Rp17.500,00
Reng (3x4) cm m3 0,057 Rp4.500.000,00 Rp256.500,00
Paku 5 dan 10
cm Kg 0,25 Rp20.500,00 Rp5.125,00
JUMLAH HARGA Rp279.125,00
BAHAN
C PERALATAN

JUMLAH HARGA ALAT


D Jumlah (A+B+C) Rp305.750,00
Overhead & Profit (Contoh
E 15%) 15% x D (maksimum) Rp45.862,50
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp351.612,50

Pemasangan atap metal


Harga Satuan
No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) Jumlah (Rp)
A TENAGA
1 Pekerja oh 0,2 Rp100.000,00 Rp20.000,00
2 Tukang kayu oh 0,1 Rp130.000,00 Rp13.000,00
Kepala tukang
3 Kayu oh 0,01 Rp175.000,00 Rp1.750,00
4 Mandor oh 0,001 Rp175.000,00 Rp175,00
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp34.925,00
B BAHAN
Atap onduline
1 classic m2 1,02 Rp88.105,26 Rp89.867,37
Paku/skrup
2 atap anti karat bh 14 Rp3.000,00 Rp42.000,00
Jumlah Harga Bahan Rp131.867,37
C PERALATAN
-
Jumlah Harga Peralatan
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan ( A + B + C ) Rp166.792,37
Overhead & Profit (Contoh
E 15%) 15% x D (maksimum) Rp25.018,85
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp191.811,22

Pekerjaan Penutup Lantai


Pemasangan lantai keramik 60x60
Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,7 Rp100.000,00 Rp70.000,00
Tukang batu L.03 OH 0,35 Rp140.000,00 Rp49.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,035 Rp175.000,00 Rp6.125,00
Mandor L.04 OH 0,035 Rp175.000,00 Rp6.125,00
JUMLAH TENAGA
KERJA Rp131.250,00
B BAHAN
Ubin keramik 3,1 Rp33.500,00 Rp103.850,00
Semen kg 8 Rp1.212,00 Rp9.696,00
Portland
Pasir pasang m3 0,045 Rp138.000,00 Rp6.210,00
Semen Warna kg 1,62 Rp29.000,00 Rp46.980,00
JUMLAH HARGA
BAHAN Rp166.736,00
C PERALATAN

JUMLAH HARGA ALAT


D Jumlah (A+B+C) Rp297.986,00
Overhead & Profit (Contoh
E 15%) 15% x D (maksimum) Rp44.697,90
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp342.683,90

Pemasangan 1m2 lantai keramik 20x20


Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,7 Rp100.000,00 Rp70.000,00
Tukang batu L.03 OH 0,35 Rp140.000,00 Rp49.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,035 Rp175.000,00 Rp6.125,00
Mandor L.04 OH 0,035 Rp175.000,00 Rp6.125,00
JUMLAH TENAGA
KERJA Rp131.250,00
B BAHAN
Ubin keramik bh 1,05 Rp54.000,00 Rp56.700,00
Semen
Portland kg 10,4 Rp1.212,00 Rp12.604,80
Pasir pasang m3 0,045 Rp138.000,00 Rp6.210,00
Semen Warna kg 0,5 Rp29.000,00 Rp14.500,00
JUMLAH HARGA
BAHAN Rp90.014,80
C PERALATAN

JUMLAH HARGA ALAT


D Jumlah (A+B+C) Rp221.264,80
Overhead & Profit (Contoh
E 15%) 15% x D (maksimum) Rp33.189,72
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp254.454,52

Pemasangan 1m2 lantai keramik 20x20 motif tegel kunci


Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,7 Rp100.000,00 Rp70.000,00
Tukang batu L.03 OH 0,35 Rp140.000,00 Rp49.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,035 Rp175.000,00 Rp6.125,00
Mandor L.04 OH 0,035 Rp175.000,00 Rp6.125,00
JUMLAH TENAGA
KERJA Rp131.250,00
B BAHAN
Ubin keramik m2 1 Rp495.000,00 Rp495.000,00
Semen
Portland kg 10,4 Rp1.212,00 Rp12.604,80
Pasir pasang m3 0,045 Rp138.000,00 Rp6.210,00
Semen Warna kg 0,5 Rp29.000,00 Rp14.500,00
JUMLAH HARGA
BAHAN Rp528.314,80
C PERALATAN

JUMLAH HARGA ALAT


D Jumlah (A+B+C) Rp659.564,80
Overhead & Profit (Contoh
E 15%) 15% x D (maksimum) Rp98.934,72
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp758.499,52

Pemasangan 1m2 lantai vynil


Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,15 Rp100.000,00 Rp15.000,00
Tukang batu L.03 OH 0,15 Rp140.000,00 Rp21.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,015 Rp175.000,00 Rp2.625,00
Mandor L.04 OH 0,008 Rp175.000,00 Rp1.400,00
JUMLAH TENAGA
KERJA Rp40.025,00
B BAHAN
Vynil bh 11,87 Rp100.000,00 Rp1.187.000,00
Lem kg 0,35 Rp69.000,00 Rp24.150,00
JUMLAH HARGA
BAHAN Rp1.211.150,00
C PERALATAN

JUMLAH HARGA ALAT


D Jumlah (A+B+C) Rp1.251.175,00
Overhead & Profit (Contoh
E 15%) 15% x D (maksimum) Rp187.676,25
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp1.438.851,25

Pemasangan 1m2 lantai keramik 40x40 (amazon brown)


Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,7 Rp100.000,00 Rp70.000,00
Tukang batu L.03 OH 0,35 Rp140.000,00 Rp49.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,035 Rp175.000,00 Rp6.125,00
Mandor L.04 OH 0,035 Rp175.000,00 Rp6.125,00
JUMLAH TENAGA
KERJA Rp131.250,00
B BAHAN
Ubin keramik bh 1,089 Rp64.500,00 Rp70.240,50
Semen
Portland kg 8,19 Rp1.212,00 Rp9.926,28
Pasir pasang m3 0,045 Rp138.000,00 Rp6.210,00
Semen Warna kg 1,62 Rp29.000,00 Rp46.980,00
JUMLAH HARGA
BAHAN Rp133.356,78
C PERALATAN

JUMLAH HARGA ALAT


D Jumlah (A+B+C) Rp264.606,78
Overhead & Profit (Contoh
E 15%) 15% x D (maksimum) Rp39.691,02
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp304.297,80

Pemasangan 1m2 lantai keramik 40x40 (asturo grey)


Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,7 Rp100.000,00 Rp70.000,00
Tukang batu L.03 OH 0,35 Rp140.000,00 Rp49.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,035 Rp175.000,00 Rp6.125,00
Mandor L.04 OH 0,035 Rp175.000,00 Rp6.125,00
JUMLAH TENAGA
KERJA Rp131.250,00
B BAHAN
Ubin keramik bh 1,089 Rp64.500,00 Rp70.240,50
Semen
Portland kg 8,19 Rp1.212,00 Rp9.926,28
Pasir pasang m3 0,045 Rp138.000,00 Rp6.210,00
Semen Warna kg 1,62 Rp29.000,00 Rp46.980,00
JUMLAH HARGA
BAHAN Rp133.356,78
C PERALATAN

JUMLAH HARGA ALAT


D Jumlah (A+B+C) Rp264.606,78
Overhead & Profit (Contoh
E 15%) 15% x D (maksimum) Rp39.691,02
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp304.297,80

Pekerjaan Plafond
Pemasangan plafond gypsum 9mm rangka hollow
Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,24 Rp100.000,00 Rp24.000,00
Tukang batu L.03 OH 0,37 Rp140.000,00 Rp51.800,00
Kepala tukang L.03 OH 0,037 Rp175.000,00 Rp6.475,00
Mandor L.04 OH 0,012 Rp175.000,00 Rp2.100,00
JUMLAH TENAGA
KERJA Rp84.375,00
B BAHAN
Rangka hollow
4x4 cm ml 4,5 Rp19.000,00 Rp85.500,00
Gypsum Board
9 mm lbr 0,36 Rp82.000,00 Rp29.520,00
Kasa Gypsum roll 0,05 Rp5.500,00 Rp275,00
Tepung
Gypsum kg 0,45 Rp5.000,00 Rp2.250,00
Alkasit kg 0,003 Rp19.500,00 Rp58,50
Paku skrup kg 0,15 Rp17.500,00 Rp2.625,00
Kawat
penggantung ml 5 Rp1.121,00 Rp5.605,00
JUMLAH HARGA
BAHAN Rp125.833,50
C PERALATAN

JUMLAH HARGA ALAT


D Jumlah (A+B+C) Rp210.208,50
Overhead & Profit (Contoh
E 15%) 15% x D (maksimum) Rp31.531,28
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp241.739,78

Pemasangan 1m2 langit -langit lambersing kayu kruing


Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,8 Rp100.000,00 Rp80.000,00
Tukang batu L.03 OH 0,8 Rp140.000,00 Rp112.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,08 Rp175.000,00 Rp14.000,00
Mandor L.04 OH 0,04 Rp175.000,00 Rp7.000,00
JUMLAH TENAGA
KERJA Rp213.000,00
B BAHAN
Kayu kruing
balok (1,1 X 8
X 100 cm) m3 0,013 Rp260.000,00 Rp3.380,00
Paku triplek kg 0,01 Rp17.500,00 Rp175,00
JUMLAH HARGA
BAHAN Rp175,00
C PERALATAN

JUMLAH HARGA ALAT


D Jumlah (A+B+C) Rp213.175,00
Overhead & Profit (Contoh
E 15%) 15% x D (maksimum) Rp31.976,25
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp245.151,25

Pemasangan papan kayu rangka hollow (40x40) cm


Harga Satuan
No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) Jumlah (Rp)
A Tenaga
Pekerja oh 0,24 Rp100.000,00 Rp24.000,00
Tukang kayu oh 0,37 Rp130.000,00 Rp48.100,00
Kepala tukang
kayu oh 0,037 Rp175.000,00 Rp6.475,00
Mandor oh 0,012 Rp175.000,00 Rp2.100,00
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp80.675,00
B Bahan
Rangka hollow
4x4 cm m1 4,5 Rp19.000,00 Rp29.812,50
Kalsiboard 3.5
mm lbr 0,36 Rp21.875,00 Rp7.875,00
Kasa gypsum roll 0,05 Rp5.500,00 Rp350,00
Tepung
gypsum kg 0,45 Rp5.000,00 Rp1.395,00
Alkasit kg 0,003 Rp19.500,00 Rp3.774,00
Paku skrup kg 0,15 Rp17.500,00 Rp44.950,00
Kawat
penggantung m1 5 Rp1.121,43 Rp5.607,14
Jumlah Harga Bahan Rp93.763,64
C Peralatan
-
Jumlah Harga Peralatan -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan ( A + B + C ) Rp174.438,64
Overhead & Profit (Contoh
E 15%) 15% x D (maksimum) Rp26.165,80
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp200.604,44

Pemasangan 1m2 dinding bata merah (5x11x22) cm tebal 1 batu campuran 1SP :
5PP
Satua Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode n Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,6 Rp100.000,00 Rp60.000,00
Tukang batu L.02 OH 0,2 Rp140.000,00 Rp28.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,02 Rp175.000,00 Rp3.500,00
Mandor L.04 OH 0,03 Rp175.000,00 Rp5.250,00
JUMLAH TENAGA
KERJA Rp96.750,00
B BAHAN
Bata merah buah 140 Rp850,00 Rp119.000,00
Semen
Portland Kg 22,2 Rp1.212,50 Rp26.917,50
Pasir pasang m3 0,102 Rp138.000,00 Rp14.076,00
JUMLAH HARGA
BAHAN Rp159.993,50
PERALATA
C N

JUMLAH HARGA ALAT


D Jumlah (A+B+C) Rp256.743,50
Overhead & Profit (Contoh
E 15%) 15% x D (maksimum) Rp38.511,53
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp295.255,03

Pemasangan 1 m’ pipa PVC tipe AW diameter ½ ”


Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,036 Rp100.000,00 Rp3.600,00
Tukang batu L.02 OH 0,06 Rp140.000,00 Rp8.400,00
Kepala tukang L.03 OH 0,006 Rp175.000,00 Rp1.050,00
Mandor L.04 OH 0,002 Rp175.000,00 Rp350,00
JUMLAH TENAGA
KERJA Rp13.400,00
B BAHAN
Pipa PVC
1/2” M 1,2 Rp6.500,00 Rp7.800,00
Perlengkapan % 35 Rp2.275,00 Rp796,25
JUMLAH HARGA
BAHAN Rp8.596,25
PERALATA
C N

JUMLAH HARGA ALAT


Jumlah
D (A+B+C) Rp21.996,25
E Overhead & Profit (Contoh 15% x D (maksimum) Rp3.299,44
15%)
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp25.295,69

Pemasangan 1 m’ pipa PVC tipe AW diameter ¾ ”


Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,036 Rp100.000,00 Rp3.600,00
Tukang batu L.02 OH 0,06 Rp140.000,00 Rp8.400,00
Kepala tukang L.03 OH 0,006 Rp175.000,00 Rp1.050,00
Mandor L.04 OH 0,002 Rp175.000,00 Rp350,00
JUMLAH TENAGA
KERJA Rp13.400,00
B BAHAN
Pipa PVC
3/4” M 1,2 Rp10.500,00 Rp12.600,00
Perlengkapan % 35 Rp3.675,00 Rp1.286,25
JUMLAH HARGA
BAHAN Rp13.886,25
PERALATA
C N

JUMLAH HARGA ALAT


Jumlah
D (A+B+C) Rp27.286,25
Overhead & Profit (Contoh
E 15%) 15% x D (maksimum) Rp4.092,94
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp31.379,19

Pemasangan 1 m’ pipa PVC tipe AW diameter 1”


Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,036 Rp100.000,00 Rp3.600,00
Tukang batu L.02 OH 0,06 Rp140.000,00 Rp8.400,00
Kepala tukang L.03 OH 0,006 Rp175.000,00 Rp1.050,00
Mandor L.04 OH 0,002 Rp175.000,00 Rp350,00
JUMLAH TENAGA
KERJA Rp13.400,00
B BAHAN
Pipa PVC 1” M 1,2 Rp12.500,00 Rp15.000,00
Perlengkapan % 35 Rp4.375,00 Rp1.531,25
JUMLAH HARGA
BAHAN Rp16.531,25
PERALATA
C N
JUMLAH HARGA ALAT
Jumlah
D (A+B+C) Rp29.931,25
Overhead & Profit (Contoh
E 15%) 15% x D (maksimum) Rp4.489,69
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp34.420,94

Pemasangan 1 m’ pipa PVC tipe AW diameter 1 1/4 ”


Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,054 Rp100.000,00 Rp5.400,00
Tukang batu L.02 OH 0,09 Rp140.000,00 Rp12.600,00
Kepala tukang L.03 OH 0,009 Rp175.000,00 Rp1.575,00
Mandor L.04 OH 0,003 Rp175.000,00 Rp525,00
JUMLAH TENAGA
KERJA Rp20.100,00
B BAHAN
Pipa PVC 1
1/4" M 1,2 Rp15.000,00 Rp18.000,00
Perlengkapan % 35 Rp5.250,00 Rp1.837,50
JUMLAH HARGA
BAHAN Rp19.837,50
PERALATA
C N

JUMLAH HARGA ALAT


Jumlah
D (A+B+C) Rp39.937,50
Overhead &
Profit 15% x D
E (Contoh 15%) (maksimum) Rp5.990,63
Harga Satuan
Pekerjaan
F (D+E) Rp45.928,13

Pemasangan 1 m’ pipa PVC tipe AW diameter 1 ½ ”


Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,054 Rp100.000,00 Rp5.400,00
Tukang batu L.02 OH 0,09 Rp140.000,00 Rp12.600,00
Kepala tukang L.03 OH 0,009 Rp175.000,00 Rp1.575,00
Mandor L.04 OH 0,003 Rp175.000,00 Rp525,00
JUMLAH TENAGA
KERJA Rp20.100,00
B BAHAN
Pipa PVC 1
1/2” M 1,2 Rp17.500,00 Rp21.000,00
Perlengkapan % 35 Rp6.125,00 Rp2.143,75
JUMLAH HARGA
BAHAN Rp23.143,75
PERALATA
C N

JUMLAH HARGA ALAT


Jumlah
D (A+B+C) Rp43.243,75
Overhead &
Profit 15% x D
E (Contoh 15%) (maksimum) Rp6.486,56
Harga Satuan
Pekerjaan
F (D+E) Rp49.730,31

Pemasangan 1 m’ pipa PVC tipe AW diameter 2”


Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,054 Rp100.000,00 Rp5.400,00
Tukang batu L.02 OH 0,09 Rp140.000,00 Rp12.600,00
Kepala tukang L.03 OH 0,009 Rp175.000,00 Rp1.575,00
Mandor L.04 OH 0,003 Rp175.000,00 Rp525,00
JUMLAH TENAGA
KERJA Rp20.100,00
B BAHAN
Pipa PVC 2” M 1,2 Rp27.500,00 Rp33.000,00
Perlengkapan % 35 Rp9.625,00 Rp3.368,75
JUMLAH HARGA
BAHAN Rp36.368,75
PERALATA
C N

JUMLAH HARGA ALAT


Jumlah
D (A+B+C) Rp56.468,75
Overhead &
Profit 15% x D
E (Contoh 15%) (maksimum) Rp8.470,31
Harga Satuan
Pekerjaan
F (D+E) Rp64.939,06

Pemasangan 1 m’ pipa PVC tipe AW diameter 3 ”


Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,081 Rp100.000,00 Rp8.100,00
Tukang batu L.02 OH 0,135 Rp140.000,00 Rp18.900,00
Kepala tukang L.03 OH 0,0135 Rp175.000,00 Rp2.362,50
Mandor L.04 OH 0,004 Rp175.000,00 Rp700,00
JUMLAH TENAGA
KERJA Rp30.062,50
B BAHAN
Pipa PVC 3” M 1,2 Rp57.000,00 Rp68.400,00
Perlengkapan % 35 Rp19.950,00 Rp6.982,50
JUMLAH HARGA
BAHAN Rp75.382,50
PERALATA
C N

JUMLAH HARGA ALAT


Jumlah
D (A+B+C) Rp105.445,00
Overhead &
Profit 15% x D
E (Contoh 15%) (maksimum) Rp15.816,75
Harga Satuan
Pekerjaan
F (D+E) Rp121.261,75

Pemasangan 1 m’ pipa PVC tipe AW diameter 4”


Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,081 Rp100.000,00 Rp8.100,00
Tukang batu L.02 OH 0,135 Rp140.000,00 Rp18.900,00
Kepala tukang L.03 OH 0,0135 Rp175.000,00 Rp2.362,50
Mandor L.04 OH 0,004 Rp175.000,00 Rp700,00
JUMLAH TENAGA Rp30.062,50
KERJA
B BAHAN
Pipa PVC 4” M 1,2 Rp102.500,00 Rp123.000,00
Perlengkapan % 35 Rp35.875,00 Rp12.556,25
JUMLAH HARGA Rp135.556,25
BAHAN
C PERALATA
N

JUMLAH HARGA ALAT


D Jumlah Rp165.618,75
(A+B+C)
E Overhead & 15% x D Rp24.842,81
Profit (maksimum)
(Contoh 15%)
F Harga Satuan Rp190.461,56
Pekerjaan
(D+E)

Pemasangan 1 m’ pipa PVC tipe AW diameter 5"


Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,081 Rp100.000,00 Rp8.100,00
Tukang batu L.02 OH 0,135 Rp140.000,00 Rp18.900,00
Kepala tukang L.03 OH 0,0135 Rp175.000,00 Rp2.362,50
Mandor L.04 OH 0,004 Rp175.000,00 Rp700,00
JUMLAH TENAGA Rp30.062,50
KERJA
B BAHAN
Pipa PVC 5” M 1,2 Rp145.000,00 Rp174.000,00
Perlengkapan % 35 Rp50.750,00 Rp17.762,50
JUMLAH HARGA Rp191.762,50
BAHAN
C PERALATA
N

JUMLAH HARGA ALAT


D Jumlah
(A+B+C) Rp221.825,00
E Overhead & 15% x D Rp33.273,75
Profit (maksimum)
(Contoh 15%)
F Harga Satuan Rp255.098,75
Pekerjaan
(D+E)

Pemasangan Talang PVC


Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,036 Rp100.000,00 Rp3.600,00
Tukang batu L.02 OH 0,06 Rp140.000,00 Rp8.400,00
Kepala tukang L.03 OH 0,006 Rp175.000,00 Rp1.050,00
Mandor L.04 OH 0,0018 Rp175.000,00 Rp315,00
JUMLAH TENAGA Rp13.365,00
KERJA
B BAHAN
Talang PVC M 1,1 Rp84.500,00 Rp92.950,00
8”
Perlengkapan % 0,35 Rp29.575,00 Rp103,51
JUMLAH HARGA Rp93.053,51
BAHAN
C PERALATA
N

JUMLAH HARGA ALAT


D Jumlah
(A+B+C) Rp106.418,51
E Overhead & 15% x D Rp15.962,78
Profit (maksimum)
(Contoh 15%)
F Harga Satuan Rp122.381,29
Pekerjaan
(D+E)

(K3) Pemasangan 1 buah closet duduk/monoblock


Satua Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode n Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 3,3 Rp100.000,00 Rp330.000,00
Tukang batu L.02 OH 1,1 Rp140.000,00 Rp154.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,01 Rp175.000,00 Rp1.750,00
Mandor L.04 OH 0,16 Rp175.000,00 Rp28.000,00
JUMLAH TENAGA
KERJA Rp513.750,00
B BAHAN
Closet duduk Unit 1 Rp460.000,00 Rp460.000,00
Perlengkapan Ls 6% x closet Rp27.600,00 Rp27.600,00
JUMLAH HARGA
BAHAN Rp487.600,00
PERALATA
C N

JUMLAH HARGA ALAT


Jumlah Rp1.001.350,0
D (A+B+C) 0
Overhead &
Profit 15% x D
E (Contoh 15%) (maksimum) Rp150.202,50
Harga Satuan
Pekerjaan Rp1.151.552,5
F (D+E) 0

(K3) Pemasangan 1 buah urinoir


Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 1 Rp100.000,00 Rp100.000,00
Tukang batu L.02 OH 1 Rp140.000,00 Rp140.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,1 Rp175.000,00 Rp17.500,00
Mandor L.04 OH 0,05 Rp175.000,00 Rp8.750,00
JUMLAH TENAGA
KERJA Rp266.250,00
B BAHAN
Urinoir Unit 1 Rp975.000,00 Rp975.000,00
Semen
Portland Kg 6 Rp1.247,50 Rp7.485,00
Pasir pasang M3 0,01 Rp98,57 Rp0,99
Perlengkapan % 30 Rp292.500,00 Rp292.500,00
JUMLAH HARGA Rp1.274.985,9
BAHAN 9
PERALATA
C N

JUMLAH HARGA ALAT


Jumlah Rp1.541.235,9
D (A+B+C) 9
Overhead &
Profit 15% x D
E (Contoh 15%) (maksimum) Rp231.185,40
Harga Satuan
Pekerjaan Rp1.772.421,3
F (D+E) 8

(K3) Pemasangan 1 buah wastafel


Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 1,2 Rp100.000,00 Rp120.000,00
Tukang batu L.02 OH 1,45 Rp140.000,00 Rp203.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,15 Rp175.000,00 Rp26.250,00
Mandor L.04 OH 0,06 Rp175.000,00 Rp10.500,00
JUMLAH TENAGA
KERJA Rp359.750,00
B BAHAN
Wastafel Unit 1,2 Rp175.000,00 Rp210.000,00
Semen
Portland Kg 6 Rp1.247,50 Rp7.485,00
Pasir pasang M3 0,01 Rp98,57 Rp0,99
Perlengkapan % 12 Rp0,12 Rp1,44
JUMLAH HARGA
BAHAN Rp217.487,43
PERALATA
C N

JUMLAH HARGA ALAT


Jumlah
D (A+B+C) Rp577.237,43
Overhead &
Profit 15% x D
E (Contoh 15%) (maksimum) Rp86.585,61
Harga Satuan
Pekerjaan
F (D+E) Rp663.823,04

(K3) Pemasangan 1 buah titik lampu


Satua Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode n Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Upah % 100
JUMLAH TENAGA KERJA Rp208.149,50
B BAHAN
Pipa listrik
5/8” btg 3 Rp9.000,00 Rp27.000,00
Kabel m 24 Rp5.100,00 Rp122.400,00
T Dus buah 3 Rp750,00 Rp2.250,00
L Bow buah 4 Rp500,00 Rp2.000,00
Las Dop buah 3 Rp600,00 Rp1.800,00
Klem buah 24 Rp137,50 Rp3.300,00
Lampu buah 1 Rp20.000,00 Rp20.000,00
Saklar buah 0,5 Rp18.999,00 Rp9.499,50
Fitting buah 1 Rp19.900,00 Rp19.900,00
JUMLAH HARGA
BAHAN Rp208.149,50
PERALATA
C N

JUMLAH HARGA ALAT


D Jumlah (A+B+C) Rp416.299,00
Overhead & Profit (Contoh
E 15 %) 15% x D (maksimum) Rp62.444,85
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp478.743,85

(K3) Pemasangan 1 buah titik lampu Tl


Satua Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode n Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Upah % 100
JUMLAH TENAGA KERJA Rp263.249,50
B BAHAN
Pipa listrik
5/8” btg 3 Rp9.000,00 Rp27.000,00
Kabel m 24 Rp5.100,00 Rp122.400,00
T Dus buah 3 Rp750,00 Rp2.250,00
L Bow buah 4 Rp500,00 Rp2.000,00
Las Dop buah 3 Rp600,00 Rp1.800,00
Klem buah 24 Rp137,50 Rp3.300,00
Lampu buah 1 Rp95.000,00 Rp95.000,00
Saklar buah 0,5 Rp18.999,00 Rp9.499,50

JUMLAH HARGA
BAHAN Rp263.249,50
PERALATA
C N

JUMLAH HARGA ALAT


D Jumlah (A+B+C) Rp526.499,00
Overhead & Profit (Contoh
E 15 %) 15% x D (maksimum) Rp78.974,85
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp605.473,85

(K3) Pemasangan 1 buah titik lampu downlight


Satua Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode n Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Upah % 100
JUMLAH TENAGA KERJA Rp288.249,50
B BAHAN
Pipa listrik
5/8” btg 3 Rp9.000,00 Rp27.000,00
Kabel m 24 Rp5.100,00 Rp122.400,00
T Dus buah 3 Rp750,00 Rp2.250,00
L Bow buah 4 Rp500,00 Rp2.000,00
Las Dop buah 3 Rp600,00 Rp1.800,00
Klem buah 24 Rp137,50 Rp3.300,00
Lampu buah 1 Rp120.000,00 Rp120.000,00
Saklar buah 0,5 Rp18.999,00 Rp9.499,50

JUMLAH HARGA
BAHAN Rp288.249,50
PERALATA
C N

JUMLAH HARGA ALAT


D Jumlah (A+B+C) Rp576.499,00
Overhead & Profit (Contoh
E 15 %) 15% x D (maksimum) Rp86.474,85
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp662.973,85
Pemasangan 1 m2 paving block berwarna tebal 8 cm
Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,5 Rp100.000,00 Rp50.000,00
Tukang batu L.02 OH 0,5 Rp140.000,00 Rp70.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,05 Rp175.000,00 Rp8.750,00
Mandor L.04 OH 0,0013 Rp175.000,00 Rp227,50
JUMLAH TENAGA Rp128.977,50
KERJA
B BAHAN
Paving block M2 1,01 Rp85.000,00 Rp85.850,00
8 cm
berwarna
Pasir beton M3 0,05 Rp98,57 Rp4,93
JUMLAH HARGA Rp85.854,93
BAHAN
C PERALATA
N
Peralatan % 10 Rp214.832,4 Rp21.483,24
3
JUMLAH HARGA ALAT Rp21.483,24
D Jumlah (A+B+C) Rp236.315,67
E Overhead & Profit (Contoh 15% x D (maksimum) Rp35.447,35
15%)
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp271.763,02

Pekerjaan Plat Bondex


Satua Harga Satuan Jumlah
No Uraian Kode n Koefisien (Rp) (Rp)
A Tenaga
1 Pekerja oh 0,17 Rp100.000,00 Rp17.000,00
2 Tukang Besi oh 0,08 Rp130.000,00 Rp10.400,00
Kepala
3 Tukang Besi oh 0,01 Rp175.000,00 Rp1.750,00
4 Mandor oh 0,01 Rp175.000,00 Rp1.750,00
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp30.900,00
B Bahan
1 Plat bondex m2 1 Rp120.666,67 Rp120.666,67
Harga Plat
Bondex
(Perlengkapan
2 ) x 0,1 Rp120.666,67 Rp12.066,67
Jumlah Harga Bahan Rp132.733,34
C Peralatan
-
Jumlah Harga Peralatan -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan ( A + B + C ) Rp30.900,00
E Overhead + Profit 15% x D (maksimum) Rp4.635,00
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) Rp35.535,00

Pembesian 100 kg
jaring kawat (wire
mesh) untuk pelat atau
dinding

Satua Harga Satuan


No Uraian Kode n Koefisien (Rp) Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 Rp6,00 Rp7,00
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0,25 Rp100.000,00 Rp25.000,00
2 Tukang besi L.02 OH 0,25 Rp130.000,00 Rp32.500,00
3 Kepala tukang L.03 OH 0,025 Rp175.000,00 Rp4.375,00
4 Mandor L.04 OH 0,025 Rp175.000,00 Rp4.375,00
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp66.250,00
B Bahan
Tulangan wire M.95. Rp1.251.524,7
1 mesh ø6-15 a kg 102 Rp12.269,85 4
2 Kawat Beton M.67 kg 0,5 Rp28.500,00 Rp14.250,00
Rp1.265.774,7
Jumlah Harga Bahan 4
C Peralatan
Jumlah Harga Peralatan
Jumlah Harga
Tenaga Kerja,
Bahan dan
Peralatan Rp1.332.024,7
D (A+B+C) 4
Overhead + Profit (Contoh xD
E 15%) 15% (maksimum) Rp199.803,71
Harga Satuan Pekerjaan per - Rp1.531.828,4
F 100kg (D+E) 5

(K3) Pemasangan 1 m2
bekisting untuk lantai
Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,66 Rp100.000,00 Rp66.000,00
Tukang kayu L.02 OH 0,33 Rp130.000,00 Rp42.900,00
Kepala tukang L.03 OH 0,033 Rp175.000,00 Rp5.775,00
Mandor L.04 OH 0,033 Rp175.000,00 Rp5.775,00
JUMLAH TENAGA Rp120.450,00
KERJA
B BAHAN
Rp1.200.000,0
Kayu kelas III m3 0,04 0 Rp48.000,00
Paku 5 cm –
12 cm kg 0,4 Rp19.000,00 Rp7.600,00
Minyak
bekisting Liter Rp75.800,00
0,2 Rp15.160,00
Balok kayu Rp3.385.416,6
kelas II m3 0,015 7 Rp50.781,25
Plywood tebal
9 mm Lbr 0,35 Rp215.000,00 Rp75.250,00
Dolken kayu f
8-
10cm –panj 4
m Batang 6 Rp15.000,00 Rp90.000,00
JUMLAH HARGA
BAHAN Rp286.791,25
PERALATA
C N

JUMLAH HARGA ALAT


D Jumlah (A+B+C) Rp407.241,25
Overhead & Profit (Contoh
E 15 %) 15% x D (maksimum) Rp61.086,19
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp468.327,44

Membua
t 1 m3
lantai
kerja
beton
mutu f’c
= 7,4
MPa
slump (3-
6) cm,
w/c =
0,87

Harga Satuan Jumlah Harga


No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 1,2 Rp100.000,00 Rp120.000,00
Tukang batu L.02 OH 0,2 Rp140.000,00 Rp28.000,00
Kepala tukang L.03 OH 0,02 Rp175.000,00 Rp3.500,00
Mandor L.04 OH 0,06 Rp175.000,00 Rp10.500,00
JUMLAH Rp162.000,00
TENAGA
KERJA
B BAHAN
Semen
Portland kg 230 Rp1.212,50 Rp278.875,00
Pasir beton kg 893 Rp98,57 Rp88.024,29
Kerikil (Maks
30mm) kg 1027 Rp138,89 Rp142.638,89
Air Liter 200 Rp3,45 Rp690,00
JUMLAH
HARGA
BAHAN Rp510.228,17
PERALATA
C N

JUMLAH
HARGA
ALAT
Jumlah
D (A+B+C) Rp672.228,17
Overhead &
Profit 15% x D
(Contoh 15 (maksimum
E %) ) Rp100.834,23
Harga Satuan
Pekerjaan
F (D+E) Rp773.062,40

Pemasangan beton precast jenis U-Ditch /Box


Culvert
Satua
No Uraian Kode n Koefisien Harga Satuan Jumlah
(Rp) (Rp)
A Tenaga
1 Pekerja oh 1,5 -
2 Tukang batu oh 0,75 -
Kepala tukang
3 batu oh 0,075 -
4 Mandor oh 0,0008 -
JUMLAH TENAGA
KERJA
B Bahan
Beton Precast
U-DITCH,
1 60x70 unit 1 Rp 594.500,00 Rp 594.500,00
Cover U-600
Light Duty
2 Type 1 set 1 Rp 243.000,00 Rp 243.000,00
3 Sewa Pick Up hari 0,25 Rp 247.700,00 Rp 61.925,00
4 Sewa Tripod hari 0,0625 Rp 48.519,00 Rp 3.032,44
dan Tackel
Alat dan
bahan
5 pendukung ls 0,0625 Rp 150.000,00 Rp 9.375,00
JUMLAH HARGA
BAHAN -
C Peralatan
-
JUMLAH HARGA ALAT -
Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan
D (A+B+C) -
Overhead +
E Profit - -
Harga Satuan
F Pekerjaan ( D + E ) -

Pengecatan Tembok
Baru ( 1 Plamir, 1 Lapis
Cat Dasar, 2 Lapis Cat
Penutup ) indoor
Satua Harga Satuan Jumlah
No Uraian Kode n Koefisien (Rp) (Rp)
A Tenaga
1 Pekerja oh 0,02 Rp100.000,00 Rp2.000,00
2 Tukang Cat oh 0,063 Rp120.000,00 Rp7.560,00
3 Kepala tukang oh 0,0063 Rp175.000,00 Rp1.102,50
4 Mandor oh 0,0025 Rp175.000,00 Rp437,50
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp11.100,00
B Bahan
1 Plamir tembok kg 0,1 Rp24.000,00 Rp2.400,00
2 Cat dasar kg 0,1 Rp24.000,00 Rp2.400,00
Cat penutup 2
3 x (indoor) kg 0,1 Rp14.000,00 Rp1.400,00
Jumlah Harga Bahan Rp6.200,00
C Peralatan
-
Jumlah Harga Peralatan -
D Jumlah Harga Tenaga, Bahan dan Peralatan ( A + B + C ) Rp17.300,00
E Overhead + Profit - Rp2.595,00
F Harga Satuan Pekerjaan ( D + E ) Rp19.895,00

Pemasangan 1 buah
pintu P1
Satua Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode n Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
JUMLAH TENAGA
KERJA
B BAHAN
Rp7.850.000,0
Kusen Kayu m3 0,0288 Rp226.080,00
0
Daun pintu Rp1.485.503,7
kelas II m2 3,9216 Rp378.800,42 3
JUMLAH HARGA Rp1.711.583,7
BAHAN 3
PERALATA
C N

JUMLAH HARGA ALAT


Rp1.711.583,7
D Jumlah (A+B+C) 3
Overhead & Profit (Contoh
E 15%) 15% x D (maksimum) Rp256.737,56
Rp1.968.321,2
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) 9

Pemasangan 1 buah
pintu P2
Satua Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode n Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA

JUMLAH TENAGA
KERJA
B BAHAN
Rp7.850.000,0
Kusen Kayu m3 0,0964 0 Rp756.740,00
Kaca
Tempered
6mm m2 2,515 Rp258.000,00 Rp258.002,52

JUMLAH HARGA Rp1.014.742,5


BAHAN 2
PERALATA
C N

JUMLAH HARGA ALAT


Rp1.014.742,5
D Jumlah (A+B+C) 2
Overhead & Profit (Contoh
E 15%) 15% x D (maksimum) Rp152.211,38
Rp1.166.953,8
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) 9

Pemasangan 1 buah
pintu P3
Satua Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode n Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA

JUMLAH TENAGA
KERJA
B BAHAN
Rp1.200.000,0
Patch Fitting unit 2 Rp600.000,00 0
Kaca
Tempered
6mm m2 2,1 Rp258.000,00 Rp541.800,00
JUMLAH HARGA Rp1.741.800,0
BAHAN 0
PERALATA
C N

JUMLAH HARGA ALAT


Rp1.741.800,0
D Jumlah (A+B+C) 0
Overhead & Profit (Contoh
E 15%) 15% x D (maksimum) Rp261.270,00
Rp2.003.070,0
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) 0

Pemasangan 1 buah
pintu P4
Satua Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode n Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA

JUMLAH TENAGA
KERJA
B BAHAN
Rp7.850.000,0
Kusen Kayu m3 0,0343 0 Rp269.412,00
Daun pintu
kelas II m2 2,5092 Rp378.800,42 Rp950.486,01
JUMLAH HARGA Rp1.219.898,0
BAHAN 1
PERALATA
C N

JUMLAH HARGA ALAT


Rp1.219.898,0
D Jumlah (A+B+C) 1
Overhead & Profit (Contoh
E 15%) 15% x D (maksimum) Rp182.984,70
Rp1.402.882,7
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) 2

Pemasangan 1 buah
pintu P5
Satua Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode n Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA

JUMLAH TENAGA
KERJA
B BAHAN
Rp7.850.000,0
Kusen Kayu m3 0,0286 0 Rp224.510,00
Kaca
Tempered
6mm m2 0,24 Rp258.000,00 Rp61.920,00
Daun pintu
kelas II m2 1,605 Rp378.800,42 Rp607.974,67
JUMLAH HARGA
BAHAN Rp894.404,67
PERALATA
C N

JUMLAH HARGA ALAT


D Jumlah (A+B+C) Rp894.404,67
Overhead & Profit (Contoh
E 15%) 15% x D (maksimum) Rp134.160,70
Rp1.028.565,3
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) 8

Pemasangan 1 buah
pintu P6
Satua Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode n Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA

JUMLAH TENAGA
KERJA
B BAHAN
Rp2.400.000,0
Patch Fitting unit 4 Rp600.000,00 0
Kaca
Tempered Rp1.290.000,0
6mm m2 5 Rp258.000,00 0

JUMLAH HARGA Rp3.690.000,0


BAHAN 0
C PERALATA
N

JUMLAH HARGA ALAT


Rp3.690.000,0
D Jumlah (A+B+C) 0
Overhead & Profit (Contoh
E 15%) 15% x D (maksimum) Rp553.500,00
Rp4.243.500,0
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) 0

Pemasangan 1 buah
pintu P7
Satua Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode n Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA

JUMLAH TENAGA
KERJA
B BAHAN
Rp7.850.000,0
Kusen Kayu m3 0,0696 0 Rp546.595,50
Kaca
Tempered Rp1.513.092,6
6mm m2 5,8647 Rp258.000,00 0

JUMLAH HARGA Rp2.059.688,1


BAHAN 0
PERALATA
C N

JUMLAH HARGA ALAT


Rp2.059.688,1
D Jumlah (A+B+C) 0
Overhead & Profit (Contoh
E 15%) 15% x D (maksimum) Rp308.953,22
Rp2.368.641,3
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) 2

Pemasangan 1 buah
Jendela J1
Satua Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode n Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA

JUMLAH TENAGA
KERJA
B BAHAN
Rp7.850.000,0
Kusen Kayu m3 0,1032 0 Rp810.120,00
Kaca
Tempered Rp5.055.922,8
6mm m2 19,5966 Rp258.000,00 0

JUMLAH HARGA Rp5.866.042,8


BAHAN 0
PERALATA
C N

JUMLAH HARGA ALAT


Rp5.866.042,8
D Jumlah (A+B+C) 0
Overhead & Profit (Contoh
E 15%) 15% x D (maksimum) Rp879.906,42
Rp6.745.949,2
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) 2

Pemasangan 1 buah
Jendela J2
Satua Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode n Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA

JUMLAH TENAGA
KERJA
B BAHAN
Rp7.850.000,0
Kusen Kayu m3 0,0348 0 Rp273.180,00
Kaca
Tempered
6mm m2 2,037 Rp258.000,00 Rp525.546,00

JUMLAH HARGA
BAHAN Rp798.726,00
PERALATA
C N

JUMLAH HARGA ALAT


D Jumlah (A+B+C) Rp798.726,00
Overhead & Profit (Contoh
E 15%) 15% x D (maksimum) Rp119.808,90
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp918.534,90

Pembuatan dan
pemasangan 1 m2 pintu
klamp standar, kayu
kelas II
Satua Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode n Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 0,35 Rp100.000,00 Rp35.000,00
Tukang kayu L.03 OH 1,05 Rp130.000,00 Rp136.500,00
Kepala tukang L.03 OH 0,105 Rp175.000,00 Rp18.375,00
Mandor L.04 OH 0,018 Rp175.000,00 Rp3.150,00
JUMLAH TENAGA
KERJA Rp193.025,00
B BAHAN
Balok Kayu Rp3.385.416,6
kelas II m3 0,04 7 Rp135.416,67
Paku 5 - 10cm Kg 0,05 Rp19.000,00 Rp950,00
JUMLAH HARGA
BAHAN Rp136.366,67
PERALATA
C N

JUMLAH HARGA ALAT


D Jumlah (A+B+C) Rp329.391,67
Overhead & Profit (Contoh
E 15%) 15% x D (maksimum) Rp49.408,75
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp378.800,42

Pembuatan dan
pemasangan 1 m3
kusen pintu dan kusen
jendela,kayu kelas II
atau III
Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 6 Rp100.000,00
Rp600.000,00
Rp2.340.000,0
Tukang kayu L.03 OH 18 Rp130.000,00 0
Kepala tukang L.03 OH 1,8 Rp175.000,00 Rp315.000,00
Mandor L.04 OH 0,3 Rp175.000,00 Rp52.500,00
JUMLAH TENAGA Rp3.307.500,0
KERJA 0
B BAHAN
Balok kayu Rp3.385.416,6 Rp4.062.500,0
kelas II m3 1,2 7 0
Paku 5 - 10cm Kg 1,25 Rp19.000,00 Rp23.750,00
Lem kayu Kg 1 Rp50.000,00 Rp50.000,00
JUMLAH HARGA Rp4.136.250,0
BAHAN 0
PERALATA
C N
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Rp7.443.750,0
0
Overhead & Profit (Contoh Rp1.116.562,5
E 15%) 15% x D (maksimum) 0
Rp8.560.312,5
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) 0

Pemasangan 1 buah
Jendela JP
Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA

JUMLAH TENAGA
KERJA
B BAHAN
Kusen Kayu m3 0,1651 Rp7.850.000,00 Rp1.296.192,00
Kaca Tempered
6mm m2 19,5966 Rp258.000,00 Rp5.055.922,80

JUMLAH HARGA
BAHAN Rp6.352.114,80
C PERALATAN

JUMLAH HARGA ALAT


D Jumlah (A+B+C) Rp6.352.114,80
E Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x D (maksimum) Rp952.817,22
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp7.304.932,02

Pemasangan 1 buah
Jendela BV
Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien (Rp) (Rp)
A TENAGA

JUMLAH TENAGA
KERJA
B BAHAN
Kusen Kayu m3 0,0064 Rp7.850.000,00 Rp50.240,00
Kaca Tempered
6mm m2 0,0968 Rp258.000,00 Rp24.974,40

JUMLAH HARGA
BAHAN Rp75.214,40
C PERALATAN

JUMLAH HARGA ALAT


D Jumlah (A+B+C) Rp75.214,40
E Overhead & Profit (Contoh 15%) 15% x D (maksimum) Rp11.282,16
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) Rp86.496,56

Anda mungkin juga menyukai